SRI SULTAN HB X BUKA JES 2005

Mengapa tradisi Sekaten masih memiliki vitalitas dan dapat bertahan hidup hingga sekarang? Karena memang menyimpan energi spiritual-kultural yang selalu direvitalisasi oleh komunitas lokal pendukungnya. Olah religio-Kultural abad 15 ini kemudian secara kreatif direvitalisasi terus menerus, sehingga berkembang menjadi olah ekonomi sebagai core event kepariwisataan DIY, seperti sosoknya yang kita lihat sekarang ini. Demikian sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Upacara Pembukaan Jogja Expo Sekaten (JES) 2005 di titik 0 Kilometer depan Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta Jumat (11/3). Lebih lanjut dikatakan bahwa, revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan kembali suatu kawasan yang dulunya pernah memiliki vitalitas hidup. Proses Revitalisasi mencakup aspek yang komprehensif berupa perbaikan fisik, ekonomi dan siosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan, baik dalam aspek sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat. Skala revitalisasi bisa terjadi pada tingkatan mikro kota, seperti pada sebuah jalan atau sebuah event yang menjadi landmark kota, seperti tradisi sekaten ini. Namun apapun,tujuannya tetap sama yaitu: memberikan kehidupan baru yang produkif yang mampu memeberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial budaya dan ekonomi rakyat. Sementara itu wakil walikota Yogyakarta H.M. Syukri Fadholi, SH. Dalam kesempatan membacakan Sambutan Walikota antara lain mengatakan, Jogja Expo Sekaten (JES) 2005 merupakan sinergi dari peristiwa religi, budaya dan ekonomi kerakyatan, sekaligus hiburan. JES sengaja dipilih sebagai ajang kegiatan ini karena sebagai salah satu pusat bertemunya nilai-nilai tradidional yang religius dengan nilai-nilai modern sebagai pendukung kehidupan masyarakat. Sekaten sebagai bagian syiar Islam yang merupakan roh JES ini, akan terus dipertahankan dan ditingkatkan nuansa islaminya. Pada kegiatan keagamaan melalui pengajian-pengajian di masjid besar yang diharapkan dapat menghadirkan suasana religius yang islami. JES 2005 yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 11 Maret 2005 sampai dengan 22 April 2005 ini dikelola oleh Citra Pamerindo bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan harga tiket masuk Rp. 3.000,- untuk hari-hari biasa, dan Rp. 4.000,- untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu.