Perkenalkan Potensi Wilayah, Kelurahan Rejowinangun Gelar Pekan Budaya

Dalam rangka memperkenalkan berbagai potensi wilayahnya yang meliputi seni/budaya, agro, herbal, kuliner, kerajinan, hingga religi, Kelurahan Rejowinangun menggelar Pekan Budaya sekaligus Merti Bumi. Pekan Budaya ini dibuka oleh Kirab Budaya yang diadakan pada hari Minggu (23/8) Sore sementara Pekan Budaya akan dilaksanakan hingga Sabtu (29/8) mendatang.

Dikatakan oleh ketua panitia, Agus Budi Santosa, Pekan Budaya ini dimaksudkan sebagai pengisi keistimewaan Yogyakarta “Salah satu yang membuat Jogja istimewa adalah budayanya, maka kami mengadakan pekan budaya untuk nguri-uri seni dan budaya yang menjadi potensi Kelurahan Rejowinangun” Kata Agus ketika ditemui di sela-sela kirab yang diikuti sekitar 1000 peserta dari berbagai elemen masyarakat di Kelurahan Rejowinangun.

Selain itu, pekan budaya yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2013 ini akan dipungkasi dengan acara Merti Bumi sebagai bentuk rasa syukur warga Kelurahan Rejowinangun terhadap berbagai prestasi yang diraih dalam beberapa tahun belakangan ini “Merti Bumi kami selenggarakan sebagai bentuk syukuran atas raihan prestasi yang didapat” Jelas Agus.

Sementara itu, Widyastuti, SS, M.Hum dari Bidang Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Yogyakarta yang pada kesempatan tersebut hadir untuk melepas rombongan kirab mengungkapkan apresiasi yang mendalam terhadap Kelurahan Rejowinangun. “Kemeriahan ini menunjukkan bahwa Rejowinangun kaya akan potensi budaya dan hal ini didukung oleh warga. Banyaknya anak muda yang terlibat menunjukkan tanda kebangkitan budaya dan tradisi bahwa budaya tidak hanya dilakukan oleh orang tua, namun juga generasi muda” Tuturnya.

Lebih lanjut lagi, Widyastuti juga berharap dengan adanya gelar pekan budaya ini, semakin banyak orang yang mengenal Kelurahan Rejowinangun melalui berbagai potensinya “Semoga Rejowinangun bisa menjadi kampung wisata berbasis budaya yang komplit dengan berbagai potensinya seperti kuliner, kerajinan, agro, dan sebagainya” pungkas Widyastuti.

Dalam gelaran pekan budaya ini, setiap harinya hingga Sabtu mendatang akan diselenggarakan bazaar yang memamerkan potensi dari berbagai UMKM di Kelurahan Rejowinangun sementara pada malam harinya akan diadakan pentas seni yang dipersembahkan oleh berbagai kelompok seni dari Kelurahan Rejowinangun. Pekan Budaya Rejowinangun akan ditutup dengan acara Wiwit Panen Padi pada Sabtu Pagi dan dilanjutkan dengan Ambengan Ageng (Kenduri) dan pagelaran wayang kulit yang akan dipersembahkan oleh tiga dalang yang mewakili tiga kelompok usia, yaitu kanak-kanak, remaja, dan dewasa.

Rejowinangun merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di bagian Tenggara Kota Yogyakarta dengan jumlah penduduk penduduk 11.722 jiwa. Berbagai potensi yang dimiliki Rejowinangun dalam berbagai bidang seperti herbal (Jamu J'Ger), kuliner (snack Rejo Makmur Jaya), agro (budidaya anggrek, olahan kripik daun ron renyah), kerajinan (manik-manik, sulam pita, kerajinan fiberglass), dan kesenian (wayang singkat, hadrah, grup sholawat, angklung anak, kulintangklung, kelompok seni edan-edanan) serta berbagai predikat seperti kampung ramah anak, kampung tangguh bencana, kampung wisata, dan kampung agro telah membawa Rejowinangun meraih berbagai prestasi baik tingkat provinsi maupun nasional. Menurut Widyastuti hal ini merupakan keberhasilan dari Lurah Rejowinangun, Retnaningtyas dalam mengajak serta warganya untuk membangun Yogyakarta “Ini sesuai dengan prinsip Segoro Amarto” Imbuhnya. (ams)