WAKIL WALIKOTA MEMINTA KPAI MEMPERHATIKAN ANAK-ANAK MISKIN

Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono meminta kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memperhatikan anak-anak miskin sebagai salah satu bentuk perlindungan kepada anak khususnya dalam hal pendidikan, karena banyak terjadi kesenjangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan antara anak orang kaya dan anak orang miskin, demikian hal ini disampaikan Imam Priyono dalam sambutannya seusai menerima KPAI Award di TMII Jakarta, Jumat (21/8)

“Selama ini banyak terjadi selisih pendidikan antara warga kaya dan warga miskin, sehingga banyak anak warga miskin yang gagal dalam belajar dan hasilnya membentuk lingkungan dengan karakter yang kurang baik, untuk itu saya mengajak KPAI mari kita pikirkan bersama bagaimana warga miskin di seluruh kota bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik dan menjadi generasi yang luar biasa” Kata Imam Priyono.

Pada kesempatan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta meraih salah satu kategori penghargaan Komisi Perlindungan Anak atau KPAI Award 2015. Penghargaan diberikan oleh KPAI karena Pemkot Yogyakarta terpilih sebagai Kota penyedia sarana hiburan ramah anak yakni Taman Pintar.

Penghargaan KPAI sebagai Kota yang menyediakan tempat hiburan yang ramah anak ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Pemkot dan Taman Pintar khususnya, diharapkan nantinya Taman Pintar tetap menjadi idola bagi anak-anak sebagai tempat wisata edukasi yang menyenangkan.

Penghargaan KPAI atau KPAI Award adalah penghargaan bergengsi dari KPAI untuk mereka yang selama ini menunjukkan kepedulian, kesadaran dan komitmen terhadap perllindungan anak Indonesia.

Ketua KPAI Pusat Dr Asrorun Ni’am Sholeh dalam sambutannya mengatakan penghargaan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi para pahlawan perlindungan anak, yakni mereka yang memiliki komitmen dan konsisten dalam memberikan penyelenggaraan dan pengawasan dalam perlindungan anak.

“Ada harapan yang besar bagi KPAI atas penganugerahan ini yakni mendorong masyarakat untuk berpartisipasi mewujudkan kepedulian perlindungan terhadap anak, membebaskan anak dari keterjajahan terhadap anak, dengan demikian visi KPAI untuk mewujudkan Indonesia ramah anak bisa terwujud” kata Asrorun Niam Sholeh.

Lebih lanjut Ketua KPAI menjelaskan, penjajahan dalam bentuk ekploitasi, penelantaran, kekerasan, dan kejahatan terhadap anak saat ini sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara, dampak globlalisasi memberikan kontribusi besar terhadap anak termasuk juga pengaruh budaya negatif sehingga perlu kepeloporan dan kepahlawanan dari semua pihak untuk memerdekaan dari penjajahan tersebut.

Selain Pemerintah Kota Yogyakarta, lembaga lainnya juga menerima KPAI Award 2015 ini yakni Bawaslu sebagai Lembaga Negara Peduli Anak, Propinsi Kepulauan Riau sebagai Propinsi Peduli Anak, Pemkot Surabaya sebagai Pemkot Peduli Anak, Kabupaten Banyuwangi sebagai Kabupaten Pedulli Anak, Si Bolang sebagai acara TV Ramah Anak, M. Jujur sebagai Pencipta Lagu Anak, Bobo sebagai Majalah ramah anak, dan Komunitas Peduli Anak Kebumen.(hg)