Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pekan Panutan Pembayaran PBB 2018, Walikota : Bayar PBB Hukumnya Wajib
Pemerintah Kota Yogyakarta mengundang 500 Wajib Pajak dari berbagai kalangan di Kota Yogyakarta untuk melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) periode tahun 2018 pada Pekan panutan pembayaran PBB. Acara ini digelar di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa, (08/05/2018). Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengawali pembayaran PBB untuk rumah dinas Walikota Yogyakarta sebesar Rp. 8.188.456,- dan rumah dinas Wakil Walikota sebesar Rp. 4.824.026,-. Walikota mengucapkan terima kasihnya kepada segenap wajib pajak atas kesediaannya untuk hadir dalam pekan panutan pembayaran PPB. "Jadi Bapak bapak (dan ibu ) yang hadir di sini adalah orang orang yang patut untuk dianut, untuk diteladani. Siapapun orangnya yang hadir disini adalah ibu bapak yang diharapkan menjadi panutan seluruh wajib pajak PBB di wilayah Kota Yogyakarta," Ujar Walikota. Walikota menegaskan bahwa membayar PBB merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan. "Yang ingin saya sampaikan bahwa PBB ini hukumnya wajib," tegas Haryadi. Pada tahun 2018 ini kata Walikota, telah diserahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sebanyak 93. 938 lembar SPPT dengan nilai ketetapannya sebesar Rp. 85.462.434.415,- Dikatakan terhutang, menurut Walikota, karena pajak itu adalah sebuah kewajiban dan bukan iuran atau sumbangan. Karena bersifat wajib maka kalau tidak dibayarkan akan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan Undang Undang. Wajib yang dimaksud ada dua yakni jumlah Pajak Terutang dan Denda. Untuk itu, Walikota meminta kesadaran warga masyarakat untuk segera membayarkan PBB-nya secara tepat waktu dan tepat jumlah. Walikota juga berharap WP yang telah membayar mengajak WP lain untuk secepatnya memenuhi kewajibannya membayar PBB. Para wajib pajak dihimbau untuk membayar PBB menggunakan rekening. Menurut Walikota, tidak semua WP tinggal di kota Yogyakarta. Untuk WP yang berdomisili di luar Kota Yogyakarta disarankan membayar PBB-nya melalui Bank BPD DIY se-DIY, maupun melalui kantor PT. Pos di seluruh Indonesia. Pembayaran Melalui E-tax Walikota mengatakan akan memperluas pajak yang dipungut atau dibayarkan secara elektronik atau pajak yang dibayarkan secara elektronik melalui e-tax. E-tax adalah mekanisme pembayaran pajak melalui teknologi infomasi atau berbasis teknologi. "Ini akan kita perluas. Untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mebayar pajak. Kita akan terus kerja sama dengan Bank BPD DIY," terang Walikota. Dikatakan pembayaran pajak melalui e-tax diperluas dengan dua cara yakni secara intensifikasi dan ekstensifikasi. Tujuannya dalah memperluas jangkauan pajak dan mempermudah pembayaran pajak. Sehingga pembayaran pajak akan lebih mudah, lebih tepat dari sisi jumlah dan waktu. " Harapan kami dengan intensifikasi dan ekstensifikasi dari e-tax ini akan lebih memudahkan masyarakat. Masyarakat moderen,masyarakat jaman now ini lebih suka yang seperti itu," kata Walikota. Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Drs. Kadri Renggono mengatakan Pekan Panutan Pembayaran PBB ini bertujuan memberikan panutan kepada masyarakat wajib pajak. Pekan panutan ini ini diikuti oleh aparat pemerintah, tokoh masyarakat, pengusaha dan masyarakat pada umumnya. "Harapan kami dapat menumbuh-kembangkan semangat dan kesadaran Wajib Pajak dalam pembayaran PBB," ujar Kadri. Kadri menambahkan pada pekan panutan ini mereka telah mengundang 500 wajib pajak dengan ketetapan sebesar Rp. 13.339.359.000.- (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Cokrodiningratan Maju Lomba Kelurahan Tingkat DIY
Kelurahan Cokrodingratan maju sebagi wakil Kota Yogyakarta dalam ajang lomba kelurahan tingkat DIY. Cokrodiningratan menjadi wakil Kota Yogyakarta karena dinilai berhasil memberikan beragam inovasi pelayanan public. Lurah Cokrodiningratan Narotama menuturkan, Kelurahan yang ia gawangi saat ini memiliki sederet inovasi diantaranya Sekolah Sungai, Pembuatan Briket Arang, Program Gamis (Gerakan Mari Infaq dan Shodaqoh), Pendirian Gondes (Gondolayu Departemen Store) dan Program Kelambu (Kelasnya Kaum Ibu). Ia berharap lomba ini menjadi pemicu semangat Kelurahan Cokrodiningratan untuk terus melakukan inovasi untuk masyarakat. Sementara itu Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Titik Sulastri mengatakan Dengan keterbukaan informasi dan tersedianya jalur komunikasi, masyarakat semakin kritis, semakin menuntut pelayanan yang lebih baik dan dapat menyalurkan aspirasi, kritik dan sarannya secara mudah kepada pemerintah. "Oleh karena itu, Kelurahan sebagai lini terdepan pemerintah harus mampu memberikan pelayanan yang profesional dengan sistem dan prosedur yang transparan dan terpadu," imbuhnya. Selain itu Ia menambhakan, Kelurahan juga dituntut untuk mampu mengajak dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap upaya pembangunan. "Karena Kelurahan merupakan instansi yang mempunyai peran cukup strategis dalam upaya pemberdayaan dan transformasi sosial mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera," sambungnya. Ia berharap berbagai program dan inovasi dapat menjadi pertimbangan bagi Tim Penilai untuk memberikan nilai terbaik atas segala upaya dan kerja keras yang telah dilakukan oleh masyarakat dan aparatur Kelurahan Cokrodiningratan. Dalam kesempatan yang sama Ketua Tim Evaluasi Perkembangan Kelurahan Tingkat DIY, Sulistiyo menyampaikan bahwa Tim Evaluasi Perkembangan Kelurahan tingkat DIY terdiri dari Polda DIY, Bappeda, Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Diskominfo DIY, Dinas Koperasi UMKM DIY, Biro Administrasi Kesra, Biro Tata Pemerintahan, Tim Penggerak PKK, dan BPMP DIY. Ia menegaskan evaluasi ini sebagai salah satu strategi untuk mengoptimalkan pelaksanaan pemerintahan, dan pembangunan. "Pemda DIY mempunyai harapan besar kepada kelurahan yang ada di wilayah DIY untuk bisa mewakili DIY dalam lomba kelurahan sekaligus menjadi juara di tingkat Nasional," imbuhnya. (Wis/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Ramadhan, Bangunrejo Gelar Kirab Bregodo
Jelang Ramadhan warga Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo Yogyakarta menggelar merti kampung budaya. Kegiatan yang dipusatkan di lapangan segoro amarto bangunrejo ini dibuka langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, minggu (6/5) sore. Pesta budaya warga ini dimeriahkan dengan festival bergodo yang ditampilkan mewakili masing-masing RT. Selain unik dan menarik, bergodo bergodo ini juga ditampilkan lebih menggelitik untuk menghibur warga. "Kirab tahun ini diikuti 11 bregodo perwakilan dari masing-masing RT," jelas Ketua Merti Kampung Budaya Bangunrejo Hariyanto disela-sela pelepasan kirab bregodo. Bregodo dikirab dari lapangan segoro amarto menuju jl.magelang melalui kamopung bangunrejo menuju kantor KPU kemudian kembali lagi memasuki kampung bangunrejo," urainya. "Dengan kirab ini semoga tahun depan pesertanya bertambah, semua RT bisa mengirim perwakilan bregodo sehingga kegiatan kirab semakin ramai dan semarak," ujar Hariyanto. Hariyanto menambahkan, kirab tahun ini merupakan kirab bregodo yang kelima. Ditahun kelima ini partisipasi warga semakin meningkat, selain dibuktikan dengan jumlah peserta. Warga secara gotong royong patungan untuk mendanai kirab ini," paparnya. Ia berharap dengan merti budaya ini tali silaturahmi warga bangunrejo semakin kuat, menurutnya merti budaya ini juga sebagai sarana untuk memupuk semangat gotong-royong warga Bangunrejo. Selain dimeriahkan dengan festival budaya, kegiatan merti budaya juga dilengkapi sederet kegiatan seperti doa bersama, bersih-bersih kampung dan tebar bibit ikan nila di sepanjang sungai winongo. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang juga melepas langsung kirab budaya Bangunrejo mengaku bangga sekaligus mengapresiasi kegiatan tesebut. "Budaya adalah menyatukan, budaya menjadikan kita selalu merasa bersama," kata Heroe sesaat sebelum pelepasan kirab bregodo. Ia juga mengingatkan, dengan menjaga dan melestarikan tradisi budaya maka kerukunan akan terus terjaga dan terpupuk dengan baik. "Kegiatan ini jelas menjadi bukti bahwa kerukunan dan semangat gotong-royong di kampung Bangunrejo sangat kuat dan terjaga," imbuhnya. Heroe mengajak warga Bangunrejo untuk bersama-sama mendorong kemajuan Bangunrejo, Kricak dan Tegalrejo pada umumnya. "Selain itu yang tidak kalah pentingnya semoga dengan merti budaya ini, kita nanti bisa memasuki bulan ramdhan dengan penuh khusyuk dan memberikan berkah bagi kita semua," pungkasnya (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gelar Job Fair, Pemkot Sediakan Lima Ribu Lowongan Kerja
Ada kabar baik bagi para pencari kerja alias job seeker di Yogyakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta. Job Fair digelar salaam tiga hari sejak 6-8 Mei 2018 di Jogja Expo Center (JEC). Tidak harus merogoh kantong alias gratis untuk mengikuti Job Fair ini. Bahkan panitia menyediakan pengurusan surat AK1 bagi peserta di lokasi Job Fair sehingga proses melamar pekerjaan yang diminati pun semakin mudah. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Lucy Irawati mengatakan bahwa setidaknya terdapat 5.000 lowongan kerja untuk para pencari kerja. Lucy Irawati menjelaskan Job Fair sengaja digelar usai pengumuman kelulusan SMK. Karena asaran untuk job fair ini paling banyak adalah lulusan SMK. Mengingat dua tahun terakhir ini baik lulusan SMA dan SMK terdata banyak yang menjadi pengangguran. Namun ia mengklaim bahwa terjadi penurunan trend angka pengangguran dari 2016 ke 2017. Penurunan angka pengangguran terjadi sekitar 8 persen. "Memang tiap tahun biasanya bertambah, tapi tergantung juga jumlah serapan pengangguran di tiap tahun," ungkapnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya menciptakan lapangan kerja baru dengan memberikan berbagai pelatihan guna menghadapi era digitalisasi, serta menyedikan sarana bagi para pencari kerja untuk dapat mengembangkan potensi pencari kerja. "Salah satunya melalui Bursa Kerja pada kesempatan kali ini," imbuhnya. Job Fair ini merupakan media untuk memfasilitasi dan memberi kemudahan bagi perusahaan yang mencari calon karyawan baru serta membantu para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Sehingga menurutnya melalui event ini berbagai kepentingan antara perusahaan dan pencari kerja diharapkan dapat dipertemukan. Ia berharap Job Fair ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di Yogyakarta, sekaligus memberikan kontribusi konkrit bagi penanganan masalah ketenagakerjaan di Kota Yogyakarta. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
10 Ribu Nasabah Dan Warga Ikut Jalan Sehat Ulang Tahun Bank Jogja Ke- 57, OJK : Bank Jogja Sehat
Lebih dari sepuluh ribu nasabah Bank Jogja dan Warga dari berbagai daerah di DIY mengikuti gerak jalan sehat dan pengundian utama Tabungan Istimewa di halaman Parkir GOR Mandala Krida, Minggu, (06/06/2018) pagi. Kegiatan itu untuk memperingati hari ulang tahun Bank Jogja ke-57. Drs, Nur Hidayat yang juga Camat Kotagede kota Yogyakarta beruntung mendapatkan satu buah mobil. Direktur Utama Bank Jogja Kosim Junaedi melaporkan puncak hari ulang tahun bank Jogja ke-57 dirayakan dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti lebih kurang 10.000 orang dan pengundian utama tabungan istimewa. Sejalan dengan visi dan misi bank Jogja yakni menjadi BPR terbaik, terpercaya pilihan masyarakat maka perayaan HUT Bank Jogja ke-57 tahun ini mengambil tema Maju Bersama Bank Jogja. Hal itu, kata Kosim, guna semakin mendekatkan Bank Jogja dengan seluruh stake holder dengan dilandasi semangat untuk berbagi kebahagiaan. Dikatakan, di usianya ke-57 ini Bank Jogja menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh nasabah dan masyarakat luas. "Kegiatan antara lain Bakti sosial, sunatan masal, donor darah dan doa syukuran bersama anak yatim, dan puncaknya diadakan pengundian tabungan istimewa untuk nasabah Bank Jogja dengan hadiah berupa satu buah mobil," ujar Kosim Junaedi. Untuk pengundian tabungan Kosim Junaedi berjajni akan digelar lebih dari satu kali dalam setahun yakni di bulan Mei dan September. "Pengundian tabungan diadakan sekali lagi di bulan September nanti. Sehingga selanjutnya setiap tahun Bank Jogja akan mengadakan pengundian lebih dari satu kali pada bulan Mei dan September," tambahnya. Kinerja Bank Jogja Kosim Junaedi mengatakan jumlah aset Bank Jogja saat ini sebesar Rp. 714 Miliar. Menurutnya jumlah ini merupakan yang cukup besar di DIY. Bank Jogja juga sudah diaudit dan dinyatakan sehat. Hal itu tercermin dari jumlah kredit bermasalahnya yang berada di angka 0,4 persen. Untuk itu, Kosim bergharap masyarakat menaruh kepercayaan besar dan setia kepada Bank Jogja untuk mengelolah keuangan mereka. Dirinya mengajak masyarakat yang belum menjadi nasabah agar segera menjadi nasabah Bank Jogja dan bersama Bank Jogja ikut membangun Kota Yogyakarta. "Mohon kiranya para nasbah tetap setia dengan bank Jogja dan bagi masyarakat luas yang belum menjadi nasabah kami berharap diberikan kepercayaan untuk bersama bank Jogja maju membangun Kota Yogyakarta. Kosim juga berterima kasih kepada Walikota dan segenap jajaran Pemerintah kota Yogyakarta atas dukungan yang luar biasa kepada Bank Jogja. Bank Jogja dikatakan sebagai penyumbang PAD dan sekaligus ikut mngembangkan UMKM di Wilayah Kota Yogyakarta . Sementara itu Fikri Ausyah dari OJK DIY mengatakan sejak 57 tahun yang lalu Bank berada diperingkat dua terbawah. Namun saat ini Bank Jogja telah menduduki urutan kedua setelah BPR Sleman. "Sekarang ini menurut catatan OJK ada di rangking kedua teratas. Rangking satu mmang masih ada di Sleman tapi itupun hanya terpaut Rp. 1 miliar asetnya," tutur Fikri. Fikri menambahkan bahwa berdasarkan aspek penilai kesehatan bank, dari 5 aspek yang dinilai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semuanya dalam kondisi sehat. "Satu hal yang menggembirakan juga untuk para nasabah Bank Jogja bahwa dari aspek yang dipunyai OJK bahwa ada Aspek Penilai Kesehatan Bank, semua aspek dari 5 yang dinilai oleh OKJ semuanya dalam kondisi sehat. Dikatakan, OJK mengamati keberadaan Bank Daerah di Kota dan Kabupaten apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Menurutnya Bank Jogja dirasa bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta berharap Bank Jogja semakin maju sesuai dengan tema yang diusung Maju Bersama Bank Jogja. "Semoga ulang tahun ke-57 ini menandakan bahwa Bank Jogja semakin maju. Semoga semakin sehat untuk Bank Jogjanya. Apapun Banknya semoga masyarakat Jogja, terus maju bersama Bank Jogja," ujar Walikota. Hadir pada puncak peringatan Ulang Tahun Bank Jogja ke-57 Wakil Walikota Yogyakarta, Kepela Kejakasaan Negeri Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Ketua DPD Kota Yogyakarta, Kapolres Kota Jogja, Wakil Walikota Yogyakarta, perwakilan dari OJK DIY, Kepala OPD di lingkungan Pemkot Yogyakarta dan ribuan masyarakat. Selain undian utama tabungan Istimewa, Bank Jogja juga membagikan banyak hadiah hiburan berupa sepeda motor, sepeda, dan alat elektronik lainnya. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Ramadhan, Warga Kampung Tegal Bausasran Gelar Kirab Ampem
Ribuan masyarakat Kota Yogya tumpah ruah memadati disepanjang jalan Hayam Wuruk untuk menyaksikan perayaan festival kirab seribu apem yang di gelar oleh warga kampung tegal lempuyangan Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan Kota Yogya. Festival yang sudah berjalan selama empat tahun ini di gelar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan serta sebagai wujud kecintaan terhadap budaya asli daerah. Ketua Panitya acara tersebut Suhartono mengatakan jika Kirab apeman tersebut diikuti oleh seluruh warga kampung Tegal Lempuyangan. "Mereka semua mempinyai ketugasan masing " masing, ada yang dua buah gunungan apem, dan ada yang menjadi Bregada" ungkapnya di lokasi, Minggu (6/5). Selain itu, lanjutnya, Festival ini bukan hanya ingin menunjukkan tradisi apeman sebagai acara menyambut Ramadhan, tetapi juga berupaya untuk melestarikan budaya jawa. "Oleh karena itu tak hanya kirab kue apem, Festival ini juga melibatkan sejumlah bregada yang ada di kampung tegal" ungkapnya. Kirab apeman tersebut diarak warga sejauh 2 kilometer kemudian gunungan apem di doakan di hadapan ribuan masyarakat. Usai didoakan warga dipersilahkan mengambil kue apem dari gunungan. Dalam sekejap gulungan tersebut sudah habis diperebutkan warga. Bahkan sejumlah anak kecil juga ikut memperebutkan gunungan tersebut. Sementara itu Camat Danurejan, Budi Santosa mengaku merasa bangga atas greget warga Kampung Tegal Lempuyangan dalam menyambut bulan Ramadhan tahun ini. "Ini merupakan bentuk konkret salah satu budaya yang ada di Kota Yogya dalam menyambut puasa," katanya. Tradisi ini, menurutnya harus di pertahankan dan di lestarikan. Selain menjadi ajang keakraban warga apeman ini juga bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lansia Harus Tetap Sehat, Aktif, Produktif, dan Mandiri
Berusia lanjut atau sering di sebut dengan lansia bukan berarti hanya berdiam diri di rumah dengan tatapan mata kosong. Di usia yang tak muda lagi para lansia harus tetap masih bisa beraktivitas, mandiri, dan produktif. Keluarga dan orang-orang di sekitar memiliki peran penting dalam kehidupan kaum lanjut usia. Pengertian, dorongan, dan kasih sayang mereka dibutuhkan untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, dan mandiri. "Orang yang sudah lansia bukan berarti dia tidak bisa apa-apa. Lansia bisa juga mandiri, sehat, senang, terhormat dan masih bermanfaat bagi keluarga dan sekelilingnya. kriteria mandiri secara fisik yakni dapat mengerjakan segala sesuatu sendiri dengan bantuan atau tanpa alat" kata Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat membuka workshop Lansia di kantor Kecamatan Tegalrejo, Sabtu (5/5). Menurutnya, agar lansia tetap mandiri dan produktif, lansia harus sehat dan bergaul dengan sesama lansia. Tidak harus dengan cara mengobrol intensif, tetapi juga bisa dengan ikut pengajian, arisan, atau kegiatan lain yang dapat merangsang fungsi otak. "Kegiatan lainnya seperti mengisi TTS, bermain catur, membaca buku, atau membuat sulaman. Kegiatan-kegiatan seperti ini harus diarahkan agar para lansia mau sehingga dapat menjaga fungsi otak mereka secara optimal" ungkapnya Setidaknya, lanjutnya, aktivitas tersebut, akan menumbuhkan semangat ingin terus sehat, bahagia, mandiri, bermanfaat, dan berkualitas. "Dengan sering berkumpul, bersenda gurau, dan bercanda bersama teman-teman seumuran membuat para lansia merasa sehat, awet muda, dan bersemangat" ujarnya. Wawali juga menjelaskan jika pentingnya memuliakan para lansia. Jangan jadikan lansia sebagai beban karena mereka juga memiliki hak dalam hidupnya. "Para lansia jika ingin beraktivitas jangan banyak dilarang. Berkebun dilarang, main ke rumah tetangga dilarang, pergi-pergi ke suatu tempat dilarang. Memang ini sebagai bentuk kekhawatiran agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, tetapi ini bisa memperburuk keadaan lansia itu sendiri karena merasa tidak berarti yang akhirnya stress dan depresi," tandasnya. Ia pun berharap agar para lansia yang ada di Kota Yogya tetap semangat dalam berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan di Kota Yogya. "Dengan memiliki berbagi macam pengalaman, saya mohon kepada para lansia agar membimbing generasi muda dalam menjalani kehidupan bermasyarakat agar mereka tidak salah arah" katanya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penerimaan Tim Verifikasi Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat Perempuan dan Anak menerimaan Tim Verifikasi Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Walikota Heroe Poerwadi, di Hotel Gaia Comso, Kota Yogyakarta. Tim Verifikasi Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI menilai sejauh mana Kota Layak Anak terutama kepada masyarakat Yogyakarta dalam memberikan motivasi dan dorongan agar selalu mengedepankan pembangunan kota yang berperspektif gender. Memberikan peran serta yang adil dan seimbang bagi segenap lapisan masyarakat, di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Salah satu hakekat pembangunan nasional di Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang berlaku menyeluruh tanpa adanya diskriminasi gender di tengah-tengah masyarakat. Kota Yogyakarta memiliki komitmen Pemerintah berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak dengan melakukan strategi kebijakan pembangunan dengan peningkatan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayahan dan meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan terhadap anak. Pembentukan kampung ramah anak, Kelurahan Ramah Anak dan Kecamatan Ramah Anak di Kota Yogya merupakan langkah maju dalam mempertahankan Kota Yogya sebagai Kota Layak Anak. Kampung ramah anak di Kota Yogyakarta terus berkembang pesat. Hal ini lantaran evaluasi rutin terus dilakukan. Selain itu guna meraih Label Kota Layak Anak, Pemerintah Kota Yogyakarta telah melahirkan beberapa inovasi dan program unggulan diantaranya melalui Penyaluran Jaminan Pendidikan Daerah guna mendukung wajib belajar 12 tahun, Pembebasan Biaya Akte, Penyediaan Mobil Keliling Untuk Pendataan Kartu Identitas Anak, Penyediaan Pedestrian Layak di Malioboro serta beberapa program lainnya. Disamping itu Wakil Walikota Heroe Poerwadi mengatakan, saat ini Kota Yogyakarta juga telah memiliki banyak kecamatan, kelurahan dan kampung yang menjunjung rintisan Sekolah Layak Anak. "saat ini Kota Yogyakarta juga telah memiliki 10 Kecamatan Layak Anak, 23 Kelurahan Layak Anak, 156 kampung yang terbagi menjadi beberapa tingkatan, serta 20 rintisan Sekolah Ramah Anak pada tahun 2017"ucapnya. Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya berharap Tim Verifikasi Kota Layak Anak dapat memberikan point maksimal bagi Kota Yogyakarta. "melalui beberapa inovasi tersebut kami berharap dari Tim Verifikasi Kota Layak Anak dapat memberikan point maksimal bagi Kota Yogyakarta dan semoga penerimaan kami pada pagi hari ini dapat memuaskan maksud dan tujuan kunjungan Bapak dan Ibu ke Kota Yogyakarta, serta nantinya akan mendukung upaya kami dalam mewujudkan masyarakat Kota Yogyakarta yang sehat, adil dan sejahtera" ucapnya. Heroe Poerwadi juga mengatakan predikat Kota Layak Anak dengan Predikat Utama dapat diberikan kepada Kota Yogyakarta. "kami berharap melalui evaluasi ini predikat Kota Layak Anak dengan Predikat Utama dapat diberikan kepada Kota Yogyakarta seiring dengan komitmen Pemerintah dan masyarakat dalam mengoptimalkan hak-hak anak" ucapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE SMA NEGERI DAN SMK NEGERI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 1301/PERKA/2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE SMA NEGERI DAN SMK NEGERI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Informasi selengkapnya dapat dibaca (didownload) pada lampiran di bawah ini.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ada Festival Anak Sholeh di Gondomanan, Buruan Daftar Yuk !
Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1439 H Kecamatan Gondomanan bekerjasama denan KUA Gondomanan dan BADKO Rayon Gondomanan menggelar Festival Anak Sholeh (FAS). Pendaftaran dimulai sejak 13 April 2018 dan akan ditutup 12 Mei 2018. Ajang anak sholeh yang bakal digelar di Pendopo Kecamatan Gondomanan ini akan digelar selama satu hari penuh yakni pada 13 Mei 2018 dimulai sejak pukul 08:00 WIB. FAS 2018 Gondomanan ini akan diisi dengan sederet jenis perlombaan yakni, Tartil Al-Qur"an, Tilawah Al Qur"an, Adzan dan Iqomah, Pildacil, Cerdas Cermas Agama, Menggambar, Mewarnai dan Tahfidz Surat Pendek Al Qur"an. Ketua Panitia FAS 2018 Gondomanan Sugeng Sarwono menuturkan, FAS Gondomanan tahun ini mengangkat tema "Dengan semangat menyambut ramadhan memperkokoh ukhuwah islamiyah mengantarkan generasi qur"ani yang rabbani. Ia menjelaskan reorientasi dalam pembinaan spiritualitas dan mentalitas anak dalam mewujudkan generasi yang islami adalah merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diwujudkan, khususnya TKA, TPA dan TQA di Kecamatan Gondomanan. Ia berharap ajang ini bisa memperkokoh ukhuwah islamiyah anatar elemen pemerintah dan masyarakat. Serta mengetahui potensi perkembangan santri rayon Gondomanan khususnya dalam pemahaman keislaman. "Semoga peserta FAS tahun ini pesertanya banyak, bagi yang mengingkan informasi lebih lanjut silahkan hubungi 085292561494 atau 081802703838," paparnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kamis Pon, Seluruh Pedagang Pasar Kranggan Bersihkan Pasar
Setelah hadirnya program reresik Malioboro di setiap Selasa Wage, kini reresik pasar tradisional di Kota Yogyakarta juga dilakukan. Aksi reresik pasar tradisional ini selalu dilakukan setiap Kamis Pon, salah satunya adalah pasar Kranggan. Kali ini Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga berkesmpatan meninjau pasar tersebut. Sekitar pukul 06.00 WIB para pedagang berkumpul dengan peralatan kebersihan masing-masing yang mereka bawa dari rumah. Tak hanya berkumpul, mereka dengan semangat membersihkan seluruh bagian dari pasar. Karena gerakan ini murni berasal dari keinginan pedagang, seluruh keperluan dan peralatan untuk membersihkan pasar juga berasal dari swadaya pedagang. Kebutuhan konsumsi pun juga swadaya pedagang. Di temui usai meinjau pasar tersebut. Wawali mengatakan Kegiatan reresik pasar ini patut diapresiasi. Pada satu sisi, kegiatan ini patut didukung oleh seluruh pedagang pasar tradisional sehingga pasar tradisional semakun bersih. "Sehingga akan memupus anggapan bahwa pasar tradisional itu kotor dan penuh sampah" ungkapnya di lokasi, Kamis (3/5) . Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini juga untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar ikon Kota Yogya ini terus dijaga. Sehingga saat para pedagang mampu menjaga kebersihan pasar juga bisa menular kepada pengunjung yang datang. "Kota Yogya terkenal dengan pasar tradisionalnya, sehingga penting bagi kita untuk terus menjaga kebersihannya. Saat pengunjung memandang positif pasti berdampak juga pada Kota Yogya secara keseluruhan," katanya. Menurutnya kepedulian pedagang untuk ikut menjaga kebersihan pasar harus menjadi laku utama. Dan semestinya kegiatan ini menjadi budaya seluruh pedagang pasar. "Sehingga, slogan pasare resik rejekine apik atine becik sing tuku ora kecelik itu bukan isapan jempol saja" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD Reguler Ke- 101 tahun 2018 Resmi Ditutup oleh Danlanud Adisucipto, Semua Pekerjaan capai 100 Persen
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-101 tahun anggaran 2018 Kodim 0734/Yogyakarta secara resmi ditutup, Kamis, (03/05/2018). Upacara penutupan digelar di halaman Balaikota Yogyakarta dan dipimpin oleh Danlanud Adi Sucipto Yogyakarta, Marsma TNI Ir. Tedi Rizalihadi S. KASAD dalam sambutannya yang dibacakan oleh Danlanud Ir. Tedi Rizalihadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah dan Kemendikbud RI, serta berbagai pihak lainya yang telah mendukung terlaksananya program TMMD yang dilaksanakan selama sebulan penuh itu. KASAD berpesan agar warga dan TNI senantiasa memelihara semangat kebersamaan, persatuan, toleransi atas perbedaan dan budaya gotong royong, serta kepercayaan diri dalam kehidupan keseharian. Dirinya meminta agar fasilitas dan sarana prasarana yang telah dibangun itu senantiasa dijaga dan dipelihara agar dapat bermanfaat dalam kurun waktu yang cukup lama bagi masyarakat. Usai membacakan sambutan KASAD, Marsma TNI Ir. Tedi Rizalihadi S. berpesan kepada prajurit dan seluruh komponen masyarakat untuk terus memelihara semangat kebersamaan. "Saya pesan untuk terus memelihara semangat kebersamaan dan kemanunggalan TNI-Rakyat. Jangan mudah terhasut dan terprofokasi oleh pihak manapun yang ingin memecah persatuan dan kesatuan," pesan Tedi Rizalihadi . Acara penutupan program TMMD ke-101 berlangsung meriah. Sejumlah atraksi seperti tarian kolosal, Bergodo Keraton Yogyakarta, Sosiodrama dari Komunitas 45 pimpinan Eko serta dan Tari Edan " edanan dari UNY, turut serta memeriahkan upacara penutupan. Sementara itu di lokasi Legawong di gelar pula Bazar dan pameran kerajinan yang dimeriahkan permaianan angklung dari siswa SD. Pengerjaan Proyek Fisik dan Non Fisik Selesai 100 Persen Dalam kurun waktu 30 hari TNI dibantu oleh Polri, Karang taruna, Mahasiswa dan masyarakat telah menyelesaikan pekerjaannya baik pekerjaan Fisik mapun Non Fisik sesuai dengan apa yang direncanakan. Dandim 0734 Letkol Infantri Rudi Firmansyah melaporkan bahwa program TMMD Reguler ke-101 telah seratus persen menyelesaikan pembangunan talud bronjong sepanjang 147 meter lebih, merehap rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni, merehab MCK dan Balai desa. Selain itu juga program non fisik seperti sosialisasi bela negara untuk menangkal paham radikal, Narkoba, melakukan senam dan mancing bersama dan lainnya telah dilaksanakan. "Dalam 30 hari TNI dibantu oleh masyarakat, Polri telah seratus persen menyelesaikan pembangunan fisik dan non fisik. Semunya akan kami serahkan kembali kepada masyarakat. Semoga semuanya ini dirawat dan bermanfaat. Semoga pula TNI dan Rakayat terus bersatu membangun bangsa," ujar Rudi. Upacara penutupan TMMD regular ke-101 diakhiri dengan peninjauan hasil-hasil pekerjaan di bantaran sungai Gajah Wong atau di wilayah Legawong Pandeyan Umbulharjo. Namun sebelumnya diadakan acara penandatangan serah terima Berita Acara hasil pembangunan oleh Wakil Walikota Yogyakarta,Drs. Heroe Poerwadi dan Dandim 0734 Letkol Infantri Rudi Firmansyah. Juga secara simbolis dilakukan pengembalian sarana kerja berupa pacul, sekop dan linggis.(@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Taman Pintar Hadirkan Zona Demokrasi dan Pemilu
Taman Pintar Yogyakarta tidak henti-hentinya menelurkan inovasi wahana pengetahuan. Tidak melulu soal wahana bermain, kini bahkan Taman Pintar meluncurkan wahana baru bernama zona demokrasi dan pemilu (Rumah Pintar Pemilu). Zona baru ini bakal memberikan cara unik dan asik mempelajari demokrasi dan Pemilu. Zona ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). Peresmian dilakukan oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti bersama dengan Ketua KPU RI Arief Budiman, rabu (2/5). Digadang-gadang bisa memberikan gambaran tentang proses pemilu dan suasana pemilu yang mendekati aslinya, zona demokrasi dan pemilu berada di Gedung Kotak Lantai 2 Taman Pintar. Meski sarat dengan pendidikan demokrasi , zona baru ini bakal memberikan cara unik dan asik mempelajari demokrasi dan pemilu. Zona ini terdiri dari Ruang Tunggu, Ruang Audio Visual, Ruang Simulasi, dan Ruang Pameran. Ruang Tunggu berisi tata cara pemungutan suara, proses pemilu, peta 498 TPSLN yang tersebar di 130 negara. Ruang Audio Visual berisi LED 65 dan backdrop beberapa foto dengan latar situasi pemilu. Selain itu pengunjung juga bakan dimanjakan dengan melakukan selfi di Ruang Simulasi berisi TPS sederhana, tempat selfi dengan latar belakang pemilu, player serta speaker audio untuk penjelasan tata cara menggunakan hak pilih. Sementara Ruang Pameran berisi display alat kelengkapan TPS, alat bantu sosialisasi pemilu dari berbagai daerah, dan foto selfi dengan backdrop Istana Presiden dan diatas mimbar. Semua ruangan digambaran ini dikemas dengan beberapa ICT dan alat peraga yang interaktif. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menuturkan Zona Demokrasi dan Pemilu (Rumah Pintar Pemilu) merupakan inovasi Taman Pintar beserta KPU. Zona ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu menjadi pusat informasi kepemiluan. "Keberadaan media yang menarik diperlukan untuk sosialisasi Pemilu. Melalui partisipasi masyarakat dalam Pemilu diharapkan bisa mendapatkan sosok pemimpin yang berkualitas," kata Haryadi. Dalam kesempatan yang sama Ketua KPU RI Arif Budiman menyambut baik ide zona demokrasi dan pemilu (Rumah Pintar Pemilu). Ia menjelaskan, Rumah Pintar Pemilu di bangun di 514 kabupaten kota di 34 provinsi dan satu rumah pintar pemilu nasional. Sejak dua tahun lalu, program ini dirintis oleh KPU. "Hadirnya Zona Demokrasi dan Pemilu ini diharapkan bisa menjadi wisata demokrasi dan pemilu yang menarik karena dikemas menjadi sebuah objek wisata sehingga memudahkan sosialisasi Pemilu kepada masyarakat luas," ucapnya. Kepala Bidang Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana menuturkan, Rumah Pintar Pemilu di Taman Pintar Yogyakarta ini menjadi satu satunya yang berada di luar Kantor KPU. "Zona Demokrasi dan Pemilu ini semakin memperkaya zona dan alat peraga di Taman Pintar, dan merupakan bentuk komitmen Taman Pintar untuk terus menghadirkan layanan fasilitas pendidikan yang terbaik," jelasnya. Selain itu, dengan Zona baru ini Taman Pintar juga ikut melakukan kontribusi kepada suksesnya pemilu di Indonesia dengan mengedukasi pentingnya pemilu sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Museum Perjuangan Expo 2018, Sarana Media Pendidikan Bagi Generasi Bangsa
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional Museum Perjuangan Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Museum Perjuangan Expo 2018. kegiatan ini merupakan agenda tahunan Museum Perjuangan Yogyakarta yang telah rutin dilaksanakan selama lima tahun terakhir. Dengan mengusung tema "Indonesia Adalah Kita" kegiatan ini berlangsung selama lima hari, yakni dari tanggal 2 Mei hingga 6 Mei mendatang di komplek Museum Perjuangan Jalan Kolonel Sugiono No 24 Yogyakarta. Menurut ketua panitya acara tersebut, Zaimul Aza tujuan diselenggarakaknnya Museum Perjuangan Expo untuk menginformasikan sejarah perjuangan bangsa kepada para generasi muda. Di samping itu untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan bangsa pada generasi muda sebagai dasar dalam membangun bangsa dan negara. "Expo ini sekaligus melaksanakan peran dan fungsi museum sebagai lembaga pelestari sejarah budaya bangsa," ujarnya. Ia menjelaskan salah satu peristiwa besar yang dianggap hari bersejarah bangkitnya nasionalisme Indonesia, adalah berdirinya organisasi Budi Utomo. Sebelumnya nasionalisme masih bersifat kedaerahan, namun melalui Budi Utomo semangat kebersamaan atas nama Indonesia semakin terasa. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, berharap dengan diadakannya meseum Perjuangan Expo 2018 ini dapat meningkatkan animo generasi muda terhadap museum, mendekatkan museum kepada masyarakat umum. Ia prihatin, karena semakin turunnya minat anak-anak muda terhadap museum. Generasi muda lebih menyukai berjalan-jalan di Mall, ketimbang menapak tilas perjuangan sejarah di museum. Oleh karena itu, tak hanya kesadaran anak muda yang ditingkatkan, akan tetapi museum pun harus dibenahi untuk lebih menarik minat masyarakat, terutama generasi muda. "Anak-anak muda malah lebih hafal berapa mall di Yogya, daripada jumlah museum. Mereka menemukan berjalan-jalan di mall lebih menarik daripada berjalan di museum. Saya pikir museum perlu dilakukan pembenahan, supaya lebih menarik lebih banyak masyarakat," tuturnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Musrenbangnas RKP 2019: Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas
Jakarta, 30 April 2018 " Sebagai bentuk koordinasi penyelarasan rencana pembangunan nasional dengan rencana pembangunan daerah dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Musrenbangnas RKP 2019 dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dihadiri para pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, para Gubernur, para Bupati/Walikota, serta para pemangku kepentingan pembangunan lainnya. Melanjutkan tahun sebelumnya, kebijakan penyusunan RKP 2019 yang mengusung tema "Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas"tetap menitikberatkan pada perkuatan pelaksanaan prinsip Money Follows Programmelalui pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS). "RKP 2019 memperhatikan tiga hal, pertama, perkuatan perencanaan dan penganggaran dengan menajamkan Prioritas Nasional dan Program Prioritas pada tahun 2019 serta memperkuat koordinasi antara Kementerian/Lembaga dan Pusat-Daerah. Kedua, pengendalian perencanaan, yang dilakukan dengan menyusun proyek prioritas pembangunan untuk memastikan perencanaan dijalankan dengan baik. Ketiga, perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan yang dilakukan dengan penyusunan proyek prioritas hingga detail rencana lokasi pembangunan. Keempat, penajaman integrasi sumber pendanaan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam pidato pembuka Musrenbangnas RKP 2019. Di tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 ini, pemerintah fokus untuk melaksanakan lima Prioritas Nasional yaitu: (1) Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar; (2) Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman; (3) Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian, Industri, Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya; (4) Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber Daya Air; dan (5) Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu. Untuk mendukung pengembangan wilayah dan kawasan yang terintegrasi, RKP 2019 akan dilengkapi dengan suplemen peta integrasi proyek prioritas nasional. Peta tersebut akan menggambarkan integrasi pendanaan indikatif proyek prioritas nasional yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah serta dukungan swasta dan BUMN dalam lokus wilayah yang berbasis kawasan. Sebagai contoh, adalah peta proyek prioritas dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017-2019. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, diperlukan sinergi dan integrasi sumber-sumber pembiayaan baik yang bersumber dari APBN, Pinjaman/Hibah luar dan/atau dalam negeri, serta sumber pembiayaan yang bersumber dari swasta dan Badan Usaha Milik Negara. Pelibatan peran swasta dan BUMN dalam pembiayaan pembangunan merupakan hal yang penting, baik untuk memenuhi keterbatasan ruang fiskal maupun dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat yang lebih baik. Pelibatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai skema, termasuk melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam penyediaan infrastruktur, maupun melalui skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). "Dalam rancangan awal RKP 2019, telah direncanakan pembangunan infrastruktur yang akan didanai melalui skema KPBU sebesar 14,5 triliun rupiah serta target pembiayaan investasi yang difasilitasi melalui skema PINA sebesar 41,1 triliun rupiah.Dengan sinergi dan integrasi sumber-sumber pembiayaan ini, pencapaian sasaran pembangunan nasional diharapkan dapat terlaksana dengan lebih cepat dan optimal," tegas Menteri Bambang. Penghargaan Pembangunan Daerah 2018 Sejak tahun 2011, Kementerian PPN/Bappenas secara rutin memberikan Anugerah Pangripta Nusantara kepada Pemerintah Daerah dengan perencanaan pembangunan terbaik. Namun, mulai 2018, penghargaan tersebut berubah nama menjadi Penghargaan Pembangunan Daerah. Penilaian penghargaan tersebut kini lebih komprehensif dengan tidak hanya mempertimbangkan unsur perencanaan, namun juga pencapaian pembangunan daerah. Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2018 diberikan kepada tiga provinsi terbaik, tiga kabupaten terbaik dan tiga kota terbaik. Penjurian dilakukan melalui proses berjenjang dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dari kalangan profesional, akademisi serta praktisi pembangunan. Objek dan ruang lingkup penilaian mencakup dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), proses penyusunan RKPD, pencapaian pelaksanaan dokumen RKPD dan inovasi yang dikembangkan serta penilaian khusus terkait pelaksanaan pembangunan di daerah. *(SNA) *Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas dan Tim Komunikasi Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika