PEMENANG PEMUDA PELOPOR KOTA YOGYAKARTA SIAP MAJU TINGKAT DIY

Pemuda Kota Yogyakarta hendaknya terus berkarya untuk membangun Kota ini, sebab ditangan para Pemuda   kreativitas dan inovasi baru bisa diciptakan. Inovasi-inovasi inilah yang harus digali untuk hal-hal yang sifatnya kepeloporan. Kepeloporan inilah yang harus menjiwai  generasi muda untuk terus berkaya,membangun Jogja yang istimewa, hal ini dikatakan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di ruang Yudistira, Jum’at (31/07) dalam acara penyerahan hadiah kepada Pemuda Pelopor tingkat Kota Yogyakarta.

Ditambahkan, kepeloporan yang telah diciptakan serta inivasi-inovasi yang telah ditorehkan, mestinya saling suport antar pelopor dimasing-masing bidang, sehingga nanti dapat bekerjasama untuk beberapabidang. “ Kalian jangan bekerja secara individu, mestinya kalian harus saling mengetahui bidang apa yang telah dipelopori, hal ini bisa saja kalian bekerjasama. Misalnya, dari bidang kuliner dan pariwisata, hal ini sangat sangat bisa bekerjasama, sehingga ada daerah wisata khusus menawarkan Kuliner baru”, katanya.

Ditegaskan walikota, prestasi yang diraih oleh seorang pemuda merupakan ukuran dan kualitas pemuda itu sendiri, oleh karenanya pemuda yang telah menciptakan inovasi-inovasi dan kepeloporan ini, tidak hanya sebagi pelopor di bidangnya, akan tetapi juga sebagai pelopor apapaun, utamanya kebaikan.

Haryadi suyuti, tidak akan segan-segan mencabut penghargaan yang telah diberikan, sebagai tanda kepeloporannya, apabila pemuda tersebut terlibat dalam Narboba, sebab narkoba sifatnya merusak. “Saya tidak akan segan-segan untuk menganulir, serta mencabut kepeloporan pemuda itu apabila benar-benar terlibat dalam narkoba, para pemuda harus berani mengatakan tidak pada narkoba. Saya juga berpesan, hendaknya para pemuda pelopor ini mempunyai komitmen, untuk tidak terlibat dalam tawur antar warga, mestinya pemuda pelopor ini juga menjagi agen, agen kebaikan, keamanan sekalipun itu sifatnya kecil. Lakukanlah hal-hal yang kecil, apabila itu bisa dirasakan manfaatnya untuk warga masyarakat”, tandasnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Drs. Sukamto menjelaskan, penilaian yang dilakukan bulan Juni kemarin, melibatkan lima dewan yuri dari berbagaimacam praktisi, sehingga para juara yang menduduki peringkat ini telah melalui penyeleksian yang telah distandarkan.

“ Dari duapuluh tiga peserta yang kita nilai, kami mengambil tiga pemenang, atau kita tetapkan menjadi Juara satu, dua dan Tiga, dan bagi mereka yang menjadi Juara satu di masing masing Bidang, nantinya akan kita ajukan ke tingkat DIY. Kepada Para Juara Kami memberikan penghargaan berupa Surat Penghargaan dan uang pembinaan. Serta Para juara ini nantinya akan kami undang untuk mengikuti upacara Tujuhbelas Agustus mendantang, sebab mereka telah menjadi pelopor untuk Kota Yogyakarta”, kata Sukamto.

Para memenang dari lima kategori penilaian diantaranya Bidang Pendidikan, dimenangi Hafidh Rifky Adiyanto Ketanggungan Wirobrajan, Anugrah Kusuma Ramadhan, sebagai Juara kedua, Nagan Kidul Patehan Kraton, serta pemenang ketiga beralamatkan di TR III/482 Tegalrejo, atas nama Priyagung Dhemi Wibiakongko.

Peringkat ketiga bidang Sosial, Budaya, Pariwisata dan bela Negara dimenangi oleh Octa Viantari Tegal Panggung Danurejan yang sekaligus sebagai Ketua RW termuda di Kota Yogyakarta. Beralamatkan di Jalan Kyai Haji Agus Salim, Dimas Rendy Sukma Satria, sebagai juara kedua, serta Juara Pertama bidang Sosial, Budaya, Pariwisata dan bela Negara dimenangi Romy Hendrawan, Tahunan Umbulharjo Yogyakarta.

Bidang Pengolahan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, sebagai peringkat Pertama adalah Aji Dwi Saputro Blunyah Rejo Tegalrejo. Bidang pangan, sebagai juara pertama, Yuliana Jakiyah. Klitren Lor Gondokusuman, serta Umriatun Fitriana Peringkat kedua Bidang Pangan, Gambiran Umbulharjo.

Yuliantono Warga Terban Gondokusuman, memenangi Bidang Tehnologi Tepatguna Komunikasi dan Informasi. Peringakat kedua Bidang yang sama dimenangi oleh Muh. Husni Nasrulloh, Klitren lor Gondokusuman, serta pememnang ketiga Beralamatkan di Klitren Lor Gondokusuman atas nama Kristian Amboro Adi Nugroho. (And)