Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KUA GONDOMANAN MAJU LOMBA TINGKAT DIY
Kantor urusan Agama Kecamatan Gondomanan sebagai garda depan dalam melayani masyarakat di bidang keagamaan, mempunyai tanggungjawab mewujudkan kehidupan yang agamis. KUA Kecamatan Gondomanan telah berhasil melakukan inovasi, improvisasi dan kreasi dalam tugas dan fungsinya yang bersifat administrative, fisik, personalia maupun dalam jejaring kerja guna mewujudkan pelayanan yang prima, hal ini dikatakan Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti. Selasa (14/05) di KUA Kecamatan Gondomanan dalam rangkan Penilaian Lomba KUA tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam acara tersebut juga ditandatangani kerjasama integrasi data kependudukan anatara Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. " Kami telah menandatangani kesepakatan dengan Kementrian Agama, dimana kerjasama ini sesuai dengan pasal 9 ayat 1 dan 2 undang-undang Republik Indonesia nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, KUA Kecamatan mempunyai kewenangan untuk memperoleh keterangan dan data yang benar tentang peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dilaporkan penduduk", katanya. Ditambahkan Haryadi, penandatanganan ini merupakan awal yang baik untuk melayani warga Kota Yogyakarta dibidang keagamaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan data yang benar serta sesuai dengan hal-hal yang terjadi dilapangan. " Saya berharap data yang ada di Catatan Sipil dengan data yang ada di KUA bisa sama, sebagai contoh, apabila KUA telah menikahkan warga, maka data yang ada di catatan sipil harus diubah sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh KUA, apabila sudah menikah dari status lajang, data yang ada di catatan sipil juga harus menikah atau kawin", tandas Haryadi. Haryadi Juga berharap penandatanganan kerjasama yang ditandatangani di KUA Kecamatan Gondomanan ini akan diikuti oleh ketigabelas Kecamatan yang lainnya, agar pelayanan pemerintah kepada warganya dibidang keagamaan ini segera terlaksana sesuai dengan keinginan warga Kota Yogyakarta. Sementara itu ketua tim Penilai Drs. H Zainal Abidin, M.Pd. I menjelaskan, aspek penilaian meliputi 10 komponen, diantaranya visi misi dan motto pelayanan, Standar pelayanan dan Maklumat pelayanan, komponen system, mekanisme, dan prosedur, Sumberdaya manusia, sarana dan prasarana pelayanan, penanganan pengaduan, indeks kepuasan masyarakat, system informasi pelayan publik, produktivitas dalam pencapaian target pelayanan, serta komponen performance KUA. Menanggapi pertanyaan tentang komponen performance KUA, Zainal Abidin menjelaskan, komponen ini penekanannya pada tes tertulis dan wawancara, pembacaan dan pemahaman Al-Qur"an, Khutbah nikah, dan baca kitab munakahat, serta pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia. " Dihari yang kedua ini kami bersama tim telah melihat secara langsung kerjasama yang dilakukan oleh Kementrian Agama Kota Yogyakarta denga Pemerintah Kota Yogyakarta, artinya hal ini merupakan bentuk layanan kepada masyarakat secara langsung tentang pencocokan data antara KUA dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, sekiranya kerjasama ini dapat berlangsung terus dan dapat dilanjutkan didaerah lain", imbuh Zainal.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD SENGKUYUNG TAHAP I 2013 DILAKSANAKAN DI MUJAMUJU
Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2013 Kodim 0734/YKA di Wilayah Kota Yogyakarta dimulai. Untuk kali ini wilayah yang menjadi sasaran TMMD adalah Kelurahan Mujamuju Umbulharjo. Pembukaan pelaksanaan TMMD ini dilaksanakan di Halaman Balaikota Yogyakarta oleh Komandan Kodim 0734/YKA Letkol Ananta Wira , Selasa (14/5) Turut hadir dalam pembukaan TMMD ini Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono serta Muspida Kota Yogyakarta. TMMD kali ini mengambil tema Melalui TNI Manunggal Membangun Desa TNI Bersama dengan Polri, Kementrian/LPNK, Pemerintah Daerah dan seluruh komponen bangsa lainnya, kita tingkatkan integritas guna mendukung percepatan pembangunan dalam rangka mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Dalam laporannya, Komandan Satuan Setingkat Kompi Kapten Kav. Purwanto menjelaskan, pelakanaan TMMD Tahap I Tahun 2013 di Kelurahan Mujamuju Umbulharjo ini akan dilaksanakan selama 21 hari mulai tanggal 14 Mei s.d 3 Juni 2013 mendatang. Sasaran kegiatan dalam TMMD Tahap I Tahun 2013 ini yakni, pembuatan Talud permanen sepanjang 42 meter di pinggir sungai Gajahwong, Rehab rumah 5 Unit, Rehab MCK 2 unit dan rehab balai RW 1 unit. Sementara itu untuk sasaran non fisik berupa penyuluhan dan sosialisasi tentang Bela Negara dan Cinta Tanah Air dari Kodim 0734/YKA, Sosialisasi tentang narkoba, penularan HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual (PMS) dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Sosialisasi tentang kamtibmas dan Penyakit masyarakat (Pekat) dari Polresta Yogyakarta, dan sosialisasi tentang penanggulangan aliran sesat dan fanatisme agama yang sempit dari Kementrian Agama Kota Yogyakarta. Dijelaskan pula, sumber dana dalam kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2013 ini berjumlah Rp 276.000.000,- berasal dari APBD Propinsi sebesar Rp 50.000.000, dan APBD Kota Yogyakarta Rp 226.000.000,- Dalam pelaksanaannya, TMMD Sengkuyung Tahap I ini melibatkan unsure TNI dan masyarakat, dari unsure TNI antara lain 3 SST Kodim sejumlah 75 orang, 1 Tim Yonif 403 sejumlah 10 orang, Kompi Kavaleri2/Serbu 5 orang, TNI AL 5 orang, TNI AU 5 orang, Poltabes 5 orang, 1 tim tenaga teknis Kodim 0734/YKA 10 orang, Tim Kesehatan 2 orang. Sementara itu dari unsure masyarakat melibatkan Menwa 5 orang/hari Minggu dan masyarakat 30 orang/hari dan Tagana sejumlah 20 orang/hari. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA BUKA PAMERAN PENDIDIKAN 2013
Pameran pendidikan yang digelar selama 5 hari di museum Benteng Vredeburg Yogyakarta diharapkan dapat mengintegrasikan kawasan 3 in 1 (three in one) yakni museum Benteng Vredeburg, Taman Pintar Yogyakarta, dan Taman Budaya Yogyakarta sebagai kawasan wisata pendidikan dan wisata museum. Demikian ungkap Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti pada saat membuka Pameran Pendidikan 2013, Senin, 13/05/2013) di halaman benteng Vredeburg Yogyakarta. Dikatakan, pameran yang diselenggarakan di Benteng Vredeburg bukan saja dilihat sebagai sebuah pameran semata tetapi lebih pada pengenalan kepada para peserta didik dan pengunjung bahwa tempat itu adalah tempat bersejarah. "Benteng Verdeburg merupakan ikon wisata maupun ikon museum yang ada di Kota Yogyakarta" ujar Walikota. Walikota mengatakan apabila pelaksanaan tahun ini sukses maka tahun depanmendatang dirinya akan memndorng untuk menyelenggarakan pameran pendidikan dengan skala yang lebih besar lagi. Dirinya yakin penyelenggaraan akan berhasil karena melihat antusiasme para peserta dan pengunjung cukup tinggi. Walikota menambahkan pameran pendidikan ini diharapkan bisa menjadi salah satu barometer dan indikator dari penyelenggaan pendidikan di Kota Yogyakarta yang bisa diketahui secara luas oleh seluruh masyarakat. Walikota merasa bangga dengan penyelenggaraan pameran ini yang secara tidak langsung mempertajam predikat Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota pelajar. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Swasana mengatakan kegiatan Pameran Pendidikan bertujuan memberi ruang kepada para siswa dan sekolah yang telah memberikan profit pembejaran dan prestasi-prestasinya serta memberikan ruang untuk menunjukkan karakter belajar kota Yogyakarta yang berbasis budaya. Selain itu, pameran ini bertujuan memperkenalkan museum kepada para pelajar kota Yogyakarta agar akrab dengan museum sebagai simbol sejarah. Para siswa dan sekolah juga diharapkan dapat memperkenalkan hasil proses pembelajaran selama satu tahun. Pameran akan berlangsung selama 5 hari berturut-turut dari tanggal 13 Mei hingga 17 Mei 2013. Sedangkan waktu kunjung dibuka dalam dua tahap yakni pagi jam : 08.00 " 12.00 dan sore jam 16.00 " 21.00 wib. Peserta pameran pendidikan tahun 2013 ini terdiri dari 5 Taman Kanak-Kanak, 5 Sekolah Dasar, 6 SMP, 7 SMA, 8 SMK dan 2 MA. Pembukaan pameran dimeriahkan dengan atraksi kesenian tari Kuda Lumping persembahan SMA. Bopkri I dibawah pimpinan Drs. Andar Rujito dan pelatih Warsito, S.Sn. Walikota didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Ka. Cabang BPD Senopatisempat mengnjungi stand pengisi pameran. Banyak karya siswa dan sekolah yang dipamerkan di pameran ini seperti batik, gerabah, mesin, robot, makanan, minuman, busana, teknologi, dan satu yang sedikit menyita perhatian para pengunjung adalah becak bermesinkan tenaga surya atau Becak Tenaga Surya yang berada di stan SMK Piri I Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENGURUS GAPOKTAN KOTA IKUTI PELATIHAN PUAP
Sebanyak 90 Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Se Kota Yogyakarta mengikuti Pelatihan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Pelatihan yang berlangsung di Wisma Sargede ini terbagi dalam tiga angkatan, untuk angkatan III dibuka oleh Kadinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta, Heru Priya Warjaka, SE, Selasa (7/5). Angkatan sebelumnya telah dimulai pada tanggal 29 April dan 6 Mei 2013. Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang program dan pengelolaan dana PUAP bagi Gapoktan dalam pengembangan usaha Agribisnis dengan narasumber dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketidan Malang Jawa Timur. Peserta pelatihan adalah pengurus Gapoktan yaitu Ketua dan Bendahara ang telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian. Kadinas Peridagkoptan, Heru Priya Warjaka SE dalam sambutannya mengatakan, dengan pelatihan ini diharapkan pengurus Gapoktan bisa memahami PUAP sepenuhnya termasuk manajemen dan pengembangannya sehingga Gapoktan bisa hidup dan produktif dalam mengembangkan modal yang telah diberikan oleh Pemerintah sebesar Rp 100 juta. "Pengurus Gapoktan harus bertanggungjawab dalam keberlangsungan PUAP, produktif dalam mengembangkan modal yang telah disalurkan, perputaran uang yang ada di Gapoktan harus dapat menunjukkan akumulasi peningkatan dari waktu ke waktu." Kata Heru Priya Warjaka. Dijelaskan oleh Heru Priya Warjaka, PUAP adalah bagian dari pelaksanaan Program PNPM Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran. Yogyakarta walaupun merupakan wilayah perkotaan tetap banyak sekali potensi pertanian yang bisa dikembangkan diantaranya peternakan ikan dan perternakan burung, maupun kegiatan pertanian di lahan sempit. Ditambahkan, tujuan dilakanakannya PUAP adalah mengurangi kemiskinan dan pengangguran di pedesaan/tingkat kelurahan, meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus gapoktan, penyuluh dan mitra tani, memberdayakan kelembagaan petani dengan prinsip yang dikembangkan yakni kemandirian, perubahan dan kerjasama serta kebersamaan. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKAB BADUNG KUNKER DI PEMKOT
Pemerintah Kota Yogyakarta mendapat kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, Selasa pagi (7/5). Maksud kunjungan adalah dalam rangka menambah wawasan dan komparasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan pengurus K3S (Koordinator Kegiatan kesejahteraan Sosial) Kota Yogyakarta tahun 2013. Kunjungan langsung diterima di ruang Rapat Sekretaris Daerah kota Yogya. Rombongan yang berjumlah 4 orang ini disambut oleh Assisten Pemerintahan Kota Yogyakarta Achmad Fadli yang langsung memberikan sebuah souvenir berupa replica tugu kepada NY. Yoga Segara. Rombongan dari Pemkab Badung di hadiri oleh NY. Yoga Segara selaku Sekretaris K3S Kabupaten Badung, NY Dewa Made Apramana selaku Bendahara K3S Kabupaten Badung, Dr Elly Swandewi Murti, M.Kes dan Dr. Ermy Setiari, M.Kes selaku anggota. Sementara itu, Asisten Pemerintahan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih telah menjadikan Kota Yogyakarta sebagai tempat dilakukannya kunjungan kerja. Dan Beliau berharap semoga dengan adanya acara kunjungan kerja seperti ini bisa menjalin silahturahmi antara Pemkot Yogyakarta dan Pemkab Badung.(Nang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SISWA SMAN 11 JOGJA DEKLARASI REMAJA CANTIK DAN CERDAS TANPA ANEMIA
Sebanyak 274 siswa SMA. Negeri 11 Yogyakarta diberi minum tablet tambah darah selama 4 kali di setiap hari Senin dalam sebulan ini . Pemberian tablet anemia yang dicanangkan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ini bertujuan mewujudkan remaja putri tanpa anemia khususnya bagi siswa di Kota Yogyakarta. Ke-274 siswa ini diharapkan pula menjadi motivator bagi rekan-rekannya lain untuk menyosialisasikan hidup sehat tanpa anemia. Dr. Ernawati Hardani, Kepala Pukesmas Jetis Kota Yogyakarta yang hadir saat pemberian tablet ini menjelaskan bahwa untuk sementara, pembagian tablet tambah darah kepada 274 siswa diberikan secara gratis. Untuk kedepan, apabila memungkinkan akan dikembangkan kepada semua siswa yang ada di Kota Yogyakarta namun untuk pemiayaan sebagian besar masih masih mandiri di luar 274 siswa yang ditunjuk. Ernawati akan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK (TP.PKK) untuk mencarikan solusi pendanaan sehingga ke depan seluruh siswa mendapatkan tablet penambah darah secara gratis. Dr. Ernawati menambahkan kedepan bukan saja siswa SMA sederajat yang akan disasar tetapi akan merambah hingga siswa SMP. Karena menurutnya masalah menstruasi bukan saja dialami oleh siswa SMA saja melainkan anak SMP pun sudah mengalami mestruasi. Dr. Ernawati menjelaskan berdasarkan penelitian di tahun 2012 sebayak 34 persen remaja putri di Kota Yogyakarta mengalami anemia. Hal ini disebabkan banyak terjadi salah paham tentang diet di kalangan remaja. Dr. Ernawati menegaskan diet bukan berarti tidak mengkonsumsi karbohidrat tetapi diet itu berhubungan dengan menajemen makan. "Orang salah paham tentang diet. Diet berarti tidak makan. Padahal diet itu manajemen makan. Makan sehari tiga kali, ya, harus makan. Makannya itupun harus betul karena orang berasumsi diet itu tidak makan terutama tidak makan karbohidrat. Padahal karbohidrat itu sumber energi yang paling penting terutama untuk anak sekolah untuk dia belajar dan berpikir di pagi hari," ujar Ernawati. Dijelaskan, Menurut penelitian anak-anak yang tidak makan pagi cukup banyak. Hal ini dikarenakan tidak disiapkan oleh keluarganya, anak bangun kesiangan , dan anak sempat makan tetapi makanan yang dikonsumsi seadanya tanpa memperhatikan cakupan gizinya. Menurut dr. Ernawati harus ada edukasi yang baik untuk anak-anak tentang pola makan dengan gizi yang seimbang. Dengan demikian anak diharapkan akan menjadi motivator bagi dirinya dan keluarga untuk membiasakan diri setiap pagi makan makanan yang bergizi dan seimbang. Sementara itu Ketua TP. PKK Kota Yogyakarta Hj. Tri Kirana Haryadi Suyuti mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi oleh kaum remaja sehingga mengakibatkan terjadinya anemia diantaranya, pola sarapan pagi yang kurang teratur dan ketakutan untuk mengkonsumsi obat tambah darah karena anak takut menjadi gemuk. Ditambahkan , tumbuhkembang anak khususnya pada kecerdasan otak, hingga usia 18 tahun masih mengalami pertumbuhan. Kekurangan darah atau anemia juga akan juga menjadi penghambat pertumbuhan kecerdasan otak , disamping perkembangan fisik anak. Tri Kirana mengatakan dengan adanya kegiatan Deklarasi Remaja cantik dan Cerdas Tanpa Anemia dan pembentukan tim motivator yang melibatkan siswa untuk memberikan motivasi kepada teman-temannya untuk rajin minum tablet tambah darah diharapkan akan menghilangkan semua halangan untuk tumbuh dan berkembang anak secara maksimum. Pada kesempatan itu pula beberapa perwakilan siswa SMA Negeri 11 membacakan 4 butir kesepakatan yang dituangkan dalam Deklarasi Cantik dan Cerdas. Bunyi deklarasi itu adalah Kami mewakili seluruh remaja putrid SMA 11 Yogyakarta sepakat untuk 1. Mengkonsumsi Gizi Seimbang. 2. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi. 3. Sebelum, Selama, dan Sesudah Menstruasi Minum Tablet Tambah Darah (3S2MTTD). 4. Selalu Sarapan pagi. Deklarasi ini ditandatangi oleh Ketua PMR, Ketua OSIS, Kepala Sekolah SMA.N 11 Yogyakarta , Ketua TP. PKK, Camat Jetis dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA TERIMA KUNKER BANK MATA NEPAL
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti didampingi Ibu Trikirana Haryadi terima kunjungan kerja rombongan dokter mata dari Nepal Eye Bank. Robongan ini diterima di Pendopo Rumah Dinas Walikota pada Minggu malam (5/5). Nama tamu dari Nepal Eye Bank ini adalah Prof. Dr. Sanduk Ruit (Tilganga Institute of Ophthalmology), Khim Bahadur Gurung, Ajeev Thapa, Manisha Timilsina, Shanti Bajracharya, Hari Karki, Saroj Devkota, Pratikchya Aryal dan dari Singapura, Effi Jono. Dalam sambutan maksud dan tujuan diungkapkan Sanduk Ruit bahwa kunjungan ini untuk penjajakan kerja sama untuk transplantasi kornea, networking donor kornea dan training pelatihan. Dalam acara ini juga didampingi para Dosen dan mahasiswa dari Universitas Gajah Mada. Dalam sambutannya Haryadi Suyuti mengungkapkan akan mendukung kegiatan ini karena merupakan usaha yang mulia yakni mencegah kebutaan dan mengusahakan pemulihan penglihatan para tuna netra. Dengan adanya kerjasama dan jaringan yang baik tentang keratoplasti atau transplantasi kornea memungkinkan para pasien yang membutuhkan mendapatkan peluang untuk diobati. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan Fatwa tentang donor mata yang berisi arahan memperbolehkan seseorang berwasiat untuk menjadi pendonor, diharapkan bisa menjadi amal jariah. Demikian ungkap Haryadi Suyuti. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA TERIMA PENGHARGAAN LPPKS 2013
Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti mendapatkan penghargaan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Apreciation 2013 dari Kementrian Pendidikan Nasional. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendiknas Prof dr. Syawal Gultom diterima oleh Kadinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Hotel Novotel Solo, Jumat (3/5) Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan sambutan Walikota Yogyakarta terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Dalam kesempatan ini sebanyak 2 Gubernur dan 25 Kepala daerah menerima Penghargaan LPPKS Apreciation 2013. Kepala Badan PPSDMPK dan PMK Kemendiknas Syawal Gultom dalam sambutannya mengatakan, Kementrian Pendikan Nasional sangat berterimakasih kepada pimpinan daerah yang mengimplementasikan Permendiknas No 28 Tahun 2010 dan telah mengalokasikan anggaran APBD untuk menyiapkan calon kepala sekolah karena kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan pendidikan di sekolah yang menentukan pula kemajuan pendidikan di daerah. "Nasib sekolah sangat ditentukan oleh Kepala sekolah, Kemajuan sekolah dan keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada kinerja kepala sekolah, leadership kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam berjalannya manajemen sekolah sehingga bisa menghasilkan mutu pendidikan yang tinggi, sekolah-sekolah terbaik ditentukan oleh kepala sekolahnya. Untuk itu pula dukungan kepala daerah sangat diperlukan dalam penyiapan calon kepala sekolah ini" kata Syawal Gultom. Sementara itu Kadinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana menjelaskan Pemkot Yogyakarta telah lama bekerjasama dengan LPPKS untuk menyiapkan calon kepala sekolah sehingga menjadi pioner bagi dearah lain, karena mendahului dari daerah lain maka Walikota Yogyakarta mendapatkan penghargaan dari Kemendiknas melalui LPPKS ini. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 DISOSIALISASIKAN
Manajemen sumberdaya manusia aparatur yang merupakan salah satu tujuan area perubahan reformasi birokrasi menjadi fungsi strategis karena hasil yang diharapkan adalah sumber daya manusia aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, professional, berkinerja tinggi dan sejahtera, hal ini dikatakan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Rr. Titik Sulastri di Ruang utama atas Balaikota Timoho, Jum"at (02/05), dalam acara Sosialisasi Peraturan Pemerntah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Dikatakan titik, pelaksanaan menajemen memiliki dampak yang sangat berarti terhadap perbaikan kapabilitas aparatur. Dampak tersebut diataranya, mananjemen kinerja mendorong aparatur untuk focus pada pencapaian indicator kinerja, dengan memiliki indicator kinerja yang jelas maka dapat dirumuskan jenis kecakapan dan kemampuan yang diperlukan untuk mencapai indicator kinerja, penguatan akuntabilitas publik sebagai akibat dari pelaksanaan manajemen kinerja dapat menciptakan kepedulian dan komitmen pegawai pada hasil dan manfaat. " Tuntutan masyarakat terhadap kinerja yang telah ditentukan akan berdampak pada pengembangan kompetensi pegawai", katanya, "Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang diatur dengan PP 10 Tahun 1979 dipandang kurang mampu memberikan Informasi yang obyektif dan akurat bagi upaya-upaya perbaikan kinerja PNS, oleh karena itu Pemerintah Kota Yogyakarta mulai tahun 2007 membuat kebijakan penilaian kinerja pegawai yang dipandang lebih mewakili penilaian kinerja, artinya baik atasan, bawahan dan teman sejawat yang memberikan penilaian kinerja. Titik berharap dengan diterapkannya PP 46 Tahun2011 akan membawa perubahan tidak hannya perubahan system menajemen kinerja itu sendiri tetapi perubahan budaya dan pola pikir bahwa pegawai tidak hanya bekerja sekedarnya, tetapi pegawai mempunyai beban dan tanggung jawab untuk mencapai kinerja tertentu. Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta, Drs. Maryoto mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan mengingat banyaknya hal dan persyaratan yang harus dipersiapkan, guna menjamin efektifitas dan kelancaran pelaksanaan penyusunan sasaran kinerja pegawai. " Sosialisasi PP nomor 46 ini kami lakukan tiga tahap yakni tanggal 3, 6 serta 7 mei mendatang, untuk memantapkan pemahaman mengeani Konsep Substansi dan implementasi PP Nomor 46 Tahun 2011 ini kami mendatangkan Drs. S. Kuspriyono Murdono, M.Si. Deputi bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan BKN, serta Drs. Purwanto. MM Direktur Kinerja Pegawai BKN. Pada Hari ini para peserta sosialisasi dari kepala SKPD, sedangkan untuk tanggal 6 dan 7 mendatang pesertantanya para pejabat Struktural dibawah kepala SKPD/unit kerja", tandas Maryoto.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
ANGGOTA BPSK KOTA YOGYAKARTA 2013-2018 DILANTIK
Sebanyak 9 Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Yogyakarta periode 2013-208 dilantik dan diambil sumpahnya, Pelantikan dan pengambilan sumpah Anggota BPSK Kota Yogyakarta dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Dra RR Titik Sulastri berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 538/M-DAG/KEP/4/2013, berlangsung di Ruang Utama Bawah Balaikota, Rabu (1/5). Anggota BPSK ini terdiri berasal tiga unsur yakni dari Unsur Pemerintah, Unsur Pelaku Usaha dan Unsur Konsumen. Dari unsur pemerintah yang duduk sebagai anggota yakni Heru Priya Warjaka, SH, Basuki Hari Purnomo, SH, dan Ir Sri Harnanik. Sementara itu dari Unsur pelaku usaha, terdiri dari Dra. Rahayu L, Apt, Tachuri, H dan Agus Prasetya Kumara, SE, sedangkan dari Unsur Konsumen terdiri dari Anton Sudibyo, S.Sos, SH, Drs Toto Sunyoto, MM dan Drs Sumono Wibowo. Sekda Kota Yogyakarta Dra. Rr Titik Sulastri dalam sambutannya mengatakan perkembangan perindustrian dan perdagangan serta pengatuh globalisasi tidak jarang menimbulkan permasalahan-permasalahan khususnya dalam hak-hak konsumen yang sering terabaikan. "Namun dengan adanya UU Perlindungan Konsumen, maka konsumen Indonesia memiliki dasra yang kuat untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai konsumen khususnya dari tindakan-tindakan yang tidak adil dan mau menang sendiri yang dilakukan oleh oknum pelaku usaha" Kata Titik Sulastri. Dalam tugasnya nanti BPSK memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa konsumen dan diharapkan mampu menampung dan menyelesaikan konsumen melalui tiga mekanisme yang telah ditetapkan yaitu rekonsiliasi atau perdamaian antara kedua belak pihak, mediasi atau negosiasi yang dimediasi oleh BPSK dan arbitrase yaitu penyelesaian melalui sidang. Ditambahkan ada beberapa parameter yang tidak boleh dilakukan oleh pelaku usaha antara lain menjual barang tidak sesuai standard, informasi yang mengelabuhi konsumen serta cara jual yang merugikan. "Kami harapkan BPSK bisa memberikan keadilan bila terjadi kasus yang merugikan masyarakat selaku konsumen, meminimalisir sengketa dan hak-hak konsumen dapat diberikan secara adil serta pelaku usaha dapat menjadikannya sebagi pendorong untuk semakin meningkatkan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan." tambahnya. Dalam kesempatan ini Pemkot Yogyakarta juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada anggota BPSK periode 2007-2012 yang telah memberikan waktu dan pengabdiannya untuk masyarakat konsumen di Kota Yogyakarta (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pramuka Dukung Pengembangan Pendidikan Karakter
YOGYA " Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta Drs Edy Heri Suasana Mpd melantik ketua Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) se-Kwarcab Kota Yogyakarta masa bakti 2013-2016, Selasa (30/4) di Ruang Utama Atas Balaikota. Pelantikan diawali dengan pengambilan sumpah dan janji. Drs Edy Heri Suasana Mpd mengemukakan pelaksanaan pendidikan melalui jalur Pramuka sampai saat ini masih bisa diandalkan. Mengutip pernyataan Menpora RI Roy Suryo bahwa saat ini organisasi kepemudaan di Indonesia yang masih memiliki jati diri dan menjunjung tinggi rasa ke-Indonesia-annya ada dua yakni Pramuka dan Paskibraka. "Untuk itu kedua kegiatan tersebut bisa menjadi tumpuan dalam rangka mendukung pendidikan karakter bagi generasi penerus bangsa," katanya. Jika Pramuka menjadi gugus depan di sekolah menurut Edy Heri Suasana yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ini, kegiatan tersebut tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan berbagai pihak. Untuk itu, dibutuhkan koordinasi dan kerja sama dengan Mabiran dalam rangka mengembangkan kegiatan Pramuka. "Keberadaan Mabiran benar-benar menjadi harapan dan memiliki peran strategis sebagai pengambil kebijakan di setiap ranting," ujarnya. Dalam kurikulum 2013 nanti Pramuka juga akan menjadi ektrakurikuler wajib yang harus dilaksanakan peserta didik. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya Pramuka hanya diselenggarakan oleh pihak sekolah. Nantinya setelah diwajibkan tidak ada alasan lagi bagi peserta didik untuk tidak mengikuti. "Kegiatan Pramuka sangat dibutuhkan oleh peserta didik untuk implementasi pengembangan pendidikan karakter," kata Edy Heri Suasana. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lions Club dan Pemkot Yogyakarta Beri Alat Bantu Dengar kepada Buruh Gendong dan Warga Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram memberikan alat bantu dengar kepada warga Kota Yogyakarta dan buruh gendong. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Ketua Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Haryadi Suyuti dan Sekretaris Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram Susi Fitri di Rumah Dinas Wali Kota Yogyakarta. Alat bantu yang diberikan sebanyak 8 buah berasal dari Belanda merupakan bantuan Van Boxtel, PDG Charles Lightvoet, Hate dan Danti Koopmans. Harga alat bantu dengar tersebut terbilang mahal dengan kisaran harga sebesar Rp. 7.500.000. Salah satu penyebabnya adalah karena alat tersebut didatangkan langsung dari Belanda. Adapun yang diberikan bantuan adalah masyarakat yang masih berada pada usia produktif dan masih sekolah yang butuh pendukung untuk bisa mendengar. Tri Kirana menambahkan, "bantuan diberikan bukan hanya kepada warga Kota Yogyakarta saja tetapi kepada semua komponen masyarakat yang bekerja di Kota Yogyakarta seperti buruh gendong". Bantuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Selain diberikan kepada buruh gendong, bantuan alat dengar juga diberikan anak-anak. Dengan alat bantu dengar ini, diharapkan anak tersebut dapat mendengar dan dapat belajar seperti anak-anak lain. " Bisa membantu membangun masa depan anak lebih sejahtera" kata Titik Priyono Project Officer Lions Club. Pada kesempatan ini, penerima bantuan tidak hanya menerima alat bantu dengar saja, mereka langsung diperiksa oleh dokter yang memang didatangkan khusus untuk memeriksa dan memasang alat bantu dengar kepada para penerima bantuan. Hal tersebut disebabkan kondisi kesehatan masing-masing penerima berbeda, sehingga agar dapat berfungsi maksimal alat tersebut harus disesuaikan dengan kondisi penyakit penerima. Kerjasama Pemkot Yogyakarta dengan Lions Club yang berpusat di Amerika ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Sebelumnya sudah ada kerjasama dalam pemberian kaca mata gratis kepada warga Kota Yogyakarta. Kerjasama ini merupakan salah satu wujud dari Kota Yogyakarta sebagai kota inklusif. (NADE)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA RAIH PENGHARGAAN IDSA 2013
Kembali kota Yogyakarta menorehkan prestasi nasional. Kali ini kota Yogyakarta kembali sabet penghargaan dibidang pemanfaatan teknologi, yaitu Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2013 yang memberikan apresiasi untuk kota yang paling digital seluruh Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring diterima langsung oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam acara Penganugerahan IDSA Award 2013 yang merupakan rangkaian Jakarta Marketing Week 2013 yang bertempat di Fashion Atrium Mall Kota Kasablanka,Jaksel pada hari Senin (29/4). Dalam laporan kegiatan Direktur Markplus Inc. Hermawan Kartajaya, mengungkapkan bahwa untuk memonitor perkembangan digitalisasi kota dan kabupaten di Indonesia Markplus Insight melakukan survey teranyar IDSA. Survey tahunan yang diendorse oleh Kementrian Kominfo ini diadakan dalam rangka upaya digitalisasi dan peningkatan daya saing Kota dan Kabupaten sebagai Daerah Tingkat II Otonom di Indonesia di era globalisasi, komunikasi dan informasi. Kriteria penilaian IDSA didasarkan pada empat aspek yaitu inisiatif , leadership, usership, dan benefit. Penghargaan ini diberikan dalam tiga ketegori yaitu Overal society, Community dan Government. Penghargaan kategori government dinilai berdasarkan pengisian angket potret digitalisasi oleh pihak pemerintah Dati II seluruh Indonesia. Survey juga didasari oleh self assesment lewat angket yang diisi sendiri. Perbedaan dengan survey penghargaan yang lain, pada IDSA terdapat pengukuran overal society yang mengukur community impact atau dampak yang dirasakan oleh masyarakat setempat atas inisiatif digitalisasi kota/kab. Sedangkan kategori community dinilai berdasarkan kota/kab yang memiliki masyarakat dengan indeks digital paling tinggi. Dalam sambutannya sebelum membagikan penghargaan, Tifatul Sembiring mengungkapkan saat pemanfaatan teknologi Indonesia tahun 2011 pernah mencapai 16 besar dgn PDB 1 trilyun usd. Sekarang ini, pemerintah mentargetkan pada tahun 2045 berada di peringkat 8 dunia sebagai Indonesia maju dan modern dan ini juga diikuti dengan PDB 16,8 trilyun usd. Tentu saja hasil dari cita-cita ini akan dinikmati anak cucui, maka harus dimiliki suatu pemikiran kedepan sebagai arah yang dituju bersama. Untuk mencapai ini ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yakni diwujudkannya koridor ekonomi satiap daerah, memiliki produksi unggulan masing-masing. kemudian fokus membangun daerah masing. Yang kedua daerah memiliki suatu goresan yang kemudian berkembang menjadi ide, tekad, perencanaan dan inovasi. Dan nantinya setelah tercipta inovasi ini pemerintah harus bisa menciptakan pula suatu peluang dan ekosistem yang baik Ini sejalan pula dengan pembangunan sdm dan infrastruktur teknologi yang dilakukan pemerintah sangat menunjang kreativitas anak bangsa yang sangat diperlukan untuk kemajuan Indonesia. Demikian ungkap Tifatul Sembiring yang kemudian menyerahkan penghargaan kepada para pemenang. Pada setiap kategori dipilih enam besar yang kemudian melakukan presentasi kepada dewan juri, memperebutkan predikat the best of Silver Champion untuk kategori Overal Society. Kota Yogyakarta menampilkan program unggulannya seperti Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan, Aplikasi di Dinas Perizinan, Pendaftaran Siswa secara Online, Sistem Database Puskesmas yang telah Terintegrasi, Konsultasi Belajar Siswa Online, Kelurahan Cyber dan Penyediaan titik-titik hotspot di Malioboro. Tampil sebagai juara I Kota Yogyakarta, Runer Up kota Banda Aceh dan Kota Bangka, Runer Up II diraih Kota Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kota Bogor. Adapun Kota Yogyakarta juga meraih predikat Silver Champion untuk kategori Community bersama kota Tangerang. Ditemui setelah Penerimaan Penghargaan, Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa penghargaan ini bisa digunakan sebagai tanda bahwa pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot telah sesuai jalur yang tepat. Pemkot terbukti telah bisa menjadi fasilitator yang baik dalam pengadaan infrstruktur teknologi informasi dan masyarakt juga menyambut dengan baik dan mendukung kebijakan pemerintah. Diharapkan teknolologi informasi yang telah diterapkan bisa memberikan manafaat yang baik kepada masyarakat seperti mempermudah pelayanan hingga meningkatkan taraf hidup masyarakat. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
73 APARAT KECAMATAN DAN KELURAHAN MENERIMA PEMBEKALAN PELAKSANAAN PERWAL PELIMPAHAN KEWENANGAN
Sebanyak 73 aparatur di wilayah kecamatan dan kelurahan menerima pembekalan pelaksanaan Peraturan Walikota (Perwal) dan Petunjuk Teknis (Juknis) pelimpahan sebagian kewenangan Walikota kepada Camat dan Lurah. Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. RR. Titik Sulastri ini dilaksanakan di Hotel Gowongan Inn, Selasa, (30/04/2013) dan diikuti Sekretaris Camat sebanyak 14 orang, Kasubag Keuangan Kecamatan (14) dan Lurah (45). Para aparatur wialyah ini akan diberi bekal oleh nara sumber dari Bappeda, Bagian Penegdalian Pembangunann , DPDPK dan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Kota Yogyakarta Dra.Titik Sulastri mengatakan sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Walikota Nomor 52 tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagaian Kewenangan Walikota kepada Camat dan Peraturan Walikota nomor 53 tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan kepada Lurah serta peraturan Walikota nomor 7 tahun 2013 tentang petunjuk Teknis Perwal maka dipandang perlu untuk dilakukan sosialisasi dan pembekalan bagi aparatur di tingkat kelurahan dan kecamatan berkaitan dengan kedua Perwal tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang sebuah kebijakan baru sangat penting dan dibutuhkan terutama oleh organisasi pemerintah daerah yang senantiasa ditutut terus meningkatkan kapasitas kelembagaan profesionalitas personil, terlebih bagi aparat di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai garda terdepan yang langsung behubungan dengan masyarakat khususnya dalam pelayanan publik. Walikota berharap setelah mendapatkan pembekalan ini para Camat dan lurah serta aparat yang ada di wilayah dapatr melaksanakan tugasnya dengan profesional, dilandasi keikhlasan dan kejujuran. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT YOGYAKARTA TERIMA PENGHARGAAN KINERJA PEMERINTAHAN TERBAIK
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas kinerja terbaik penyelenggaraan pemerintahan kota secara nasional. Dalam penghargaan ini Pemkot Yogyakarta menduduki peringkat ke 3 dari 93 kota yang dinilai kinerjanya berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Th 2011. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Hotel Bidakara Jakarta diterima oleh Asisten Administrasi MK Pontjosiwi mewakili Walikota. Penyerahan penghargaan ini merupakan rangkaian dari Hari Otonomi Daerah XVII Tahun 2013 yang bertema Dengan Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Kapasistas Pemerintah Daerah Untuk Percepatan Kesejahteraan Masyarakat. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam sambutannya mengatakan penghargaan ini adalah ungkapan rasa bangga dan apresiasi tinggi dari Kementrian Dalam Negeri atas kinerja pemerintah daerah berdasarkan LPPD 2011 "Tidak mudah menjadi yang terbaik, harus kerja keras, harus ada kesungguhan dan niat yang tulus dari pimpinan daerah dalam menjalankan pemerintahan, Untuk mendapatkan penghargaan ini, diantara 3 gubernur harus terbaik dari 33 gubernur, untuk menjadi 10 walikota terbaik harus terbaik dari 93 walikota, 10 bupati terbaik harus terbaik dari 390 bupati lainnya, karena itu prestasi ini pantas mendapat apresiasi yang luar biasa" kata Gamawan Fauzi Ditambahkan daerah yang mendapatkan penghargaan ini nantinya akan menjadi bench mark, menjadi contoh dan teladan bagi dearah lain, dan Kemendagri meminta prestasi ini selalu dipelihara dan ditingkatkan terus menerus agar bisa disebarluaskan di seluruh Indonesia. Sementara itu, Asisten Administrasi Setda Kota Yogyakarta MK Pontjosiwi seusai menerima penghargaan ini mengatakan, Pemkot bersyukur atas prestasi ini dan akan terus ditingkatkan karena daerah yang lain juga berjuang untuk menjadi terbaik, Pemkot Yogyakarta harus siap menerima tamu dari daerah lain karena kita dianggap sebagai best practice. Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha dari Presiden RI kepada kepala daerah yang dalam penilaian LPPD tahun 2009 dan 2010 dinilai menjadi daerah terbaik diantaranya Mantan Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto dan Bupati Kulon Progo Toyo S. Dipo. (HG)