Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WAWALI MELEPAS JAMAAH CALON HAJI KOTA YOGYAKARTA 2013
Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono melepas secara resmi keberangkatan 392 Jamaah Calon Haji Kota Yogyakarta 2013 ke Asrama Haji Donohudan Solo untuk selanjutnya berangkat ke Tanah Suci. Pelepasan berlangsung di Pendopo Balaikota Yogyakarta, Selasa (17/9) sesampainya di Asrama Haji Donohudan, rombongan jamaah calon haji diserahkan secara resmi kepada Badan Penyelenggara Ibadah Haji oleh Asisten Pemerintahan Drs H Ahmad Fadli. Dalam sambutannya, Imam Prinono mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta mendoakan semoga seluruh jamaah haji ibadahnya mabrur dan nantinya mampu memberi suri teladan kepada masyarakat dengan perilaku yang baik, sehingga Kota Yogyakarta menjadi kota yang baik dan amanah baik masyarakat maupun pelayan-pelayan masyarakatnya. Wawali juga mohon kepada jamaah haji untuk mendoakan seluruh jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta agar seluruh aparat Pemkot Jogjakarta dapat bekerja amanah di jalan Allah, sehingga masyarakat Yogyakarta akan sejahtera dan mengharapkan agar seluruh jamaah haji Kota Yogyakarta dapat saling bekerjasama, saling membantu selama menjalankan ibadah haji di tanah suci. Sementara itu Kepala Kementrian Agama Kota Yogyakarta Drs H Fathony, MA menjelaskan, 392 Jamaah Calon Haji Kota Yogyakarta ini akan berangkat ke Tanah Suci terbagi dalam tiga kloter yakni Kloter 21 SOC 177 Jamaah, Kloter 22 SOC 54 Jamaah dan Kloter 25 SOC 160 jamaah. Jamaah Termuda adalah Shinta Rakhmawati Binti Surachmat (26 th) dan jamaah tertua adalah Ngatinah binti Samaun (80 th) Sementara itu Sunardi Syahuri mewakili jamaah calon haji dalam sambutan pamitnya memohon doa kepada seluruh masyarakat agar perjalanan haji ini lancar, seluruh jamaah sehat dapat melaksanaan semua kewajiban ibadah haji dengan baik dan dapat menjaga nama baik Kota Yogyakarta dan nanti pulang ke kota Yogyakarta dalam keadaan sehat dan selamat. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENGUMUMAN JUARA LOMBA TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Menindaklanjuti Surat Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Nomor : 411/3125 tanggal 17 Juli 2013 tentang Pelaksanaan Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat SMA/SMK/MA tahun 2013..... SELENGKAPNYA KLIK DISINI!
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Buka Lomba Gambar di Kel Kricak
Sekitar 250 siswa dari SD, TK dan pra TK se Kota Yogyakarta mengikuti lomba gambarbertemakan lingkungan hidup. Lomba mewarnai dan menggambar yang diselenggarakan dihalaman depan Kantor KPU Yogyakarta ini dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogyakarta ke 257, acara tersebut dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta Imam PriyonoMinggu Pagi (22/09). Dalam sambutannya Imam Priyono mengatakan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan sangat antusias, hal ini merupakan kerjasama yang solit anatara Legislatif dan Eksekutif. Seharusnya kegiatan yang mendukung kreativitas siswa seperti ini hendaknya selalu berkesinambungan. "Kegiatan ini merupakan suatu inovasi dari penyelenggaraan pendidikan, dan bagaimana kita berinteraksi langsung dengan masyarakat. Acara semacam ini semoga dapat menjadikan makna dan pemahaman semangat jiwa kepahlawanan," katanya Beliau juga menambahkan dengan kegiatan seperti ini anak - anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembangan menjadi dirinya sendiri, untuk meraih masa depan menjadi anak yang cerdas ceria dan berbudi luhur. Dengan menggambar anak dapat menyalurkan bakat seninya sehingga berkembang sesuai dengan potensi masing " masing. Tema yang diberikan menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan pemahaman dan kedasaran tentang lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Dengan kesadaran yang tumbuh, dapat mendorong anak - anak untuk mampu mengenali dan peka terhadap persoalan lingkungan sekitarnya. Hal senada dikatatakan Camat Tegalrejo Sutini Sri Lestari, ia mengatakan dalam memeriahkan HUT Kota Yogyakarta pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut. kegiatan ini untuk meningkatkan kreativitas seni, budaya, keterampilan, kecerdasan anak serta meningkatkan tali silaturahmi anak maupun orang tua. "Sangat bagus sekali acara ini, semua anak-anak tampil dengan maksimal dan juga kehadiran orangtuanya juga untuk meningkatkan tali silahturrahmi," paparnya.(Nang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOMUNITAS HIJAU KOTA JOGJA MENGADAKAN AKSI BERSIH
Paguyuban, komunitas dan warga pecinta lingkungan seperti komunitas pengolah sampah Jaripolah, komunitas sepeda kuno Kodja, Pory, Gafatar, FKWA, Pare Anom, Paksikaton, siswa SMP Imacullata Yogyakarta, SD Muhammadyah dan warga masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Hijau Yogyakarta, Minggu, (22/09/13) melakukan aksi bersih-bersih kota Yogyakarta. Peserta yang dibagi dalam beberapa kelompok secara serentak membersihkan sampah disekitar Taman Budaya. Ada sebagaian menuju ke Pasar Beringharjo untuk membagi-bagikan tas belanja ramah lingkungan kepada para pembeli. Beberapa kelompok lain membersihkan wilayah titik nol kilometer Yogyakarta, depan Gedung Agung, monumen SO, depan kantor Bank Indonesia dan Alun-Alun utara. Kepala Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan Bappeda Cesaria Eka Yulianti mengatakan aksi ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) dari pusat yang jatuh di kota Yogyakarta. Kota hijau dapat dikenali dari 8 (delapan) atribut yang menyertainya, yaitu Perancangan dan perencanaan kota yang ramah lingkungan. Ketersediaan ruang terbuka hijau yang memadai, minimal 30 persen dari luas kota. Konsumsi energi yang efisien. Pengelolaan air yang efektif. Pengelolaan limbah dan sampah dengan prinsip 3R (reuse, reduce dan recycle). Bangunan hemat energi (green building). Penerapan sistem transportasi yang berkelanjutan. Peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau. "Aksi bersih-bersih hari ini merupakan salah satu dari atribut kota hijua yakni peningkatan peran serta masyarakat sebagai komunitas hijau. Ada beberapa komunitas dan paguyuban pecinta lingkungan hijau seperti Jari Polah, pecinta sepeda kuno, warga masyarakat dan sekolah ikut dalam aksi ini," ujar Cesaria. Cesaria menambahkan bersih-bersih sampah di wilayah Malioboro dan Alun-Alun Utara dan sekitanya ini merupakan salah satu aksi dari komunitas hijau yang bertujuan mendidik masyarakat untuk mengurangi sampah terutama berbahan dasar plastik. Diselah acara pembagian tas belanja ramah lingkungan kepada para pedagang pasar Beringharjo Endang salah seorang koordinator lapangan Forum Kota Hijau Yogyakarta mengatakan aksi pembersihan sampah plastik dan pembagian tas belanja kepada para pedagang ini bertujuan memberikan sosialisasi kepada para pembeli dan pedagang untuk mengurangi pemakaian tas (kantong) plastik. "Tas yang dibagikan ini diharapkan bisa dibawa para pembeli disaat mereka berbelanja. Jadi tidak perlu menggunakan tas plastik. Mereka cukup bawa tas ini setiap mau belanja. Tas ini cukup kuat dan bisa menampung cukup banyak barang belanjaan. Yang jelas bisa ramah lingkungan dan mengurangi sampah plastik," ujar Endang. Terlihat tas yang dibagikan ini memang cukup kuat dari sisi bahan dan jahitannya serta nyaman dibawa berbelanja. Ukurannya sekitar 50 centi meter persegi. Tas berwarna hijau ini bertuliskan Diet Plastik - Forum Kota Hijau Yogyakarta. Salah seorang ibu peserta aksi bersih bersih yang ditemui di Alun Alun Utara Yogyakarta mengatakan tindakan pembagian tas ini seharusnya dibarengi dengan sosialisasi kepada para pemilik warung, toko, swalayan, supermarket dan pasar tradisional untuk mengurangi pemakaian kantong plastik atau tas berbahan plastik. Sebab menurutnya akan percuma apabila para pedagang ini setiap kali membungkus barang dagangannya menggunakan kantong plastik. Ibu yang tidak mau menyebutkan namanya ini menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi penggunaan tas plastik, dan kalaupun terpaksa dirinya menyarankan agar tidak membuangnya di sembarang tempat. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gerakan Sayang Ibu Kec Kotagede Maju Tingkat Propinsi
Kecamatan Kota Gede maju tingkat propinsi DIY dalam penilaian akreditasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) mewakili Kota Yogyakarta. Tim Penilai akreditasi Propinsi DIY yang dipimpin Dr Arida melakukan kunjungan penilaian di Kelurahan Retjowinangun, diterima oleh Wakil Walikota Imam Priyono dan Ketua TP PKK Tri Kirana Muslidatun, Kamis (19/9). Imam Priyono dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya bisa diukur dari keberhasilan pembangunan fisiknya saja, tetapi juga ditentukan oleh keberhasilan pembangunan manusianya. Program GSI merupakan kebijakan Pemerintah yang diimplementasikan menjadi program bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat penurunan tingkat angka kematian ibu dan angka kematian bayi, kematian ibu hamil maupun ibu bersalin secara integrative sekaligus mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia. "Pemkot Yogyakarta memiliki kebijakan mewujudkan anak yang cerdas sejak dalam kandungan salah satunya dengan Gerakan Sayang Ibu. GSI yang sudah dilaksanakan selama 17 tahun terbukti mampu memberi kontribusi yang besar dalam hal data, inovasi kegiatan, dan penumbuhan kesadaran masyarakat sehingga berbagai permasalahan ibu dan anak dapat tertangani dengan cepat dan tepat, oleh karena itu GSI dibangun sebagai kebijakan yang diharapkan bersifat strategis, mendasar, terpadu sekaligus operasional dengan melibatkan berbagai instansi terkait " katanya. Sementara itu Dr. Arida mengatakan masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh kaum perempuan di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas. Tingginya angka kematian Ibu dan angka kematian bayi baru lahir disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks diantaranya pendidikan, pengetahuan, social budaya, sosial ekonomi, geografi dan lingkungan, aksesibilitas ibu pada fasilitas kesehatan serta kebijakan makro dalam kualitas pelayanan kesehatan. Keberhasilan GSI di Kecamatan Kota Gede tidak terlepas dari kepedulian dan dukungan serta partisipasi masyarakat. Terutama dalam hal dukungan perangkat pendukung seperti posyandu GSI, peta ibu hamil, tabungan ibu hamil, pendonor darah dan suami siaga. Tujuan umum dilaksanakan penilaian/akreditasi ini adalah untuk memantapkan dan menggugah kembali pelaksanaan kegiatan GSI di semua tingkat Pemerintahan khususnya di Kecamatan dan Kelurahan dengan kriteria penilaian meliputi pelaksanaan administrasi, pelaksanaan di lapangan serta tingkat partisipasi masyarakat.(Nang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TP PKK Kota Cilegon Belajar Pengelolaan P2WKSS Kota Yogya
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Cilegon Provinsi Banten, Hj Ida Farida beserta jajaran mengunjungi Pemkot Yogya, Rabu (18/9) diterima Asisten Pemerintahan Pemkot Yogya, H Achmad Fadli didampingi Ketua TP PKK Kota Yogya, Hj Trikirana Muslidatun di Ruang Rapat Walikota. Kunjungan ke Pemkot Yogya dalam rangka melakukan studi banding terkait bidang kesetaraan dan keadilan gender serta tentang pengelolaan Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Ketua TP PKK Kota Cilegon, Hj Ida Farida menyampaikan tujuan kunjungan ke Kota Yogya dalam rangka silaturahmi dan untuk menggali informasi serta pengetahuan terkait program pemberdayaan perempuan, khususnya pengelolaan P2WKSS di Kota Yogya yang dinilai cukup bagus. Untuk itu, beliau mengajak jajaran dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) dan anggota TP PKK Kota Cilegon. "Kami ingin banyak belajar dari Kota Yogya karena Kota Cilegon ini belum lama berdiri baru 13 tahun setelah melakukan pemekaran dari Serang. Kota Cilegon terdiri dari 8 kecamatan dengan masyarakat yang multikultur. Kami melihat banyak potensi di Kota Yogya yang perlu kami gali untuk dipelajari dan diterapkan di Cilegon khususnya tentang pemberdayaan perempuan," jelasnya. Ketua TP PKK Kota Yogya, Hj Trikirana Muslidatun mengatakan pemberdayaan perempuan merupakan salah satu program dari TP PKK Kota Yogya yang terbagi di beberapa kelompok kerja (pokja) PKK. Salah satunya, adalah program P2WKSS Kota Yogya yang cukup bagus berkat kerjasama dan sinergi berbagai pihak, baik pemerintah, PKK, wilayah serta masyarakat. "Yang terpenting adalah sinergi dan kerjasama dari berbagai pihak untuk tujuan bersama yakni meningkatkan kesejahteraan. Kami juga mengajarkan kepada para anggota P2WKSS untuk pentingnya melakukan jejaring supaya mandiri," kata Hj Trikirana. Upaya yang dilakukan Pemkot Yogya selama ini tak sia-sia karena Kelompok P2WKSS Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedongtengen berhasil meraih juara satu tingkat Kota Yogya. Pada bulan Oktober nanti akan maju ke Lomba P2WKSS tingkat DIY mewakili Kota Yogya. Menurut Lurah Pringgokusuman, Atik Hambanari, kunci dari keberhasilan pengelolaan kelompok P2WKSS adalah sinergi dengan lembaga-lembaga yang ada di tingkat kelurahan, seperti LPMK, BKM, PEW, DBKS, Kelompok Tani dll. "Kalau hanya menunggu kegiatan dari pemerintah saja itu tak akan maksimal untuk itu kita harus inisiatif dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang ada di wilayah. Kalau itu sudah dilakukan dan berjalan dengan baik maka saya yakin target 8 indikator MDGS akan tercapai," katanya. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENTAS SENI POTENSI WILAYAH HUT KOTA KE-257 KELURAHAN PATEHAN BERLANGSUNG MERIAH
Beberapa kelurahan di Kota Yogyakarta pada Minggu malam (15/09/13) menyuguhkan banyak hiburan untuk warganya dan juga wisatawan. Kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta adalah salah satu kelurahan yang mendapat giliran menampilkan potensi kesenian wilayah dalam rangka mengikuti Festival Kesenian 45 Kelurahan sekota Yogyakarta. Acara yang diberi tajuk Pentas Seni Potensi Wilayah Kelurahan Patehan ini digelar di Plaza Pasar Ngasem. Gelar seni yang memadukan kesenian tradisional ( Jawa dan daerah lain di Indonesia) dan moderen ini mampu memberikan hiburan bagi penonton yang memenuhi tribun plaza dan tenda yang disediakan panitia. Dengan latar belakang pemandangan dari reruntuhan dan sisa bangunan cagar budaya Pulau Cemeti gelar seni ini memberikan nuansa khas Kampung Wisata Taman Sari. Alunan suara Gamelan dari kelompok Karawitan Pujo Laras yang membawakan beberapa tembang membuka rangkaian Pentas Seni. Tari tradisional Beksan Golek Ayun-Ayun yang dibawakan seorang remaja putri menyusul di belakang Kerawitan. Usai acara seremonial berupa laporan panitia dan sambutan Lurah Kelurahan Patehan Drs. Risdodo Santoso, acara dilajutkan dengan menampilkan kelompok paduan suara persembahan RW.03, RW.04 dan RW.07, pencat silat (RW.01), tari anak Midhat Midhut yang dibawakan oleh anak Diana, Laras dan Vira ( RW.08 ), tari Kuda-Kuda dari SD Keputran 2, Tari kreasi (SD Keputran A), Peragaan Busana (RW.06), Candhik Ayu (SMP Muhammadyah 5) Tari Nusantara (RW.05), musik akustik dari group musik Kalpika (RW.09), Musik dan Puisi asuhan Untung Basuki (RW.02), kabaret dan elekton. Acara diisi dengan pembagian doorprize persembahan dari warga masyarakat, toko masyarakat, pelaku usaha dan calon wakil rakyat dari kelurahan Patehan. Lurah kelurahan Patehan Drs. Risdodo Santoso mengajak seluruh warga kelurahan Patehan untuk melestarikan budaya melalui kegiatan berkesenian di wilayah kelurahan Patehan. "Saya mengajak bapak ibu dan segnap warga kelurahan Patehan, mari kita lestarikan budaya kita melalui kegiatan berkesenian yang menjadi potensi kita di wilayah," ujar Risdodo. Risdodo mengatakan DIY akan menerima Dana Keistimewaan (Danais) dari Pemerintah Pusat yang jumlah cukup besar. Dana ini akan dialokasikan untuk pengembangan dan penguatan budaya yang ada di DIY termasuk di kota Yogyakarta. Apabila dana istimewa ini sampai juga ke tangan warga Kelurahan Patehan, Risdodo berpesan agar dana ini dipergunakan dengan baik dan penuh tanggung jawab terutama dalam adminstrasi dan pertanggung jawabannya. Dan apabila dipergunakan untuk pengembangan seni dan budaya Risdodo juga berharap agar masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik untuk penguatan kelompok seni dan budaya yang ada di wilayah khususnya kelurahan Patehan. Gelar seni potensi wilayah kelurahan Patehan ini disaksikan oleh warga kelurahan Patehan, tokoh masyarakat, Lurah Patehan dan para karyawannya, LPMK, para Ketua RW, Ketua RT, Pengurus PKK, BKM, dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat yang ada di kelurahan.(@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
9 SISWA TERJARING OPERASI PEMBINAAN PELAJAR
Operasi pembinaan pelajar kembali dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan instansi terkait, diantaranya Dinas Pendidikan dan Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, serta Kepolisian. Kegiatan yang mensasar para pelajar Sekolah yang berada ditenpat umum,khususnya warnet yang masih berseragam sekolah pada waktu jam Belajar mengajar ini, berlangsung (Rabu, 11/09). Kegiatan penertiban pelajar kali menyasar wilayah Kecamatan Umbulharjo, Khususnya sepanjang jalan Kusuma negara, disebuah tempat Game zone diseputar Sari Husada petugas menemukan 4 pelajar pria kedapatan sedang bermain Game pada saat jam belajar mengajar. Kepada para petugas kebanyakan para pelajar yang tertangkap operasi ini memberikan alasan sudah pulang sekolah, atau sedang istirahat, atau secara jujur mengakui membolos sekolah, namun para petugas tidak percaya begitu saja, para petugas langsung mengintrogasi alasan mereka berada ditempat tersebut, selain mengisi surat pernyataan, para siswa juga diminta menunjukkan Handphone mereka untuk dicek apabila dalam Hp tersebut ada gambar Porninya. Selanjutnya petugas mnyisir Jalan Janturan, dari dua tempat yang berbeda petugas menemukan lima pelajar yang sedang berada di warnet, satu tempat petugas mendapati 4 pelajar SMA yang tengah berada di warnet. Selebihnya satu orang pelajar SMP yang sedang bermain internet. Disaat ditanya petugas,pelajar tersebut telah ijin dengan pihak sekolah, namun setelah diminta untuk menunjukkan surat ijin sakit, pelajar tersebut didak bisa menunjukan srat keterangan. Sementara di operasi pembinqqn pelajar di wilayah Gndokusuman petugas dari lima tempat yang disasat hanya mendapatkan satu pelajar yang sedang main game. Ditemui disela-sela operasi pembinaan pelajar tersebut, Penanggungjawab kegiatan Murjoko mengatakan, operasi pembinaan pelajar yang digelar sekarang ini telah mendapatkan dukungan dri sekolahan maupun warga masyarakat, sebab pihaknya telah melaksanakan himbauan kepada sekolah diwilayah Kota Yogyakarta, agar tetap memantau para siswanya untuk tidak berkeliaran pada waktu jam sekolah.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
18 CALEG WILAYAH NGAMPILAN DEKLARASI BERSAMA JAGA KEDAMAIAN
Sejumlah 18 calon legislatif pada Pemilu 2014 dari wilayah kecamatan Ngampilan Yogyakarta menyampaikan kesepakatan bersama untuk mewujudkan wilayah yang nyaman, bersih dan bebas dari tindakan anarkis. Kesepakatan damai yang bertemakan Merajut Asa Mewujudkan Ngampilan Damai ini bertujuan menciptakan kedamaian dan kesejahteraan warga kecamatan Ngampilan. Para calon legislatif membacakan Deklarasi Bersama di atas panggung dengan disaksikan oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Camat Ngamiplan Tauhid, Sekcam Ngampilan Ratjwan, Kapolsek, Danramil kecamatan Ngampilan,Tokoh masyarakat dan warga Kecamatan Ngampilan di Parkir Ngabean Yogyakarta, Sabtu, (07/09/13) malam. Usai membacakan naskah deklarasi para caleg membubuhkan tanda-tangan mereka diatas spanduk bertuliskan "Kami Calon Lesgislatif dari wilayah kecamatan Ngampilan dengan ini menyampaikan kesepakatan bersama untuk mewujudkan wilayah yang nyaman, bersih dan bebas dari tindakan anarkis demi kedamaian dan kesejahteraan warga kecamatan Ngampilan". Rencananya spanduk ini akan ditempelkan di kantor kecamatan Nagmpilan agar dapat dibaca oleh warga masyarakat. Walikota Yogyakarta mengatakan dirinya merasa tergetar hati dan terharu dengan peritiwa deklarasi tersebut. Menurutnya kecamatan Ngampilan merupakan kecamatan pertama di wilayah Kota Yogyakarta yang para calegnya mendeklarasikan diri untuk menjaga wilayahnya, meskipun pesta demokrasi lima tahunan akan digelar tahun 2014. " Saya merasa tergetar hati dan terharu. Ngampilan adalah kecamatan pertama di kota Yogyakarta dimana para Calegnya mendeklarasikan diri untuk menjaga wilayahnya," ujar Walikota. Walikota berharap sejak dikumandangkan deklarasi ini semua pihak termasuk para calon legislatif untuk selalu menjaga dalam kegiatan politiknya dengan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kedamaian warga masyarakat. Walikota berharap wilayah lain juga mengikuti niat baik yang dilakukan oleh para caleg di kecamatan Ngampilan. Daftar nama caleg dari kecamatan Ngampilan dari partai Nasdem : Surodjo, SH. PKS : Muhmmad Syafi"I, S.Psi, Astyani Syam, S.Kom, Priyo Arif Mustakim, S.Pt dan Chanief Budi Setiawan. PDIP : Erna Purnamawati, Emmanuel Ardhi Prasetya, dan Drs. Albertus Yoseph S. Partai GOLKAR : Hj. Fatchiyatul Fitri,SH, dan H. Panut Widyatmoko. Partai Gerindra : Suhartono, ST. Partai Demokrat : Elliya Ambarini, S.IP. Partai PAN : Lutfi Bin Abdillah Mahri, dan Suwarti. PPP : H. M. Fauzi Noor Afshochi, Denny Nurcahyanto, HM. Syukri Fadholi, SH, dan Iken Wahyuningsih. PBB: Latifah Anwar, SE. Deklarasi bersama ini dimeriahkan dengan Band Joyo Plus dengan bintang tamu Nomo Kuswoyo , salah seorang legenda hidup band Kusplus. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pengumuman Pemenang Gebyar Pasar Tradisional dan Belanja Berhadiah
Pengumuman Pemenang Gebyar Pasar Tradisional dan Belanja Berhadiah yang diselenggarakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Tahun 2013 adalah sebagai berikut : KLIK DI SINI
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
331 WAJIB PAJAK YANG TAAT DIBERI KOMPENSASI
Sebanyak 331 Wajib Pajak Hotel dan Restoran yang taat memenuhi kewajibannya mendapat kompensasi dari Pemerintah Kota Yogyakarta berupa pengembalian sebagian jumlah pajak yang telah disetorkan melalui Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta. Pengembalian pajak hotel dan restoran ini dilakukan di Pendopo Balaikota Yogyakarta, Rabu, (04/09/2013) ditandai dengan pemberian secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Titik Sulastri kepada 4 WP Hotel dan Restoran. Kepala DPDPK Kota Yogyakarta Drs. Kadri Renggono, M.Si mengatakan tahun 2013 ini pemerintah Kota Yogyakarta memberikan kopensasi kepada 331 wajib pajak hotel dan restoran dengan jumlah sebesar Rp. 635.300.000,-. Kadri merinci jumlah WP Hotel sebanyak 189 wajib pajak dengan nilai sebesar Rp. 484.150.000,- dan Restoran sebanyak 142 WP dengan jumlah sebesar Rp.151.150.000,-. Kadri menjelaskan para wajib pajak yang mendapatkan kompensasi merupakan para WP yang telah memenuhi kriteria yakni telaha menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan dengan baik, tertib menyampaikan dan mengisi Surat Pemberitahuan Pajak daerah (SPTPD) serta tertib mnyetorkan pajak setiap bulan. Menurut Kadri pemberian kompensasi ini untuk lebih mndorong Wajib Pajak Hotel dan Restoran dalam menyetorkan pajaknya. Selain itu, memotivasi para WP untuk manaati peraturan perundangan yang berlaku, serta memotivasi para wajib pajak Hotel dan Restoran untuk menyetor sesuai ketentuan. Pengembalian ini juga diharapkan memberikan kesejahteraan kepada karyawan yang mengelolah hotel dan restoran. Besaran pengembalian, tambah Kadri berkisar Rp. 200 ribu hingga Rp. 60 juta untuk Pajak Hotel dan Rp. 200 ribu sampai Rp. 16 juta untuk Restoran. Pemberian kompensasi atau pengembalian kepada para wajib pajak ini didasarkan pada Keputusan Walikota Yogyakarta nomor 306/KEP/2013 tentang Pemberian Kompensasi/ Pengembalian kepada Wajib Pajak Hotel dan Wajib Pajak Restoran. Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda mengatakan pengembalian ini merupakan salah satu bentuk pnghargaan dan perhatia Pemerintah Kota Yogyakarta kepada para Wajib Pajak yang taat melaksanakan administrasi perpajakan, patuh melaksanakan Perda serta memiliki tanggung jawab atas kewajiban yang diberikan. Walikota berharap pengembalian pajak hotel dan restoran ini memberikan motivasi kepada para WP untuk senantisa membayarkan pajaknya dengan tertib dan tepat waktu. Walikota juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada para wajib pajak. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WAKIL WALIKOTA LEPAS KARNAVAL BUDAYA KELURAHAN GOWONGAN
Kota Yogyakarta akan merayakan hari jadi ke -257 tahun, tanggal 07 Oktober 2013 yang akan datang. Salah satu kegiatan yang akan digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun Kota Yogyakarta tahun ini adalah Festival Budaya di 45 kelurahan di Kota Yogyakarta. Kelurahan Gowongan kecamatan Jetis Kota Yogyakarta merupakan salah satu kelurahan yang mendapat nomor urut pertama untuk menggelar Festival Budaya yang bertemakan "Dengan Segoro Amarto, Menuju Jogja (yang lebih) Istimewa" ini. Untuk mengawali kegiatan Festival Budaya 45 Kelurahan, kelurahan Gowongan telah mendahului dengan menggelar karnaval budaya yang melibatkan 13 Rukun Warga (RW) yang ada di wilayahnya, Minggu ( 01/09/2013). Karnaval dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP didampingi Wakil ketua TP.PKK Suryani Imam Priyono, Camat Jetis, Drs. Supardji beserta Ibu, Lurah Gowongan Siti Maymunah, SIP dan tokoh masyarakat Gowongan. Karnaval Budaya Kelurahan Gowongan menampilkan potensi kesenian dan ekonomi dari masing RW. Perwakilan RW. 07 misalnya menampilkan gunungan aneka sayuran dan buah yang mirip dengan gunungan Sekaten serta diiringi para ibu yang mengenakan pakaian tradisional Jawa, menggendong bakul sayuran. Peserta RW.05 menampilkan bergodo Jogoyudo, RW.11 menampilkan hasil kerajinan batik Sayekti, juga RW lainnya menampilkan potensi seni dan budaya yang mereka miliki sehingga membuat suasana di sepanjang jalur terasa meriah. Karnaval yang dimeriahkan juga drumband siswa SD Kanisus Gowongan, serta atraksi dari paguyuban seni dan perwakilan pelajar dan mahasiswa luar Yogyakarta ini mengambil start di jalan Jenderal Sudirman, melewati jalan Pangeran Mangkubumi, Gowongan Kidul, Bumijo dan berakhir di jalan Gowongan Lor. Wakil Walikota dan istri serta para undangan ikut bergabung dan berjalan sampai ke halte bus Trans Jogja jl. Mangkubumi. Wakil Walikota Imam Priyono mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan budaya yang digelar kelurahan Gowongan sebagai satu rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan hari ulang tahun kota Yogyakarta ke-257. Menurut Imam kegiatan Festival budaya yang digelar di 45 kelurahan sekota Yogyakarta memiliki dampak yang sangat baik bagi generasi muda bangsa. Dari budaya, generasi muda bangsa akan banyak belajar tentang nilai luhur bangsa dan budi pekerti. "Yang namanya budaya itu, mendidik generasi bangsa untuk baik. Festival budaya ini untuk mendidik generasi kita untuk berperilaku yang baik dalam membangun karakter bangsa,"ujar Wakil Walikota. Sementara itu, lurah kelurahan Gowongan Siti Maymunah, SIP, menjelaskan bahwa kelurahan yang dipimpinnya mendapat nomor urut pertama dalam penyelenggaraan Festival Budaya 45 Kelurahan. Rangkaian kegiatan diawali dengan karnaval yang diikuti 12 dari 13 RW yang ada di kelurahan Gowongan. Seabagai puncak acara akan diakhiri dengan pergelaran Malam Pentas Seni pada tanggal 07 September 2013 di SMK Negeri 7 Gowongan. Dijelaskan malam pentas seni akan menampilkan semua potensi seni dan budaya yang dimiliki wilayahnya seperti tarian, band Kusplusan, fragmen, dan ditutup dengan kethoprak dengan lakon "Juminten Edan" yang dimainkan oleh paguyuban seni Mekar Manunggal Budaya sebagai gong dari semua rangkaian kegiatan festival di kelurahan Gowongan. Sementara itu, Edi Purwanto salah seorang tokoh masyarakat Gowongan berharap semua elemen masyarakat di kelurahan golongan dari tua sampai muda untuk tetap terus bersatu berjuang dengan cara masing untuk mendukung keistimewaan Yogyakarta dengan melakukan kegiatan positip seperti kegiatan festival budaya dan karnaval budaya. Edi dan tokoh masyarakat lain akan terus memberikan dukungan mereka. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENGUNDIAN PROMO PASAR DAN BELANJA BERHADIAH THN 2013
Berkaitan dengan pelaksanaan Gebyar Promo Pasar dan Belanja Berhadiah Tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta....... SELENGKAPNYA KLIK DI FILE1 DAN FILE2
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
YOGYAKARTA DITETAPKAN SEBAGAI KAWASAN BERBUDAYA HKI
Sebagai bagian dari rangkaian acara Hari HKI Nasional Tahun 2013, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI), Kementerian Hukum dan HAM laksanakan kegiatan Penetapan Kawasan Berbudaya HKI. Acara ceremonial penganugerahan dilaksanakan di Bangsal Srimanganti Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat pada Selasa malam (27/8). Kawasan Berbudaya HKI dianugerahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin kepada Kraton Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Pemerintah Kabupaten Bantul, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Untuk Kraton Yogyakarta, diterima langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Kota Yogyakarta diterima Wakil Walikota Imam Priyono, beserta para Bupati di wilayah D.I.Yogyakarta. Selain itu Diserahkan pula Piagam Anubhawa Sasana Desa kepada Gubernur, Walikota dan para Bupati di Wilayah D.I. Yogyakarta. Dalam laporan penyelenggaraan, Dirjen HKI Menkumham, Ahmad M Ramli bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap pihak-pihak yang selama ini memberikan peran dalam meningkatkan produktifitas masyarakat dalam menghasilkan karya-karya intelektual, disamping juga meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai peranan dan kontribusi kekayaan intelektual dalam perekonomian, kebudavaan dan kemajuan masyarakat di wilayah tersebut. Dengan penetapan ini maka para pemangku kepentingan termasuk Instansi Pemerintah akan memelihara dan memajukan budaya HKI di lingkungan masing-masing dengan cara semakin berkreasi dan berinovasi serta memiliki cara-cara untuk memberi perlindungan hukum terhadap karya intelektual. Setelah penyerahan Menkumham menyampaikan bahwa karya intelektual sangat erat dengan kehidupan sehari-hari dan sebagai aset juga memerlukan perlindungan. Perlindungan HKI merupakan upaya untuk melindungi kreativitas masyarakat secara makro sehingga akan tercipta kondisi yang kondusif bagi para kreator dan inventor untuk terus berkarya. Perlindungan HKI akan meminimalisir terjadinya fenomena brain drain atau talent drain, dimana anak-anak bangsa kita yang memiliki kemampuan intelektual atau talenta tinggi justru dimanfaatkan oleh negara lain, mencari pekerjaan atau karir di luar negeri padahal mereka sangat dibutuhkan oleh bangsa kita sendiri,ungkap Amir Syamsudin. Menkumham juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum seperti memalsu atau membajak karya orang lain, sesuai dengan adegium yang menyatakan nikmati karyanya, harga kreatornya, lindungi hak kekayaan intelektualnya, hindari pembajakannya. Karena hanya dengan sistem perlindungan dan pemajuan HKI yang baik dan diikuti dengan upaya penegakan hukum yang efektiflah maka industri kreatif akan berkembang menjadi tulang punggung perekonomian negara kita khususnya di Yogyakarta, tegas Amir. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
BUNDA PAUD KOTA YOGYAKART MAJU TINGKAT DIY
Bunda PAUD yang akhir-khir ini semarak merupakan pejuang yang memberikan kontribusi untuk pembangunan di Indonesia umumnya dan Kota Yogyakarta pada khususnya, keberadaan Bunda Paud berperan sangat menentukan generasi penerus, sebab sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 1-6 tahun, demikian sambutan Bunda PAUD Kota Yogyakarta, Hj. Trikirana Muslidatun, S.Psi atau Ana Haryadi, sebelum melakukan paparan dalam rangka Penilaian Apresiasi Bunda PAUD tingkat DIY, Rabu (28/08) di Ruang utama Bawah Balaikota Yogyakarta. Didalam paparannya Ana Haryadi menjelaskan, PAUD yang selama ini sebagai awal pembentukan karakter anak, selain memberikan pendidikan secara dini juga memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dalam perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur non Formal dan Formal. " Di kota Yogyakarta ini lembaga yang melayani PAUD ada 587 paud, 217 Taman kanak-kanak, 81 Kelompok bermain, serta 43 Tempat penitipan anak. Angka Partisipasi kasar atau APK di kota Yogyakarta adalah 49,47 persen untuk APK Paud non formal, serta untuk Paud Formal berjumlah 33 persen. APK PAUD yang kita miliki Formal dan Non Formal mencapai 82, 52 Persen, hal ini diatas rata-rata target nasional yang hanya mentargetkan 75 persen, dan rata-rata APK PAUD di Indonesia Baru 34,54 Persen", kata Ana Haryadi. Lebih lanjut ana haryadi menjelaskan, Jumlah anak Paud di tahun 2013 adalah 35.654 anak yang berusia 0-6 tahun, sedangkan anak yang terlayani baru 29.989 anak, jumlah anak yang belum bisa terlayani adalah 5.665 anak pada usia 0-1 tahun. Untuk mendukung layanan tersebut diatas, pihaknya telah melakukan penobatan Bunda PAUD di 14 Kecamatan dan 45 Kelurahan se Kota Yogyakarta. " Dari tahun 2007 Kami melaunching 622 Pos Paud, namun saat ini menjadi 587 SPS PAUD dan 10 lembaga beralih menjadi Kelompok Bermain, penyusutan ini dikarenakan jumlah anak didik kurang dari standart yang ditentukan, olehnya kami melakukan regrouping, agar pelayanan kepada warga masyarakat ini lebih maksimal", tandas Ana Haryadi. Sementara itu ketua tim penilai Apresiasi Bunda PAUD tingkat DIY Dra. Mulyani Yuni Pratiwi menjelaskan, Kota Yogyakarta merupakan urutan penilaian yang ke 4, sebelumnya telah melakukan penilaian di Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, serta yang akan datang di Kabupaten Bantul " Dari beberapa Kabupaten yang kita nilai semua memberikan nilai plus, namun penilaian ini kami akan melakukan secara obyektif, sebab masing-masing daerah mempunyai cirri khas niali Plus tersendiri. Selain paparan kami akan menialai beberapa unggulanyang dipunyai masing-masing wilayah", katanya. Tim Penilai yang terdiri dari 5 orang serta 6 Pendamping ini, selain mendengarkan Paparan, melaukan tanya jawab dengan Bunda PAUD, serta melakukan kunjungan lapangan. Kunjungan lapangan yang akan dilakukan di Kota Yogyakarta adalah Ruang Sahabat Ibu dan anak Beringharjo, Tempat penitipan anak Beringharjo, Kelompok Bermain Kirana dan Rumah Pemulihan Gizi, serta RW 10 Brontokusuman Yogyakarta.