WALIKOTA YOGYAKARTA BUKA BULAN DANA PMI

Peduli dengan bulan dana PMI serta dapat menyumbangakan darahnya merupakan bagian pengamalan Pancasila terutama sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. PMI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, karena menyangkut nyawa, dimana ada pertalian dengan darah, karena misi kemanusiaan terketuk dari hati, dan tidak dapat dipaksakan, hal ini dikatakan Walikota Yogyakarta dalam acara pembukaan Bulan Dana PMI di Makodim 0734 Kamis (08/10). Pembukaan Bulan Dana PMI tahun ini diwarnai dengan upacara, yang dihadiri dari para pelajar SMP, SMA, SMK, Pramuka, serta dari Kodim 0734.

Herry mengajak semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam bulan dana ini, semua warga diharapkan dapat mengetuk para darmawan, penyumbang, donatur untuk membantu biaya operasional PMI. Selain berbentuk sumbangan berupa materi Walikota Yogyakarta juga mengajak untuk menyumbangkan darahnya. “ Untuk generasi muda hendaknya kalian rutin menyumbangkan darah kalian, sebab selain kita memberi, bukan berarti darah kita berkurang, akan tetapi kita justru mendapatkan darah baru,” paparnya. Herry mencontohkan, seorang yang menyumbangkan darahnya secara rutin, seperti halnya sebuah mesin yang tiap bulannya diganti minyak pelumasnya. “ Begitu Kita rutin donor darah, maka yang kita dapatkan adalah kesegeran, kebugaran, karena darah selalu diganti dengan yang baru,” katanya.

Sementara itu menurut Ketua panitia Bulan dana PMI Kota Yogyakarta, Let. Kol. Inf. Arudji Anwar, SH, guna memenuhi dana yang diharapkan, pihaknya akan menekankan kepada para operator dan relawan yang adadi dilapangan untuk memenuhi target yang diharapkan dengan penyebaran kupon secara maksimal. Selain itu akan dilakukan penggalangan dana dengan inovasi-inovasi baru yang nantinya akan menambah percepatan perolehan dana. “ Target yang sebenarnya tidak bisa kita tentukan dengan ratusan juta, namun kebutuhan asli PMI mungkin milyaran, tetapi ini tidak kita paksakan kepada masyarakat untuk memenuhi target milyaran tersebut, namun kupon-kupon kita sampaikan secara reguler, seandainya kita nanti mendapatkan lebih melalui inovasi-inovasi lain, kita harus bersyukur. Dan ini sesuai dengan amanat Walikota bahhwa misi kemanusiaan terketuk dari hati, dan tidak dapat dipaksakan, “ katanya.

Inovasi-inovasi baru tersebut dengan penggalangan memlalui gala dinner dari pelaku usaha di Kota Yogyakarta, dan pengembangan kupon dana PMI yang lebih eksklusif bernilai Rp. 100 ribu per lembar. Selain disasarkan di Instansi Pemerintah dan anak-anak sekolah yang besaranya bervariasi, Arudji berjanji akan melakukan pendekatan kepada pelaku usaha maskapai penerbangan, bandara, PJKA.

Hal senada dikatakan Ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Yogyakarta, Tun Yulianto, penggalangan dan untuk Kota Yogyakarta tidak ada kendal-kendala yang berarti sekalipun berbarengan dengan gempa Sumatra, dengan kepedulian warga masyarakat, pemerintah dan instansi dapat memenuhi keinginan yang diharapkan.