Pansus II DPRD Kabupaten Batang Ngangsu Kaweruh Tentang Penanggulangan Bencana di Pemkot Jogja

Pemerintah Kota Yogyakarta, menerima kunjungan kerja dari Anggota Pansus II DPRD Kabupaten Batang, Jawa Tengah (2/9) di Ruang Subadra, komplek Balaikota Yogyakarta. Rombongan yang berjumlah 23 orang tersebut diterima oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih,SIP,MPA. Ia didampingi oleh perwakilan dari instansi terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).

Dalam sambutan ketua rombongan yang sekaligus sebagai ketua Pansus II DPRD Kabupaten Batang Edi Siswanto menyampaikan maksud dari kunjungan tersebut adalah dalam rangka konsultasi perihal sistem penanggulangan bencana.

“Kami ingin ngangsu kaweruh tentang sistem penanggulangan bencana dari pemerintah Kota Jogja, sehingga nantinya akan kami aplikasikan dalam Raperda sistem penanggulangan bencana di Kabupaten Batang,“ ujarnya.

Edi Siswanto menambahkan bahwa Kabupaten Batang adalah daerah yang berpotensi bencana, antara lain kebakaran, tanah longsor, rob (air laut). Untuk itulah, timnya ingin mengetahui tentang Perda Penanggulangan Bencana yang diterapkan oleh Pemkot Jogja.

“Selama ini Perda yang kami terapkan kurang efektif. Melalui kegiatan ini, ke depannya Perda yang akan kami susun, dapat diaplikasikan secara tepat dan efektif. Termasuk, kami ingin mengetahui seperti apa dan bagaimana sanksi-sanksi yang akan dikenakan bagi pelaku usaha ataupun masyarakat yang melakukan pelanggaran sehingga mengakibatkan terjadinya bencana,” tukasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Staf Ahli bidang perekonomian dan pembangunan kota Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih, SIP,MPA. menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan untuk meminimalkan kerusakan maupun kerugian bencana, Kota Yogyakarta telah menerapkan warning system.

“Pemkot Jogja memiliki instansi yang terkait dalam kebencanaan yakni BPBD. Selain itu kami juga telah mencanangkan Kampung Tangguh Bencana dan Kampung Siaga Bencana, hal ini dimaksudkan agar masyarakat senantiasa waspada dan siaga terhadap datangnya bencana, misalnya bencana banjir yang datangnya tahunan. Setiap terjadi bencana, koordinasinya hanya lewat satu komando yakni dari BPBD,” ungkapnya.

Dalam sesi dialog, diungkapkan bahwa Dinsosnakertrans mempunyai stok logistik baik untuk korban bencana alam maupun korban bencana sosial. Bantuan tersebut berupa makanan, pakaian, peralatan dapur dan lain-lain. APBD juga akan menganggarkan dana untuk korban bencana misalnya kebakaran, setiap korban akan menerima bantuan dana sebesar 2 – 14 juta.

Sebelum acara ditutup, terlebih dahulu dilaksanakan pertukaran cinderamata antara Pansus II DPRD Kabupaten Batang dan Pemerintah Kota Yogyakarta. (cok/lil)