Sebelas Pasang Pengantin Nikah di Tugu Jogja

Sebelas pasang pengantin mengucapkan janji suci mereka untuk sehidup semati dalam ikatan perkawinan di Pal Putih atau dikenal dengan Tugu Yogyakarta, Minggu, (06/09) pagi.   Prosesi pernikahan yang  dikemas dalam adat dan tradisi Jawa-Yogyakarta itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan warga Yogyakarta.

Kesebelas pasang pengantin  itu terdiri atas 4 pasang Warga Negara Indonesia (WNI) dari Yogyakarta dan Jawa Tengah  serta  7 pasang Warga Negara Asing (WNA). Pasangan WNI  adalah  Badari dari Pengasih Kulonprogo dan Arifah Murdowati dari Panumping Yogyakarta,  Yuli Suranto dari Kulonprogo dan Yulita Sulityaningsih dari Tegalrejo Yogyakarta, Budi Prasetyo dari Bantul dan Sasilia Arum dari Purworejo Jateng dan Arif Prasojo warga Jetis Yogyakata dan Noviayanti warga Jetis Yogyakarta.

Sedangkan ketujuh pasangan penganti WNA adalah Gondor La Szelo dari Hungaria dengan Obermayor Dora (Hongaria), Pawel Rudzinski (Polandia) dengan Izivile Steniukynaite (Lithuania), Misa (Polandia) dengan Debora Pastircakova (Slovakia), Amir Masoud Soheili (Iran) dengan Greta (Lithuania), Federico (Italia) dengan Katarzyna (Polandia),  Ethan Louis Boyd Scawartz (California-AS) dengan Zuzana Mathernova (Slovakia), dan Joaquin Eduardo Mangini (Argentina) dengan Gabriela Kovacokova (Slovakia).  

Ketua Fortais RM. Ryan Budi Nuryanto. SE menjelaskan semua pasangan pengantin mendapat fasilitas  berupa mahar berisi seperangkat alat sholat, ijab unik di Tugu Jogja, biaya pernikahan, pesta rakyat, kirab manten, dan cincin pernikahan. Selain itu para pengantin  juga mendapat perawatan manten dan produk perawatan dari perusahan alat kecantikan, menikmati dinner romantik  serta berbulan madu di hotel berbintang di Yogyakarta.

Prosesi pernikahan itu diawali dengan kirab pengantin dari Aula Harian Kedaulatan Rakyat menuju Tugu Yogyakarta. Berjalan paling depan adalah peraga Edan-edanan, diikuti putri Koran lalu disusul ke sebelas pasangan pengantin. Dibelakangnya para juru rias yang tergabung dalam paguyuban rias Kinasih Jogja. 

Setelah ijab Kabul dilakukan para pengantin diharuskan mengikuti ritual  adat pernikahan Jawa seperti upacara Panggih, Pasrah Sanggan, Balangan Gantal, Wijik/Ngabekten, Wiji Dadi, Kacar-kucur, Dhahar Walimah, Ngunjuk Tirta Wening dan lainnya. Semua upacara itu  dilakukan secara bersama sama oleh para pengantin.

Pasangan Ethan Louis Boyd Scawartz (California-AS) dan Zuzana Mathernova (Slovakia) mengaku sedikit bingung dengan rangkaian upacara adat itu. Namun mereka merasa senang dan puas. “Kami tidak tahu apa maksud upacara itu. Namun kami merasa senang karena bisa menikah di sini (Yogyakarta) dan disaksikan banyak orang, termasuk bapak Walikota,” ujar Ethan Louis dalam bahasa Inggris dan disetujui oleh istrinya.

Pernikahan itu dipimpin langsung kepala Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Jetis Yogyakarta, Drs. R. Harun Rasyid dan Penghulu Jaenal Syarifudin dengan saksi nikah Drs. Sihono dan Ryan Budi Nuryanto, Ketua Fortais Sewon Bantul. Prosesi pernikahan itu dihadiri oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Pimpinan dari Forlkompinda Kota Yogyakarta, Forkompida Kecamatan Jetis, Tokoh masyarakat, keluarga pengantin dan warga masyarakat dalam dan luar negeri.

Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada kesebelas pengantin dan berharap mereka dapat hidup bahagia. “Saya atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta mengucapkan selamat menempuh hidup baru. Selamat berbahagia, semoga terwujud keluarga yang sakinah, mawadah, warrohma,” ujar Walikota. Walikota juga berpesan setelah mengucapkan janji nikah di Pal Putih (Tugu Yogyakarta) para pegantin tetap setia pada pasangan mereka dan tidak berniat untuk menikah lagi.

Usai prosesi pernikahan dilakukan pelepasan balon secara bersamaan oleh para penganti.(@mix)