Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Pantau USBN
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Unggaran I untuk melihat sejauh mana pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandart Nasional (USBN) yang serentak dilakukan di seluruh Kota Yogyakarta, Selasa (23/4). Hasil pantauan di hari kedua pelaksanaan USBN, Walikota mengatakan, USBN berjalan lancar. Walikota menjelaskan hasil pantauan monitoring ditingkat SD baik negeri dan swasta, pihaknya telah mendata sebanyak 7346 siswa yang terbagi dalam 166 sekolah di Kota yang mengikuti USBN. Selama dua hari pelaksanaan Ujian, pihaknya belum menerima laporan kendala. Artinya UN pada tingkat SD tahun 2019 untuk dua hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Haryadi pun meminta agar Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan instansi terkait seperti kecamatan agar turut memantau pelaksanaan USBN. Kecamatan agar monitor sekolah dalam wilayahnya. Lurah juga monitor. Karena SD kan setiap pagi masih ada distribusi soal dan jangan sampai ada gangguan yang tidak diperlukan, ujarnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menciptakan kondisi aman, tertib dan lancar selama pelaksanaan USBN berlangsung. Sementara Kepala SDN Ungaran 1 Yogyakarta, Dwi Atmi Sutarini menambahkan, pelaksanaan USBN di SDN Ungaran 1 Yogyakarta diikuti oleh 127 siswa. Ujian berjalan lancar. Di hari pertama dan hari kedua ini seluruh siswa masuk semua, tuturnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Berikan Motivasi Peserta UNBK
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambangi para siswa siswi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP N 8 Yogyakarta, Rabu (24/4/2019) pagi. Selain melakukan monitoring, kehadirannya kali ini sekaligus untuk memberikan semangat dan motivasi para peserta. Bisa bertatap muka langsung dengan Wakil Walikota, para peserta UNBK di SMP N 8 Yogyakarta pun mengaku bisa menjalani UNBK dengan lancar dan tanpa hambatan hingga sampai hari ketiga ini. Meski begitu, mereka mengeluhkan bobot soal bahasa indonesia yang dinilai paling sulit di bandingkan mata pelajaran lain. Namun secara keseluruhan proses UNBK di SMP N 8 Yogyakarta berjalan lancar. "UNBK tingkat SMP ini lancar-lancar semua tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena untuk di Yogyakarta mengerjakan ujian dengan komputer ini sudah ada pelatihan beberapa kali, bahkan sudah latihan hingga 12 kali untuk membiasakan diri," ucap Heroe Poerwadi disela-sela pantauannya pagi ini. Dengan begitu pihaknya pun optimis di Yogyakarta bisa berjalan dengan lancar. Meskipun beberapa hari lalu pihaknya mengakui ada beberapa masalah seperti sinyal internet, namun bisa segera diatasi. "Yang kemarin hanya itu saja, ada satu sekolahan yang internetnya sempat drop tapi tidak laam bisa diatasi, kalau pagi ini semua laporan lanacar tidak ada keluhan," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Sekolah SMP N 8 Yogyakarta, Ratna Wuryaningsih menyampaikan bahwa pihaknya menyediakan enam ruangan untuk 11 kelas. Termasuk juga melayani gabungan dari sekolah lain. "Sejauh ini pelaksanaan UNBK di SMP N 8 Yogyakarta berjalan lancar, para siswa juga kami siapkan sebelumnya agar bisa menjalani ujian dengan tenang dan rileks," paparnya. Sementara itu Kabag Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dedi Budiono menguraikan, peserta UNBK terdiri dari 8003 siswa-siswi SMP baik negeri maupun swasta yang tersebar di 58 sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara UNBK. "Seperti tahun lalu, dilakukan dalam dua sesi saja. Sekolah dan siswa sudah siap. Komputer juga sudah cukup. Hanya ada beberapa sekolah yang masih menumpang. Sekolah-sekolah yang siswanya tidak terlalu banyak," kata Dedi. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
59 Peserta mengikuti Lomba Merangkai Buah
59 peserta ikut meramaikan Lomba Merangkai Buah dalam Memperingati Hari Kartini Tahun 2019. Kegiatan ini digelar di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Rabu (24/4). Acara ini terselenggara rutin setiap tahunnya. Setiap Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsur pelaksana wajib mengirimkan satu tim yang terdiri dari dua orang. Jenis lomba dalam merangkai buah ini bebas sesuai kreatifitas masing-masing peserta. Setiap buah harga bahan maksimal sekitar Rp 100 ribu dan ini semua di tanggung oleh pihak DWP. Salah satu juri dalam ajang lomba merangkai buah, Idayati mengatakan penilaian tidak memerlukan banyak criteria, namun dilihat dari tingkat kreatifitasnya. "Kriteria penilaian ini meliputi kreatifitas, kesesuaian Tema dan Keindahan dalam merangkai buah yang sudah di siapkan oleh masing-masing peserta" katanya. Bahan dasar buah masih berbentuk utuh. Selain itu bahan dirangkai di lokasi lomba yang di taruh diatas meja peserta. Sebelumnya, Panitia atau juri lomba sudah melakukan pengecejan bahan sebelum lomba dimulai. Pelaksanaan lomba ini memakan waktu hingga 60 menit. Hadiah yang di dapatkan bagi peserta yang memenangkan lomba merangkai buah tinggi meliputi, Juara pertama yang dimenangkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan mendapatkan hadiah Rp 2 Juta, Juara kedua oleh Kementrian mendapatkan uang tunai sebesar Rp 1,7 jutaan, juara ke tiga dari Kecamatan Umbulharjo mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 1,5 Juta rupiah. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan juara harapan satu dan dua juga mendapatkan hadiah yakni, juara harapan satu dimenangkan oleh Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil mendapatkan hadiah Rp 1,2 Jutaan, Harapan ke dua dari Lapas Wirogunan mendapatkan Rp 1 Juta. Penasehat DWP, Poerwati Soetji Rahajoe berharap dengan adanya kegiatan lomba ini mampu bemberikan sifat positif dan keratif bagi warga kota Yogyakarta. "Ini merupakan salah satu dibidang pendidikan dan ketrampilan, kita memang memberikan failitas kepada anggota. Saya kirra ini adalah suatu ilmu untuk memotifasi selalu berperan aktif dalam kegiatan" ungkapnya Soetji Rahajoe menambahkan, keuntungan yang didapatkan tidak hanya untuk ibu-ibu yang terbiasa dengan merangkai buah, namun juga untuk ibu-ibu pemula. "Kegiatan ini keuntungannya tidak pribadi, untuk ibu-ibu yang memiliki usaha bisa menambah skill yang di punya, selain itu untuk ibu-ibu bisa menarik minat di bidang ini. Kita disini hanya memfasilitasi memicu ibu-iubu untuk mendalami lagi" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
UMKM didorong Miliki Izin P-IRT
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan terus mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah khususnya yang bergerak di bidang kuliner untuk memiliki Izin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT). Langkah tersebut dilakukan salah satunya dengan menggelar penyuluhan keamanan pangan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Para pelaku juga disosialisasikan prosedur mengurus P-IRT oleh Dinas Kesehatan. Wakil Waliota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi langkah tersebut, Ia menilai Yogyakarta memiliki potensi pasar kuliner yang cukup besar. Dengan kondisi itu, Ia meminta para pelkau UMKM untuk bisa mengambil keuntungan. "Industri kuliner atau makanan telah menjadi salah satu pilar penyumbang PDRB Kota Yogyakarta. Berbagai kuliner baik yang tradisonal maupun modern ada dan tersaji di Kota Yogyakarta," ucap Heroe Poerwadi dalam Pelatiahan Sertifikat Industri Rumah tangga Pangan di RS Pratama Yogyakarta, Rabu (24/4/2109). Sebagai Kota tujuan wisata dengan ragam kuliner maka, menurutnya, pelatihan standardisasi pengolahan pangan atau yang sering di sebut PIRT merupakan suatu keharusan mengingat wisatawan yang berkunjung dan berbelanja di Kota Yogyakarta membutuhkan kepastian bahwa produk olahan pangan yang dibeli telah memenuhi standar kualitas produk, standar kesehatan produk, dan halal serta kemasan yang baik. "Dari pelatihan yang telah diselenggarakan yang ke sekian kali ini, membuktikan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta peduli dan memprioritaskan program yang berpihak pada pelaku industri olahan pangan berbasis rumah tangga," ucapnya. Selain itu, masih kata Heroe, juga sebagai upaya untuk membangun branding Kota Yogyakarta sebagai destinasi wisata kuliner yang berkualitas, sehat dan halal. Berdasarkan data yang diperolehnya dari pihak penyelenggara layanan belanja hantaran kuliner, bahwa belanja kuliner di Yogyakarta bisa sampai milyaran dalam sebulan dengan pelaku usaha sekitar 6000 pengusaha, bahkan untuk ranking pertama bisa meraup Rp.450 juta sebulan melalui layanan hantaran makanan berbasis online. "Angka tersebut belum termasuk pelanggan yang langsung beli ke tempat tersebut. Manisnya potensi pasar kuliner tersebut bias juga dunikmati para pelaku industri olahan pangan rumah tangga sepanjang mampu memenuhi standar mutu dan layanan," tandasnya. Lebih lanjut Heroe menuturkan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki Jogja Smart Service yang di dalamnya terdapat konten Dodolan dan Nglarisi, dari konten tersebut diharapakan pelaku UMKM di Kota Yogyakarta dapat melakukan promosi dan penjualan produknya. "Selain itu melalui program gandeng gendong Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki program fasilitasi dan pemberdayaan melalui program pembelian produk olahan pangan warga Kota Yogyakarta melalui APBD yang berkisar pada angka 38 milyar tiap tahun," terangnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia Kisworini menambahkan, bahwa pelatihan ini merupakan program rutin Dinas Kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dari mulai pemilihan bahan baku, cara mengolah yang hygenis, cara menyajikan dan kemasan yang memenuhi standar mutu. "Dengan terpenuhinya standar mutu produksi maka produk makanan olahan akan aman untuk dikonsumsi dan halal. Pencantuman PIRT dan halal dalam sebuah produk olahan akan memberikan rasa aman bagi pelanggan dan mampu bersaing di pasar," tandasnya. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pastikan Berjalan Lancar, Walikota Pantau Langsung UN
Guna memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTS berjalan dengan baik, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, melakukan peninjauan lansung pelaksanaan UN tersebut di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Dalam kunjungannya di hari ketempat UNBK tersebut, proses ujian berjalan dengan baik. "Kami melakukan kunjungan ke beberapa sekolah untuk melihat secara langsung pelaksanaan UN dan semua sekolah tidak ada yang mengalami kendala di hari pertama pelaksanaan UN," tandas Walikota di sela sela pantauannya, Kamis (25/4/2019). Ia mengimbau kepada para guru pengawas untuk tidak memberikan ketegangan kepada para siswa yang mengikuti ujian. "Saya harap para pengawas melaksanakan tugas dengan penuh integritas dan tanggung jawab, tapi jangan buat anak-anak jadi panik. Tetap mengawasi dalam kerangka melayani. Saya harap kehadiran pengawas di tengah anak-anak saat ujian bisa membuat mereka jadi lebih percaya diri, tuturnya. Ia berpesan agar siswa dapat mengerjakan soal dengan percaya diri dan tidak percaya pada bocoran jawaban UN. Anak-anak harus konsentrasi mengerjakan soal untuk mendapatkan hasil terbaik, harus percaya diri, jangan percaya dengan bocoran jawaban, dan tidak lupa untuk berdoa agar kalian dapat mengisi jawaban dengan lancar, katanya. Selain melakukan monitoring, kehadirannya kali ini sekaligus untuk memberikan semangat dan motivasi para peserta. Dengan begitu pihaknya pun optimis UNBK di Kota Yogya bisa berjalan dengan lancar. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dorong Pembangunan Infastruktur Kota Yogya Dengan Program Padat Karya
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta selalu berkomitmen untuk serius menangani kawasan kumuh di wilayahnya. Penangangannya dengan melibatkan warga setempat dengan program padat karya. Program ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan. Pada Tahun 2019 ini program Padat Karya Infrastruktur difokuskan pada Kelurahan Giwangan dan Kelurahan Pandeyan yakni berupa pembuatan jalan paving blok. "Program Padat karya infrastruktur di Kelurahan Giwangan berupa paving block di RW 6 dengan ukuran 56x3m dan di Pandeyan terdapat dua titik yakni di RW 5 dengan ukuran 146x1,1m dan RW 7 dengan ukuran 158x1,5m" Kata Kepala Dinas Koperasi UKM, Nakertrans Kota Yogya, Christina Lucy Irawati di lokasi, Jumat (26/04/2019). Pada pengerjaan padat karya infrastruktur tersebut, lanjutnya, melibatkan 24 orang di masing-masing kelurahan sehingga total ada 48 orang untuk Giwangan dan Pandeyan, sedangkan waktu pelaksanaan selama 30 hari, dimulai pada 20 Maret 2019 lalu. "Meskipun program ini dilakukan dalam waktu yang tidak lama tetapi diharapkan tetap dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga kedepan program singkat ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat di Kelurahan Giwangan dan Pandeyan" ungkapnya. Sementara itu menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pembangunan infrastruktur tersebut selain dapat bermanfaat bagi warga disekitar proyek, program ini juga dapat dirasakan oleh warga masyarakat secara luas dalam melaksanakan aktifitas keseharian, sehingga aktifitas masyarakat tidak terganggu dengan kondisi jalan yang tidak bagus. "Program infrastruktur Padat Karya dapat menciptakan budaya gotong royong dan kebersamaan yang ada di tengah masyarakat sebagai motor penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga," ujarnya. Ia berharap bagi masyarakat Giwangan dan Pandeyan dengan diresmikannya jalan tersebut dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian wilayah melalui kemudahan aksesibilitas, peningkatan produktifitas dan terkelolanya sumber daya lokal secara maksimal. "Warga masyarakat juga harus memelihara dan merawatnya sehingga segala fasilitas yang dibangun dapat terus dinikmati oleh generasi anak cucu kita nanti. Rasa handarbeni atau memiliki terhadap segala fasilitas umum hendaknya dapat kita pupuk sehingga keberadaan fasilitas umum senantiasa terawat dengan baik" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Potensi Wisata Halal Yogyakarta Terus Didorong
Kota Yogyakarta dinilai sebagai salah satu Kota di Indonesia yang memiliki potensi pasar wisata halal yang cukup besar. Karena itulah Pusat Penelitian Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI pun bertolak ke Yogyakarta untuk melakukan sebuah penelitian, kamis (25/4/2019). "Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan masukan terkait regulasi yang diperlukan dalam rangka mendorong potensi pariwisata halal di daerah," ucap salah satu peneliti Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI, Hilma Meilani di Hotel Sofyan Inn Unisi. Potensi pariwisata halal secara nasional telah tercermin dalam keberhasilan Indonesia menempati peringkat pertama sebagai destinasi pariwisata halal berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) Tahun 2019. "Provinsi DI Yogyakarta juga menempati posisi keenam sebagai destinasi halal terbaik nasional setelah Lombok, Aceh, Jakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hal ini menunjukkan potensi pariwisata halal di Kota Yogyakarta sengat besar," jelasnya. Poin yang diperoleh antara lain, sambungnya, pendekatan moslem friendly di setiap obyek wisata. Penekanan ada pada perbaikan kualitas kebersihan dan ketertiban pada setiap obyek wisata di Yogyakarta dengan penyediaan sarana ibadah yang memadai. "Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan serangkaian Peraturan Daerah yang membatasi penjualan minuman beralkohol khusus untuk hotel bintang tiga ke atas dalam rangka menciptakan kenyamanan bagi wisatawan yang menginap," kata Hilmi. Hilmi kembali menjelaskan, Kebijakan ini ditempuh dalam rangka memastikan ketersediaan wisata kuliner halal bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Pemerintah juga perlu memikirkan kemudahan dalam penerbitan sertifikasi halal bagi pengusaha di industri pariwisata. Sertifikat halal selain akan meningkatkan omset bagi pengusaha, di level makro juga akan mendorong pendapatan devisa secara nasional. Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, di Perancis, Taiwan, jepang telah melaksanakan konsep wisata halal, dimana di negara tersebut terdapat hotel, kantor, sarana publik memiliki fasilitas ibadah dari mulai tempat wudhu, kamar mandi, Mushola dan Masjid, di kamar hotel terdapat sajadah, petunjuk arah kiblat, alat perlengkapan sholat, Al Qur"an dan menyediakan sajian masakan yang halal. Lebih lanjut Wakil Walikota menjelaskan bahwa wisata halal adalah segmen pasar, dimana ada pasar yang menuntut tersedianya destinasi wisata yang halal, agar warga dapat menjalankan ibadah sesuai agama dengan aman, nyaman, dan tertib. "Kata aman adalah tersedianya makanan halal yang tidak membuat wisatawan ragu dalam menyantap makanan, kata nyaman dapat menjalankan ibadah dengan sarana poreasarana yang memadai, sedangkan kata tertib adalah dalam melaksanakan wisata dan beribadah dijalani dengan tertib," jelasnya. Di Kota Yogyakarta, sambungnya, terdapat kampung internasional Pawirotaman dan Sosromenduran. Di kedua kampung tersebut terjadi benturan budaya akibat perilaku wisatawan mancanegara dengan warga lokal. "Meski demikian dengan kearifan lokal permasalahan tersebut dapat dikompromikan. Selain itu juga terdapat wisata religi, misal di Masjid Gede Kauman Kraton Yogyakarta," paparnya. Dalam kesempatan yang sama Toufik Ridwan, ketua Persatuan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) DIY, potensi wisata halal di Yogyakarta sangat potensial. Hal ini merujuk pada Jogja Festival Halal yang beberapa saat lalu diselenggarkan, dimana pesertanya mulai dari hotel syariah, Restoran dan makanan halal, spa dan pijat syariah, yang mana dari peserta tersebut telah memenuhi standar sebagai destinasi wisata halal. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pembayaran Wajib Pajak PBB Targetkan Rp 82 Miliar
Acara pekan panutan pembayaran PBB tahun 2019 diadakan di Grha Pandawa Yogyakarta, Kamis (25/4). Kegiatan ini merupakan salah satu pembayaran pajak demi kelancaran, kesuksesan program dan kegiatan bangunan di segala bidang. Salah satu sumber pendapatan dalam pembiayaan pembangunan berasal dari penerimaan pajak daerah. Begitu pula dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu sector penerimaan Negara pemegang peran penting dalam pembiayaan pembangunan Kota Yogyakarta. Pimpinan BPD DIY Cabang Senopati, Wahyu Wijonarko mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan panutan kepada masyarakat dan karyawan yang ada di Kota Yogyakarta. "Saya berharap masyarakat, karyawan wajib membayar pajak dengan ketetapan yang sudah ditentukan" ujarnya. Tambahnya, penyediaa wajib pajak merupakan layanan dalam rangka terus berupaya meningkatkan inergitas kesadaran masyarakat dalam pembayaran wajib pajak. "Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan transparasi akredibilitas kecepatan dengan upaya yang di lakukan oleh PBB" katanya. Pada tahun ini telah diserahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2019 sebanyak Rp 95 Miliar. "Saya berharap dengan acara ini masyarakat akan tergugah hatinya untuk menunaikan kewajibannya membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebelum batas waktu terakhir pembayaran pajak" ungkapnya. PBB menargetkan pada tahun 2019 total pajak sebesar Rp 82 Miliar dapat terealisasikan dengan optimal, bahkan mampu melebihi target yang ditetapkan. Kegiatan ini tidak hanya sebagai pembayaran wajib pajak saja, namun panitia menyediakan berbagai doorprice berupa TV, Kulkas, dan lain sebagainya untuk diberikan kepada warga ataupun karyawan yang ikut serta dalam kegiatan ini. Pelayanan yang dilakukan oleh PBB ini didukung oleh Bank Pembangunan Daerah DIY. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Bulan Ramadhan, Karangwaru Gelar Kirab Budaya Merti Dusun
Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan warga Kelurahan Karangwaru Kota Yogyakarta menggelar kirab budaya merti dusun untuk kali pertama, Sabtu (27/4/2019). Mengambil start dari lapangan Karangwaru, kirab yang terdiri dari bregodo, barongsai, hingga gunungan sayuran bergerak mellintas jalan magelang. Berhasil menyita perhatian warga, acara Merti dusun Karangwaru juga diramaikan dengan pameran produk UMKM setempat, hingga pagelaran ketoprak di malam harinya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut hangat kirab budaya ini, pihaknya pun berharap kirab ini bisa menjadi agenda rutin di Karangwaru, sehingga bisa dilaksanakan setiap tahun menjelang Bulan Suci Ramadhan. "Aacara ini adalah bukti bahwa warga di Karangwaru selalu kompak dan mengutamakan kebersamaan dan gotong royong," ucap Heroe. Pihaknya berharap kirab ini bisa menjadi pemicu semangat baru warga karangwaru sekaligus menjadi media untuk mengeratkan kebersamaan antar warga sehingga tercipta karangwaru yang lebih baik lagi. "Karangwaru salah satu dari lima kelurahan terbaik di Kota Yogyakarta, ini adalah bukti bahwa karangwaru memang memiliki potensi yang bagus. Warganya pun memiliki perhatian yang besar terhadap kemajuan karangwaru," imbuhnya. Disis lain Heroe juga menuturkan, Budaya adalah modal untuk menyatukan, budaya menjadikan kita selalu merasa bersama. Ia juga mengingatkan, dengan menjaga dan melestarikan tradisi budaya maka kerukunan akan terus terjaga dan terpupuk dengan baik. Heroe mengajak warga Karangwaru untuk bersama-sama mendorong kemajuan Karangwaru. "Selain itu yang tidak kalah pentingnya semoga dengan merti budaya ini, kita nanti bisa memasuki bulan ramdhan dengan penuh khusyuk dan memberikan berkah bagi kita semua," pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perempun Ujung Tombak Lahirnya Generasi Hebat
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menilai Perempuan memiliki peran yang sangat strategis. Pihaknya meminta Perempuan Yogyakarta menjadi ujung tombak lahirnya generasi hebat Indonesia. "Wanita mempunyai posisi yang sangat penting dalam keluarga yaitu membina dan mendidik generasi penerus yang berkualitas," ucapnya saat menghadiri puncak peringatan hari kartini di Grha Pandawa Balikota Yogyakarta, (26/4/2019). Mendidik anak, sambungnya, dapat di ibaratkan seperti menanam bibit pohon, mulai dari menyiapkan lahan, melakukan perawatan, pemupukan, menjaganya dan pemantauan perkembangan pohon sampai besar dan berbuah. "Pohon yang terawat dengan baik tentunya akan menghasilkan buah yang bagus pula, setelah pohon itu kuat dan berbuah kita juga harus selalu berdoa agar pohon yang kita tanam akan banyak memberi manfaat bagi semua, baik dari akarnya, batangnya, rantingnya,daun dan juga buahnya," jelas Haryadi. Oleh karena itu, masih kata Haryadi, para wanita hendaknya mampu menyesuaikan dan menyeimbangkan peranannya baik sebagai wanita yang berkarir maupun sebagai seorang ibu dalam sebuah keluarga. Meskipun saat ini banyak kaum wanita meraih pendidikan tinggi, mempunyai kedudukan serta kemandirian secara ekonomi, tetap jadikanlah keluarga sebagai prioritas utama dan pertama karena keluarga adalah harta yang paling berharga yang tidak akan ternilai oleh besarnya materi. "Mari kita bekali anak-anak kita dengan pendidikan yang cukup, mulai dari pendidikan agama, moral, sosial dan karakter agar dikemudian hari dapat menjadi kebanggaan orang tua dan menjadi generasi unggul di masa yang akan datang," tandasnya. Sementara itu Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun menuturkan, Atas perjuangan dan semangat Kartini yang pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. "Kini kita dapat melihat perempuan-perempuan Indonesia yang hebat, tidak hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga tetapi juga ikut berpartisipasi dalam memberi warna kehidupan masyarakat dengan berbagai kegiatan-kegiatan pembangunan dan sosial," tuturnya. Oleh karena itu, menurutnya, kartini modern harus berani bermimpi, kreatif dan inovatif sehingga dapat menyetarakan diri ikut serta dalam pembangunan di Daerah serta menjadi teladan bagi kaum perempuan di lingkungan masing-masing. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Bersepeda Bersama Ribuan Warga Jogja
Wakil Walikota Heroe Poerwadi mengawali kegiatannya di hari Minggu, (28/04/2019) pagi dengan bersepeda bersama komunitas pesepeda Pitnik Jogja. Acara ini dalam rangka memperingati hari jadi komunitas tersebut yang ke empat dan peresmian shelter Jogjabike yang ada di setiap hotel yang ada di Kota Yogya Pelepasan kegiatan tersebut dilakukan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dengan ditandai pengibasan bendera start di halaman balaikota Yogyakarta. Usai melepas start Wawali pun ikut bersepeda bersama peserta yang lainnya menuju titik nol Kota Yogya Pada kesempatan tersebut Wawali berpesan agar komunitas Pitnink terus menjalin tali silaturahmi diantara anggota dengan tidak memandang suku, agama, ras, dan golongan. "Piknik harus memberi contoh bagaimana tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok sambil bersepeda. Karena ini tidak memberikan nilai pendidikan bagi masyarakat" ungkapnya di lokasi. Ia berharap komunitas Pitnik bisa terus berkembang agar kegiatan bersepda dapat di tularkan kepada warga masyarakat lain dimanapun Piknik berada. Ia menambahkan semangat gotong royong dan kebersamaan inilah yang terus didorong Pemkot Yogyakarta kepada warga masyarakat kota Yogya, dalam membangun kota Yogyakarta ke depan. "Dengan kebersamaan dan gotong royong kita dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat dengan baik,"tambahnya. Tidak lupa Ia berpesan kepada warga dan komunitas peseda untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan kota Yogyakarta melalui tugas, peran dan fungsinya masing-masing. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dalam pembangunan akan tercapailah apa yang dicita citakan bersama yakni masyarakat yang sejahtera lahir dan batin dalam segala aspek kehidupan. Menurutnya ada banyak manfaat yang didapat dari kegiatan bersepada. Kegiatan bersepeda akan membuat orang menjadi sehat jasmani dan rohani. Selain itu kegiatan bersepeda bersama juga dapat memupuk rasa setiakawan, kebersamaan dan gotong royong. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Terus Genjot Pembentukan Kampung Panca Tertib
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali menambah jumlah Kampung Panca Tertib sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat mewujudkan ketertiban dan kenyamanan Kota Yogyakarta. Minggu, (29/04/2019) giliran kampung Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta yang dikukuhkan sebagai Kampung Panca Tertib. Hingga April 2019 ini setidaknya 64 kampung mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib. Pemkot Yogyakarta akan terus menambah pembentukan kampung-kampung panca tertib. Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota, Heroe Poerwadi, mengatakan tekad warga masyarakat Gedongkiwo menjadikan kampungnya sebagai kampung yang tertib dengan ditandai penandatanganan deklarasi kampung Panca Tertib patut mendapat apresiasi. Menurutnya Kampung panca tertib ini membawa dampak yang positif terhadap penegakan peraturan di daerah, sehingga supaya dapat ditambah ke depannya. Ia menandaskan bahwa semua warga memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungannya agar tetap tertib dari segala aspek. Kehidupan sosial bermasyarakat bisa tertib, saling tolong menolong, rukun, serta memiliki lingkungan tertata rapi merupakan kunci kebersamaan dalam sebuah lembaga dalam hal ini Rukun Warga. Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama pemerintah untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut. Dengan adanya kampung panca tertib tersebut Ia berharap mampu menjadi sarana penanaman nilai-nilai ketaatan hukum, kedisiplinan, dan kepekaan dalam masyarakat. Ia pun menegaskan jika Pemkot Yogya akan terus memberikan sosialisasi kepada warga tentang dampak positif tentang kampung panca tertib. Termasuk membahas berbagai permasalahan yang muncul dalam setiap pertemuan rutin bersama warga" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ryan Permana Nur Muhammad - Putri Kumala Devianti Juarai Dimas Diajeng 2019
Penobatan Dimas Diajeng Kota Jogja digelar Pagelaran Kraton Yogyakarta, Minggu (28/7) malam. Dimas Ryan Permana Nur Muhammad dan Diajeng Putri Kumala Devianti berhasil meraih Juara I dalam Pemilihan Dimas Diajeng Kota Jogja 2019. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menuturkan dengan adanya pemiihan Dimas Diajeng dapat meningkatkan daya saing kepariwisataan. "Suatu daerah harus melakukan promosi yang gencar, serta bersolek diri guna menarik sebanyak-banyaknya wisatawan, sehingga tujuan pariwisata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat terwujud, salah satunya melalui ajang Dimas Diajeng" ungkapnya. Heroe menambahkan Dimas Diajeng bukan lomba untuk mencari siapa yang ganteng atau cantik, bukan lomba mencari siapa yang pinter namun lomba untuk mencari sosok anak muda Kota Yogyakarta yang berkarater dan memiliki wawasan tentang Yogyakarta. "Wawasan Yogyakarta bisa berupa pemahaman Yogyakarta sebagai pusat pendidikan, Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Yogyakarta sebagai kota heritage, Yogyakarta sebagai kota filosofi, Yogyakarta sebagai kota kuliner, Yogyakarta sebagai Kota wisata. Nah untuk merepresentasikan semua hal tentang Yogyakarta dan agar sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan maka diselenggarakan Dimas Diajeng," ucapnya. Ia menegaskan, Para peserta Dimas Diajeng hendaknya mampu memenuhi harapan, baik harapan keluarga untuk mampu memeberikan penampilan yang terbaik agar memberikan kebanggan pada keluarga, harapan masyarakat agar kemampuan yang dimiliki oleh peserta dimas diajeng dapat disumbangsihkan untuk kepentingan masyarakat di lingkungannya masing-masing. "Harapan kami talenta dan bakat yang dimiliki oleh para peserta dapat ditampilkan secara optimal agar hasil penilaian juga maksimal, oleh karena itu fokus dan konsentrasi pada pertanyaan atau apapun yang disampaikan oleh panelis atau dewan Juri," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang menerangkan, Kegiatan Dimas Diajeng Kota Yogyakarta ini dilakukan melalui tahapan seleksi dalam bentuk serangkaian tes baik tes psikologi, wawancara dan presentasi. Pada awalnya diikuti oleh 130 peserta dan malam ini mengerucut menjadi 30 finalis yang akan dipilih sepuluh orang dengan rincian lima Dimas dan lima Diajeng. "Kegiatan Dimas Diajeng ini telah diselenggarakan sejak tahun 2000 yang lalu dan hingga saat ini telah dilaksanakan untuk ke sebelas kalinya. Dimas Diajeng merupakan duta wisata Kota Yogyakarta yang akan melakukan serangkaian kegiatan edukasi, sosialisasi dan promosi wisata di Kota Yogyakarta," tambahnya. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Merti Kampung Bangunrejo Dimeriahkan Sederet Kesenian
Warga Kampung Bangunrejo kembali menggelar Merti Kampung dengan menampilkan sejumlah potensi budaya dan kesenian yang mereka miliki, Minggu (28/4/2019). Seperti tahun sebelumnya, Merti kampung budaya Bangunrejo ini diawali dengan kirab yang diarak mulai dari Lapangan Segoro Amarto RW 13 Kricak. Iring-iringan kontingen perwakilan dari masing-masing Rt dan rw turut memeriahkan acara tersebut, karnaval seni budaya itupun berhasil menyita perhatian warga sekitar. Dilepas langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, sejumlah kesenian ditampilkan mulai dari reok hingga bregodo beragam seni tari tradisional. Heroe menyampaikan bahwa seni tradisi merupakan warisan budaya yang hadi luhung, oleh karena itu pemerintah Kota Yogyakarta melalui Organisasi pemerintah Daerah (OPD) memfasilitasi dan memberdayakan masyarakat, pelaku seni-budaya, organisasi seni-budaya termasuk di dalamnya Desa Budaya. "Dengan adanya fasilitasi tersebut diharapkan seni tradisi tidak punah dan terjaga keberlangsungannya, tidak punah karena masyarakat melakukan kegiatan nguri-uri seni tradisi dan keberlangsungan terjaga dikarenakan adanya regenerasi pelaku seni tradisi," ucapnya. Ia mengingatkan Regenerasi sangat penting untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan keberadaan seni tradisi yang dalam perkembangannya akan mengikuti kondisi jaman. Dalam kesempatan yang sama Ketua RW 13 sekaligus ketua LPMK Kricak, Haryanto menyampaikan bahwa kegiatan Merti Kampung Budaya Bangunrejo tahun ini mengambil tema, "Melestarikan Budaya Dan Tradisi Membangun Hati Demi Ibu Pertiwi". Acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan, yang telah mendapatkan fasilitasi dari Dinas pariwisata Kota Yogyakarta, Kegiatan ini dimeriahkan dengan tari-tarian dari warga dari mulai usia PAUD, anak-anak, dewasa hingga ibu-ibu, salah satu tarian yang ditampilkan adalah gedruk. Untuk malam nanti akan dipentaskan kethoprak warga dengan lakon Banyu panguripan. Disisi lain, Wakil Walikota Heroe Poerwadi juga mengapresiasi kegiatan bank sampah yang telah dikelola dengan baik warga Bangunrejo. Menurutnya pengelolaan sampah di Bangunrejo pantas mendapat acungan jempol karena mampu melakukan pengolahan sampah secara mandiri. "Sudah saatnya di kampung-kampung muncul pengolahan sampah yang mana hal itu akan mengurangi ketergantungan atau beban terhadap TPS Piyungan," tandasnya. Kondisi dan greget masyarakat Kricak dalam mengelola sampah menjadikan kampung kricak sebagai pioner dalam pelestarian lingkungan. Dalam kesempatan tersebut Heroe Poerwadi juga meresmikan penggunaan mesin pengolah sampah dengan menyalakan api untuk dimasukkan dalam tungku mesin pengolah sampah. Dari mesin tersebut akan diperoleh abu yang dapat dipergunakan untuk membuat conblok atau batako, sedangkan dari asap akan disuling sehingga menjadi cairan. sehingga dari semua proses pengolahan sampah tersebut, semua teruai dan termanfaatkan. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Gelar Penanganan Stunting Pada Anak oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Pembukaan forum Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia Kota Yogyakarta 2019 digelar di Gaia Cosmo Hotel, Minggu (28/4). Kegiatan ini ditujukan untuk menyatukan presepsi antara Dokter di Kota Yogyakarta dengan Program Pemerintah Kota Yogyakarta. Meskipun teknologi informasi telekomunikasi berkembang begitu cepat hal ini tidak lepas dari perilaku masyarakat yang berubah, pasien yang semakin kritis terhadap layanan, serta sistem jaminan kesehatan juga berubah. Salah satu tugas utama saat ini adalah penanganan Stunting anak di Kota Yogyakarta. Sampai saat ini Angka stunting di Kota Yogyakarta setiap tahunnya mengalami trend penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pada 2018 jumlah anak yang mengalami stunting adalah 21 persen dari 3.585 angka kelahiran, angka tersebut turun jauh dibanding stunting yang terjadi pada 3 tahun yang lalu. Sejalan dengan kebijakan Pusat, Pemerintah Kota Yogyakarta telah membentuk ANC (Antenatal Care), dimana setiap ibu hamil memeriksakan kandungannya minimal 4 kali selana kehamilan, melakukan imunisasi, dan memperhatikan gizinya. Melalui ANC terpadu, lanjutnya, setiap ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh dan memenuhi standar yang ada sehingga kehamilannya diharapkan terpantau secara maksimal. Wakil walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, seiring dengan perkembangannya profesi dokter asing yang secara sistematis dalam aturan global akan ikut menjamah pasar jasa kesehatan di dalam negeri. Maka dari itu diadakannya kegiatan ini saling berdiskusi untuk menjadikan doktek di wilayah Kota Yogyakarta semakin berkembang dan professional. "kegiatan ini diharapkan mampu menyatukan presepsi tugas sebagai dokter dalam menanggapi masalah stansting pada anak. Kita harus melihat pola gaya hidup, dimana potensi kedepan muncul banyak. Stunting itu mungkin ada di daerah tertentu contohnya di pedesaan atau di perkotaan dengan gaya hidup orang yang tidak ingin menambah berat badannya yang akhirnya diet" ungkapnya. "Kita pelajari cermati dan petakan sbgimana pola makan masyarakt. Kami dan dokter mengintegrasikan langakh kita brsama terutama penanganan. Mari kita nengintegrasikan data agar dana bisa terlihat" Melihat fenomena tersebut maka peran Ikatan Dokter Indonesia sangatlah penting. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Yogyakarta diharapkan lebih maksimal dalam membina anggotanya sejalan dengan perubahan yang cepat atau disrupsi yang terjadi di segala bidang. Selain itu, Dinas Kependudukan Sipil Kota Yogyakarta berperan penting untuk menanggulangi stanting pada anak. Untuk memperlancar kegiatan pendataan para Dokter diberi saran untuk membuat program berdasarkan NIK. "Dengan NIK kita mampu mempercepat pendataan kependudukan, dan cepat menanggapi pelayanan sesuai data yg sudah masuk untuk menyatukan data kelurahan dan memperoleh data informasi sesuai kebutuhan. Terakses data dan kondisi kesehatan seperti apa. Semoga upaya ini mampu terealisasikan" ungkapnya. Melalui Muscab ini diharapkan dapat menselaraskan program IDI dengan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. "Diharapkan dengan adanya kegitan ini Dokter memberikan pelayanan maksimal dengan optimal dan cepat. Memberikan pola agar ini bisa sesuai management dalam pengelolaan kesehatan. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi profesi dokter dan masyarakat" ungkapnya. (Hes)