Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Himbau Agar Masyarakat Tukar Uang di Lembaga Resmi
Momentum Ramadhan dan mendekati hari Raya Idul Fitri, masyarakat punya kebutuhan khusus untuk menukarkan uang. Terkait hal tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menghimbau agar masyarakat hanya menukarkan uang di tempat resmi, atau di lokasi layanan milik perbankan. Karena maraknya kasus uang palsu yang bisa merugikan masyarakat sendiri. Kami ingin agar Warga Kota Yogya tidak dirugikan, katanya di Balaikota Yogyakarta, Kamis (16/5/2019). Menyikapi hal tersebut, Ia menegaskan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya telah bekerjasama dengan Bank Indonesia DIY untuk membuka jasa penukaran uang pecahan keliling. Fasiitas tersebut busa diakses masyarakat mulai hari ini, tanggal 16 Mei 2019 hingga tanggal 29 Mei 2019. "Fasilitas ini dapat di akses masyarakat mulai hari ini hingga tanggal 29 mei 2019 mendatang dan tempatnya berada di timur Balaikota Yogyakarta atau di depan Rumah Dinas Walikota Yogya" jelas Wawali. Hal senada dikatakan Deputi kantor perwakilan BI DIY, Sri Fitriani, Ia menjelaskan jika penukaran uang keliling dari BI DIY ini dibuka dari jam 09.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Dalam penukaran uang ini, lanjutnya, pihaknya membatasi 100 nomor antrean setiap harinya. Tiap warga hanya bisa melakukan penukaran uang sekali. Sebagai penanda, selesai menukarkan uang tiap jari kelingking penukar ditandai dengan tinta. Jadi sistem yang kami terapkan itu kita pakai tinta yang seperti Pemilu. Artinya mereka bisa menukarkan uang pecahan hanya satu kali untuk meminimalisir perdagangan uang pecahan di jalan raya, jelasnya. Dan hanya diperbolehkan penukaran untuk satu orang saja dengan batasan Rp. 3.800.000 per orang, terdiri dari pecahan Rp 20 ribu untuk Rp 2 juta, Rp 10 ribu untuk Rp 1 juta, Rp 5 ribu untuk Rp 500 ribu, Rp 2 ribu untuk Rp 200 ribu dan Rp 1 ribu untuk Rp 100 ribu. Selain melalui mobil kas keliling, kata dia, BI Yogyakarta juga menggandeng sejumlah bank dengan menggunakan mobil kas bersama (Drivetrhu) diantaranya Bank Mandiri, BNI, BRI, BPD DIY, Bank Permata, BRI Syariah, BTN, CIMB dan Bank Niaga. Dengan adanya jasa penukaran uang pecahan baru melalu mobil kas Bank Indonesia Yogyakarta ini diharapkan dapat mempermudah masyarkat untuk memenuhi kebutuhan akan uang baru di Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Bank Jogja Sabet Dua Penghargaan Infobank Digital Brand Awards 2019
Bank Jogja berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang 8th Infobank Digital Brand Awards 2019 yang digelar Majalah Infobank. Penghargaan diserahkan kepada Bank Jogja di The Westin Jakarta, Kamis (16/5/2019). Bank Jogja sukses meraih peringkat pertama kategori Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan aset Rp.500 Miliar sampai dengan di bawah Rp.1 Triliun. Sekaligus dinobatkan sebagai Best Overall peringkat ketiga dalam kategori Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Torehan prestasi itu pun disambut hangat Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Ia pun berharap penghargaan ini mampu menjadi motivasi untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Heroe menegaskan peran penting dari Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Jogja adalah mengawal berbagai inovasi kebijakan pemerintah Kota Yogyakarta, dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. "Sebagai perusahaan daerah yang bertugas memberikan pelayanan di bidang perbankan, bank Jogja terus meningkatkan profesionalitas, kemampuan dan penguasaan informasi serta teknologi mengingat persaingan dibidang perbankan sudah sangat ketat, baik pada skala regional maupun nasional," ucapnya. Pihaknya pun berharap Bank Jogja kedepan benar-benar bisa menjadi BPR terbaik dan terpercaya pilihan masyarakat. "Saya berharap, Bank Jogja dapat semakin dicintai masyarakat," ucapnya. Sehingga kedepan, sambungnya, Bank Jogja bisa menjadi BPR terbaik dan terpercaya pilihan masyarakat. "Pertahankan terus performa perusahaan dan jangan berpuas diri dengan prestasi yang telah diraih sebab tantang perekonomian kedepan akan semakin kompleks," tandasnya. Direktur Utama Bank Jogja Kosim Junaidi menambahkan, Penghargaan ini menunjukkan bahwa Bank Jogja adalah perusahaan yang memiliki komitmen layanan yang tinggi kepada masyarakat. Pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat untuk memilih Bank Jogja sebagai mitra keuangan masyarakat selama ini. Kosim bertekad akan lebih giat melayani masyarakat, dan menempatkan Bank Jogja menjadi bank yang ada di hati masyarakat. "Kami akan terus meningkatkan Inovasi-inovasi yang telah dikembangkan Bank Jogja sebab saat ini banyak beragam produk yang ditawarkan, kita tetap bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, agar Bank Jogja tetap mendapatkan tempat dihati masyarakat, sekaligus sebagai kepercayaan masyarakat dibidang Perbankan," jelas Kosim. Memasuki usia 58 Tahun, masih kata Kosim, berkat dukungan doa restu dari masyarakat dan Pemerintah Kota Yogyakarta, Bank Jogja berhasil mengembangkan modal dari Pemerintah Rp.100 Miliar menjadi asetnya saat ini Rp.781 Miliar. Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi Infobank Eko B. Supriyanto menyampaikan selamat dan sukses atas keberhasilan BPR Bank Jogja, berdasarkan survei Infobank dan Isentia Research Bank Jogja dinyatakan layak menerima dua penghargaan tersebut. Eko menjelaskan, Infobank Digital Brand Award 2019 diberikan berdasarkan hasil riset kerja sama Infobank dan Isentia Indonesia dengan metode monitoring social media Isentia Brandtology selama 2018. "Dalam riset tersebut dapat diketahui respons pengguna media sosial terhadap perusahaan dan produk-produknya. Hasil riset terakhir ini BPR Bank Jogja memperoleh index tertinggi untuk kelompok BPR beraset Rp.500 Miliar sampai dengan di bawah Rp.1 Triliun," ungkapnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Safari Ramadhan Di Masjid Fastabiqul Khairat, Walikota Disambut Ratusan Jemaah Masjid Tersebut
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti melakukan Safari Ramadhan dengan Shalat Isya dan Tarawih berjemaah di Masjid Fastabiqul Khairat Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Walikota yang didampingi seluruh kepala OPD di lingkungan Pemkot Yogya ini mendapat apresiasi warga yang hendak salat di masjid tersebut. Usai melakukan Shalat Tarawih tak sedikit jamaah masjid yang meminta foto dan berjabat tangan dengan orang nomor satu di Kota Yogya ini. Dalam kesempatan tersebut Walikota mengatakan jika tujuan Safari Ramadhan tersebut adalah untuk bersilahturahmi dengan warga. "Safari Ramadhan diisi dengan tarawih keliling, ini adalah cara kami untuk bertemu dan bersilaturahim dengan warga, ujarnya di lokasi, Kamis (16/5/2019) Ia pun menyampaikan beberapa hal penting terkait pentingnya menjaga iman kepada Allah SWT. "Mari kita meningkatkan keimanan. Beriman itu meyakini, menerima, dan tunduk serta meyakini kebenaran adalah yang benar datangnya dari Allah SWT, ucapnya. Ia berpesan, sebaiknya, generasi muda sebagai generasi penerus juga harus selalu meminta petunjuk kepada Allah SWT, dan memperkuat iman dan amal saleh. Walikota juga mengajak para jamaah agar tetap menyambung tali silaturahmi, misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan diproleh dari Allah SWT ucapnya. Pada kesempatan tersebut Ia juga mengingatkan agar masyarakat selama bulan ramadhan ini untuk berkegiatan yang baik dan bermanfaat, memerangi hawa nafsu dan menghindari ucapan-ucapan bohong. Puasa tidak sekadar menahan makan dan minum, tapi juga mengendalikan hawa nafsu. Ucapan-ucapan bohong, dholim, bisa mengurangi pahala puasa ucap Walikota. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Yogya Hadiri Pameran Ngabuburit Masjid Kuno Nusantara
Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan kepedulian masyarakat terhadap Cagar Budaya, serta memperluas informasi terkait pelestarian cagar budaya dan permuseuman, Directorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan pameran ngabuburit yang diselenggarakan di Masjid Gedhe Kauman, Sabtu (18/5). Kegiatan ini mengusung tema "Menguak Jejak Peradaban Tinggalan Masjid di Jawa-Madura". Pameran Cagar Budaya Ngabuburit di Bulan Eamadhan 1440 H, mengangkat eksistensi masjid dari masa ke masa yang diambil dari buku masjid warisan budaya di Jawa dan Madura. Lokasi pameran berada di tiga tempat yaitu di Masjid Gedhe Kauman, Benteng Vredeburg dan Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan ini tak hanya pameran buku saja, melainkan terdapat lomba diantaranya, Lomba Sket Masjid Gedhe Kauman, Pertunjukan Mural di Trotoar Malioboro, Lomba Desain baju dan Fashion Show, Peluncuran Bedah buku, serta Mendongeng anak di Majid Gedhe Kauman. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei hingga 24 Mei 2019. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Museum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Fitra Ardha mengatakan, pameran ini memperkenalkan betapa berperan pentingnya sebuah masjid bagi masyarakat. "Melalui Peran ini, kami ingin memperkenalkan bagaimana masjid-masjid di Indonesia memiliki peran yang begitu besar dalam kehidupan bermasyarakat" ungkapnya. Tak hanya Masjid Gedhe Kauman, Masjid Kotagede atau yang dikenal sebagai Masjid Gedhe Mataram sebagai masjid tertua di Yogyakarta juga memiliki nilai-nilai budaya yang amat kuat. Masjid yang dibangun pada tahun 1640 ini merupakan sumber sejarah kerajaan Islam di deretan pantai selatan. Masjid dengan arsitekstur yang merupakan hasil akulturasi budaya Hindu, Buddha, dan Islam juga berhasil dinobatkan sebagai cagar budaya pada 2015 oleh UNESCO. Hal ini yang membuat Masjid Gedhe Kauman termasuk dalam sejarah majid-masjid nusantara yang patut di lestarikan. Sebelumnya Pameran dilaksanakan di Masjid Istiqlal di Jakarta dan sekarang di Mesjid Gedhe Kauman. Pameran ini juga menampilkan beberapa foto masjid kuno di nusantara, diantaranya Majid Sang Cipta Rasa di Cirebon, Masjid Jami Sumenep, Masjid Kebuyutan Trusmi, Masjid Ciptomulyo di Boyolali, Masjid Al Aqsha Menara di Kudus serta Masjid Kaunyatan Banten Lama. "Pameran ini menjadi rangkaian dari Peringatan Hari Purbakala dan Hari Museum" Tambahnya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, sejarah Masjid Gedhe Kauman tak lepas dari nama K.H. Ahmad Dahlan yang menjadi khatib kesultanan Keraton Yogyakarta. Namun di balik sejarahnya, masjid yang dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I pada 29 Mei 1773 ini juga terkenal dengan gaya arsitektur Jawa-nya yang kental. "Dari masjid ini, muncul peradaban dan syiar agama yang tidak dapat dilepaskan dari peran KH Ahmad Dahlan sehingga Kota Yogyakarta berkembang sebagai pusat syiar agama islam" ungkapnya. Pameran Ngabuburit Cagar Budaya ini menjadi bukti bahwa semangat masyarakat Yogyakarta untuk merawat, melestarikan, dan meramaikan masjid melalui kegiatan-kegiatan positif. "Harapannya, nilai-nilai positif yang bisa kita ambil melalui kegiatan-kegiatan seperti diskusi dan lomba ini, bisa terus dilaksanakan ke depannya. Saya berharap banyak masyarakat yang berpartisipasi dan turut meramaikan masjid di bulan suci Ramadhan ini dengan penuh suka cita" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Berlico Farma Berikan 1000 Santunan Untuk Kaum Dhuafa di Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Berlico Farma menyediakan 1000 Santunan bagi Kaum Dhuafa di wilayah Kota Yogyakarta, di Grha Pandawa, Balaikota Yogyakarta, Jumat (17/5). Acara ini merupakan komitmen Berlico Farma dalam menjalankan kegiatan sosialnya. Sebagai pengayom masyarakat, Pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan melalui berbagai kebijakan, program, alokasi anggaran, maupun penyaluran bantuan sosial. Untuk itu, pada kesempatan ini Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Berlico Farma mempersembahkan bantuan bagi 1000 kaum dhuafa kurang mampu. Penyaluran santunan ini merupakan kepedulian Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap warga masyarakatnya, serta komitmen sosial dari Berlico Farma sebagai wujud tanggung jawab dalam menjalankan Corporate Social Responsibility secara konsisten. Sebab masyarakat adalah subyek dari sebuah dinamika pembangunan. Sehingga sudah menjadi kewajiban seluruh institusi dalam sebuah Kota untuk mensejahterakan masyarakatnya, meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan maupun kehidupan sosialnya. Untuk itu, Direktur Berlico Farma, Irwan Hidayat bersama dengan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti memberikan santunan kepada kaum dhuafa yang berada di wilayah Yogyakarta. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Ramadhan 1440 H. Irwan Hidayat juga merupakan Direktur Sidomuncul menyampaikan setiap tahunnya di bulan Ramadhan, pihaknya melakukan kegiatan Santunan. "Biasanya pakai nama Sidomuncul, tapi kali ini saya ingin memperkenalkan perusahaan Berlico Farma. Ini merupakan perusahaan farmasi satu satunya di Yogyakarta yang dibeli Sidomuncul di tahun 2014" ungkapnya. Kegiatan sosial ini pertama kalinya di lakukan di Yogyakarta dan selanjutnya akan dilaksanakan di Kota Semarang. "Sumbangan kepada dhuafa ini adalah yang pertama di Yogyakarta. Selanjutnya di 24 Mei akan dilaksanakan di Semarang sekaligus meresmikan mesin Sidomuncul" ungkapnya. Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban saat Hari Raya tiba. "Saya berharap bantuan ini bisa meringankan beban dan membantu para ibu-ibu semua dalam menyambut Hari Raya Idhul Fitri" katanya. Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan kegiatan ini mengajarkan untuk saling berbagi dan mengasihi. "Ramadhan ini mengajarkan kita untuk berbagi, setidaknya disini ada 60 butuh gendong, Linmas dan lansia yang membutuhkan di Wilayah Kota Yogyakarta" katanya. Haryadi Suyuti berharap, ditahun depan semakin sedikit yang menerima bantuan ini. "Harapan saya, semoga besok semakin sedikit yang menerima, berarti orang semakin sadar memberi itu lebih baik dari pada menerima, karena semakin timbul kesadaran mereka" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peringati Hari Kebangkitan Nasional Dengan Sahur Bareng
Bertepatan dengan peringtan Hari kebangkitan Nasional, Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan, jaringan lintas agama, jaringan lintas Iman, Forum Komunikasi Umat Bersatu, Banser DIY menggelar Sahur Bersama di Klenteng Poncowinatan. Kegiatan yang melibatkan berbagai jaringan dan elemen masyarakat ini merupakan wahana dan upaya untuk memupuk, merawat ke-Bhinekaan Indonesia sekaligus menguatkan Kota Yogyakarta sebagai kota yang adem ayem dan toleran. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan rasa bangga bahwa jaringan lintas agama, lintas iman, Gusdurian memberi kepercayaan pada Kota Yogyakarta untuk melaksanakan hajad Sahur bareng dengan Ibu Dra. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Hum. Kota Yogyakarta pada tahun lalu telah memperoleh penghargaan dari kementrian Agama berupa Harmoni Award, Penghargaan tersebut diberikan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta dikarenakan keberhasilannya dalam mengelola, merawat keberagaman. "Kota Yogyakarta sangatlah toleran, apalagi kalau dicermati banyaknya warisan budaya hadi luhung yang merupakan berbagai asimilasi budaya dari masa ke masa, misal perpaduan musik barat dengan gamelan dalam iringan Tari gagrak mataram, adanya wayang kulit, wayang golek, wayang wahyu" katanya di lokasi Senin dini hari 20 Mei 2019, . lebih lanjut disampaikan pemerintah Kota Yogyakarta akan menggelar Golong gilig jogja budaya sebagai upaya silaturahmi budaya, agama, seni dan masyarakat. Ia menambahkan mensikapi kondisi saat ini dengan marknya berita HOAX di media sosial, yang dipicu oleh banyaknya akun abal-abal maka silaturahmi semacam ini menjadi sangat penting, mengingat dalam silaturahmi kita bisa saling bertukar berita, bertukar informasi, bertukar pikiran untuk merajut kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya dalam mengawali sambutannya Ibu Shinta Abdurrahman Wahid, mengajukan pertanyaan sejauh mana pengenalan hadirin atas ibu Shinta, Gus Dur,keberagaman Indonesia baik suku, ras, agama dan golongan. Setelah mengajukan pertanyaan hadirin diminta untuk berdoa dan sahur bersama. Nuansa kebersamaan dan guyub rukun hadirin yang terdiri dari berbagai elemen dan jaringan kental terasa. Usai makan Sahur Ibu Shinta bercerita bahwa kegiatan sahur bersama yang telah berlangsung selama dua puluh tahun ini, dengan lokasi yang berpindah-pindah, apabila sahur bersama bakul pasar maka sahur bersama dilaksanakan di pasar, apabila sahur dengan pekerja bangunan sahur bersama dilakukan di kolong jembatan, apabila dengan pengamen sahur dilakukan di pinggir jalan, yang poada intinya sahur bersama dilakukan dengan kaum marjinal dan kelompok minoritas sebai upaya untuk merawat semangat kebangsaan, semangat ke-bhinnekaan. Dalam kesempatan itu ibu Shinta juga mengajak hadirin untuk berdoa bersama untuk keselamatan negeri dari perpecahan dan membulatkan tekad untuk persatuan dan kesatuan bangsa dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. (ONI)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Serahkan paket bantuan Anak Yatim Piatu
Masjid Pangeran Diponegoro, yang terletak di Kompleks balaikota Yogyakarta pada hari Sabtu, 18 Mei 2019 menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur"an 1440 H, dalam peringatan tersebut hadir Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyerahkan paket bantuan untuk anak yatim piatu. Pada sambutannya disampaikan bahwa hari ini telah memasuki hari ke tiga belas bulan Ramadhan dimana kita telah memasuki pertengahan bulan Ramadhan mendekati sepuluh hari terakhir Ramadhan. Harapannya ibadah kita semakin kuat dan semakin mendekatklan diri pada Alloh SWT. "Ibadah puasa merupakan momen istimewa dimana di dalam bulan tersebut ada malam nuzulul Qur"an atau malam turunnya Al Qur"an. Dimana pada saat itu Alloh SWT berkenan menurunkan Al Quran dari Arsy menuju langit dunia" ungkapnya. Dalam peringatan tersebut Ustad Salim Afilah, dalam pengajiannya menjelaskan bahwa proses turunnya Al Qur"an dalam dua tahap. Tahap pertama turunnya Al Qur"an secara utuh dari Asy menuju langit kedua yang kita kenal dengan lailatur Qadar dan tahap kedua turunnya Al Qur"an dari langit dunia secara bertahap dibawa malaikat Jibril untuk disampaikan sebagai wahyu kepada Rasululloh SAW, yang pertama kali turun di sevuah gua di Jabbal Nur. Selanjutnya Al Qur an secara bertahap diwahyukan selam lebih dari dua puluh dua tahun, di Mekah dan Madinah. Islam di Jawa khususnya di Yogyakarta berkembang dalam berbagai bentuk yang melahirkan budaya hadi luhung, salah satunya adalah karya batik Wahuyu Tumurun yang awalnya diciptakan oleh Sultan Agung yang selanjutnya disempurnakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I, dalam batik wahyu tumurun terdapat hiasan gunung yang bercahaya yang di dalamnya ada gambar lubang hitam itulah perlambang Jabbal Nur (gunung yang bercahaya) dengan gua Hira di dalamnya sebagai tempat turunnya Al Qur"an yang diwahyukan malaikat Jibril kepada Rasululloh SAW, adanya gambar ayang jago yang berekor burung merak menjelaskan bahwa waktu turunnya Al Qur"an tersebut dari malam berakhir hingga fajar yang dimaknai dengan kokok ayang jantan, sedangkan ekor merak dimaknai merak ati atau menarik hati dengan maksud agar menggerakkan hati umat manusia untuk beribadah pada saat turunnya Al Qur"an tersebut. Adanya gambar batu yang ada aliran airnya dimaknai sebagai hati yang keras akan terbelah ketika mendengar Al Qur"an sehingga berubah menjadi lembut, sedangkan gambar sulur yang saling mengait itu melambangkan hendaknya kita saling tolong menolong. Dulu batik Wahyu tumurun tersebut dikenakan Sultan dalam beribadah menyongsong lailatul Qadar. Selanjutnya dijelaskan bahwa Al Quran itu sebagai informasi atau pengetahuan, sebagai petunjuk bagi umat manusia. Sebagai sumber informasi atau pengetahuan di dalam Al Qur.an terdapat ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa yang belum semua bisa digali oleh umat manusia, seperti halnya tentang tata surya. Sebagai petunjuk di dalamnya terdapat tuntunan hidup bagaiman umat manusia dalam beribadah secara vertikal kepada Alloh SWT dan beribadah secara horizontal antara manusia dengan manusia dan amnsuia dengan makhluk ciptaan Alloh SWT lainnya. Tuntunan tersebut dapat digali melalui contoh contoh kehidupan pada zaman nabi terdahulu sejak nabi Adam AS hingga Rasululloh SAW. Dari contoh-contoh tersebut akan menuntun kita dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara yang secara gamblang muncul perbedaan antara yang Haq dan bathil. Oleh karena itu hendaknya kita semakin beriman semakin tawadhu dalam kondisi apapun hendaknya selalu bersyukur dan ikhlas.(ONI)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buka Bersama Pemkot Yogyakarta dengan Tokoh Masyarakat
Jumat sore, 17 Mei 2019 halaman balaikota Yogyakarta meriah dengan kehadiran tokoh masyarakat Kota Yogyakarta, yang terdiri dari Ketua RW, Ketua Rukun Kampung, Ketua LPMK se-Kota Yogyakarta dalam acara Buka bersama Jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Tokoh Masyarakat. Dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa buka bersama ini merupakan wahana silturahmi antara jajaran pemerintah Kota Yogyakarta dengan Tokoh masyarakat. Dalam silaturahmi ini kita dapat saling bertukar informasi tentang perkembangan di wilayah secara non formal. Terkait dengan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara Pasca pemungutan suara yang lalu, diharapkan tokoh masyarakat menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang bersifat meluruskan berita-berita negatif atau berita HOAX pada warga masyarakatnya. Mudah-mudahan pada puncak rekapitulasi penghitungan suara besuk tanggal 22 mei 2019 tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan di Kota Yogyakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Peran serta Tokoh Masyarakat dan jajaran pemerintah Kota Yogyakarta dalam membangun kesadaran bersama akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. Dalam kesempatan tersebut, ustadz Saijan dalam pengajian menjelang berbuka puasaa menyampaikan bahwa salah satu dari nikmat Iman yang kita miliki adalah tumbuhnya kesadaran dihati yang menggerakkan kita untuk hadir dan bersilaturahmi dalam buka puasa ini. Melalui silaturahmi ini, Alloh SWT akan memudahkan rejeki kita dan mengikat kita dalam sebuah tali persaudaraan. Dalam melaksanakan ibadah, ada orang beribadah dengan didasari rasa takut akan hukuman Alloh SWT, sepert halnya ibadah para pembantu, ada juga orang yang beribadah dengan dasar ingin mendapatkan pahala Alloh SWT, seperti ibadahnya pedagang yang hanya ingin dapat keuntungan dari perdaganggannya, sementara yang terbaik adalah ibadah yang didasari rasa cinta yang tulus mengharap ridho Alloh SWT. Rasa tulus yang muncul karena rasa syukur atas nikmat karunia Alloh SWT yang diberikan pada kita. Ungkapan syukur dapat dilakukan secara sederhana dengan mengucap hamdallah apabila kita menerima karunia atau nikmat Alloh SWT. Sungguh Alloh telah memberi nikmat yang banyak maka Sholat dan berkorbanlah untuk Alloh. Berkorban adalah berbagi dengan sesama dan jangan takut berkorban akan mengurangi rejeki kita tapi sebaliknya justru dengan berkorban Alloh SWT akan melipatgandakan rejeki kita. Lebih lanjut disampaikan bahwa sebaik-baiknya umat manusia adalah umat manusia yang mampu memberikan manfaat bagi umat manusia yang lain. Bagaikan makanan yang dibutuhkan semua orang, bagaikan obat yang dibutuhkan orang tertentu. Mudah-mudahan Alloh SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini serta meningkatkan derajad ketaqwaan kita, amin. (ONI)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Taman Pintar Luncurkan Zona Pengelolaan Sampah
Taman Pintar Yogyakarta kembali meluncurkan wahana baru bernama Zona Pengolahan Sampah dan Integrated Eco Management, Senin (20/5/2019), di Ruang Oval Taman Pintar Yogyakarta. Diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, zona baru ini diharapkan menjadi tonggak baru untuk memprakarsai pengelolaan destinasi wisata yang lebih berwawasan lingkungan. "Zona Pengelolaan Sampah ini semakin memperlengkap wahana-wahana edukasi yang telah ada di taman pendidikan kebanggaan Kota Yogyakarta ini," ucapa Heroe Poerwadi usai meresmikan Zona Pengelolaan Sampah. Pihkanya pun berharap zona baru ini semakin memperbanyak orang yang memahami tentang bagaimana pentingnya mengolah sampah. "Zona ini kita harapkan bisa memicu kesadaran bagaimana menjaga sekaligus mengelolah sampah, bahkan kita tanamkan kepada anak-anak sejak usia dini melalui zona ini," jelas Heroe. Kedepan, masih kata Heroe, kami berharap Taman Pintar bisa terus membangun wahana baru yang mudah dipelajari dan tentu harus mengandung unsur hiburan bagi anak-anak. Sementara itu Keapala Bidang Taman Pintar Afia Rosdiana menerangkan, Zona Pengelolaan Sampah terdapata empat lokasi dengan edukasi cara mengolah sampah organik yang berlainan yaitu dengan biopori, komposter komunal, cacing dan lalat tentara hitam (Black Soldier Fly). Setiap metode pengolahan dilengkapi dengan papan informasi yang menjelaskan proses yang digunakan. Pengunjung dapat mempraktekkan mengolah smapahnya sendiri. "Pengunjung diharapkan mempu memahami proses pengolahan sampah organik yang sederhana dan mudah dilakukan," terangnya. Lebih jauh Afia menjelaskan, Pengolahan sampah mandiri bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar memilah sampahnya sebelum dibuang dan mengolah sesuai dengan jenisnya, seperti pengolahan sampah organik di Zona Pengolahan Sampah Mandiri. Program ini sudah mulai dilaksanakan sejak bulan April 2019. Sementara itu, Program Taman Pintar Integrated Eco Management berfokus pada gerakan penting yakni konservasi air, konservasi energi listrik, dan pengelolaan sampah mandiri. Dengan tagline awareness, action, agent", sambung Afia, program ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan dan kemudian melakukan action yang mengurangi masalah lingkungan yang ada di sekitarnya. "Dari tindakan peduli lingkungan yang selalui dilakukan, akan tumbuh kebiasaan dan keinginan untuk menyebarkannya kepada orang lain, disitulah masyarakat menjadi agent" perubahan," imbuhnya. Dalam kesempatan itu, Heroe Poerwadi juga meninjau pengaplikasian program konservasi air di Masjid Izul Ilmi Taman Pintar. Program dan zona ini diwujudkan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan dan mampu mengolah sampahnya sendiri. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DPMPPA Bekali Anak Untuk Berani Menjadi Pelopor dan Pelapor
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) terus berupaya mencegah kekerasan anak dengan mengajak anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Kota Yogyakarta menjadi pelopor dan pelapor kekerasan anak. Ditemui saat Sarasehan Forum Anak Kota dan Kelurahan di Grha Pandawa, Sabtu (18/5/2019), Kepala Bidang Perlindungan Anak DPMPPA Kota Yogyakarta Fatma Rosiati menerangkan, pihaknya telah mempertemukan forum anak kota dengan forum anak kelurahan dan satgas sigrak untuk mengoptimalkan peran anak-anak sebagai pelopor dan pelapor di wilayah mereka masing-masing. Artinya, kata Fatma yang dimaksud pelopor adalah mereka menggerakkan hak-hak yang sesuai dengan kebutuhan dan kehidupannya. "Agar peran mereka sebagai pelopor dan palapor pemenuhan hak anak semakin optimal maka kita sinergikan dengan satgas sigrak. Sehingga anak-anak yang memiliki informasi terkait hak anak bisa melapor ke satgas sigrak," jelas Fatma. Menurut Fatma, anak harus berani menjadi pelapor dan aktif dalam segala hal, tidak terkecuali menyikapi suatu permasalahan atau kasus tertentu. Bila si anak menyaksikan adanya tindak kekerasan apalagi kejahatan. Terutama, sambungnya, bila korbannya seorang perempuan dan anak. Maka si anak harus berani melaporkan kepada sigrak. "Konsep anak harus berani menjadi pelopor bermakna mesti mengawali atau memberi contoh. Anak-anak yang masuk dalam forum anak diajarkan menjadi seorang pelopor bagi teman-temannya," tandasnya. Dalam hal ini, masih kata Fatma, menjadi pelopor yang baik. Setelah diajarkan banyak hal di forum anak, Ia berharap anak bisa menjadi pelopor kebaikan dan mesin perubahan di Kota Yogyakarta. Pihaknya membeberkan sudah ada 40 forum anak dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, disetiap wilayah memiliki kepengurusan dan boleh merekrut anggota baik dari remaja masjid, maupun kelompok seni. Sementara itu menurut Kepala UPT PTP2A Yogyakarta Paulana menjelaskan, kekerasan anak di Kota Yogyakarta tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Dan bisa dikatakan masih sangat rendah dengan mengacu kejadian yang dilaporkan kepada ptp2a. Terkait dengan Peran anak sebagai pelopor dan pelapor pihaknya mengapresiasi, namun meski begitu Paulana berharap ada peningkatan kapasitas mereka sebelum diterjunkan ke wilayah. "Terutama misi mereka sebagai pelopor, sebelum menjadi pelopor harus banyak kita berikan intervensi edukasi bagaimana kekerasan itu dan bagimana pencegahannya," ucapnya. Misi bagus ini, kata Paulana, harus didukung dengan mekanisme penetrasi dan intervensi yang banyak dilakukan kepada mereka. Disisi lain, Paulana mencatat bahwa kekerasan yang terjadi pada anak tidak terlepas dari orang tuanya, sehingga penyebab utama adalah pola asuh dan komunikasi di keluarga yang akhirnya banyak terjadi kekerasan anak. "Selain hal itu, gadget juga menjadi faktor yang mendorng terjadinya kekerasan pada anak pada masa sekarang ini. Sehingga harus kita sampaikan bagaimana cara memanfaatkan gadget dengan bijak," ujarnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buruh Gendong Pasar Beringharjo Terima Paket Sembako
Sebanyak 300 paket sembako dibagikan kepada para buruh gendong, tukang becak hingga kaum dhuafa melalui program tebar senyum berbagi sesama BMT Beringharjo Yogyakarta. Penyaluran paet lebaran dalam bentuk sembako ini merupakan program tahunan yang secara rutin dilakukan oleh BMT Beringharjo. "Pemerintah Kota Yogyakarta menyambut baik niat mulia dari BMT Beringharjo yang telah merealisasikan kepedulian sosial dengan mempersembahkan bantuan 300 paket bagi anak yatim dhuafa, buruh gendong, tukang becak, serta bagi para ustad/ustadazh dan warga kurang mampu lainnya," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam Tebar Senyum Berbagai Sesama di Pendopo Pasar Beringharjo, Selasa (21/5/2109). Penyaluran santunan ini, kata Heroe, merupakan kepedulian BMT Beringharjo sebagai wujud tanggung jawab dalam menjalankan Corporate Social Responsibility secara konsisten. "Dimana masyarakat adalah subyek dari sebuah dinamika pembangunan, sehingga sudah menjadi kewajiban seluruh lembaga dalam sebuah Kota untuk mensejahterakan masyarakatnya, meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan maupun kehidupan sosialnya," jelas Heroe. Pihaknya berharap apa yang dilaksanakan oleh BMT Beringharjo bisa menyalurkan energi positif bagi korporasi lain di Kota Yogyakarta, sehingga kemajuan sebuah perusahaan senantiasa diikuti dengan peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat. "Perusahaan yang mampu menjalankan Corporate Social Responsibility secara terencana dan kontinyu sebagai bagian jiwa perusahaan justru akan memperoleh keuntungan perusahaan dalam jangka panjang karena dapat meningkatkan citra perusahaan dan brand image di benak konsumen," kata Heroe. Demikian pula masyarakat yang merasakan manfaat perusahaan melalui aktivitas Corporate Social Responsibility diharapkan akan terus menjaga keberadaan bisnis perusahaan baik secara fisik maupun dalam bentuk dukungan lainnya. Dalam kesempatan itu juga, Direktur Utama KSPPS BMT Beringharjo Mursida Rambe menerangkan, Program Tebar Senyum adalah kegiatan yang rutin dilakukan setiap bulan Ramadhan. "Alhamdulillah tahun ini kita bisa berbagi dengan sesama saudara kita. Mudah-mudahan bingkisan ini bermanfaat, apalagi menghadapi Hari Raya Idul Fitri," ucap Mursida. Mursida bertekad untuk terus bisa berbagi dengan sesama dengan meringankan beban mereka. Namun meski begitu Ia pun berharap kehidupan para penerima bisa meningkat dari tahun ke tahun. "Semoga yang sekarang menerima, pada saatnya nanti justru bisa menjadi pemberi bagi yang lain," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Tinjau Kesiapan Venue Porda DIY 2019
Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY 2019 tak lama lagi digelar, berharap Porda berjalan lancar, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi bersama jajaran Koni Kota Yogya meninjau sejumlah venue. Saat tiba di lokasi pertama Wawali langsung meninjau venue Cabor Sepakbola di lapangan karang Kotagede. Di sana Ia melihat sejauh mana kesiapan venue tersebut. Usai meninjau lokasi pertama, Wawali dan rombongan bergegas meninjau lokasi kedua untuk cabor Hoki di lapangan Minggiran. Usai meninjau, Wawali mengatakan persiapan Porda 2019 sudah sesuai dengan target yang direncanakan. Meski ada beberapa venue yang harus di perbaiki, namun pihaknya optimis semua sarana dan prasarana untuk Porda akan selesai tepat waktu sebelum pembukaan. Salah satunya adalah lapangan Minggiran, yang rencananya akan dipakai sebagai venue hoki. Karena lapangan yang salama ini lebih sering digunakan untuk pertandingan sepakbola tersebut, harus mendapat sentuhan yang lain dari biasanya. Kalau memang mau dipakai buat hoki, berarti perlu rehab, untuk meratakan lapangan ujarnya di lokasi, Selasa (21/5/2019). Ia berharap ajang yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali itu berjalan dengan lancar. Insya Allah dapat berjalan lancar, kuncinya kerja sama, kordinasi dan sinergi antar pihak yang terlibat dalam ajang ini, ucapnya. Sebagai tuan rumah, Wawali pun menginginkan Kota Yogya dapat meraih kesuksesan yang diantaranya sukses penyelenggaran, prestasi, administrasi, ekonomi, dan budaya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Yogyakarta Tarling Di Masjid Darussalam
Senin, 20 Mei 2019 Wakil Walikota Yogyakarta, menyambangi Masjid Darussalam yang terletak di kelurahan Wirobrajan, dalam program Tarowih Keliling, guna bersilaturtahmi ke masjid-masjid di wilayah Kota Yogyakarta. Setelah menunaikan ibadah sholat tarowih dilakukan dialog sambungrasa, dalam kesempatan itu Ketua takmir Masjid Darussalam, M Agung Riyanto, menjelaskan bahwa Masjid ini, dulu merupakan sebuah Musholla yang diperluas dan ditingkatan fungsinya. Pengembangan ini dilakukan karena aktifitas Jamaah yang semakin meningkat dan membutuhkan keberadaan masjid, maka melalui musyawarah dan mufakat ditingkatkan Musholla menjadi Masjid. Alhamdulillah kami memperoleh bantuan dari Pemerintah Kota Yogyakarta berupa jaringan internet dan wifi sehingga aktifitas Masjid semakin meningkat, jamaah bisa mengakses internet melalui Masjid. Harapan kami keberadaan WiFi ini bisa membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang akurat dan mendidik. Dalam dialog sambungrasa tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa, dihari kelima belas Ramadhan yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, ada dua hal yang menarik, pertama dari sisi Ramadhan ibadah puasa yang kita laksanakan telah mencapai separuh dan di penghujung Ramadhan kita selalu berdoa agar diopertemukan dengan Ramadhan tahun berikutnya, pertanyaannya adalah apakah yang kita lakukan sekarang dalam beribadah di bulan ramadhan ini telah optimal. Jangan sampai kita berdoa dan stelah doa dikabulkan Alloh SWT, dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan namun dari sisi ibadah tidak ada peningkatan. Ibadah Ramadhan adalah satu-satunya ibadah yang nilai pahalanya langsung diberikan oleh Alloh SWT, oleh karena itu Semoga kita yang hadir dalam majelis ini mendapat Ridho Alloh SWT agar ibadah Ramadhan yang kita lakukan meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan itu secara lahir dapat dilihat dengan perilaku yang tawadhu" dan semakin bermanfaat bagi masyarakat, secara batin adalah peningkatan derajad ketaqwaan kita. Di tahun pertama sebagai Pelayan Masyarakat kami menggelar program reresik atau kebersihan, dimulai dari Pedagang dan Komunitas kawasan Malioboro yang kami ajak untuk bersih-bersih setiap Selasa Wage, berlanjut ke pasar-pasar tradisonal di wilayah Kota Yogyakarta para pedagang kita ajak untuk bersih-bersih pasar setiap Kamis Pon, kemudian untuk masyarakat kita ajak untuk reresik kampung setiap Minggu legi. Harapan kami Yogyakarta semakin bersih, asri dan nyaman. Di tahun kedua ini kami punya program Gandeng gendong, sebuah program penumbuhan dan penguatan UMKM di kampung-kampung melalui kemitraan antara Pemerintah Kota, Perguruan Tinggi, Pengusaha, Kampung dan Komunitas. Adanya WiFi di Masjid ini dapat dipergunakan untuk mengakses program-program pemerintah Kota melalui Jogja Smart Service (JSS). Terkait Gandeng Gendong di dalam JSS ada konten dodolan dan larisi yang bisa digunakan masyarakat untuk berjualan produk dan jasa. Sebagai informasi bahwa layanan jasa pembelian makanan melalui pengantaran secara on line di Yogyakarta telah menembus angka 32 milyar per bulan, dan ada satu gerai usaha makanan yang dalam sebulan bisa bertransaksi sebesar 450 juta. Peluang ini sangat baik andai bisa dimanfaatkan oleh jamaah masjid, terlebih di masjid ini sudah ada WiFi yang bisa membantu memudahkan akses secara on line bagi produk dan jasa makanan. Jika hal itu bisa dilakukan maka Masjid akan menjadi salah satu tempat pemberdayaan Jamaah, dengan demikian peran dan fungsi Masjid yang semula untuk ibadah vertical (hablu minnalloh) berkembang ke ibadah horizontal (hablu minnas). Selain itu Pemerintah Kota juga punya program untuk membeli produk makanan yang dibuat oleh UMKM (masyarakat local) untuk kebutuhan rapat-rapat atau kegiatan lainnya. Misal di kelurahan kalau ada rapat pemenuhan kebutuhan konsumsinya harus dari warga kelurahan yang bersangkuan. Dengan program ini harapannya ada peningkatan pendapatan masyarakat dan mampu menekan angka kemiskinan. Jika jamaah masjid akan menjual produk makanannya ke Pemerintah Kota Yogyakarta, dapat mendaftar ke Kantor Dalbang yang terletak di lantai dua, Kompleks Balaikota, dengan Syarat berupa kelompok yang di dalamnya ada anggota pemegang KMS atau mempekerjakan KMS, memiliki rekening Bank Jogja atau BPD, memiliki NPWP. Dalam bidang lingkungan jamaah masjid juga bisa melakukan gerakan menanam sayur di halaman, atau membuat lorong hijau, misal di gang yang akan masuk ke Masjid dibuat lorong hijau dengan ditanami pohon apel di kedua sisi gang agar tanaman tumbuh kembang menjalar dari sisi kanan ke sisi kiri membentuk sebuah lorong. Dalam dialog tersebut ada usulan tentang pemindahan makam yang sudah lama tidak dipakai dan lahan bekas makam tersebut bisa dipergunakan untuk fasilitas umum, baik berupa balai RW, taman bermain bahkan bisa untuk ruko. Dalam menanggapi usulan tersebut, Wakil Walikota menjelaskan bahwa pihak kecamatan telah menginventarisasi permasalahan dan menyiapkan langkah-langkahnya, seperti pengurusan status tanah dari Kraton untuk bisa dikelola pemerintah Kota, di triwulan ketiga sekitar bulan Juni/Juli akan mengundang ahli waris dari mereka yang dimakamkan di makam tersebut. Di sisi lain Pemerintah Kota juga telah matur ke Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X, tentang banyaknya makam di Kota Yogyakarta yang sudah penuh dan berkeinginan untuk memindahkan makam ke luar kota, oleh Ngarso Dalem kami telah diberi petunjuk daerah mana yang bisa dipergunakan dan saat ini kami telah melakukan kajian dan inventarisasi. Harapannya dapat dibangun makam di luar kota yang asri, agar ahli waris yang keluarganya meninggal dunia merasa nyaman memakamkan keluarganya di tempat itu, dengan demikian Pemerintah Kota Yogyakarta mampu memenuhi kebutuhan dan ekspetasi warganya.(ONI)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Beringharjo Jadi Pasar Bebas Uang Lusuh
Dalam upaya meminimalisir peredaran uang lusuh di pasar tradisional, Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia DIY berkomitmen untuk menjadikan pasar yang ada di Kota Yogyakarta menjadi kawasan bebas uang lusuh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat agar memperlakukan uang rupiah dengan baik sehingga tidak lusuh, sobek, terlipat atau rusak, karena uang rupiah adalah bagian dari simbol kedaulatan NKRI. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan jika kali ini yang jadi sasaran program tersebut adalah pasar Beringharjo yang dimungkinkan memiliki aktivitas besar. Selain itu, lanjutnya, pasar merupakan peredaran uang lusuh banyak ditemukan. "Karena pasar tradisional memiliki pesona tersendiri yang dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat, contohnya pasar Beringharjo selain sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat, pasar Beringharjo juga sebagai salah satu ikon wisata yang ada di Kota Yogyakarta, sehingga keberadaan uang bersih dipasar tradisional akan sangat menjadi daya tarik bagi pengunjung." ungkapnya di lokasi, Rabu (22/5/2019) Wawali menjelaskan jika para pedagang ingin menukarkan uang lusuhnya, Pemkot Yogya dan Bank Indonesia DIY sudah menyiapkan agen yang bertugas untuk mengumpulkan uang tersebut. Program pertama mencoba meminta agen-agen bank untuk mengumpulkan uang lusuh yang ada dipara pedagang. Nah nantinya para pedagang ini kalau ingin menukar uangnya dari uang lusuh menjadi uang yang tidak lusuh itu bisa dilakukan melalui bank, nanti bank akan mengembalikan ke bank indonesia, katanya. Terkait kreteria uang yang dapat ditukar, Deputi Bank BI DIY, Sri Fitriani menjelaskan jika semua uang lusuh dapat ditukar dengan yang baru, sementara untuk uang yang sudah rusak seperti dimakan rayap juga tetap bisa ditukar namun dengan catatan masih utuh 2/3 atau masih bisa dikenali. Adapun kriteria uang yang dapat ditukarkan diantaranya, untuk uang lusuh atau lecek syarat penukarannya yaitu asalkan masih bisa dikenali keasliannya, untuk uang kertas memiliki fisik 2/3 (lebih besar dua pertiga) dari ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenali keasliannya dan merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri lengkap" jelasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Genap Dua Tahun Pimpin Yogyakarta, Haryadi – Heroe Ajak OPD Jaga Kekompakan
Masa kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi hari ini, Rabu (22/5/2019) genap memasuki usia dua tahun. Pihkanya pun berharap Pemerintah Kota Yogyakarta lebih maju dan mampu mensejahterakan warga. "Semoga Pemkot lebih tangguh dan kuat menghadapi tantangan kedepan, sekaligus mampu mensejahterakan masyarakat dan juga pegawai," ucap Haryadi Suyuti saat Buka Bersama Dua Tahun Kepemimpinan Haryadi dan Heroe di Grha Pandawa, Rabu (22/5/2019). Haryadi pun meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus menjaga soliditas dengan memupuk kekompakan, dengan begitu menurut Haryadi vis dan misi Pemkot Yogyakarta akan berhasil direalisasikan dengan baik. "Yang paling menyenangkan kalu kita kompak satu visi, akan membahagiakan sekali," tandasnya. Menakar pentingnya kekompakan tersebut, Haryadi optimis semua kebijakan yang dikeluarkan dengan semangat dan rasa kekompakan tidak akan memberikan kekhawatiran sedikit pun. "Kompak itu sudah saya rasakan, bahwa kompak adalah produktif, kalau tidak kompak pastilah tidak produktif," imbuhnya. Haryadi berjanji untuk meneruskan perjuangannya bersama masyarakat Kota Yogyakarta. "Kami akan terus berjuang dan tetap berjuang bersama teman-teman OPD," tandasnya. Disisi lain pada kesempatan itu, Haryadi juga mengingatkan bahwa ada tiga hal yang pasti dalam hidup ini. Yakni tua, pensiun dan meninggal, Ia pun mengajak seluruh jajarannya untuk memahami hal itu. "Dengan kepastian marilah kita terus memperbaiki diri, memanfaatkan waktu kita ini untuk melakukan hal-hal yang terbaik dan berguna bagi sesama," kata Haryadi. (Tam)