Jadikan Momen Idul Adha untuk Amalkan Nilai Islam

Sebagian masyarakat Kota Yogyakarta pada hari Rabu (23/9) pagi telah melaksanakan Shoalt Idul Adha 1436 H, termasuk Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Syuti yang bersama warga sekitar Balaikota menunaikan sholat Idul Adha 1436 H di halaman Balaikota Yogyakarta. Hadir sebagai khatib dalam Sholat ini, Kertua Dewan Masjid Indonesia Kota Yogyakarta, Drs. H. Slamet Saiful Muslimin.

Menyikapi perbedaan ini, maka pelaksanaan Sholat Idul Adha 1436 H di Balaikota akan diselenggarakan sebanyak dua kali, yakni hari ini dan besok pagi, Kamis (24/9).

Khotib, dalam khotbahnya menegaskan agar tidak menjadikan perbedaan perayaan Idul Adha sebagai suatu permasalahan yang besar. Perbedaan ini tidak pantas dijadikan sebagai ajang untuk memaksakan pendapat apalagi menuding pihak lain dengan kesalahan manhaj atau kesalahan akidah. “Perbedaan ini disebut sebagai khilafiyyah fiqhiyyah yang sangat biasa dalam praktek keberagamaan, yang sangat penting meski berbeda, kita harus tetap jaga ukhuwah islamiyyah, persaudaraan sesama muslim” Demikian disampaikan khatib.

Lebih lanjut lagi, beliau juga mengingatkan jama'ah agar menjadikan momentum Idul Adha untuk mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial sehari-hari. “Saat ini justru negara-negara Barat yang dalam kesehariannya mengamalkan nilai-nilai islam seperti disiplin, menjaga kebersihan, kejujuran, suka menolong, dan nilai-nilai lain, sementara di negara Islam seperti Indonesia justru nilai-nilai tersebut sulit ditemukan. Berangkat dari momentum Idul Adha, jadikan keikhlasan Ibrahim dan Ismail dalam berqurban sebagai teladan untuk mengikhlaskan diri mempelajari, memahami, menerima, dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam keseharian kita” Imbuhnya.

Selain itu, berkaitan dengan adanya jamaah haji Indonesia yang menjadi korban runtuhnya crane di Masjidil Haram pada pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini, Khatib juga berharap agar menjadikan peristiwa tersebut sebagai rahmat yang tersembunyi “mereka yang meninggal dalam peristiwa tersebut pastilah meninggal dalam posisi mati syahid, kematian yang sangat didambakan oleh semua orang yang beriman” ungkapnya. (ams)