Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kecamatan Gondomanan Raih Adipura Tingkat Kota Yogya
Kecamatan Gondomanan meraih nilah tertinggi dalam ajang lomba Adipura Kecamatan Tingkat Kota Yogya tahun 2019. Penghargaan tersebut di serahkan langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat puncak acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup yang digelar di Taman Bakung Baciro. Kepala DLH Kota Yogya, Suyana mengatakan Adipura Kecamatan merupakan inovasi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya menciptakan kota yang peduli lingkungan. Menurutnya setiap kecamatan memiliki potensi fisik masing-masing berkaitan dengan kriteria Adipura, misalnya permukiman yang bersih, adanya pengelolaan sampah, terpenuhinya kebutuhan akan ruang terbuka hijau, dan lain-lain. "Berbagai potensi fisik inilah yang dinilai dalam Evaluasi Adipura Kecamatan Kota Yogyakarta, disertai penilaian terhadap aspek non fisik yaitu dalam bentuk isian sistem manajemen Adipura Kecamatan, dan presentasi camat" ungkapnya di lokasi, Selasa (30/7/2019). Untuk penilainnya sendiri, lanjutya, penilaian Adipura Kecamatan sama dengan Adipura Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. "Penilaian fisik tiap Kecamatan sudah dilaksanakan oleh Tim Juri pada tanggal 22 April, dilanjutkan dengan penilaian non fisik pada tanggal 7 sampai 20 Mei 2019. Kemudian pada tanggal 1 sampai 4 Juli 2019, Camat dari setiap kecamatan mempresentasikan potensi wilayah masing-masing di hadapan Tim Juri." jelasnya Wakil Walikota Yogtakarta, Heroe Poerwadi berharap, dengan adanya penghargaan Adipura tersebut tidak membuat kecamatan-kecamatan lain berkecil hati. Justru, lanjut Wawali, penghargaan tersebut harus mampu memotivasi kecamatan-kecamatan lain di Kota Yogyakarta. Karena Adipura ini suatu standar pengelolaan lingkungan, jika mendapatkan itu artinya telah mengelola sampah dengan baik, ujarnya. Terkait Peringatan Hari Lingkungan Hidup sendiri, Ia menekankan, itu bukan sekadar seremonial. Menurutnya, hal tersebut merupakan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mencintai lingkungan. Ia melihat, dengan adanya peringatan tersebut dapat semakin menguatkan komitmen Pemkot Yogya dan masyarakat untuk terus mencintai lingkungan hidup. Sekaligus, rasa syukur telah diberi kesempatan hidup dan berkehidupan. Ini bukan hanya seremonial tapi ini adalah komitmen bersama, katanya. Sementara itu, Camat Gondomanan, Budi Santosa, mengatakan untuk mendukung Kota Yogya dalam meraih Adipura, Kecamatan Gondomanan telah melakukan banyak inovasi, seperti selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menumbuhkan penghijauan pada pekarangan hingga gang. "Meski minimnya pohon besar untuk peneduh bisa disiasati dengan pot, polbag maupun botol bekas, beberapa jalan gang di kampung juga dicat warna-warni."ujarnya. Ia menjelaskan salah satu kampung di Gondomanan yakni Kauman sudah menjadi kampung hijau tingkat provinsi. Salah satu kriterianya adalah dari sisi penghijauan kampung. Pada pekarangan warga maupun dinding gang kampung dioptimalkan untuk menanam tanaman dalam pot. "Kampung hijau seperti ini yang kami selalu dorong ke kampung-kampung lain, sehingga bersih dan nyaman huni. Masyarakat yang bergerak dan merasakan sendiri manfaatnya. Bisa untuk refreshing. Tidak harus pergi jauh-jauh," paparnya. Menurutnya apresiasi Adipura Kecamatan yang diarih semakin memotivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hampir semua kampung di Gondomanan sudah bergerak untuk membersihkan lingkungan. "Yang terpenting keguyuban masyarakat semakin meningkat karena warga sering melakukan kegiatan bersama," imbuhnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pembuat Topeng Dari Koran Bekas Raih Kalpataru
Atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Kota Yogya, Sardiman, warga Tegal Kemuning, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan berhasil meraih Penghargaan Kalpataru Tingkat Kota Yogya kategori Perintis Lingkungan. Untuk diketahui, Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup Kota Yogya Pembuat topeng dari bahan dasar koran bekas ini dinilai berhasil merintis pengembangan sekaligus melestarikan fungsi lingkungan hidup secara luar biasa. Selain itu, aktivitas tersebut merupakan kegiatan yang baru bagi daerah atau kawasan Tegalpanggung. Ditemui usai menerima penghargaan, Ia menuturkan jika inovasinya tersebut datang ketika Ia melihat begitu banyak koran bekas yang berserakan yang ada dikampungnya. Berangkat dari kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan maka Ia memutar otak bagaimana memanfaatkan limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan Dari perenungan yang Ia lakukan, maka Ia berinovasi untuk memanfaatkan limbah tersebut dan disulapnya menjadi Topeng dengan cara mendaur ulang koran bekas. "Saya membuat Topeng koran bekas ini karena dilatari keprihatinan saya melihat banyaknya koran bekas yang kerap mengotori pekarangan" katanya Menurutnya limbah koran bekas merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari siapapun mengingat material tersebut sulit terurai. "Setiap orang khususnya yang tinggal di perkotaan setiap hari hampir bisa dipastikan berkontribusi pada penambahan sampah plastik" ujarnya di Taman Bakung, Selasa (30/7/2019) Sementara itu Lurah Tegalpanggung, Desy Indriastuti menuturkan, Sardiman merupakan salah satu tokoh masyarakat yang sangat peduli lingkungan. "Beliau sangat memperhatikan lingkungan sekitarnya, bahkan aktif menjadi salah satu pengurus Bank Sampah di wilayahnya. Keahlian dalam pengolahan limbah tersebut sangat mendukung pelestarian lingkungan, mengingat limbah koran bekas merupakan salah satu jenis limbah yang sangat sulit diurai alam," katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buka Bulan Dana, Walikota Minta PMI Terbitkan Kupon Khusus
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti kembali membuka bulan dana Palang Merang Indonesia (PMI) 2019 di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Haryadi meminta PMI untuk menyiapkan kupon khusus, dengan nilai lebih tinggi dari kupon biasanya. Kupon tersebut rencananya diterbitkan khusus untuk para pengusaha yang ada di Kota Yogyakarta. "Kami berharp PMI bisa menyiapkan kupon khusus, yakni kupon yang memang disiapkan dengan nilai yang lebih tinggi," ucapnya. Kupon tersebut nantinya, disiapkan untuk memfasilitas donatur yang memang akan memberikan bantuan dengan nilai yang lebih besar. "Nilainya bisa bervariasi, Rp.1 juta dan Rp.10 juta, nanti kita tawarkan kepada para pengusaha yang akan kita undang dalam gala dinner penggalangan dana PMI," cetusnya. Hal itu dilakukan, sambung Walikota, dengan tujuan agar para pengusaha di Kota Yogyakarta bisa terlibat langsung sumbangsihnya untuk PMI. "Harapanya dalam gala dinner itu bisa mengumpulkan dana kurang lebih Rp.300 juta," imbuhnya. Selain itu, Pihaknya juga meminta kepada seluruh camat untuk bisa mengkoordinasikan penggalangan dana tersebut dengan target penyebaran kupon senilai Rp.10 juta. "Khusus tahun ini bulan dana PMI kita perpanjang hingga bulan oktober, karena bertepatan dengan PORDA dan hari jadi Kota Yogyakarta sehingga diharapkan bisa menjadi potensi besar penggalangan dananya," tandasnya. Dalam kesempatan yang sama Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini yang juga sebagai Ketua Bulan Dana PMI 2019 mengaku akan berusaha membantu PMI untuk bisa mengumpulkan dana yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Pihkanya pun meminta seluruh Kapolsek di 14 Kecamatan untuk bisa menyebarkan kupon dengan nilai masing-masing Rp.10 juta. "Pasti bisa, karena ini kan untuk kemanusiaan," katanya. Dengan begitu, Ia menargetkan akan mendapatkan dana sebesar RP.140 juta, Ia pun berjanji akan memberikan hadiah khusus kepada Kapolsek yang telah berhasil mencapai target tersebut. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Segera Integrasikan KIA dengan KMS dan Kartu Pelajar
Pemerintah Kota Yogyakarta berencana untuk segera mengintegrasikan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan Kartu Menuju Sejahtera (KMS) dan Kartu Pelajar. Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menghadiri peringatan puncak hari anak nasional di Halaman Balaikota Yogyakarta, Rabu (31/7/2019) pagi. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, semoga saja prosesnya bisa lebih cepat sehingga integrasi ini bisa segera dilakukan," ucap Heroe. Pihaknya mengaku telah meminta Dinas Sosial untuk mengintegrasikan data dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. "Kalau data tersebut sudah menjadi satu maka kami juga akan segera merealisasikannya," imbuhnya. Heroe menegaskan, langkah tersebut dilakukan salah satunya adalah untuk merespon Suara Anak Kota Yogyakarta yang disuarakan oleh Forum Anak Kota Yogyakarta (FAKTA). "Dari sejumlah point yang disampaikan tersebut, rata-rata memang sudah kita realisasikan, memang ada beberapa yang harus kita dorong secara maksimal," imbuhnya. Yang belum maksimal adalah permintaan anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Meski begitu pihaknya mengaku akan mendorong OPD untuk menggandeng anak agar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang sasarannya adalah anak. "Seperti RTHP misalnya, dalam pengelolaannya Dinas Lingkungan Hidup belum melibatkan anak, padahal RTHP ini nantinya yang menggunakan anak-anak juga," ujarnya. Terkat dengan puncak peringatan Hari Anak Nasional Heroe menyampaikan, Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap tanggal 23 Juli dilaksanakan sebagai upaya menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. "Hari Anak Nasional merupakan momentum yang penting untuk menggugah keramahan dan kepedulian terhadap anak agar anak menjadi pewaris bangsa yang berkualitas," imbuhnya. Haryadi juga menekankan, Perhatian terhadap anak merupakan tanggungjawab bersama, dimulai dari keluarga, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan serta segenap elemen masyarakat. Ia pun berharap anak-anak Yogyakarta dapat menjadi anak yang sehat, berbahagia, dan aman dari pergaulan negatif. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta menjelaskan, Kota Yogyakarta berhasil mempertahankan penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA) dengan kategori Nindya untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yambise pada puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019 di Hotel Four Point Sheraton, Kota Makassar, Selasa (23/7) malam. Selain itu, dalam acara yang sama, Puskesmas Mergangsan juga terpilih menjadi satu dari 21 Puskesmas dari seluruh Indonesia yang menerima penghargaan sebagai Puskesmas Ramah Anak. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jelang Iduladha, Pemkot Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Dalam rangka memastikan kelayakan hewan kurban jelang Hari Raya Iduladha 1440 H, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual di Kota Yogyakarta serta pendampingan mengenai perawatn hewan kurban kepada penjual hewan kurban dan masyarakat. "Mulai hari ini (31/7) kami mulai melakukan pemantauan kondisi kesehatan hewan kurban di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Kami perkirakan aka nada 64 pasar tiban penjual hewan kurban," Kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto ketika melakukan pemantauan di Pusat Penjualan Hewan Qurban Angkatan Muda Muhammadiyah (PPHQ AMM) Kotagede, Rabu (31/7) siang. Lebih lanjut Sugeng berharap adanya pemantauan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat terkait kondisi kesehatan hewan kurban yang akan dibeli. Hewan kurban yang sehat akan ditandai dengan kalung berwarna kuning "Selain pemantauan hewan, kami juga melakukan pengecekan kondisi tempat berjualan untuk memastikan kesejahteraan hewan. Kondisi disebut layak apabila memenuhi beberapa unsur, di antaranya dijual di lokasi yang lapang, tempat berjualan diberi atap, pemberian makan dan minum yang rutin, dan kondisi kebersihan terjaga," tambah Sugeng. Pada pemantauan yang dilakukan di PPHQ AMM sendiri, Sugeng menyebutkan rata-rata hewan kurban yang dijual dalam kondisi baik, meski ada beberapa kambing yang mengalami radang mata, namun menurut Sugeng, penyakit tersebut bukan penyakit yang berbahaya dan bisa pulih dengan cepat. "(Kambing) sudah kami beri obat dan vitamin untuk pemulihan, namun jika tidak bisa pulih dengan cepat,kambing harus dipisahkan agar tidak menular ke yang lain," imbuhnya. Sementara, Ketua PPHQ AMM Kotagede, Budi Setiawan mengapresiasi langkah Pemkot untuk memantau hewan Kurban. Menurut Budi, dengan adanya pemeriksaan, masyarakat menjadi semakin yakin dengan hewan yang mereka beli. "Pemeriksaan yang dilakukan petugas sangat penting untuk menjamin hewan yang kami jual berada dalam kondisi yang baik dan layak sehingga pelanggan juga yakin dengan hewan yang mereka beli", ujar Budi. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
NGLARISI pasarkan produk UMKM Jogja
Dinas kesehatan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan keamanan pangan, Selasa-Rabu, 30-31 Juli 2019 di Ruang Arjuna, Kompleks Balaikota, Timoho. Pelatihan yang diikuti oleh puluhan pelaku usaha baru atau Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Setelah mengikuti pelatihan para peserta akan memperoleh sertifikasi produk pangan industry rumah tangga (PIRT). Kegiatan ini dimaksudkan agar pelaku usaha olahan pangan memahami dan melakukan proses produksi olahan pangan yang diproduknya memenuhi standar mutu. Dengan produk yang memenuhi standar mutu maka keamanan pangan akan terpenuhi dan konsumenpun bisa mengkonsumsi dengan nyaman tanpa was-was. Sebagai narasumber adalah pakar, praktis, pemkot, dan balai POM. Di hari kedua Wakil walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjadi salah satu narasumber, dalam paparan materinya menjelaskan bahwa program penguatan UMKM di bidang olahan pangan tidak hanya berhenti pada pelatihan keamanan pangan namun berlanjut dan berjenjang. Setelah pelatihan ini bisa bergabung dalam program gandeng gendong dengan membentuk kelompok usaha yang terdiri kurang lebih sepuluh orang dimana didalamnya ada warga KMS atau mempekerjakan warga KMS. Pelibatan warga KMS dikandung maksud agar warga KMS termotivasi dalam bekerja yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Selain membentuk kelompok juga membuka rekening di BPD DIY dan memiliki NPWP. Setelah persyaratan lengkap dibawa ke kantor Dalbang Kota Yogyakarta agar didaftarkan dalam program gandeng gendong. Manfaat mengikuti gandeng gendong adalah adanya komitmen Pemkot untuk membeli produk olahan pangan yang diproduksi masyarakat guna pemenuhan kebutuhan konsumsi rapat/pertemuan dalam lingkungan Pemkot. Besaran nilai anggaran konsumsi tersebut adalah 42 milyar di tahun 2019. Pemerintah Kota Yogyakarta juga bekerjasama dengan chief untuk melakukan kurasi pada produk olahan pangan agar produk tersebut bisa dikoreksi dan ditingkatkan kualitas produknya baik cita rasa maupun kemasannya. Produk yang memenuhi kualifikasi bisa dipasarkan di hotel-hotel dan toko jejaring di Kota Yogyakarta bahkan untuk toko jejaring yang baru berdiri kami mensyaratkan adanya kerjasama dengan UMKM lokal yang dibuktikan melalui MOU dengan Camat setempat. Guna mensikapi era digital yang ditengarai dengan kehadiran web 4.0 dan mewujudkan Smart City, Pemkot membuat aplikasi Jogja Smart Service/JSS. Dalam JSS ada berbagai konten dari mulai aduan, permohonan ambulance, layanan rumah sakit/puskesmas, dan berbagai layanan lain yang memberi kemudahan masyarakat. Konten layanan yang mendukung UMKM adalah DODOLAN dan NGLARISI melalui kedua konten tersebut para pelaku UMKM dapat mempromosikan dan bertransaksi secara digital. Pelaku UMKM yang tergabung dalam gandeng gendong telah merasakan manfaat dari konten NGLARISI, sebagai contoh adalah kelompok masyarakat dari Pakuncen (Pakudaya) yang dulu hanya beromzet 2-5 juta/bulan setelah bergabung dalam gandeng gendong dan dipasarkan melalui konten NGLARISI maka omzet yang diperolehnya sekarang berkisar 70 juta/bulan. Dengan melihat berbagai manfaat tersebut kami berharap para peserta pelatihan ini bisa bergabung dalam gandeng gendong dan bersama-sama berupaya meningkatkan pendapatan keluarga. Kami yakin dengan kerja keras para pelaku usaha olahan pangan maka kita bisa membangun Kota Yogyakarta sebagai Kota kuliner yang mampu menghadirkan wisatawan dan menggerakkan ekonomi Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut salah satu peserta pelatihan menyerahkan hasil produk olahan pangannya pada Heroe Poerwadi untuk dikurasi apakah sudah layak untuk dipasarkan di hotel atau toko jejaring. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Berikan Doa Restu Kepada Paskibraka
Sebanyak 38 Peserta Paskibraka melakukan audiensi bersama Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang digelar di ruang Bima Balaikota Yogyakarta, Rabu (31/7). Pada Kesempatan ini Wakil Kapolresta Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga turut hadir dalam kegiatan tersebut. Tema yang diambil pada peringatan Kemerdekaan RI yang ke 74 adalah "SDM unggul Indonesia maju". "Paskibraka terpilih yang berasal dari Yogyakarta sebanyak 46 siswa, 8 siswa terpilih untuk maju tingkat Provinsi dan 1 siswa terpilih untuk maju tingkat Nasional dengan seleksi ketat" tutur Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Edy Heri. Sedangkan Paskibraka terpilih untuk kota Yogyakarta sebanyak 38 siswa, dan didampingi pasukan dari TNI POLRI Kota Yogyakarta. Audiensi kali ini diisi dengan permohonan doa restu dari Paskibraka kepada Walikota Yogyakarta, yang diwakili oleh salah satu peserta Paskibraka Gusti dan Anisa. Keduanya menyampaikan, permohonan doa restu perlu diutarakan mengingat untuk kelancaran pelaksanaan pengibaran bendera pada hari Sabtu 17 Agustus 2019 mendatang. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa, sebagai paskibraka yang akan bertugas mengibarkan sang saka merah putih tidak hanya latihan fisik dan mental saja yang harus dimengerti, tetapi makna peringatan hari kemerdekaan itu sendiri juga harus dipahami. "Kalian adalah anak-anak yang terpilih" ujarnya. Ia berharap pada generasi muda untuk terus mengembangkan bakatnya dan mengharumkan Kota Yogyakarta. "Saya berharap kali ini menjadi generasi emas yang membanggakan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama untuk Kota Yogyakarta," ungkapnya. Paskibraka pada tahun ini, lebih menekankan pada bagaimana system pembelajaran pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul sebagai bekal untuk Indonesia maju dan masa yang akan datang lebih baik. "Selamat bertugas, yang tangguh, percaya diri, tidak sombong dan kedepankan sopan santun. Besok itu tanggal 17 Agustus 2019 kalian bertugas pada upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kebetulan kalian harus bertugas dan siap di gembleng untuk membuat kalian tangguh dan mencintai jerih payah kalian selama pelatihan ini, Tidak hanya bisa menjadi petugas saja namun diharapkan menjadi anak bangsa," ungkapnya. (Hes/Khr)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sekda Kota Yogya Pensiun, Acara Perpisahan Penuh Haru
Masa kerja Titik Sulastri sebagai Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Yogya resmi berakhir seiring memasuki masa pensiun sebagai aparatur sipil negara (ASN) hari ini, Rabu 31 Juli 2019. Sebagai tanda terima kasih atas baktinya, Pemerintah Kota Yogya menggelar acara perpisahan di Graha Pandawa Balaikota Yogya. Sebagian besar pegawai yang ikut acara tersebut tak kuasa menahan haru ketika Sekda Kota Yogya memberikan sambutan terakhirnya. Pada kesempatan tersebut Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai Pemkot Yogya atas kerjasamanya selama ini dalam melaksanakan roda pemerintahan. Ia mengaku terharu dengan adanya pisah sambut yang dihadiri seluruh pegawai tersebut. "Saya sangat terharu hingga meneteskan air mata dengan acara ini. Terima kasih juga saya ucapkan atas dukungan, support dan masukan dari berbagai elemen," ujarnya. Dalam kesempatan tersebut Ia meminta maaf kepada seluruh pegawai jika selama bertugas melakukan hal-hal yang menyinggung pegawai maupun masyarakat baik perbuatan, perkataan, hingga tingkah laku selama menjabat sebagai ASN Pemkot Yogya hingga menjabat sebagai Sekda dan saat ini memasuki masa pensiun. Meski dirinya sudah tidak aktif lagi menjabat sebagai Sekda Kota Yogya pada 1 Agustus 2019. namun Ia tetap akan menyelesaikan tugasnya dengan baik. Meski tidak dalam urusan kerja, saya dan keluarga akan selalu membuka jalinan silaturahmi bagi seluruh pegawai yang ingin berkunjung ketempat saya ungkap Titik. Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berpesan kepada seluruh pegawai di lingkup Pemkot Yogya agar meniru Titik Sulastri yang selalu semangat dan penuh sukacita, selalu bekerja dengan tulus, ikhlas dan dapat berkarya sebagai ASN. Terima kasih kepada Ibu Titik yang telah berkarya di Kota Yogya dan semoga semangat kerja dapat di tularkan ke seluruh staff dan kepada pejabat-pejabat yang lainnya, katanya. Walaupun sudah purna tugas Walikota juga meminta agar Titik Sulastri terus berkarya, dan tetap semangat. Pensiun ini mengakhiri sebuah tugas pengabdian dan mengawali pengabdian pada bagian lain. Pengabdian kepada siapa, ya pengabdian kepada masyarakat dan turut serta mendukung pembangunan di daerah. Oleh karenanya, tetap semangat harus dijaga. Dan yang paling penting, adalah jangan berhenti berpikir, tegasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
HUT PDAM Ke 101, Walikota Tekankan Pentingnya Profesionalitas
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirtamarta yang ke 101, PDAM Tirtamarta Kota Yogya menggelar upacara. Bertindak sebagai inspektur upacara Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Upacara yang digelar di halaman kantor PDAM tersebut berlangsung khidmat. Dalam amanatnya, Walilkota Yogyakarta mengatakan melalui upacara tersebut sangat tepat kiranya apabila dimanfaatkan sebagai salah satu langkah untuk menyegarkan kembali komitmen dan menguatkan semangat untuk terus senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kota Yogyakarta khususnya dalam penyediaan air bersih. "Untuk itu, saya mengajak segenap jajaran PDAM Tirtamarta untuk benar-benar meningkatkan semangat dan komitmennya dalam melayani masyarakat, Pelayanan terbaik harus menjadi komitmen kita semua, jangan sampai ada keluhan dari masyarakat terkait penyediaan air bersih" katanya di lokasi, Kamis (1/8/2019). Menurutnya ketersediaan air bersih yang memenuhi standard kesehatan tentu berpengaruh terhadap derajat kesehatan sebagai sumber daya pelaksana pembangunan. "Artinya air bersih ini sangat penting bagi seluruh warga masyarakat. Ketersediaan air menjadi isu pokok di tengah situasi perubahan iklim yang terjadi saat ini," jelas Walikota. Selain itu, Walikota juga mendorong PDAM Tirtamarta tetap konsisten mengembangkan produksi air minum kemasan untuk menambah pendapatan perusahaan daerah tersebut. Ia pun berpesan agar PDAM tirtamarta terus meningkatkan profesionalitasnya untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Yogya. "Perusahaan harus semakin profesional agar dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan juga bagi perusahan dan seluruh karyawannya. Tingkatkan terus kedisiplinan, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi. Dengan itu semua, saya yakin perusahaan ini akan menjadi hebat pada masa mendatang," ujarnya Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirtamarta Yogyakarta, Dwi Agus Triwidodo mengatakan jika PDAM Tirtamarta Yogyakarta telah mampu menangani keluhan pelanggan terkait kurangnya debit air terutama pada jam puncak pemakaian seperti pukul 04.00-07.00 WIB atau pukul 16.00-18.00 WIB. Saat ini, keluhan terkait debit air dibanding tahun sebelumnya sudah sangat berkurang, itu karena kami menerima tambahan debit dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional," katanya Ia menyebut jika debit air yang dimiliki PDAM Tirtamarta Yogyakarta sebelum menerima tambahan debit dari SPAM Regional sekitar 500 liter per detik. Namun saat ini, lanjutnya, sudah ada tambahan sebanyak 50 liter per detik yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Yogyakarta bagian selatan. Seluruh tambahan debit air tersebut masuk ke Reservoir Bedog sebelum didistribusikan ke pelanggan ujarnya. PDAM Tirtamarta dalam waktu dekat juga akan memperoleh tambahan debit sebanyak 50 liter per detik yang akan dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan pelanggan di Yogyakarta bagian tengah dan utara sehingga total debit air yang dimiliki perusahaan daerah tersebut mencapai 600 liter per detik. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kunjungan Kerja Pangkalpinang ke Pemkot Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta pada kesempatan ini menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Ruang Sadewa Balikota Yogyakarta, Kamis (1/08). Kegiatan kunjungan kerja ini berkaitan dengan unsur Inspektorat yang ada di Kota Yogyakarta, serta Pengawasan Monitoring dan Evaluasi Inspektorat yang membuat pemerintah Bangka Belitung beserta rombongannya tersanjung akan Pemerintahan di Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Pangkalpinang Bangka Belitung Muhammad Sopian berharap dengan adanya forum diskusi dan saling bertukar pikiran ini dapat tercapainya kesuksesan bersama dalam peningkatan unsur Inspektorat Kota Bangka Belitung. "Kami mengajak inspektur beserta para jajarannya untuk berkunjung kesini apalagi Kota Yogyakarta dikenal dengan Kota Pelajar. Rupanya masyarakat Kota Yogya adalah pelajar namun masyarakatnya juga terpelajar, saat ini tentunya menjadi pengalaman kami juga, adat istiadat sangat menuntun bagi masyarakat Pangkalpinang lebih baik lagi," katanya. Dalam hal ini, Staff Ahli Walikota Bidang Perekonomian Septi Sri Rejeki sebagai perwakilan dari Pemerintahan Kota Yogyakarta mengatakan bahwa, Kota Yogyakarta memiliki predikat sebagai pusat kegiatan bisnis, pusat pemerintahan, pusat pendidikan, dan kota perjuangan. "Inspektorat Kota Yogyakarta memiliki kurang lebih 63 personil yang terdiri dari 46 orang PNS, 16 orang CPNS diperoleh dengan terselenggarakannya penerimaan CPNS tahun ini, serta satu orang Naban," ungkapnya. Terkait struktur dalam Inspektorat, berdasarkan Perwal Nomor 92 Tahun 2018, mungkin sama atau bisa juga berbeda strukturnya dengan Inspektorat Kota Pangkalpinang, Inspektur dibantu oleh 4 Irban (Inspektur Pembantu), yaitu Irban Bidang Pemerintahan dan Aparatur, Irban Bidang Keuangan dan Aset, Irban Bidang Pembangunan Fisik, serta Irban Bidang Pembangunan Ekonomi Sosial dan Budaya, di samping dibantu pula oleh Sekretariat. Sebagian besar PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Yogyakarta terbanyak dihasilkan oleh pajak industri pendukung pariwisata, restoran, hotel seperti industri kerajinan, batik, kuliner dan sumber penghasilan lainnya, serta sektor usaha jasa dan perdagangan juga menambah pesatnya penghasilan Kota Yogyakarta. Tambahnya, adapun tugas fungsi Inspektorat, seperti yang kita ketahui bersama, adalah sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah, penyelenggara fasilitasi pengawasan internal, pelaksana pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. "Hal ini penting dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance, serta sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah agar ada sinkronisasi dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi kegiatan baik dalam kegiatan fisik, non fisik maupun dalam kinerja keuangannya," tambahnya. Dalam kunjungan kerja yang dilakukan Pemerintah Pangkalpinang dan Kota Yogyakarta berharap kedua belah pihak mendapatkan semua informasi sehingga saling bekerjasama untuk tercapainya tujuan masing-masing kota. (Hes/Nina)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lantik Heri Karyawan Sebagai Penjabat Sekda Kota Yogya
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti melantik Heri Karyawan sebagai Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogya, Kamis (1/8/2019). Sebelumnya, jabatan Sekda diisi oleh Titik Sulastri yang berakhir pada 31 Juli 2019. Pelantikan dilakukan di Graha Pandawa Balikota Yogyakarta dengan disaksikan segenap pejabat di lingkungan Pemkot Yogya. Sebelum dilantik sebagai Penjabat Sekda, Heri Karyawan menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogya. Usai melantik Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap agar Penjabat Sekretaris Daerah dapat menjalankan amanat yang telah diberikan ini sesuai tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Ini karena beban tanggung jawab Penjabat Sekda sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan seorang Sekretaris Daerah yang definitif. "Saya berharap agar Penjabat Sekda yang baru saja dilantik dapat mengarahkan seluruh jajaran pimpinan di bawahnya dan seluruh staf untuk melaksanakan serta mensukseskan berbagai program kerja secara baik dan bertanggung jawab dengan mengedepankan visi dan misi Pemerintah Kota Yogya, kata Walikota Untuk mensukseskan program dan kegiatan yang telah disusun, Walikota meminta Penjabat Sekda berkewajiban mengkoordinir ke seluruh jajarannya serta bekerja berdasarkan peraturan dan payung hukum perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu komunikasi merupakan kunci utama dalam mensosialisasikan rencana kegiatan dan langkah-langkah yang perlu diambil begitu pula dalam menyelesaikan persolan yang dihadapi". katanya. Selain itu, Ia juga mengingatkan kepada Penjabat Sekda yang baru dilantik untuk terus berinovasi agar prestasi yang pernah di capai semasa kepimpinan Sekda yang lama terus dipertahankan dan ditingkatkan, salahsatunya adalah mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian yang sudah di raih Pemkot Yogya 10 kali berturut " turut. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gelar Workshop, Dinkes ingin Tingkatkan Kualitas Balita
Sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi serta peningkatan kualitas kesehatan anak dan bayi di Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk kelima kalinya menggelar Workshop P2KB di Hotel Laxton (31/07/19). Dalam workshop ini mengundang Kepala Sekolah SMP, SMA/K, PKK Kecamatan dan Kelurahan, OPD, pimpinan dunia usaha, Puskesmas, Camat hingga Lurah. Acara workshop merupakan kegiatan lanjutan dari advokasi yang sebelumnya telah dilakukan ke OPD-OPD terkait. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang diwakilkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardoyo mengatakan, angka stunting di Kota Yogyakarta masih tinggi dan negara Indonesia sendiri menempati peringkat kedua tertinggi di ASEAN.Selain itu, angka kematian ibu juga masih banyak. "Saat ini, remaja putri yang terkena anemia mencapai 45%, sedangkan ibu hamil mencapai35%. Kondisi inilah yang memicu kematian pada ibu hamil semakin besar. Kurangnya nutrisi pada saat kehamilan dan kurang sehatnya kondisi ibu juga menyebabkan bayi lahir stunting. ", tutur Tri. Stunting sendirimerupakan gagalnya pertumbuhan pada balita karena kekurangan gizi kronis. dr. R. Sutomo, SpA selaku narasumber mengakatakan, kehamilan sebaiknya sudah diketahui sejak awal agar sang Ibu dapat memperhatikan nutrisi yang diberikan. Selanjutnya, pada saat bayi lahir, pemberian nutrisi dan stimulasi pada balita agar terus diperhatikan untuk membantu proses belajar dan tumbuh kembang anak. "Fungsi-fungsi dasar sel otak berkembang paling pesat pada masa awal kelahiran, terutama perkembangan indra penglihatan dan pendengaran.", ucap Sutomo Dirinya juga menyebut bahwa balita adalah masa keemasan, sensitif, dan jendela kesempatan. Pertumbuhan balita terutama pada dua tahun pertama kehidupan atau 1.000 hari pertama ditentukan oleh nutrisi dan stimulasi. Sedangkan faktor genetik memiliki pengaruh yang kecil karena pada dua tahun pertama, potensi yang dimiliki oleh semua anak sama. "ASI menjadi nutrisi yang sangat penting karena mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh balita. Pemberian ASI akan memberikan stimulasi penglihatan, pendengaran, perabaan, dan pembauan, serta interaksi.", ungkap Sutomo. Lebih lanjut,kualitas kesehatan mempunyai andil yang besar pada naik turunnya angka kematian ibu dan bayi. Angka kematian yang tinggi pada ibu dan bayi menandakan bahwa pelayanan yang ada masih belum maksimal. Akan tetapi, permasalahan sebelum kehamilan yang diderita pada ibu berpengaruh.Hal ini seperti yang disampaikan oleh dr. Irwan Taufiqurahman, Sp.OG (K) yang juga mengisi pada workshop kali ini. "Angka kematian ibu adalah ketika terjadi kematian dalam waktu 42 hari setelah lahir. Hal ini berhubungan dengan reproduksi dan proses persalinannya.", kata Irwan. Sedangkan kematian bayi, lanjut Irwan, selain dipengaruhi oleh kualitas persalinan, juga dipengaruhi oleh kondisi bayi itu sendiri. Kondisi ini meliputi masalah-masalah yang ada pada bayi seperti bayi prematur, berat badan kurang, dan kelainan kongenital. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah selaku pembuat kebijakan menetapkan SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan mensosialisasikanProgram P2KB untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi serta pengimplementasian Perda ASI No. 1 Tahun 2014 dan Perwal No. 34 Tahun 2004 untuk meningkatkan kualitas balita. (alr)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Generasi unggul sehat lahir batin
Kamis Pagi, 1 Agustus 2019 SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta mewakili Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta dinilai Tim Pusat dalam Lomba Sekolah Sehat. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Siti Roikhana memaparkan Sekolah ini dengan luas 2.350 M2 dengan 483 siswa berupaya memanfaatkan lahan sekolah yang sempit untuk berbagai kegiatan. Di sekolah kami ada tiga kegiatan unggulan yang dilakukan oleh siswa, seperti membuat sabun SISNA yang berbahan baku minyak goreng bekas, Budidaya Pegagan dan pembuatan keripik daun pegagan, budidaya lele cendol. Pada tahun 2006 kami memasukkan pendidikan tentang lingkungan hidup dalam pembelajaran, namun pada saat penerapan kurikulum 2013 kegiatan lingkungan hidup berubah menjadi ekstra kurikuler, yang didalamnya ada karya ilmiah, dimana siswa melakukan penelitian tentang lingkungan. Budidaya pegagan menjadi pembelajaran siswa untuk berwirausaha melalui pembuatan dan penjualan keripik daun pegagan, sedangkan budidaya lele cendol baru berjalan tiga kali panen. Berkaitan dengan lomba Sekolah Sehat kami telah membiasakan siswa dan mengajak lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat, detail kegiatannya kami sampaikan dalam paparan dan bisa digali lebih dalam melalui wawancara. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi turut hadir menerima tim Yuri menyampaikan ucapan selamat datang dan berterima kasih atas kerja keras pihak SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang telah berkarya mendidik generasi unggul hingga menjadikannya sebagai salah satu sekolah unggulan swasta di Kota Yogyakarta, meski ada zonasi namun jumlah siswanya tetap membludak. Dan dengan keterbatasan lahan sekolah, mampu menyulap lahan sempit menjadi media edukasi siswa dalam banyak hal, seperti pembuatan kompos, budidaya apotik hidup, sayur, buah bahkan lele cendol. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini yang sedang menggerakkan warga untuk bersama mewujudkan Kampung sayur dan buah melalui penanaman di lahan sempit melalui pot, pemanfaatan lahan kosong dan lorong-lorong gang. Harapan kami masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sayur dan buah dari halaman atau lingkungannya, bahkan bisa menjual hasil panen sayur dan buah ke pasar. Melalui penjualan sayur dan buah bisa meningkatkan pendapatan keluarga dan mewujudkan keluarga sejahtera. Sedangkan dalam perilaku hidup sehat Pemkot telah menerapkan kebijakan kawasan tanpa asap rokok di seluruh bangunan Pemkot, untuk lingkungan masyarakat kami juga membentuk kawasan tanpa asap rokok, di SMP Muhammadiyah 1 yang terletak di Kelurahan Ngampilan termasuk salah satu dari kawasan tanpa asap rokok. Selain rokok kami juga mempriotitaskan pengolahan sampah melalui bank sampah di masyarakat dan sekolah-sekolah, harapan kami kegiatan ini bisa mengurangi volume sampah yang dibuang warga dan muncul manfaat ekonomi dari pengolahan sampah tersebut. Kami juga melakukan gerakan kebersihan melalui reresik Kampung agar lingkungan jadi asri, nyaman dan bebas dari sarang nyamuk. Melalui partisipasi aktif warga kami berkeyakinan akan terbentuk budaya sehat yang tercermin dalam perilaku sehari hari dan meningkatnya derajad kesehatan masyarakat. Sementara ketua rombongan Yuri, Wara Pertiwi menyampaikan bahwa kategori lomba sekolah sehat ada kategori Best Performance, Best Achievment dan tahun ini ditambah Best Attitude. Dimana Best attitude lebih fokus dalam pembobotan perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu dalam lomba ini yang terpenting bukan hasil kejuaraannya namun sejauhmana perilaku budaya hidup bersih dan sehat bisa membumi dilingkungan sekolah-sekolah. Dengan durasi dua sampai tiga jam kami akan bedah potensi yang ada di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta melalui wawancara dan melihat langsung sarana prasarana, pemahaman siswa dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam praktek sehari-hari siswa. Harapan Pemerintah melalui perilaku hidup bersih dan sehat kita bisa mempersiapkan generasi unggul yang sehat lahir dan batin. Setelah melakukan penilaian dan menyampaikan pesan-kesan, Tim penilai melanjutkan ke Kecamatan Ngampilan dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jadikan Jogja Kota Budaya Dunia
Sabtu, 3 Agustus 2019 bertempat di titik nol kilometer digelar Jogja Cross Culture, sajian budaya yang diprakasai Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan seniman seniwati Kota Yogyakarta. Dalam upaya untuk menampilkan seni tradisi dari masa ke masa sekaligus melestarikan seni budaya adiluhung dalam kemasan kekinian. Menurut Program Director Jogja Cross Culture RM Altiyanto Henryawan bahwa kegiatan ini bersifat pilot project dan akan dijadikan agenda rutin pada setiap tahunnya. Di tahun 2019 ini fokus pada seni musik yang mengalami perkembangan yang pesat di kota Yogyakarta, dalam bentuk pementasan historical orchestra dan cross culture performance yang mengharmonisasikan seni karawitan, musik orkestra, paduan suara dari seniman-seniman Yogyakarta yang berkolaborasi dengan seniman internasional dalam satu panggung. Sedangkan untuk tahun berikutnya fokus tampilan juga akan berubah menyesuaikan dengan trend dan perkemabangan seni budaya di Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam pembukaan Jogja Cross Culture Menegaskan, bahwa pementasan ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membangun Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya kelas dunia. Hal ini tidak mustahil diwujudkan mengingat di Kota Yogyakarta banyak seniman dan seniwati yang telah melanglang dunia dan diakui keprofesionalannya secara internasional. Melalui kerja bareng bergotong royong antara Pemkot dengan para seniman, dimana Pemkot memberikan fasilitas berupa ruang untuk berekspresi, kerkreasi dan berinovasi dalam melestarikan seni budaya melalui pementasan para seniman. Melalui padu padan seniman muda dan tua, budaya lokal dan budaya asing, alat musik tradisional dan alat musik modern yang saling mengisi dan harmoni akan lahir sebuah pementasan yang mengakar pada budaya bangsa namun kaya akan isi dan bentuk. Padu padan seni tradisi dengan modern/asing sudah banyak kita lihat seperti dipergunakannya tambur dalam gending, adanya wayang menak, dan masih banyak ragam seni budaya yang merupakan bauran atau padupadan seni tradisi local dengan modern/asing. Hal ini juga merupakan bukti bahwa budaya toleransi tidak hanya dalam masalah agama namun dalam seni tradisi juga melahirkan toleransi yang padu padan saling mengisi saling menguatkan yang melahirkan seni tradisi unggul. Mudah-mudahan Jogja Cross Culture bisa melahirkan karya dan kretaifitas seniman Jogja dalam menapaki Jogja sebagai Kota Budaya Dunia. Jogja Cross Culture yang dilaksanakan pada, Sabtu-Minggu, 3-4 Agustus 2019 di titik nol kilometer ini memiliki ragam kegiatan antara lain : Festival Jamu dan kuliner, Pementasan Wayang ukur dengan lakon Kancing Jaya, Historical Trail di kawasan nJeron Beteng Kraton Yogyakarta, melukis bersama maestro lukis, keroncong, dolanan anak, menari/flasmob, orchestra dan peluncuran berbagai program penguatan budaya Kota Yogyakarta. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gandes Luwes, Jenang Golong Gilig untuk Jogja yang mendunia
Minggu malam, 4 Agustus 2019 di titik nol kilometre digelar Historical Orchestra atau selaras juang, pementasan yang menjadi bagian dari Jogja Cross Culture yang berupa poagelaran music yang dikemas dalam sebuah orchestra yang melantunkan lagu=lagu perjuangan. Setelah pementasan Historical Orchestra dilanjutkan dengan peluncuran program GANDES LUWES dan JENANG GOLONG GILIG oleh Wakil walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Dalam sambutannya Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa Gandes Luwes berakar dari budaya Yogyakarta yang tercermin dalam perilaku masyarakatnya. Warga Yogyakarta memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa ketika bersinggungan dengan budaya asing, adapatasi tersebut justru menghasilkan sebuah keterpaduan antara budaya local dengan budaya asing yang melahirkan sebuiah budaya baru tanpa tercerabut dari akar budayanya. Gandes luwes juga bisa diterjemahkan sebagai sesuatu yang sarwo wangon pas, enak dipandang. Gandes luwes merupakan Slogan Kota Yogyakarta untuk lebih menggerakkan semua Pemangku kepentingan untuk mendukung penataan dan pembangunan Kota Yogyakarta agar masyarakat m,erasa aman, nyaman dalam berusaha dan beraktifitas. Lebih lanjut Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa selain Gandes Luwes juga diperkenalkan program jenang golong gilig, yang diterjemahkan sebagai keinginan bersama warga Kota Yogyakarta yang bertekad bulat, bergotong royong untuk membangun olahan pangan atau lebih dikenal dengan kuliner yang mendukung Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya Dunia. Dukungan kuliner tersebut melalui berbagai kreasi dan inovasi padu padan makanan tradisional dan modern yang menghasilkan produk baru, Dulu orang mengenal bakpia dengan konsep oven sekarang dengan kemajuan teknologoi ada bakpia kukus yang secara rasa dan proses sangat inovasi dari bakpia yang oven, dulu orang mengenal gudeg dalam bungkus sekarang gideg bisa diolah menjadi makanan dalam kaleng. Kemajuan teknologi telah merubah proses produksi dan kemasan yang menghasilkan produk kreatif khas Jogja. Setelah peluncuran program gands luwes dan jenang golong gilig dilanjutkan dengan penutupan Jogja Cross Culture yang ditandai dengan dicabutnya gunungan wayang oleh Wakil Walikota Yogyakarta.. Selanjutnya dipentaskan berbagai atraksi seni budaya yang merupakan kolaborasi instrumen tradisional dengan modern, kolaborasi antara seniman muda dan seniman mendunia, kolaborasi tari taradisional dan modern.. Dalam kata penutupnya Heroe menyatakan gelaran Jogja Cross Culture yang pertama ini akan diteruskan dalam tahun berikutnya secara rutin dan menjadi salah satu kalender even Pemerintah Kota Yogyakarta. Mudah-mudajhan kerja bareng Pemkot dengan para seniman ini akan menguatkan Yogyakarta dengan identitasnya sebagai Kota Budaya yang dikenal seantera dunia dan menjadi destinasi wisata unggulan. (ant)