Walikota Optimis, RS Pratama Bisa Beroperasi Pertengahan 2016

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti Optimis pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama tidak akan molor meski harga bahan konstruksi turut melambung akibat kurs dollar meningkat. Ia menargerkan RS tersebut bisa beroperasi pada triwulan II tahun 2016.

“Ini untuk melihat sejauh mana rumah sakit ini siap untuk dioperasikan, setelah di lihat ternyata pembangunannya sudah sesuai target, bahkan melampaui target, di targetkan pada akhir Agustus seharusnya tercapai 86 persen namun justru realisasinya mencapai 90 persen” katanya usai meninjau langsung proses pembangunan RS tersebut, Jumat (4/9).

Walikota mengatakan, pada dasarnya keberadaan RS Pratama berfungsi untuk mendekatkan pelayanan kesehatan di wilayah atau kepulauan yang terpencil. Namun, lantaran di wilayah Kota Yogyakarta tidak terdapat areal terpencil, maka keberadaan RS Pratama ini di fungsikan untuk mendukung tingginya pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.

“Keberadaan RS Pratama sangat mendesak apalagi sejak diberlakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, maka pasien rumah sakit meningkat tajam” ujarnya

Sementara saat ini DIY memiliki 22 rumah sakit, paling rendah berstatus tipe B. Dua di antaranya adalah rumah sakit milik pemerintah, yakni Rumah Sakit Umum (RSUD) Yogyakarta dan Rumah Sakit Tentara.

Dengan adanya RS ini, lanjutnya maka pelayanan bagi pengguna jaminan kesehatan pemerintah akan lebih mudah terpenuhi.

“RS Pratama akan menjadi penghubung antara Puskesmas dengan RSUD Yogyakarta dalam program pelayanan kesehatan khususnya pengguna jaminan kesehatan nasional” katanya.

RS Pratama merupakan rumah sakit tanpa kelas yang memberikan pelayanan kesehatan tipe D atau setara dengan RS kelas III. RS ini memiliki enam lantai dan masing-masing lantai dengan luasan sekitar 1.600 meter.

Dengan luas ukuran bangunan bangunan 8.900 meter persegi di perkirakan mampu menampung 71 tempat tidur.

“RS ini direncanakan dilengkapi dengan berbagai fasilitas layanan pendukung seperti ruang ICU,  layanan poliklinik rawat jalan, Instalasi Gawat Darurat, ruang bedah, dan ruang kantor untuk menunjang operasional rumah sakit” ujar Walikota.

Haryadi berjanji akan benar-benar memperhatikan RS tersebut, mulai dari proses pembangunan sampai nanti selesai.

“Apabila sudah selesai, nanti saya akan datang lagi, akan saya tes semuanya, mulai dari lampu, air, AC, pokoknya semuanya akan dinyalakan bersamaan, apakah ada kendala atau tidak" pungkasnya

Sedangkan untuk kebutuhan tenaga medis, Walikota menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan melakukan kontrak dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

"Nanti akan dibentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai pengelola. Saat itu juga dilakukan perekrutan pegawai. Saat perekrutan nanti, tidak ada pegawai titipan. Semua harus profesional," tandasnya.

Hal senada dikatakan Projek Manager pembangunan RS. Pratama, Sugiono optimis pembangunan akan selesai tepat waktu. Secara umum tidak ada kendala dalam pembangunan, namun hal yang menjadi kesulitan tentang arus masuk-keluar material bahan bagunan. (Han)