PEJABAT JEPANG KUNJUNGI WINONGO ASRI

Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) mendapat kunjungan dari Pemerintah Jepang terkait dengan model penanganan bencana pada kawasan tertentu, penerimaan kunjungan dipusatkan di wilayah Badran, Kelurahan Bumijo, Selasa (1/6). Dua pejabat Jepang yang berkunjung ke kawasan pinggir sungai Winongo ini yakni Mr Kuniaki Takaneka dari Community Disaster-prevention Support Team, Kobe City Fire Bureau dan Mr Hirokazu Nagata dari Plus Art NPO, sebuah lembaga dalam bidang edukasi pencegahan dan penanganan bencana dari Osaka Jepang yang menjadi perantara pemerintah agar program-programnya dapat dikomunikasikan ke masyarakat termasuk sampai ke Indonesia ini.

Dalam kunjungan yang diterima oleh Ketua FKWA Noorhadi Rahardja, turut mendampingi kunjungan ini Ikaputra dari Fakultas Teknik UGM Menurut Ikaputra, Dalam kunjungan ini kedua pejabat dari Jepang tersebut akan melihat lokasi terkait dengan rencana pemberian edukasi penanganan bencana berdasarkan pengalaman pada penanganan bencana alam gempa bumi di Kobe, Jepang beberapa tahun lalu bekerja sama dengan Forum Komunikasi Winongo Asri. “Pengalaman di Kobe, pada saat gempa terjadi kebakaran 55 tempat tetapi markas pemadam kebakaran hanya ada 11, mereka merasa 11 markas ini tidak mungkin memadamkan api pada 54 tempat tersebut, dari sini mereka mengembangkan model agar masyarakat yang tanggap terhadap kebakaran. Selama 15 tahun setelah gempa Kobe, mereka mampu mengembangkan 191 kelompok masyarakat yang tanggap bencana. Pengalaman inilah yang akan ditularkan.” Kata Ikaputra

 

Ditambahkan, Pemilihan lokasi di Badran karena kampung ini merupakan model generic atau representasi model kampung di Indonesia. Dikampung ini jika terjadi kebakaran atau bencana pasti akan rentan karena kepadatannya.

Disamping itu modal awal yang penting sudah ada yakni masyaraknya memiliki keguyuban yang tinggi. Ujicoba di Badran ini seandainya berhasil bisa ditularkan ke wilayah lain, paling tidak pada kelompok Forum Komunikasi Winongo Asri dulu.

Sementara itu Ketua FKWA, Noorhadi Rahardja mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung sekali dan jika berhasil akan menularkan kegiatan ini ke semua wilayah terutama yang masuk dalam FKWA. “Pada awalnya, wilayah Badran ini akan dijadikan pilot project penanganan bencana, apabila di Badran sudah disediakan alat-alat sederhana dalam penanganan bencana maka akan dikembangkan lagi pada wilayah-wilayah lain” katanya.