Senin 00/00/0000 00:00 WIB |
IDA WIDANINGSIH MAJU KE TINGKAT DIY PENILAIAN NUTIRIONIS TELADAN 2013
Ida Widaningsih, S. SIT, petugas gizi ( nutrisionis) pada Puskesmas Jetis Yogyakarta maju ke penilaian lomba Nutrisionis Teladan tingkat (propinsi) Daerah Istimewa Yogyakarta. Penilaian terhadap Ida dilakukan oleh Tim Lomba Nutrisionis Teladan tingkat DIY yang diketuai Drs. Elfi, Apt, M.Kes di Aula Puskesmas Jetis Yogyakarta, Jumat, (24/05) dan dilanjut dengan peninjauan ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMA Negeri 11 yang menjadi binaan Puskesmas Jetis Yogyakarta.
Ida Widaningsih akan bertarung dengan nutrisionis lain dari empat kabupaten di DIY untuk melaju ke tingkat Nasional. Ida mengusung program upaya pencegahan anemia pada remaja putri sebagai program unggulannya, dan sasarannya adalah remaja putri yang berada di SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Dihadapan para juri Ida memaparkan bahwa masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Hasil penelitian Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Fakultas UGM menunjukkan 34 persen dari 280 remaja mengalami anemia. World Health Organization (WHO) menyebutkan apabila prevalensi anemia pada suatu populasi lebih dari 15 persen sudah merupakan masalah nasional.
Dikatakan tingginya kejadian anemia pada remaja putri akan memicu tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. "Pola konsumsi dan kebiasaan sarapan pada remaja putri belum sesuai sehingga menyebabkan Anemia defisiensi Besi," papar Ida.
Ida mengatakan untuk mengantisipasi kejadian anemia pada remaja putri, telah dilakukan penyuluhan kesehatan kepada anak remaja putri, dan petugas kantin sekolah ( SMA Negeri 11) dan bagaimana pola makan anak siswa, pengetahuan tentang gizi dan usaha menyadarkan anak siswa akan pentingnya sarapan pagi. Dikatakan, setelah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi, terjadi perubahan perilaku yang baik dari para siswa. Ditambahkan, para siswa SMA N. 11 Yogyakarta (07/05) telah melakukan sebuah deklarasi Remaja Cantik dan Cerdas Tanpa Anemia.
Sementara itu, Dini, salah seorang juri usai peninjauan ke SMAN. 11 mengatakan inovasi yang dilakukan Nutrisionis Ida merupakan hal yang bagus, karena objeknya adalah para remaja. "Ya, kalau inikan inovasinya bagus bagus. Karena remaja itu memang perlu digarap. Kita kadang lupa bahwa para remaja itukan penerus bangsa," ujar Dini. Dini menyarankan program ini perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan kerjasama dengan sektor lain dan tidak hanya mengandalkan pihak pemerintah.
Camat Jetis Drs. Supardi juga menyatakan dukungannya kepada Ida Widaningsih yang maju tingkat propinsi dengan mengusung program unggulannya penangulangan anemia pada remaja. Supardi berharap program ini nantinya kan tersebar ke seluruh sekolah yang ada dikota Yogyakarta, agar remaja putri di Kota Yogyakarta terhindar dari masalah anemia. Dukungan juga diberikan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK. Kota Yogyakarta Suryani Imam Priyono yang hadir mendampingi para juri. (@mix)