Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMERINTAH JOHOR BAHRU KUNJUNGI KOTA YOGYAKARTA
Hubungan Indonesia dan Malaysia semakin erat, hal ini dapat dilihat dari beberapa kunjungan Pemerintah Malaysia ke Indonesia Khususnya ke Yogyakarta. Kunjungan Kali ini dilakukan oleh Pegawai Daerah Johor Baru, Negeri Johor Darul Taksim, yang dipimpin Kepala Pegawai (setingkat Kabupaten/Kota) Amran Bin bin Abdul Rahman. Acara Kunjungan kerja tersebut diterima langsung Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di Ruang Utama Bawah Balaikota Yogyakarta Rabu (03/07). Dalam Sambutannya Amran Bin bin Abdul Rahman mengatakannya, kunjungan kerjanya kali ini selain di Derah istimewa Yogyakarta, sebelumnya telah mengunjungi semarang. Kunjungan di Kota Yogyakarta kali ini khusus untuk melihat Budaya yang ada di Kota Yogyakarta, dimana Kota Yogyakarta sangat termasyur di Kota Johor. "Saya mendengar Kota Yogyakarta dengan malioboronya sangat termasyur di negeri kami, oleh karenanya selain kami membuktikan kemsyuran malioboro kami juga menjalin tali silahturahmi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, sebab kami masih serumpun dengan Malaysia, olehnya sepantasnya kita wajib bersilahturahmi", tandas Amaran Aman Juga mengucapkan banyak terimaksih atas diterimanya kunjungannya di Kota Yogyakarta dan telah diatar ke malioboro serta diperkenalkan berbagai macam kerajinan kesenian maupun wisata Kulinernya. " Kami sangat menantikan kunjungan balik dari Kota Yogyakarta agar mengetahui wilayah kami yang masih berdampingan dengan Indonesia", katamya. Menanggapi Maksud dan tujuan Kunjungan kerja dari Johar tersebut Walikota Yogyakarta, Hayadi Suyuti menjelaskan, kesamaan satu rumpun Indonesia Malaysia, Yogyakarta juga memiliki kesamaan denga Malaysia, dimana sama-sama mempunyai raja, hanya saja Raja Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang termuat dalam undang-undang nomer 13 tahun 2012 Pemerintah Republik Indonesia, bahwa Gubernur DIY adalah Sultan Yogyakarta atau Raja Kraton Yogyakarta, dan Kraton Yogyakarta merupakan Pusat Budaya di Pulau Jawa. " Ada kalanya orang berbicara budaya Indonesia dan Malaysia ada sedikit masalah, namun saya yakin ini bentuk kemesraan kedua Negara, wujud hubungan baik, saya juga berharap hal ini merupakan bagian yang harus kita wujudkan", kata Haryadi. Haryadi Berharap dengan universalnya budaya hubungan kedua Negara yang bersebelahan ini semakin erat, dan segala riak-riak kecil permasalahan pasti dapat diselesaikan dengan duduk bersama untuk membicarakan hal-hal yang menuju kebaikan. Kunjungan kerja yang diakhiri dengan memberikan cindera mata tersebut, juga dari kedua tokoh ini saling berbalas pantun.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA MELANTIK PEJABAT ESELON III, IV DAN V
Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti melantik dan mengambil sumpah 65 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, pelantikan dan pengambilan sumpah berlangsung di Pendopo Balaikota, Selasa (2/7) Pejabat yang dilantik diantaranya adalah Wirawan Hario Yudo, SH menjadi Kepala Pelaksanana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Jalaludin, S.Sos menjadi Camat Gondokusuman, dan Drs Rumpis Tri Mintarta sebagai Camat Wirobrajan. Walikota dalam sambutannya mengatakan, Walikota dalam sambutannya mengatakan pelantikan ini sebagai upaya pengembangan manajemen pemerintahan yang berkelanjutan dalam rangka mewujudkan good and clean government. "Dilantiknya pejabat structural di lingkungan Pemkot Yogyakarta merupakan bagian dari upaya penataan personil dalam rangka peningkatan kualitas kinerja untuk menjawab tantangan actual serta mampu mengatasi dengan tepat masalah-masalah yang akan muncul" Kata Haryadi Suyuti. Ditambahkan oleh Walikota, sebagaimana sumpah dan janji yang telah diucapkan, pejabat yang dilantik hendaknya bisa lebih bekerja dengan tekun, tertib dan semangat terlebih dalam pelayanan kepada masyarakat.(HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SEKDA CANANGKAN DBKS TERAKHIR DI KOTA
Sekda Kota Yogyakarta Dra. RR. Titik Sulastri launching DBKS (Desa Binaan Keluarga Sakinah) bertempat di Balai Warga Miliran Jl.Hibrida Yogyakarta pada hari Selasa pagi (1/7). Menurut Drs. Zainal Abidin, M.Pd.I. Kabid Urusan Agama Islam Kementrian Agama Propinsi DIY, menjelaskan, pencanangan DBKS diharapkan melalui penerapan ajaran Agama secara sungguh-sungguh dalam kehidupan berkeluarga, dapat mengantisipasi dan menghindarkan munculnya permasalahan-permasalahan dalam keluarga yang potensial menyebabkan terjadinya perselisihan. Pencanangan dan Sosialisasi DBKS ini merupakan kegiatan terakhir setelah dilaksanakan di 45 Kelurahan se Kota yogyakarta, sehingga program DBKS telah mencakup 308 kelurahan di wilayah Propinsi DIY. Dalam sambutannya Titik Sulastri mengungkapkan bahwa keluarga sakinah tidak dapat dicapai seperti membalikkan telapak tangan tetapi perlu usaha. Program DBKS ini sebagai salah satu sarana mewujudkan keluarga yang harmonis dengan mengamalkan ajaran agama dan menekankan program ini yang tidak diharapkan hanya menjadi kegiatan seremonial semata. Keluarga sakinah diharapkan pula dapat dicapai secara mandiri untuk kebahagiaan dunia akherat yang nantinya mampu melahirkan generasi yang berguna untuk Negara dan Agama. Demikian ungkap Titik Sulastri yang kemudian meresmikan secara simbolis dengan penyerahan papan nama dan Al"quran dari Sekda kepada perwakilan tiga kelurahan yakni Kelurahan Muja-muju, Kadipaten dan Bener didampingi Camat Umbulharjo, Kamenag Kota Yogyakarta dan Kamenag Propinsi DIY. (Ta/byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Canangkan Gemar Mengaji di Kotagede
Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti melaunching Gerakan Masyarakat Magrib (Gemar) Mengaji Kecamatan Kotagede, Sabtu (29/6) malam di Masjid Perak Kotagede. Pencanangan dilakukan oleh Walikota dengan membubuhkan tanda tangan di karton prasasti lengkap dengan kalimat pesan motivasi. Menurut Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti kegiatan Gemar Mengaji bertujuan untuk membudayakan kembali kebiasaan mengaji di waktu maghrib yang dahulu sudah dicontohkan oleh para leluhur. Apabila dilaksanakan dengan konsisten dan kontinyu maka gerakan ini mampu mengurangi serta menahan dampak negatif laju arus informasi yang tak terbendung lagi. Program Gemar Mengaji perlu mendapat dukungan dari semua pihak baik orangtua, keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, masjid/mushola, TPA dan para ustad-ustadzah beserta seluruh warga masyarakat. "Orangtua harus mengingatkan anak-anaknya dan sebaliknya. Mengaji harus menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari," kata Walikota. Haryadi Suyuti juga berpesan kepada warga masyarakat Kecamatan Kotagede untuk mematikan segala macam jenis hiburan, baik televisi, music player, radio maupun lainnya selepas Magrib hingga Isya untuk digunakan waktunya dengan kegiatan mengaji baik di rumah, masjid maupun mushola. Sehingga di seluruh penjuru Kecamatan Kotagede akan terdengar lantunan ayat suci Alquran di rentang waktu Magrib sampai Isya. Melalui kegiatan Gemar Mengaji masyarakat bukan hanya dikondisikan senang mengaji tetapi juga harus berusaha mengetahui dan memahami ayat-ayat yang terkandung dalam Alquran sekaligus mengamalkannya. "Insya Alloh bila Gemar Mengaji benar-benar memasyarakat maka situasi dan kondisi negara dan bangsa kita yang aman, damai dalam lindungan dan ampunan Alloh SWT akan terwujud," jelasnya. Sementara itu, Ketua Panitia Gemar Mengaji Kotagede, H Siswanto menambahkan dampak globalisasi komunikasi dan kehidupan modern saat ini telah membawa kekhawatiran. Jika tidak ditangkal sejak dini bisa berakibat terjadinya kemerosotan moral, gaya hidup, sopan santun dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. Untuk itu melalui kegiatan Gemar Mengaji yang telah dicanangkan ini diharapkan bisa mengurangi dampak negatif globalisasi komunikasi. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DUTA BESAR PERANCIS BERKUNJUNG KE BALAIKOTA JOGJA
Di sela lawatan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia Mrs. Corinne Breuz menyempatakan diri untuk berkunjung ke Kantor Walikota Yogyakarta. Dubes Perancis yang didampingi dua orang stafnya dan Direktur LIP Yogyakarta Xavier Richard diterima Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di ruang kerjanya, kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (02/07/13) pagi. Ikut mendampingi Walikota Asisten Sekda bidang Administrasi Dra. Pontjosiwi MK, Kepala P3ADK Danang Subagyono dan Kabag. Humas dan Informasi Ign. Tri Hastono. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan kedatangan Dubes Perancis ke Balaikota Yogyakarta merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dubes Perancis ke DIY. Dalam kunjungan ke Balikota ada beberapa tawaran kerjasama di bidang pendidikan dan pariwisata dari Dubes Perancis, diantaranya pelatihan bahasa Perancis bagi para pemandu wisata (guide) dan karyawan PNS di lingkungan Pemkot Yogyakarta. "Dalam perbincangan singkat kami, Dubes Perancis tawarkan untuk kerjasama di bidang pendidikan dan pariwisata. Di bidang pendidikan beliau tawarkan untuk pelatihan bahasa Perancis bagi para guide dan karyawan PNS Pemkot Yogyakarta," ujar Walikota. Dikatakan, pelatihan bahasa Perancis bagi para pemandu wisata ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para wisatawan asing khususnya dari Perancis. Walikota menambahkan PT. Sarihusada sebuah perusahan di bawa DANONE Perancis saat ini membantu Taman Pintar Yogyakarta, dan membantu penanganan Kampung Ramah Anak di wilayah Badran Yogyakarta. Walikota berharap ke depan kerjasama ini terus dikembangkan lagi dalam bidang yang lain. Untuk kerja sama di bidang seni dan budaya, Walikota berharap Lembaga Indonesia Perancis (LIP) yang ada Yogyakarta dapat ikut mengakomodasi. " Saya harap seni dan budayanya dapat diakomodasi oleh LIP. Agar orang Jogja bisa mengenal budaya dan seni Perancis. Sebaliknya orang Perancis bisa mengenal budaya Indonesia khususnya budaya Yogyakarta. Kita bisa saling bertukar pengetahuan tentang seni dan budaya masing-masing daerah," harap Haryadi. Sementara itu, Dubes Perancis untuk Indonesia Mrs. Corinne Breuz mengatakan kunjungannya ke Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari agenda lawatannya ke DIY. Dikatakan, bahwa kunjungannya merupakan kunjungan kehormatan, karena dirinya baru pertama kali bertandang ke Kota Yogyakarta dalam sebuah kunjungan resmi. Corinne Breuz sangat tertarik dengan dunia pariwisata dan pendidikan yang berkembang di Kota Yogyakarta dan berharap bisa melakukan kerja sama antara Perancis dan Kota Yogyakarta yang lebih intensif lagi. Dubes Perancis berada di Yoggyakarta selama dua hari yakni tanggal 1 dan 2 Juli 2013.(@MIX)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peresmian Posdaya Se-Kota Yogyakarta
Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) merupakan forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi yang sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal tertentu juga bisa menjadi wadah pelayanan keluarga terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha, dan lingkungan hidup. Seperti yang dilakukan oleh Camat Mergangsan, Mardjuki yang meluncurkan 60 Posdaya yang tersebar diseluruh RW di Kecamatan Mergangsan. Namun tak hanya Kecamatan Mergangsan saja yang memiliki Posdaya. Kini dari total 14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta, seluruhnya sudah memiliki Posdaya. Peresmian Posdaya Kecamatan Se-Kota Yogyakarta tersebut di gelar pada jumat pagi (28/6) bertempat di Kecamatan Mergangsan. Acara tersebut di hadiri oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Ketua Penggerak PKK Tri Kirana Muslidatun, Ketua Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) Haryono Suyono, Ketua Yayasan Supersemar Titiek Hadiati Soeharto serta para Camat dan Lurah Se-Kota Yogyakarta. Titiek Hadiati Soeharto mengatakan tujuan dibentuknya Posdaya yaitu untuk menguatkan fungsi-fungsi keluarga dan untuk mendorong keluarga agar mampu membangun dirinya sehingga meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Sementara itu Haryono Suyono mengungkapkan pembentukan Posdaya sangat penting untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga. Dalam kegiatan Posdaya semua kalangan dapat terlibat mulai dari balita, remaja, ibu - ibu sampai lansia. Dengan adanya Posdaya diharapkan dapat tercipta masyarakat mandiri dan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat di setiap RW mereka. Acara peresmian tersebut di meriahkan oleh pameran produk " produk hasil pemberdayaan warga di 60 RW tersebut. Tedapat 20 stan yang memamerkan produk " produk mereka. Walikota Yogyakarta hadir sejak awal acara dan langsung meninjau produk " produk hasil pemberdayaan masyarakat seperti produk kerajinan, tas, batik, sepatu dan makanan. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa Posdaya sebenarnya bisa di kembangkang di setiap RW hal tersebut sudah di buktikan di Kecamatan Mergangsan. Beliau berharap Posdaya juga bisa dikembangkan di 617 RW di seluruh Kota Yogyakarta. "Di Kecamatan Mergangsan sudah bisa sehingga tidak menutup kemungkinan hal yang sama juga di lakukan di RW lain" katanya. Beliau juga mengatakan bahwa Posdaya juga dapat membuat sinergi yang baik antara masyarakat dan perguruan tinggi. Posdaya dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat, hal ini tidak lepas dari peran aktif perguruan tinggi dalam membina melalui program KKN di masyarakat. Adanya hubungan yang baik antara keduanya tak ayal membuat Posdaya binaan bisa berprestasi.(Nang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Janjikan Satu Juta Untuk Peraih Emas O2SN
Sebanyak 11 atlet dari berbagai SMP di Kota Yogya yang tergabung dalam kontingen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) berpamitan dan minta doa restu kepada Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti, Kamis sore (27/6) di Ruang Utama Bawah Balaikota. Mereka akan bergabung mewakili DIY untuk 6 (enam) cabang olahraga dari 7 (tujuh) cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN Tingkat Nasional yang akan digelar di Balikpapan dan Samarinda Kalimantan Timur pada tanggal 30 Juni-6 Juli 2013. Dalam kesempatan itu Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogya, Edy Heri Suasana dan Kepala Kantor Kesbang Kota Yogya, Sukamto dan para pelatih. Dari 7 cabang olahraga Kota Yogya meraih 6 cabang untuk maju ke tingkat nasional yakni, renang, catur, atletik, bola voli, karate dan pencak silat. Para atlet dari Kota Yogya ini adalah peraih juara umum dari masing-masing cabang olahraga. Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti mengatakan bekal yang paling baik untuk para atlet adalah latihan dan kesiapan bertanding. Karena para siswa ini akan mewakili DIY dan membawa nama besar Kota Yogya. "Kalau anak-anak punya prestasi bisa berkesempatan melihat Indonesia. Kalau prestasinya lebih tinggi lagi bahkan bisa melihat dunia mengelilingi benua Asia sampai Afrika. Oleh karena itu, anak-anak harus terus berusaha dan semangat meraih prestasi," katanya. Walikota juga berpesan agar anak-anak mempersiapkan dengan baik, antara lain latihan yang cukup dan istirahat cukup agar saat bertanding bisa maksimal. Dalam suatu pertandingan tentunya semua berharap untuk menang namun semua itu harus tetap mengedepankan fair play. Walikota juga berjanji kepada para atlet ini untuk memberi reward berupa uang Rp 1 juta rupiah untuk peraih medali emas. Sementara itu, Koordinator Kontingen O2SN SMP Kota Yogya, Sudjijanto SPd menambahkan tujuan audiensi para atlet kepada Walikota Yogya dan jajarannya untuk pamitan dan meminta doa restu sebelum bertanding di O2SN Tingkat Nasional. Para atlet ini akan didampingi oleh 5 orang pembimbing dan 2 orang dari dinas. Untuk kesiapan pertandingan telah dilakukan upaya maksimal serta latihan rutin dan menjaga kondisi tubuh. Kontingen Kota Yogya menargetkan meraih 3 (tiga) medali emas dari 6 cabang olahraga yang diikuti. Namun tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa meraih lebih dari 3 (tiga) medali emas karena persiapan yang dilakukan telah optimal. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENGUMUMAN SELEKSI IPDN 2013
Menunjuk Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 892.1/3212/SJ tanggal 20 Juni 2013 perihal Penerimaan CPNS Calon Praja IPDN Tahun Ajaran 2013/2014, Pemerintah Kota Yogyakarta akan menyelenggarakan seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan mengikuti Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (Diploma IV), pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Selengkapnya
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT GELAR LARWASDA 2013
Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) 2013 dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono, DP, SE, M.Si. Kegiatan rutin tahunan dalam rangka memasyarakatkan kegiatan dan hasil pengawasan di lingkungan Pemkot tersebut dilaksanakan di Ruang Utama Atas Balaikota pada Selasa (25/6). Larwasda memaparkan hasil pemeriksaan reguler dan khusus, monitoring dan hasil evaluasi aparat pengawas fungsional beserta tindak lanjutnya dihadapan seluruh pimpinan SKPD dan mitra kerja Pemkot Yogyakarta. Dalam acara ini disampaikan pula Paparan Hasil pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan DIY, Paparan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Propinsi DIY dan Paparan Hasil Pengawasan Inspektorat Kota Yogyakarta. Inspektur Kota Yogyakarta, Drs. Wahyu Widayat, M.Sc, M.M dalam paparannya mengungkapkan bahwa pada Pemeriksaan Reguler, Jumlah obyek pemeriksaan sebanyak 72 sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah temuan tahun 2012 sebanyak 15 temuan turun 42,31 % dibanding dengan temuan hasil 2011 sebanyak 26 temuan. Jumlah rekomendasi sebanyak 25 turun 41,86 % dibanding dengan tahun 2011 sebanyak 43 rekomendasi. Dari 15 temuan kategori terbanyak adalah aspek pengelolaan keuangan sebanyak 13 temuan yang terdiri dari Kerugian keuangan negara/daerah sebanyak 6 temuan, Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sebanyak 5 temuan, Pelanggaran terhadap pelaksanaan anggaran sebanyak 2 temuan. Penyebab terjadinya temuan yang menonjol adalah kelemahan dalam pembinaan personil. Imam Priyono dalam sambutannya menyatakan akan memantau betul-betul kinerja karyawan di Pemerintah Kota Yogyakarta setelah melihat penyebab terjadinya temuan tahun 2012 adalah kelemahan dalam pembinaan personil yang mencapai 40%, sebanyak dua kali jumlah keleman prosedur. Ini menjadi suatu hal penting karena untuk membuat sistem organisasi yang baik diperlukan karyawan yang profesional pula. Cita-cita untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bebas dari praktek KKN menempatkan pengawasan merupakan jaminan untuk melaksanakan kebijakan dan rencana. Bahkan diharapkan nantinya Pemkot Yogyakarta bisa menjadi contoh untuk daerah lain dalam penerapan Clen aand Good Governance yang usaha ini semua dilakukan untuk mempermudah Pelayanan kepada masyarakat. Demikian ungkap Imam Priyono sekaligus membuka acara Larwasda 2013. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA JOGJA TERIMA PENGHARGAAN INDONESIA GREEN AWARDS 2013
Keberhasilan dan upaya serius pengolahan sampah di Kota Yogyakarta mendapat apresiasi yang tinggi dari La Tofi Schoof of CSR, Kementrian Kehutanan dan Kementrian Perindustrian, dengan mendapatkan penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2013 dalam kategori Pelopor Pengolahan Sampah. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Perindustrian RI Mohammad S Hidayat bersama CEO La Tofi School of CSR, La Tofi di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (25/6) diterima oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Irfan Susilo SH. Selain Pemerintah Kota Yogyakarta, lembaga lain yang juga menerima penghargaan IGA 2013 kategori pelopor pengolahan sampah adalah Kopassus, Kota Probolinggo, PT Indah Kiat Pulp Paper, PT Ekamas Fortuna, PT PLN, PT Pupuk Sriwijaya, PT Indocement dan Pabrik Kertas Ciwi Kimia. Dalam kesempatan ini diberikan juga penghargaan dalam berbagai kategori lainnya yakni Pelestari Sumber Daya Air, Pelestari Energi Terbarukan, Pelestari Hutan, Pelestari Keanekaragaman Hayati, Pelopor Pencegahan Polusi, Pelopor Pengembangan Pangan, Pelopor Pengembangan Nilai Luhur Komunitas, Pemimpin Pelestari Bumi, dan Pelestari Bumi Terbaik. Serta pemberian Penghargaan Life Time Achievement IGA kepada Prof Emil Salim atas jasanya menyuarakan pembangunan berkelanjutan demi penyelamatan lingkungan hidup. CEO La Tofi School of CSR, La Tofi menjelaskan penghargaan IGA 2013 diberikan kepada lembaga-lembaga yang mempunyai kesadaran dan concern yang tinggi menjaga kondisi lingkungan hidup dengan caranya masing-masing di tengah persoalan lingkungan yang sedang mengemuka yakni ledakan jumlah penduduk, masalah air, polusi udara, energy yang menipis, sampah, serta kondisi hutan yang mengkhawatirkan. " Tentu saja kami mengapresiasi kerja mereka para penerima Award ini, ditengah banyaknya persoalan lingkungan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kondisi lingkungan di Indonesia mulai tumbuh, penghargaan ini diberikan kepada para pihak yang mengupayakan pelestarian lingkungan termasuk perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab social dengan menerapkan ekonomi hijau" kata La Tofi Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Irfan Susilo, SH mengatakan, dengan mendapatkan penghargaan ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah secara mandiri berbasis masyarakat di Kota Yogyakarta betul-betul berjalan dengan baik, diharapkan kedepan juga akan menjadi point penting dalam penilaian Adipura Kencana. Dengan adanya pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat bisa memberikan jumlah sampah yang dikelola oleh masyarakat tiap wilayah meningkat sehingga bisa untuk menghitung volume sampah yang bisa dikelola dan yang akan dibuang di TPA Piyungan, "Harapan saya masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk menangani sampah ini dengan benar sehingga bisa mendapatkan manfaat dari sampah yang terkelola, berapa nanti volume yang akan menjadi bahan kerajinan, berapa yang akan dijadikan kompos dan berapa yang akan dibuang di TPA" Kata Irfan Susilo. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
AKTA KELAHIRAN HAK BAGI ANAK, KUWAJIBAN BAGI PEMERINTAH
Anak untuk mendapatkan akta kelahiran merupakan hak dari anak itu sendiri, namun bagi Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan Kuwajiban untuk melayani warganya guna mendapatkan Akta tersebut, bahkan Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan layanan Geratis bagi mereka yang mengurus akta untuk anggota keluarganya yang baru lahir kurang dari 2 Bulan, hal ini dikatakan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di sela- sela Kunjungan Kampung layak anak di RW 16 Karanganyak Brontokusuman Mergangsan, Selasa (25/06). Ditambahkan Haryadi, pihaknya terus meningkatkan layanan kepada warganya untuk mendapatkan akta tersebut, gengan selalu menggelar sosialisasi hingga ketingkat Rw bahkan RW. " Kami tidak henti-hentinya meminta warga masyarakat melalui RT untuk mendata sejak dini dari masa kehamilan agar tidak ada warga yang terlewatkan untuk mendapatkan Akta kelahiran, ini termasuk bagian dari komitmen kami dalam memenuhi kesehatan dan perlindungan anak", tandas Haryadi. Sementara itu menurut Asisten Deputi Pemenuhan hak Sipil Anak Kementrian Negara Pemberdayaan Perempauan dan Pelindungan anak, Rudy Purboyo menjelaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan delapan kementrian untuk melaksanakan program percepatan kepemilikan akta kelahiran, mengingat dari jumlah 83 juta anak, 36 persen belum mempunyai akta kelahiran, padahal akta kelahiran merupakan hak sipil anak yang wajibdipenuhi. Rudy Berharap, dengan digratiskan pembuatan akta kelahiran, terlebih saat ini telah diputuskan oleh Mahkamah Agung bahwa warga yang terlambat membuat akta kelahiran terlambat lebih dari satu tahun tidak perlu datang ke Pengadilan negeri, namun cukup datang di Catatan sipil setempat dengan membawa sarat dan bukti yang dibutuhkan. " Saya rasa kebijakan pemerintah ini cukup bijaksana, sekiranya kebijan pemerintah ini membuat warga masyarakat untuk berbondong-bondang mencari akata kelahiran, sebab akta kelahiran ini Hak dari anak tesebut", katanya. Sealain dari Deputi Kementrian Pemberdayaan Perempauan dan Pelindungan anak, hadir pula para pemerhati Kampung layak anak dari 33 Propinsi di Indonesia.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATAN HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL 2013 DI KOTA YOGYAKARTA
Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2013, Peringatan HANI 2013 ini dilaksanakan dalam sebuah pagelaran seni budaya bertema Aksi Global untuk mewujudkan masyarakat sehat tanpa narkoba di Halaman Balaikota Yogyakarta, Rabu (26/6) Acara dihadiri Wakil Walikota sekaligus Ketua Badan Narkotika Kota Yogyakarta, Imam Priyono dan beberapa pejabat termasuk Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana dan diikuti oleh ratusan anggota berbagai elemen anti narkotika DIY, termasuk para pelajar dari Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul dan Kota Yogyakarta sendiri. Ketua BNN Kota Yogya Imam Priyono dalam sambutannya mengatakan bahaya narkotika terhadap generasi muda saat ini semakin luar biasa. Narkoba sudah merambah ke pelajar SMA, SMP bahkan SD, untuk itu diperlukan komitmen semua pihak untuk dalam pencegahannya. bahaya narkoba sudah luar biasa, Karena itu komitmen semua pihak mulai dari pemerintah, penegak hukum dan masyarakat harus selalu disinergisitaskan. Sinergi masyarakat dan penegak hukum dapat membuat siapapun jera dalam mengedarkan dan menggunakan narkoba, ujarnya. Ditambahkan untuk menciptakan generasi muda yang bermental kuat, generasi muda sangat penting untuk dibangun. Karena itu, pihaknya konsisten melakukan penyuluhan pada pelajar terlebih pada saat ini mendekati bulan Ramadhan. Ini mau bulan barokah, bulan yang dinanti umat Islam, jadi nanti hal ini harus disosialisasikan pada anak-anak kita, ujarnya. Sementara Itu Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Agung Supriyono menjelaskan, sebagai warga masyarakat kita wajib untuk mendukung aksi global untuk mewujudkan masyarakat tanpa narkoba karena akan sangat penting ikut menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya penggunaan narkoba dengan berbagai strategi. "Strategi yang dapat kita terapkan misalnya dengan meningkatkan kualitas lembaga, kualitas individu aparat serta menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat melalui LSM, lembaga keagamaan, ormas, tokoh masyarakat pelajar, mahasiswa dan lembaga-lembaga lainnya." Kata Agung Supriyono Ditambahkan, bahwa dalam pencegahan bahaya narkoba ini diperlukan satu kebersamaan tidak bisa sendiri-sendiri " Ajak seluruh teman, masyarakat, media massa untuk aktif terlibat aktif" katanya. Dalam kesempatan ini diberikan pula berbagai penghargaan kepada beberapa elemen yang melakukan pemberantasan narkoba dan pendampingan pada korban narkoba. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Walikota Imam Priyono kepada pemenang lomba sekolah bersih narkoba Tingkat Kota Yogyakarta yakni Juara I SMPN 14, Juara II SMPN 4, Juara III SMPN 9, Juara Harapan masing-masing SMPN 7, SMPN 1 dan SMP IT Abu Bakar. Diberikan pula pengghargaan kepada media massa yang memberikan banyak ruang untuk sosialisasi pemberantasan narkoba yakni kepada Harian Bernas dan RB TV, serta penyerahan Trophy Juara Umum Jambore P4GN kepada kontingen Kabupaten Bantul. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
IPSM Kelurahan Bausasran Juara Lomba Desain Papan Himbauan Anak Jalanan
Ishermiyati dan Bascara Isvanson dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kelurahan Bausasran Kecamatan Danurejan terpilih sebagai terbaik pertama dalam Lomba Desain Papan Himbauan Anak Jalanan Berbasis Masyarakat di Kota Yogyakarta 2013. Sedangkan terbaik kedua diraih Prilliani Gita W dan Desy Vernanda Gita W dari IPSM Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede. Untuk terbaik ketiga diperoleh oleh Eko Bambang W, Sunardji Dj dan Saktiyono W dari IPSM Kelurahan Mantrijeron Kecamatan Mantrijeron. Penyerahan hadiah lomba dilakukan oleh Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Hadi Muhtar SE MM, Selasa (25/6) di Ruang Rapat Dinsosnakertrans disaksikan Ketua IPSM Kota Yogyakarta, Kasmad serta perwakilan dari kelurahan. Untuk terbaik pertama berhak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan Rp 2 juta, trophy dan sertifikat penghargaan. Terbaik kedua mendapatkan uang pembinaan Rp 1,5 juta, trophy dan sertifikat penghargaan. Sedangkan peraih terbaik ketiga berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 1 juta, trophy dan sertifikat penghargaan. Dalam sambutannya Hadi Muhtar menyampaikan terima kasih kepada para peserta lomba yang telah ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Nantinya hasil desain dari para pemenang akan ditempatkan di sejumlah titik strategis di jalan-jalan protokol di Kota Yogyakarta menggantikan papan-papan lama yang sudah mulai rusak bahkan sebagian mulai tak terlihat gambarnya. "Meskipun lomba ini diadakan secara sederhana tapi kami sangat berterima kasih atas partisipasi dari para peserta. Kalau dulu papan himbauan anak jalanan dibuat oleh teman-teman Dinsosnakertrans kali ini idenya berasal dari masyarakat. Kami pemerintah hanya memfasilitasi untuk pemasangan papan. Dengan begitu, penanganan anak jalanan tidak hanya tugas pemerintah tapi juga harus didukung semua elemen masyarakat Kota Yogyakarta," katanya. Sementara itu Ketua Panitia, Monda Saragi SH Msi menambahkan kegiatan lomba desain ini merupakan salah satu media interaksi sosial diantara seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap tumbuh kembang, kesehatan dan masa depan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Lomba desain kali ini diikuti 12 IPSM Kelurahan yakni Bausasran, Prenggan, Mantrijeron, Brontokusuman, Keparakan, Demangan, Patangpuluhan, Semaki, Ngupasan, Notoprajan, Pringgokusuman dan Tegalrejo. Jumlah desain yang masuk ke panitia sebanyak 22 buah gambar. Sedangkan waktu pelaksanaan lomba mulai tanggal 15 April 2013 sampai dengan 28 Mei 2013. Untuk susunan dewan juri lomba desain papan himbauan masalah anak jalanan, terdiri dari Kasmad (Ketua), Drs P Suwarsono (Sekretaris) dan Anggota terdiri dari SZ Sardjana Ramelan, Yetti Martanti Ssos MM serta Clemon LHS Ssos. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
MAN 2 JOGJA MAJU KE TINGKAT DIY PENILAIAN SEKOLAH ADIWIYATA 2013
Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) 2 Yogyakarta mewakili sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sekota Yogyakarta dalam penilaian sekolah Adiwiyata tingkat DIY. Penilaian ini dilakukan oleh tim dari Daerah Istimewa Yogyakarta di MAN 2 jalan Ahmad Dahlan, Selasa , (25/06). Wakil Kepala Sekolah MAN 2 Anita Isdarmini mengatakan untuk maju ke tingkat DIY MAN 2 Yogyakarta hanya membutuhkan waktu 1 bulan karena jauh sebelumnya sekolah ini telah mendeklarasikan diri sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan. Hal ini dilihat dari kurikulum serta sistem pengajaran di MAN 2 telah berwawasan lingkungan dan didukung dengan siswa yang berkarakter lingkungan juga. Anita menambahkan MAN 2 Yogyakarta berusaha untuk membangun karakter siswa yang peduli , berbudaya dan cinta lingkungan. Dikatakan, roh Adiwiyata sebenarnya berada di dalam karakter siswa yang berwawasan lingkungan itu. Anita berharap kesadaran untuk hidup berwawasan lingkungan hendaknya disadari betul oleh para siswa, bukan karena akan mengikuti lomba saja. "Jadi dia (siswa) harus sadar betul. Tidak hanya sekedar lomba, tetapi memang itu yang harus dilakukan. Seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, mengelolah sampah, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan kegiatan penghijauan lingkungan sekolah dengan menanam pohon dan tanaman lain. Anita menegaskan apa yang dilakukan oleh pihak sekolah bukan semata mencari kemenangan, tetapi lebih dari itu yakni menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan penilaian sekolah Adiwiyata bukan hanya sekedar mengejar penghargaan atau piagam belaka, tetapi mempunyai tujuan tujuan membangun insan yang memiliki akademik yang baik dengan didukung oleh lingkungan yang baik. Menurutnya, penilaian ini bisa menjadi standart pengelolaan kebersihan di lingkungan sekolah. "Sama halnya dengan penghargaan Adipura yang menjadi satandar pengelolaan kebersihan lingkungan di tingkat Kota Yogyakarta, Adiwiyata juga diharapkan akan menjadi standard pengeloalaan lingkungan di di sekolah.," ungkap Walikota. Walikota akan terus mendukung MAN 2 Yogyakarta untuk terus membumikan nilai -nilai yang berkaitan dengan kebersihan, sekolah yang hijau, taman yang hidup berdampingan dengan padatnya kegiatan anak-anak sekolah. " Anak-anak sekolah itukan padat sekali. Mulai dari kegiatan akademik, ekstrakurikuler, dan lai sebagainya. Saya yakin dan percaya kalau sekolah ini bersih, sekolah ini tertata, lingkungannya baik, insya"allah, nilai nilai itu akan membawa kebaikan untuk kota secara umum," imbuhnya. Walikota juga mengajak semua elemen sekolah dan masyarakat untuk berkomitmen menjaga lingkungan. Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 2 Yogyakarta, H. Paiman , MA menjelaskan luas MAN 2 Yogyakarta sekitar 3600 meter persegi. Dari keluasan ini sekitar 20 persen telah ditanami pohon dan tanaman hijau. Untuk mendukung lingkungan sekolah yang hijau MAN 2 Yogyakarta memiliki laboratorium alam dan tempat pengelolalaan sampah yang dikerjakan oleh para siswa dibantu guru-para guru. Penilaian sekolah Adiwiyata diiisi dengan penanaman pohon Munggur di area Laboratorium Alam MAN 2 Yogyakarta oleh Walikota Yogyakarta disaksikan oleh kepala sekolah, para pengajar, pengurus Komite Sekolah, dan siswa. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA JOGJA TINJAU PEMBAGIAN BLSM
Walikota Yogyakarta , H. Haryadi Suyuti memantau langsung pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos Besar Yogyakarta, Sabtu, (23/06). Pembagian di hari pertama diberikan kepada penerima rumah tangga sasaran (RTS) dari kelurahan Pringgokusuman dan Sosromenduran kecamatan Gedongtengen ditambah kelurahan Kadipaten kecamatan Kraton kota Yogyakarta . Pembagian terlihat tertib dan lancar. Semua rumah tangga sasaran (RTS) yang datang dengan membawa surat undangan atau kartu Kuning dan KTP dilayani oleh petugas kantor Pos Besar Yogyakarta dengan lancar. Walikota Yogyakarta H. Haryadi yang datang dan ikut menyaksikan pembagian ini mengatakan bahwa kedatangan nya ke lokasi pembagian untuk memastikan apakah proses pendistribusian BLSM ini berjalan sesuai dengan mekanisme yang ditentukan. " Ya, saya datang ke sini untuk mengetahui dan memastikan apakah pembagian BLSM yang hari ini mulai didistribusikan berjalan baik dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Dan menurut pantauan di hari pertama ini semuanya berjalan baik sesuai dengan mekanisme," ujar Walikota . Walikota berharap semuanya akan berjalan lancar. Sementara itu, Kepala Kantor Pos Yogyakarta, Felix Firmano mengatakan jumlah RTS di kota Yogyakarta sebanyak 10.031. Pendistribusian BLSM dijadwalkan dari tanggl 22 Juni hingga 27 juni 2013.(@mix)