PARADE MUSIK KAMPUNG DAPAT APRESIASI WARGA JOGJA

Perpaduan yang harmoni alat musik tradisional dan moderen sehingga menghasilkan sebuah musik yang indah dan enak didengar ditampilkan dalam parade Musik Kampung di monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta, Senin (28/9) malam.

Empat belas grup musik dari 14 kecamatan menampilkan kebolehannya di depan ratusan penonton dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Jenis musik yang ditampilkan juga beragam, begitu pula alat musik yang dimainkan. Kecamatan Kraton misalnya, mencoba meramu beberapa band seperti Bang-bung yang berirama Spanyol, Guyup Laras yang bernuansa bosas, Javanese Sugar Band, Rampak Saron Telulas, Keroncong Komunitas Wingking Regol, dan unsur perorangan baik klasik maupun pop, sehingga penonton dapat menikmati beberapa jenis irama lagu dalam sekali tampil.

Begitupun kecamatan Kotagede memadukan kesenian kerawitan, keroncong, sholawatan, thek-thek, srandul, dan macapat. Lagu yang dinyanyikan juga mengisahkan kawasan Kotagede sebagai bagian eksotisme budaya peninggalan bersejarah kota Yogyakarta.

Drs. M. Sudibyo kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Budaya mengatakan kegiatan Musik Kampung ini merupakan sebuah parade musik kampung untuk melestarikan kebudayaan Yogyakarta terutama dalam bentuk musik. Tujuannya adalah agar musik kampung itu sendiri lebih familiar dan dengan penampilan warna musik yang beragam.

Sudibyo menjelaskan masing-masing kampung akan mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda dalam bermusik. “Musik Kampung di pinggir kali akan berbeda dengan musik kampung masyarakat yang berada di tengah kota,” ujar Sudibyo.

Sudibyo menambahkan tujuan kegiatan musik kampung ini adalah melestarikan dan mengembangkan musik kampung yang ada di kota Yogyakarta. Rencana ke depan, Sudibyo akan menggelar festival untuk musik kampung ini. Dengan demikian, musik-musik kampung akan terpelihara dan terus dikembangkan.

Hadir dalam pagelaran musik kampung ini, para camat, lurah, seniman, pemerhati seni dan warga masyarakat Yogyakarta dan dari luar Yogyakarta. (@mix)