KINERJA  PENDIDIKAN KOTA JOGJA  TERBAIK DI INDONESIA

Warga Masyarakat dan Pemerintah Kota Yogyakarta, boleh berbangga hati, lantaran kota Yogyakarta yang berpredikat Kota Pendidikan merupakan satu-satunya kota diantara 430 Kota dan Kabupaten yang kinerja pendidikannya terbaik di seluruh Indonesia. Hal ini, diungkapkan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, ketika meresmikan penggunaan Playground dan Gedung Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kompleks Taman pintar, di Jl. Panembahan Senopati Yogyakarta, Sabtu, (20/5). Bambang menambahkan Pemerintah kota Yogyakarta adalah pemerintah di kabupaten kota yang kinerja pendidikannya terbaik di seluruh Indonesia. Menurutnya, kalau diukur sejak pendidikan anak usia dini, pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan Sekolah menengah di kota Yogyakarta adalah terbaik diantara 430 pemerintah kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Kinerja terbaik itu, diukur dari sisi akses pendidikan maupun dari segi mutu pendidikan. Bambang menjelaskan kalau antara akses dan mutu pendidikan digabung, maka secara objektif pengukurannya menunjukkan bahwa kota Yogyakarta adalah pemerintahan yang kinerja manajemen pendidikan yang terbaik diantara 430 kabupaten dan kota di Indonesia. Untuk pendidikan anak usia dini, tingkat angka partisipasi kasar (APK) kota Yogyakarta adalah sudah diatas seratus persen. Untuk SD/MI, angka partisipasi APK-nya terbaik secara nasional dengan hasil ujian sekolah tertinggi di seluruh Indonesia. Sedangkan, untuk SMP/MTs meskipun hasil ujian nasionalnya tidak tertinggi tetapi karena APK-nya sangat ekstrim tertinggi, akhirnya komposisi indeksnya menunjukkan kota Yogyakarta tetap saja yang terbaik. Demikian pula, tingkat SMK/SMA/MA meski hasil ujian nasionalnya tidak menunjukkan angka yang tertinggi akan tetapi, angka partisipasi kasarnya adalah yang tertinggi sehingga komposisi indeksnya tetap saja yang tertinggi. Dengan demikian, apabila Pemda Kota Yogyakarta menetapkan wajib belajar sejak pendidikan anak usia dini sampai pendidikan menengah, maka begitu ditetapkan langsung tuntas. Karena ukuran tuntas adalah APK-nya mencapai 95 persen.,” ungkap Prof. Bambang. Bambang juga mengungkapkan apabila Walikota Yogyakarta menetapkan wajib belajar harus dimulai anak usia dini sampai sekolah menengah berarti saat ini juga langsung tuntas, tanpa harus menyediakan anggaran tambahan. Hal ini karena Kota Yogyakarta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Mendiknas berpesan kepada masyarakat kota Yogyakarta dan pemerintahan kota Yogyakarta, agar mempertahankan prestasi yang diraihnya ini. Mendiknas juga berharap agar masyarakat kota Yogyakarta betul-betul menjadi contoh terbaik. Karena menurutnya, hal ini merupakan suatu khasana untuk pemberian pelayan pendidikan kepada masyarakat. ”Sampai saat ini kota Yogyakarta adalah yang terbaik. Itu perlu sekali untuk dipertahankan,”tandasnya. Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto, mengatakan bersamaan dengan hari Kebangkitan Nasional warga masyarakat kota Yogyakarta menyambutnya dengan sebuah torehan prestasi yaitu dengan diselesaikannya beberapa bagian dari Taman Pintar, yakni area playground dan gedung pendidikan anak usia dini (PAUD) yang akan digunakan sebagai pendukung pendidikan anak-anak khususnya anak usia dini. Walikota menjelaskan area playground dan gedung PAUD ini merupakan tempat permainan dengan penekanan pada unsur pendidikan yang menyenangkan untuk menumbuhkan ketertarikan mencerdaskan dan menguatkan pengetahuan serta keterampilan anak. Untuk itu, lanjut Walikota arena plyground dirancang untuk merangsang imajinasi dan kreativitas anak sebagaimana misi Taman Pintar yakni untuk menumbuhkembangkan ketertarikan anak untuk belajar dan kreatif dalam sains dan teknologi melalui imajinasi , dugaan dan percobaan. Hal ini, sejalan dengan pepatah dari Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, yakni niteni, niroke, dan nambahi. Dijelaskan pula, sasaran Taman Pintar adalah seluruh lapisan masyarakat, tetapi yang paling utama adalah anak usia pra- TK dan TK dan usia SD hingga Sekolah Menengah. Walikota berharap, keberadaan Taman Pintar ini tidak hanya dinikmati oleh penduduk kota Yogyakarta saja , tetapi semua pelajar di Propinsi DIY dan bahkan oleh seluruh pelajar nasional. Karena, menurutnya kurang lebih 700 ribu hingga 800 ribu per tahun pelajar seluruh nusantara melakukan studi tour di kota Yogyakarta. Peresmian Playground dan Gedung PAUD ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pelepasan burung merpati oleh Mendiknas yang didampingi Walikota Yogyakarta, Wakil Walikota Yogyakarta dan ketua DPRD Kota Yogyakarta. Sebelum meresmikan Playground dan Gedung PAUD Mendiknas dan Ibu didampingi Walikota, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi DIY dan Kota Yogyakarta sempat menyaksikan beberapa fasilitas yang ada kompleks Playground yang luasnya 6.600 meter persegi, seperti desaku permai, rumah pohon, jembatan goyang, istana pasir, permainan air dan lai-lain. Malam harinya, akan diresmikan pula Radio Anak Jogja yang berada di Komleks Taman Pintar Yogyakarta. Acara Peresmian Playground dan Gedung PAUD dimeriahkan dengan berbagai acara antara lain, lomba – lomba melukis, meyanyi dan masih banyak lagi dari anak pra- TK dan TK sekata Yogyakarta. (@mix)