Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Amdal
AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Izin Lingkungan 2013 Permohonan Izin Lingkungan UKL - UPL Permohonan Izin Lingkungan AMDAL Izin Lingkungan UKL - UPL 2014 Izin Lingkungan AMDAL 2014 Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SYAWALAN GUBERNUR DIY DENGAN PEJABAT DAN TOKOH MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA
Dalam kontek membangun peradaban yang menandai keistimewaan bisa diandaikan "Hijrah" kembali ke "Fitrah ", yang sejatinya baru langkah awal untuk menata sebuah konstruksi masyarakat peradaban. Masyarakat peradapan yang sedang dituju adalah, representasi masyarakat yang ditegakkan lima Perdais sebagai pilar Keistimewaan, yang mengikat setiap warga ditengah masyarakat yang majemuk. Hal ini dikatakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam acara Syawalan dan Silahturahmi Pejabat dan Tokoh Masyarakat Kota Yogyakarta, Kamis (22/08) di Halaman Balaikota Timoho. Ditambahkan Sultan, masyarakat peradaban setidaknya memuat lima prisip pokok dalam dimensi, Kepemimpinan, Sosial Budaya, Agama, Politik, dan Hukum. Kepemimpinan dalam semua jenjang harus menjadi suri teladan masyarakat layaknya sosok Satriya yang rela melayani. Tentu merubah mindset ini tidaklah mudah karena dalam budaya Jawa seorang Satriya selalu dilayani oleh para punakawan. "Kota butuh banyak pemimpin-pekerja dalam semua sektor dan di setiap jenjang dengan tipe work leader. Pemimpin yang memimpin dengan bekerja di lapangan tidak hanya duduk di meja. Ibarat pohon solusinya tidak berada di buah tetap di akar-akarnya. Pemimpin di semua eselon harus memeriksa sampai aspek bagaimana kebijakan dan proyek dijalankan tidak hanya percaya pada judul kegiatannya saja," jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan masyarakat peradaban akan bisa terbangun jika ada interaksi positif antar tiga institusi negara. Lembaga eksekutif sebagai aparat penyelenggara negara harus mampu bekerja demi kemaslahatan rakyat. Lembaga legislatif sebagai pengontrol eksekutif juga harus bersih. Lembaga yudikatif sebagai arena penyelesaian konflik secara legal formal tidak terlibat dalam mafia hukum dan peradilan. Sementara itu, Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti mengemukakan guna memaknai kemerdekaan jajaran Pemkot Yogya bersama warga masyarakat berkomitmen mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan, kesempatan dan sumber daya masing-masing. Serta menanamkan niat untuk melakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi tanah air tercinta dan tentu saja untuk Jogja Istimewa. Dengan tetap berlandaskan pada 4 pilar Segoro Amarto yakni kedisiplinan, kepedulian social, gotong royong dan kemandirian. "Dapat kami haturkan pula bahwa kesungguhan Pemkot Yogya dan bersama seluruh warga masyarakat mewarnai keistimewaan DIY telah berbuah prestasi yaitu keberhasilan Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo menjadi juara lomba desa dan kelurahan tingkat nasional tahun 2013, yang mengalahkan 8.309 kelurahan lain," jelasnya. Selain itu, kerja keras dan dukungan masyarakat telah mengantarkan KUA Kecamatan Gondomanan meraih juara pertama KUA tingkat nasional. Penghargaan bagi Pemda yang berkinerja tertinggi juga kami peroleh yang rencananya akan diserahkan oleh Presiden RI di Kampus IPDN Jatinanggor pada tanggal 27 Agustus mendatang. (And)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pandeyan Kelurahan Terbaik Se-Indonesia
Sebuah prestasi membanggakan kembali diraih Kota Yogya. Kelurahan Pandeyan yang terletak di Kecamatan Umbulharjo berhasil meraih predikat sebagai Kelurahan Terbaik se-Indonesia tahun 2013 dengan menyisihkan 8.309 kelurahan di tanah air. Atas prestasinya itu, Pandeyan berhak memboyong Piala Adhikarya Bhakti Praja Utama. Piala Adhikarya Bhakti Praja Utama dibawa dari Jakarta oleh delegasi yang terdiri dari camat, lurah serta tokoh masyarakat. Warga Pandeyan pun bersuka cita menyambut kedatangan delegasi ini dan langsung diarak saat tiba di Komplek Balaikota Timoho. Bregodo Prajurit Lombok Abang mengawal delegasi pembawa piala menuju Halaman Air Mancur Balaikota untuk bertemu dengan Walikota Yogya bersama jajarannya. Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti sangat mengapresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh Kelurahan Pandeyan. Prestasi ini baru pertama diraih oleh Kota Yogya sehingga memberikan kesan yang tidak ternilai bagi Pemkot Yogya dan warga Kota Yogya. Walikota berharap prestasi ini terus dijaga dan ditingkatkan. "Ini merupakan kemenangan warga Pandeyan khususnya dan warga Kota Yogya pada umumnya. Setelah mendapat penghargaan ini, Pandeyan akan dikunjungi oleh berbagai daerah di tanah air. Jadi saya minta kepada warga untuk siap menjadi tuan rumah yang baik," jelasnya. Warga Pandeyan sangat bangga dengan prestasi yang diraih ini. Sebab tanpa keterlibatan dari masyarakat dalam pembangunan maka prestasi ini tak bisa berada di tangan warga Pandeyan. Menurut Lurah Pandeyan, Sulasmi, ada sejumlah program unggulan yang membuat dewan juri melirik Pandeyan sebagai kelurahan terbaik. Antara lain, keberadaan Sanggar Batik Jenggolo, program Kampung Hijau serta Sapaan Anak Kos. "Sapaan Anak Kos ini menjadi nilai lebih saat penjurian. Bahkan dewan juri Ibu Vita Gamawan Fauzi sampai terharu karena anak-anak kos di Pandeyan serasa memiliki orangtua asuh dari warga. Beliau terharu karena suaminya pernah kuliah di Yogya," jelasnya. Sedangkan untuk keberadaan Sanggar Batik Jenggolo ini sangat istimewa karena berhasil menjadi sebuah program pemberdayaan kaum lanjut usia (lansia). Lansia yang awalnya tidak memiliki kegiatan dengan kehadiran Sanggar Batik Jenggolo menjadi lebih berdaya dan lebih mandiri serta produktif. Kini, kehadiran Sanggar Batik Jenggolo mampu berkembang menjadi ikon Kelurahan Pandeyan. Untuk program Kampung Hijau di Kelurahan Pandeyan tak perlu ditanyakan lagi. Warga Pandeyan yang sadar akan pentingnya lingkungan yang hijau, bersih dan sehat berhasil menyulap lahan-lahan sempit di perkampungan menjadi asri. Mereka mulai melakukan pengolahan sampah serta membuat ruang-ruang publik. Ke depan Kampung Hijau di Pandeyan juga akan dikembangkan menjadi Kampung Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan akan mengembangkan pengolahan biogas. Seperti diketahui penghargaan Adhikarya Bhakti Praja Utama diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri RI, Gamawan Fauzi dan diterima Asisten Pemerintahan Pemkot Yogya, Achmad Fadli dalam acara Temu Karya Nasional di Jakarta.(Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Merti Golong-gilig Kampung Dipowinatan Simbol Persatuan Warga
Kampung Dipowinatan telah dicanangkan sebagai salah satu kampung wisata di Kota Yogya. Mereka memiliki cara tersendiri untuk memperkuat semangat kebersamaan dan persatuan antar warga. Masih dalam suasana gegap gempita menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI, pada hari Minggu (18/8) warga Kampung Dipowinatan menggelar Merti Golong-gilig. Ritual budaya Golong-gilig dilakukan dengan seremoni pengikatan lidi simbol kebersamaan. Warga diibaratkan seperti sebatang lidi yang kemudian saling diikatkan menjadi satu kesatuan. Selanjutnya dilakukan kirab budaya yang dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogya, Eko Suryo Maharso dengan mengangkat bendera Bregodo Dipo Satrio. Eko Suryo mengatakan bila orang tidak tahu sepintas Kampung Dipowinatan tak jauh beda dengan kampung-kampung lainnya di Kota Yogya. Namun bila dilihat lebih dalam lagi kampung ini memiliki kekhasan tersendiri. Selain lingkungannya bersih, warganya ramah dan memiliki kepedulian menjaga budaya yang dimiliki. "Semoga kegiatan ini makin meneguhkan semangat nasionalisme warga dan lebih meningkatkan kecintaan terhadap tradisi dan budaya," ujarnya. Upacara adat Merti Golong-gilig Kampung Dipowinatan selalu digelar setelah peringatan HUT Kemerdekaan RI. Dalam upacara tersebut ditampilkan fragmen persatuan warga yakni berupa prosesi pengumpulan lidi oleh warga yang dimulai dari tingkat RT hingga RW. Kemudian lidi yang terkumpul dibawa ke lokasi upacara untuk dilakukan pengukuhan niat dengan diikat menjadi satu dengan kain merah putih. Pengurus Paguyuban Warga Dipowinatan (PWD), Agus Sutopo menambahkan upacara adat tersebut menjadi simbol persatuan dan kebersamaan warga. Usai prosesi pengikatan lidi dilakukan kirab budaya keliling kampung. Kirab ini melibatkan Bregodo Diposatrio yang merupakan duplikat Bregodo Patangpuluhan sebagai simbol penjaga keamanan serta gunungan simbol golong-gilig dan dimeriahkan tokoh masyarakat serta pasukan musik rebana. Selain untuk melestarikan budaya, Merti Golong-gilig Kampung Dipowinatan juga sebagai ajang pesta rakyat. Karena, di sela upacara adat dibagikan makanan khas Dipowinatan yakni kue bakpao dan arem-arem kepada warga masyarakat. Kemudian dilanjutkan pembagian aneka makanan dari warga kepada pengunjung. Maka tak heran jika kegiatan seni budaya ini berlangsung meriah dan disambut gembira oleh warga masyarakat dan pengunjung. Selain berhasil menanamkan nilai-nilai kebersamaan kegiatan budaya ini juga mampu memberikan hiburan bagi masyarakat. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA YOGYAKARTA JADI INSPEKTUR PERINGATAN HUT RI KE-68
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjadi Inspektur Upacara ( Irup) apel bendera peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia di Halaman Balaikota Yogyakarta, Sabtu, (17/08/2013). Peringatan yang didahului dengan mengenang detik-detik proklamasi ini dihadiri Wakil Walikota dan ibu, Mantan Walikota beserta isteri, Pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta, Karyawan Pemkot Yogyakarta, BUMD, LSM, Pelajar, dan masyarakat. Petugas pengibar bendera merupakan gabungan para siswa terbaik dari Kota Yogyakarta didukung sepenuhnya oleh personil dari Kapolresta Yogyakarta, Lanud,Lanal dan Kodim 0734 Yogyakarta. Upacara berjalan kidmad dan lancar dengan diselingi hiburan lagu persembahan SMA Stela Duce Yogyakarta. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti usai apel peringatan mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia dan khususnya kepada warga masyarakat Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA GELAR OPEN HOUSE SYAWALAN
Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti gelar Open House, Syawalan dan Halal bi Halal bersama para pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta dan Tokoh Masyarakat se Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dilangsungkan di pendopo Rumah Dinas Walikota setempat pada Senin (12/8) yang merupakan hari pertama masuk kerja setelah Libur Lebaran 2013. Untuk memperlancar acara Syawalan ini dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama dihadiri jajaran Sekda dan kepala SKPD dan semua pegawai Pemkot Yogyakarta hingga Kecamatan dan Kelurahan. Kemudian Tahap kedua dilangsungkan lebih siang adalah syawalan bersama tokoh-tokoh masyarakat. Kegiatan dibuka dengan Ikrar Syawalan yang disampaikan oleh Sekda Kota Yogyakarta, H. Titik Sulastri, didampingi jajaran Asisten dan Staf Ahli. Dalam sambutannya Haryadi mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H dan mohon maaf lahir batin jika ada kesalahan yang telah dilakukan baik sengaja ataupun tidak sengaja. Sebagai mitra kerja tentulah tidak bisa luput dari itu, dan kembali mengajak para pegawai untuk kembali bekerja dengan optimal setelah menjalani libur Lebaran. Diharapkan dengan tali silaturahmi yang baik terjalin antar para Pegawai bisa membawa suasana harmonis dan meningkatkan kualitas kerja Pemkot yogyakarta. Kemudian Walikota dan Wakil Walikota didampingi istri menerima jabat tangan dari segenap hadirin yang datang. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Beri Bingkisan kepada Pasukan Kuning
Pemerintah Kota bekerjasama dengan BRI dan Natasha Skin Care memberikan bingkisan berupa sembako kepada Pasukan Kuning. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Tri Kirana Muslidatun memberikan bingkisan kepada orang-orang yang berjasa menjaga kebersihan Kota Yogyakarta ini. Penyerahan bingkisan diberikan secara simbolis di Rumah Dinas Walikota Jumat, 02 Agustus 2013.. Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Dra. RR.Titik Sulastri, Asisten Pemerintahan Drs. H. Achmad Fadli, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Aman Yuriadijaya, MM, Asisten Administrasi Umum Dra. M.K. Pontjosiwi W dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Susilo, SH. Dalam laporannya Irfan Susilo mengatakan bahwa Pasukan Kuning di Kota Yogyakarta ada 320 orang, namun pada acara Silaturahmi dan Penyerahan Bingkisan dari Bapak Walikota kepada Pasukan Kuning ini hanya kurang lebih 30 orang yang dapat hadir. " Tadi malam lembur sampai jam 2 pagi, padahal subuh harus sudah bekerja lagi. Sebagian bahkan belum pulang ke rumah" katanya. Pemerintah Kota memberikan apresiasi terhadap kinerja pasukan kuning ini. "Kami menyadari tanpa kehadiran Bapak-bapak sekalian, Kota Yogya tidak tahu akan seperti apa, setiap harinya ada 230 ton sampah yang harus dibersihkan di Kota Yogyakarta" kata Haryadi Suyuti. Pada hari-hari libur seperti Hari Raya Idul Fitri tahun ini Pemerintah Kota Yogyakarta akan melipatgandakan tenaga kebersihan. Hal ini dilakukan agar selama libur lebaran Kota Yogyakarta tetap bersih, tertib dan nyaman. Selama lebaran, pasukan kuning akan tetap bekerja untuk membersihkan Kota Yogyakarta. "Saya atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta beserta seluruh Jajarannya dan masyarakat Kota Yogyakarta berterimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para bapak-bapak sekalian. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga Bapak-bapak sekalian karena harus merelakan waktu berkumpul dengan keluarga digunakan untuk menjaga kerbersihan di Kota Yogyakarta" tambah Haryadi Suyuti. (Nade)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
53 Tahun SMPN 9 Yogyakarta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Yogyakarta Rabu (31/07) kemarin pagi mempeingati hari ulang tahun (HUT) sekolahnya ke-53, acara tersebut berlangsung di lapangan upacara SMPN 9. Dalam acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementrian Agama, Kepala Badan Narkotika, Muspika Kecamatan Kotagede, Komite sekolah SMPN 9, Pengurus Yayasan Alumni "Insan Kamil" dan Kepala Sekolah di Wilayah Kotagede. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Edy Hery Suasana mengatakan sekolah sebagai lembaga pendidik harus mampu memberikan kepada anak didiknya ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan mengadopsi berbagai inovasi dan kemajuan jaman. Selain itu yang lebih penting lagi adalah membekali ketauladanan budi pekerti yang luhur agar anak didik mampu membentengi diri dari arus perubahan jaman yang tidak semua berpengaruh positif. Edy berharap keluarga besar SMPN 9 Yogyakarta mampu menunjukkan komitmennya mewujudkan pendidikan berkualitas. "Rasa syukur atas ultah yang ke-53 hendaknya terwujud dengan semakin banyaknya dihasilkan calon-calon ilmuwan, cendekiawan dan intelektual yang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan bangsa," ujarnya. Beliau juga mengajak anak-anak peserta didik untuk lebih giat belajar membekali diri dengan membentuk sikap, watak, dan kepribadian utama serta mempunyai kemampuan nalar, ketrampilan dan kekuatan fisik yang tangguh. Selain peringatan Hut yang ke 53 dalam acara tersebut juga di warnai dengan Deklarasi Kelompok Siswa Anti Narkoba (KOSISBA) dan penyerahan bingkisan tali kasih kepada 100 keluarga kurang mampu. Hadi Muhtar selaku Sekretaris BNK Kota Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan Masyarakat khususnya kaum muda perlu diberi informasi yang jelas tentang bahaya mengkonsumsi narkotika dan obat terlarang lainnya. "Kaum muda sebagai generasi penerus bangsa seringkali menjadi sasaran/obyek penggunan narkoba. Agar terhindar dari berbagai dampak buruk yang ditimbulkan perlu terus menerus dilakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada publik" Katanya Acara tersebut di akhiri dengan penandatanganan seluruh tamu undangan di atas kain putih sepanjang 10 Meter bertuliskan "Kami Anti Narkoba". (Nang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Komitmen Wujudkan Good Governance
Menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa merupakan salah satu agenda pembangunan nasional. Bagi Pemkot Yogya komitmen menuju terwujudnya good governance tersebut ditunjukkan melalui kualitas pelayanan yang baik dan memuaskan, kompetensi dan profesionalitas aparatur pemerintah yang tinggi. Demikian dikemukakan Walikota Yogya, Drs H Haryadi Suyuti dalam acara Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Bersama Pemkot Yogya dengan Perwakilan BPKP DIY, Rabu (31/7) di Ruang Utama Bawah. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Perwakilan BPKP DIY, Condro Imantoro beserta jajaran. Sedangkan dari Pemkot Yogya diikuti jajaran SKPD di lingkungan Pemkot Yogya. "Untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan baik tidak bisa kita berjalan sendiri sehingga sinergi menjadi hal yang baik untuk terus dilakukan," katanya. Pemkot Yogya juga telah menempatkan pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan daerah dan berkomitmen untuk secara berkesinambungan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN. Untuk itu, penandatanganan berita acara kesepakatan tindak lanjut verifikasi hasil koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi Perwakilan BPKP DIY dengan Pemkot Yogya ini dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di jajaran Pemkot. Sekaligus menunjukkan komitmen Pemkot Yogya untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. "Sekarang pemerintahan yang baik dan bersih menjadi tren. Untuk itu, aparatnya juga harus baik. Kami mohon agar selalu diingatkan karena godaannya banyak," kata Haryadi. Sementara itu Kepala Perwakilan BPKP DIY, Condro Imantoro menambahkan kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama tersebut merupakan tindak lanjut dari pengamatan atas pelayanan publik di Kota Yogya, antara lain di Dinas Perizinan dan RS Jogja. Pihaknya mendorong instansi publik untuk meningkatkan sistem pengendalian interen pencegahan korupsi. Sasarannya untuk mencari aksi dan sebagai tindak lanjut dalam rangka upaya pencegahan dan penekanan sistem pengendalian interen. "Kami yakin Kota Yogya sudah baik bahkan cukup bagus dalam upaya mengantisipasi resiko yang ada," tambahnya. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA MILIKI BUNDA PAUD
Sebanyak 59 Ibu di tingkat Kecamatan dan Kelurahan se Kota Yogyakarta dinobatkan menjadi ibunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Ibunda Paud Kota Yogyakarta Tri Kirana Haryadi ditandai pemasangan salempang, di Ruang Utama Atas, Rabu (31/06) Penobatan kali ini merupakan pertamakali, dimana sebelumnya Bunda Paud Kota Yogyakarta Trikirana Haryadi Suyuti telah dinobatkan Jakarta. " Saya berharap semoga Bunda PAUD dapat berperan dalam pengembangan propgram PAUD diwilayah, terutama dalam mensosialisasikan pentingnya PAUD kepada masyarakat dan menjadi figur orangtua yang bijaksana guna mewujudkan masa kanak-kanak yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlaq mulia", kata Ana Haryadi. Ditambahkan Ana, selain hal tersebut diatas, secara luas dapat menjadi tauladan semua pihak untuk lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap perkembangan anak. Membekali anak dengan pendidikan yang baik dan terarah, menyisihkan waktu untuk bermain anak dan menjadi sahabat bagi anak. Sehingga pada waktunya nanti anak-anak akan siap untuk melanjutkan sekolah, siap memasuki dunia sosial dan siap untuk menghadapi kehidupan. "Penobatan Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Kelurahan ini yang menjadi Bunda adalah Istri camat atau lurah, namun apabila camat dan lurahnya perempuan maka selain sebagai camat atau Lurah sekaligus sebagai bunda paud, Kenapa hal ini harus kita lakukan, sebab, pendidikan sebagai salah satu sarana untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, termasuk Pendidikan Usia Dini ini, karena PAUD merupakan tahap yang sangat menentukan dalam pengembangan kecerdasan", jelas ana Haryadi. Sementara itu Sekretaris Daerah dalam sambutanya mengatakan, Pendidikan anak usia dini merupakan hal yang sangat penting karena usia nol hingga enam tahun merupakan pereode emas perkembangan anak yang merupakan fase terpenting bagi pertumbuhan anak-anak. Oleh karena itu pada usia tersebut perlu diletakkan dasar-dasar pendidikan Karakter kecerdasan emosi dan spiritual, bahasa serta Komunikasi. " Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang potensial, karena sebagai wilayah perkotaan memiliki potensi sumberdaya manusia berupa populasi usia produktif yang jmlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas ini dapat kita kelola dengan baik, populasi usia produktif akan menjadi bonus demografi yang sangt berharga. Peluan ini tentu harus kita tangkap secara cermat. Sebab, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik", katanya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA BUKA PASAR RAKYAT DI GENDENG
Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti membuka Pasar Rakyat yang diselenggarakan pemerintah kecamatan Gondokusuman bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan didukung oleh Dinas Perindagkoptan kota Yogyakarta dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI. Pasar Rakyat ini berlangsung dari tanggal 30 Juli hingga 1 Agustus 2013 bertempat di jl. Kusuma Gendeng Baciro Yogyakarta, Selasa ( 30/07/2013). Ketua panitia Pasar Rakyat UMKM kecamatan Gondokusuman mengatakan Pasar Rakyat yang digagas oleh pemerintahan kecamatan Gondokusuman dan Tokoh masyarakat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi UMKM pemula untuk memasarkan produknya sekaligus menyambut hari raya Lebaran. Selain itu ada program penjualan sembako murah yang didanai Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI dengan menggunakan kartu. Penjualan sembako murah ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat prasejahtera di kecamatan Gondokusuman dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan hidup dasar dalam menyongsong hari Raya Lebaran menyusul meningkatnya berbagai harga kebutuhan pokok. Kegiatan pasar Rakyat yang diselenggarakan selama tiga hari ini diikuti lebih dari 40 pelaku Usaha Kecil Menengah binaan Perindakop DIY dan Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta. Produk yang dijual meliputi kerajinan, kuliner, pakaian jadi, dan buku murah. Ir. Bambang Harimurti, kepala bidang Koperasi dan UKM mengatakan pasar rakayt ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk sedikit meringankan beban masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya menjelang hari raya idul Fitri 1434 H. Sementara itu Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan bahwa kegiatan pasar rakyat ini merupakan salah satu bentuk silaturahmi antar warga, pengusaha dan juga pemerintah dalam rangka memberikan penguatan pada sendi-sendi ekonomi khususnya pada situasi menjelang hari Raya Idul Fitri. Menurut Walikota kepedulian dari semua pihak termasuk Dinas Perindagkop selaras dengan kegiatan segoro amarto dengan keempat pilarnya. Walikota berharap Pasar Rakyat yang hanya berlangsung tuga hari memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Pada kesempatan itu, secara simbolis Walikota menyerahkan paket sembako kepada beberapa warga. Walikota juga menyempatkan diri untuk meninjau stand produk di sepanjang jalan Kusuma Gendeng Baciro Yogyakarta. ( @mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Bantuan Lembaga Orang Tua Asuh Yogyakarta Disalurkan
Lembaga Orang Tua Asuh (L-OTA) Kota Yogyakarta menyalurkan bantuan kepada para siswa SD pemegang KMS di seluruh Kota Yogyakarta, penyerahan bantuan dilaksanakan pada Senin (29/7) untuk siswa sekolah di wilayah UPT Jogja Utara dan UPT Jogja Barat, diserahkan langsung oleh Ketua L-OTA Kota Yogyakarta H. Tri Kirana Muslidatun di SD Kyai Mojo Pingit, dan SD Karangrejo Sidomulyo. Turut hadir dalam penyaluran bantuan Lembaga Orang Tua Asuh ini Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Hadi Muchtar SE dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana,MM Dijelaskan oleh Hj Tri Kirana Muslidatun, penerima bantuan Lembaga Orang Tua Asuh tahun 2013/2014 ini berjumlah 1360 anak dari 94 SD di Kota Yoygakarta, masing-masing anak memperoleh bantuan sebesar Rp 120 ribu sehingga total bantuan berjumlah Rp 163.200.000,- "Tahun lalu jumlah bantuan hanya bisa untuk 350 anak, tahun ini bisa meningkat 400 persen untuk 1360 penerima, sehingga kemanfaatannya lebih banyak, mohon dukungan dari seluruh masyarakat semoga nanti bisa bertambah lagi" Kata Tri Kirana Muslidatun. Tri Kirana Muslidatun juga berharap dana bantauan ini tidak boleh untuk jajan, tidak boleh untuk keperluan lain selain keperluan sekolah seperti seragam, buku, tas dan sepatu sekolah, diharapkan juga para kepala sekolah ikut memantau pelaksanaannya sehingga pemanfaatanya bisa mengena. "Sangat tidak kami harapkan bantuan ini malah dipakai untuk beli pulsa atau keperluan lain selain sekolah, bantuan LOTA ini memang untuk kepentingan sekolah bukan keperluan sehari-hari, kami mohon kerjasama dari guru-guru dan kepala sekolah untuk mengawal pemanfaatanya" kata Tri Kirana Muslidatun. Dijelaskan pula bahwa pemilihan penerima bantuan lota ini adalah berdasarkan skala ekonomi, diberikan untuk yang benar-benar kesulitan secara ekonomi, sehingga betul-betul bermanfaat bagi yang memperoleh. Sumber dana LoTa ini adalah dari para pengusaha swasta di Yogyakarta yang kitta minta untuk membantu anak-anak Jogja dengah harapan bantuan ini menjadi barokah untuk semuanya.(HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penyerahan Bantuan Kelompok P2WKSS dan Rintisan Usaha
Asisten Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta, Drs H Achmad Fadli menyerahkan bantuan hibah bagi Kelompok Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dan Kelompok Rintisan Usaha, Kamis (25/7) di Auditorium Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Pemberian bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah bersama masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan peran perempuan dalam pembangunan. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam serta lingkungannya beserta seluruh potensi masyarakat. Drs H Achmad Fadli mengatakan Pemkot Yogya mempunyai komitmen kuat dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat terutama kaum perempuan. Angka kemiskinan di DIY sebesar 16,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional sebesar 14 persen. Namun demikian, harapan hidup di Yogya jauh lebih tinggi dibandingkan secara nasional. "Angka harapan hidup untuk perempuan jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki karena perempuan itu lebih kuat dan lebih sabar. Begitupun dalam menjalankan usaha, para perempuan relatif lebih telaten sehingga usaha yang dijalankan bisa laris dan bisa maju sehingga bisa untuk membantu ekonomi keluarga," katanya. Sementara itu, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogyakarta, Dra Ch Lucy Irawati menambahkan salah satu strategi kebijakan umum Pemkot Yogya adalah mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat diselaraskan dengan program pemerintah dan tujuan pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut maka KPMP Kota Yogya mengadakan kegiatan penguatan kapasitas bagi kelompok P2WKSS dan rintisan usaha. "Sasaran P2WKSS dan kelompok rintisan usaha adalah perempuan yang rawan sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan," ujarnya. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Buka bersama Anak Panti Asuhan Se-Kota Yogya
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti beserta Ibu Tri Kirana Muslidatun mengadakan buka puasa bersama 450 anak yatim piatu dari 11 panti asuhan se Kota Yogyakarta. Buka puasa bersama ini didukung oleh produsen susu terkenal PT Sari Husada, berlangsung di Pendopo Balaikota, Rabu (24/7). Dalam sambutannya, Haryadi Suyuti mengatakan, untuk menjadi manusia yang bermanfaat selain berusaha sungguh - sungguh dalam meraih cita - cita, berdoa menjadi hal penting yang tidak bisa ditinggalkan "Berdoalah selalu serta berusaha semoga kalian anak - anak Indonesia menjadi anak yang cerdas, maju, bersemangat dan penuh kerukunan, serta saling menghargai dan menjadi anak-anak yang menjalankan agama dengan baik, sehingga ilmu yang kalian peroleh akan bermanfaat", Kata Beliau Haryadi menambahkan, bahwa bulan puasa mengajarkan kita untuk bisa berbagi dengan orang lain. Berbagi rasa suka gembira dibulan penuh barokah akan mendapat pahala yang berlimpah sebagaimanana dijanjikan Alloh SWT. Sunah Rosul juga menganjurkan untuk bersilaturahmi, karena dengan silaturahmi akan memberikan umur panjang dan memudahkan rejeki. Dalam kesempatan tersebut, hadir Direktur Sari Huasada Rachmat Suhappy yang mengatakan bahwa dukungan pada acara buka bersama ini merupakan bentuk Social Corporate Responsibilities (CSR) PT Sari Husada, beliau berharap dengan adanya kegiatan ini, pihaknya dapat terus menjalin kerjasama dalam bentuk sosial bersama Pemerintah Kota Yogyakarta. sebuah kebahagiaan tersendiri bagi Sari Husada untuk dapat berbagi bersama, semoga kerjasama ini dapat memajukan potensi anak " anak khususnya anak " anak di Kota Yogya" ungkapnya. Sejumlah pejabat jajaran pemkot Kota Yogya hadir pula menemani Walikota, Haryadi Suyuti. Selain buka puasa bersama, dalam acara tersebut juga ditampilkan berbagai atraksi kesenian islami dari beberapa Panti Asuhan. Acara utama kegiatan itu berupa tausiah serta pembagian bingkisan bagi kesebelas panti asuhan tersebut, serta bingkisan khusus untuk masing-masing anak. (Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA RAIH PENGHARGAAN KLA 2013 KATEGORI MADYA
Kota Yogyakarta kembali terpilih untuk kedua kalinya sebagai salah satu kota terbaik dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui pengembangan Kota Layak Anak (KLA) dengan kategori Madya. Penghargaan KLA 2013 ini disampaikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar kepada Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di Auditorium HK. M. Rasjidi, Gedung Kementrian Agama Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat. Walikota saa ditemui mengatakan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional ini merupakan sebuah pengakuan akan adanya upaya masyarakat dan pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu lebih ditingkatkan lagi. "Kita sudah berupaya keras untuk memberikan ruang bagi anak-anak. Walaupun sana sini masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Penghargaan ini merupakan sebuah apresiasi yang harus dipertanggungjawabkan," ujar Walikota. Walikota menambahkan dalam konteks penghargaan, penghargaan KLA ini harus dilihat bahwa ada sebuah standar pengelolaan kota yang sudah dikerjakan dengan baik. Menurutnya, penghargaan Kota Layak Anak ini juga sama penting artinya dengan penghargaan Adipura dan penghargaan di bidang lingkungan lainnya. "Kota tidak hanya Adipura saja atau lingkungan saja. Tetapi kota itu harus dilihat secara komprehensip. Ya lingkungan , ya anak juga. Bagaimana anak bisa memenuhi hak-haknya. Itulah standar pengelolaan kota yang baik," ungkap Walikota. Walikota juga sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Yogyakarta, yang bekerja sama bahu membahu menciptakan suasana lingkungan bagi anak-anak sehingga hak-hak anak dapat terpenuhi. Walikota juga berterima kasih kepada para lurah, camat, RT/RW dan SKPD terkait atas kerja kolektifnya mewujudkan kota Yogyakarta sebagai bagian dari sebuah keistimewaan Yogyakarta. Disinggung mengenai kepengurusan Akte Kelahiran yang memiliki nilai tertinggi dalam penilaian penghargaan Kota Layak Anak , Walikota mengatakan Kota Yogyakarta dalam hal kepengurusan Akte Kelahiran bagi anak penduduk kota Yogyakarta yang baru lahir sudah digratiskan. Hal ini didasarkan atas kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak hidup anak. "Akte Kelahiran sekarang ini gratis. Sudah ada pembebasan biaya bagi anak kota yang baru saja dilahirkan," tambah Walikota. Sementara itu, Kepala KPMP Kota Yogyakarta Dra. Lucia Irawati mengatakn penghargaan ini merupakan bukti komitmen seluruh elemen masyarakat Kota yogyakarta untuk memenuhi hak hidup anak. Lusi sangat berharap ke depan masyarakat terus mendukung komitmen Kota Layak Anak dengan menciptakan ruang hidup di masyarakat bagi anak-anak. Ke depan Pemkot Yogyakarta melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan akan memendorong terciptanya ruang khusus bagi anak. Ruang laktasi, ruang sahabat bagi ibu dan anak untuk beraktivitas sambil bekerja. Untuk kepengurusan akte kelahiran bagi anak Lusi menambahkan akan terus memperluas cakupan pelayanan terhadap anak. Sekarang ini menurut Lusi sudah sekitar 95 persen cakupan pelayan akte kelahiran bagi anak kota Yogyakarta. Ditambahkan, Pemkot juga akan mendorong seluruh SKPD yang ada di lingkungannya untuk mendukung Kota layak Anak dalam setiap program kerjanya seperti terciptanya ruang bagi anak, ruang laktasi, cakupan ASI, dan lainnya. " Ini adalah komitmen dari semua SKPD di linglkungan Pemkot untuk mendukung Kota Layak Anak," ujar Lusi. Dengan dukungan semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah kota Yogyakarta, Lusi yakin tahun depan akan meraih penghargaan yang lebih tinggi lagi yakni KLA kategori Nindya. Kota Yogyakarta telah dua meraih penghargaan KLA kategori Madya, sebelumnya di tahun 2012 juga pernah meraihnya. Selain penghargaan KLA, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan pemerhati anak, radio kamunitas anak dan pemerintah yang telah membebaskan biaya kepengurusan akte kelahiran. (@Mix)