Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Relawan PMI Kota Yogyakarta Minta Restu dan Bimbingan
Relawan PMI Kota Yogyakarta berkunjung ke balai kota Kamis, 20 Juni 2013. Adapun tujuan mereka adalah untuk meminta restu dan bimbingan dari Wali Kota Yogyakarta sebelum mereka mengikuti Temu Karya Relawan Nasional V (TKR). Pertemuan yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali ini akan diselenggarakan di Malang tanggal 23-30 Juni 2013. Rombongan yang dipimpin Sekretaris PMI Kota Yogyakarta Harris Syarif Usman, SH., M.Si ini diterima di Ruang Utama Bawah Balai Kota Yogyakarta oleh Asisten Pemerintahan Drs. H. Achmad Fadli didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Kepala Bagian Humas dan Informasi Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan peserta yang mengirimkan relawan terbanyak di DIY yaitu sebanyak 13 orang. Para relawan berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta. Mereka sudah mengikuti Training Camp (TC) selama tiga minggu sebagai persiapan. Salah satu relawan PMI Kota Yogyakarta ada yang menjadi calon relawan favorit yang nantinya akan berlaga secara nasional. Selain itu Kota juga mengirimkan salah satu dimas yang nantinya tentu akan memiliki kesempatan lebih untuk mempromosikan tentang Yogyakarta. Temu Karya Relawan Nasional V memiliki tema " Anak Muda Sebagai Agen Perubahan". Hal tersebut sesuai dengan Palang Merah Internasional yang menempatkan pemuda sebagai garda terdepan untuk menjadi agen perubahan. TKR V ini selain diikuti oleh seluruh propinsi di Indonesia, juga diikuti peserta dari luar negeri yang terdiri dari 18 negara dan 80 peserta. Peserta terbanyak berasal dari Malaysia yaitu sebanyak 55 orang relawan. Ajang ini menjadi ajang yang tepat untuk mempromosikan kesenian dan kebudayaan Yogyakarta kepada propinsi lain dan tentu kepada manca negara. Untuk itu, relawan PMI akan mengangkat tentang keistimewaan Yogyakarta. Akan ada atraksi kesenian Yogyakarta, replika Tugu dan Beteng, bregada prajurit Kraton, serta akan ada parodi berupa drama kontemporer tentang Pandawa dan Kurawa. Pemerintah Kota memberi apresiasi dan harapan yang luar biasa pada para relawan yang akan berangkat ke Malang. Diharapkan selama mengikuti pertemuan ini, para relawan dapat mempromosikan kesenian dan kebudayaan Yogyakarta. (NADE)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA LAUNCHING GEMMAR MENGAJI TEGALREJO
Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti launcing Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji Kecamatan Tegalrejo di Masjid Diponegoro Jl Wiratama Tegalrejo Kamis (21/6). Dalam acara ini Warga Kecamatan Tegalrejo yang diwakili Dewan Masjid Indonesia Tegalrejo, Takmir Masjid se Tegalrejo, KUA Tegalrejo, Badko TPA/TKA Tegalrejo dan diketahui Walikota Yogyakarta, Camat Tegalrejo, Kamenag Kota Yogyakarta, Baznas Kota Yogyakarta bersama menandatangani Ikrar untuk bersama menjalankan Gemmar Mengaji. Dalam laporan penyelenggaraan Drs.H. Sugiyono mengungkapkan bahwa kegiatan ini bisa lebih membangkitakan semangat anak untuk membaca Al quran. Warga menyambut baik dengan telah Dilaunching Gemmar Mengaji seKota Yogyakarta dan ingin ikut memeriahkannya dan berlomba-lomba beribadah. Dalam sambutannya Haryadi Suyuti berharap dengan Gemmar Mengaji, anak lebih mengenal dan semakin mencintai Al quran. Tindakan untuk mendukung gerakan ini cukup mudah yakni saat telah masuk waktu Magrib, segera beribadah shalat kemudian anak-anak dengan disiplin mematikan televisi, stop bermain dan orang tuanya pun matikan hp untuk berkumpul dengan keluarganya, bersama-sama mempelajari Al quran. Ditambahkan oleh Walikota bahwa Akan kurang sempurna jika yang mengaji dalam satu keluarga cuma salah seorang saja, yang penting semua anggota keluarga bisa berkumpul saat sesudah maghrib. Membaca Al quran harus dibiasakan menjadi gaya hidup. Seperti membiasakan anak untuk rajin gosok gigi. Setelah terbiasa gosok gigi kurang lebih selama 21 hari, anak akan merasa risih jika sehari saja giginya tidak dibersihkan, Demikian ungkap Haryadi Suyuti yang kemudian bersama sama dengan para perwakilan warga Tegalrejo berikrar menegakkan Gemmar Mengaji. Walikota juga menyerahkan spanduk stiker, leaflet Gemmar Mengaji dan alat peraga berwudhu untuk lebih mempromosikan gerakan ini. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peserta Diklatpim IV Pemkab Sukabumi OL di Jogja
Sebanyak 40 peserta Diklatpim Tingkat IV angkatan VII Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengadakan kunjungan ke Kota Yogyakarta dalam rangka kegiatan Observasi Lapangan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari materi Diklatpim yang dilaksananakan oleh Badan Diklat Kabupaten Sukabumi. Kunjungan peserta Diklatpim ini diterima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Administrasi Umum Drs.Tri Widayanto di Auditorium Dinas Perizinan, Kamis siang (20/6). Menurut Pimpinan Rombongan Drs.Eryadi Danudireja,Msi Observasi Lapangan ini merupakan ajang pelatihan bagi peserta dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dikelas untuk diaplikasikan di lapangan. Peserta Diklat yang mengikuti observasi Lapangan ini terdiri dari pejabat Eselon IV di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Ditambahkan oleh Eryadi Danudireja dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai tempat Obsevasi Lapangan karena di Kota Sukabumi belum mempunyai wahana bermain dan belajar seperti yang ada di Kota Yogyakarta yaitu Taman Pintar dan mereka tertarik dengan strategi yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dalam penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang relatif kondusif dan tidak menimbulkan gejolak. "Ada beberapa alasan kami memilih Kota Yogyakarta sebagai tempat Observasi Lapangan yang pertama karena di Kota Yogyakarta memiliki wahana rekreasi bermain dan belajar yaitu Taman PIintar yang tidak kami jumpai di Kota Sukabumi, yang kedua karena keberhasilan Pemkot Yogyakarta dalam penataan PKL yang dilakukan oleh Pemkot relatif lebih kondusif dan tidak menimbulkan gejolak" kata Eryadi Danudireja. Dalam kesempatan ini peserta OL dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok pertama yang membahas masalah Pengelolaan Taman Pintar dengan Lokus Kantor Taman Pintar, kelompok kedua tentang kesehatan dengan Lokus Dinas Kesehatan dan kelompok ketiga tentang penegasan Perda tentang Penataan PKL dengan Lokus Kantor Kecamatan terdekat. Sementara itu, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs. Tri Widayanto menyambut baik kedatangan para peserta Diklatpim IV ke Kota Yogyakarta. Beliau berharap apa yang didapatkan di bangku diklat dapat dibandingkan dengan kehidupan nyata di lapangan dan bisa di jadikan bahan pembanding yang positif dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. "Terkadang teori yang didapat di bangku diklat berbeda dengan apa yang bapak ibu hadapi di lapangan, untuk itu butuh strategi dan kebijakan serta kearifan dalam menyikapi setiap permasalahan di lapangan. Peserta diklat juga diharap menjadi contoh dan panutan bagi mereka yang dilayani dalam hal ini masyarakat," ujar Tri Widayanto.@nang
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Tangerang Selatan ke Pemkot Jogja
Dalam rangka pelaksanaan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 " 2014 sejumlah pejabat dari Pemkot Tangerang Selatan mengadakan kunjungan kerja ke Pemkot Yogyakarta. Rombongan yang berjumlah 12 orang ini dipimpin oleh Drs, H, Ismunandar,MM selaku Asisten Pemerintahan Pemkot Tangerang Selatan. Rombongan ini diterima oleh Yulia Rustiyaningsih, SIP, MAP selaku Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan. Ikut Mendampingi beliau dalam pertemuan tersebut adalah Kepala Kantor Inspektorat dan Kepala Bagian Organisasi. Kunjungan kerja tersebut bertempat di Ruang Rapat 5 dan 6 Dinas Perizinan Balai Kota Yogyakarta , Rabu siang (19/6). Ismunandar dalam sambutannya mengucapkan terimakasih karena rombongannya sudah di terima dengan baik dan beliau menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk memperoleh masukan tentang Road MAP Reformasi Birokrasi 2010 " 2014, "maksud dan tujuan kami ke Jogja ini adalah untuk memperoleh masukan, pengayaan dan pendalaman dalam penyususnan Road Map Reformasi Birokrasi dan teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)" kata Ismunandar. Sementara itu Yulia Rustiyaningsih dalam sambutannya mengucapkan terimakasih telah menjadikan Kota Yogyakarta sebagai tempat dilakukannya kunjungan kerja. Hal ini menunjukkan perhatian Pemerintah Kota Tangerang Selatan terhadap kemajuan dan pembangunan Kota Yogyakarta. Beliau berharap semoga dengan adanya acara kunjungan kerja seperti ini bisa menjalin silahturahmi antara Pemkot Yogyakarta dan Pemkot Tangerang Selatan.@nang
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA JOGJA TUAN RUMAH WORKSHOP HEMAT ENERGI
Yogyakarta menjadi tuan rumah workshop tentang energi yang diadakan oleh International Council for Local Envirounment Initiative (ICLEI) "Workshop the Local Renewables Initiative" ini diikuti oleh peserta dari Indonesia, Afrika Selatan, dan India. Para peserta workshop akan membahas beberapa isue dan komitmen negaranya Kota untuk menyamakan persepsi berkaitan dengan energi baru yang diperbarukan ( The Renewables Energy ) dan efisiensi energi (Energy Efficiency). Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti saat membuka Workshop dan Pusat Informasi Energi Baru terbaharukan dan Efisiensi Energi di Gerai Investasi Dinas Perijinan Kota Yogyakarta, Rabu, (19/06) mengatakan bahwa Yogyakarta memiliki komitmen yang kuat dalam memperbarui dan menghemat energi. Bukti dari komitmen ini dapat dilihat bahwa Kota Yogyakarta telah memiliki lampu APIL dengan menggunakan matahari sebagai sumber energinya. "Saya sampaikan bahwa Yogyakarta, memiliki komitmen yang dalam terhadap renewable energy" dan energy efficiency". Salah satunya adalah kita sudah punya lampu Apil dengan menggunakan sourcenya (sumber) dari matahari.," ujar Walikota . Walikota menambahkan Kota Yogyakarta juga dipilih sebagai kota pertama di Indonesia untuk uji coba dan riset prototype mobil listrik nasional. " Ini saya rasa sebuah apresiasi terhadap Kota Yogyakarta untuk menjadi tempat ujicoba energi baru terbaharukan dan efisiensi energi," kata Walikota. Sedangkan gerai Yogyakarta Renewables Energy dan Energy Efficiency Resource yang berada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta diharapkan akan menjadi pusat informasi masyarakat tentang energi terbarukan dan efisiensi energi secara efektif bagi masyakrakat. Gerai ini mendapat bimbingan dari International Council for Local Envirounment Initiative (ICLEI) . Walikota menambahkan dengan adanya gerai ini diharapkan masyarakat akan diberi pemahaman dan referensi yang cukup tentang bagaimana cara melakukan kegiatan menghemat energi dan membantu menyebarkan pengetahuan tentang energi terbarukan dan efisiensi energi secara efektif kepada masyrakat lain. Walikota juga berharap masyarakat dapat melakukan dua hal yakni menghemat dan menggunakan energi terbarukan ini. Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan , Bappeda Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti mengatakan energi baru yang diperbaharukan berasal dari tenaga matahari, tenaga angin, dan air. Namun mengingat Yogyakarta berada di negara tropis maka sumber energi yang paling banyak berasal dari matahari. Cesariana menambahkan ICLEI akan mengenalkan konsep green building yang salah satunya programnya adalah penghematan energi dengan mengatur sirkulasi udara dan sinar matahari. Dengan demikian tidak terlalu banyak energi listrik yang digunakan. Dijelaskan sebagai langkah pertama implementasinya Kota Yogyakarta melakukan proyek percontohan didanai Renewable energy-Energy Efficiency Program (REEEP) dengan membangun 2 buah lampu penerangan jalan umum menggunakan LED dengan power dari tenaga matahari (solar PV) di Taman Air Mancur Adipura Malioboro. Ke depan, sistem jenis ini akan dikembangkan dalam jumlah yang lebih besar di Kota Yogyakarta. Workshop penghematan Energi yang dihadiri oleh Direktur ICLEI Wilayah Asia Tenggara, Mr. Emani Kumar, Sekretariat Regional Director ICCLEI Southeast Asia, Victorino Aquitania, Mr. Vadivel Gnanavel dan Ishaaq Akoon dari Afrika Selatan dan Policy Advisor for Envirounment and Climate Change , GIZ Philip Munzinger dan pemerhati lingkungan ini berlangsung dua hari mulai tanggal, 19 - 20 Juni 2013 diisi dengan diskusi dan kunjungan ke lapangan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
MEGANTORO TERIMA HADIAH MOBIL XENIA DARI BANK JOGJA
Megantoro Karyawan Istana Kepresidenan Gedung Agung, warga Perumahan Trimulyo Jetis Bantul menerima hadiah mobil Daihatsu Xenia dari Bank Jogja, mobil diserahkan langsung oleh Walikota Yogyakarta H Haryadi Suyuti di halaman Balaikota, Selasa (18/6). Turut menyaksikan penyerahan hadiah ini Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi dan jajarannya. Hadiah mobil ini merupakan hasil pengundian yang dilakukan pada saat Ulang Tahun Bank Jogja yang diselenggarakan di XT Square sebulan yang lalu. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam sambutannya berpesan agar hadiah mobil ini semakin membawa berkah dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk aktifitas keluarga dan kalau bisa jangan dijual sebagai satu kenangan dan berharap juga nantinya menggunakan bahan bakar non subsidi yaitu pertamax. Seusai menerima hadiah, Megantoro terus menerus mengucap syukur dan menceritakan adanya firasat baik melalui mimpi istrinya dimana sang istri bermimpi mendapatkan lagi seorang anak kecil. Menurut rencana mobil Daihatsu Xenia warna putih ini akan dipakai sendiri dan tidak akan dijual sebagai kenang-kenangan dalam hidup. Megantoro berkesempatan memenangkan hadiah mobil ini setelah menabung di Bank Jogja sejak tahun 2010. Sementara itu Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi mengatakan, pemberian hadiah mobil ini merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat berbagai layanan di Bank Jogja dan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah penabung maupun saldonya. Sampai saat ini Bank Jogja sudah tiga kali menyelenggarakan undian berhadiah mobil dan diwaktu kedepan akan ditingkatkan lagi periodenya dengan melihat perkembangan jumlah nasabah. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENILAIAN KELUARGA SAKINAH TELADAN DIY
KELUARGA H. ARKANI KUSUMO MUNIR WAKIL KOTA MAJU KE TINGKAT DIY . Keluarga sakinah diharapkan akan menjadi model dan standard pembinaan dan pengelolaan keluarga khususnya di Kota Yogyakarta. Harapan ini disampaikan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di hadapan tim juri dan tamu undangan , pada acara penilaian pemilihan keluarga sakinah teladan tingkat DIY, yang diwakili keluarga H. Arkani Kusumo Munir, Senin, (17/06/2013) bertempat di jalan Melati Wetan V/54 Baciro Gondokusuman Yogyakarta. Walikota menambahkan di saat menghadapi banyak godaan yang ada disekitar kita sekarang ini, dimana penyalagunaan narkoba dan pergaulan bebas mengancam kehidupan dan masa depan anak-anak, serta orang dewasa yang tergoda dengan kemajuan tehnologi seperti televisi dan lain sebagainya, keluarga sakinah merupakan benteng untuk menghadapi semua godaan itu. " Benteng kita untuk menghadapi segala godaan duniawi ini adalah keluarga yang sakinah, mawadah, warohma," ujar tegas Walikota. Walikota menambahkan keteladanan yang telah diberikan oleh keluarga H. Arkani Kusumo Munir dapat menjadi dorongan semangat dan inspirasi bagi segenap masyarakat Kota Yogyakarta dalam mewujudkan keluarga sakinah. Ditambahkan keberhasilan pembangunan di Kota Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak terbentuknya keluarga-keluarga yang sakinah dalam masyarakat. " Karena hanya rumah tangga sakinahlah yang dapat menjadi fondasi bagi berdirinya masyarakat dan bangsa yang beradab, maju dan beriman. Keluarga H. Arkani Kusumo Munir akan dinilai oleh Tim Juri yang diketuai Drs, H. Zaenal Abidin, M.Pd dibantu sembilan anggota lain. Materi penilaian meliputi Perkawinan dan kehidupan keluarga, Pernghayatan dan pengamalan hidup berbangsa dan bernegara, Pengetahuan keluarga, dan Pemahaman dan pengamalan agama Islam. Drs, H. Zaenal Abidin berharap penilaian ini dapat menjadi contoh bagi keluarga lain untuk membangun keluarga sakinah , mawadah, warohma dan menjadi teladan bagi keluarga lainnya. Hadir dalam acara penilaian ini dua mantan walikota Yogyakarta , HR. Widagdo dan H. Herry Zudianto, Camat Gedongtengen, para lurah, tokoh masyarakat, dan undangan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATI HARI JADI KE-66 PERINDAKOPTAN GELAR POTENSI KOPERASI 2013
Peringati hari ulang tahun koperasi ke-66 yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2013, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Perindakoptan) Kota Yogyakarta menggelar potensi Koperasi tahun 2013 di Atrium Galeria Mall, Jumat, (14/06). Gelar potensi koperasi dibuka oleh Asisten Sekda bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya yang juga Pelaksana tugas Kepala Disperindagkoptan Kota Yogyakarta didampingi oleh Wakil Ketua Dekranasda kota Yogyakarta, Suryani Imam Priyono. Gelar potensi koperasi akan berlangsung tanggal 14-18 Juni 2013 mengikutsertakan para pelaku usaha yang tergabung dalam koperasi. Aman Yuriadijaya mengatakan gelar potensi koperasi sangat bermakna untuk semua lebih khususnya masyarakat perkoperasian. Menurutnya, ada dua potensi kekuatan yang menjadi lokomotif penggerak perekonomian di Kota Yogyakarta yakni pendidikan dan pariwisata. Aman berharap masyarakat koperasi dapat memanfaatkan potensi ini dengan menciptakan komoditas yang bersinggungan langsung dengan kedua sektor ini ( pendidikan dan pariwisata). Sementara itu, Prabaningtyas DS. SH. M.Hum melaporkan bahwa Gelar potensi koperasi ini bertujuan untuk menyediakan wahana ekspos keberhasilan kerja gerakan koperasi dan menggerakkan potensi perekonomian anggota koperasi khususnya dan masyarakat Yogtakarta pada umumnya. Gelar potensi ini juga diharapkan akan meningkatkan semangat berkoperasi, kerjasama yang sinergi, penciptaan keunggulan bersaing serta mendorong gerakan koperasi mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Dikatakan Pertumbuhan koperasi di Kota Yogyakarta meningkat dari tahun ke tahun. Hingga akhir tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Jogja sebanyak 565 koperasi. "Dari Jumlah tersebut sebanyak 83 persen diklasifikasikan sebagai koperasi aktif, sedangkan 17 persen siasanya diklasifikasikan sebagai koperasi tidaj aktif," ujar Prabaningtyas. Ditambahkan kepada koperasi yang aktif Disperindakoptan Kota Yogyakarta telah memberikan bimbingan dan pengemabnagan kelembagaan koperasi, pendidikan dan pelatihan dan penyuluhan. Selain itu juga diberikan penguatan permodalan dan pembiayaan koperasi serta pengembangan jaringan usaha koperasi. Gelar potensi Koperasi ini menghadir berbagai produk seperti, souvenir, kain batik, baju batik, taplak meja, asesoris wanita, dompet, ikat pinggang, perlengkapan keluarga dan lain-lain. Pembukaannya dimeriahkan dengan acara kesenian. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATI HARI KELUARGA, PEMKOT GELAR POTENSI UPPKS DAN PADUAN SUARA
Kegiatan ekonomi Produktif sebagai bagian dari Program Keluarga Berencana yang terwadahi dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) terbukti telah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus menjaga kelestarian Ber-KB Masyarakat Kota Yogyakarta. Dari tahun ke tahun Peningkatan UPPKS ini menunjukkan peningkatan, dimana saat ini dari 45 Kelurahan terdapat 250 kelompok UPPKS, hal ini dikatakan Asissten Pemerintahan Kota Yogyakarta, Drs. Ahmad Fadli dalam acara Pembukaan Gelar Potensi UPPKS dan Lomba Paduan Suara Mars Keluarga Berencana di Pendopo Rumah dinas Walikota Yogyakarta, Kamis (13/06) Ditambahakan Fadli, lomba paduan suara ini sangat berkesinambungan dengan kerja Kantor BB untuk semakin menggelorakan Program KB ditengah-tengah Masyarakat melalui keindahan dan harmonisasi lantunan lagu. Kepala Kantor KB, Christina Siwi Subektyastuti menjelaskan, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar pameran Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di depan rumah Dinas Walikota Yogyakarta, Jalan Ipda Tut Harsono, diharapakan masyarakan mengenal program KB tidak hanya sekedar pemakaian alat kontrasepsi tetapi juga membentuk keluarga yang ulet dan mandiri. Ditambahkan Siwi, pameran ini diikuti 28 kelompok UPPKS dari 250 UPPKS di Kota Yogya. Pameran semacam ini menurutnya sudah sering digelar mengiringi setiap ada momen strategis, dimana saat ini digelar juga lomba paduan suara antar kecamatan se Kota Yogya. Ini digelar agar UPPKS dapat memperkenalkan produk unggulan dan memperluas jaringan pemasaran, ujarnya. Pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan buntal oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogya Tri Kirana Muslidatun. Dalam kesmpatan tersebut hadir pula Ketua DPD Asosiasi PKL Indonesia (APLKI) DIY GKR Pembayun yang turut menyaksikan pembukaan acara. Sementara itu dari 16 peserta yang mendaftar paduan suara, diajibkan menyanyikan 2 lagu wajib dan 1 lagu pilihan. Dalam lomba paduan suara kali ini diambil 5 juara dan 1 aransemen terbaik. Dari 16 peserta tersebut dimenangi Kelompok Paduan suara Umbul Suara, Kecamatan Umbulharjo, dengan total nilai, 1200 poin, 1195 poin sebagai juara kedua dimenengi kelompok paduan Suara Gita Bahana Suara Kecamatan Danurejan. Kecamatan Mergangsan dengan kelompok paduan suara Maskara Voice menduduki juara ke tiga, dengan total nilai 1190 point. Kelompok paduan suara Calista Suara dari Kecamatan Kotagede dengan total nilai 1185 menduduki juara empat, sedangkan juara terakhir dimenengi kelompok paduan suara Sekar Melati Kecamatan Umbulharjo dengan nilai 1180, dan sebagai aransemen terbaik dimenengkan oleh Bumi Gitan Kecamatan jetis. (And)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA RAIH ADIPURA KETUJUH KALI
Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Adipura 2013, sebuah penghargaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia kepada kota yang menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup perkotaan dengan baik. Kota Yogyakarta termasuk dalam salah satu kota peraih Adipura kategori Kota Besar bersama dengan Kota Manado dan Kota Pekanbaru. Penghargaan Adipura untuk Kota Yogyakarta ini diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP. Dengan diraihnya Adipura di tahun 2013 ini berarti Kota Yogyakarta telah tujuh kali menyabet penghargaan tertinggi di bidang lingkungan ini. Selain Adipura Kota Yogyakarta juga meraih tiga penghargaan penghargaan lain yakni Plakat Adipura Pasar terbersih, Adipura Hutan Kota, dan Sekolah Adhiwiyata yang diterima oleh S Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono DP. di selah-selah penerimaan pengharagaan ini mengatakan bahwa penerimaan penghargaan Adipura, dan penghargaan Pasar tradisional terbersih dan terbaik serta dan hutan kota menunjukkkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta selalu berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Oleh karena itu, menurut Imam, komitmen ini perlu dijaga oleh semua masyarakat kota Yogyakarta maupun unsur Pemerintah mulai dari tingkatan paling bawah seperti lurah, camat, sampai ke jajaran Walikota dan Wakil Walikota . "Komitmen menjaga lingkungan ini diharapkan sungguh-sungguh dimengerti oleh masyarakat, sehingga di masa yang akan datang kota Yogyakarta mendapat penghargaan yang lebih baik lagi ( Adipura Kencana)," ujar Wakil walikota. Adipura ini juga merupakan hadiah termanis yang diberikan untuk Pemerintah Kota yang merayakan ulang tahunnya ke-66. Menyinggung penghargaan terhadap pasar yang tahun diberikan kepada pasar Beringharjo Imam mengatakan bahwa pasar tradisional yang baik itu juga dapat memberi dampak yang positip terhadap pasar itu sendiri yakni dapat meningkatkan masyarakat Jogja untuk senang datang dan berbelanja ke pasar tradisional. Dengan demikian pasar tradisonal mampu mendongkrak perekonomian masyarakat kecil maupun menengah. "Ini harus disadari betul, dari semua unsur-unsur yang bersinergisitas terhadap kebersihan pasar terutama Disperindakoptan dalam membina usaha-usaha kecil maupun pengusaha menengah sedangkan Dinas pasar menyediakan fasilitas , sarana prasarana serta didukung oleh Dinas terkait seperti Kimpraswil dan Badan Lingkungan Hidup. Inilah komitmen Pemerintah kota Yogyakarta dalam rangka menyejahterakan masyarakat kota Yogyakarta melalui lingkungan yang sehat. Wakil Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat kota Yogyakarta atas partispasinya bersama pemerintah menjaga dan memelihara lingkungan. " Saya atas nama pemkot mengcapkan terima kasih kepada semua warga kota Yogyakarta. Penghargaan ini untuk kita semua. ," ujar Imam. Imam berharap warga terus menjaga lingkungannya masiing-masing bukan kerana untuk mendapat penghargaan tetapi untuk kesehatan semua. Sementara itu, kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Susilo, SH mengatakan target Kota Yogyakarta tahun 2014 adalah meraih Adipura Kencana. Untuk mencapai target ini Badan Lingkungan Hidup akan melakukan terobosan program diantaranya adalah program Kampung Hijau di sepuluh titik dan satu kawasan hijau di Kota Yogyakarta. Selain itu, BLH Kota Yogyakarta akan berkoordiansi dengan Kabupaten Sleman dan Bantul untuk penaganan sampah dengan melakukan pembenahan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Piyungan Bantul Yogyakarta. Karena menurut Irfan TPA memiliki nilai yang tertinggi untuk penilaian Adipura Kencana. " Ya, target kami, tahun 2014 harus meraih Adipura Kencana," ujar Irfan. Mengingat banyaknya penghargaan yang diberikan, maka penyerahan Adipura 2013 ini dilakukan dalam dua tempat yakni di Istana Negara Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin, (10/06) pagi untuk kota penerima Anugerah Adipura Kencana dan Adipura utntuk pertama kali dan diserahkan secara langsung oleh presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan penerima Adipura untuk kali kedua dan seterusnya disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Profesor Dr. Baltasar Kambuaya, MBA bertempat di Assembly Hall Bidakara, Jl. Jend. Gatot Subroto Pancoran , Jakarta Selatan, Senin, (10/06) sore. Menteri KLH Balthasar Kambuaya mengatakan Sebanyak 149 kota dan kabupataen dari 374 kabupaten kota meraih pengharagaan Adipura dari KLH. Mereka dianggap telah berhasil dalam peningkatan kinerja mengelolah lingkungan perkotaan. Menurut menteri KLH jumlah penerima penghargaan tahun 2013 meningkat dibanding tahun 2012 sebayak 125 kota. Balthasar Kambuaya berharap semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya berhenti pada penghargaan ini saja, tetapi harus terus digalakkan di masa yang akan datang. (@mix/And)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT GELAR BIMTEK REFORMASI BIROKRASI
Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Reformasi Birokrasi (RB) Manajemen Perubahan. Acara dibuka oleh Asisten Administrasi Umum, Dra MK Pontjosiwi mewakili Sekda Kota Yogyakarta pada hari Rabu (12/6) bertempat di Ruang Utama Atas Balaikota. Bimtek diselenggarakan selama dua hari dengan peserta sebanyak 125 peserta yang merupakan Kepala disetiap Instansi Pemkot Yogyakarta, termasuk Lurah dan Camat. Dalam sambutan KaBag Organisasi, Kris Sarjono Sutedjo jika proses perubahan tidak dikelola dengan baik maka risiko kegagalan bahkan kemungkinan jatuh pada posisi yang lebih buruk mungkin dapat terjadi. Maka salah satu aspek penting dalam pelaksanaan RB adalah menyusun rencana yang didalamnya tidak hanya memuat rencana aksi tetapi juga strategi perubahan dan strategi komunikasi. Bimtek bertujuan sebagai berikut: 1. Memberikan arahan mengenai langkah-langkah perubahan bertahap yang akan dilakukan oleh Tim Manajemen Perubahan sesuai dengan tujuan RB; 2. Membantu mendorong seluruh elemen di Pemerintah Kota Yogyakarta untuk ikut berkomitmen melakukan upaya RB; 3. Membantu seluruh individual dalam membangun budaya kerja yang dipadukan dalam membentuk birokrasi yang lebih baik. Upaya ini tidak lain adalah untuk memberikan pemahaman awal tentang perubahan, sehingga seluruh pegawai memiliki awareness terhadap RB. Kemudian peningkatan pemahaman ini diharapkan akan mendorong munculnya persepsi positif terhadap perubahan yang dilakukan. Selanjutnya pegawai melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan yang dilakukan. Lebih lanjut Kris Sutedjo mengungkapkan, rencana manajemen perubahan di Pemerintah Kota Yogyakarta diarahkan pada empat hal yaitu: 1. Membangun komitmen seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dari level tertinggi hingga terendah untuk secara konsisten melakukan upaya bersama menciptakan birokrasi ke arah perubahan yang lebih baik; 2. Mendorong seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk merubah pola pikir lama menjadi pola pikir yang mengutamakan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders), mengutamakan kualitas dan kinerja sehingga mampu menciptakan Pemerintah Kota Yogyakarta yang mampu menjadi pilot project/contoh penerapan reformasi birokrasi; 3. Memelihara momentum perubahan agar tetap dalam posisi yang positif sesuai dengan tujuan perubahan dari RB. Dalam sambutannya Pontjosiwi mengungkapkan bahwa Reformasi birokrasi akan selalu memiliki tujuan meningkatkan kinerja aparat birokrasi pemerintah. Dan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih membutuhkan aparat birokrasi terutama SDM yang berkualitas yang akan berperan secara sistematik sesuai dengan kedudukannya membangun kesadaran moral, nilai-nilai dan etika yang kuat. Transformasi atau perubahan adalah sebuah perjalanan dan setiap organisasi akan menghadapi medan yang berbeda-beda. Perbahan tidak dapat digulirkan tanpa adanya manajemen perubahan. Di setiap negara maju selalu menerapkan continuous improvement dalam usaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Pemkot Yogyakarta telah berkomitmen menerapkan sembilan percepatan RB yakni : Penataan Struktur Birokrasi, Penataan Jumlah PNS, Sistem Seleksi CPNS Secara Terbuka, Profesionalisme PNS, Peningkatan Kesejahteraan Pegawai, Pengembangan Sistem E-Government, Efisiensi Sarana Kerja PNS, Peningkatan Pelayanan Publik dan Peningkatan Transparansi Akuntabilitas Aparatur. Demikian ungkap Pontjosiwi dalam sambutannya yang kemudian secara resmi membuka Bimtek RB ini. Adapun Narasumber yang memberikan materi, yaitu: Dr. Anwar Sanusi, MPA selaku Kepala Pusat Kajian Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara Jakarta; Budiharjo.,S.Sos.,Ma selaku Kabag Umum pada Pusat Kajian Kinerja Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara Jakarta; Siti Tusniah, SIP selaku peneliti pada Pusat Kajian Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara Jakarta. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Mahasiswa Muhammadiyah Malang Kunjungi Pemkot
Mahasiswa Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan angkatan 2011 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kunjungan ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Romobongan yang berjumlah 82 ini terdiri dari 80 mahasiswa dan 2 Dosen pembimbing. Rombongan ini dipimpin oleh Dra. Sudarti,Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang. Rombongan ini diterima oleh Drs. Tri Widayanto selaku Staf Ahli Walikota Bidang Administrasi Umum yang juga di dampingi oleh Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK), Kepala Bappeda, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, dan Kepala Bagian Organisasi. Kunjungan tersebut bertempat di Ruang Auditorium Dinas Perijinan Lantai 3 Balai Kota Yogyakarta, Selasa siang (11/6). Sudarti dalam sambutannya mengucapkan terimakasih karena rombongannya sudah di terima dengan baik dan beliau menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya adalah untuk mengetahui kebijakan pembangunan ekonomi, kebijakan pelayanan publik dan pengelolaan SDM dan SDA Sementara itu Drs. Tri Widayanto dalam sambutannya mengucapkan terimakasih telah menjadikan Kota Yogyakarta sebagai tempat dilakukannya kunjungan. Hal ini menunjukkan perhatian dari Mahasiswa Muhammadiyah Malang khusunya pada Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan terhadap kemajuan dan pembangunan Kota Yogyakarta dan Beliau berharap semoga rombongan dari Mahasiswa Muhammadiyah Malang dapat mendapatkan informasi yang di butuhkan.@nang
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Adakan Khotmil Quran
Masih dalam rangkaian peringatan HUT ke 66 Pemkot Yogyakarta kembali menyelenggarakan Khotmil Quran pada hari Selasa pagi (11/6), acara ini bertempat di Gedung baru unit IV lantai 3 komplek Balaikota Yogyakarta. Khotmil Quran ini sengaja menghadirkan para pejabat terkait dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) beserta tamu undangan. Acara Ini dibuka oleh Assisten Pemerintahan Drs. H. Achmad Fadli "Saya berharap dengan adanya acara Khotmil Quran ini bisa menambah kinerja setiap SKPD dalam melayani masyarakat dan dengan diadakannya acara Khotmil Quran di gedung baru unit IV ini saya berharap semoga gedung ini akan selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT", Kata Achmad Fadli. Walikota Jogja Haryadi Suyuti sangat mengapresiasi kegiatan Khotmil Quran ini, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Kota Yogyakarta Dra. RR. Titik Sulastri menyampaikan ucapan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk hadir di acara Khotmil Quran ini dan beliau berkata bahwa peringatan HUT ke 66 Pemkot Jogja kali ini terasa agak berbeda karena ada kegiatan mengumandangkan ayat suci Al Quran dalam rangka menempati gedung baru unit IV. Semoga dengan adanya lantunan dari ayat suci Al Quran maka gedung baru ini akan memberi rahmat dan barokah dan akan nyaman untuk ditempati.@nang.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA RAIH ADIPURA KETUJUH KALI
Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Adipura 2013, sebuah penghargaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia kepada kota yang menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup perkotaan dengan baik. Kota Yogyakarta termasuk dalam salah satu kota peraih Adipura kategori Kota Besar bersama dengan Kota Manado dan Kota Pekanbaru. Penghargaan Adipura untuk Kota Yogyakarta ini diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP. Dengan diraihnya Adipura di tahun 2013 ini berarti Kota Yogyakarta telah tujuh kali menyabet penghargaan tertinggi di bidang lingkungan ini. Selain Adipura Kota Yogyakarta juga meraih penghargaan Pasar terbersih serta Adipura Hutan Kota. Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono DP. di selah-selah penerimaan pengharagaan ini mengatakan bahwa penerimaan penghargaan Adipura, dan penghargaan Pasar tradisional terbersih dan terbaik serta dan hutan kota menunjukkkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta selalu berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Oleh karena itu, menurut Imam, komitmen ini perlu dijaga oleh semua masyarakat kota Yogyakarta maupun unsur Pemerintah mulai dari tingkatan paling bawah seperti lurah, camat, sampai ke jajaran Walikota dan Wakil Walikota . "Komitmen menjaga lingkungan ini diharapkan sungguh-sungguh dimengerti oleh masyarakat, sehingga di masa yang akan datang kota Yogyakarta mendapat penghargaan yang lebih baik lagi ( Adipura Kencana)," ujar Wakil walikota. Menyinggung penghargaan terhadap pasar yang tahun diberikan kepada pasar Beringharjo Imam mengatakan bahwa pasar tradisional yang baik itu juga dapat memberi dampak yang positip terhadap pasar itu sendiri yakni dapat meningkatkan masyarakat Jogja untuk senang datang dan berbelanja ke pasar tradisional. Dengan demikian pasar tradisonal mampu mendongkrak perekonomian masyarakat kecil maupun menengah. "Ini harus disadari betul, dari semua unsur-unsur yang bersinergisitas terhadap kebersihan pasar terutama Disperindakoptan dalam membina usaha-usaha kecil maupun pengusaha menengah sedangkan Dinas pasar menyediakan fasilitas , sarana prasarana serta didukung oleh Dinas terkait seperti Kimpraswil dan Badan Lingkungan Hidup. Inilah komitmen Pemerintah kota Yogyakarta dalam rangka menyejahterakan masyarakat kota Yogyakarta melalui lingkungan yang sehat. Wakil Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat kota Yogyakarta atas partispasinya bersama pemerintah menjaga dan memelihara lingkungan. " Saya atas nama pemkot mengcapkan terima kasih kepada semua warga kota Yogyakarta. Penghargaan ini untuk kita semua. ," ujar Imam. Imam berharap warga terus menjaga lingkungannya masiing-masing bukan kerana untuk mendapat penghargaan tetapi untuk kesehatan semua. Sementara itu, kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Susilo, SH mengatakan target Kota Yogyakarta tahun 2014 adalah meraih Adipura Kencana. Untuk mencapai target ini Badan Lingkungan Hidup akan melakukan terobosan program diantaranya adalah program Kampung Hijau di sepuluh titik dan satu kawasan hijau di Kota Yogyakarta. Selain itu, BLH Kota Yogyakarta akan berkoordiansi dengan Kabupaten Sleman dan Bantul untuk penaganan sampah dengan melakukan pembenahan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Piyungan Bantul Yogyakarta. Karena menurut Irfan TPA memiliki nilai yang tertinggi untuk penilaian Adipura Kencana. " Ya, target kami, tahun 2014 harus meraih Adipura Kencana," ujar Irfan. Mengingat banyaknya penghargaan yang diberikan, maka penyerahan Adipura 2013 ini dilakukan dalam dua tempat yakni di Istana Negara Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin, (10/06) pagi untuk kota penerima Anugerah Adipura Kencana dan Adipura utntuk pertama kali dan diserahkan secara langsung oleh presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan penerima Adipura untuk kali kedua dan seterusnya disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Profesor Dr. Baltasar Kambuaya, MBA bertempat di Assembly Hall Bidakara, Jl. Jend. Gatot Subroto Pancoran , Jakarta Selatan, Senin, (10/06) sore. Menteri KLH Balthasar Kambuaya mengatakan Sebanyak 149 kota dan kabupataen dari 374 kabupaten kota meraih pengharagaan Adipura dari KLH. Mereka dianggap telah berhasil dalam peningkatan kinerja mengelolah lingkungan perkotaan. Menurut menteri KLH jumlah penerima penghargaan tahun 2013 meningkat dibanding tahun 2012 sebayak 125 kota. Balthasar Kambuaya berharap semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya berhenti pada penghargaan ini saja, tetapi harus terus digalakkan di masa yang akan datang. (@mix/And)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
GEBYAR PASAR TRADISIONAL MERIAH
Sejumlah gunungan yang terbuat dari berbagai macam bahan pangan dan komoditas lain yang dijual di pasar-pasar tradisional ikut memeriahkan Gebyar Pasar Tradisional Kota di Kota Yogyakarta, selanjutnya gunungan-gunungan hasil kreasi pedagang pasar ini diperebutkan untuk masyarakat di depan Rumah Dinas Walikota Yogyakarta, Jumat (7/6). Gebyra pasar tradisional ini juga dalam rangka memeriahkan HUT Pemkot Yogyakarta ke 66. Sebelum perebutan gunungan ini dilaksanakan kirab pedagang pasar dari seluruh Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta yang berjumlah 34 pasar dari Pasar Beringharjo ke Balaikota Yogyakarta. Dalam kirab ini Paguyuban-paguyuban pedagang berkesempatan menampilkan kreasinya dan melakukan pawai di hadapan Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, bahkan Walikota juga mendapatkan sesrahan berupa jajan pasar dan sayur mayur bahkan ayam dari para pedagang. Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengatakan, gebyar pasar dan pawai ini adalah untuk mempromosikan pasar tradisional sebagai ikon wisata belanja di Kota Yogyakarta, dan mengajak masyarakat untuk selalu berbelanja di pasar-pasar tradisional. Walikota juga mengharapkan adanya kerjasama dari pedagang dan paguyuban sehingga bisa juga terwujud satu sinergi yang mantap dengan program kerja Pemerintah Kota Yogyakarta, sehingga bisa mewujudkan bahwa pasar tradisional tidak hanya sebagai tempat transaksi tetapi bisa menjadi ikon wisata. Sementara itu Kepala Dinas Pengelolaan Pasar, Ir Suyono mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya memberdayakan dan meningkatkan perekonomian dengan peningkatan kunjungan dan omset pedagang melalui promosi pasar tradisional.(hg)