Walikota Resmikan Pathuk Sebagai Kampung Tangguh Bencana

Pada bulan November - Desember tahun ini, curah hujan diperkirakan akan tinggi. Akhir-akhir ini, kita sering menjumpai bahwa sejak siang awan hitam mulai tampak menggantung di langit. Lantas, kemudian biasanya akan diikuti dengan hujan. Adakalanya ketika hujan turun, disertai pula dengan angin kencang. Hujan yang disertai angin kencang cenderung menimbulkan akibat yang destruktif. Oleh sebab itu, kewaspadaan dan upaya antisipatif dari masyarakat perlu dilakukan agar kerugian dan korban dapat ditekan sekecil mungkin.

Untuk itulah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berinisiatif untuk membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB). KTB ini tersebar di seluruh pelosok tanah air. Di Kota Yogyakarta sendiri terdapat Kampung Tangguh Bencana, yakni Kampung Ledok Tukangan, Kampung Joyonegaran, Kampung Jetisharjo, Kampung Sorosutan, Kampung Dagaran, Kampung Terban, Kampung Gemblakan, Kampung Prawirodiran, Kampung Balirejo, dan Kampung Sodagaran.

Di Kampung Tangguh Bencana salah satunya diajarkan melalui simulasi apabila kebakaran, banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, angin puting beliung dan bermacam-macam bencana lainnya datang menerjang.

Seperti pagi itu, Minggu (15/11) di Kampung Pathuk Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan digelar simulasi penanganan bencana angin kencang dan kebakaran yang melibatkan warga setempat.

Camat Ngampilan Taokhid mengutarakan bahwa latihan ini adalah bagian dari pencanangan Kampung Tangguh Bencana di wilayah Ngampilan.

“Di Kecamatan Ngampilan sudah ada tiga kampung yang menjadi Kampung Tangguh Bencana yaitu RW 1, 2, 3 di Kelurahan Ngampilan; di Tejokusuman ada RW 4; serta RW 4 sampai 7 di Pathuk,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota yang hadir dalam kesempatan tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesiapan warga menghadapi bencana sangat diperlukan walaupun tidak seorang pun mengharapkan bencana tersebut datang.

“Kampung Tangguh Bencana bukan semata artinya kampungnya yang tangguh, akan tetapi warganyalah yang tangguh menghadapi bencana, itulah yang menjadi prioritas. Dengan simulasi bencana angin kencang dan kebakaran ini diharapkan warga dapat mengetahui mekanisme menghadapi bencana,” tuturnya.

Selanjutnya, Walikota secara resmi mengukuhkan Pathuk sebagai Kampung Tangguh Bencana yang ditandai dengan pemecahan kendi. (cok)