Walikota dan Wakil Walikota Buka Puasa Bersama Tokoh Masyarakat Kota Jogja

Walikota Yogyakarta Hayadi Suyuti dan Wakil Walikota  Imam Priyono DP berbuka puasa bersama para tokoh masyarakat se-Kota Yogyakarta. Tokoh masyarakat yang hadir pada Kamis, (03/07) itu merupakan para ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan BKM dari 45 kelurahan, para ketua Rukun Warga (RW) se- Kota Yogyakarta,  tokoh agama, Anggota dan pimpinan DPRD Kota Yogyakarta,  pimpinan FORKORPINDA,  Camat, Lurah dan anggota LSM lainnya.  Buka puasa bersama dilakukan di halaman Balaikota Yogyakarta, jl. Kenari nomor 56 Yogyakarta. 

Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutan pengantar berbuka puasa mengatakan  dalam menjalankan puasa setidaknya ada tiga hikmah  yang bisa diambil dan bisa dijadikian pedoman  dalam berkehidupan di tengah masyarakat. Ketiganya itu adalah  yakni  iklas, sabar dan nrimo (menerima).  Ketiga magna  ini yang selalu  diambil dari magna berpuasa dan dijadikan pedoman dalam menjalankan hidup keseharian termasuk dalam memimpin Kota Yogyakarta.

Lebih lanjut Walikota mengatakan sekarang ini kegiatan berbuka (puasa) bersama    dan juga Syawalan bukan saja dilakukan oleh orang Muslin saja  tetapi semua  orang tanpa dilihat latar belakangnya. “Kegiatan buka bersama ini biasanya bukan hanya kegiatan orang Muslim saja. Seperti halnya Syawalan. Syawalan, bukan saja kelompok Muslim saja , tetapi semuanya.  Nek ora Syawalan kok kurang gayeng gitu (Kalau tidak syawalan kok kurang menyenangkan). Nah, inilah kemajemukan kota Yogyakarta,” ujar Walikota.  Dijelaskan, di Yogyakarta  yang istimewa ini, orang tidak akan ditanya dari mana dia berasal, agamanya apa, dan suku mana.  Menurut Walikota, orang Yogyakarta adalah mereka  yang bekerja dan berkarya untuk kota Yogyakarta yang tercinta.

Menanggapi  sambutan Dra. H. Herawati (ketua LPMK Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta) mewakili para tokoh masyarakat yang mengapresiasi perolehan penghargaan Pemkot Yogyakarta  selama ini, Walikota mengatakan bahwa ini merupakan  bukti  dari hasil koordinasi  yang konkret  dan nyata  dari Pemerintah Kota Yogyakarta, DPRD Kota Yogyakarta,   Forkompinda dengan  seluruh masyarakat Yogyakarta. “ Tanpa itu semuanya tidak ada.  Penghargaan apa saja, merupakan hasil kerjasama  dari warga masyarakat kota Yogyakarta,” ujar Walikota.

Selain itu walikota juga menanggapi tentang kemacetan yang terjadi di Kota Yogyakarta terutama di jalur ramai seperti  di kawasan Malioboro. Dikatakan, kemacetan terjadi dimungkinan karena pemakai jalan yang menggunakan kendaraan berhenti seenaknya di tempat yang seharusnya tidak boleh berhenti. Maka Walikota sangat berharap agar semua pengendara untuk menaati aturan dan rambu yang ada, termasuk pengendara becak.  Kemacetan juga terjadi karena yang berdatangan ke kota Yogyakarta jumlahnya banyak. “ Macet itui bukan karena (Yogyakarta)  kebanyakan hotel pak. Bukan hanya kerana itu. Tetapi karena yang datang ke Yogyakarta itu banyak, pak,” ujar Walikota disambut tepuk tangan para tamu.

Walikota menjelaskan penduduk Kota Yogyakarta berjumlah 400 ratus ribu, namun yang beraktivitas di kota yang menjadi ibukota Propinsi DIY itu kurang lebih  1,2 juta orang atau tiga lebih banyak dari penduduk kota Yogyakarta.  Dalam kondisi seperti ini kemungkinan terjadinya kemacetan pasti akan terjadi.  Dalam hal ini, kota Yogyakarta tidak boleh egois. Kota Yogyakarta  tidak mungkin membatasi orang luar untuk masuk ke Kota Yogyakarta,  hanya d dengan dalih untuk menghindari kemacetan.  Di satu sisi, dengan kehadiran orang luar di kota Yogyakarta juga patut disyukuri karena  akan menumbuhkan perekonomian dan terbukanya lapangan kerja di Kota Yogyakarta.

Menurut Walikota, masalah kemacetan merupakan hal yang kompleks. Untuk itu semua pihak diharap untuk ikut menjaga kota Yogyakarta dengan mengikuti aturan yang berlaku. “Marilah sama-sama kita wujudkan Kota Yogyakarta kota yang  bersih, kota yang tertib,  kota yang aman.  Bersih dalam segala aspek. Tertib dalam segala aspek, termasuk tidak hanya menjaga rambu lalu lintas namun tertib dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Tertib dalam berbudaya.  Tertib dalam sekolah. Tertib dalam apapun dan aman,” tegas Walikota.

Pimpinan Forkompinda yang hadir adalah Dandim 0734 Yogyakarta Letkol TNI Renald Sinaga, AKBP Mujiyono Wakapolresta Yogyakarta, Pengadilan Agama, dan Pengadilan Negeri Yogyakarta. 

Buka puasa bersama diakhiri dengan menyantap hidangan buka puasa bersama-sama Walikota dan para tamu undangan .(@mix)