LEMHANAS REPUBLIK INDONESIA KUNJUNGI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti memerima Kunjungan Kerja Peserta Studi Strategis Dalam Negeri Program Pendidikan Singkat Angkatan 20 Tahun 2015 Lembaga Ketahanan Nasional Repbublik Indonseia. Rombongan yang berjumlah 14 orang ini diterima langsung Walikota Yogyakarta di Ruang Yudistira, Balaikota Timoho Yogyakarta, Rabu (02/10).

 Walikota Yogyakarta dalam menanggapi Maksud dan Tujuan Kunjungan Lemhanas tersebut, menjelaskan, Kota Yogyakarta yang luas wilayahnya hanya 32 Km persegi ini semua wilayahnya merupakan wilayah Pariwisata, utamannya Pariwisata Sejarah, terutamanya Kraton Yogyakarta, dan wisata Budaya berbentuk Cagar Budaya yang masih dijaga kelestariannya.

Selain pariwisata sejarah, Kota Yogyakarta, juga ada wisata Saint yang berada di seputaran Kantor Pos Besar Yogyakarta, yakni Taman Pintar. Taman Pintar tersebut merupakan Pusat pembelajaran bagi para pelajar untuk mengetahui tentang apa saja tentang ilmu pengetahuan dan Teknologi.

“ Kota Yogyakarta selalu megedepankan pelayanan terbaik kepada para wistawan, dengan membekali pengetahuan dasar kepada para pelaku wisata, kerjasama dengan pengelola hotel mengenai apa saja, karena Hotel dan pariwisata ini sangat erat hubungannya. Di Kota Yogyakarta juga ada wisata Kuliner, dimana hampir semua tempat menjajakan makanan Khas Yogyakarta”, katanya.

Sementara itu ketua Rombongan Dr. Bibit Santoso S.IP., M.H. menjelaskan pihaknya mengunjungi Kota Yogyakarta guna menambah wawasan calon-calon pemimpin nasional yang akan datang dalam rangaka melihat kondisi obyektif dilapangan secara langsung bagaimana kondisi ideologi Politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan sumber kekayaan alam, yang biasa disebut Asta Gatra.

“Rombongan ini ke kota Yogyakarta bukan tanpa alasan, akan tetapi melihat prestasi Kota Yogyakarta yang benyak menerima penghargaan, serta telah banyak menciptakan inovasi-inovasi baru untuk pelayanan kepada masyarakat, khususnya untuk balita dan lansia. Selain itu yang tidak kalah pentingnya, adalah, mencari masukan-masukan untuk pengambilan keputusan di tingkat pusat setelah mereka mengetahui secara pasti kondisi dilapangan”, kata Bibit Santoso.

Dijelaskan Bibit, pihaknya melihat Kota Yogyakarta secara utuh, dari berbagai macam sudut pandang, yakni sumberdaya alam, segi Geografi,idiologi, politik, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan, dimana penilaian ini pernah dilakukan pada tahun 2013 silam, dengan istilah Cukup Tangguh dibanding dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Dengan diterapkannya pengukuran yang cukup tangguh untuk Kota Yogyakarta pada saat tahun yang lalu, maka tahun ini dilakukan pengukuran kembali, dengan sistim pengukuran Labkurtanas (Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional), dimana ada beberapa indikasi-indikasi yang cukup banyak dalam penilaian.