Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta Dorong Serangan Umum 1 Maret Diperingati Secara Nasional
Hari ini tepat 70 tahun terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949, Griliya penentu kedaulatan bangsa Indonesia yang terjadi di Yogyakarta itu dinilai layak menjadi hari besar nasional yang diperingati secara serentak. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai tonggak penting bagi tegaknya Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah tonggak penting bagi bangsa kita ini, sehingga sudah selayaknya peristiwa ini nantinya bisa diperingati secara nasional," ucap Heroe Poerwadi usai mengikuti upacara peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 di kawasan Amplaz monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, Jum"at (1/3/2019) pagi. Heroe menyebut dalam satu tahun terakhir ini memang telah ada beberapa yang mencoba mendorong agar Serangan Umum 1 Maret 1949 bisa menjadi hari nasional dan diperingati secara serentak. "Seperti tahun kemarin dan sekarang sudah didorong, dalam pelaksanaannya juga sudah banyak melibatkan pihak tidak hanya lingkup DIY dan sempat akan dilaksanakan secara nasional," jelasnya. Pihaknya berharap kedepan Serangan Umum 1 Maret 1949 bisa menjadi hari nasional dan bisa diperingati secara serentak. Hal itu penting, karena menurutnya semua anak bangsa harus tahu tentang peristiwa tersebut. "Kalau tidak ada peritiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 kita tidak tahu apakah bangsa kita sudah bisa seperti saat ini," ujarnya. Serangan ini dilakukan secara tepat, karena saat itu Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hampir memberikan kesempatan Belanda untuk kembali menjajah bangsa Indonesia. Namun karena ada peristiwa tersebut PBB mengurungkan niatnya. "Artinya saya kira ini adalah bagian puncak prestasi diplomasi Indonesia yang seiring antara perjuangan peperangan dan diplomasi menyatu dalam Serangan Umum 1 Maret yang terjadi di Yogyakarta," tandasnya. Inilah, sambung Heroe, yang menjadi bagian penting yang harus dipahami tentang peran strategis peperangan di lapangan dan persidangan PBB yang berjalan seiring. Sementara itu untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 Benteng Vredeburg menggelar Pameran Temporer mulai tanggal 1- 3 Maret 2019 dengan mengangkat tema Dari Jogja RI Berdaulat. Pameran ini menyajikan benda-benda koleksi museum yang bercerita tentang terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Resmikan Pembangunan SD Muhammadiyah Giwangan
Pembangunan SD Muhammadiyah Giwangan resmi dimulai. Peresmian SD yang berada di Ponggalan Giwangan ini dilakukan langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Minggu (3/3/2019). Saat ini jumlah SD yang ada di Kelurahan Giwangan ada 4 yakni, SDN Mendungan 1, SDN Mendungan 2, SDN Giwangan dan SD IT Bina Anak Sholeh, dan dengan di dirikannya SD Muhammadiyah Giwangan akan menjadi SD yang kelima. "Semoga hadirinya SD Muhammadiyah Giwangan ini dapat mempermudah dan mendekatkan akses masyarakat untuk mendapat pelayanan pendidikan yang baik, dan pada gilirannya akan mendukung terwujudnya pendidikan berkualitas di Kota Yogyakarta," ucap Heroe Poerwadi. Pihaknya berharap gedung yang akan terbangun ini nantinya senantiasa dipelihara dan dipergunakan sebaik-baiknya dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang seimbang antara IQ, EQ dan SQ. Dengan demikian, masih kata Heroe, anak didik dapat lebih menghargai nilai-nilai kehidupan antara lain terlihat dari bagaimana mereka menghargai kebersihan dan kesehatan lingkungannya. "Dan semoga dari sekolah ini dapat lahir manusia-manusia handal untuk membangun bangsa," imbuhnya. Heroe pun mengapresiasi Muhammadiyah yang telah dinilainya berhasil dalam mewujudkan fasilitas pendidikan. Ia menilai Muhammadiyah sebagai organisasi Islam sejak awal berdiri memiliki komitmen yang teguh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan. "Hingga saat ini lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah terus berkembang dan bertambah baik secara kuantitas maupun kualitas," sambung Heroe. Dalam kesempatan yang sama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Arif Madani membenarkan hal tersebut. Ia mengklaim Muhammadiyah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang mewadai dan mudah diakses. "Jumlah Sekolah Dasar Muhamadiyah di Kota Yogyakarta sebanyak 35 sekolah tersebar di 14 kecamatan, dan tiap sekolah memiliki keunggulan masing-masing," urainya. Sebagai contoh, lanjutnya, salah satu Sekolah Dasar Muhammadiyah di Kota Yogyakarta pada tahun 2018 memperoleh penghargaan 57 medali tingkat internasional, tentunya hal ini menjadi kebanggaan bagi kita semua dan semoga dapat menginspirasi bagi sekolah-sekolah yang ada di Kota Yogyakarta. "Semoga dengan lahirnya SD Muhammadiyah Giwangan ini , prestasi dan kualitas pendidikan khususnya di Kota Yogyakarta akan semakin meningkat," imbuhnya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pelatihan Manajemen Masjid, Jadikan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Pemberdayaan Umat
Ratusan pengurus masjid se Indonesia antusias mengikuti pelatihan manajemen masjid yang berlangsung di Aula Masjid Jogokaryan, Sabtu Malam (2/3/2019). Pelatihan tersebut diselenggarakan atas kerjasama Bank BNI Syariah dan Pemerintah Kota Yogya. Pelatihan yang diikuti lebih dari 60 peseta ini dibuka oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Pada kesempatan tersebut Ia menjelaskan arti pentingnya pemahaman pengurus dalam mengelola Masjid sebagai rumah ibadah di tanah air yang telah menunjukkan peran yang cukup besar dalam pembinaan umat. Melalui masjid, umat mendapatkan tempaan Ruhiyah dan Intelektual sehingga memiliki kekuatan aqidah dan pengetahuan agama yang cukup luas. Dalam konteks ini, masjid sebagai pusat pembinaan umat harus dikelola dengan baik dan profesional, katanya. Pengelolaan masjid yang profesional, lanjutnya, yakni menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan pembinaan keumatan tidak hanya dari segi spritual saja, tetapi juga segi syariah dan segi ekonomi syariah. Sudah seharusnya masjid bisa lebih dikembangkan menjadi madrasah, tempat konsultasi hukum Islam, dan tempat yang bisa meningkatkan ekonomi atau pusat bisnis, katanya. Walikota berpesan kepada para peserta untuk bisa menerapkan pengelolaan masjid secara profesional sehingga bisa menghilangkan stigma masjid hanya untuk tempat beribadah. Pada kesempatan tersebut para peserta diberikan pengetahuan tentang cara mendorong kemakmuran masjid dan memberikan manfaat pada jamaah.(Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Seminar Nasional DBD Dalam Perspektif Sistem Kesehatan
Seminar Nasional ini merajuk tema Demam Berdarah Dengue dalam Perspektif Sistem Kesehatan yang dilaksanakan di Auditorium Lt.8 Gd Pascasarjana Tahur Foundation FK-KMK UGM, Kota Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh Wakil Walikota, Heroe Poerwadi yang juga sebagai narasumber pada seminar nasional yang diadakan oleh pihak FK-KMK UGM. Kegiatan ini guna mempengaruhi dan memberikan wawasan kepada seluruh masyarakat dan khususnya mahasiswa dan dosen di FK-KMK UGM agar lebih memahami DBD dalam Perspektif di Sistem Kesehatan. Dalam kesempatan kali ini Wakil Walikota, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan adanya seminar ini mampum memonitor kesehatan di masyarakat. "Dengan adanya ini kita sebagai masyarakat luas mampu berfikir bagaimana kita memonitor kesehatan masyarakat. Tak hanya itu Pemerintah Kota Yogyakarta juga memonitor perkembangan DBD di wilayah Kota Yogyakarta. Kita juga memberikan cadangan pada titik tertentu karena BPJS tidak semuanya mengcover" ungkapnya. Upaya yg dilakukan Pemerintah Kota dalam meminta perkembangan penyakit yg ada di masyarajat perbulannya mampu memberikan nilai yang baik untuk selalu di tanggapi dan diberikan arahan dalam pemberantasan terutama DBD yang saat ini memiliki jumlah yang cukup signifikan di Kota Yogyakarta. Untuk DBD perminggunya dilakukan pencegahan, pemberantasan jentik di wilayah Kota Yogyakarta sejak menjelang musim penghujan. Maka dari itulah menurut Heroe Poerwadi mengatakan, satu rumah satu jumatik. "Dalam pencegahan DBD diberikan Relawan yang ada di masyarakat, yang nantinya dibiayain BPBD atau instansi yang lain. Yaitu menanamkan satu rumah satu jumantik" ujarnya. Dengan begitu, peran serta masyarakat untuk ikut serta secara konsisten menjaga lingkungannya tidak terjangkit dengue memang masih sulit. Berbagai terobosan oleh pemerintah seperti gerakan 3M plus, jumantik dan sebagainya telah lama beredar. Meskipun terdapat penelitian dan alat bantu terbaru untuk mengendalikan penyakit dengue, semua pencegahan harus dilakukan bersama-sama oleh masyarakat maupun para ahlinya. Metode pengendalian vektor yang konvensional juga harus tetap dilakukan untuk mencapai efek pengendalian vektor yang optimal. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Eksekusi 1.083 Pohon Ganja, Wakil Walikota Yogyakarta Apresiasi Kinerja Polisi
Polresta Yogyakarta kembali mengeksekusi barang bukti yang disita berupa 1.083 batang pohon ganja di Lapangan Panahan, Jalan Kenari, Kota Yogyakarta, Selasa (5/3/2019) pagi. Turut hadir dalam pemusnahan barang bukti tersebut Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Pihaknya pun mengapresiasi kinerja kepolisian dan pihak terkait yang telah berhasil mengamankan Yogyakarta dari peredaran barang haram tersebut. Terlebih, Yogyakarta kini menjadi salah satu pasar potensial yang telah dibidik oleh pengedar dan produsen narkotika baik nasional maupun internasional. Dengan begitu, sehingga perlu adanya tindakan dan upaya yang tegas dalam pemberantasa narkoba. Ia pun berharap angka peredaran narkotika di wilayahnya akan terus berkurang dan akhirnya nanti Yogyakarta menjadi Kota yang bersih dari narkotika. "Kami sangat mengapresiasi kinerja kepolisian dan pihak terkait yang telah berhasil membongkar kasus peredaran narkotika jenis ganja ini, semoga kedepan tidak terjadi lagi," ucap Heroe. Dalam kesempatan itu Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini mengungkapkan, Pohon ganja tersebut merupakan hasil pengembangan dan pengungkapan ladang ganja di Purwakarta, Jawa Barat, pada Februari 2019. "Keberadaan pohon-pohon ganja itu terungkap dari penangkapan Erwin (42) asal Karawang, Yohan (21) asal Karawang dan Ari (22) asal Sleman," jelasnya. Armaini menyebut di Kota Yogyakarta remaja masih menjadi sasaran utama para produsen narkotika, terutama adalah para pendatang. Dari jumlah penduduk Yogyakarta ini kan banyak. Dan di sini kan narkoba menyasar mahasiswa, remaja. Di sini jumlah remaja, mahasiswa banyak," ungkapnya. Sementara itu Kabid Pemberantasan BNNP DIY Sudaryoko membeberkan, DIY merupakan salah satu pasar potensial yang telah dibidik oleh pengedar dan produsen narkotika baik nasional maupun internasional. Lebih lanjut Ia menerangkan, barang haram paling potensial yang banyak diedarkan di wilayah DIY meliputi ganja, obat-obat terlarang, sabu hingga tembakau gorila. Di Yogyakarta ini banyak mahasiswa, pekerja dan mereka konsumtif, inlahi yang menjadi potensial," imbuhnya. Pihaknya mengaku akan terus bekerja bersama stakeholder lain untuk memberantas paling tidak mengurangi angka peredaran dan penggunaan di daerah DIY.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
50 Peserta Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan PKP-PIRT di Balaikota Yogyakarta
Dinas Kesehatan melalui Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan penyuluhan peningkatan mutu dan keamanan pangan , Rabu (6/3/2019) di gedung Dinas Perizinan. Puluhan pelaku usaha baru atau Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) mengikuti penyuluhan keamanan pangan dalam rangka sertifikasi produk pangan industri rumah tangga di Ruang Arjuna, Balaikota Yogyakarta. Penyuluhan ini membicarakan tentang keamanan pangan produk olahan pangan yang merupakan program rutin yang dilakukan oleh Dinkes Kota Yogyakarta. Setidaknya penyuluhan diikuti oleh kurang lebih 50 sampai 60 perserta yang terdiri dari IRTP baru yang mulai atau merintis usahanya. Melalui Pasal 43 Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan Gizi Pangan mengamati bahwa pangan olahan yang di produksi pangan industri rumah tangga wajib memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Penyuluhan tersebut merupakan tahapan dari pengajuan sertifikasi produk pangan industri rumah tangga (PIRT) yang harus dimiliki oleh setiap industri kecil rumah tangga. Setelah mengikuti penyuluhan, maka peserta akan mendapatkan kode dan sertifikat PIRT yang berlaku selama lima tahun. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap dengan dilakukan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan produsen pangan industri rumah tangga. "Saya berharap dengan dilakukan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan produsen pangan industri rumah tangga agar semakin maju" ujarnya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh pemilik perorangan atau penanggung jawab PP-IRT yang belum pernah dan sudah pernah mengikuti penyuluhan Keamanan Pangan (PKP). Heroe Poerwadi menambahkan, pelaku usaha nantinnya bisa memasarkan produknnya lebih luas , tidak hanya bergantung dengan pesanan yang ada di Balaikota saja, namun juga mampu memasarkan produknnya melalui aplikasi JSS (Jogja Smart Service) yang dinamakan "Dodolan" sehingga mampu meningkatkan penjualan produk yang diolahnnya. Menurut undang-undang Nomor 36 Tahun 2019 tentang Kesehatan dalam pasal 111 ayat (1) menyatakan bahwa makan dan minuman yang digunakan masyarakat harus berdasarkan pada standart dan persyaratan kesehatan. Mengingat hal tersebut maka setiap perusahaan mengetahui dan mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang pangan. Heroe Poerwadi, menyatakan terima kasih kepada para pelaku UMKM/Industri Rumah yang telah mempunyai kesadaran dengan mengikuti pelatihan tersebut. Ia berharap fasilitas PIRT bisa mensupport usaha masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. "Sebab bisnis sektor makanan akan mendapatkan profit yang maksimal jika kita pintar dalam mengelola serta tidak berhenti berinovasi serta menyesuaikan packaging yang menarik dan aman" ujarnya. Kegiatan ini diharapkan menjadi upaya masyarakat dan perusahaan senantiasa menjaga pangan dan mutu kualitas pangan serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Yogyakarta. (Hes/Mil)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Tinjau Lokasi Longsor Kampung Sudagaran
Setelah mendapatkan laporan dari warga, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi beserta instansi terkait langsung meninjau lokasi talud permukiman di Sudagaran RT 45 RW 12 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo yang mengalami longsor. Dalam tinjauannya tersebut Wawali mengunjungi seluruh korban yang terkena dampak dan meninjau lokasi talud dengan volume panjang 12 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 15 meter. "Volumenya panjang 12 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 15 meter. Pemiliknya adalah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogya, jika tak segera ada perbaikan, maka luasan longsor semakin lebar lagi" ujarnya di lokasi, Jumat (8/3/2019). Dampak terjadinya longsor tersebut, lanjutnya, berimbas kepada jalan inspeksi, tiga rumah warga, serta tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) di sekitar area longsor. Meski tidak ada korban jiwa, namun Ia menegaskan perlu adanya evakuasi untuk pemilik rumah di sepanjang talud yang terkena longsor agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Bencana longsor tersebut harus segera diselesaikan, warga yang mengalami dampak bencana ini dipindahkan sementara untuk dilakukan evakuasi kepada mereka," ujarnya. Selain itu, tambahnya, perlu adanya penanganan terpadu untuk mencegah bencana susulan yang tak diinginkan. Apalagi di sebelah utara longsoran masih ada masyarakat yang bisa saja berpotensi menjadi korban jika terjadi longsor susulan. "Terutama saat Kota Yogya diguyur hujan deras. Bahkan, sebagian pondasi talud di sekitarnya mulai retak. Jelas ini harus ditangani segera. Agar warga bisa kembali beraktivitas dengan nyaman," tuturnya. Wawali berpesan kepada para penghuni bantaran sungai agar selalu waspada. Sebab, hampir semua bantaran sungai memiliki tebing cukup tinggi dan rawan longsor. "Hal ini mengingat semua bantaran sungai di kawasan Kota Yogyakarta yang memiliki tebing cukup tinggi sehinngga rawan longsor, untuk itu para warga agar lebih berhati-hati karena sewaktu-waktu dapat membahayakan" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ciptakan Ngampilan Aman Jelang Pemilu 2019.
Pemerintah Kota Yogya bersama jajaranTNI dan Polri, mengelar cipta kondisi kondusif jelang pemilu 2019 untuk wilayah Kecamatan Ngampilan Kota Yogya, Rabu (6/3/2019). Dalam kegitan cipta kondusif ini, Pemkot Yogya, TNI, pihak kepolisian, dan para tohoh masyarakat se Kecamatan Ngampilan melakukan kesepakatan dengan penandatanganan bersama untuk mewujudkan situasi aman dan nyaman. Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif, aman serta nyaman hingga menjelang pelaksaanan pemilu tahun 2019 mendatang. Menjelang pelakasanaan pemilu mendatang, saya meminta masyarakat bersama-sama menjaga dan menciptakan situasi yang kondusif, ujarnya. Wawali meminta agar aparatur wilayah yakni camat dan lurah untuk mengoptimalkan organisasi yang berada di kewilayahan. Karang Taruna, LPMK, dan orginasasi kewilayahan kita kerahkan untuk perkuat keamanan dan ketertiban, pintanya. Ia berpesan agar komunikasi dan koordinasi menjadi bagian utama untuk menghadirkan situasi kondusif. Komunikasi dengan masyarakat, berikan pemahaman. Beri pengertian pentingnya kesatuan dan persatuan serta bela negara, ujarnya. Sementara itu Komandan Kodim 0734 Yogyajarta, Letkol Infantri Wiyata, mengatakan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjalin Kemitraan serta mengajak masyarakat untuk bersama sama pihak TNI, Kepolisian, dan Pemkot Yogya untuk menciptakan situasi yang Aman dan Damai, jelang Pemilu 2019. "Dimana kita ketahui bahwa, bulan depan akan dilaksanakan Pilpres, maka dari itu kami meminta masyarakat untuk bersama-sama menciptakan situasi yang aman dan nyaman, dengan tidak melakukan Tindakan-tindakan yang melanggar Hukum," ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perayaan HUT MUSYIDA Ke-16 dengan Membangun Generasi Milenial
Saat ini banyak sekali Generasi Muslim milenial di Indonesia khususnya di Kota Yogyakarta. Generasi Milenial ini adalah generasi muda muslim yang terikat oleh cara memandang dunia bahwa keimanan dan modernitas bisa berjalan beriringan. Berbicara tentang generasi muslim milenial PCDM atau Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta merayakan hari jadi MUSYIDA ke 16. Acara ini juga di dukung oleh PCPN dan PCNA Wirobrajan Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan kali ini, menggelar kegiatan Festival Fastabiqul Khoirot di SMP Muhammadiyah 3 Unit dua Jalan Ontoseno Wirobrajan Kota Yogyakarta pada Kamis (7/3). Mengenai Milenial tidak semua muslim merupakan bagian dari generasi Milenial. Namun banyaknya Generasi muslim yang memiliki kesamaan karakteristik, yaitu mereka yang percaya akan iman sekaligus modernitaslah yang layak disebut dengan generasi muslim milenial. Generasi milenial ini menekankan satu bagian dari komunitas muslim untuk berbagi sikap dan pandangan di seluruh dunia bahwa mereka percaya iman dan modernitas akan sama-sama saling menguntungkan dan menjadi prinsip panduan mendasar bagi hidup mereka. Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Menik, dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang ada dimasyarakat ini haruslah saling bekerjasama, termasuk kepada guru dan petugas satpam walau terbilang saat ini adalah Generasi Milenial. " Apapun kegiatan masyarakat maupun siswa-siswi, diharapkan selalu bekerjasama kepada guru maupun satpam,selamat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan lancar" ungkapnya. Selain itu kegiatan ini diikuti dengan lomba-lomba anak-anak antar TPA se Kota Yogyakarta. Lomba MUSYIDA ke 16 meliputi Cerdas-cermat Agama, Tartil, Adzan, Hafalan Surat, Menggambar, Mewarnai, serta bacaan Wudhu dan Sholat. Selain itu dalam kegiatan ini Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan mempersiapkan generasi milenial mulai dari sekarang, semoga makin eksis dan sukses kedepannya. "Adanya Generasi Milenial mampu mempersiapkan anak muda milenial yang semakin eksis didunianya termasuk temen" panitia yang ada disini, semoga nanti bisa sukses dikehidupannya. Begitu juga temen-temen yang lain mampu mengajak anak-anak muda milenial berkarakter islami" Ujarnya. Tren tak terduga yang akan dihadapi oleh Generasi Milenial lebih jauh adalah saat kesejahteraan terlihat di dalam populasi muslim dunia yang besar dan saat teknologi digital saling membuka akses terhadap informasi, ide, dan solidaritas justru diharapkan faktanya memiliki iman umat muslim semakin meningkat. Heroe Poerwadi menambahkan, diharapkan dunia digital dan generasi milenial mampu bersinergi. "Tantangan yang harus kita dorong bersama sama adalah Merangkul anak-anak Generasi muslin yang milenial, yaitu anak-anak yang sudah mulai dibiasakan menjaga dikemudian hari" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tingkatkan Ketahanan Pangan Dengan Gelar Potensi Pertanian
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya menggelar potensi pertanian di Lapangan Balaikota Yogya, Minggu (10/3/2019). Gelar potensi tahun ini diikuti oleh 34 kelompok tani dari 14 kecamatan. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya, Sugeng Darmanto mengatakan tujuan utama pameran gelar potensi hasil pertanian adalah untuk meningkatakan ketahanan pangan di masyarakat. Dengan acara ini masyarakat bisa menyaksikan langsung bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit untuk menanam. Selain itu, pihaknya akan mengembangkan anggrek untuk sarana pembelajaran. Melalui pengembangan anggrek tersebut, lanjutnya, petani anggrek dan penggemar anggrek dapat belajar. Jadi nanti akan kita bangun green house untuk memindahkan anggrek-anggrek itu. Salah satunya nanti di Nitikan, ada dua tempat. Anggaran paling tidak 90 juta untuk dua green house, ungkapnya. Ia mengungkapkan jika green house tersebut juga bentuk fasilitas dari pemerintah untuk masyarakat. "Jadi karena ada masyarakat yang menggemari anggrek, maka kami berikan fasilitas yang berorientasi ke masyarakat" katanya Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan gelar potensi pertanian dan pangan diharapakan dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup serta perekonomian. "Gelar potensi pertanian merupakan sebuah sarana strategis untuk mengembangkan pemasaran dan produksi hasil pertanian dan pangan," jelasnya. Selain itu juga sebagai sarana menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai teknik dan metode-metode terbaru dalam perkembangan pertanian dan pangan. "Kemajuan sektor pertanian dan pangan sangat ditentukan oleh kemampuan membuat inovasi atau mengadopsi teknologi di masyarakat, baik dalam budidaya pertanian dan pangan maupun dalam proses pasca panen dan pengolahannya," paparnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Bertambahnya Usia Satpol PP Ke-69 dan Satuan Pelindungan Masyarakat Ke-57, Yogyakarta Semakin Aman, Nyaman dan Tertib
Dalam suasana hangat dengan bertambahnya usia Satuan Polisi Pamong Praja ke-69 dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-57 menggelar Seminar Nasional Satpol PP tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta di Hotel Cavington, Jalan Letjend Soeprapto No 1 Yogyakarta, Senin (11/3). Saat ini jajaran apparat Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat penuh dedikasi tinggi untuk membantu Pemerintah dalam mengemban tugas dan fungsi Perlindungan Masyarakat dengan baik di lapangan. Dalam kesempatan kali ini Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan, dengan bertambahnya usia, maka bertambah pula tugas dan amanah yang semakin kompleks saat bertugas. "Kesempatan kali ini, mengingatkan bahwa seiring bertambahnya usia, maka bertambah pula tugas dan amanah yang semakin kompleks dengan kebutuhan dan pola masyarakat yang kian beragam" ungkapnya. Untuk itu hendaknya Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat dapat meningkatkan ketajaman sosial sehingga mampu menjawab dinamika dan menjadi tumpuan bagi mereka yang membutuhkan. Saat ini keberadaan Sat Pol PP sangat penting. Diperlukan aparat-aparat yang tangguh dan bijaksana serta disiplin agar pelaksanaan program pemerintah dapat berjalan dengan baik. Tantangan terbesar dalam mewujudkan paradigma pelayanan yang memuaskan adalah merubah mind set aparatur pemerintahan untuk berpikir efisien, efektif, inovatif serta sistematis dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Selain itu, kemampuan berkomunikasi dan beradaptasi dengan masyarakat harus dijadikan salah satu ukuran keberhasilan kinerja, serta harus terus dibangun hubungan yang harmonis dan sinergis dengan aparat penegak hukum, baik TNI maupun Kepolisian. Heroe Poerwadi mengatakan dalam waktu kurang lebih satu bulan kedepan, seluruh bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilu 2019 pada 17 April. "Untuk itu, pada momentum yang istimewa ini saya mengajak rekan-rekan Satpol PP bersama mitra kerja Satuan Linmas serta seluruh elemen masyarakat lainnya agar menjaga kondusifitas masyarakat" ujarnya. Kegiatan ini diharpkan mampu mensukseskan seluruh tahapan pemilu guna mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah istimewa pelaksanaan Pemilu, sekaligus barometer pelaksanaan pemilu yang demokratis, jujur, adil, dan berintegritas. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kuliah Jarak Jauh Kian Diminati
Menghadapi kemajuan teknologi yang begitu pesat belakangan ini, sejumlah Perguruan Tinggi di Kota Yogyakarta tengah mengembangkan sistem perkuliahan jarak jauh dengan memanfaatkan digitalisasi berbasis internet. Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) Yogyakarta di Hotel Cavinton, Sabtu (9/3/2019). "Saat ini sejumlah perguruan tinggi yang masih berbasis konvensional sedang menyiapkan sistem pembelajaran online," bebernya. Pihaknya menilai bahwa sistem perkuliahan online atau daring inilah nantinya yang akan diminati generasi mendatang. Ia pun mengingatkan wacana smart campus juga harus segera dipersiapkan untuk generasi mendatang. "Sekarang semua sudah serba digital, jadi mahasiswa jaman sekarang pun sudah tidak seperti dulu, mereka lebih tertartik dengan sistem belajar online," cetusnya. Pendidikan daring ini dinilainya paling efektif karena tanpa harus bertatap muka di ruangan kelas, model perkuliahan jarak jauh ini lebih fleksibel baik soal tempat, waktu, dan biaya. Heroe megapresiasi Universitas Terbuka sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjadi pelopor kuliah jarak jauh di Indonesia. UT telah lebih maju dibandingkan perguruan tinggi lainnya, Ia juga menganggap UT telah berhasil menerapkan metode tersebut. Keberhasilan UT tersebut, masih menurut Heroe, membuat sejumlah perguruan tinggi lain mencoba untuk menerapkan hal yang sama. Ia berharap metode kuliah jarak jauh tersebut bisa diterapkan diberbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. "Dengan begitu, maka para mahasiswa akan terfasilitasi sehingga akan sangat menentukan prestasi mereka," imbuhnya. Namun, Heroe mengingatkan meski metode tersebut tengah menjadi primadona, mahasiswa juga harus dibekali dengan kemampuan cukup, agar sumber ilmu yang didapatkan tidak salah. Hal senada disampaikan Direktur UT Yogyakarta Anto Hidayat, Menurutnya teknologi yang dirasakan UT sangat terasa, sekaligus semakin memudahkan pihak akademisi untuk selalu terhubung dengan mahasiswanya. "Sekarang, UT sudah mendigitalkan semua modul belajar ke dalam sistem yang bisa diakses mahasiswanya, kapanpun dan dimanapun," ucapnya. Mahasiswa tentu bisa dengan mudah membaca materi, mengirimkan tugas, bahkan berdiskusi pada sistem tersebut. Absensi mahasiswa pun juga sudah lebih tertata dan tertib karena mahasiswa harus login kedalam sistem UT untuk melakukan perkuliahan. "Dengan sistem tersebut, aktivitas mahasiswa terus terpantau apakah aktif atau tidak, sehingga nilai yang diberikan merupakan nilai real," paparnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lepas Kader Inklusi, Wawali Tegaskan Pentingnya Libatkan Penyandang Disabilitas dalam Perencanaan Program Pembangunan
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi melepas 24 kader Poros Belajar Inklusi Disabilitas di Pusat Rehabilitas Yakkum, Ngaglik, Sleman, Senin (11/3/2019). Ke 24 kader inklusi tersebut akan masuk ke desa-desa sebagai agen perubahan. Heroe Poerwadi yang juga sebagai Ketua Pokja Menuju Kota Inklusif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) berharap program tersebut bisa mempercepat proses terbentuknya kebijakan inklusi di seluruh pelosok Indonesia. "Mereka adalah kader-kader yang siap menyuarakan haknya sekaligus akan mengadvokasi untuk membangun kebijakan yang ramah terhadap disabilitas," ucapnya. Saat ini kebijakan inklusi terus didorong oleh pemerintah pusat maupun daerah. Dari 97 kota di Indonesia yang sudah mempunyai Peraturan Daerah yang menyangkut disabiltas baru ada 16 kota. Sementara dari 97 daerah tersebut yang telah memiliki sekolah inklusi sudah mencapai 67 daerah. Dan yang sudah melibatkan penyandang disabilitas dalam proses perencanaan pembangunan baru ada 8 kota. "Tentu hal tersebut akan terus kami dorong sehingga para penyandang disabilitas kedepan bisa dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan," kata Heroe. Saat ini pihaknya mengaku sedang melakukan pemetaan untuk membangun rencana aksi daerah agar kebijakan yang sifatnya inklusi bisa masuk dalam program pembangunan. "Untuk itu kami sedang berupaya mengarus utamakan program disabilitas sebagai bagian dari kebijakan, kalau pemerintah sudah memiliki kebijakan ini tentu kebawah akan mengikuti," tandasnya. Selain itu, Heroe juga menyoroti tentang pemberian akses kepada kaum disabilitas yang Ia nilai masih sangat terbatas. yang paling banyak dilakukan adalah akses di jalan-jalan tapi akses di gedung dan pelayanan pemerintah masih belum banyak perhatian. "Yang paling banyak dialami juga belum memberdayakan teman-teman disabilitas dalam pelatihan menuju kemandirian maupun memberikan akses untuk medapatkan pekerjaan yang layak," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama Direktur PR YAKKUM Arshinta menjelaskan Program tersebut digagas Pusat Rehabilitasi Yakkum bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan The Asia Foundation. "24 kader tersebut berasal dari Kota Yogyakarta, Kulonprogo, Sleman, Klaten, Sukoharjo, Banjarmasin, Sumba Barat, Gowa, Bone, dan Palembang," urainya. Sebelum diterjunkan ke desa-desa untuk mendorong kebijakan inklusi, mereka akan belajar bersama dalam kelas yang kita namakan Poros Belajar Inklusi Disabilitas. Pihaknya berharap 24 kader inklusi itu mampu mengumpulkan data-data disabilitas di tingkat bawah yakni desa-desa. Dengan data itulah mereka didorong dalam proses pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Gelar Lomba Sayur Indoor
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti membuka Lomba Sayur Indoor tingkat Kota Yogyakarta di Graha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa (12/3/2019). Kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya ini dikuti oleh 23 kelompok tani se Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Walikota mengatakan selain sebagai ajang lomba, kegiatan lomba tersebut diharapkan memberikan edukasi kepada warga bahwa dengan menanam sayur dapat mendorong ketahanan pangan, dan membuat lingkungan menjadi hijau dan menyegarkan. Pada kesempatan tersebut, Walikota juga menyarankan masyarakat agar menanam sayuran dirumah, karena menurutnya menanam sayur dirumah dapat memberikan banyak manfaat. "Menanam sayuran merupakan kegiatan yang menyenangkan, terutama apabila sayuran tersebut sudah memasuki masa panen beberapa jenis sayuran yang dapat dibudidayakan di rumah diantaranya Cabe, tomat, kangkung, dan terong." ungkapnya. Sementara terkait keterbatasan lahan, Walikota menjelaskan jika hal tersebut jangan dijadikan alasan untuk tidak menanam sayur, karena, lanjutnya, di era milenial seperti sekarang perkembangan teknologi dalam budidaya tanaman sangatlah banyak, salah satu contohnya dengan metode Akuaponik yaitu sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. "Cara bertanam menggunakan metode ini tidak memerlukan area yang luas, sehingga dapat dilakukan di area pekarangan rumah yang tidak terlalu luas" jelasnya. (Han/Mil)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Merti Malioboro, Wujud Komitmen Jaga Persaudaraan
Kenduri dalam rangka membuka Merti Malioboro pertama sukses digelar di pintu barat Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (12/3/2019) sore. Dibuka langsung Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, event ini diharapkan bisa mempererat hubungan dan persaudaraan antar komunitas di Malioboro. Kegiatan yang digagas Forum Lintas Komunitas Malioboro (FLKM) ini diawali dengan kenduri yang menyajikan total 80 tumpeng yang berasal dari berbagai komunitas di Maliboro. Mengenakan pakaian adat, seluruh anggota komunitas ikut dalam kenduri dilanjutkan dengan deklarasi berupa komitmen seluruh komunitas di kawasan utama wisata tersebut untuk selalu menjaga solidaritas. Warga dan juga para wisatawan nampak antusias untuk mendapatkan tumpeng yang telah didoakan tersebut. Selain itu Merti Malioboro akan disusul dengan pertunjukkan wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho di Pendopo Kepatihan. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengapresiasi kegiatan tersebut, Ia menilai Merti Malioboro adalah bentuk komitmen seluruh komunitas yang ada di Maliboro untuk menciptakan suasana yang kondusif di kawasan tersebut. "Selain menjaga dari segi fisik dan ekonomoninya, yang tidak kalah penting adalah menjaga hubungan sosial antar kemunitas agar tetap kondusif dan semakin harmonis," cetusnya. Menurutnya semangat persaudaraan itulah yang harus terus dipertahankan dan dijaga hingga generasi mendatang. Dengan kondisi kawasan Maliboro yang kondusif tersebut tentu akan memberikan dampak positif bagi warga dan para wisatawan. Dalam kesempatan itu pihaknya meminta para komunitas untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan yang bakal terjadi di Malioboro. Selian itu Ia juga mengingatkan pentingya menjaga Malioboro agar tetab bersih, tertib dan nyaman. Sementara itu Ketua Forum Lintas Komunitas Malioboro Edy Susanto menjelaskan, Merti Maliboro ini sengaja digelar dengan beda jelang menghadapi Pemilu pada April mendatang. "Biasanya merti digelar dengan bersih-bersih saja, tapi kita sepakat untuk diisi dengan sejumlah kegiatan budaya dan deklarasi untuk menjaga suasana kondusif," ujarnya. "Sebagai kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta, kami dari komunitas sangat berharap agar suasana di kawasan wisata ini tetap aman, kondusif dan nyaman. Tidak ada suasana atau tindakan yang memperkeruh suasana di Malioboro," ucapnya. Pihaknya berharap Merti Malioboro yang baru digelar untuk pertama kalinya itu mendapat respon positif dari warga Yogyakarta sehingga kedepan acara tersebut bisa digelar secara rutin tiap tahun. (Tam)