KOTA YOGYAKARTA TERIMA 24 SISWA PERTUKARAN PELAJAR PANGKALPINANG

Pemerintah Kota Pangkalpinang mengirimkan siswa/peserta program Pertukaran
Pelajar ke Kota Yogyakarta sebagai balasan atas pengiriman peserta program
Pertukaran Pelajar Kota Yogyakarta ke Kota Pangkalpinang tahun 2008 lalu.
Walikota Pangkalpinang, Drs. Zulkarnaen Karim, MM menyerahkan secara resmi
siswa Pertukaran Pelajar kepada Walikota Yogyakarta dalam acara Penyerahan
Peserta Program Pertukaran Pelajar dari Pemerintah Kota Pangkalpinang ke
Pemerintah Kota Yogyakarta, Minggu (19/10) bertempat di Pendopo
Balaikota Yogyakarta.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs. Syamsyuri,
MM mengungkapkan bahwa siswa Pangkalpinang akan tinggal di rumah orang tua
asuhnya. Pelajar yang dikirim sebanyak 24 siswa (8 putra dan 16 putri)
serta 43 guru Pangkalpinang dan sawahlunto yang akan melaksanakan
aktivitas program di 7 SMA Kota Yogyakarta selama 21 hari mulai tanggal 17
Oktober s.d 6 November 2009. Saat itu siswa langsung dibagikan kepada para
orang tua asuh yang juga hadir saat itu sehingga langsung berkativitas di
tempat baru.
Dalam sambutannya Walikota Pangkalpinang mengungkapkan sekilas bahwa
Yogyakarta yang kental dengan kejadian sejarah saat perjuangan melawan
Belanda, begitu pula di Pangkalpinang, sebagai contoh saat Bung Karno
diasingkan. Yogyakarta dan Pangkalpinang memiliki hubungan khas saat
pengakuan kedaulatan Indonesia, saat Ibu kota di Yogyakarta pernyataan
ditandatangani di Bangka. Hubungan sakral Yogyakarta dan Pangkalpinang
telah terjalin lama sejak dulu.
Pertukaran pelajar ini juga dalam rangka mengisi program Sister School
dimana di Pangkalpinang memiliki Sister School yang banyak juga dengan
luar negri seperti Malaysia dan RRC. Selain itu juga dalam rangka
mengembangkan Educational Cyber City Pangkalpinang. Siswa dapat bertukar
pengalaman lewat dunia maya. Pendidikan dilakukan memanfaatkan internet
juga telah mulai dikembangkan. "Diharapkan siswa Pangkalpinang dapat
diterima dan boleh ditegur jika ada kesalahan dalam rangka mempersiapkan
generasi penerus bangsa. Sebagai peserta pertukaran ini adalah SMK Negeri
3 Kepariwisataan dan SMA N 1 Pangkalpinang beserta rekan guru dan anak
didiknya", demikian imbuh Zulkarnaen Karim.
Disambut oleh Walikota Yogyakarta, H.Herry Zudianto bahwa dalam masalah
kebangsaan, adanya kebinekaan tidak berarti jauh, tetapi ada satu cita
untuk saling mengisi sehingga menjadi lebih harmonis dan indah. Keindahan
yang mengikat kebinekaan sebagai contoh adalah pelangi, orchestra. Dari
komponen yang bermacam saling mengisi menjadi keindahan unik. Yogyakarta
telah 6 tahun ini menggalakkan program pertukaran pelajar. jika
memperhatikan Kota Yogyakarta akan diketahui bahwa Yogyakarta terdiri dari
bermacam suku bahkan etnis, multi kultural sehingga disebut city of
tolerance. orang Jogja bukanlah hanya pribumi saja tetapi yang menjadi
orang Jogja sebenarnya adalah orang yang tinggal di Jogja merasa memiliki
Jogja, mencintai Jogja dan berkarya nyata untuk Jogja.
"Diharapkan siswa Pangkalpinang dapat belajar dengan akulturasi budaya,
multi kultural yang hidup bersama dengan harmoni. Rasa kebangsaan dapat
tumbuh bukan adanya seminar dan teori tetapi karena dipraktekkan interaksi
satu sama lain dalam kehidupan sosial budaya secara langsung. Kecintaan
terhadap bangsa seperti pepatah Witing Tresno Jalaran Seko Kulino. Dengan
adanya pertukaran pelajar diharapkan semakin menambah kecntaan terhadap
sesama anak bangsa ini", demikian Walikota Yogyakarta dalam sambutannya.
Walikota Pangkalpinang beserta rombongan yang terdiri dari Kepala Dinas
Pendidikan Pangkalpinang, Guru, Komite Sekolah dan Siswa pertukaran pelajar
turut menyaksikan Jogja Java Carnival sebagai tamu undangan. (byu)