Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
345 CPNS Kota Jogja Terima SK Pengangkatan.
Sebanyak 345 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota Yogyakarta menerima Surat Keputusan (SK) Walikota tentang Pengangkatan sebagai CPNS formasi tahun 2018. SK tersebut diserahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada tiga CPNS di Grha Pandawa Balaikota, Senin (25/3) pagi. Wawali, dalam arahannya meminta segenap CPNS untuk terlebih dahulu membaca dan mencermati seluruh aturan perundangan mengenai PNS dan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik terakit dengan tugas, kewajiban maupun sanksi, hal tersebut menurut Heroe dimaksudkan agar CPNS dapat memahami apa yang menjadi hak dan kewajibannya "Jangan sampai nanti dalam bekerja terperosok dalam kesalahan-kesalahan yang anda tidak tahu kalau itu termasuk pelanggaran. Karena ada sebagian pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin, baik berupa pemecatan, penurunan jabatan, maupun penundaan kenaikan pangkat tapi mereka tidak sadar bahwa yang dilakukannya melanggar peraturan" Pinta Heroe. Lebih lanjut, Heroe mengungkapkan, menjadi bagian dari Pemerintah Kota Yogyakarta berarti siap untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Yogyakarta. Untuk itu CPNS yang baru bergabung diharap bisa segera menyesuaikan diri dengan irama kerja di unit kerjanya. "Yogyakarta merupakan Kota dengan Indeks Prestasi Manusia tertinggi di Indonesia. Kita tentu tidak ingin nilai tersebut turun, namun terus meningkat, oleh karena itu saya minta saudara-saudara untuk secepatnya menyesuaikan diri dan menunjukkan kemampuan kapasitas pribadi serta sikap perilaku secara penuh" Imbuh Heroe. Sementara itu, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Sarwanto mengatakan, proses seleksi CPNS yang dimulai sejak bulan September 2018 ini telah berhasil dilaksanakan secara efektif, efisien, dan transparan. "Ada 345 CPNS yang diterima, terdiri dari tiga formasi disabilitas, tiga formasi pengankatan honorer, dan 339 formasi umum yang terdiri dari tenaga kesehatan, pendidikan, dan kesehatan, dari 345 CPNS yang berhasil lulus tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) hingga pemberkasan, semuanya sudah 100% divalidasi oleh BKN" Katanya. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Bagikan 1000 Akta Kelahiran
Untuk mendorong masyarakat tertib administrasi kependudukan (Adminduk) Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) membagikan 1000 akta kelahiran. Pembagian akta kelahiran ini secara simbolis diserahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi di kelurahan cokrodiningratan, kecamatan jetis, Minggu (24/3/2019). Pihaknya menyebut pembuatan akta kelahiran di kota Yogyakarta semakin mudah karena akan dibantu Kader Masyarakat Tertib Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA). Kader tersebut sudah disebar di seluruh wilayah kota Yogyakarta melalui kampung panca tertib, keberadaan mereka akan sangat membantu warga dalam proses pembuatan dokumen kependudukan. Kader Dermatib GISA ini tugasnya mendorong dan memberikan contoh tertib adminduk. Selain itu membantu masyarakat jika ada yang kesulitan mengurus adminduk, ucap Heroe Poerwadi. Dengan begitu, Ia memastikan setiap ada warga yang melahirkan akan langsung mendapatkan empat dokumen yakni akte kelahiran, KIA, Kartu Keluarga, dan KMS dari dinas kesehatan. Sementara itu Kepala Dindukcapil Kota Yogyakarta Sisruwadi menuturkan, tingkat pengurusan akta kelahiran di Kota Yogyakarta mencapa 96 persen untuk 0-8 tahun dan 78 persen untuk semua usia. Angka tersebut sudah melampaui angka target nasional yakni 75 persen. Ini membuktikan bahwa masyarakat Yogyakarta semakin menganggap penting dokumen kependudukan, urainya. Dengan kesadaran masyarakat tersebut, pihaknya optimis bahwa Yogyakarta tertib adminduk akan terwujud dengan capaian angka 100 persen. Ia meminta masyarakat agar meningkatkan kesadarannya dalam mengurus dokumen pendudukan yakni ktp kk dan akte kelahiran. Karena, menurutnya, saat ini semua kebutuhan dasar masyarakat mengacu pada dokumen tersebut. Ia mencontohkan, dalam pengurusan bpjs, KMS hingga membuat paspor pun pasti akan membutuhkan dokumen dasar tersebut. Salah satu penerima akta kelahiran Sri Wartini mengaku puas dengan pelayanan tersebut, menurutnya proses pengurusan akat kelahiran saat ini sangat mudah. Ia juga mengaku terbantu dengan adanya kader Dermatib GISA yang berada di di Kelurahan Cokrodiningratan. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Purbayan Miliki RT RW Siaga
Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede membentuk Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) siaga, pembentukan RT/RW siaga tersebut sepenuhnya dilakukan atas inisiatif warga di wilayah tersebut. Lurah Purbayan, Suradi mengungkapkan pembentukan RW dan RT Siaga tersebut dimaksudkan agar masyarakat memiliki kesiapan sumberdaya, kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri. "RW Siaga dan RT siaga merupakan kegiatan bakti masyarakat yang dimaksudkan untuk menata kesiapan warga dalam memberikan bantuan bencana alam dan kegawat-daruratan serta mengaktualisasi warga yang kompak dalam gotong royong dan tolong menolong" katanya usai acara di Aula Kelurahan Purbayan, Minggu (24/3/2019). Ia menjelaskan ketugasan RT/RW siaga nantinya adalah mengumpulkan sejumlah data diantaranya, data jumlah ibu hamil, jumlah bayi, jumlah balita, jumlah lansia, hingga kepemilikan hewan peliharaan. Pendataan dimutakhirkan sesuai dengan kondisi di lapangan. "Keberadaan RW siaga ini sangat penting, di antaranya pendataan mengenai kondisi kesehatan warga dan lingkungan. RW siaga juga akan mendukung kegiatan di kelurahan siaga," katanya. Menurutnya keberadaan RW dan RT siaga ini sangat penting, salah satu ketugasannya yaitu melakukan pendataan mengenai kondisi kesehatan warga dan lingkungan secara lengkap dan valid. Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardaya mengatakan jika Dinkes Kota Yogya akan terus melakukan pendekatan diantaranya sosialisasi terkait Sistem Penguatan Kelurahan Siaga dalam rangka Penggerakan Masyarakat Hidup Sehat (Si Kesi Gemes) dan menerbitkan buku panduan pelaksaan kelurahan siaga untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. "Buku tersebut memuat 22 materi kesehatan yang sudah memenuhi standar untuk disosialisasikan ke masyarakat" ungkapnya. Pembentukan RT/RW siaga tersebut di hadiri Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam kesempatan tersebut Ia mengatakan jika pengurus RT/RW merupakan mitra kerja pemerintah baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota Yogya. Oleh karena itu, lanjutnya, seyogyanya perlu ditingkatkan peran sertanya bukan lagi sebagai obyek melainkan juga subyek pelaku pembangunan dalam memberikan masukan, saran, dan konsultasi kepada pemerintah, sebagai wujud pembangunan partisipatif. Bisa dilakukan pemutakhiran setiap saat untuk kasus yang sangat penting, atau bisa satu tahun sekali misalnya data kepemilikan hewan, atau data golongan darah warga, katanya. Ia berharap keberadaan RT/RW Siaga menjadi sarana terdepan dalam menangani dan mengatasi kerawanan sosial dan kesehatan masyarakat di lingkungan RT dan RW. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Tekankan Pentingnya Latihan Terpadu Kampung Tangguh Bencana
Selain memperbanyak persebaran Kampung Tangguh Bencana (KTB) di Wilayah Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menggelar latihan terpadu. "Latihan terpadu sangat dibutuhkan agar setiap kampung tangguh bencana memiliki skill yang merata," ucap Heroe saat deklarasi KTB di Prenggan, Kecamatan Kotagede, Minggu (25/3/2019). Dengan latihan bersama tersebut diharapkan setiap KTB bisa bekerjasama saling menyelamatkan. Sehingga KTB tersebut tidak terbatasi wilayah mereka. "Misal saja yang sedang terkena becana di wilayah satu, maka KTB yang berada di wilayah lainnya bisa ikut melakukan operasi penyelamatan," imbuhnya. Tidak hanya itu, bahkan masing-masing KTB bisa saling membantu untuk mengerahkan peralatan yang dibutuhkan wilayah lain. Ia pun meminta BPBD memastika peralatan KTB siap digunakan kapanpun. "Latihan dan simulasi memang harus dilaukan secara berkala, agar tidak lupa. Selain itu saya juga meminta agar selalu dilakukan pemeriksaan ulang terkait dengan peralatan yang mereka miliki," imbuhnya. Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi memastikan seluruh peralatan di KTB saat ini dalam kondisi siap digunakan. "Kami juga sudah melakukan uji kelayakan, dan semua dalam kondisi siap digunakan apabila terjadi bencana," ujarnya. Senada dengan Heroe Poerwadi, Hari mengaku akan segera menyusun untuk dilaksanakannya latihan bersama tersebut. Menurutnya latihan tersebut bisa meningkatkan kemampuan KTB. "Karena mereka nanti tidak hanya siaga dalam satu jenis bencana saja, bahkan akan memiliki skill untuk menghadapi beberapa jenis bencana seperti banjir, tanah longsor hingga gempa bumi," tandasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pengukuhan Kampung Panca Tertib Karangkajen
Dalam rangka Kota Yogyakarta tertib diberbagai macam kegiatan, Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) Yogyakarta hingga kini terus berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi melalui pengukuhan beberapa kampung yang ada di wilayahnya yaitu menjadi Kampung Panca Tertib. Saat ini Kampung Karangkajen, kelurahan karangkajen , kecamatan gondokusuman, Kota Yogyakarta dikukuhkan sebagai Kampung Panca Tertib. Deklarasi ini dilaksanakan pada hari Minggu (24/3) di Balai Kampung. Acara ini di hadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta beserta jajaran RT RW serta camat , lurah dan masyarakat kampung. Dalam deklarasi ini Kampung Krangkajen berkomitmen mewujudkan kampungnya sebagai kampung tertib sosial, tertib lingkungan, tertib Damija, tertib usaha, dan tertib bangunan. Semua masyaraklat yang berada di kampung karangkajen ingin mewujudkan kampungnya dengan menjadi kampung tertib sosial, tertib lingkungan, tertib Damija, tertib usaha, dan tertib bangunan. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut mengukuhkan kampung Karangkajen sebagai Kampung Panca Tertib menuturkan, tujuan dilaksanakannya gerakan kampung Panca Tertib adalah untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan tertib, serta untuk mewujudkan masyarakat yang peduli ketertiban dan kedisiplinan. Kampung panca tertib ini membawa dampak yang positif terhadap penegakan peraturan di daerah, sehingga diharapkan dapat ditambah ke depannya, ujarnya Ia mengatakan bahwa semua warga memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungannya agar tetap tertib dari segala aspek agar terjalin suasana yang nyaman dan damai. "Kehidupan sosial bermasyarakat bisa tertib, saling tolong menolong, rukun, serta memiliki lingkungan tertata rapi merupakan kunci kebersamaan dalam sebuah lembaga dalam hal ini Rukun Warga" ungkapnya Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama pemerintah untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut. Dengan kampung panca tertib, strategi penertiban berbasis kampung jauh lebih efektif, ujarnya. Ia berharap gerakan tersebut bisa meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ketertiban sehingga masyarakat memahami bahwa ketertiban adalah bagian dari kebutuhan dasar. Dengan kampung panca tertib, strategi penertiban berbasis kampung jauh lebih berkembang dan kampung karangkajen menjadi kampung yang dikagumi maysarakat sekitarnya" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Belasan Pejabat Pemkot Dilantik
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti resmi melantik sejumlah pejabat eselon III dan IV sebagai pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut Walikota menjelaskan bahwa promosi dan mutasi jabatan tersebut sangat dimungkinkan terjadi bahkan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan mutasi dengan menempatkan pejabat di lingkungan yang benar-benar baru. "Hal tersebut diharapkan dapat memberikan nuansa baru, sehingga dapat meminimalisir kejenuhan dan kebosanan pada tugas yang selama ini dihadapi, disamping itu juga sebagai salah satu pembinaan karier Aparatur Sipil Negara (ASN)" ungkap Walikota di Graha Pandawa, Selasa (27/3/2019). Untuk proses pengisian jabatan, lanjutnya, sudah melalui prosedur dan sebagai langkah strategis Pemkot Yogya guna menjawab berbagai tuntutan dan tantangan dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Menurutnya hal ini menjadi langkah awal yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada para pejabat untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, pengalaman, wawasan dan kemampuan agar dapat mengaplikasikannya dalam setiap tugas dan tanggung jawab. "Pelantikan ini hendaklah dimaknai terutama dari sudut kepentingan organisasi, bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu" ujarnya. Pada kesempatan tersebut Walikota juga meminta agar seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogya hendaknya terus menerus mengembangkan instrument baru, konsep, sistem dan cara berpikir dalam perumusan kebijakan agar tercapai fleksibilitas dan kecepatan pelayanan. "Inovasi program perlu dilakukan dengan harapan memberi manfaat pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat" tegasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD Tahap I 2019 Berhasil Rehab Lima Rumah di Kotagede
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kodim 0734/Yogyakarta di Kelurahan Purbayan Kotagede secara resmi telah di tutup. Beberapa program yang dilaksanakan juga sudah terlaksana dengan baik salah satunya yakni berhasil merehab lima rumah di Kelurahan Purbayan, selain itu kegiatan fisik lainnya yang berhasil dilakukan yakni pemasangan paving block, rehab balai RW dan Pembuatan MCK. Semua sasaran fisik tersebut berhasil dilaksanakan dengan capaian angka 100 persen. Selain kegiatan fisik, TMMD Tahap I 2019 juga telah melakukan kegiatan non fisik seperti sosialisasi bela negara, sosialisasi tentang penyakit masyarakat dan sosialisasi tentanga menangkal fanatisme. Komandan Kodim (Dandim) 0734/ Yogyakarta, Letkol Inf Wiyata Sempana Aji meminta warga untuk menjaga sekaligus merawat hasil pembangunan tersebut. Ia menjelaskan sejumlah sasaran berhasil digarap melalui TMMD Sengkuyung yang dimulai 26 Februari hingga 27 maret 2019 ini terdiri sasaran fisik dan nonfisik. Sasaran fisik berupa pemasangan paving block sepanjang 185,75 M, rehab 1 unit balai RW, Pembuatan 1 MCK dan rehab rumah 5 unit. "Semoga hasil ini bisa membantu masyarakat di Kelurahan Purbayan sekaligus menjadi semangat baru warga untuk saling bergotong royong melakukan pembangunan," ucapnya saat penutupan TMMD Tahap I 2019 di Lapangan Karang Kotagede, Rabu (27/3/2019). Menurutnya kegiatan TMMD tersebut merupakan wujud sinergitas masyarakat, Pemerintah, TNI dan Polri dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan agenda-agenda pembangunan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan keberdayaan bagi masyarakat Kota Yogyakarta. Dandim juga meminta semangat gotong royong masyarakat dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini. Semangat kebersamaan, persatuan, toleransi atas perbedaan dan budaya gotong royong harus terus dipelihara dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. "Kepada prajurit dan seluruh komponen masyarakat untuk terus memlihara semangat kebersamaan dan kanunggalan TNI dan rakyat. Jangan mudah terhasut dan terprofokasi oleh pihak manapun yang ingin memecah persatuan dan kesatuan, tegasnya. Mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta, Staf Ahli Walikota Bidang Kesejahteraan Rakyat Wirawan Hario Yudho menyampaikan hal yang sama. Pihaknya meminta masyarakat untuk menjaga hasil pembangunan tersebut. Pihaknya mengaku puas sekaligus mengapresiasi hasil kinerja fisik TMMD Sengkuyung tahap I tahun 2019. Menurutnya, sasaran TMMD sejalan dengan program Gandeng Gendong yang saat ini sedang digeliatkan di Kota Yogyakarta. "Gotong royong adalah modal besar kita dalam melakukan pembangunan di Yogyakarta, dengan semangat kebersamaan ini tentulah semua program pembangunan bisa berjalan dengan baik," tandasnya. Terkait dengan rehab rumah tersebut, Ia menjelaskan, penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) di Kota Yogyakarta ditargetkan tertangani dan rampung sehingga tidak ada lagi RTLH pada 2021 mendatang. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogyakarta serahkan LKPD
Pemerintah Kota Yogyakarta menyerahkan laporan keuangan pemerintah daerah 2018 ke Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (27/3/2019). Penyerahan LKPD tersebut diterima langsung oleh Kepala Subauditorat, Nur Miftahul Lail diruang kerjanya. Kami berharap LKPD yang diserahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hasilnya wajar tanpa pengecualian, kata Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Menurutnya, dengan hasil wajar tanpa pengecualian tersebut akan mampu meningkatkan konsolidasi penataan keuangan di masa yang akan datang agar lebih baik. "Pemerintah Kota Yogyakarta sudah memperoleh opini wajar tanpa pengecualiaan dalam LKPD delapan kali secara bertutut-turut" ungkapnya. Ia menegaskan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki komitmen dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik dalam perencanaan, maupun pelaporan pertanggungjawabannya. Sementara itu, Kepala Subauditorat BPK RI DIY, Nur Miftahul Lail sangat mengapresiasi Pemkot Yogya yang telah menyerahkan LKPD tepat waktu. Dengan penyerahan LKPD tersebut, lanjutnya, akan memudahkan BPK dalam memantau pemerintah daerah mana yang sudah menyerahkan atau belum. Dengan demikian, hal ini bisa memacu daerah itu untuk segera menyerahkan laporan keuangannya, katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Besok, Sampah Mulai Diangkut ke TPSA Piyungan
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup mulai membersihkan sampah yang menumpuk di Kota Yogyakarta mulai besok, Sabtu (30/3). Pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Piyungan akan dilaksanakan secara bertahap hingga sepekan ke depan pasca beroperasinya kembali TPSA Piyungan pada Jum"at (29/3). "Sampah yang ada di TPS dan mulai diangkut pada hari Sabtu setelah seluruh sampah yang ada di truk dikosongkan. Diharapkan dalam seminggu kondisi di Kota Yogyakarta kembali normal" Ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Suyana pada Jumpa Pers terkait penanganan sampah di Kota Yogyakarta, Jum"at (29/3) di Ruang Rapat Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandina. Lebih lanjut, Suyana mengingatkan bahwa kejadian penumpukan sampah dapat terjadi lagi apabila warga kota Yogyakarta tidak mengubah kebiasaan dalam mengelola sampah, untuk itu pihaknya mengajak warga untuk bersama-sama mengelola sampah dengan bijak sebagai solusi jangka panjang dalam menangani permasalahan sampah di Kota Yogyakarta. "DLH terus mendorong masyarakat untuk mengelola sampah secara bijak baik melalui bank sampah yang tersebar di Kota Yogyakarta maupun berbagai sosialisasi dan edukasi" Imbuhnya. Saat ini terdapat sekitar 470 bank sampah yang tersebar di 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta. Bank Sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sampah anorganik di tingkat masyarakat. Melalui Bank Sampah, warga memiliah sampah sesuai jenisnya lalu menyetorkan sampah anorganik yang sudah terpilah ke bank sampah sesuai jadwal, sampah akan ditimbang lalu disetorkan ke pengelola bank sampah. "Sampah anorganik dapat disetorkan ke bank sampah atau didaur ulang menjadi ecobrick sementara sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai biopori dan kompos menggunakan komposter sederhana seperti keranjang Takakura." Kata Suyana. Saat ini setiap harinya, warga Kota Yogyakarta menyumbang tak kurang dari 250 ton sampah ke TPSA Piyungan. Suyana mengajak warga juga mengurangi konsumsi agar jumlah sampah juga tereduksi. "Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah antara lain membiasakan diri menggunakan tumbler air minum, mengganti tisu sekali pakai dengan sapu tangan, membawa tas belanja sendiri, tidak menggunakan sedotan plasti, dan selalu menghabiskan makanan." Tuturnya Selain itu, Pemkot juga terus berupaya melakukan pengelolaan berbasis wilayah agar pengelolaan sampah berhenti di wilayah sehingga sampah yang dibuang di TPSA berkurang. Sebagai pilot project, saat ini Pemkot tengah menyiapkan Kecamatan Tegalrejo sebagai pilot project pengolahan sampah menjadi batako. Sampah yang dikumpulkan warga akan diproses menjadi residu yang nantinya digunakan sebagai bahan utama pembuat batako. "Akan ada dua alat yang diujicobakan di Tegalrejo pada bulan Mei mendatang. Proses pengubahan menjadi residu tidak menghasilkan asap dan bau sehingga ramah lingkungan. Nantinya metode ini akan dikembangkan ke seluruh wilayah di Kota Yogyakarta." Kata Camat Tegalrejo, Raden Ryanto Tri Noegroho. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perkuat Perilaku Tertib di Yogyakarta, Pemkot Luncurkan Pantib For School
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) meluncurkan program Pantib for School pada perhelatan Si Pantib Award, Jum"at (29/3) malam di halaman Balaikota. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap adanya program Pantib for School mampu mencegah kenakalan remaja "Harapannya mampu menumbuhkan budaya tertib di lingkungan sekolah dimana dari budaya tertib akan memunculkan tanggungjawab bersama untuk menghilangkan budaya bullying, klitih, dan vandalisme di kalangan pelajar," Harap Walikota. Agus Winarto, Kepala Satpol PP menjelaskan, konsep Pantib for School ini hampir sama dengan program Kampung Panca Tertib yang ditujukan untuk komunitas berbasis kampung "Nanti gerakan untuk sekolah disesuaikan dengan kondisi sekolahan masing-masing sehingga antara satu sekolah dan lainnya akan berbeda fokusnya," Kata Agus. Kampung Panca Tertib sendiri adalah sebuah gerakan yang berupaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar berperilaku tertib dan menjadikan tertib sebagai sebuah budaya (gaya hidup). Dalam pelaksanaan kampung panca tertib bekerja sama dengan Organisasi Perangkat daerah (OPD) sesuai dengan bidang ketertiban yang dipilih oleh masyarakat. "Seperti misalnya Dukcapil bekerjasama untuk mewujudkan tertib administrasi kependudukan, lalu Dinas Kesehatan bersama masyarakat berupaya mewujudkan RW Siaga agar warga memiliki kesiapan sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri" Tambah Agus. Setiap tahunnya Pemkot secara rutin memberikan penghargaan terhadap kampung yang menjalankan program Panca Tertib melalui gelaran Si Pantib Award. Penghargaan ini dimaksudkan sebagai apresasi atas peran serta dan partisipasi aktif serta kreatifitas masyarakat kampung dalam melaksanakan program Panca Tertib. "Gerakan kampung Panca Tertib akan terus berkesinambungan secara dinamis dan terukur. Selanjutnya gerakan ini akan terus dikembangkan sampai ke kantor-kantor dengan demikian setiap satuan masyarakat baik di lingkungan masyarakat tempat tinggal, masyarakat sekolah dan masyarakat kantor akan menjadi wahana tumbuh kembangnya budaya tertib," Kata Wawali. Sementara terkait penumpukan sampah yang belakangan ini terjadi di Jogja, Wawali meminta agar nantinya RW Siaga tidak hanya bergerak dalam bidang kesehatan namun juga mampu turut serta mendorong Kampung Panca Tertib untuk lebih berkiprah dalam bidang tertib lingkungan. "Lingkungan yang bersih, asri, teratur akan membangun jiwa yang sehat dan perilaku hidup yang sehat dengan demikian hal itu selaras dengan program kesehatan. Adanya Kampung Panca tertib di bidang lingkungan diharapkan dapat melakukan mengolah dan mendaur ulang sampah agar dari kampung permasalahan sudah teratasi." Imbuh Wawali. Hal tersebut sendiri sudah mulai dilaksanakan oleh Kampung Tejokusuman berupa pemilihan sampah terpadu yang sudah dilaksanakan dalam setahun terakhir. Said, Pekerti (Pelopor Ketertiban) Kampung Tejokusuman mengatakan pada awalnya masyarakat sulit untuk memilah sampah, namun perlahan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan. "Hasil pemilahan sampah berupa kertas dan plastik dapat dijual dan masuk kas kampung, meski jumlah rupiahnya belum besar namun dari yang sedikit demi sedikit lama lama akan menjadi bukit." Ungkap Said. Dalam perhelatan Si Pantib Award tahun ini, terpilih sebagai Kampung Panca Tertib Patehan berhasil menggondol empat penghargaan sekaligus, yakni Kampung Panca Tertib terbaik kategori best of the best, kampung tertib lingkungan terabaik, Ketua LPMK terbaik atas nama Sutaryoko, dan Koordinator FKTP terbaik, Agus Wijayanto. Sementara Pekerti terbaik diraih oleh Junareka Dewanto dari Kampung Tegalrejo. (ony)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Terban Gelar Rejeban
Warga masyarakat Terban, Gondokusuman menggelar Merti Kampung dan Gelar Budaya Rejeban pada hari Minggu (31/3) di Kampung Purbonegaran, Terban. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap warga masyarakat Terban terus melestarikan budaya Rejeban di tengah arus modernisasi. "Saya ucapkan terima kasih atas peran serta masyarakat, tokoh masyarakat, budayawan, seniman, dan segenap elemen masyarakat di Kelurahan Terban yang sudah nguri-uri kabudayan leluhur" Tutur Wawali sebelum melepas prosesi kirab. Lebih lanjut, Wawali berjanji, Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan budaya yang dilakukan oleh warga masyarakat Yogyakarta. Hal tersebut menurut Wawali dapat memperkuat predikat Yogyakarta sebagai Kota Budaya dan menopang keistimewaan Yogyakarta. "Harapannya kegiatan ini juga mampu membangun semangat kebersamaan warga, bergotong royong, bahu membahu mewujudkan Terban sebagai Kelurahan Budaya, baik dalam bentuk seni dan tradisi yang adi luhung". Imbuh Wawali. Kegiatan Merti Kampung dan Rejeban merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat Terban, dan untuk tahun ini kegiatan dilaksanakan dalam bentuk kirab budaya, nyekar leluhur, bersih-bersih makam, prosesi pasrah ambeng dan pentas seni. Kegiatan ini sempat absen selama 46 tahun hingga akhirnya digiatkan lagi pada tahun 2014 lampau. Tradisi Rejeban diambil dari istilah Rajab (bulan Rajab) yang di dalamnya ada peringatan Isrta" Miraj di mana Rasulullah Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Dalam peristiwa tersebut rasul menerima perintah salat lima waktu. Dalam kepercayaan Jawa, tradisi ini meluas menjadi tradisi dalam membersihkan makam secara bergotong royong. Kawasan Terban sendiri memiliki tiga makam utama, yakni makam Purbonegaran, Bendo dan Carangsuko di mana masing-masing menjadi makam leluhur warga Sagan. Makam Bendo merupakan makam Kyai Sag dan Nyai Sag yang menjadi cikal bakal lahirnya kampung Sagan. Makam Purbonegaran adalah tempat peristirahatan terakhir Kyai Purbonegoro yang juga menjadi cikal bakal nama Kampung Purbonegaran. Sedangkan makam Carang Sokamerupakan tempat dimakamkannya Kyai Carang Soka. (ony)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Rakerkomwil III Apeksi Bahas Dana Kelurahan
Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Rakerkomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dibuka Jumat (29/3/2019) pagi di Hotel PO Semarang. Selama Raker tersebut para Kepala Daerah ini membahas banyak hal, salah satunya adalah dana kelurahan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan dana kelurahan sangat penting, dengan adanya dana kelurahan membuat pembangunan di kota-kota besar semakin mantap. Jadi dengan adanya dana kelurahan itu jadi semakin mantap, baik itu dalam sisi pembangunan infrastruktur maupun dalam sisi pemberdayaan masyarakat. katanya. Dengan adanya Raker ini, menurut Wawali bisa dijadikan wadah yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing bagi pemerintah kota selama masa otonomi daerah. Apeksi aktif memberikan berbagai usulan dan rekomendasi kepada pemerintah pusat terkait otonomi daerah. Ia pun menyampaikan, tidak hanya soal dana kelurahan, banyak sekali program dan kebijakan pemerintah pusat yang semakin membantu pemerintah kota. Dan yang tidak kalah penting bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah pusat di wilayah kota ini semakin baik, ujarnya. Pada kesempatan tersebut Wawali juga memaparkan aplikasi unggulan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yakni JSS (Jogja Smart Service) yang sampai saat ini sudah memiliki 37 jenis layanan yang memudahkan masyarakat Kota Yogya dalam mengakses pelayanan. Melalui JSS masyarakat cukup mengakses satu aplikasi untuk bisa memperoleh berbagai layanan yang dibutuhkan. Pasalnya, seluruh sistem informasi dari tiap-tiap organisasi perangkat daerah disatukan dalam aplikasi tersebut. Mulai dari penyampaian keluhan, permohonan perizinan, sampai layanan kegawatdaruratan. Berbasis Android, aplikasi mengintegrasikan berbagai layanan sistem informasi yang sudah ada ke dalam aplikasi praktis. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini Kota Yogya Miliki 62 Kampung Panca Tertib
Pemerintah Kota Yogya melalui Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogya terus menggencarkan sosialisasi gerakan ketertiban di wilayah Kota Yogya, sampai saat ini Kota Yogya telah memiliki 62 kampung Panca Tertib setelah kampung Tempel Wirogunan dan kampung Gemblakan Bawah mendeklarasikan kampung mereka sebagai kampung Panca Tertib pada Minggu, (31/3/2019). "Targetnya di tahun 2019 ini akan ditambah 20 rintisan lagi," kata Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta, Agus Winarto di kampung Gemblakan Bawah. Menurutnya, kampung yang akan mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib pada tahun ini masih terus berproses karena sifat pembentukannya adalah "bottom up" sehingga kampung yang lebih siap akan mendapat dukungan untuk melaksanakan berbagai program gerakan kampung panca tertib. Tim dari Satuan Polisi Pamong Praja, lanjut Agus, akan terus melakukan pendekatan ke wilayah melalui lurah, pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, serta pengurus kampung. Sementara untuk memotivasi setiap kampung untuk terus meningkatkan kreativitas serta menjaga komitmen untuk mewujudkan ketertiban di wilayah, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta memberikan penghargaan yakni Si Pantib Award untuk kampung panca tertib terbaik. Hadir dalam deklarasi tersebut Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pada kesempatan tersebut ia menekankan soal kebersihan, terutama mengenai masalah masalah sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Masalah sampah ini memang masih menjadi persoalan bersama. Namun saat ini yang jadi masalah bukan bagaimana membuang sampah, tetapi yang perlu dipikirkan saat ini adalah bagaimana cara mengolah sampah. Sehingga nanti kita tidak tergantung dengan Piyungan lagi, tambahnya. Keberadaan bank sampah, lanjutnya cukup membantu dalam hal pemilahan sampah. Sampah yang sudah disortir, bisa dimanfaatkan lagi. Wawali ingin agar kedepan sampah plastik tidak hanya sebagai bentuk kerajinan saja, tetapi juga bisa menjadi oleh-oleh. Ia pun ingin, agar dana yang diterima kelurahan bisa dimanfaatkan bersama untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam menjaga lingkungan. Dan kelurahan bisa dimanfaatkan beraama dan dioptimalkan, supaya bisa memberikan kemudahan. Tertib lingkungan itu yang bisa menjaga ya kita sendiri, sangat ironi kalau kita tidak bisa menjaga lingkungan sendiri. Nanti harus ada Operasi Tangkap Tangan (OTT) buang sampah sembarangan, tutupnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Prawirotaman Disiapkan Untuk Perpanjang Length of Stay Wisatawan
Keberadaan Prawirotaman sebagai kampung turis diharapkan bisa lebih memikat wisatawan asing untuk lebih lama lagi tinggal di Kota Yogyakarta. Mewujudkan hal itu, sejumlah strategi tengah disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta. Terlebih menjelang high season yang akan datang pada bulan Juni hingga Agustus mendatang, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata dan Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman berencana meluncurkan paket wisata baru dan menambah berbagai event budaya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut langlah tersebut dilakukan menyusul akan dibukannya bandara baru di Kulonprogo, menurutnya hal itu akan menjadii tantangan sekaligus peluang baru bagi Kota Yogyakarta. Dengan hadirnya bandara baru yang rencananya tahun ini akan beroperasi bisa mendorong turis asing karena penerbangan langsung ke Jogja. Kalau dulu kan dikendalikan agen daerah lain. Nanti giliran kita yang akan mengendalikan trus asing tersebut mau kemana saja, ucapnya saat sarasehan penguatan karakter prawirotaman sebagai destinasi wisata di Jl Prawirotaman I No.3, Sabtu (30/3/2019). Namun untuk mampu memanfaatkan peluang tersebut, Yogyakarta harus memiliki daya tarik yang lebih agar para wisatawan asing bisa betah di Yogyakarta. Untuk itulah pihaknya meminta Prawirotaman agar bisa menghadirkan keunikan yang ada di Kota Yogyakarta. "Tampilkan sesuatu yang asli yang ada di Yogyakarta karena itulah yang mereka cari. Jangan justru menampilkan sesuatu yang ada di negeri mereka, bukan itu yang membuat mereka tertarik, mereka datang untuk melihat dan merasakan sesuatu yang baru, imbuhnya. Heroe meminta pada masa high season nanti, Prawirotaman bisa menyediakan tontonan yanglebih banyak bagi wisatwan asing, mulai dari atraksi, pekan budaya, hingga menyajikan suguhan khas Yogyakarta lainnya yang membuat mereka betah di Yogyakarta. "Target kita mereka bisa lebih dari dua hari tinggal di Kota Yogyakarta, untuk itulah kita siapkan strateginya," imbuh Heroe. Hal senada dismapaikan Ketua Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman Yogyakarta Rina Indarti, Ia mengaku akan lebih memperbanyak hiburan yang berupa budaya dan kesenian khas yogyakarta. tidak hanya menampilkan kelompok kesenian dari yogyakarta saja bahkan akan menggandeng Kulonprogo, Sleman, Bantul Dan Gunung Kidul. "Selain menyiapkan hiburan kami juga memikirkan aspek kepuasan mereka ketika berada di Yogyakarta, sehingga kami sangat berharap bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak," tandasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KPU Gelar Konser Musik "Pemilih Berdaulat Negara Kuat"
Forum Kordinasi Pimpinan Daerah, Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta, Bawaslu Kota Yogyakarta beserta jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta menghadiri acara Konser Musik "Pemilih Berdaulat Negara Kuat" yang di selenggarakan di Serangan Umum 1 Maret, Minggu (31/3). Konser Musik Pemilih Berdaulat dimeriahkan oleh Band Jikustik dan berguna untuk menyambut Pesta Demokrasi Pemilu Serentak di tahun 2019 yang akan dilaksanakan dalam beberapa minggu kedepan. Pemerintah Kota Yogyakarta sangat menyambut baik gagasan dari KPU Kota Yogyakarta yang telah menanamkan pendidikan berdemokrasi bagi generasi Millenial dengan menyelenggarakan kegiatan konser musik malam hari ini. Selain itu, sebelum diadakan acara ini KPU Kota Yogyakarta telah menggelar lomba band antar SMA, diamana para pemenang mendapatkan hadiah dari KPU Kota Yogyakarta sebagai dukungan bagi generasi muda untuk terus berkarya melalui musik. Juara pertama mendapatkan empat juta, juara kedua mendaoatkan dua juta, dan juara ke tiga mendapatkan satu juta. Banyaknya warga yang ikut dalam konser ini merupkan dari wilayah kota Yogyakarta. Kepala bagian Tata Pemerintahan, Octo Nor Arafat mengatakan, kegiatan pemilihan umum 2019 ini diibaratkan sebagai Musik. Musik genre apapun mampu mendapat animo positif dan tempat tersendiri serta dapat memanjakan para peminatnya. Musik adalah bahasa universal, musik adalah bahasa persatuan, musik adalah identitas generasi muda yang bersatu untuk mencapai sebuah tujuan mulia. "Melalui musik dapat meleburkan sekat perbedaan, maupun latar belakang pilhan politik yang dapat memecah belah persatuan" jelasnya. Melalui acara dapat menambah pengetahuan generasi muda tentang pemilu yang diharapkan berdampak pada peningkatan jumlah partisipasi pemilih, khususnya pemilih pemula pada Pemilu 17 April 2019 nanti "mengingatkan bahwa konser ini menjadi bagian dari rangkaian tahapan pemilu dimana rakyat sebagai pemilih berhak menentukan pilihannya di hari pencoblosan nanti" ungkapnya. Berdaulat merupakan amanah bagi KPU selaku penyelenggara Pemilu. Pelayan dalam kegiatan pemiluy yang mengutamakan kepentingan pemilih menggunakan haknya di hari pemungutan suara. Makna Negara Kuat adalah tujuan yang hendak dicapai dari proses pemilu tersebut bahwa berbeda pilihan namun tetap persatuan dan kesatuan bangsa jadi yang utama. "Jangan kemudian karena berbeda pilihan, lalu memutuskan tali silaturahmi antar sesama. Sehingga muara dari kegiatan ini mampu memberikan dampak positif bagi warga Kota Yogyakarta dapat menjadikan Pemilu ini sebagai ajang pemersatu bangsa. Akhirnya marilah kita jadikan musik sebagai bahasa pemersatu, sebagai identitas merah putih bangsa Indonesia, dan dengan musik kita dapat saling berkomunikasi hingga menyentuh segala lapisan masyarakat" ungkapnya. (Hes)