PENCANANGAN GERAKAN HIDUP AKTIF NASIONAL

Kondisi jasmani berkaitan erat dengan aktivitas fisik dan pola konsumsi. Kemajuan teknologi turut berpengaruh pada gaya hidup sebagian masyarakat termasuk pelajar. Kemajuan bidang transportasi membuat semakin sedikit pelajar yang berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki maupun bersepeda. Jika berada di gedung bertingkat, cenderung memilih menggunakan lift maupun eskalator dari pada melalui tangga. Waktu luang lebih sering diisi dengan menonton televisi dan bermain komputer maupun video games serta hanya berolahraga pada saat pelajaran olahraga. Hal inilah yang menyebabkan gaya kurang gerak sehingga kondisi jasmani pun kurang bugar, belum lagi dengan pola konsumsi yang tidak memperhatikan gizi seimbang. Gerakan hidup aktif nasional diperlukan untuk menyadarkan dan mendorong peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk hidup aktif melalui berbagai kegiatan fisik dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani guna mengahsilkan insan Indonesia yang sehat. Demikian sambutan Walikota H. Herry Zudianto yang di bacakan Wakil Walikota. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap Gerakan Hidup Aktif Nasional ( GERHANA ) bisa menjadi budaya dan gaya hidup bari bagi warga Yogyakarta dalam kesehariannya. “ Saya sangat berharap Gerhana ini menjadi gaya hidup baru kita warga Yogyakarta dan dapat menjadi budaya hidup aktif dan hidup sehat di wilayah kita,” ungkap Wakil Walikota usai melakukan senam bersama. Lebih lanjut dikatakan dengan adanya pencanangan Gerakan Hidup Aktif Nasional ini diharapkan lingkungan sekolah terutama peserta didik dan para siswa melaksanakan gerakan ini. Karena menurutnya, selama ini dengan adanya kemajuan teknologi dan perkembangan alat transportasi yang semakin meningkat warga masyarakat khususnya peserta didik kurang melakukan olahraga. Untuk itu dengan adanya gerakan ini diharapkan semua pihak dapat melakukannya dimulai dengan hal kecil, seperti melakukan gerakan olahraga ringan dan membiasakan hidup bersih dan sehat seperti melakukan kebersihan sepuluh menit sebelum dan sesudah sekolah. Menurut Wawali kegiatan ini memberikan banyak sekali manfaat. “Dengan melakukan gerakan olahraga yang yang sederhana yang bisa dilakukan baik pada saat sebelum sekolah maupun saat istirahat ini tentu akan membuat tubuh kita menjadi bugar dan tentu saja memberikan dampak sehat bagi yang melakukan,” ungkap Wawali. Pencanangan Gerhana dikemas dalam tema ”Melalui Gerakan Hidup Aktif Kita Tingkatkan Kualitas Jasmani Guna Menghasilkan Insan Indonesia Yang Sehat, Bugar dan Cerdas”. Pencanangan Gerhana ini dilakukan dalam sebuah upacara yang dilanjutkan dengan senam bersama yang diikuti oleh 1500 pelajar TK hingga SLTA se-Kota Yogyakarta, Display Marching Band SMU Muh 6, dan Permainan Tradisional, di Halaman Balaikota, Sabtu (2/6). Acara ini dihadiri juga Ketua DPRD Kota Yogyakarta Arif Noor Hartanto, Kapolres Kombes Polisi Haka Astana, Sekda Kota Yogyakarta Drs Rapingun beserta jajaran eksekutif Pemerintah Kota Yogyakarta. Pada hari Minggu mendatang akan digelar Sepeda Gembira, Gerak Jalan dan Pentas Seni. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs Darno, MA dalam laporannya mengatakan, Gerhana ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran pemahaman tentang arti pentingnya hidup aktif kepada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan agar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai kualitas jasmani yang baik guna menghasilkan Insan Indonesia yang sehat bugar dan cedas. Menurut Darno, Gerhana ini akan dilanjutkan dengan kegiatan harian di sekolah yang meliputi gerak ringan/peregangan/senam ringan sebelum masuk kelas, gerak ringan/peregangan diantara jam belajar, optimalisasi waktu luang/waktu istirahan berupa permainan rekreatif, permainan tradisional, dan kesenian, serta gerakan lingkungan bersih seperti semutlik dan semutlis. (isma-@mix)