Masih banyak warnet yang menyediakan bilik tertutup

Guna mendukung Segosegawe, pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas pendidikan, Dinas Ketertiban, serta Poltabes Yogyakarta gencar melakukan operasi pembinaan pelajar, khususnya pelajar Sekolah Menengah Pertama yang memakai Sepeda motor pada waktu sekolah. Kepala Dinas Ketertiban, Kota Yogyakarta Drs. Wahyu Widayat, Msi, MM. Melalui Ka. Bid. Pol PP Pembinaan Masyarakat, Drs. Supriyadi Sutrisno, mengatakan, pihaknya akan secara intensif melakukan operasi pembinaan pelajar yang menggunakan Sepeda motor bagi pelajar SMP, dan Mobil bagi pelajar SMA, Supriyadi juga mengaku, tidak hanya pelajar yang menggunakan sepeda dan mobil, akan tetapi pelajar yang berada di tempat umum pada waktu jam pelajaran sekolah juga akan ditindak. “ Pemerintah Kota bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung pembinaan pelajar ini, agar citra Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan tetap terjaga dan terprlihara denga baik, bentuk kerjasama yang telah kami lakukan, yakni dengan Poltabes, dimana setiap upacara hari senin dari Poltabes memberikan amanatnya bagaimana tata cara penggunaan kendaraan bermotaor, baik syarat-syarat kelengkapan pengendara maupun kendaraan bermotor, ” katanya.

Dari tiga kali operasi pembinaan pelajar yang dilakuan tanggal 18, 24, dan 25 Februari terdapat 67 siswa yang kedapatan berada di tempat-tempat umum pada waktu jam belajar mengajar berlangsung seperti, mall, warnet, arena game zone. Dari sekian banyak siswa yang terjaring, sebagian besar beralasan istirahat, dan masuk siang. Para siswa yang terjaring tersebut dimohon untuk mengisi surat pernyataan guna dikirim pada sekolah yang bersangkutan untuk membina para pelajar yang terjaring.

Sementara itu Aiptu Jamar dari Bina Mitra Poltabes Yogyakarta yang juga anggota tim Operasi pembinaan pelajar mengatakan, jajaran Poltabes medukung sepenuhnya program segosegawe yang digaungkan Pemerintah Kota Yogyakarta, dengan melakukan pembinaan pelajar yang kedapatan membawa sepeda motor atau mobil, pada tempat-tempat parkir yang ditengarai sebagi tempat para pelajar memarkir kendaraannya. “ kami akan menindak tegas mereka yang tidak membawa kelengkapan pengendara sepeda motor, bagi anak SMP jelas belum doperbolehkan mengendari sepeda motor di jalan umum, mengingat belum mempunyai Surar Ijin Mengemudi (SIM), untuk itu kepada orang tua murid jangan memaksakan hal ini, kami tetap memohon kerjasamanya demi kebaikan bersama,” pinta Jamar.

Ditanya mengenai tempat-tempat penyediajasa Warnet yang menyediakan bilik tertutup total, Jamar mengaku akan bekerjasama denga Pemerintah Kota Yogyakarta bagaimana aturan yang berlaku mengenai bilik yang diijinkan. “ saya prihatin dengan kejadian kemarin, masih saja ada pengusaha warnet yang menyediakan bilik tertutup penuh, untuk masalah aturan bilik bagaimana, ini adalah tanggungjawab Pemerintah Kota Yogyakarta, namun saya melihat sendiri tempat warnet di jalan timohoini, sudah kedua kali digunakan untuk berbuat tidak semestinya, kami dari jajaran Poltabes akan menindak tegas tempat-tempat yang ditengarai sebagai tempat mesum, termasuk warnet, “ papar Jamar.

Ditemui secara terpisah Ka. Bid. Pengendalian Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Drs. Nurwidihartono memaparkan, Pihaknya telah melakukan kegiatan Operasi Penindakan Hukum Terpadu Penyakit masyarakat (Prostitusi) bekerjasama dengan Poltabes, yang digelar Selasa (23/02) di Bong Suwung di wilayah Kecamatan Gedongtengen, menangkap 15 Pekerja Sek Komersial, 3 Waria, dan 3 Hidung belang. “ Tindakan ini kami lakukan berdasrkan laporan masyarakat, laporan ini langsung kita tangani, dan kita dapatkan 18 PSK, dari 18 PSK masih terdapat muka lama. Setelah dibuatkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) oleh Poltabes, pagi harinya 24 februari kita sidangkan di pengadilan negeri Kota Yogyakarta. Dari 18 tersangka tersebut 4 tersangka menjalani 7 hari kurungan, karena tertangkap lebih dari 1 kali, 1 PSK menjalai kurungan selama 3 hari karena tidak dapat membayar denda, dan selebihnya membayar denda Rp. 100.000,00. 3 pria hidung belang kita lepas setelah membuat pernyataan,” kata Nurwidi.