HADAPI BANJIR PENGUNJUNG KE JOGJA, WALIKOTA AJAK WARGA JOGJA JADI TUAN RUMAH YANG BAIK

Puncak arus mudik lebaran di kota Yogyakarta diperkirakan akan terjadi pada H-7 dan berakhir pada H+7. Walikota Yogyakarta menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Yogyakarta untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi para pemudik dan juga yang berlibur ke kota Yogyakarta.  Himbauan ini disampaikan walikota pada gelar apel bersama semua elemen masyarakat Yogyakarta, Jumat, (10/07) di Jalan Malioboro.

Walikota berharap masyarakat kota Yogyakarta dapat menciptakan kondisi yang aman, tertib, dan bersih  selama masa liburan lebaran di semua wilayah kota Yogyakarta dan khususnya di kawasan yang ramai dikunjungi seperti kawasan sepanjang jalan Malioboro Yogyakarta.

Mengantisipasi akan terjadi lonjakan pengunjung  yang akan memacetkan kawasan Malioboro dan sekitarnya hingga  Titik Nol Kilometer, Walikota telah menyiagakan 500 orang petugas dari unsur pelaku usaha, parkir, gabungan Polisi Pamong Praja DIY, Linmas, Paksi Kraton, , LSM, Pramuka dan Organisasi kemasyarakatan, dan TNI/Polisi. Mereka akan menjaga selama  24 jam. “Operasi ini digelar khusus untuk kawasan Malioboro dan sekitarnya. Titik beratnya di Malioboro sampai Titik Nol,” ujar Walikota. Sedangkan untuk pengamanan di kawasan Kraton Yogyakarta Walikota mengatakan sudah ada unit tersendiri.

Menurut Walikota operasi yang diberi nama Operasi Jogja Jogo  Lebaran 2015 ini difokuskan di Malioboro karena selama ini banyak sekali keluhan tentang pelayanan di Malioboro berkaitan dengan kebersihan, ketertiban dan keamanan. “Pengamanan ini kami fokuskan di Malioboro. Karena banyak keluhan dengan Malioboro yang kurang bersih, Malioboro yang kurang tertib, Malioboro yang kurang aman,” ujar Walikota.

Operasi Jogo Lebaran 2015  dari komunitas Malioboro itu menargetkan tercapainya  Malioboro yang bersih, Malioboro yang tertib dan Malioboro yang aman bagi penjungjung yang datang ke kota Yogyakarta khususnya di kawasan Malioboro, seperti yang tercantum di dalam tiga slogan yakni  Malioboro Bersih, Malioboro Tertib dan Malioboro Aman.

Menanggapi kekuatiran akan adanya kenaikan harga yang dilakukan oleh para pelaku usaha di Malioboro, Walikota mempersilakan. Nnamun harus dengan pemberitahuan yang  jelas kepada para konsumennya. “ Naik harganya boleh. Asal,  harus diberitahu dengan jelas. Mau jual burung dara harganya satu juta ya boleh saja. Yang penting ada penyampaian,” ujar Walikota.

Berkaitan dengan parkir Walikota  Haryadi Suyuti kembali menegaskan bahwa  tidak ada kenaikan. “Sudah kami sampaikan bahwa Pemerintah kota Yogyakarta tidak menaikkan tarif parkir. Saya mohon ini dipahami. Seramai apapun, sepadat apapun dalam situasi rentang waktu operasi Malioboro ini kita tidak menaikkan tarif harga parkir. Kalau ada kenaikan, itu oknum,” tegas Walikota.

Walikota  sangat berharap agar masyarakat Yogyakarta ikut mendukung terciptanya Malioboro dan Kota Yogyakata pada umunya  tetap bersih, tertib dan aman dalam menyambut para tamu yang akan berlibur di kota Yogyakarta.  Warga Yogyakarta juga dihimbau  selama liburan ini, untuk tidak melewati kawasan yang ramai seperti Malioboro, kecuali ada hal penting yang mengharuskannya melewati Malioboro. “Mari kita jadi tuan rumah yang baik untuk tamu kita. Kalau tidak ada kepentingan mendesak di Malioboro, jangan lewat Malioboro. Cari jalan lain saja. Cukup para tamu kita menikmati suasana Malioboro,” pinta Walikota. (@mix)