Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lepas 500 Peserta Fun Run
Halaman Balaikota Yogyakarta pagi ini. minggu (14/1) nampak dibanjiri warga peserta Fun Run 5K yang diselenggarakan oleh Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. Kegiatan bertajuk Rainbow Fun Walk tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT 25 Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. Fun run tersebut dilepas langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Acara ini adalah yang pertama kalinya diadakan dengan mengambil Start dan Finish di Balai Kota Yogyakarta yang diikuti kurang lebih 500 peserta baik dari masyarakat umum, pelajar, dan mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri. Wali Kota merespon baik kegiatan tersebut, menurutnya kegiatan ini sebagai bentuk silaturahim Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram dengan warga Yogyakarta. Ia menilai bahwa masyarakat merupakan faktor penting yang mendukung visi dan misi Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. "Dari sisi sosial, melalui kegiatan ini kita juga dapat mempertebal nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan menumbuhkan sikap saling mengerti dan menghargai," ucap Walikota sesaat sebelum melepas fun run. President Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram Lion Indah Rahayu menuturkan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram telah berkiprah selama 25 tahun dalam pelayanan sosial kepada masyarat yang kurang beruntung. Kami tidak hanya merayakan hari jadi saja tapi juga berbagi dengan 15 anak asuh binaan Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram dan harapan saya semoga Lions Clubs Yogyakarta Puspita Mataram lebih maju, lebih bnyak pengabdiannya imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jama’ah Haji Kota Yogyakarta Ikuti Pembinaan
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan ta"aruf dan pembinaan bagi Jama"ah haji asal Kota Yogyakarta yang akan berangkat pada tahun 1439 H atau tahun 2018 M. Dituturkan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Sigit Warsita, kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu (10/1) pagi bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi Jama"ah Haji, baik secara fisik maupun mental selama masa menunggu keberangkatan. "Tujuannya agar seluruh jamaah haji bisa terbina, terlayani, dan terlindungi dengan baik. Secara regulasi kan ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup sehingga jangan sampai yang sekali ini gagal. Perlu persiapan yang serius dan matang sehingga jama"ah bisa beribadah dengan nyaman, tenang, makbul dan mabrur" Ungkap Sigit. Lebih lanjut Sigit menuturkan, pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap Jama"ah Haji sangat penting karena banyaknya problematika yang akan ditemui oleh Jama"ah haji selama menjalankan rukun Islam kelima tersebut di tanah suci nanti. "Problematika pelayanan antara lain profil jamaah haji dengan jumlah besar yang sangat beragam, selain itu ibadah haji melibatkan banyak pihak, baik dari instansi pemerintahan di Indonesia maupun mitra kerja di Arab Saudi dan seringkali terjadi perbedaan kebijakan antara pemerintah kita dengan Arab Saudi." Imbuh Sigit. Sementara itu, dr Okto Heru Santosa selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengatakan, pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang agar jama"ah dapat beribadah secara sehat, sehingga daftar tunggu yang panjang ini perlu dimanfaatkan oleh jama"ah untuk mempersiapkan diri, terutama dari segi kesehatan agar memenuhi kriteria istithaah kesehatan. "Pembinaan kesehatan dilakukan antara lain melalui penyuluhan kesehatan, pengukuran kebugaran, dan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) Haji, dan perlindungan kesehatan dilakukan antara lain melalui vaksinasi, baik vaksinasi meningitis maupun vaksinasi lainnya yang dianjurkan agar jama"ah terhindar dari penyakit menular yang mungkin terbawa dari tanah suci" Tandasnya. Jama"ah haji Kota Yogyakarta sendiri pada tahun ini berjumlah 489 orang. Dijadwalkan jama"ah akan bertolak menuju tanah suci pada bulan Juli dan Agustus mendatang dan kembali pada bulan September dan Oktober dengan masa tinggal di Arab Saudi selama 41 hari. Selama masa tunggu, Kemenag dan Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus secara rutin menyelenggarakan kegiatan pembinaan "Rencananya pembinaan akan dilaksanakan sebanyak lima kali, selain pembinaan yang bersifat teknis dan kesehatan fisik, nanti juga akan diberikan pembinaan terkait kesehatan psikologis" Terang Sigit (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambangi Yogyakarta, Kaesang Pangarep Ajak Ibu-ibu Rumah Tangga Bisnis Kuliner
Kaesang Pangarep, siapa yang tak kenal dengan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo ini. Mewarisi bakat ayahnya, naluri berbisnis kaesang kian hari ternyata semakin terasah. Bertolak ke Yogyakarta, Ia pun mengajak para ibu rumah tangga untuk menjajal bisnis kuliner secara online melalui aplikasi andorid bernama "madhang.id". "Madhang.Id bertujuan memasarkan masakan ibu-ibu rumah tangga untuk dijual," kata Kaesang saat menyampaikan materinya didepan ratusan ibu-ibu di ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, Rabu (10/1). Kaesang Pangarep menjadi pembicara di acara diskusi kewirausahaan di Balaikota pagi ini. Ia menjelaskan ide bisnisnya kepada ibu-ibu sekaligus mengajak membuka warung secara gratis. Melalui starup rintisannya ini, Kaesang ingin memajukan UMKM dan ibu-ibu rumah tangga dan makanan-makanan rumahan. Karena menurutnya, makanan rumahan lebih digemari dan memiliki daya tarik tersendiri. "Kita sebenarnya masih mencari ibu-ibu yang pengen bergabung dengan aplikasi ini. Sebenarnya user sudah ada banyak, transaksi juga sudah ada tapi kami masih pengen fokus untuk mencari mitra dulu," jelasnya. Ia menjelaskan, aplikasi madhang tersebut sudah bisa digunakan dibeberapa kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya dan Bali. "Kedatangan kami ini untuk mengajak ibu-ibu di Yogyakarta bergabung," imbuhnya. "Dengan hanya bermodal kemampuan menggunakan smartphone dan mengolah masakan yang biasa dimakan sehari-hari, ibu rumah tangga dapat menjual masakannya melalui Madhang.id," jelasnya. Syaratnya pun sangat mudah, sambungnya, yakni ibu-ibu cukup menyiapkan Kartu Tanda Penduduk, Dapur dan smartphone. "Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play Store," ucapnya. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyambut baik ide Kaesang untuk membantu memajukan UMKM dan Ibu-ibu rumah tangga melalui aplikasi madhang ini. "Sebenarnya melalui aplikasi madhang ini, Kaesang memberikan peluang usaha kepada para ibu rumah tangga pada khususnya," kata Haryadi. Menurutnya yang paling penting yakni, dengan aplikasi ini berarti ibu rumah tangga diajak untuk semakin produktif. "Sehingga ada aktifitas produktif yang dilakukan di rumah masing-masing," imbuhnya. Menurutnya di era digital saat ini jualan tidak harus punya toko, bahkan bisa dilakukan langsung dari rumah masing-masing. "Aplikasi madhang ini membuka mindset kita bahwa dagang tidak harus punya toko," imbuh Haryadi. Namun, meski begitu, Haryadi ingin semua produk kuliner yang dihasilkan ibu-ibu rumah tangga memiliki sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). "Silahkan jualan semenarik mungkin tapi sebelumnya sudah mengantongi izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta," tandasnya. Haryadi berharap melalui diskusi ini, khususnya para ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan tekhnologi untuk kegiatan yang lebih produktif. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya Miliki Toilet Bawah Tanah Bertaraf Internasional
Yogyakarta seolah tak pernah berhenti berkreasi. Malioboro pun terus dipoles. Kini sepanjang jalan Malioboro yang menjadi pusat belanja khas Yogyakarta ini sudah memiliki trotoar yang memanjakan pejalan kaki. Selain itu, ada toilet khusus yang berada di dekat Malioboro. Yang istimewa, toilet ini berada di bawah permukaan alias underground. Hari ini, Selasa siang (9/1) Toilet bawah tanah yang berada di Titik Nol Kilometer Yogya telah bisa di gunakan oleh warga Yogya dan Wisatawan, pasalnya Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti telah meresmikan toilet tersebut. Pada toilet ini terdapat 20 toilet yang terdiri atas 12 unit untuk laki-laki dan 8 untuk perempuan. Toilet ini pun bisa diakses oleh semua orang, karena di toilet ini telah disediakan toilet model jongkok, duduk, dan tempat khusus buang air kecil serta dilengkapi juga untuk penyandang disabilitas. Tak hanya untuk buang hajat saja, toilet ini dilengkapi fasilitas khusus ibu menyusui dan kamera pengawas. Toilet yang menghabiskan anggaran Rp 5 miliar ini juga menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. Proses pengolahan limbah toilet tidak sekadar dibuang ke dalam tanah seperti layaknya septiktank pada umumnya. Akantetapi, di bawah tanah limbah akan diolah melalui instalasi pembuangan air limbah (IPAL). Didalam toilet tersebut juga disuguhkan arsitektur ornament yang inspiratif tentang Yogyakarta. Konsep ini sekaligus untuk menyampaikan pesan dan cerita bagi setiap orang yang sedang menggunakan fasilitas toilet. Dengan begitu toilet tersebut tak sekadar menjadi sarana buang hajat saja. Tapi tersirat makna dan informasi seputar kearifan lokal Kota Yogya bagi pengunjungnya. Usai meresmikan toilet tersebut, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan jika Toilet underground penting dibangun di lokasi tersebut. Karena di sekitar lokasi itu banyak orang yang membutuhkanya. Jika tidak ada toilet maka kondisi bau yang bisa membuat tidak nyaman. Di sini ada anak-anak yang akan ke Taman Pintar, ada penitipan sepeda, mobil. Berarti di situ kan banyak orang yang memerlukan toilet, kalau nggak ada toilet bisa pesing, katanya. Pada kesempatan tersebut Haryadi juga menjajal fasilitas bagi difable yaitu lift wheelchair dengan meluncur dari atas ke bawah. Fasilitas ini diperuntukkan khusus bagi para penyandang difable yang akan masuk ke toilet bawah tersebut. Untuk saat ini toilet masih digratiskan sampai sudah ada regulasi terkait dengan penentuan tarif. Karena penentuan tarif perlu ada SK Gubernur untuk memberlakukan tarif. Untuk tahun pertama masik dikelola Pemda DIY dan nanti bisa bekerjasama dengan pihak ke 3 untuk pengelolaannya. Walikota optimistis, keberadaan toilet bertaraf internasional di objek wisata bakal memberikan nilai tambah bagi destinasi itu sendiri. Demikian pula objek-objek wisata lain di Kota Yogya. Sebelum meresmikan toilet underground, Gubernur dan Walikota Yogya juga meresmikan revitalisasi pedestrian Malioboro tahap II yang dimulai dari depan Pasar Beringharjo hingga Kawasan Titik Nol dan depan Gedung Agung. Pada pedestrian tersebut wisatawan akan dimanjakan karena sudah dilengkapi dengan 40 tempat duduk dan fasilitas lain seperti tempat sampah dan asbak pun sudah terpasang. Tak hanya itu penunjuk jalan juga sudah terpasang. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Resmikan Gedung Baru SD Muhammadiyah Pakel
Sekolah SD Muhammadiyah Pakel yang berada di Jalan Pakel Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogya kini telah memiliki gedung baru. Gedung yang terdiri dari tiga bangunan ini diresmikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Minggu (7/1) Dalam peresmian tersebut Wawali berharap dengan adanya gedung baru ini dapat memotivasi semangat siswa untuk lebih giat belajar dan menuntut ilmu. Serta juga memberikan kenyamanan kepada guru yang mengajar. Menurutnya keberadaan gedung yang bagus dan kurikulum yang bagus seserta di tunjang dengan guru yang berkualitas dapat menciptakan calon pemimpin masa depan bangsa yang bersih dan berintegritas. "Dengan adanya gedung baru SD Muhammadiyah Pakel Program Plus harus lebih baik lagi. Guru-gurunya harus konsentrasi pada peningkatan kualitas," katanya. Gedung unit 3 SD MP3 dibangun di atas lahan 300 meter persegi. Pembangunan dilakukan selama lebih kurang 2,5 tahun. Total anggaran dalam pembangunan ini Rp3 miliar dengan dana sebagian besar mengandalkan sumbangan masyarakat dan warga Muhammadiyah, serta bantuan rehab dan renovasi sekolah dari Pemerintah Pusat. Gedung unit 3 ini rencananya lantai satu dan dua akan digunakan untuk kelas. Sementara, lantai tiga untuk ruang pertemuan. Penambahan gedung ini sebagai tuntitan karena dua gedung yang sudah ada tidak mampu menampung sebanyak 506 siswa. Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah Pakel Program Unggulan Menik Kamriana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk lebih mendekatkan sekolah dengan masyarakat sekaligus menunjukkan keberadaan SD ini juga bermanfaat untuk masyarakat luas. Selain itu, acara tersebut juga wujud syukur lantaran pada 2017 mendapat banyak hadiah, yaitu sekolah terakreditasi A dengan nilai 96 berpredikat unggul dan siswa yang mendaftar di sekolah sudah hampir memenuhi kuota. "Dengan adanya kegiatan tahunan seperti ini, harapan kami SD Muhammadiyah Pakel ke depan semakin mendapat dukungan dari masyarakat sehingga sekolah ini mampu menjadi pilihan utama bagi orang tuanya untuk menyekolahkan putra-putrinya" kata Menik. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta, Surganya Sketcher
Keunikan Yogyakarta sebagai Kota Budaya menjadi daya pikat tersendiri bagi penggiat lukisan sketsa alias sketcher Indonesia. Tidak tanggung-tanggung 400 sketcher dari seluruh nusantara pun menyerbu Kota Gudeg, minggu (7/1). Acara bertajuk 101 Travel Sketch" tersebut mengajak sketcer untuk mengabadikan warisan budaya Yogyakarta dalam bentuk lukisan sketsa. Namun ada yang berbeda dengan acara bertemakan "Yogyakarta the City of Heritage" ini, pasalnya para sketcher berkesempatan langsung melukis orang nomor satu di Yogyakarta, Haryadi Suyuti. "Luar biasa, hanya sepuluh menit saja sudah jadi," ucap Haryadi Suyuti usai dilukis di kawasan titik nol Km Yogyakarta minggu pagi, (7/1). Haryadi kembali menuturkan, Yogyakarta selalu menarik untuk kegiatan seperti 101 Travel Sketch ini dimana para sketcher bisa menggambar Yogyakarta. Menurutnya acara ini penting untuk Kota Yogyakarta. Ia beralasan,sketsa adalah dasar utama seni rupa dan budaya, tidak berlebihan jika sudah saatnya Yogyakarta menjadi tuan rumah sekaligus ibukota seni rupa Indonesia dengan dukungna komunitas pecinta sketch. Haryadi pun mengaku senang sekaligus mengapresiasi kegiatan yang diadakan hotel 101 tersebut. Menurutnya kegiata tersebut memiliki makna yang cukup besar. Terlebih pada awal tahun ini foto suasana tahun baru di tugu pal dan margo utomo terpilih sebagai foto terbaik dunia peringkat lima. Ia pun berharap karya-karya sketch yang dihasilkan sketcher- sketcher handal juga menjadi karya unggul di tingkat internasional. "Saya yakin acara ini mampu mengangkat seni dan budaya yang menjadi bagian derap dinamika masyarakat. Membawa Yogyakarta ke level dunia dan ajaklah masyarakat ke dunia Yogyakarta," tandasnya. Selain disambut hangat Walikota Yogyakarta, acara ini juga diapresiasi Staf Ahli Menteri Pariwisata RI, Hari Huntoro. Ia menuturkan, travel sketch ini bisa dimanfaatkan sebagai upaya branding daerah. Karena menurutnya, peserta travel sketch akan keliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengeksplorasi adat, tradisi, heritage, seni dan lainnya. "Secara tidak langsung, kegiatan promosi sedang berjalan.terlebih, Yogyakarta sedang menuju World Heritage City" yang tentu butuh dukungan semua pihak. Kegiatan ini menjadi salah satu promosi efektif menuju pencapaian tersebut," imbuhnya. Direktur Pemasaran dan Komunikasi PHM Hospitality, Arie Ardianti menambahkan, Kegiatan 101 travel sketch edi Yogyakarta untuk melestarikan peninggalan bersejarah dan budaya Yogyakarta dalam bentuk sketsa. "Selain yang paling penting adalah untuk mendorong Kota Yogyakarta diakui oleh UNESCO sebagai city of heritage. Yogyakarta sekaligus menjadi surga bagi para sketcher," imbuhnya. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlangsung dan menjadi agenda tahunan Kota Yogyakarta. "Acara ini berlangsung selama dua hari pada 6-7 Januari 2018. Lokasi yang dituju untuk acara Travel Sketch ini adalah Pasar Kranggan, Klenteng Poncowinatan, Monumen Tugu Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Titik Nol Yogyakarta, Pasar Beringharjo, dan Jalan Malioboro. Acara juga dimeriahkan dengan obrolan santai dan wedangan bertajuk Mlaku, Ndelok, Nggambar di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu, Sabtu (6/1/2018) malam. Dengan menghadirkan Butet Kertaredjasa, Widiyatno, Irwan Sukendar, Motulz Anto, dan Vira Tanka. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jadi Khatib Sholat Jum’at, Walikota Ajak Umat Islam Muhasabah
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjadi khatib shalat jum"at di Masjid Diponegoro Balaikota. Dalam Khutbahnya, Ia mengajak jama"ah untuk muhasabah (refleksi dan intropeksi diri) di tahun baru masehi ini. "Sesungguhnya dengan muhasabah atau evaluasi itulah menjadi kunci utama dalam kehidupan kita untuk menyongsong tahun baru ini dengan lebih baik,"seru Haryadi. Dengan muhasabah, kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan sekaligus perbaikan dan persiapan untuk waktu yang akan datang. Hal itu untuk mengetahui kualitas kadar iman kita. Kita dapat mengetahui hakekat dan persoalan, amal apa yang telah kita lakukan seiring berkurangnya umur yang kita alami. Ia menegaskan bahwa keimanan dan ketakwaan adalah modal utama seorang hamba Allah. Ia pun menegaskan hal tersebut dengan menyitir surat Al- Ashr ayat 59 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Walikota kembali mengajak agar para jama"ah benar-benar memperhatikan keimanan dan ketakwaan dengan jalan muhasabah diri. "Hitung-hitunglah diri kalian sebelum dihitung oleh Allah," seru Haryadi mengutip perkataan Umar Bin Khatab. "Yang pertama dan utama harus kita koreksi adalah tentang amal kita, sejauhmana kita memahami dan mengamalkan ajaran agama kita ini," imbuhnya. Terkait dengan hal tersebut, Haryadi mengajak jama"ah untuk meningkatkan semangat menuntut ilmu agama untuk meningkatkan kemampuan sekaligus pemahaman terhadap agama Allah ini. "Sejatinya Dinul Islam itu adalah ilmu, sedangkan ilmu tidak akan bisa didapat dengan belajar dan memahami, karena itu amal terbaik adalah mempelajari Al Qur"an dan mengajarkannya," tandasnya. Mengingat hal tersebut, Haryadi juga menghimbau agar umat islam kembali kepada Al Qur"an dan As Sunnah sebagai dasar beragama. Di akhir khutbahnya Haryadi mengingatkan agar umat islam tidak menjadi hubbud dunya (hamba dunia). Bagaimana kita menyikapi kehidupan dunia ini, jangan sekali-kali menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan. "Jadikanlah semua fasilitas dunia ini seperti harta, jabatan dan pangkat kedudukan, rumah, letakkanlah sebagai sarana amal sholeh kita dan kita tidak mencintainya meleibihi cinta kita terhadap Allah dan Rosulnya," tegasnya. Muhasbahlah, darimana harta kita dan kita gunakan untuk apa. Muslim yang baik tentu memperhatikan dariman ia mendapatkan harta dan untuk apa ia mengeluarkannya. "Marilah di awal tahun ini kita melakukan muhasabah terhadap diri kita masing-masing, dan terulah dan sering-seringlah melakukan muhasabah agar kita menjadi hamba Allah yang bertakwa dan selamat dari fitnah dunia," pungkas Haryadi mengakhiri Khutbahnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ciptakan Kota Jogja Tanpa Miras dan Narkoba, Pemkot dan Kepolisian Razia Miras
Untuk menciptakan Kota Yogyakarta yang bersih tanpa minuman keras dan narkoba tim gabungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kepolisian Resort Kota Yogyakarta melakukan razia peredaran dan penggunaan minuman keras di masyarakat. Ada 11 titik menjadi target operasi pada razia, Rabu, (03/01/2017) malam. Hasilnya ratusan botol miras disita pertugas. Lokasi yang menjadi target operasi adalah warung, toko dan kafe hiburan malam yang berada di wilayah kecamatan Mergangsan dan Mantrijeron, atau sepanjang jalan Parangtritis Kota Yogyakarta. Razia dipimpin langsumg oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Sementara komandan lapangan langsung dipimpin oleh Kepala Satpol PP. Drs. Nurwidi Hartana dan Kompol Adji. Drs. Nurwidi Hartana menjelaskan kegiatan razia yang mereka lakukan merupakan hasil laporan warga masyarakat dan pengamatan petugas di lapangan. Dia mengatakan pemakaian minuman keras sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) . Sedangkan Ijin Usaha Kepariwisataan juga memiliki ijin tersendiri. "Sebenarnya ijin kepariwisataan, boleh. Tetapi tidak boleh menjual miras. Banyak kok yang bisa dijual (seperti) kopi dan juga minuman yang tidak berkadar alkohol," tambahnya. Nurwidi menegaskan di kota Yogyakarta tidak ada ijin untuk menjual dan mengedarkan minuman beralkohol. "Di kota Yogyakarta saat ini tidak mengeluarkan ijin untuk minuman beralkohol, kecuali di hotel berbintang empat dan lima,"ujar Nurwidi. Nurwidi menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan yang ada miras ini tidak dibolehkan dijual dimanapun. "Minuman yang berkadar alkohol nol koma sekian persenpun tetap terkena. Ya tetap kena, Kecuali berada di hotel bintang empat atau lima. Di hotel bintang empat dan lima, mereka punya ijin SIUP-MB (Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol)," tegas Nurwidi sekali lagi dan dibenarkan oleh Kompol Adji. Kegiatan razia itu, menurut Nurwidi, merupakan sinerjitas antara Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Pemkot Yogyakarta) yang rutin melakukan razia secara bersama sama. Minuman keras akan di_BAP oleh kepolisian. Sementara Sat Pol PP akan menangani perijinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). "Miras akan di-BAP oleh Kepolisian sedangkan TDUP akan ditindak oleh Satpol PP berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2010 tentang Ijin Usaha Kepariwisataan. Ancamannya maksimal Rp. 50 juta. Namun hal itu tergantung kepada Hakim di Pengadilan," jelasnya. Sementara itu, Wakil Walikota, Drs. Heroe Poerwadi, MA mengingatkan bahwa untuk membangun relasi aktivitas pendukung wisata tidak kemudian menjadi suatu sikap yang permisif yang melonggarkan adanya ruang penjulan miras dalam bentuk apapun dan kadar berapapun bisa beredar. Dirinya berharap para wisatawan merasa senang untuk menikmati kota Yogyakarta, sembari tetap memegang nilai dan aturan yang ada di kota pariwisata ini. "Sebagai kota pariwisata memang kita amat mengharapkan para wisatawan itu enjoy" di Jogja. Tapi kemudian nilai aturan yang ada di kota Yogyakarta juga harus tetap diterapkan," ujar Wakil Walikota. Wawali menambahkan kegiatan razia ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjaga Kota Yogyakarta tanpa miras. Kegiatan ini menurutnya akan tetap dilaksanakan, baik ada laporan dari masyarakat atau tidak. "Namun ajakan kita adalah masyarakat juga hirau (peduli) dengan lingkungan. Apabila menemukan indikasi indikasi peredaran miras segera melapor ke kita (Pemkot Yogyakarta),"ujarnya. Masyarakat juga dihimbau untuk bersikap arif dengan tidak melakukan langkah sendiri jikalau menemukan peredaran dan perdagangan di masyarakat. Wakil Walikota berpesan kepada semua warga masyarakat untuk tetap menjaga kota Yogyakarta tanpa Miras dan Narkoba. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Temui Walikota, Chairul Anhar Puji Yogyakarta
Pengusaha sekaligus Ketua Diaspora Malaysia Chairul Anhar bertolak ke Yogyakarta untuk bertemu Walikota Haryadi Suyuti. Dalam pertemuan yang berlangsung di Balaikota Yogyakarta tersebut, Anhar memuji Yogyakarta sebagai salah satu kota maju dan memiliki potensi besar di kancah internasional. "Yogyakarta adalah kota yang benar-benar istimewa, selain memeiliki sejarah yang panjang, Yogyakarta kini juga telah dikenal secara internasional," ucap Chairul memuji Yogyakarta, kamis (4/1). Menurutnya, salah satu sumber terbesar penghasil deviden di Indonesia adalah sektor pariwisata. Dan Yogyakarta memiliki potensi wisata yang besar. "Sektor pariwisata penghasil deviden terbanyak setelah kelapa sawit," urainya. Pada lawatannya itu, Chairul mengaku siap mendorong Yogyakarta menjadi kota maju bertaraf internasional alias world class. "Yogyakarta sebagai destinasi wisata memiliki modal besar untuk bersaing pada level internasional," paparnya. Namun, Chairul menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Yogyakarta sebaiknya terus dilakukan. Hal tersebut, sebagai konsekuensi yang harus dilakukan Yogyakarta sebagai kota wisata world class. Sementara itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengaku senang dengan kunjungan yang dilakukan Chairul Anhar tersebut. "Ini adalah pertemuan yang sangat berarti sekaligus kehormatan bagi Yogyakarta," jelasnya. Kunjugan tersebut, menurut Haryadi adalah sebagai salah satu bentuk respon negara tetangga terhadap kemajuan kota Yogyakarta. "Pertemuan ini luar biasa, membahas kemajuan Yogyakarta sekaligus memetakan ide-ide cerdas,"ungkapnya. Ia berharap pertemuan tersebut menjadi perekat hubungan Indonesia dengan Malaysia. "Pertemuan ini sebagai bentuk sambung silaturahmi sekaligus tukar gagasan untuk memajukan Kota Yogyakarta,"pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Pimpin Apel Hari Amal Bakti Kemenag RI Ke-72
Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi,MA. menjadi inspektur upacara Hari Amal Bakti ke-72 yang jatuh pada tanggal, 03 Januari 2018. Upacara yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kota Yogyakarta ini dihadiri oleh karyawan dan para siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Yogyakarta. Pada upacara yang digelar di halaman Balaikota Kota Yogyakarta, Rabu, (03/01) itu, Wakil Walikota Heroe Poerwadi membacakan sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Agama mengatakan pada tanggal, 3 Januari 1946, Kementerian Agama resmi berdiri sebagai bagian dari perangkat bernegara dan berpemerintahan. Pada hari itu pula Indonesia mengukuhkan sebagai negara yang pertama kali memiliki kementerian di bidang agama. Ditegaskan, Kementerian Agama hadir untuk mengatur, membimbing, melayani serta melindungi semua pemeluk agama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kementerian Agama bertugas sebagai pengawal dasar negara yaitu Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai-nilai agama dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Pada masa kekinian, tugas Kemenag dikatakan semakin berat tantangannya karena menghadapi zaman yang cepat berubah. Kemenag berada dalam lingkup masyarakat lebih luas yang meliputi warga global hingga generasi digital. Tuntutan publik akan semakin tinggi, terbuka, dan spontan. Untuk itu, diperlukan sikap yang tepat dan cerdas dalam merespons tuntutan masyarakat terhadap Kementerian Agama. Jajaran Kementerian Agama dihimbau untuk tidak bekerja dengan kacamata kuda yang minim kepedulian terhadap sekitar tetapi mendengarkan aspirasi dari berbagai arah agar dapat mencapai target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik. Kemenag bekerja untuk melayani rakyat dengan menggunakan sarana dan anggaran yang merupakan hak rakyat. Oleh karena itu, fokus perhatian jangan hanya sekedar menyerap anggaran secara maksimal setiap tahun. Penyerapan anggaran harus diselaraskan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat sehingga manfaatnya terasa optimal. Di sisi lain, Kemenag harus giat berinovasi agar lembaga itu terasa kekinian, jangan sampai dianggap seperti mesin tua yang usang. Karenanya, Lukman berharap tahun ini semua layanan di pusat dan daerah sudah dilakukan secara digital dan terintegrasi dalam Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai implementasi e-Government. Tidak lupa, Lukman Hakim mengucapkan Selamat Hari Amal Bakti ke-72 kepada segenap jajarannya di lingkungan Kemenag hingga tingkat paling bawah . (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peringati Hari Amal Bakti, Wawali Tekankan Budaya Membaca Pada Anak
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogya menyelenggarakan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-72, kegiatan ini melibatkan anak didik Raudatul Athfal. Merekapun tampak gembira dan semangat dalam mengikuti acara tersebut. Wakil Walikota, Heroe Poerwadi yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa gembiranya menyaksikan antusias anak didik Raudatul Athfal dalam mengikuti acara tersebut. Pada kesempatan tersebut Wawali berpesaan dengan momentum peringatan hari amal bhakti ini dapat lebih mendorong kinerja terbaik dari pegawai dilingkup Kemenag Kota Yogya. "Selain itu dapat meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik lagi" katanya di Graha Pandawa komplek Balaikota Yogyakara, Selasa (2/1). Sementara untuk para orang tua dan guru peserta didik Raudatul Athfal, Wawali berpesan agar menanamkan budaya membaca pada anak-anaknya. Menurutnya budaya baca merupakan jendela dari ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan itulah yang bisa merubah pola pikir manusia. Dari keterbelakangan menjadi kemajuan, dari ketidakberdayaan menjadi berdaya. Bahkan dalam agama Islam, sebelum ada perintah sholat puasa dan zakat, perintah yang pertama kali turun di muka bumi ini adalah membaca, seru Wawali. Maka untuk mewujudkan Kota Yogyakarta cerdas salah satu upaya yang dilakukan adalah bagaimana meningkatkan minat baca bagi warga Kota Yogya. Di Kota Yogya sendiri, terdapat perpustakaan umum di Jalan Suroto dan telah memiliki perpustakaan mobil keliling. Perpustakaan mobil keliling ini setiap harinya berpindah tempat di tempat keramaian di Kota Yogya. "Tak sampai disitu, sekarang setiap kelurahanpun telah memiliki perpustakaan kelurahan" katanya. (Han).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lowongan Kerja : Tenaga Teknis Programmer Di Dinas Komunikasi dan Persandian Kota Jogja
Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta membuka lowongan kerja untuk dua (2) orang ditempatkan sebagai Tenaga Teknis dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai Programmer. Kedua tenaga programmer yang lulus seleksi akan ditempatkan di Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Pemerintah Kota Yogyakarta dan diberi gaji di atas UMR. Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Yogyakarta Ignatius Trihastono, S. Sos, MM mengatakatan kualifikasi pelamar adalah 1. Warga Negara Republik Indonesia ; 2. Pria / Wanita dengan usia maksimal 35 tahun ; 3. Pendidikan formal minimal S-1 Informatika/ Sistem Informatika/ Ilmu Komputer dengan pengalaman minimal 1 tahun sebagai progammer ; 4. Menguasai Framework CI, PHP, MySQLLL ( dibutuhkan 1 orang) ; 5. Menguasai pemrograman berbasis Android ( dibutuhkan 1 orang) ; 6. Sehat jasmani dan rohani ; Jujur, Disiplin, dan bbbertanggung jawab ; 8. Mampu dan sanggup bekerja secara team maupn individu ; 9. Mempunyai Laptop sendiri ; 10. Disediakan Gaji di atas Upah Minimum Regional (UMR). Yang berminat dan memenuhi persyaratan tersebut bisa datang langsung untuk melakukan konfirmasi ke Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Jl. Kenari Nomor 56 Yogyakarrta, pada hari dan jam kerja, dimulai tanggal, 02-12 Januari 2018. Pelamar membawa berkas lamaran sebagai berikut : 1. Surat Lamaran ; 2. Curriculum Vitae (CV) terbaru ; 3. Foto Copy KTP yang masih berlaku ; Foto Copy Ijzah dan Transkrip nilai ; 5. Bukti Pengalam Kerja ( jika ada ) Tahapan Seleksi Tri Hastono menambahkan para pelamar akan melalui beberapa tahapan seleksi yakni 1.Seleksi Administrasi ; 2.Tes Tertulis dan Praktek ; 3.Tes Wawancara. Untuk informasi lebih jelas, pelamar bisa menghubungi Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota yogyakarta dengan nomor telepon : (0274) 551230. Semua proses seleksi dilakukan secara objektif dan hasil final adalah mutlak ditentukan oleh panitia serta tidak dapat diganggu gugat. (Kominfosandi/@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Susur Malioboro, Presiden Jokowi Berjalan Kaki dan Jadi Rebutan Warga Untuk Berfoto
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo berkunjung ke Yogyakarta. Jokowi menyempatkan diri menyusuri jalan Malioboro, di hari Minggu, (31/12/2017) siang. Dengan mengenakan baju kaos oblong berwarna putih dipadu celana panjang berwarna gelap Presiden Jokowi menjadi rebutan warga untuk berfoto bersama. Dengan senyum Jokowi meladeni permintaan warga untuk berfoto dengan dijaga ketat oleh pasukan penagaman presiden. Sesekali Jokowi berhenti dan dikerubuti warga untuk berfoto. Presiden juga didampingi oleh Walikota Yogayakarta H. Haryadi Suyuti. Dalam perjalanan Jokowi tampak berbincang santai dengan Haryadi sembari menyorongkan tangan menyambut pemberian salam dari ratusan warga mengebuti dan mengikutinya. Presiden RI ke-7 ini mengakhiri kunjungannya di Malioboro tepat di depan Gedung DPRD Propinsi DIY. Di tempat itu Jokowi cukup lama melayani permintaan foto dari warga masyarakat. Dan akhirnya, Jokowi kembali ke Gedung Agung dengan menggunakan mobil kepresidenan. Sepanjang perjalanan Presiden membagikan baju kaos oblong bertuliskan Jokowi di dada. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Menteri Perdagangan Resmikan Pasar Pingit Yogyakarta
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita meresmikan Pasar Pingit Yogyakarta pada Sabtu (30/12). Pasar yang letaknya tak jauh dari Tugu Yogya ini sebenarnya merupakan pasar yang telah lama menjadi andalan sebagian masyarakat Kota Yogya. Peresmian pasar Pingit ditandai dengan pemotongan pita oleh Menteri disaksikan oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan sejumlah undangan. Dijumpai usai persmian, Enggartiasto mengatakan jika pasar rakyat merupakan infrastruktur yang sangat penting karena memiliki fungsi strategis sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat. Menurutnya pasar Pingit merupakan pasar harian yang memiliki julukan sebagai pasar serba ada. Enggartiasto mengelilingi pasar tradisional tersebut. Ia menyapa dan menyalami setiap pedagang yang ditemui. Sesekali, ia mengecek harga barang pokok yang dijual di pasar tersebut. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, Pasar Pingit dibangun kembali pada 2016 dengan menggunakan dana tugas pembantuan (TP) sebesar Rp 6 miliar. Pasar tersebut mampu menampung 18 unit kios, 173 unit los, dan 32 unit lapak. Adapun total pedagang yang berjualan di pasar tersebut mencapai 228 orang. Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, proses reitalisasi Pasar Pingit dilakukan menggunakan dana tugas pembantuan sebesar Rp6 miliar. Pekerjaan dilakukan mulai Agustus 2016 hingga Desember 2016. Bangunan pasar yang semula hanya satu lantai disulap menjadi bangunan dua lantai yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti aula, ruang laktasi, ruang tera dan musholla. Penyempurnaan bangunan akan dilakukan pada 2018 menggunakan APBD, katanya. Ia berharap, program revitalisasi pasar tersebut akan semakin mengukuhkan keberadaan pasar tradisional sehingga tetap eksis sebagai bagian dari roda penggerak ekonomi masyarakat dan wujud keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan. Untuk lebih memudahkan dan memberi kenyamanan bagi penjual dan pembeli, pasar ini pun terdiri dari beberapa zonasi, daiantaranya adalah zona kuliner, zona ikan hias, zona bahan kebutuhan sehari-hari,zona pakaian, zona makanan ringan dan jajanan pasar seta zona daging. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Becak Pustaka Sutopo, Ajari Generasi Muda Untuk Gemar Membaca
Ternyata bukan hanya mobil saja yang bisa dijadikan perpustakaan keliling. Ditangan Sutopo atau yang akrab di sapa mbah topo becakpun dapat dimodifikasi mejadi perpustakaan keliling. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kodim 0734 TNI AD Yogyakarta ini memasang rak di becaknya sehingga mampu menampung puluhan buku bacaan, tak ayal becak milik Sutopo ini mendapat sebutan sebagai becak pustaka. Bapak 70 tahun ini menceritakan ide awal pembuatan becak perpustakaan ini karena Ia begitu prihatin melihat masyarakat khususnya generasi muda yang jarang sekali membaca buku. "Dari dulu saya berkeinginan untuk terus membudayakan gemar membaca hingga raga saya tak mampu menarik becak lagi" kata Sutopo yang biasa mangkal di sepanjang Jalan Bumijo, tepatnya di depan Bank BPD DIY ini. Buku yang disediakan pun bervariatif mulai buku dongeng anak, rohani, biografi tokoh, pelajaran hingga buku umum. Perpustakaan keliling ini tidak hanya diminati oleh anak-anak saja, namun tak jarang orang dewasa pun kerap meminjam buku untuk dibaca. Koleksi bukunyapun tidak langsung banyak, Ia mengaku pada awalnya buku yang dimilikinya hanya empat buah saja. Namun seiring berjalannya waktu banyak donator yang menyumbangkan bukunya, bahkan Ia sempat mendapat sumbangan buku dari Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kota Yogya. "Sekarang koleksi buku saya ada ratusan, namun hanya sekitar 40 jenis buku yang bisa saya bawa dengan becak ini, selebihnya ada dirumah" kata warga Cokrokusuman RT4/RW8 Cokrodiningratan Yogyakarta ini. Setiap hari buku yang ada di rak becaknya ini selalu diganti agar para penumpangnya tidak bosan. "Setiap hari buku-buku ini saya ganti dengan koleksi saya yang lain, ya agar para penumpang saya dan anak " anak tidak bosa membacanya" ujarnya Ia mengaku selalu bangga dengan kegiatannya berkeliling menawarkan buku bacaan untuk masyarakat. Menurutnya, yang paling membuatnya bahagia adalah saat melihat anak-anak dengan senangnya melahap setiap buku yang dia bawanya. Di tengah kegiatan bermainnya, ternyata anak-anak masih mau membaca. "Saya merasa sangat senang melihat anak-anak masih sempat membaca di tengah kegiatan bermain mereka. Itulah yang membuat saya tidak berhenti dan kembali bersemangat mengumpulkan buku-buku untuk mereka," ungkapnya. Ia pun punya harapan besar agar dahaga membaca yang dimiliki anak-anak bisa disambut baik pemerintah daerah. Dia ingin pemerintah memberikan buku-buku bekasnya untuk bisa disimpan di perpustakaan becaknya, kemudian dibaca anak-anak di desanya. Apa yang telah dilakukan Sutopo ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Menurut Heroe kegiatan gemar membaca harus terus dikembangkan karena peranannya penting bagi siswa agar semakin rajin membaca. Ia menjelaskan kegiatan membaca merupakan sebagai hal penting bagi generasimuda karena akan mematangkan cara berpikir dan melatih mereka untuk mengembangkan daya inovasi. Inspirasi bisa muncul karena kebiasaan membaca buku. Ini yang perlu kita tanamkan kepada para generasi muda agar makin giat melakukan hal itu, katanya. Ia juga mengatakan tentang peranan penting para orang tua dan guru dalam mendorong anak-anak mengembangkan minat diri untuk gemar membaca. Peranan orang tua dan guru itu penting, untuk mengajak anak-anak gemar membaca, ujarnya. (Han)