Senin 00/00/0000 00:00 WIB |
Wawali : Jiwa tulus, Pejuang Kemanusiaan
Senin, 17 Juni 2019 bertempat di Jl. Pramuka, BPBD Kota Yogyakarta menyelenggarakan Halal Bil Halal Keluarga Besar BPBD Kota Yogyakarta, kegiatan yang diikuti oleh Kampung Tanggap Bencana/KTB, Kelurahan Tanggap Bencana/KATANA, Forum Relawan, PMI Kota Yogyakarta dan BPBD Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Hari Wahyudi menyampaikan, kegiatan ini sebagai wahana untuk silaturahmi dan mengkonsolidasikan relawan, melalui silaturahmi kita bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, saling membuka diri untuk saling meminta maaf dan memaafkan, agar setelah silaturahmi ini kita menjadi lapang dada. Selain itu dari pertemuan ini, kita bisa saling memahami kondisi kita masing-masing guna mengkonsolidasikan diri baik secara individu maupu kelembagaan. Konsolidasi individu akan menguatkan kelembagaan, konsolidasi secara kelembagaan akan menguatkan kerjasama dan jejaring. Kegiatan seperti ini, untuk ke depannya bisa dilaksanakan di Kecamatan atau Kelurahan bahkan di Kampung-kampung, dengan demikian KTB atau KATANA atau Forum Relawan bisa menjadi penyelenggaranya.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang juga hadir di tengah-tengah relawan menyampaikan rasa bangga bisa kumpul bareng dengan dengan pejuang-pejuang kemanusian, para relawan yang tulus ikhlas menolong sesama, dengan jiwa-jiwa yang siap sedia berkorban, tanpa kehadiran mereka berbagai musibah atau bencana akan memakan waktu dalam penanganannya, kehadiran mereka disaat yang tepat sangat membantu bahkan bisa menyelamatkan jiwa seseorang. Ketepatan waktu bisa tercipta karena ketrampilan individu yang mumpuni, yang dengan sigap dan cekatan bergerak cepat menolong sesama. Ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan dan latihan yang terukur menjadikan mereka insan yang mumpuni, tangguh, dan berdedikasi tinggi. Untuk itu Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi kinerja para relawan dan berterima kasih atas darma baktinya selama ini, serta akan memfasilitasi program dan kegiatan yang menunjang melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Fasilitasi bisa berupa program atau kegiatan pelatihan guna peningkatan ketrampilan yang dibutuhkan, serta melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan kebencanaan. Perubahan iklim yang ekstrim serta lokasi Kota Yogyakarta yang memungkinkan terjadi bencana, baik berupa : gempa tektonik, gempa akibat erupasi gunung berapi, puting beliung, banjir, dll menjadikan kita harus senantiasa siap dan waspada mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana tersebut. Melalui kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat kita bisa meminimalkan kemungkinan terjadinya korban di masyarakat. Hendaknya KTB dan KATANA sebagai bagian dari masyarakat di graasroot dan salah satu pilar dalam membangun masyarakat sadar bencana, yang siap mengahadapi kemungkinan terjadinya bencana dan siap melangkah dalam antisipasi bencana. Suasana akrab dan kekeluargaan dari awal hingga akhir tercermin dari senyum dan sapa para relawan terlebih bagi mereka yang menerima doorprize unik dan menarik seperti : cangkul, sekop, selimut, terpal, dll (oni)