Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gandes Luwes, Jenang Golong Gilig untuk Jogja yang mendunia
Minggu malam, 4 Agustus 2019 di titik nol kilometre digelar Historical Orchestra atau selaras juang, pementasan yang menjadi bagian dari Jogja Cross Culture yang berupa poagelaran music yang dikemas dalam sebuah orchestra yang melantunkan lagu=lagu perjuangan. Setelah pementasan Historical Orchestra dilanjutkan dengan peluncuran program GANDES LUWES dan JENANG GOLONG GILIG oleh Wakil walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Dalam sambutannya Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa Gandes Luwes berakar dari budaya Yogyakarta yang tercermin dalam perilaku masyarakatnya. Warga Yogyakarta memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa ketika bersinggungan dengan budaya asing, adapatasi tersebut justru menghasilkan sebuah keterpaduan antara budaya local dengan budaya asing yang melahirkan sebuiah budaya baru tanpa tercerabut dari akar budayanya. Gandes luwes juga bisa diterjemahkan sebagai sesuatu yang sarwo wangon pas, enak dipandang. Gandes luwes merupakan Slogan Kota Yogyakarta untuk lebih menggerakkan semua Pemangku kepentingan untuk mendukung penataan dan pembangunan Kota Yogyakarta agar masyarakat m,erasa aman, nyaman dalam berusaha dan beraktifitas. Lebih lanjut Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa selain Gandes Luwes juga diperkenalkan program jenang golong gilig, yang diterjemahkan sebagai keinginan bersama warga Kota Yogyakarta yang bertekad bulat, bergotong royong untuk membangun olahan pangan atau lebih dikenal dengan kuliner yang mendukung Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya Dunia. Dukungan kuliner tersebut melalui berbagai kreasi dan inovasi padu padan makanan tradisional dan modern yang menghasilkan produk baru, Dulu orang mengenal bakpia dengan konsep oven sekarang dengan kemajuan teknologoi ada bakpia kukus yang secara rasa dan proses sangat inovasi dari bakpia yang oven, dulu orang mengenal gudeg dalam bungkus sekarang gideg bisa diolah menjadi makanan dalam kaleng. Kemajuan teknologi telah merubah proses produksi dan kemasan yang menghasilkan produk kreatif khas Jogja. Setelah peluncuran program gands luwes dan jenang golong gilig dilanjutkan dengan penutupan Jogja Cross Culture yang ditandai dengan dicabutnya gunungan wayang oleh Wakil Walikota Yogyakarta.. Selanjutnya dipentaskan berbagai atraksi seni budaya yang merupakan kolaborasi instrumen tradisional dengan modern, kolaborasi antara seniman muda dan seniman mendunia, kolaborasi tari taradisional dan modern.. Dalam kata penutupnya Heroe menyatakan gelaran Jogja Cross Culture yang pertama ini akan diteruskan dalam tahun berikutnya secara rutin dan menjadi salah satu kalender even Pemerintah Kota Yogyakarta. Mudah-mudajhan kerja bareng Pemkot dengan para seniman ini akan menguatkan Yogyakarta dengan identitasnya sebagai Kota Budaya yang dikenal seantera dunia dan menjadi destinasi wisata unggulan. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kolaborasi seni lahirkan Seni Unggul kelas dunia
Minggu Sore, 4 Agustus 2019 di titik nol kilometre digelar Dolanan Bocah dengan tajuk njobo latar, sebagai bagian dari Jogja Cross Culture. Ragam dolanan bocah ditampilkan mulai dari ular tangga, dakon, lumpatan/lompat tali, egrang, gasing, engklek, holahop, bakiak, dll. Ratusan anak dari empat belas kecamatan se-kota Yogyakarta memainkan beragam dolanan bocah tersebut. Dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi turut serta ambil bagian dalam permainan tersebut. Heroe memainkan gasing nersama anak-anak, berjalan menggunakan egrang dan menyapa serta menyalami anak-anak yang bermain satu persatu. Dalam setiap kesempatan di berbagai permainan Heroe tak lupa bertanya tentang permainan tersebut. Dengan sabar didengarnya penelasan anak-anak tentang permainan yang dimainkan tersebut. Setelah bermain Heroe menjelaskan tentanmg makna dolanan bocah, menurutnya dolanan bocah merupakan media membentuk karakter anak, melalui dolanan anak mereka berlatih dan terbiasa untuk jujur apa adanya, tanpa kecurangan. Hal ini dimungkinkan karena setiap anak berbuat curang akan diingatkan oleh rekannya dalam bermain. Proses pembiasaan dalam berbuat jujur ini akan membentuk anak berperilaku jujur yang akan dibawanya hingga dewasa kelak. Selain melatih kejujuran juga mengandung kebersamaan dimana dalam sebuah permainan antara satu dengan lainnya saling terkait, saling membantu, saling terintegrasi dalam bingkai permainan yang dilakoni. Dari kebersamaan tersebut lahir budaya gotong royong yang selama menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari. Setain Dolanan Bocah, sore itu juga digelar Jog Jag Nong atau njoged njalar atau sering juga disebut flashmob. Diawali dengan mobil pemadam kebakaran yang berjalan diiringi drummer dan diikuti ratusan penari flashmob dari 14 kecamatan. Puluhan drumer menggebrak suasana sore itu dengan gebukan drum yang dipandu dari atas mobil pemadam kebakaran. Riuh rendah nada drum memandu orang bertepuk tangan takjub atas suguhan berkelas tersebut. Heroe Poerwadi pun turun dari panggung untuk bersama masyarakat menikmati gebukan drum tersebut. Perlahan nada berubah dari drum ke gamelan, seiring dengan gerak penari kuda kepang atau yang akrab disebut jathilan. Iringan music gamelan memacu orang uintuk menggerakkan badan, menggerakkan tangan, menggerakkan kaki, lebur menyatu dalam ritme jathilan massal. Tak ketinggalan Heroe Poerwadi pun larut turut serta menari jathilan bersama ratusan warga kota Yogyaka yang tumpah ruah di titik nol kilo meter. Sekitar sepuluh menit flashmob berlangsung meriah dilanjutkan dengan demo tarian dari 14 kecamatan yang lewat di hadapan Heroe Poerwadi, Setiap kecamatan unjuk kebolehan sambil melintas menari unjuk potensi. Heroe berharap apa yang disajikan sore ini membuktikan eksistensi seni tradisi di Kota Yogyakarta yang bisa selaras berkolaborasi dengan ragam seni lain dan menjadi sebuah produk seni baru yang kreatif dan inovatif. Ragam karya tersebut telah tertoreh sebagai khasanah seni yang menguatkan image Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya Dunia. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Simulasi bencana, untuk waspada dan kurangi korban
Kecamatan Gedongtengen yang memiliki dua Kelurahan, yakni Sosromenduran dan Pringgokusuman pada hari Minggu pagi, 4 Agustus 2019 menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana di Kampung Sosrodipuran dan Kampung Pringgokusuman. Dalam simulasi gempa bumi tersebut hadir ratusan relawan dari kedua kampung, Puskesmas, Linmas, tokoh masyarakat, TAGANA dan relawan yang tergabung di BPBD Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan varahan, "Simulasi seperti ini hendaknya terus dilakukan agar masyarakat menjadi terasah dan terlatih dalam menghadapi bencana". Setelah memberikan arahan di Kampung Sosrodipuran, Heroe Poerwadi menuju lokasi di Kampung Pringgokusuman. Ditandai dengan bunyi kentongan dengan nada titir dan teriakan gempa, gempa, gempa, ratusan orang berlarian keluar rumah menuju titik pengungsian. Babinkamtibmas, babinsa dan Puskesmas segera bergerak menuju lokasi bencana, demikian juga relawan Warga Pringgokusuman segera mendirikan tenda pengungsi, melakukan pencarian korban dan assisment. Tak lama kemudian mobil Dapur Umum TAGANA siap dilokasi dengaqn dibantu relawan warga menyiapkan makan untuk pengungsi, sementara Dokter Puskesmas dan ambulance hilir mudik mengangkut korban yang mengalami luka akibat terkena reruntuhan bangunan. Satu persatu korban berhasil dievakuasi untuk ditindaklanjuti dengan pengobatan dan perawatan. Wakil Walikota Yogyakarta dengan didampingi Kepala BPBD Kota Yoagyakarta melakukan evaluasi atas pelaksanaan simulasi tersebut. Dalam evaluasinya Heroe Poerwadi menjelaskan, bahwa koordinasi pada saat terjadi bencana hendaknya dilakukan secara berbarengan dalam sebuah reaksi antisipasi bencana. Jangan terlalu lama dalam berkoordinasi tapi lakukan pertolongan sembari berkoordinasi melalui alat komunikasi. Data yang ada harus valid dan tunggal jangan sampai ada data yang berbeda dari tiap tempat, lakukan investigasi dan satukan data dalam bank data tunggal agar memudahkan apa yang harus dikerjakan, apa kebutuhannya, bagaimana tindakannya. Lebih lanjut Heroe Menjelaskan bahwa kesiapsiagaan bencana ini merupakan sebuah keharusan ketika kita menempati daerah dengan potensi kebencanaan. Simulasi yang terukur dan teratur akan membimbing kita dalam memahami kondisi bencana dan menyiapkan kita dalam mengantisipasi bencana. Selain waspada maka manfaat lain dari simulasi ini adalah menekan jumlah korban yang mungkin muncul dalam sebuah kejadian bencana. Setelah terbentuk Kampung Tangguh Bencana/KTB hendaknya para relawan membuka jejaring dengan membentuk forum komunikasi antar KTB pada leval kecamatan, hal ini selain untuk komunikasi juga bisa untuk diskusi dan berbagi pengetahuan kebencanaan. Acara diakhiri dengan pelantikan relawan bencana Kampung Pringgokusuman dan penyerahan SK KTB oleh Wakil Walikota Yogyakarta. Setelah dilantik dan menrima SK maka Ketua KTB Pringgokusuman mengangkat Heroe Poerwadi sebagai anggota kehormatan dengan ditandai penyerahan Kaos relawan. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Badan Sehat, Jiwa Sehat, Jogja Sehat
Warga Kota Yogyakarta dalam memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia menyelenggaraklan bernbagai kegiatan dari mulai kerja bajti bersih kampung, olahraga, upacara bendera hingga pementasan seni budaya. Demikian juga RW 20, Kelurahan Baciro menggelar kegiatan lomba menghias sepeda anak-anak dan jalan sehat, Menurut Kasmin Priyo Atmojo, ketua TW 20 menuturkan bahwa dalam memperingati HUT kemerdekaan RI rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan pada setiap tahunnya. Kegiatan ini sebagai wahana silaturahmi warga sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa. Selain kegiatan ini kami juga aktif dalam penanaman sayur dan buah, di sekitar bantaran sungai Gajahwong bahkan kami mengusulkan ruang terbuka hijau di bantaran sungai winongo. Penuturan tersebut dikuatkan oleh Bambang Seno Baskoro, anggota DPRD Kota Yogyakartayang menandaskan bahwa di RW 20 aktif dalam menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satu yang akan kami dorong adalah ruang terbuka hijau di bantaran sungai Gajahwong guna menambah keasrian lingkungan sekaligus wahana rekreasi dan olahraga warga. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang hadir dalam jalan sehat tersebut menyampaikan kata sambutan, bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi warga RW 20 Baciro yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan peringatan 74 tahun Indonesia Merdeka. Melalui kegiatan jalan sehat warga bisa saling bertemu, bercerita dan bergotongroyong dalam suasana akrab kekeluargaan. Rasa bahagia ini akan mendorong kita untuk sehat secara batin dan secara lahir kita lakukan dengan jalan sehat. Tadi kami jalan-jalan dengan Pak Seno dan Kasmin menyusuri bantaran sungai Gajahwong, kami lihat banyak warga menanam sayur di pinggiran sungai hal ini selaras dengan program yang kami galakkan, kami berharap melalui kampung sayur maka ke depan pemenuhan kebutuhan sayur bisa dilakukan secara mandiri. Selain kemandirian melalui budidaya sayur juga bisa menambah penghasilan. Diujung wilayah RW 20 di bantaran sungai Gajahwong kami lihat lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman sayur, buah dan lele cendol. Lokasi yang akan diusulkan sebagai ruang terbuka hijau tersebut bisa didalamnya berisi sayur dan buah yang menunjang ruang terbuka hijau. Acara jalan sehat RW 20 Baciro dimeriahkan dengan organ tunggal dan tarian dari ibu-ibu RW 20 serta warga yang menyumbangkan suara merdunya. Acara ditutup dengan pengundian doorprise dan pembagian hadiah. Pada kesempatan itu Heroe Poerwadi juga bercerita bahwa sebelum ke Baciro telah melepas peserta jalan sehat RW 05 Kampung Jatimulyo, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo. Di Jatimulyo selain melepas peserta juga menyerahkan doorprise berupa sepeda. Heroe berharap bahwa masyarakat membudayakan perilaku hidup sehat melalui olehraga yang teratur, bersepeda dan jalan sehat merupakan olahraga yang murah dan bisa dilakukan oleh banyak orang. Dengan tubuh sehat banyak hal bisa kita lakukan agar bisa memberi manfaat untuk diri pribadi dan lingkungan. Apa yang kita upayakan dalam membangun badan sehat, jiwa sehat dan lingkungan yang sehat adalah bagian dari membangtun Kota Sehat. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ribuan Botol Miras Berhasil Di Amankan
Ribuan botol minuman keras (miras) berhasil diamankan oleh jajaran Polresta Yogyakarta, total tangkapan miras ilegal ini berjumlah 2.690 botol. Ribuan botol miras ini diamankan setelah dilakukan pengembangan dari penangkapan seorang pelaku yang membawa minuman keras di daerah Umbulharjo. Dalam operasi ini, dua tersangka diamankan yakni AS (19) sebagai pembeli yang ditangkap di daerah Umbulharjo, dan AEH (44) selaku penjual ribuan botol minuman keras yang diamankan di Gejayan. Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini, menjelaskan meski penangkapan terjadi di wilayah Sleman, namun berdasar hasil pengembangan, kasus tersebut akan ditangani oleh Polresta Yogyakarta "Pelaku akan dikenakan ancaman hukuman sesuai yang tertera pada Perda DIY No.12 tahun 2005 tentang pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol serta pelanggan minuman oplosan, jucto Perda No.7 Tahun 1953 tentang izin menjual minuman keras" jelasnya saat temu media di Mapolresta Yogyakarta, Senin (5/8/2019). Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, yang turut menghadiri temu media kali ini menuturkan bahwa pemerintah kota (Pemkot) Yogyakarta mendukung penuh kepolisian dalam mengusut dan memberantas peredaran minuman keras ilegal. Kita ingin menjaga kota Yogyakarta agar tetap kondusif dan masyarakat lebih tertib. Beberapa kasus yang terjadi kebanyakan dipicu penggunaan miras, imbuhnya. Walikota meminta peran serta seluruh pihak dalam memerangi peredaran miras di Kota Yogya. "Kekompakan tersebut perlu dilakukan, mengingat peredaran miras yang membahayakan kesehatan dan nyawa terutama pada generasi muda" jelasnya. Ia pun menegaskan akan terus melakukan dan meningkatkan razia peredaran miras di Kota Yogya. "Kami Pemerintah Kota bersama jajaran TNI, dan Polri, akan terus membongkar dan aktif merazia peredaran miras di Kota Yogya" ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Surosutan Gumregah Bersama TMMD Kota Yogyakarta
Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2019 merupakan wujud sinergitas masyarakat, Pemerintah Kota Yogyakarta, TNI dan segenap pemangku kepentingan aparatur wilayah dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang dilaksanakan di Lapangan Sidokabul, Sorosutan, Umbulharjo Yogyakarta, Minggu (4/8). Diawali dengan senam sehat, dan terjun payung, membuat acara ini berbeda dari yang biasanya. Sekitar enam penerjun payung mendarat di tengah-tengah lapangan Sidokabul untuk ikut memeriahkan Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2019. Keenam penerjun tersebut diterbangkan oleh Cessna AAU yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Adi Buana, Jupiter 108, Kasibinpotdirga Lanud Adisudjipto dan Instruktur penerbangan Skadik 102 dan 102. Turut hadir dalam acara tersebut yakni Walikota KotaYogyakarta beserta istri, Kapolresta Kota Yogyakarta, serta Directur Utama Bank Jogja. Dalam kesempatan kali ini, TMMD mengadakan agenda-agenda pembangunan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan keberdayaan bagi masyarakat Kota Yogyakarta. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0734/ Yogyakarta, Letkol Inf Wiyata Sempana Aji. "Kegiatan ini diberikan tema Sorosutan Gumregah artinya bangkit dan semangat untuk suatu stimulan bagi masyarakat, dengan menjalankan program TMMD dalam kegiatan bermasyarakat" ujarnya. Rangkaian kegiatan TMMD ini dilakukan hingga tanggal 8 Agustus 2019, dengan kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan Fisik melakukan pembangunan lima RT, merenovasi Mandi Cuci Kakus (MCK), memperbaiki Aula dan memperbaiki Jalan. Kegiatan non fisik pihaknya menjelaskan TMMD lebih focus pada pningkatan kualitas SDM melalui sosialisasi diantaranya dengan memberikan sosialisasi tentang penyakit masyarakat, klitih hingga narkoba dari pihak Polresta Kota Yogyakarta. Dengan digelarnya penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2019 mengangkat tema "Surosutan Gumregah" yang diharapkan masyarakat menjadi mandiri, peduli lingkungan dan memanfaatkan sumber daya yang ada. "Semoga acara ini dapat bermanfaat bagi warga sekitar kemanunggalan TNI dan masyarakat yang menjadi TMMD ini dapat terwujud dan memperkuat ketahanan bangsa Indonesia secara umum," ungkapnya. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, kegiatan ini adalah wujud dari komitmen TNI dan masyarakat, khususnya warga Surosutan untuk terus berkontribusi terhadap usia kemerdekaan bangsa Indonesia yang sudah mencapai 74 tahun. "Dengan semangat kemerdekaan mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menampilkan potensi sumber daya kampung yang dapat dipasarkan secara lebih luas, baik potensi kuliner, UMKM, kerajinan, maupun ragam keunikan kampung yang mampu menjadi daya tarik Surosutan," ungkapnya. Selain itu Walikota berpesan, kegiatan ini mudah-mudahan mampu mempererat sinergitas TNI dan masyarakat, karena sejatinya TNI kuat bersama masyarakat dan masyarakat sejahtera bersama dukungan TNI. "Atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta kami menyampaikan terima kasih atas peran serta TNI, khususnya Kodim 0734 atas partisipasi aktifnya membangun kekuatan dan keberdayaan masyarakat Kota Yogyakarta," ujarnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Blusukan Wakil Walikota di Bantaran Sungai Gajah Wong
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyaksikan langsung proses pengerukan di bantaran sungai Gajah Wong di Sidobali, Muja-Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta (5/8). Sungai Gajah Wong dulunya merupakan kawasan kumuh, namun kini disulap menjadi kawasan yang rapi dan bersih. Ini merupakan program dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, dalam penataan kawasan kumuh pada tahun ini. Penataan di Kelurahan Muja-Muju dilakukan dari Jembatan Balirejo hingga Jembatan Gembira Loka Zoo. Penataan kawasan kumuh di Kelurahan Muja-Muju sudah dimulai sejak tahun lalu di RT 53, dan untuk tahun ini dilanjutkan pada RT 52, RT 54 dan RT 29. Di RT 54 sendiri sudah dibangun Jalan inspeksi di sepanjang bantaran Sungai, selain itu juga terdapat pendopo dan taman bermain yang sering di manfaatkan warga sekitar untuk bersantai atau berkumpul bersama. Hal ini tentu menjadi kemajuan yang amat baik bagi kelurahan Muja-Muju, khususnya yang berada di Desa Sidobali. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa, proses pembanguan revitalisasi sungai bertujuan untuk membuat lingkungan lebih nyaman, agar lingkungannya lebih tertata kembali. "Bagi warga yang terkena imbas 50% akan direlokasi, kita akan menyiapkan rumah susun bagi warga" ujarnya. Warga yang sudah sepakat untuk direlokasi akan dipindahkan ke rumah susun yang akan disiapkan oleh pemerintah. Persiapan pembanguan rumah susun merupakan kolaborasi antara pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat. Nantinya rumah rusun yang akan dibangun seluas 350m2, dengan tiga lantai dan sekitar 30 unit kamar akan segera di bangun. "Untuk rumah susun yang akan dibangun kali ini tipenya 36, tipe yang besar tidak seperti rusun-rusun pada umumnya, Rumah susun tidak diperuntukkan bagi Kelurahan Muja-muju saja namun diprioritaskan bagi warga sepanjang bantaran sungai Gajah Wong yang terelokasi," kata Heroe Purwadi Wakil Walikota. Di Kelurahan Muja-Muju yang sudah terelokasi sebanyak 41 rumah warga, dua rumah diantaraya terdampak 50% pengerukan. Progres pembanguan sudah mencapai 75%. Rencananya pada bulan November nantinya pembangunan sudah selesai. Jalan disepanjang bantaran sungai akan diperlebar lagi agar semakin luas. Pembangunan ini untuk menambah akses masyarakat, sebagai program mitigasi bencana yakni banjir dan proteksi kebakaran. Pembangunan tersebut sebagai upaya untuk menata lingkungan. Heroe Poerwadi juga berharap agar nantinya bisa menjadi contoh bagi yang lain, bahwa penataan lingkungan itu juga perlu agar permukiman semakin nyaman lagi. "Rumah warga nantinya tidak akan lagi membelakangi sungai, namun semuanya akan dihadapkan ke sungai. Penataan permukiman di bantaran sungai tersebut mengacu pada gerakan M3K Mundur, Munggah dan Madep (memundurkan rumah, menaikkan rumah dan menghadapkan rumah ke suangai)," ungkapnya (Hes/Khr)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Guru dan Orang Tua harus Terlibat Pada Pengunaan Internet Pada Anak
Arus teknologi informasi dan komunikasi, saat ini berkembang pesat. Penggunaan gawai dan internet sudah jadi bagian dari kehidupan umat manusia terutama generasi muda. Kendati demikian, teknologi tersebut harus digunakan dengan bijak, agar bisa mendapat manfaat dari kemajuannya. Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogya menggelar workshop internet sehat bagi guru, Selasa (6/8/2019) di Royal Dharmo Hotel. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengingatkan, dalam pemanfaatan internet dan gawai pihak sekolah harus dapat mendeteksi siswa secara baik. Menurutnya pihak sekolah tidak hanya bertugas untuk mengajar saja tapi juga mendidik. Ketika ada tanda keresahan dalam penggunaan gawai dan internet oleh siswa, karena tidak jarang melalui gawai mereka mengunggah kabar negatif bahkan ada yang memicu tawuran sesama pelajar. Hal ini harus dicermati kepala sekolah dan guru dengan seksama, tegasnya. Tidak kalah penting, lanjutnya, dalam edukasi berinternet di lingkungan sekolah peran teman sebaya dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebaiknya juga diberdayakan dan dilibatkan bersama. Guna menangkal hal negatif dalam berinternet, Ia menyarankan perlu dilakukan pengawasan dan penyisiran kepada siswa. Jika siswa berinternet secara sehat dan tidak membuat konten hoaks, pornografi apalagi ujaran kebencian para siswa tidak perlu khawatir ketika dilakukan sweeping di sekolahnya. Kalau ada orangtua yang protes harus dijelaskan apa yang dilakukan sekolah masih terkait pembinaan pendidikan, pungkasnya. Wawali menjelaskan jika saat ini anak-anak tidak mungkin bisa dijauhkan dari teknologi. Namun menurutnya, kembali lagi momentum kemajuan teknologi justru harus mampu dimanfaatkan oleh generasi muda untuk bisa menunjukan jati dirinya. Dari sinilah orang tua dan guru harus bijak mengarahkan anak-anaknya, utamanya saat menggunakan gawai yang dimilikinya, pintanya. Ia berpesan kepada seluruh guru di Kota Yogya agar terus mengajar dan mendidik para siswanya agar generasi muda di Kota Yogya mampu memanfaatkan kemajuan teknologi sebaik-baiknya. Bahkan dari teknologi, tambahnya, akan banyak lahir profesi-profesi baru yang sangat menjanjikan. Gunakan teknologi agar berguna bagi diri sendiri maupun lingkungan. Beri masukan bagi Pemkot Yogya melalui media sosial, tapi tentu dengan cara yang santun. Karena apa yang Anda tulis harus mampu dipertanggungjawabkan, pungkasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Delegasi Friendship Force Of Hamilton New Zealand Terkesan Dengan Kota Yogya
Delegasi Friendship Force Of Hamilton New Zealand atau Organisasi persahabatan antar negara mengaku senang dan terkesan selama berada dan tinggal di Kota Yogyakarta. Menurut mereka Kota Yogya adalah kota yang memiliki nilai toleransi yang tinggi. President Club Frienship Force Indonesia, dr Vivi Arliani mengatakan organisasi tersebut sudah ada sejak tahun 80-an, dimana pesertanya atau anggotanya kebanyakan orang-orang pensiunan. Untuk lebih mengetahui budaya yang ada dalam masyarakat, maka mereka sengaja tidak tinggal di hotel. "Sebaliknya mereka tinggal di kampung-kampung dan berbaur dengan masyarakat setempat. Dengan demikian, mereka tahu persis mengenai kegiatan maupun budaya masyarakat setempat secara langsung." ungkapnya usai acara Farewell party Friendship Force International di Rumah Dinas Wakil Walikotya Yogyakarta, Selasa malam (6/8/2019) Selama di Kota Yogya, mereka diajak mengunjungi berbagai obyek wisata yang ada. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan bisa memberi pengalaman bagi mereka selama berada di Yogyakarta. "Selama tinggal di Kota Yogya, mereka diberi kesempatan untuk belajar kesenian, salah satunya adalah belajar gamelan" katanya Sementara itu Wakil Walikota Yogakarta, Heroe Poerwadi mengatakan kegiatan pertukaran antar budaya ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berkesan untuk para anggota delegasi tersebut. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Bangun jejaring tingkatkan pemasaran
Asosiasi BDS Indonesia sebuah organisasi pendamping UMKM dan Koperasi di Indonesia dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY serta para pemangku kepentingan menggelar kegiatan Indonesia Creative SME Festival (ICSF) 2019 pada 3-6 Agustus 2019 di Kompleks Dinas Koperasi dan UKM DIY. Kegiatan yang dimeriahkan dengan seminar nasional UMKM dengan thema Kuat bangsa berdaulat, Expo Produk Kreatif Siap Ekspor, Festival Oleh-Oleh Nusantara, Bursa Platform UMKM, Pasar Kopi Nusantara, Kerlas Peningkatan Kapasitas Pelaku Dan Pendamping UMKM, Panggung Hiburan dan Aneka Lomba. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Sri Nurkyatsiwi menjelaskan bahwa kegiatan ICSF 2019 yang bertemakan membangun UMKM berkarakter dan berdaya saing global menuju ekonomi kerakyatan yang kreatif berkelanjutan. ICSF 2019 dimaksudkan agar memperkuat kolaborasi multi stakholder dalam pengembangan UMKM, Menyediakan sarana ekspose kreativitas UMKM dalam meningkatkan daya saing di tingkat global, mendorong ekosistem yang mendukung UMKM naik kelas menjadi UKM yang siap untuk ekspor. Menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang menutup ICSF 2019 pada Selasa Siang, 6 Agustus 2019 menuturkan bahwa dalam pengembangan UMKM agar berdaya saing global hendaknya para pelaku UMKM memiliki produk yang unik sebagai ciri khas dari produknya dan memiliki nnilai/value. Dengan produk tersebut, konsumen akan terkenang dan terkesan secara mendalam sehingga produk yang kita pasarkan menempati relung hati konsumen yang selanjutnya akan terbangun image branding produk kita. Melalui image branding kita akan bisa memasuki ceruk pasar dan siap bersaing dengan kompetitor dunia. Selain penguatan image branding mestinya kita juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat membantu kita dalam mengakses pasar, baik skala lokal maupun internasional. Para pihak yang dimaksud bisa dari OPD pemerintah, bisa perguruan tinggi, bisa pemerhati UMKM bahkan bisa juga profesional marketing. Lebih lanjut Heroe menuturkan, bahwa dalam konteks dagang maka bukan lagi siapa mitra bisnis kita namun seberapa kuat kualitas produk kita dibandinglkan dengan kompetitor produk sejenis. Dalam era marketing sekarang setiap pengusaha dituntut untuk berorioentasi jauh ke depan agar melihat peluang dan tantangan yang bisa diraih melalui pemasaran/marketing. Dengan demikian maka orientasi UMKM bukan pada selling/penjualan semata namun pada strategi dan taktik marketing secara berkelanjutan. Salah satu strategi yang diterapkan adalah membangun jaringan bisnis. Melalui Jaringan bisnis produk kita berjalan dari satu titik ke titik berikutnya baik secara real maupun maya. Secara real atau nyata produk kita berpindah dari tangan ke tangan secara berjenjang, dari produsen ke distributor, kemudian ke agen dan pengecer, baru sampai konsumen. Sedangkan secara maya bukan produk yang berjalan namun bentuk produk digital yang berjalan seiring dengan dengan teknologi web 4.0. Nah melalui produk yang berciri khas/unik, bernilai/value, jejaring dan teknologi maka produk kita siap untuk bersaing di pasar global. Mudah-mudahan melalui kerja sama dan komitmen bersama secara gotong royong mampu memajukan UMKM agar bisa berdaya saing global. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Optimalisasi PAD Kota Yogya Terus Digenjot Lewat Sistem Monitoring Online Penerimaan Pajak
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogya dari sektor pajak dan retribusi terus digenjot. Salah satunya melalui sistem monitoring online penerimaan pajak pemerintah daerah. Kesepakatan ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara Forkompinda Kota Yogya dengan KPK dan Bank BPD DIY di Ruang Bima, Rabu (7/8/2019). Dalam kesempatan tersebut, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan bahwa sistem monitoring online penerimaan pajak daerah merupakan wujud komitmen Kota Yogya dalam mengoptimalkan penerimaan di sektor pajak. Dengan sistem tersebut, maka pajak yang diperoleh akan lebih optimal dan efisien. Dengan sistem online ini, kebocoran penarikan pajak bisa di kurangi. Seluruh transaksi pajak baik sektor perhotelan, restoran, tempat hiburan, parkir ini nantinya bisa online semuanya, sehingga akan lebih optimal, katanya. Penerapan sistem online tersebut nantinya didampingi langsung oleh KPK dan Bank BPD DIY. KPK akan mendampingi dari segi legalitas dan lainnya, sementara Bank BPD DIY akan membantu memfasilitasi peralatan, sistem dan hal teknis lainnya. Sehingga kami harapkan, seluruh penarikan pajak bisa optimal, bisa menjadi sangat efisien dan tentu ada proyeksi pajak akan meningkat tinggi, terangnya. Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, Walikota berharap dapat segera merealisasikan sistem tersebut secepatnya. Ia menargetkan, optimalisasi penerimaan pajak di Kota Yogya meningkat pada tahun depan. Penggunaan elektronik dan kecanggihan teknologi ini akan mendorong kita makin canggih dan efisien, harapnya. Sementara itu Dirut Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, sebagai pemegang kas daerah, Bank BPD DIY telah melakukan berbagai upaya untuk optimalisasi pendapatan asli daerah. Salah satunya, inovasi layanan berbasis elektronik yang bertujuan mempermudah wajib pajak melaporkan jumlah pajak yang harus disetorkan ke daerah. "Kami mencoba terapkan sistem e-retribusi pasar tradisional, PBB dan Pajak Daerah. E-samsat Jogja juga bisa membayarkan pajak melalui ATM Bank BPD DIY," ungkapnya. Selain itu, pihaknya mengupayakan transaksi nontunai semaksimal mungkin di lingkungan pemerintah daerah. Karena menurutnya, implementasi non tunai dalam pengelolaan keuangan daerah sangat diperlukan dalam mempermudah proses pertanggungjawaban. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD, bukti kemanunggalan TNI-Rakyat
Kodim 0734 Yogyakarta menggelar TMMD Sengkuyung tahap II tahun TA 2019, di Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta pada tanggal 10 Juli " 8 Agustus 2019. Dengan mengusung thema "Bersama TMMD Membangun untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat". Dalam upacara penutupan TMMD Sengkuyung tahap II tahun TA 2019, hari Kamis, 8 Agustus 2019, Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol. Inf. Wiyata S. Aji, menyampaikan bahwa kegiatan TMMD telah berjalan dengan baik yang mencakup kegiatan fisik berupa cor blok sepanjang 200m2, rehab balai RW, rehab 5 unit rumah, pembuatan MCK, kegiatan non fisik berupa Sosialisasi/penyuluhan tentang penyakit masyarakat, penyalahgunaan narkoba, Bela Negara dan cinta tanah air, KDRT, dan menangkal fanatisme agama yang sempit. Di bidang non fisik ada dua kegiatan tambahan berupa workshop ibu-ibu tentang cara pembuatan sabun dari jelantah dan workshop anak-anak melukis burung Garuda di kaos. TMMD ini kami dedikasikan sebagai pengabdian dan kemanunggalan TNI dengan rakyat untuk bersama bergotong royong gemregah membangun Sorosutan lebih sejahtera. Harapan kami, karya ini menjadi pilot projek yang bisa dikembangkan ke kelurahan lain dan bermanfaat untuk warga Sorosutan pada khususnya dan warga Kota Yogyakarta pada umumnya. Kegiatan penutupan TMMD diakhiri dengan pemukulan gong dan pemberian penghargaan serta hadiah bagi para juara lomba. Dalam penutupan tersebut dimeriahkan jathilan anak-anak, Drumband SD, dan tari edan-edanan Ibu-ibu Sorosutan. Setelah penutupan dilanjutkan dengan peresmian balai RW dan pemasangan papan nama jalan/gang kampung yang menuju balai RW tersebut. Dengan mengendarai sepeda motor Walikota Yogyakarta diboncengkan oleh Komandan Kodim 0734 Yogyakarta menuju lokasi pembangunan fisik yang telah dilaksanakan, mulai dari rehab rumah, pembangunan MCK dan pengecoran jalan. Diujung jalan yang dicor tersebut disdambut oleh warga RW 14 Kelurahan Sorosutan yang menampilkan angklung ibu-ibu dan kebun sayur binaan Koramil Umbulharjo. Ketua RW 14 kelurahan Sorosutan, Eko Wahyu P, mengucapkan terima kasih atas bantuan pengecoran jalan dalam TMMD ini, yang sangat membantu masyarakat, kami dulu kalau hujan mesti becek dan banyak genangan air, mudahan dengan pengecoran ini, jalanan tidak menjadi becek dan air hujan bisa terbuang lancar serta tidak menimbulkan genangan air. Sementarta Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan bahwa TMMD ini merupakan program rutin, wujud kemanunggalan TNI dengan masyarakat yang menghasilkan karya nyata di masyarakat. Dari TMMD banyak kegiatan yang telah dilakukan, yang menyangkut aspek sosial, agama, ideologi, seni dan budaya. Sorosutan sebagai rintisan kelurahan budaya telah nguri-uri budaya yang ada, hal ini bisa dilihat dari kesenian jathilan dan edan-edanan yang tadi ditampilkan, namun hendaknya upaya menggali seni tradisi terus dilakukan agar menguatkan brand Sorosutan. Terima kasih pada pak Dandim dan jajarannya yang telah membantu masyarakat melalui TMMD, selanjutnya agar Kelurahan menambahkan tulisan TMMD pada setiap bangunan fisik hasil TMMD agar menjadi kenangan dan spirit kemanunggalan TNI dengan rakyat. Saya yakin melalui peran serta masyarakat yang menjaga kebersihan dan memelihara kelestariannya maka bangunan hasil TMMD akan terjaga kemanfaatannya. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan bersama ini mendapat rahmad Alloh SWT dan bermanfaat bagi masyarakat. (ant)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Ajak Baznas dan Lembaga Islam Kota Sukseskan Program Gandeng Gendong
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengajak Baznas dan Lembaga Islam Kota Yogyakarta untuk bergandengan tangan dan berkolaborasi melalui Program Gandeng Gendong. Hal tersebut disampaikan Heroe pada kegiatan FGD Peran Organisasi Pengelola Zakat dan Lembaga Agama Islam dalam Mendukung Program Gandeng Gendong di Gedung DPD RI DIY, Kamis (8/8/2019). Heoroe mengatakan, zakat memiliki peranan strategis dalam mendukung program perentasan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Pengembangan zakat yang bersifat produktif, dapat dilakukan salah satunya dengan menjadikan zakat sebagai modal usaha bagi penerimanya. "Pembiayaan ini dimaksudkan agar mustahik dapat menjalankan atau membiayai kehidupannya secara konsisten sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan angka kemiskinan akan berkurang.", tutur Heoroe. Program Gandeng Gendong sendiri, lanjut Heoroe, merupakan salah satu upaya yang dicetuskan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk dapat meraih sinergi antara 5 (lima) elemen dalam menanggulangi kemiskinan, meningkatkan keberdayaan masyarakat, serta mengatasi berbagai masalah dan tantangan perkotaan secara efektif dan tepat sasaran. Kelima elemen tersebut yaitu Kota, Korporasi, Kampus, Kampung, dan Komunitas. Lebih lanjut, Heoroe menekankan bahwa Program Gandeng Gendong bukanlah gerakan belas kasih melainkan gerakan membangun kekuatan atau pemberdayaan. Gandeng Gendong menciptakan aliansi dengan membangun hubungan antara yang lemah dan yang kuat. Untuk itu, program ini tidak berhenti pada memberikan sesuatu dan penyaluran dana. "Gandeng Gendong merupakan pengembangan semangat gotong royong yang sebenarnya sudah menjadi bagian dalam masyarakat. Gandeng berarti kita ingin menjadikan kekuatan beberapa unsur dalam masyarakat dengan bergandengan. Sedangkan gendong berarti kita mengajak orang yang punya kekuatan lebih untuk menggendong/ membimbing masyarakat lain.", tegas Heoroe. Beberapa upaya yang sedang dilakukan Pemkot Jogja untuk mewujudkan pemerataan pendapatan adalah dengan berkoordinasi dengan OPD agar mempunyai daerah binaan dan memperbanyak kelompok masyarakat untuk bergabung dengan Gandeng Gendong. "Selama ini dinamika masing-masing kelurahan berbeda-beda. Ada kelurahan yang cepat mengakses Gandeng Gendong, ada juga yang kurang. Untuk itu, sekarang ini kami ingin membuat setidaknya dalam satu kelurahan terdapat 3 sampai 4 kelompok yang dapat mengakses Gandeng Gendong. Sehingga nantinya, pendapatan akan lebih merata.", ungkap Heroe. Seiring dengan itu, Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Syamsul Azhari mengatakan, program Gandeng Gendong sejalan dengan nilai-nilai luhur dalam ajaran agama Islam terutama dalam perintah menunaikan zakat, infaq, dan sedekah. Zakat dan Gandeng Gendong sama-sama mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. "Disini, tugas pokok amil adalah mengelola zakat, infaq, sedekah, dan dana sosial keagamaan yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat baik lahir maupun batin, serta penanggulangan kemiskinan.", kata Syamsul. Diharapkan, dengan adanya FGD ini dapat memperkuat silahturahmi dan menjalin sinergi antara Pemkot Yogyakarta dengan Organisasi Pengelola Zakat dan Pimpinan Lembaga Agama Islam se-Kota Yogyakarta serta meningkatkan peran Organisasi Pengelola Zakat dan Pimpinan Lembaga Agama Islam dalam mendukung Program Gandeng Gendong. (alr)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jogja Merdeka Bersepda dan Berbagi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerjasama dengan Jogjabike mengemas acara unik yakni Jogja Merdeka Bersepeda dan Berbagi. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan sepeda sebagai alat untuk menikmati wisata di Kota Yogya. Acara yang diikuti ratusan pesepeda ini start dari tugu Yogya dan finish di jalan Suroto Yogyakarta. Dalam acara tersebut para peserta diajak menikmati suasana pagi dan menghampiri tempat-tempat ikonik di Kota Yogyakarta, selain bersepeda, para peserta juga membagikan ribuan nasi kotak di sepanjang rute. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan dihadirkannya Jogja Bike adalah sebagai penunjang ikon pariwisata di Kota Yogya. Meski sepeda belum bisa mengganti alat transportasi publik namun memiliki citra tersendiri. Apalagi salah satu tujuan kehadiran Jogja Bike yang bermitra dengan Pemkot Yogya ini guna menjembatani antar destinasi wisata. "Banyak pengguna Jogja Bike menggunakan sepeda tersebut untuk menyusuri Malioboro. Kami juga akan arahkan bahwa di sekitar Malioboro juga banyak kampung wisata yang bisa disusuri dengan sepeda. Jadi bisa saling bersinergi," jelasnya di lokasi, Jumat (9/8/2019). Selain kampung wisata, ikon destinasi tersembunyi yang ada di Kota Yogya harapannya bisa semakin dikenal masyarakat melalui bersepeda. Apalagi luas Kota Yogya yang hanya 32,5 kilometer persegi, sangat mudah dijangkau menggunakan sepeda jelas Walikota. Ia mengaku Pemkot Yogya akan terus bersinergi dengan Jogja Bike dalam menghadirkan alternatif menikmati suasana Kota Yogya. Dirinya juga berharap, kehadiran Jogja Bike bisa ikut mengenalkan kampung kampung wisata kepada wisatawan. Apalagi, lanjutnya, Jogjabike telah memiliki model sepeda versi MTB, Jogjabike versi MTB tersebut ditujukan untuk mewadahi aspirasi pengguna yang menginginkan bisa berkendara nyaman untuk jarak jarak yang agak jauh, bukan di sekitaran Malioboro saja. Dengan Jogjabike MTB ini harapan kami wisatawan yang menyewa sepeda bisa berpergian sampai kampung kampung wisata di pinggiran Yogya, yang jalan kampungnya sempit dan tak bisa di akses becak atau andong atau angkutan umum lain ujarnya. Menurutnya Di Yogya sendiri banyak kampung wisata dengan keunikan tersendiri dan bisa dijangkau dengan gowes. Seperti blusukan di lokasi perajin perak di Kotagede atau menyambangi gang gang kecil di kampung perajin Dipowinatan atau Kauman yang eksotis. katanya. Dengan bersepeda, lanjutnya, bisa pula belanja oleh oleh ke pusat perajin bakpia di Kampung Patuk atau belanja batik lukis di kampung Tamansari. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ajak Para Turis Mampir ke Kawasan Prawirotaman
Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman Yogyakarta (P4Y) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar pentas kawasan seni bertema "Prawirotaman is yours" bertempat di Resto Arkadio Prawirotaman, Kamis (8/8). Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Camat Mergangsan beserta jajarannya. Wakil Walikota Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berkesempatan membuka acara pentas di kawasan Prawirotaman yang kemudian dimeriahkan dengan penampilan kirab budaya. Ketua panitia, Rina Indrawati menyampaikan bahwa acara pentas kawasan ini digelar atas dorongan dan dukungan dari Wakil Walikota dengan Dinas Pariwisata beserta Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman Yogyakarta. "Acara ini digelar dengan harapan untuk memicu pariwisata baik wisatawan lokal maupun manca negara unutk datang ke Yogyakarta terutama di kawasan Prawirotaman," ujarnya. Ia juga menambahkan agar wisatawan lokal maupun manca negara yang datang di kawasan ini merasa aman, nyaman, dan tentram. Selain kirab budaya yang ditampilkan di sepanjang Jalan Prawirotaman, juga dimeriahkan dengan tarian panen raya, jatilan, reog, dan karawitan remaja menambah antusisme pengunjung beserta tamu yang hadir. Wakil Walikota Heroe Poerwadi, mengungkapkan bahwa kawasan khusus pariwisata di Yogyakarta sudah semakin meluas. Prawirotaman sendiri merupakan kawasan wisatawan mancanegara atau yang sering disebut Kampung Touris. "Pada kesempatan inilah kita harus bisa menjadikan kawasan Prawirotan menjadi icon yang harus terus kita dorong dan manfaatkan supaya betul-betul mempunyai karakteristik Prawirotaman dan sekitarnya menjadi sebuah icon yang kuat bagi para wisatawan asing untuk selalu datang ke Yogyakarta," ujarnya. Heroe Poerwadi menambahkan, dengan adanya kerjasama antara Paguyuban Pengusaha Prawirotaman Yogyakarta, serta Pemerintah Kota sehingga dapat menghasilkan festival pentas kawasan Prawirotaman. "Harapannya dengan adanya pentas kawasan ini nanti bisa berlanjut menjadi agenda tahunan, agenda yang memiliki karakter yang khusus. Karena kita harus membangun karakter-karakter khusus yang bisa ditampilkan pada agenda tahunan kita yang akan datang," ujarnya. Tidak hanya acara Trend Jogja Karnival yang biasanya digelar dalam rangka ulang tahun Kota Yogyakarta, Festival Kebudayaan atau Kesenian Yogyakarta yang menampilkan tradisi seni budaya yang hidup dan tumbuh di Yogyakarta, ada karya seni kontemporer dan yang baru ini adalah Jogja Cross Culture yang menampilkan karakter Jogja yang mempunyai culture yang kuat. Tetapi, Prawirotaman ini harus bisa menjadikan acara tahunan yang semakin dikenal oleh masyarakat luas dan harus memiliki karakter yang berbeda. "Harapan bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, membuat agenda pentas kawasan Prawirotaman menjadi lebih serius untuk kedepannya. Sehingga Yogyakarta menjadi daerah yang mempunyai festival kaya akan kebudayaan. Selain itu, diharap dapat memperkuat identitas Prawirotaman agar orang dapat nyaman dan tertarik untuk ditinggali," tambahnya. Selain kemeriahan pentas seni yang ditampilkan, ada pula stand-stand yang turut memeriahkan acara tersebut. Diantaranya ada berbagai jenis stand makanan dan minuman, serta stand kratif yang menambah minat pengunjung untuk datang. (Hesti/Khr/SW).