Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Camat dan Lurah se-Kota Yogyakarta Berkomitmen Cegah dan Berantas Narkoba
Camat dan Lurah se-Kota Yogyakarta menyatakan komitmennya untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya masing-masing. Komitmen ini ditunjukkan dengan menandatangani ikrar yang disaksikan oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Pol Andi Fairan di Ruang Utama Atas Komplek Balai Kota, Selasa 29 Oktober 2013. Penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Yogyakarta yang semakin marak membuat Pemerintah Kota Yogyakarta berusaha mengambil langkah preventif. Langkah awal dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Haryadi Suyuti mengajak para camat, lurah, dan jajaran pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta untuk berjuang bersama dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba dan berkomitmen untuk bersih dari penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkoba. Sebelum penandatangan ikrar, Direktorat Reserse Narkoba Polda DIY terlebih dahulu mengadakan pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba kepada para camat dan lurah tersebut. Kombes Pol Andi Fairan sebagai narasumber menjelaskan perkembangan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Yogyakarta. "Peredaran Narkoba sudah menggunakan jaringan mahasiswa asing yang kuliah di Yogyakarta," katanya. Ada modus operandi baru, narkoba dikemas dalam bentuk permen coklat jadi harus semakin waspada. Jika menggunakan narkoba, akan sangat sulit untuk berhenti. Kemungkinan untuk kembali memakai narkoba besar. Untuk itu langkah yang paling efektif adalah melakukan pencegahan. "Tugas mencegah dan memberantas ini akan semakin mudah jika dilakukan dengan bantuan para camat dan lurah," tambah Andi. Daerah rawan penyalahgunaan narkoba di Kota Yogyakarta dari Januari s.d. Desember 2012 antara lain terdapat di Kecamatan Umbulharjo (18 kasus), Mergangsan (9 kasus), Gondokusuman (8 kasus), Tegalrejo (7 kasus), dan Mantrijeron (7 kasus). Andi Fairan mengatakan perlu disosialisasikan kepada masyarakat bahwa para pengguna narkoba yang ingin sembuh dapat melaporkan diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan mereka tidak akan diproses hukum. Di Kota Yogyakarta ada tiga IPWL yakni Puskesmas Umbulharjo I, Puskesmas Gedongtengen, dan RS Jogja. Di Penyuluhan ini dihadirkan pula para mantan pengguna narkoba yaitu Bambang Prasetyo, Citra dan Ivan. Mereka menceritakan pengalaman hidup mereka saat menggunakan dan setelah bebas dari narkoba. Cerita nyata dari para mantan pengguna ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak negatif penyalahgunaan narkoba. Penyuluhan ini diharapkan dapat mendorong para camat dan lurah menjadi pelopor pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di wilayahnya. (dnn)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA JOGJA RESMI TUTUP TMMD SENGKUYUNG TAHAP II 2013
TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung tahap II Tahun Anggaran 2013 di wilayah Kota Yogyakarta resmi ditutup Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti di Lapangan Karang Kotagede, Selasa, (29/10/2013). Ketua pelaksana lapangan TMMD Sengkuyung 2013 dan juga Danramil kecamatan Kotagede Kapten Infantri Abdul Latif melaporkan bahwa semua kegiatan yang menjadi sasaran pelaksanaan baik fisik maupun non fisik telah mencapai hasil 100 persen. Lokasi sasaran adalah wilayah kelurahan Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta dengan waktu pelaksanaan 21 hari, dimulai tanggal 09 hingga 29 Oktober 2013. Ditambahkan, kegiatan fisik yang dikerjakan meliputi pembuatan Talud Bronjong di pinggiran sungai Gajahwong sepanjang 103 meter. TMMD Sengkuyung juga memperbaiki Balai RT sebanyak 1 unit, rumah warga 5 unit, dan MCK sebanyak 2 unit. Selain itu, dilakukan kegiatan non fisik berupa sosialisasi dan penyuluhan tentang Bela Negara dan Cinta Tanah Air dari KODIM 0734 Yogyakarta, Sosialisasi tentang Penyakit Masyarakat (Pekat) dan bahaya Narkoba dari Polresta Yogyakarta, serta sosialisasi tentang peryaratan Pernikahan dari Kemenag Kota Yogyakarta. Kegiatan TMMD ini melibatkan 97 orang terdiri dari unsur Kodim 0734 Yogyakarta sebanyak 50 orang atau 2 SST, 1 regu (5 orang) dari Yonif 403/WP, 1 regu (10 orang ) TNI AU, 1 regu (10 orang ) TNI AL, 1 regu ( 10 orang) Polresta Yogyakarta1 Tim tukang (10) dari Kodim 0734 Yogyakarta, tenaga kesehatan, Menwa (5), Tagana (20), dan masyarakat (30). Seluruh pendanaan diambilkan dari APBD DIY sebesar Rp. 50 juta dan APBD Kota Yoyakarta Rp. 226 juta. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengucapkan rasa terma kasdihnya kepada seluruh elemen masyarakat yang ikut ambil bagian dalam kegiatan TMMD Sengkuyung tahun 2013 ini baik dari unsure TNI dan Masyarakat dan Organisasi Masyarakat. "Kegiatan TMMD dan hasil yang telah dicapai baik fisk dan non fisik ini merupakan wujud dari kemanunggalan TNI dan rakyatnya, dalam membangun bangsa dan negara khususnya Kota Yogyakarta. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada jajaran TNI dan semua warga masyarakat Kota Yogyakarta." Ujar Walikota. Walikota berharap hasil yang telah diserahkan kepada warga iniagar dipelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya oleh warga penerima manfaat. Sementara itu Panglima KODAM IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo, dalam amanatnya yang dibacakan oleh Walikota Yogyakarta meminta aagar segala hasil pembangunan atau penegmabnagn sarana dan prasarana fisik yang telah dicapai dapat dimanfaatkan serta dipelihara dengan baik dan lebih dimaksimalkan lagi oleh Pemerintah Daerah beserta segenap warga masyarakat di wilayah itu untuk kepentingan rakyat banyak. Mayjen TNI Sunindyo menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan operasional TMMD serta berbagai bentuk karya bhakti TNI lainnya pada dasarnya mempunyai dua dimensi sasaran yaitu. Pertama, untuk memperkokoh kemanunggalan TNI dan Rakyat guna mendukung terwujudnya ketahanan wilayah dalam sistem pertahanan semesta. Kedua, memotivasi dan menumbuhkan semangat kegotongroyongan guna menciptakan proses pemberdayaan masyarakat agar berpartisipasi aktif dan kepedulian dalam akselerasi pembangunan di pedesaan. Untuk itu TNI sebagai komponen utama harus mendapat dukungan sepenuhnya dari rakyat. Penutupan TMMD Sengkuyung 2013 di lapangan Karang Kotagede ini dimeriahklan dengan lomba menarikan tarian "Goyang Caesar" dan sepuluh peserta terbaik mendapatkan hadiah dari Walikota Yogyakarta dan Dandim 0734 Yogyakarta Letkol ( Arh) Ananta Wira. Hadir pada acara penutupan TMMD Sengkuyung 2013 ini Dandim 0734 Yogyakarta Letkol Arh, Ananta Wira, dan para petinggi dari AL dan AU Yogyakarta serta Polresta Yogyakarta, Anggota Koramil, Polsek, Camat Kotagede dan staf, para lurah, Tokoh masyarakat, mahasiswa, dan warga masyarakat. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Haryadi Lepas Start Fun Bike dan Jalan Sehat
Ratusan warga RW 09 Sorosutan, Umbulharjo Yogyakarta mengikuti jalan santai Minggu pagi (27/10) dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pelaksanaan jalan sehat yang melibatkan hampir seluruh warga RW 09 Sorosutan ini dilepas oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Kehadiran Walikota dalam acara tersebut mendapat apresiasi dan antusiasme baik dari warga Sorosutan. Sebelum pengibaran bendera start, warga disuguhi oleh atraksi barongsai. Peserta jalan santai terdiri dari orang tua, pemuda, dan anak-anak yang semua terlihat antusias. Antusias yang sangat besar dari warga Sorosutan ini pun mendapatkan apresiasi yang sangat besar dari Walikota Yogyakarta. Dalam Sambutannya Haryadi Suyuti mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk untuk turut memasyarakatkan perilaku hidup sehat bagi seluruh warga Yogya dan ia mengajak warga Yogya khususnya warga Sorosutan untuk terus berolahraga karena dengan berolahraga maka akan menjadikan tubuh sehat. "Dengan berolahraga, maka kita akan sehat, apalagi olahraga yang murah meriah seperti jalan sehat ini, katanya. Sebelum acara pelepasan jalan sehat tersebut, Walikota Yogya juga melepas 5000 peserta Fun Bike di alun alun Utara. (Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ribuan Warga Yogya Bersih Bersih Malioboro
Memperingati Hari Kesehatan Nasional HKN yang ke 49 Pemkot yogya dan warga yogya melakukan bersih-bersih Malioboro sebagai wujud kepedulian akan lingkungan, Jumat pagi (18/10). Kegiatan yang dimulai dari palang pintu Rel Kereta Api hingga titik nol ini melibatkan 1500 personil dari berbagai unsur yakni Dinas Kesehatan, Dinas pengelolaan Pasar, UPT Malioboro, Badan Lingkungan Hidup, komunitas malioboro, elemen pemuda, HAKLI, TNI dan Polri. Dalam kegiatanan tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Imam Priyono yang juga ikut membersihkan kawasan Malioboro, dalam sambutanya beliau mengatakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah suatu tindakan perorangan maupun kelompok masyarakat yang sesuai dengan norma kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal Ia juga menambahkan gerakan kebersihan Malioboro bukan merupakan akhir dari sebuah tujuan tetapi baru merupakan awal kegiatan untuk melastarikan dan membudayakan masyarakat Kota Yogya untuk peduli dengan kelestarian dan kebersihan lingkungan. "Kegiatan kebersihan Malioboro seperti ini perlu dikembangkan di tempat lain, sehingga masyarakat akan semakin lebih memiliki rasa untuk peduli dengan lingkungan sekitar dan menyadarkan masyarakat untuk selalu hidup bersih dan sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan."Katanya. (hanang/manto)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
NABI IBRAHIM HENDAKNYA JADI TAULADAN
Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono mengajak kaum muslimin untuk memaknai nilai-nilai substansi "pengorbanan Ibrahim" dan hendaknya menjadikan nilai-nilai itu dalam kesehariannya. Nilai pengorbanan merupakan bentuk berjuang dan rela berkorban memperjuangkan aspirasi masyarakat, seluruh elemen masyarakat rela berkorban demi terciptanya masyarakat yang adi dan makmur, hal ini dikatakan Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Proyono di Komplek Masjid Diponegoro Balaikota Timoho Kamis (17/10) dalam acara penyembelihan hewan Kurban, dalamrangka Peringatan Idul adha 1434 H. Imam juga mengingatkan kepada kaum Muslimin untuk menghargai sesama manusia dengan tidak saling merendahkan atau menjadikannya sebagai sebuah persembahan, atau melecehkan dalam bentuk apapun. Menurutnya nilai-nilai yang merepresentasikan kesetaraan dan sejenisnya perlu diaktualisasikan ke dalam realitas kehidupan sehingga dunia dipenuhi kedamaian, saling peduli, saling menghormati. "Wahyu Allah SWT kepada Ibrahim untuk mempersembahkan putranya yang kemudian diganti binatang kurban memperlihatkan, tidak satu manusia pun boleh merendahkan manusia lain, menjadikannya sebagai persembahan, atau melecehkannya dalam bentuk apapun. Sebab, manusia sejak awal dilahirkan setara dan sederajat,"ujar Wakil Walikota. " Dalam kontek ini Idul Adha perlu kita maknai, bangsa ini membutuhkan orang-orang yang rela berkorban untuk kepentingan sesama, kita berharap pemimpin rela berkorban untuk mensejahterakan rakyat yang telah memberikan mandatnya, bukan bekerja untuk kepentingan diri sendiri,"" kata Imam. Hewan kurban untuk tahun ini berjumlah 6 Ekor sapi masing masing dari Gubernur DIY, Walikota Yogyakarta, Kemenag Kota Yogyakarta BPD Senopati, serta iuran dari SKPD Kota Yogyakarta 2 ekor Sapi Serta 2 ekor Kambing yang masing-masing diserahkan kepada AMM Umbulharjo dan Kelurahan Tahunan. Sebelummya pada hari Selasa telah dilaksanakan Sholat iedulAdha di Halaman Komplek Balaikota Yogyakarta Bertindak sebagai Imam adalah Bapak Achmad Fauzi, SHI dan Khotib Drs. KH Achmad Fadli, MA,MSi. Hadir dalam acara tersebut, Sekretatis Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Hj Titik Sulastri, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Ana Haryadi, serta jajaran Kepala SKPD.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penyerahan Penghargaan Pawai Budaya
Penyerahan penghargaan Pawai Budaya dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-257 dilaksanakan di Ruang Rapat Asisten II Balaikota Yogyakarta, Rabu siang (09/10). Acara tersebut dihadiri oleh para pemenang pawai budaya. Pemenang Terbaik pertama diraih oleh Kelurahan Prawirodirjan pemenang terbaik kedua diraih oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan untuk pemenang terbaik ketiga diraih oleh Kelurahan Sosromenduran. Hadiah berupa satu ekor kambing untuk masing-masing pemenang Serangkain acara untuk memperingati HUT Kota Yogyakarta telah terlaksana dengan meriah yang melibatkan ribuan warga Yogyakarta dan perwakilan dari setiap kelurahan. Berbagai hiburan diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai cara untuk memeriahkan HUT Kota Yogyakarta. Puncak acara yaitu Pawai Budaya yang dimulai dari Taman Parkir Ngabean menuju Pagelaran Keraton Yogyakarta (Senin,7/10) pukul 14.30. Walaupun cuaca sangat panas, tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk menyaksikan berbagai macam sajian budaya. Hadiah untuk masing-masing pemenang diserahkan oleh Agus Tri perwakilan BPD kepada pemenang pertama yang diwakili oleh Ekwanto selaku Lurah Prawirodirjan. Pemenang kedua diterima oleh Afif Ghurub Bestari sebagai perwakilan dari UNY dan pemenang ketiga diwakili oleh Heri Eko P selaku Lurah Sosromenduran. Dari Pawai Budaya tersebut diharapkan dapat menciptakan keharmonisan antara Pemerintah dengan masyarakat. (arifah/putra)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENDAFTARAN RELAWAN DEMOKRASI
Menindaklanjuti Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum no. 609/KPU/IX/2013 tentang Penyampaian Petunjuk Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi Pemilu 2014.... SELENGKAPNYA KLIK DISINI..!! (Download File jika tidak dapat ditampilkan di browser)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TIM EVALUASI BIDANG PEKERJAAN UMUM KUNJUNGI KOTA YOGYAKARTA
Rombongan dari Kementrian Pekerjaan Umum mengunjungi Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan tersebut merupakan Tim Juri Evaluasi Lapangan Penilaian Kinerja Pemerintah daerah Bidang Pekerjaan Umum (PKPD PU) RI Tahun 2013, rombongan yang diterima langsung Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono ini berlangsung di Ruang Rapat Wakil Walikota, Rabu (09/10). Penilaian dilakukan untuk memilih faslitas umum dan pemanfaatannya yang terbaik se-Indonesia dalam beberapa kategori. Ketua Tim Juri Penilaian Kinerja Pemda Bidang PU, Ir. Nieke Nindyaputri, M.S.c, dalam sambutannya maksud dan tujuan menerangkan, Yogyakarta termasuk dalam lima kota kecil-menengah lainnya yang dinilai, yakni Payakumbuh, Solok, Banda Aceh, Gorontalo, dan Probolinggo. Pihaknya akan melihat keadaan fisik dan nonfisik, dan melakukan penilaian secara pasif. Melihat data yang ada Kota Yogyakarta cukup sering mendapat juara sejak 2005 sampai 2008. Tahun 2005 misalnya juara dalam bidang sanitasi. Tahun 2006 juara dua. Tahun 2007 persampahan juara satu. Tahun 2008 juga menang lagi. Tapi sejak 2009 jarang mendapatkan lagi khususnya di bidang ke PU an, namaun penghargaan dibidang lain mestinya setiap tahun mendapatkan katanya. Ditambahkan Nieke, pihaknya selain meniali dengan tanya jawab, juga akan menialai secara langsung dilapangan. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung perkembangan dari tahun ke tahun, sejauh mana dan perkembangan apa yang terjadi. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono menanggapi Tim evaluasi, menjelaskan, dalam bidang penyediaan air bersih, Pemerintah Kota Yogyakarta menghimbau PDAM Tirtamarta tidak hanya menjual air perpipaan saja, akan tetapi juga memberi air bersih. Sealin itu setiap hari Selasa dan Kamis, PDAM Tirtamarta rutin melakukan pemeriksaan dan memberi obat ke sumur-sumur yang mengandung bakteri e-coli. Beberapa sumur yang tercemar bakteri coli, kita sudah bersihkan dengan sistem jemput bola. Kami juga terus mendidik masyarakat pentingnya hidup bersih serta menggunakan air bersih. Selain pemeriksaan sumur yang tercemar bakteri coli, kami memasang alat penjernih supaya air siap minum, utamanya dikawasan pinggir sungai. Jumlah alat tersebut ada sekitar 150 buah yang pemeliharaannya dilakukan oleh kimpraswil dan PDAM, papar Imam. Ditambahkan Imam, bahkan anak-anak PAUD di Kota Yogya sudah ditanamkan sikap sejak dini untuk berusaha mencintai lingkungan. Di lokasi tertentu, menurutnya sudah dibentuk Laskar Berlian, yakni para siswa SD yang bertugas melakukan sosialisasi mengatasi jentik nyamuk. Masyarakat selalu dilibatkan. Jadi kalau ada drainase mampet bisa langsung dipantau masyarakat, imbuhnya. Menyinggung masalah pengelolaan sampah, Imam menjelaskan, dalam bidang pengelolaan sampah, sudah terdapat sekitar 200 bank sampah di Kota Yogya, dan terus diperluas. Masyarakat telah diajar memilah sampah, untuk menghasilkan keuntungan bagi mereka sendiri. Mereka telah dilatih untuk mengelola sampah serta diberi bantuan alat oleh Pemkot untuk mengelola sampah organik dan anorganik, sehingga bisa dipilah mana yang laku dijual, ujarnya. (and)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pentas Seni Pasar Ngasem Indigenous Land
Menyemarakkan HUT Kota Yogya Ke-257, Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta akan menggelar serangkaian kegiatan bertajuk Pentas Seni Pasar Ngasem Indigenous Land dengan tema "Tak Akan Ada Sekarang Tanpa Dahulu". Acara Pentas Seni Pasar Ngasem Indigenous Land diadakan selama empat hari tanggal 17-20 Oktober 2013 di Pasar Ngasem. Even ini akan menampilkan stand-stand bazaar baik fashion, makanan dan miniman jaman dulu, mini konser band-band indie, kirab dan kumpul-kumpul komunitas, lomba band antar SMA, lomba Iklan Layanan Masyarakat (ILM) antar SMA dan lomba fotografi antar SMA. Kepala Dinlopas Kota Yogya, Maryustion Tonang didampingi Kabid Pengembangan Dinlopas, Rudi Firdaus, Selasa (8/10) di Humas Kota Yogya mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari penjabaran visi Dinlopas Kota Yogya untuk mewujudkan pasar tradisional dengan pengelolaan modern sebagai pusat pengembangan perekonomian, wisata dan edukasi. Khususnya dalam mewujudkan pasar tradisional sebagai pusat pengembangan wisata dan edukasi. "Upaya mempromosikan pasar tradisional terus kita lakukan agar terus dikenal dan dicintai masyarakat supaya pasar tradisional bisa tetap eksis di tengah perkembangan ekonomi yang sangat pesat. Pasar Ngasem salah satu dari 32 pasar tradisional di Kota Yogya merupakan bagian dari objek wisata Kraton Yogya. Beberapa waktu lalu juga diadakan berbagai acara dengan mengambil lokasi Pasar Ngasem, seperti Festival Kesenian Yogya dan Klangenan Yogya" katanya. Lebih lanjut dijelaskan rangkaian acara Pentas Seni Pasar Ngasem Indigenous Land akan dimulai dengan acara Kirab Komunitas akan diadakan pada tanggal 17 Oktober 2013 pukul 15.00 WIB dengan menampilkan Motor Antique Club, Mataram Scooter Club Yogya, Motor CB Yogya, Jogja Pitung Club, Komunitas Lubang Jarum, Komunitas Onthel Djogja, Paksikaton dan Senopati Mataram. Rute yang akan ditempuh adalah Pasar Ngasem, Perempatan Gerjen, Jl Ahmad Dahlan, Jokteng Kulon, Jl Mayjend Sutoyo, Jl Brigjen Katamso, Jl Ibu Ruswo, Wijilan, Jl P Mangkurat, Langenastran Lor, Alun-alun Kidul, Taman Sari dan Pasar Ngasem. Pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 pukul 19.00-21.00 WIB akan dilakukan pemutaran ILM Dinlopas yang nantinya akan diambil lima terbaik dan satu ILM favorit penonton yang akan diumumkan padan puncak acara. Sedangkan hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 kegiatan bazaar akan dibuka pada pukul 11.00 WIB-21.00 WIB. Terdapat 60 stand bazaar terdiri dari 15 stand dari paguyuban pedagang dan RW di sekitar Ngasem serta 45 stand bazaar umum. Pada hari yang sama pukul 15.30 WIB festival band indie yang akan ditutup penampilan bintang tamu Jamphe Johnson. Sementara itu pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2013 pukul 09.00 WIB akan diadakan lomba foto dengan menampilkan tiga set dan tiga model untuk kompetisi foto. Setiap set akan ada satu model dan diberikan waktu 15 menit untuk mengambil gambar. Pada sore harinya akan kembali digelar festival band dan penyerahan hadiah pemenang berbagai lomba. Acara penutupan Pentas Seni Pasar Ngasem Indigenous Land akan dimeriahkan pertunjukan seni Turonggoseto. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Memperingati Serbuan Kota Baru
Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menggelar upacara untuk memperingati 68 Tahun Serbuan Kotabaru 7 Oktober 1945 di Tahun 2013, upacara tersebut berlangsung di lapangan asrama Korem 072 Pamungkas Jalan Atmosukarto, Kotabaru Yogyakarta Senin pagi (7/10). Upacara peringatan Serbuan Kotabaru tersebut, dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Drs. H. Achmad Fadli dan diikuti oleh peserta upacara diantaranya pelajar, mahasiswa, paguyuban dan organisasi, serta TNI dan Polri. Dalam sambutannya Achmad Fadli mengatakan serbuan 7 Oktober 1945 di Kotabaru merupakan wujud semangat kejuangan, kebersamaan untuk suatu cita-cita mulia dari seluruh komponen masyarakat Yogyakarta dalam mendukung dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan RI. Dengan penyelenggaraan upacara tersebut, diharapkan semakin menumbuhkan semangat dan nilai-nilai kejuangan-45 bagi generasi muda bisa menggugah rasa nasionalisme semua pihak. "Marilah kita manfaatkan momentum peringatan Serbuan Kotabaru ini sebagai bagian untuk terus mengembangkan rasa nasionalisme, terutama untuk generasi muda agar dapat menyumbangkan yang terbaik bagi negara. Melestarikan jiwa semangat, motivasi yang berjuang dari tahun 45 hingga sekarang harus ada esensi penting yaitu persatuan dan kesatuan dan titipan nilai 45 diberikan sampai mengalir pada anak cucu hingga generasi yang akan datang." Hadir dalam upacara tersebut, Muspida Propinsi DIY, Muspida Kota Yogyakarta, Paguyuban purnawirawan TNI/Polri, Anggota Veteran, kesatuan TNI Polri, karyawan, pelajar dan organisasi kemasyarakatan. Usai upacara Achmad Fadli yang didampingi para veteran menyalakan api obor di monumen Serbuan Kotabaru tersebut. (Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Adakan Gelar Potensi Pemberdayaan Masyarakat
Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogyakarta menggelar Gelar Potensi Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2013, Sabtu pagi (05/10) di Exhibition Hall Komplek Taman Pintar Kota Yogyakarta, acara ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogyakarta yang ke 257. Dalam acara tersebut juga dihadiri Sekda Kota Yogyakarta Titik Sulastri dan Ketua Penggerak PKK Kota Yogya Tri Kirana Muslidatun Acara tersebut di buka oleh Sekda Kota Yogyakarta Titik Sulastri, dalam sambutannya Beliau menyampaikan perhatian besar pada pengembangan industri kreatif dengan basis pemberdayaan masyarakat. Hal itu telah ditunjukkan dengan langkah pasti melalui program-program PKK Kota Yogyakarta. PKK sebagai gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan tujuan untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, maju dan mandiri telah mampu mewujudkan perannya sebagai motivator masyarakat agar setiap keluarga dapat menjadi pengelola pembangunan yang selalu berada di lini terdepan. Ia juga menambahkan, pameran ini digelar sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri meningkatkan taraf hidup dan pendapatan ekonomi melalui aktivitas usaha mikro. "Masyarakat harus dituntut bisa berkopenten di dunia global untuk menghadapi persaingan zaman, Untuk itu diperlukan upaya kreatif dan inovatif dari masyarakat"katanya Acara tersebut di meriahkan oleh pameran produk " produk hasil pemberdayaan warga dari 45 Kelurahan. Tedapat lebih dari 20 stan yang memamerkan produk " produk mereka. Ketua Penggerak PKK Kota Yogya Tri Kirana Muslidatun dan Sekda Kota Yogyakarta Titik Sulastri hadir sejak awal acara dan langsung meninjau produk " produk hasil pemberdayaan masyarakat seperti produk kerajinan, tas, batik, sepatu dan makanan. (Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya Rayakan Hari Batik Nasional
Pemerintah Kota Yogyakarta berserta Paguyuban Sekarjagad menggelar acara untuk Memperingati Hari Batik Nasional Ke-4, ceremonial pembukaan dilangsungkan di Monumen Batik Titik Nol Yogyakarta Rabu pagi (2/10) bersama Wakil Walikota Imam Priyono dan Ketua Penggerak PKK Tri Kirana Muslidatun. Acara dihadiri oleh Puluhan siswa SMA dan SMP dari SMSR ,SMP Stelladuce I Yogyakarta dan perajin batik se Kota Yogya. Para siswa tersebut memperingati hari batik nasional dengan memperagakan tarian polska dengan mengenakan batik hasil karya mereka sendiri di monument batik di sebelah selatan Gedung Agung Yogyakarta. Tak hanya itu acara tersebut dimeriahkan oleh demo membatik siswa SMSR Yogyakarta dan iringan sajian music dari kelompok music rakyat. Saat ditemui di sela kegiatan membatik, salah seorang siswa SMSR, Astri mengatakan bahwa membatik itu menyenangkan. Membatik itu susah susah gampang sebab membutuhkan kehati-hatian dan konsentrasi tinggi, lewat membantik saya bisa menuangkan perasaan saya. katanya. Pada acara tersebut di hadiri juga oleh GBPH Prabukusumo yang juga pemilik museum batik Kraton Yogya. Beliau mengatakan, batik saat ini sudah diakui dunia internasional sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Tentu akan sangat mubazir jika Indonesia tidak menyiapkan generasi yang siap mengawal kelestarian batik itu sendiri. Menanamkan rasa bangga terhadap anak-anak tentang batik merupakan langkah mendasar untuk melestarikan batik asli Yogyakarta. Ditengah menjamurnya batik printing, maka langkah itu merupakan hal penting untuk menumbuhkan lagi industri batik tulis di Yogyakarta. Beliau juga menambahkan Saat ini Batik tidak hanya identik dengan kaum tua, generasi muda harus ikut mencintai dan menggunakan batik. "BatikYogya sangat berbeda dengan batik dari daerah lain. Setiap pola batik dari Yogya mengandung makna dan filosofinya yang memiliki nilai budaya sangat tinggi jadi kalau ada anak memakai batik tersebut harapannya akan dapat menjadi anak yang baik, luhur budinya, mulia, dan sebagainya" Katanya Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono menyampaikan batik yang merupakan warisan sejak jaman prasejarah telah berkembang pesat dan memunculkan keberagaman motif. Batik bukan hanya suatu produk tetapi sebuah proses kreatif dari masyarakat maka harus dilestarikan dan disosialisasikan kepada semua pihak. "Sudah semestinya sebagai warga Jogja untuk lebih memahami Batik. Karena Batik adalah salah satu produk unggulan kerajinan Jogja dan bagian dari daya tarik wisata. Di penghujung acara dilakukan pelepasan ratusan balon yang digantungi deklarasi dan diberi nomor,, bagi yang menemukan dapat menukarkan nomor tersebut di jalan Kemetiran Kidul no60.(Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Karnaval Budaya Pesta Rakyat di Kelurahan Prawirodirjan
Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogyakarta yang ke 257 Kelurahan Prawairodirjan mengadakan Karnaval Budaya Pesta Rakyat. Acara tersebut mengusung tema "Ayo Guyub Rukun Saklawase" yang di ikuti 2500 peserta dengan kontingen 23 kelompok Minggu sore (29/9) di halaman parkir purawisata. Karnaval tersebut mengambil start di halaman parkir Purawisata dan melintas jalan protokol tengah Kota Yogyakarta yakni jalan Ireda, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Senopati , Jalan Trikora, Jalan Ibu Ruswo dan Finish di halaman parkir Purawisata. Acara tersebut di buka oleh Camat Gondomanan Agus Arif Nugroho, dalam sambutannya beliau mengungkapkan rasa bangga dan berterima kasih kepada seluruh warga Kelurahan Prawirodirjan yang ikut berpartisipasi memeriahkan HUT Kota Jogja ke - 257 dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki. Ia Berharap semangat gotong royong, bersatu padu, dan mau terlibat seperti ini harus terus dipupuk warga. Warga juga diminta untuk memberikan yang terbaik untuk kota Yogyakarta. Dengan semangat dan karya nyata, sehinga Yogyakarta semakin menjadikan dirinya sebagai kota yang nyaman dan layak huni bagi siapa saja yang berada di Yogyakartakatanya. Hal Senada di katakan Lurah Prawirodirjan Ekwanto, ia mengatakan semua elemen masyarakat di kelurahan Prawirodirjan baik golongan tua sampai muda untuk tetap harus terus bersatu berjuang dengan cara masing - masing untuk mendukung keistimewaan Yogyakarta dengan melakukan kegiatan positif seperti kegiatan festival budaya dan karnaval budaya. Masyarakat Yogya tampak antusias melihat karnaval tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang memadati jalan sepanjang rute karnaval. Barisan terdepan adalah Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Yogyakarta dan kemudian diteruskan oleh kesenian yang ditampilkan dari masing " masing RW. (Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
1 JANUARI 2014 JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DIBERLAKUKAN, SEMUA BISA JADI PESERTA
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan jaminan perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan pada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Dalam operasionalnya, JKN akan dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Demikian ungkap Pelaksana Harian (PLH) Kepala Cabang Utama Yogyakarta , PT. ASKES (Persero) Ratih Subekti, SH, saat memberikan materi dalam sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional di Ruang Utama Atas Balaikota Yogyakarta, Rabu, (25/09/13). Ratih menjelaskan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan Badan Hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan ini akan beroperasi mulai tanggal 1 Januari 2014. Menurut Ratih para peserta jaminan Kesehatan akan membayar iuran (premi) Jaminan Kesehatan berupa sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi kerja atau Pemerintah untuk program jaminan kesehatan. Iuran jaminan kesehatan untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatannya akan dibayar oleh Pemerintah. Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta pekerja penerima upah dibayar oleh pemberi kerja dan pekerja itu sendiri. Sedangkan iuran jaminan kesehatan bagi peserta bukan pekerja akan dibayar oleh pekerja yang bersangkutan. Untuk kepesertaan Jaminan Kesehatan, Ratih mengatakan akan dibagi dalam dua kelompok yaitu peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan peserta non-PBI. Peserta PBI terdiri dari fakir miskin dan orang tak mampu. Sedangkan peserta non-PBI, terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), karyawan perusahaan swasta, pekerja mandiri, bukan pekerja seperti veteran, penerima pensiun, dan lain-lain. Untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) para penerima upah atau karyawan akan didaftarkan oleh pemberi kerja ke BPJS. "Pengaturan pembayaran premi, pekerja menanggung dua persen dari penghasilannya per bulan, dan sisa tiga persen ditutupi oleh perusahaan atau pemberi kerja. Sedangkan untuk non-penerima upah, mereka mendaftarkan diri mereka ke BPJS kesehatan cabang terdekat untuk mendapat perlindungan kesehatan untuk keluarganya. Syarat lain untuk menjadi peserta adalah membawa Kartu Keluarga, mengisi formulir yang disediakan oleh PT, ASKES(persero) ," ujar Ratih. Manfaat dari Jaminan Kesehatan Nasional bersifat pelayanan kesehatan perorangan yakni layanan promotif, pelayanan obat, bahan medis habis pakai sesuai indikasi medis yang diperlukan. Sedangkan, pelayanan kesehatan yang akan diberikan meliputi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan, dan Pelayanan Kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatahn RI. "Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PKTP) meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang antara lain administrasi pelayanan, pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis, pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis, pemeriksaaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama dan rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi," tambah Ratih. Sosialisasi Jaminan Kesehatan ini dibuka oleh PLT, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dr. Vita Yulia M.Kes diikuti oleh tokoh masyarakat, perangkat kecamatan dan kelurahan sekota Yogyakarta, para LPMK sekota Yogyakarta dan PKK. Dr. Vita berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada para peserta agar tidak terjadi kerancuan dengan jaminan kesehatan lainnya yang saat ini masih berlaku di tengah masyarakat. Selain itu, peserta diharap mampu mengidentifikasi peran dan kedudukan jaminan kesehatan nasional melalui BPJS Kesehatan serta mendapat gambaran yang jelas tentang implementasinya di lapangan. Nara sumber ( Ratih Subekti, SH ) dari PT. Askes (Persero) sebuah perusahan yang ditunjuk resmi oleh Pemerintah Pusat ( Kementerian Kesehatan RI ) selaku penyelenggara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WARGA MANTRIJERON YOGYAKARTA KIBARKAN 1000 BENDERA UNTUK HUT KOTA JOGJA
Berbagai cara dilakukan warga untuk memeriahkan hari jadi kota Yogyakarta ke 257 tahun tanggal 07 Oktober 2013 yang akan datang. Warga kecamatan Mantrijeron selain menggelar malam pentas seni, mereka juga mengibarkan 1000 buah bendera merah putih selama tiga minggu berturut-turut di sepanjang jalan Mangkuyudan kelurahan Mantrijeron Yogyakarta, Sabtu (21/09/2013). Ketua panitia peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta kelurahan Mantrijeron S. Purnama mengatakan pemasangan bendera merah putih bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme warga Yogyakarta. Menurut Purnama pemasangan bendera merah putih karena bendera merah putih sebagai identitas bangsa Indonesia adalah lambang jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia termasuk warga Mantrijeron. Purnama menambahkan meskipun usia Kota Yogyakarta lebih tua dari usia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) namun Yogyakarta memilih bersatu dengan NKRI, maka jiwa dan semangat nasionalisme harus terus dipupuk dan dikembangkan. Bendera yang dipasang pada dua sisi bahu jalan Mangkuyudan ini menarik perhatian orang yang melintasi jalan tersebut, juga dapat memberi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dalam dan luar negeri. Seribu bendera yang dipasang merupakan pinjaman dari para seniman. Bendera ini juga pernah dipasang di pantai Depok dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia beberapa wakttu lalu. Selain pengibaran bendera kelurahan Mantrijeron juga menggelar malam pentas seni dalam rangka HUT Kota Yogyakarta dengan menampilkan ragam kesenian yang menjadi potensi wilayah kelurahan Mantrijeron seperti tarian tradisonal, macapat, keroncong dan lainnya. (@mix)