Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta Gelar PPA-PKH, Bidik Pengurangan 79 Pekerja Anak

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta telah mengurangi 79 pekerja anak di Kota Yogya pada tahun 2015 ini.

Upaya tersebut merupakan implementasi Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) sebagai solusi mengurangi jumlah pekerja anak minimal dibawah usia 15 tahun.

Menurut Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Hadi Muchtar program pengurangan Pekerja Anak untuk Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) merupakan kegiatan penarikan pekerja anak yang putus sekolah dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang berusia 7 sampai 15 tahun untuk dikembalikan ke pendidikan melalui pendampingan.

“PPA-PKH ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyumbang upaya penghapusan pekerja anak dan meningkatkan capain wajib belajar. Selama satu bulan itu anak atau peserta PPA-PKH telah mendapatkan pembinaan dengan meteri akademis, non akademis, pemberian motivasi.” ujarnya di lapangan SMA Institut Indonesia, Minggu pagi (5/7).

Dikatakannya, bahwa pendampingan tahun ini berhasil merekomendasikan 79 anak kembali ke dunia pendidikan formal di SD, SMP, SMA/SMK, 11 anak kembali ke dunia pendidikan formal, 50 anak kembali ke dunia pendidikan non formal paket A, Paket B, dan paket C.  38 anak yang kembali ke dunia Pendidikan Keterampilan.

“Ini merupakan hasil yang patut kita apresiasi. demikian juga kepada para tutor yang telah menyampaikan materi sebagaimana yang telah ditentukan, dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi psikologis anak-anak yang telah lama tidak mengenyam proses pembelajaran di sekolah” pungkasnya.

Ia berharap setelah diadakan pembinaan jangan sampai putus sekolah lagi. Mudah – mudahan semua yang dibina bias menyelesaikan sampai tamat dari SD, SMP dan SMA. Program ini kami harapkan terus berlanjut sampai tidak ada lagi anak yang tidak bersekolah.

“Saya berharap agar semua ilmu yang diperoleh selama masa pendampingan bisa bermanfaat untuk memperbaiki masa depan dan meraih impian yang dicita-citakannya” katanya.

Secara terpisah, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengapresiasi program tersebut, karena menurutnya anak sebagai generasi penerus bangsa harus diberikan kesempatan untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, mental, sosial maupun intelektualnya.

“Anak merupakan bentuk investasi yang menjadi indicator keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Keberhasilan pembangunan anak akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang” katanya. (Han)