Kamis 13/09/2018 11:21 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Verifikasi Sekolah Berwawasan Lingkungan Tahun 2018
Dalam rangka pelaksanaan Program Adiwiyata dan mewujudkan sekolah sekolah berbudaya lingkungan di Kota Yogyakarta Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta melaksanakan verifikasi terhadap sekolah sekolah yang berminat untuk menjadi sekolah berwawasan lingkungan Verifikasi sekolah berwawasan lingkungan ini diselenggarakan dari tanggal 27 sampai 30 Agustus 2018 dengan tim verifikasi yang beranggotakan personil dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta Tim memverifikasi beberapa kriteria sekolah berwawasan lingkungan yaitu sebagai berikut Kebijakan Sarana Prasarana Ramah Lingkungan Peningkatan Kualitas Pengelolaan dan Pemanfaatan Sarana Prasarana yang Ramah Lingkungan Adapun jumlah sekolah yang diverifikasi pada tahun ini adalah 12 SD 2 SMP 1 MTs 1 SMA dan 1 SMK Verifikasi dan pembinaan yang sudah dilaksanakan terhadap sekolah sekolah ini merupakan awal dari proses pembentukan menjadi Sekolah Adiwiyata
Kamis 13/09/2018 06:03 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Mengenal Sosok Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta
Lahir pada tahun 1963 di Klaten Ir H Suyana merupakan sosok Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Menurut Perda Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah ini berwenang menangani pengelolaan sampah Menjadi Kepala Dinas tentu bukan suatu perkara yang mudah mengingat bahwa masalah pelestarian lingkungan hidup tidak akan ada habisnya khususnya mengenai sampah yang harus terkelola dengan baik Bapak Yono panggilan akrab beliau mempunyai 5 saudara kandung yang mana beliau merupakan anak terakhir Semasa kecil beliau dididik untuk mandiri terbukti saat menginjak bangku SMP sudah terpisah dari orang tua Tinggal dengan kakak pertama yang sudah berkeluarga merupakan keputusan yang berani beliau ambil karena jarak rumah yang jauh dari sekolah Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknologi Pertanian merupakan pilihannya dalam mengenyam pendidikan di bangku kuliah yang terselesaikan di tahun 1989 Hobi bertanam merupakan pengembangan akademis selama duduk di bangku kuliah Tentunya hal ini menjadi nilai tambah dalam membina karir yaitu menyatukan hobi dengan tugas sehari hari Perjalanan karir Beliau lolos seleksi CPNS tahun 1990 di Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKP yang sekarang berubah nama menjadi Dinas Lingkungan Hidup Pada tahun 1994 beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Keindahan Tepatnya 14 November 1998 beliau ditunjuk menjadi Kepala Bidang Kebersihan Tidak lama setelah itu beliau dimutasi menjadi Kepala Bidang Bangtas kesempatan ini digunakan untuk menambah wawasan tentang lingkungan yang lebih luas Terakhir bangku yang membanggakan dari beliau yaitu menjadi Kepala Badan Lingkungan Hidup BLH sebelum mutasi lagi di Dinas Pengelolaan Pasar di tahun 2011 Rupanya perjalanan karir beliau tidak berhenti di situ beliau dipercaya menjadi Kepala di Dinas Perindagkoptan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian selama 2 tahun Per Februari 2016 beliau dilantik oleh Walikota sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta lagi Perjalanan dari berbagai tugas yang diampu tentunya memiliki manfaat yang lebih luas untuk menatap masa depan tugas beliau Wajah Kota Yang Bersih Terwujud dengan Kemenangan Adipura Penghargaan Adipura untuk Kota Jogja yang diraih tidak luput dari kerjasama masyarakat beserta Pemerintah Kota Jogja berhasil menyabet 7x tujuh kali berturut turut Penghargaan Adipura Bapak Ir H Suyana menjadi salah satu pengawal yang berperan dalam mengupayakan Penghargaan ini Penghargaan Adipura merupakan penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Seluruh kota di Indonesia wajib turut serta mengikuti ajang bergengsi ini untuk menumbuhkan semangat menjaga lingkungan dan merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah Pusat untuk Kota kota besar maupun wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sama seperti perkotaan di Indonesia yang berhasil dalam mewujudkan kebersihan serta pengelolaan lingkungan quot Migunani Tumraping Liyan quot merupakan pedoman hidup yang beliau gunakan dalam menjalani tugas yang diberikan negara kepada beliau yang artinya berguna untuk orang lain Beliau akan merasa bahagia ketika apa yang dilakukan bisa bermanfaat untuk orang lain Tidak hanya dengan janji tapi perbuatan nyata yang dilakukan berkelanjutan dan tidak kenal lelah Tentu ini tantangan terberat dalam menumbuhkan kesadaran di dalam masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sehat dan tertib Dalam kaitannya dengan pengelolaan sampah beliau berpesan agar masyarakat mengubah pola pikir terdahulu menjadi memilah sebelum membuang lebih baik lagi jikalau bisa menghasilkan Jadi sampah yang semula membuat resah diubah menjadi berkah
Rabu 12/09/2018 15:06 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Dibalik Terpeliharanya Taman Pasif di Kota Yogyakarta
Taman pasif adalah taman yang memiliki nilai visual untuk dinikmati keindahannya tanpa melakukan aktivitas di taman tersebut Saat ini Kota Yogyakarta memiliki taman pasif yang berupa taman tepi jalan seluas 81 269 m2 dan pohon perindang jalan yang berjumlah 18 882 batang Dengan luasan dan jumlah yang tidak sedikit tersebut siapakah yang berperan langsung dalam menjaga taman pasif tersebut agar tetap bersih dan terpelihara keindahannya Kebersihan dan keindahan taman tepi jalan tak luput dari peran tenaga teknis lapangan pemeliharaan taman Mereka melakukan pemeliharaan taman setiap hari kerja Senin Sabtu agar taman kota selalu dalam keadaan bersih dan terjaga kerapiannya Kegiatan pemeliharaan taman ini meliputi penyiraman tanaman pemangkasan tanaman pemberian pupuk penyulaman tanaman yang telah mati penyiangan dan penyapuan taman Meski membersihkan taman ini sudah menjadi rutinitas mereka namun pekerjaan ini bukan tanpa kendala Terlebih ketika mereka bertugas pada lokasi lokasi taman yang berdekatan dengan PKL seperti di Taman Jalan Sudirman dan Jalan Senopati Acapkali ketika pagi sudah dibersihkan siangnya sudah banyak ditemukan sampah berserakan di area taman karena ulah oknum oknum yang tidak perduli terhadap kebersihan taman Hal ini terkadang membuat tenaga teknis lapangan merasa kewalahan Namun mereka tetap membersihkan taman tepi jalan tersebut setiap harinya Di samping pemeliharaan taman tepi jalan terjaganya kerapian kerindangan serta keasrian pohon pohon yang tersebar di Kota Yogyakarta tidak lepas dari peran aktif tenaga teknis perindang jalan Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga teknis lapangan ini antara lain penyiraman pemangkasan pemupukan dan penggantian tanaman yang sudah mati Dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan ini tentu diperlukan skill yang mumpuni dengan menggunakan teknik teknik tertentu agar pohon pohon perindang jalan dapat terus terpelihara kerapiannya serta tidak kering setelah dipangkas Pekerjaan pemangkasan pohon ini bukan tanpa resiko meski telah menggunakan peralatan keamanan mereka tetap harus memangkas pohon yang cukup tinggi yaitu sekitar 7m bahkan lebih Dengan kondisi yang demikian tentu para petugas pemangkasan pohon ini harus ekstra hati hati dalam menjalankan tugasnya Selain mengerjakan kegiatan rutin pemangkasan tenaga teknis perindang jalan ini juga harus selalu siap sedia apabila terjadi bencana pohon tumbang terlebih ketika musim penghujan datang meski pada malam hari sekalipun Melihat bahwa pekerjaan pemeliharaan taman bukan hal yang mudah maka sepatutnyalah kita sebagai warga kota untuk berterimakasih dan mengapresiasi kerja keras mereka dengan ikut menjaga kebersihan taman pasif ini setidaknya dengan tidak membuang sampah sembarangan agar area taman taman tersebut tetap terjaga kebersihannya
Rabu 12/09/2018 12:10 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Pengambilan Sampel Air Sungai Winongo
Pada hari Rabu 12 September 2018 pukul 08 30 12 30 WIB dilakukan pemantauan kualitas air di Sungai Winongo Pengambilan sampel air Sungai Winongo ini dilakukan setiap sebulan sekali di lima titik yaitu Jembatan Pingit Jembatan Peta Jembatan Serangan Jembatan Taman Sari dan Jembatan Bugisan Laboratorium Pengujian Kualitas lingkungan Hidup Kota Yogyakarta melakukan pengambilan sampel untuk memantau kualitas air sungai yang ada di Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta terdapat 4 sungai yang di pantau oleh laboratorium yaitu Sungai Gajah Wong Sungai Code Sungai Winongo dan Sungai Manunggal Pemantauan ini dilakukan oleh Laboratorium Pengujian Kualitas lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dengan menggunakan alat pengukuran debit air dan untuk parameter yang diukur di lapangan adalah DLH TDS Suhu pH Klorin Total dan Turbidimeter Sampel yang telah di ambil oleh laboratorium ini kemudian di analisa di laboratorium pengujian kualitas lingkungan oleh petugas analisa yang berjumlah lima analis Parameter yang di analisa adalah parameter FISIKA dan KIMIA hasil dari analisa tersebut kemudian di verifikasi oleh petugas teknis hingga terbitlah Laporan Hasil Uji
Rabu 12/09/2018 08:21 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Pembersih Sampah Kota Yogyakarta Tidak Pernah Kelihatan
Juru Sampah Pembersih Sampah Tukang Sapu Jalanan atau Petugas Kebersihan sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang tukang sampah adalah pekerjaan yang mulia Itulah profesi yang saat ini dijalani oleh Dalimo salah seorang petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Pekerjaan yang sehari hari dijalani mulai pukul 05 00 pagi sehingga tidak banyak orang yang melihat Dalimo bekerja Ketika aktifitas kebanyakan orang dimulai pukul 6 30 untuk berangkat sekolah atau bekerja ke kantor Dalimo hampir tidak terlihat membersihkan sampah dari jalanan karena sudah menyelesaikan sebagian tugasnya Dalimo memilih bekerja sebagai petugas kebersihan karena tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya yang hanya tamat Sekolah Dasar Meski begitu Dalimo tetap bersyukur karena di kota besar seperti Yogyakarta masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan Setiap sampah yang dikumpulkan lalu dibuang ke TPS Tempat Pembuangan Sementara atau Depo Sampah terdekat Dalimo hanya salah seorang yang menyapu di sekitar Jl Gambiran karena masih banyak lagi petugas penyapu dari DLH yang setiap pagi membersihkan jalan Tidak hanya setiap pagi tetapi juga terkadang membersihkan sampah ketika ada sebuah acara event yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta pada malam hari setelah selesai jam berapapun Menjalani profesi sebagai pembersih sampah tidak terbebas dari berbagai hambatan dan masalah Terkadang ada beberapa oknum masyarakat yang susah diatur untuk membuang sampah pada tempatnya Padahal itu semua adalah untuk kenyamanan bersama Sedikit berbeda dengan Dalimo Wiyoto adalah petugas pengangkutan sampah yang selalu membersihkan Depo dari sampah yang dibuang oleh penggerobak pemukiman sekitar Setiap pagi hingga siang Wiyoto bersama dengan teman temannya sesama pengangkut sampah berada di sekitar Depo Argolubang yang terletak di samping SPBU Lempuyangan Petugas pengangkut sampah itu memindahkan sampah yang berada di sekitar Depo ke dalam Dump Truck untuk dibawa ke TPA Piyungan Menjadi pembersih sampah dijalani Wiyoto mulai tahun 1989 Petugas pembersih sampah yang selalu mengenakan topi bulat berwarna merah ini hanya dikenal masyarakat sekitar Jl Argolubang Baciro Gondokusuman Yogyakarta Berprofesi sebagai seorang pengangkut sampah itu tidaklah mudah Artinya seseorang itu harus berani susah dan ikhlas untuk menjalankannya Seperti harus mau memegang sampah menahan bau sampah badan pegal karena mengangkat beberapa keranjang sampah dan harus siap menerima kenyataan karena saat hari libur nasional tetap menjalankan tugasnya Meskipun Wiyoto bukan PNS di DLH tetapi beliau tidak pernah iri terhadap temannya dan justru dapat dijadikan contoh karena mendapatkan penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi Tahun 2018 Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia Ayah dari dua orang anak ini tetap merekahkan senyum sembari menjalani pekerjaanya setiap hari Alasan Wiyoto bekerja di DLH juga dikarenakan beliau senang dengan kebersihan Pendidikan Wiyoto hanya tamat SD tetapi beliau sangat pandai mencari nafkah untuk keluarganya Selain mengangkut sampah ke dalam truck beliau juga memilah antara sampah yang masih bisa dimanfaatkan atau tidak Sampah yang dipilah tersebut bisa dijual kepada perongsok atau Bank Sampah Setelah sampah itu diangkut ke dalam dump truck selanjutnya adalah tugas Supardi yaitu salah seorang sopir pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Supardi mengangkut sampah dari TPS Argolubang untuk dibuang ke TPA Piyungan Terkadang tidak hanya satu kali sehari mengangkut sampah untuk setiap TPS Tidak kalah penting yaitu Bapak Ir Suyana yang tidak hanya mengurusi Bidang Pengelolaan Persampahan tetapi 3 bidang lain di DLH Beliau adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Pria kelahiran Klaten yang mengabdikan dirinya untuk bekerja di DLH sejak 1990 ini memegang tanggung jawab terbesar yaitu kebersihan sampah yang ada di Kota Yogyakarta Pada tahun 1990 DLH masih bernama DKP Dinas Kebersihan dan Pertamanan kemudian berganti menjadi DKKP Dinas Kebersihan Keindahan dan Pemakaman tahun 2001 dan akhirnya bernama DLH pada tahun 2006 Kebanyakan orang tidak memperdulikan kenapa Kota Yogyakarta begitu bersih hingga mendapatkan penghargaan Adipura Tetapi lain cerita apabila terjadi penumpukan sampah di TPS yang tidak segera dibuang ke TPA maka Bapak Kepala Dinas inilah yang paling dicari Contoh lain misalnya ada oknum masyarakat yang membuang sampah liar di depan sebuah toko maka pemiliknya pasti akan langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup Walaupun belum tentu dikarenakan oleh DLH tetapi Dinas tersebut baru akan dikenal ketika terjadi kesalahan yang berkaitan dengan kebersihan Kota Yogyakarta
Jumat 07/09/2018 14:16 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Dinas Kominfo Gelar Pelatihan Jurnalistik bagi Pengelola Media Informasi Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Kominfo menggelar pelatihan jurnalistik bagi pengelola media informasi Dinas Lingkungan Hidup Kamis 07 09 2018 di Ruang Rapat Adipura Kegiatan ini dibuka oleh Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Ashardini Eka Setianingsih Menurut Dini pelatihan jurnalistik ini untuk membekali teman teman pengelola media informasi di Dinas Lingkungan Hidup agar dapat memahami mengenai jurnalistik dan tata cara menulis yang baik untuk dapat dituangkan ke dalam berita pada website atau media informasi lainnya Narasumber dari Kominfo Adya Mahardika menjelaskan mengenai media sosial di era keterbukaan informasi dan pemanfaatannya di pemerintahan Menurut Adya untuk menjadi Admin Media Sosial baik itu di Instagram Twitter Facebook dan yang lainnya adalah dengan menunjukkan keresponsifan kita dalam menanggapi komentar atau pertanyaan Selain itu admin media sosial dituntut untuk memahami tupoksi dari OPD nya agar dapat menjawab secara cepat dan akurat Narasumber lainnya Astama Izqi Winata menjelaskan mengenai dasar dasar jurnalistik Tama pun mengajukan pertanyaan apakah menulis merupakan sebuah bakat atau kemampuan yang bisa diasah Menurutnya wartawan yang bertahan biasanya adalah yang memiliki bakat namun ia tak sepenuhnya setuju karena menulis dapat dilakukan bila kita sering belajar Kekuatan berita menurutnya ialah tentang ekslusifitas akurasi data narasumber yang punya otoritas dan gaya penulisan yang berwarna Kepala Dinas Lingkungan Hidup Suyana mengatakan bahwa DLH memiliki banyak berita yang menarik karena dinas ini menurutnya sangat unik Dikatakannya bahwa tidak banyak orang tahu bahwa DLH memiliki laboratorium sehingga dengan dibuatkan berita maka semakin banyak masyarakat yang mengenal DLH itu sendiri
Jumat 07/09/2018 07:45 WIB | oleh BKPP
KOMISI I DPRD KABUPATEN GIANYAR BALI STUDI BANDING MANAJEMEN KEPEGAWAIAN KE BKPP KOTA YOGYAKARTA
Selasa 04/09/2018 11:54 WIB | oleh BKPP
BKPSDM KAB. INDRAMAYU STUDI BANDING KE BKPP PEMKOT YOGYAKARTA
Jumat 31/08/2018 15:07 WIB | oleh Pariwisata
Selamat Hari Keistimewaan DIY 31 Agustus 2018
Jogja Welcomes You - Keluarga Besar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mengucapkan Selamat Hari Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 31 Agustus 2018. Sejarah menenai Keistimewaan Yogyakarta adalah bukanlah tanpa dasar, melainkan berdasarkan pengabdian Yogyakarta yang mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingannya sendiri. Keistimewaan ini dapat diartikan sebagai sebuah tanda terima kasih dalam bentuk penghargaan terhadap perjuangan Yogyakarta pada perang pasca kemerdekaan Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta bukanlah daerah yang tidak mengikuti sistem pemerintahan demokrasi yang diterapkan di Indonesia, melainkan sebuah daerah yang memiliki keistimewaan yang ditetapkan sendiri oleh pemerintah Indonesia untuk beroperasi dalam bentuk pemerintahan yang dipegang langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono dan KGPAA Paku Alam. Berdasarkan Amanat 5 September 1945 ini, maka Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII menerima penetapan dari Presiden Sukarno sebagai kepala daerah dari Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana segala kekuasaan atas DIY dipegang langsung oleh pemerintahan dwitunggal ini. AMANAT SRI PADUKA INGKENG SINUWUN KANGDJENG SULTAN Kami Hamengku Buwono IX, Sultan Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan: Bahwa Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat mulai saat ini berada ditangan kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnja kami pegang seluruhnya. Bahwa perhubungan antara Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat langsung dan Kami bertanggung djawab atas Negeri Kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Kami memerintahkan supaja segenap penduduk dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat mengindahkan Amanat Kami ini. Ngajogjakarta Hadiningrat, 28 Puasa Ehe 1876 atau 5-9-1945 HAMENGKU BUWONO IX AMANAT SRI PADUKA KANGDJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIO PAKU ALAM Kami Paku Alam VIII Kepala Negeri Paku Alaman, Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan: Bahwa Negeri Paku Alaman jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Paku Alaman, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Paku Alaman mulai saat ini berada ditangan Kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnja Kami pegang seluruhnja. Bahwa perhubungan antara Negeri Paku Alaman dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat langsung dan Kami bertanggung djawab atas Negeri Kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Kami memerintahkan supaja segenap penduduk dalam Negeri Paku Alaman mengindahkan Amanat Kami ini. Paku Alaman, 28 Puasa Ehe 1876 atau 5-9-1945 PAKU ALAM VIII credit : (wordpress.com, September 15, 2012 oleh Daud Tenny)
Jumat 31/08/2018 13:55 WIB | oleh Pariwisata
Kunjungan Kerja dari DPRD Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan
Jogja Welcomes You - Dinas Pariwisata berkesempatan mendapat Kunjungan Kerja dari DPRD Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Kunjungan Kerja yang dilaksanakan hari Jumat 31 Agustus 2018 membahas mengenai Objek dan Daya Tarik Wisata dari masing-masing daerah terkait dan juga strategi pariwisata Dinas Pariwisata dalam mengembangkan potensi wisatanya, pada pembahasan siang hari ini banyak respon yang di dapatkan dari sesi tanya-jawab. Kunjungan Kerja Perwakilan dari DPRD Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan berjumlah 20 orang. Kunjungan Kerja dimulai pukul 10.00-11.00 WIB. Setelah Kunjungan Kerja selesai, peserta Kunjungan Kerja juga akan mengunjungi beberapa ODTW yang ada di Kota Yogyakarta, seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, Kraton Yogyakarta, dan destinasi iconic Jogja yang lainnya.
Jumat 31/08/2018 13:09 WIB | oleh Kominfo
Penerimaan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar Angkatan Ke 208 dan 209 di Pemkot Yogyakarta
Berkaitan dengan pengelolaan sandi dan keamanan jaringan Pemerintah Kota Yogyakarta menerima Kunjungan dari Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar Angkatan Ke 208 dan 209 di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta Jumat 31 8 Sebanyak 34 orang yang ikut dalam Kunjungan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar Angkatan Ke 208 dan 209 mewakili Pemerintah Daerah Melalui Perda Kota Yogyakarta No 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta telah dibentuk OPD baru salah satunya Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Tipe A merupakan peleburan dari Bagian Humas dan Informasi Bagian Umum serta Bagian Teknologi Informasi Telematika Pemerintah Kota Yogyakarta telah membentuk Jaring Komunikasi Sandi JKS Internal yang tersebar di 55 titik hingga Kecamatan serta Tim Pengamanan Sinyal Frekuensi yang melibatkan Satpol PP Dinas Pemadam Kebakaraan serta Bagian Protokol sehingga koordinasi lintas sektor dapat lebih mudah dilakukan Selain itu Tim Pengamanan Sinyal Frekuensi ini sendiri berperan dalam pengamanan informasi serta membantu Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi PPID Guna mengklasifikasi jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan dalam upaya melaksanakan amanat Undang Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi PERKI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik Pimpinan Rombongan Badan Siber dan Sandi Negara Wida Sandrayanti mengatakan quot kegiatan studi lapang ini dimaksudkan sebagai sarana untuk membandingkan dan melihat kegiatan persandian sesungguhnya di unit teknis persandian baik di pusat maupun unit teknis persandian daerah serta melihat dan merasakan jejak persandian di Indonesia quot Disamping itu Staf Ahli Walikota Bidang Umum Tri Widyanto mengatakan kunjungan ke Museum Sandi Negara dapat menjadi salah satu agenda dalam Kegiatan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar dengan harapan para peserta dapat belajar langsung memahami perkembangan sejarah persandian dari waktu ke waktu quot Saya berharap agar kunjungan ke Museum Sandi Negara dapat menjadi salah satu agenda dalam Kegiatan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar kali ini dengan harapan para peserta dapat belajar langsung sekaligus mendapatkan kajian penting dalam melengkapi dan memahami perkembangan sejarah persandian dari waktu ke waktu quot ujarnya Kepala Dinas Komunikasi dan Persandian Kota Yogyakarta Tri menambahkan bahwa dalam membicarakan Persandian tidak akan lepas dari Kota Yogyakarta quot Jika membicarakan Persandian tidak akan lepas dari Kota Yogyakarta karena konon katanya Persandian dimulai di Kota Yogyakarta quot ungkapnya Hes
Selasa 28/08/2018 14:02 WIB | oleh Lingkungan Hidup
Sarasehan dan Gropyok Sampah di Alun-Alun Utara Yogyakarta
Gropyok Sampah merupakan kegiatan pembersihan sampah Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat 24 Agustus 2018 di Alun alun Utara Yogyakarta Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Provinsi DIY serta berbagai kalangan masyarakat di Kecamatan Gondomanan khususnya Pedagang Kaki Lima di Alun alun Utara Yogyakarta Adapun tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah untuk menggerakan masyarakat khususnya PKL untuk lebih bijak lagi dalam mengelola sampah baik sampah organik maupun non organik Bahwa seharusnya sampah dari sumber berdagang khususnya tidak boleh dibakar dan lebih baik lagi untuk dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang Adapun Sarasehan diadakan untuk lebih menyadarkan masyarakat bahwa jika kita mengelola sampah dengan bijak kita akan memperoleh manfaatnya baik jangka pendek maupun jangka panjang Misalnya dengan menabung sampah kita akan memperoleh hasilnya yaitu dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang dan bila berkembang sampah tersebut dapat menjadi sumber penghasilan
Selasa 28/08/2018 08:07 WIB | oleh BKPP
BKPP KOTA YOGYAKARTA MENERIMA KUNJUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
Senin 27/08/2018 15:15 WIB | oleh BKPP
PELANTIKAN PEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
Senin 27/08/2018 09:11 WIB | oleh BKPP
BKPP SELENGGARAKAN DIKLAT PENINGKATAN KAPASITAS KEPALA OPD DAN LURAH