RW 08 KELURAHAN KEPARAKAN MAJU EVALUASI BKB TINGKAT PROPINSI

Program Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai salah satu bagian Program KB Nasional yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga dalam membina tumbuh kembang anak usia dini melalui ransangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional, dan sosial serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dengan sebaik-baiknya agar anak taqwa, cerdas, trampil dan berbudi luhur, hal ini dikatakan Sri Suharni Suwardi, Ketua Tim Penilai Evaluasi BKB tingkat Propinsi DIY, di RW 08 Kelurahan Keparakan Mergangsan Kota Yogyakarta.

Dijelaskan, dalam  melaksanakan kegitan BKB  kader sebagai fasilitator bertugas memberikan penyuluhan dan menggerakkan masyarakat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok.  ” Salah satu tugas kader yaitu memberikan penyuluhan kepada orang tua balita agar mampu mengasuh anaknya dengan benar. Dalam memberikan penyuluhan diperlukan keterampilan agar materi penyuluhan dapat dipahami dengan baik oleh sasaran tentunya,” tuturnya.

Ditambahkan, tujuan Umum untuk meningkatkan kualitas, kinerja kader, BKB dan mengembangkan jumlah kelompok BKB dalam mencapai target peserta BKB aktif 2010. tujuan khusus meningkatkan kesertaan keluarga balita aktif dalam kelompok BKB, meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah dalam program BKB, meningkatkan kualitas pelaksana dan pengelola kelompok dalam peningkatan BKB. Hasil yang diharapkan, meningkatnya peran serta masyarakat dalam mendukung aktifnya kegiatan kelompok BKB dilingkungannya. Mendapatkan kader BKB dan kelompok BKB terbaik ditingkat DIY.

Sementara itu Lurah Keparaan Rajwan Taufik, SIP dalam kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan lomba BKB di Kelurahan Keparaan ini berkat kerjasama kesatuan padu dari seluruh warga masyarakat, serta kader-kader dan pengurus RW, sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang berkualitas, dan hal ini dapat dibuktikan dengan prestasi. Ditambahkan Rajwan, penilaian yang dinilai tingkat propinsi meliputi tiga aspek kegiatan, diantaranya, bina keluarga balita, penilaian kader Bina Keluarga Balita, serta penilaian kegiatan operasional kegiatan BKB. ” Jumlah balita yang ada di RW 08 ini berjumalh 80 balita yang telah kita bina melalui pos yandu dan PAUD, sehingga kedua kegiatan ini ada keterpaduan,” katanya.

Ditanya mengenai kasus gizi buruk Rajwan mengemukakan, diwilayahnya tidak ditemukan kasus yang dimaksud, kalupun ada pihaknya telah membentuk tim penanganan gizikurang, bahkan Rajwan mengaku telah bekerja sama dengan RPG (Rumah Pemulihan Gizi). ”kasus Gizi kuang ini telah kita kerjasamakan dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, PKK Kota Yogyakarta sebagai pengelola
RPG, hal ini telah kita antisipasi agar jangan sampai terjadi kasus kurang gizi itu,” paparnya.

Rajwan Berharap, kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat yang lainnya untuk lebih mengutamakan pengurusan terhadap balita, karena balita sehat merupakan modal dasar perkembangan masyarakat yang akan datang. Kegiatan semacam ini hendaknya dapat diikuti kelurahan yang lain agar penanganan terhadap balita, pos yandu, maupun PAUD ada keterpaduan.

Hal senada juga dikatakan Camat mergangsan, Drs. Nur Hidayat, diwilayahnya terutama RW 08 Kelurahan mergangsan telah membangun tata kemasyarakatan untuk lebih maju dan membawa kemaslahatan. BKB di Kota Yogyakarta telah terpadu dengan Pos Yandu, PAUD, khusus BKB yang ada di RW 08 Keparakan telah membangun kemitraan terpadu dengan (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu) TK IT dan SD IT. ” Evaluasi ini memang harus dilakukan, karena ini merupakan tolok ukur tentang kinerja kita, yang harus dikoreksi. Kelebihan dan Kekurangan tentu masih ada, tapi
masyarakat Keparaan Optimis Untuk lebih maju membangun,” tandasnya.