Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
5 Kelurahan Di Kota Yogya Dikukuhkan Sebagai Kelurahan Tangguh Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya Bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaunching 5 Kelurahan Di Kota Yogya sebagai Kelurahan Tangguh Bencana (Katana). Acara ini digelar di lapangan Ngadimulyo, Senin (19/3) Lima Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pringgokusuman, Kelurahan Mantrijeron, Kelurahan Giwangan, Kelurahan Bausasran, dan Kelurahan Pakuncen. Plt Kepala BPBD Kota Yogya, Agus Winarta mengatakan pengukuhan lima Katana ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara pihak pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli dalam pengurangan resiko bencana. "Pengukuhan Kelurahan tangguh bencana ini sangat strategis bagi kita khususnya masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat," katanya. Menurutnya Katana tidak skadar memberi predikat Kelurahan semata, melainkan harus terukur salah satunya warga masyarakat yang sudah sadar bencana. "Masyarakat satu sama lain harus paham apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana cara menghadapi ketika datang bencana," tambahnya. Ia menjelaskan Kota Yogya mulai membentuk kampung tangguh bencana sejak tahun 2013 dengan 10 kampung sebagai percontohan yang dilanjutkan pada 2014 dengan 20 kampung dan 25 kampung pada 2015. "Pada tahun 2018 BPBD Kota Yogyakarta sudah membentuk 75 kampung tangguh bencana dan pada tahun ini juga akan ditambah 15 KTB baru sehingga nantinya semua Kelurahan/Kampung sudah berstatus sebagai Tanggap Bencana" ujarnya Dijumpai usai meresmikan acara tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan dengan adanya Katana antisipasi dan penanggulangan bencana sejak dini akan efektif. Masyaarakat harus ikut berperan aktif sesuai dengan kondisi wilayah masing--masing, katanya. Wawali menjelaskan ancaman bencana di Kota Yogyakarta yang perlu diwaspadai adalah, bencana angin kencang, longsor, gempa, dan kebakaran. Ia menegaskan agar seluruh warga Kota Yogya harus selalu waspada dan membekali diri dengan segala pengetahuan dan keterampilan antisipasi bencana. Menurutnya dengan mitigasi dan adaptasi warga akan dapat mengetahui bencana sejak dini sehingga dapat mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Kita harus selalu siaga, kita juga harus mengenali tanda-tandanya, Apalagi dengan kondisi cuaca seperti sekarang yang masih muncul hujan deras, angin dan longsor masih berpotensi, katanya. Diakuinya, beban kerja BPBD Kota Yogya sudah cukup berat lantaran personel terbatas. Sehingga penanganan bencana harus berbasis masyarakat. "Apalagi penanggulangan bencana membutuhkan waktu cepat guna menekan jatuhnya korban maupun kerugian material" tandasnya Ia berharap melalui pengukuhan 5 Katana tersebut dapat memberikan motivasi kepada wilayah lain untuk beradaptasi dan melalukan mitigasi bencana, sehingga warga di wilayah siap dan tidak panik saat terjadi bencana. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Calon RT dan RW suguhkan makanan Gratis Bagi Warga Bintaran
Kampung Bintaran Yogyakarta menyelenggarakan Pemilihan Rukun Tetangga (RT) dan Rukur Warga (RW) 02 di balai RW 02 Bintaran kota Yogyakarta minggu (18/3). Sekitar 438 warga ikut dalam partisipasi pemilihan RT dan RW. Acara pemilihan RT dan RW ini berbeda dari biasanya. Dalam hal ini khususnya tiap calon RT dan RW diwajibkan menyuguhkan makanan. Setidaknya ada 300 porsi per jenis makanan yang di suguhkan dalam acara pemilihan RT dan RW warga Bintaran. Acara ini dirancang dengan mengusung tema Gandeng Gendong. Makanan yang disajikan oleh kandidat RT dan RW di bantu mereka yang menjagokan. Berbagai macam makanan tersedia di area pemilihan calon RT dan RW di Bintaran. Seperti dawet, soto, bakso, ronde, es krim dan lain-lain. Acara ini dilakukan agar para warga Bintaran merasa memiliki dan ikut andil dalam pemilihan yang di selenggarakan secara serentak ini. Salah satu warga bintaran Tami mengatakan, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dari tahun ke tahun agar para warganya saling bertemu dan bisa berkumpul bersama seluruh warga RW di Bintaran selain pada saat Hari Raya. "saya senang diadakan acara seperti ini, semoga tahun selanjutnya masih ada agar warga berkumpul, jadi ramai kampungnya"ungkapnya. Kegiatan ini menurut ketua dan juga sekaligus calon RW 02 di wilayah Bintaran Andi Maulana mengatakan, acara pemilihan RT dan RW ini dalam rangka tiga tahun sekali yang di lakukan secara serentak di wilayah masing-masing di Kota Yogyakarta. Selain itu yang membedakan dari pemilihan lainnya tiap RT dan RW adalah para calon khususnya, di wajibkan membawa makanan untuk di suguhkan pada warganya. "kita mencoba mengadakan pemilu di tingkat RT dan RW secara serentak. Pemilihan RT dan RW dianggap remeh. Padahal peran RT dan Rw membantu kelancaran kegiatan dalam tatanan Pemerintah Kota. Maka dari itu para calon harus mau menyediakan waktu, tenaga dan pikiran. Calon disini harus mau menyumbang makanan, hal ini sebagai pemancing agar mereka merasa bertanggung jawab yang nantinya mereka akan di jadikan RT dan RW" ungkapnya. Selain itu Andi mengatakan harapannya kedepan kampung Bintaran ini selalu meningkat lebih baik dalam merangkai kegiatan khususnya buat warga Bintaran. "Harapannya kedepan tentunya akan dilakukan seperti ini lagi, semoga lebih baik dan meningkat, meningkatkan paguyuban atau trah warga bintaran agar silaturahim tetap terjaga" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
9 Kampung Raih Penghargaan Si Pantib Award 2018
Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan malam pemberian penghargaan kepada kampung Panca Tertib di Kota Yogyakarta . Penghargaan ini diberinama Si Pantib Award". Sebanyak 9 Kampung dari 50 kampung Panca Tertib di Kota Yogyakarta meraih penghargaan Si Pantib Award dengan ketegori yang berbeda. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ( Sat Pol PP) Nurwidi Hartana melaporkan kegiatan Si Pantib Award ini adalah pertama kali dilakukan semenjak ditetapkannya Perda Nomor 22 Tahun 2015 tentang Gerakan Kampung Panca Tertib dan terbentuknya 50 Kampung Panca Tertib. Hingga saat ini jumlah kampung Panca Tertib sebanyak 50 dari 225 kampung yang ada di Kota Yogyakarta. Kegiatan itu menurut Nurwiddi merupakan rangkaian peringatan Hari ulang tahun Sat. Pol PP ke-68, Sat Linmas ke-56 dan Pemadam Kebakaran ke-99. Selain itu merupakan bentuk apresiasi Pemkot Yogyakarta kepada kampung kampung yang telah mendeklarasikan diri untuk menjaga lima tertib yakni tertib daerah milik jalan, lingkungan, usaha, bangunan, dan sosial. Nurwidi menambahkan penghargaan Si Pantib kali ini diberikan kepada 9 kampung dengan 9 kategori berbeda. Kategori kampung panca tertib pada tertib Daerah Milik Jalan diraih oleh kampung Kepatihan Kelurahan Purwokinanti. Penghargaan kampung panca tertib pada Tertib Usaha disabet kampung Bangirejo Kelurahan Karangwaru dan tertib pada Bangunan diraih oleh kampung Gendeng Kelurahan Baciro. Kampung Tejokusuman kelurahan Notoprajan meraih kategori tertib pada Lingkungan dan kategori Tertib Sosial diraih kampung Ngampilan Kelurahan Ngampilan dan pemenang kategori tertib Penyelenggaraan Pondokan terbaik dari kampung Lempuyangan kelurahan Bausasran kecamatan Danurejan Selanjutnya, kategori kampung panca tertib dengan Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat terbaik jatuh pada kampung Cokrokusuman kelurahan Cokrodiningratan dan kampung Ledok Tukangan kelurahan Tegal Panggung dinobatkan sebagai kampung tertib Administrasi Kependudukan. Sedangkan, Kampung Gedongan kelurahan Purbayan menyabet penghargaan sebagai kampung dengan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga terbaik. Wakil Walikota Yogyakarta, Drs. Heroe Poerwadi, MA sangat mengapresiasi kegiatan pemberian penghargaan Si Pantib kepada kampung kampung di Kota Yogyakarta yang telah membangun kesadaran bersama untuk berperilaku tertib. Dirinya berharap penghargaan ini memberi dampak positip kepada kampung lain untuk mengacu atau menyontoh kampung yang telah berhasil. Sekaligus memberi motivasi bagi kampung yang telah berhasil agar lebih baik lagi dalam membangun ketertiban di kampungnya. "Kami berharap dengan awarding ini, penghargaan ini memberikan acuan, atau memberikan sentuhan dan sentilan agar kita mampu terus meningkatkan diri, agar lingkungan kita betul betul semakin lebih baik lagi," ujar Heroe Poerwadi di depan ratusan warga yang berkumpul di halaman Taman Air Mancur Balaikota Yogyakarta, Jumat, (15/03/201) malam. Ditambahkan, Kota Yogyakarta sudah memiliki 50 kampung Panca Tertib. Heroe berharap jumlahnya akan terus bertambah ke depannya. "Kita harapkan bisa seluruh kampung di Jogja bahu membahu menjaga lingkungan kita yang nyaman, aman dan tertib," tambahnya. Menurut Heroe untuk menciptakan rasa tertib dibutuhkan peran serta aktif dari warga masyarakat. Pemerintah , masyarakat dan semua kelompok masyarakat harus memiliki kepedulain yang sama. "Pemerintah tentunya tidak mampu menjalankan semuannya untuk menjaga ketertiban itu. Atau hanya bertumpuh pada kekuatan pemerintah. Kita harus bersama menjaga ketertiban di masyarakat. Semua lingkungan kelompok masyarakat yang lain harus punya kepedulian. Mudah mudahan terwujud Kota Yogyakarta aman, nyaman tertib bagi semua," tambah Heroe. Pemkot Yogyakarta akan terus mendorong kampung panca tertib untuk betul betul membangun hidup yang tertib bersih. Si Pantib Award juga dihadiri oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti yang hadir di akhir acara karena sebelumnya memiliki agenda acara yang tidak dapat ditinggal. Haryadi sempat menyerahkan hadiah kepada pemenang kategori tertib Penyelenggaraan Pondokan terbaik dari kampung Lempuyangan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Persiapan Pembukaan TMMD, Prajurit dan Warga Bersih-Bersih Sungai Gajah Wong
YOGYA - Puluhan prajurit Kodim 0734/Yogyakarta dan Koramil Umbulharjo, Kamis (15/03/2018) diterjunkan dilokasi yang nantinya akan dijadikan tempat TMMD Reguler ke-101 tahun 2018 Kodim 0734/Yogyakarta di wilayah Kelurahan Pandeyan, Umbulharjo untuk melaksanakan karya bakti membersihkan bantaran Sungai Gajah Wong pada tanggal 28 Maret mendatang. Puluhan prajurit TNI tersebut dibantu juga dengan ratusan warga masyarakat Kelurahan Pandeyan, Tagana DITY, BPBD DIY dan FKPPI. Mereka berbaur dan bergotong-royong membersihkan bantaran sungai, memotong pohon dan membakar sampah dan memasang umbul-umbul. Sejumlah persiapan terus dilakukan TNI bersama warga jelang upacara pembukaan TMMD Reguler ke 101 Kodim 734/Yogyakarta. Danramil 07/Umbulharjo Mayor Kav Cecep Saifudin menjelaskan menjelang pembukaan TMMD reguler ke-101 Kodim 734/Yogyakarta, kami membagi sejumlah prajurit di sejumlah titik. Sebagian bersama warga menyelesiakan proyek fisik tambahan, sebagian lagi melakukan finishing di sejumlah titik proyek fisik dan sebagian lagi dikerahkan untuk bersih-bersih lapangan yang akan digunakan untuk upacara pembukaan. Nampak sejak pagi puluhan prajurit bersama masyarakat tengah bersih-bersih lapangan, menyapu gang-gang kecil, mengumpulkan sampah kemudian membakarnya. Kebersamaan masyarakat dan anggota prajurit benar-benar guyub. "Kehadiran TMMD di wilayah Kecamatan Umbulharjo mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Seluruh penduduk senang dan bangga, sehingga apa yang kita kerjakan, mereka dengan senang hati melibatkan diri," tandas mayor Kav Cecep Danramil 07/UH, Umbulharjo. Thoyib, salah satu warga Kelurahan Pandean Umbulharjo berpendapat apa yang akan di laksanakan di TMMD Reguler ke- 101 tahun 2018 dan kehadiran TNI di Wilayahnya akan bisa mengubah cara pandang warga desanya terhadap TNI. --Semula warga masih merasa segan dan takut terhadap keberadaan Tentara, akan tetapi dengan adanya sering di laksanakan TMMD atau sejak adanya gelaran TMMD, sekarang justru mereka menjadi simpati,-- tandasnya. Dia mengatakan, setelah bersentuhan dengan Satgas TMMD ini, melihat dan merasakan sendiri bahwa ternyata TNI itu baik dan ramah-ramah. --Pembawaan para TNI anggota Satgas TMMD yang begitu ramah, bersahabat, itulah yang merubah penilaian para warga di desa kami. Sangat humanis,-- papar Thoyib salah satu Linmas yang di tunjuk dari Kel Pandean. Dia menambahkan, untuk TMMD Reguler yang akan di gelar kali ini warga akan membantu dan sangat senang dengan anggota TNI terutama Babinsa wilayah Pandean (Serda Ari Fitrianto) dan Kodim 0734/Yka juga Koramil 07/UH di Kota Yogyakarta. Thoyib, yang saat ini juga menjadi anggota Linmas Kel Pandean mengucapkan banyak terima kasih kepada para Satgas TMMD Reguler. (W.Rustanto/@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pesan Walikota di Hut Sat Pol PP, Sat Linmas, dan Damkar
Memperingati HUT Satpol PP ke-68, HUT Satlinmas ke-56, HUT Damkar ke 99, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berpesan agar tiga lembaga ini dapat memberikan pelayanan terbaik untuk Kota Yogya dan Masyarakat Kota Yogya. Walikota mengingatkan sebagai penegak peraturan daerah (perda) harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan menaati peraturan. "Selalu taati aturan, sehingga dengan memulai hal kecil dapat memberikan contoh kepada masyarakat" kata Haryadi saat memberikan pengarahan di sela-sela Gala Dinner di Graha Pandawa, Rabu malam (15/3) . Tidak hanya itu, lanjutnya, sebagai penegak perda sudah seharusnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Berikan pelayanan cepat tanggap berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban masyarakat," tandasnya Ia mengungkapkan jika tantangan kedepan yang dihadapi akan semakin berat untuk itu, Ia menegaskan agar tiga lembaga tersebut saling bersinergi dengan selalu melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal. "Saya mengajak seluruh Satuan untuk meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menjaga ketertiban umum, melindungi aset masyarakat. Bangunlah hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga keberadaan Satpol PP, Damkar dan Linmas benar-benar memberikan arti bagi masyarakat" jelasnya Ia berharap dalam momentum ini dapat dijadikan sarana transformasi menuju kemajuan dan perbaikan serta mampu mengembangkan diri dalam membangun masyarakat yang sejahtera, aman, nyaman, tertib dan mandiri Semoga di hari jadi ini masing-masing Satuan semakin memantapkan eksistensinya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dandim Yogyakarta Hadiri Rapat Persiapan Tmmd Ke 101 DI BPPM DIY
Komandan Kodim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Rudi Firmansyah S.E.,M.M menghadiri rapat persiapan pelaksanaan TMMD tahun 2018 di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) di Ruang Rapat Nyi Ageng Serang 2, BPPM DIY, Jl, Tentara Pelajar, Kota Yogyakarta. Kamis (15/3/2018). Rapat persiapan itu dalam rangka mengoptimalisasi, efektifitas dan efisiensi proses manajemen pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD. Dandim menjelaskan, bahwa program TMMD adalah salah satu wujud Operasi Bakti TNI yang sinergis, terintegrasi dan sangat terorganisir, memiliki maksud, tujuan dan manfaatnya yang jelas, baik bagi kepentingan TNI, Masyarakat maupun Pemerintah. TMMD adalah program lintas sektoral yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam upaya membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terisolasi, daerah pinggiran dan terbelakang yang melibatkan TNI - Polri, Kementrian, Lembaga Pemerintahan Non Kementrian dan Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat,-- terang Dandim Rudi Firmansyah. Disamping itu, dengan digelarnya rapat sinkronisasi program ini, kedepannya TMMD di wilayah Kota Yogyakarta, mendapatkan hasil sesuai harapan. Bisa mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah / wilayah, karena secara substansial, TMMD merupakan tesis kegiatan wujud bakti TNI dalam pembangunan pedesaan,-- pungkasnya. (W.Rustanto-Kodim/@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pengumuman : Lowongan Tenaga Teknis sebagai Programmer Web Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta
Dibutuhkan tenaga teknis sebagai programmer web sejumlah 2 (dua) orang untuk ditempatkan di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian, Pemerintah Kota Yogyakarta dengan kualifikasi sebagai berikut : Warga Negara Republik Indonesia Pria/wanita usia max. 35 tahun Pendidikan formal minimal S1-Informatika/Sistem Informasi/Ilmu Komputer dengan pengalaman minimal 1 tahun sebagai programmer Menguasai framework CI, PHP, MySQL Sehat jasmani dan rohani Jujur, disiplin, dan bertanggung jawab Mampu dan sanggup bekerja secara team maupun individu Mempunyai laptop dan alat komunikasi (handphone) pribadi yang aktif Gaji di atas UMR Persyaratan Administrasi sebagai berikut : 1. Surat lamaran 2. CV terbaru 3. Foto Copy KTP yang masih berlaku 4. Foto Copy Ijazah dan transkrip nilai 5. Bukti pengalaman kerja (jika ada) Tahapan seleksi : 1. Seleksi Administrasi, sampai dengan tanggal 23 Maret 2018, jam 14.30 WIB. 2. Tes Praktek, pada tanggal 26 Maret 2018, jam 08.00 s.d 12.00 WIB 3. Tes Wawancara, pada tanggal 27 Maret 2018, jam 08.00 WIB s.d selesai Surat Lamaran dapat dikirim langsung ke Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Jl. Kenari 56 , Komplek Balaikota Yogyakarta atau dapat diemail ke : kominfosandi@jogjakota.go.id paling lambat tanggal 23 Maret 2018 pada pukul 14.30 WIB. Untuk informasi lebih jelas bisa menghubungi Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian dengan No. Telp. (0274) 551230. Semua proses seleksi dilakukan secara obyektif dan hasil final adalah mutlak serta tidak dapat diganggu gugat. Untuk berita selengkapnya dapat didownload pada attachment berikut :
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wagub Pimpin Upacara HUT Satpol PP, Satlinmas dan Dinas Kebakaran
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menjadi inspektur upacara dalam peringatan hari ulang tahun ke-68 Satpol PP, Hut ke-99 Dinas Kebakaran, dan HUT ke-56 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas). Upacara Hari jadi tersebut dipusatkan di Kota Yogyakarta bertempat di lapangan Balaikota, Kamis (15/3) pagi. "Maka tema yang diambil dari hari jadi Satpol PP ke 68 dan juga Satlinmas ke 56 kali ini adalah Satpol PP dan Satlinmas siap mengawal Pilkada serentak 2018," kata KGPAA Paku Alam X membacakan amanat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Mendagari meminta Satpol PP dan Satlinmas lebih siaga lagi dalam mengawal keamanan dan ketertiban menjalang pesta demokrasi mendatang. Di tahun politik ini, lanjutnya, Satpol PP dan Satlinmas akan ikut terlibat langsung mengawal pesta demokrasi, terutama Pilkada. "Keterlibatan Satpol PP dan Satlinmas, memastikan ketertiban dan keamanan masyarakat tetap terjaga," imbuh KGPAA Paku Alam X. Di hadapan para anggota Satpol PP dan Satlinmas, Ia menegaskan kembali tentang tegas pokok Satpol PP dan Satlinmas. "Sesuai aturan Satpol PP dan Satlinmas mempunyai tugas pokok antara lain, membantu menjaga ketentraman penyelenggaraan pemilu dan Pilkada baik sebelum, atau pada saat pemungutan maupun setelah pelaksanaan pemilihan," tandasnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai upacara menuturkan, peringatan HUT Satpol PP dan Satlinmas ini sengaja dibarengkan dengan hari jadi Dinas kebakaran Kota Yogyakarta ke-99 tahun. "Rangkain acara peringatan HUT ketiga satuan tersebut sebagai display kesiapan kami dalam melayani masyarakat. Juga sebagai sarana kami untuk mengingatkan apa yang telah kami lakukan untuk masyarakat Yogyakarta," ucap Haryadi. Selain itu, Haryadi juga menyoroti kesiapan sekaligus peran Satpol PP dan Satlinmas menghadapi tahun politik. Meski di Yogyakarta tidak ada Pilkada, Ia tetap meminta Satpol PP dan Satlinmas untuk tetap menjaga keamaan Kota Yogyakarta. "Memang kita nanti tidak mengikuti Pilkada, namun Kota Yogyakarta tetap menghadapi Pilpres dan Pileg. Untuk itulah harus kita seiapkan sejak sekarang, agar prosesnya berjalan lancar dan aman," imbuhnya. Menanggapi isu kepadatan aktivitas yang dikhawatirkan akan berpotensi menggoyang ketertiban Kota Yogyakarta, Haryadi mengaku sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Program kampung panca tertib yang telah digulirkan Satpol PP diyakininya sebagai langakah ampuh mengatasi masalah tesebut. "Kampung panca tertib adalah cara membangun ketertiban Kota Yogyakarta dari wilayah. Kalau di wilayah masing-masing sudah tertib tentu akan berimbas pada ketertiban di seluruh Kota Yogyakarta," jelasnya. Ia menilai kepadatan aktivitas tidak bisa menjadi alasan utama terjadinya ketidaktertiban. Menurutnya, seberapa pun kepadatan yang terjadi kalau masyarakatnya tertib tentu tidak menjadi masalah. Peringatan hari jadi Satpol PP ulang tahun ke-68 Satpol PP, Hut ke-99 Dinas Kebakaran, dan HUT ke-56 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dimeriahkan dengan sederet kegaiatan. Usai Upacara acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional Revolusi Mental dan Reformasi Birokrasi pukul 10.00 di Ruang Bima Kompleks Balaikota. Selain itu juga akan digelar Defile Drumband Gita Abdi Praja dari IPDN (Institut Pendidikan Dalam Negeri) yang dimulai dari Abu Bakar Ali, berjalan di sepanjang Malioboro. Dan terakhir ditutup dengan Si Pantip Award diselenggarakan pada malam harinya pukul 19.00 WIB. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Marching band Gita Abdi Praja IPDN Pukau Penonton di Balaikota
Marching band Gita Abdi Praja dari IPDN (Institut Pendidikan Dalam Negeri) tampil atraktif dan memukau Jajaran Pejabat dan para peserta upacara HUT Satpol PP, Dinas Kebakaran dan Satlinmas di halaman Balaikota Yogyakarta, Kamis (15/3) pagi. Tampil dengan busana penuh ikonik, Marching band Gita Abdi Praja mengenakan kostum kebesaran Satpol PP, Satlinmas, Damkar dan Dinas Perhubungan. Marching band Gita Abdi Praja memamerkan kepiawaian mereka dihadapan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta, Gubernur IPDN, Prof Dr Ermaya Suradinata, dan sederet pejabat lainnya. Membawakan lima lagu bertema nasionalisme, Marching band Gita Abdi Praja kebanjiran tepuk tangan para penonton di Balaikota. Iring-iringan irama dan dentuman bas drum pun juga berhasil menyedot perhatian karyawan balaikota. Salah satunya adalah Wuragil, karyawan yang bekerja di Dinas Sosial Kota Yogyakarta inipun mengaku ikut menyaksikan aksi Marching band Gita Abdi Praja. "Penasaran saja dengan penampilan mereka, soalnya dari kemarin sore mereka sudah berada di sini, dan ternyata bagus. Salut buat mereka," ucapnya. Aksi Marching band Gita Abdi Praja juga diwarnai dengan sederet manuver, mulai dari salto dan kayang hingga membentuk formasi hurup IPDN. Tidak mau ketinggalan, Walikota dan Wakil Walikota pun turut turun dalam manuver tersebut. Gubernur IPDN, Ermaya Suradinata menuturkan, Yogyakarta menjadi kota pertama yang berkesempatan menghelat peringatan HUT Satpol PP dengan menghadirkan Marching band Gita Abdi Praja ini. Ia berharap penampilan Marching band Gita Abdi Praja ini bisa menjadi media untuk mensosialisasikan IPDN sebagai pendidikan kedinasan yaitu menjadi lembaga yang mempersiapkan pemimpin untuk melayani masyarakat. "Aksi Marching band Gita Abdi Praja di Kota Yogyakarta ini kami harapkan bisa lebih mengenalkan IPDN kepada masyarakat sehingga para orang tua bisa menjadikan IPDN sebagai kampus tujuan bagi anak-anaknya," jelasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satpol PP Harus Menjadi Penegak sekaligus Pengayom
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk dapat menjalankan kewajibannya secara seimbang,yakni menjaga wibawa Pemerintah Daerah melalui penegakan aturan, tetapi di sisi lain juga harus menjadi pengayom dan pelindung bagi hak-hak masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Satpol PP memiliki peran yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan. "Proses pembangunan di derah tentu tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya ketentraman dan ketertiban di dalam masyarakat yang merupakan tugas pokok dan fungsi dari Satpol PP. Meski demikian pelaksanaan tugas ini sarat dengan tantangan karena para personel Satpol PP dituntut untuk mampu menjaga kewajiban ini secara seimbang" Tutur Walikota ketika membuka kegiatan seminar yang bertajuk Revolusi Mental dan Reformasi Birokrasi yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara HUT Satpol PP Ke-68, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) yang ke-56 dan Pemadam Kebakaran ke-99, Kamis (15/2) pagi di Ruang Bima, Komplek Balaikota. Walikota menambahkan, saat ini masih ada stereotip negatif yang melekat pada aparat Satpol PP. Kegiatan penertiban yang dilakukan Satpol PP masih sering diidentikan dengan hal-hal yang berbau kekerasan, arogansi dan kesewenang-wenangan sehingga perlu adanya peningkatan komptensi dari Satpol PP, baik dalam satuan maupun dalam ranah individu "Menjadi bagian dari tugas Satpol PP pula untuk dapat mengubah image tersebut dengan memupuk sikap simpatik dan humanis sehingga SDM yang dimiliki oleh Satpol PP sudah sepatutnya memiliki kompetensi yang tinggi. Semoga kegembiraan dalam merayakan usia yang semakin matang ini juga dibarengi dengan bertumbuhnya semangat untuk mengembangkan kualitas demi tatanan masyarakat yang lebih tertib, aman, dan berbudaya" Imbuh Walikota di hadapan peserta seminar yang terdiri dari Anggota Satpol PP se-DIY Senada dengan hal tersebut, Gubernur Insitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Prof. Dr. H. Ermaya Suradinata, SH., MH., MS yang dalam kesempatan ini hadir sebagai salah satu narasumber, mengungkapkan bahwa Satpol PP harus bisa mengimplementasikan semangat revolusi mental dalam ketugasannya, yakni menjadi sosok yang mampu mengayomi masyarakat, bukan justru ditakuti. "Satpol PP harus menguasai peraturan-peraturan sehingga bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan pendekatan yang humanis, bukan sekedar melakukan penindakan. Paradigma Satpol PP harus diubah, yakni membuat masyarakat merasa aman, nyaman, dan terayomi, bukan malah mersasa takut deengan keberadaan Satpol PP" Katanyanya. Sementara Direktur Satuan Polisi Pamong Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Ir. Asadullah mengungapkan, untuk menuju ke paradigma Satpol PP yang lebih ramah, Kemendagri telah mengukuhkan Gerakan Indonesia Ramah bagi Anggota Satpol PP yan didasarkan Instruksi Presiden nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. "Satpol PP harus mengutamakan tindakan preventif melalui sosialisasi tentang peraturan-peraturan agar masyarakat bisa lebih paham dan mematuhi aturan yang ada sehingga tidak ada pelanggaran dan Satpol PP tidak perlu melakukan tindakan represif. Sekarang ini kan sebenarnya yang arogan itu bukan Satpol PP, melainkan pelanggar peraturan karena telah merugikan masyarakat umum" Tegasnya. Hadir pula sebagai narasumber dalam seminar ini, Plt. Kepala Satpol PP DIY, Drs. Sulistyo, SH., CN., M.Si. Dalam paparannya, Sulistyo mengatakan, Satpol PP di DIY harus melihat kondisi Yogyakarta sebagai kota wisata, budaya, dan pendidikan. "Dalam menjalankan tugasnya,Satpol PP harus melihat keistimewaan yang melekat di Yogyakarta sehingga perlu untuk berinovasi dalam mewujudkan ketertiban yang sesuai dengan karakter Yogyakarta" Tuturnya. Ditambahkan oleh Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, saat ini Satpol PP juga memiliki peran strategis dalam mencegah radikalisme, terorisme, intoleransi, dan kenakalan remaja di Yogyakarta. "Satpol PP memiliki peran penting dalam mencegah tindakan-tindakan tersebut melalui sistem pencegahan yang baik, koordinasi antar instansi, dukungan dari DPRD serta peran tokoh masyarakat" Katanya. Walikota berharap adanya seminar ini mampu menjadi bekal bagi Satpol PP untuk meningkatkan kualitasnya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. "Saya berharap seminar ini mampu menambah pemahaman dan wawasan anggota Satpol PP dan menjadi ajang slaturahmi sekaligus tukar pikiran dengan anggota Satpol PP dari berbagai daerah" Pungkasnya (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pelatihan World Bank Guna Mempelajari Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Yogyakarta
Dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di kecamatan Gondokusuman kota Yogyakarta Kamis (15/3). World Bank bekerjasama dengan Dinas Sosial melaksanakan kunjungan Lapangan Pelatihan Word Bank. Anggota delegasi Word Bank dari berbagai negara antara lain Vietnam, Nepal, Timorleste, dan Srilangka. Perwakilan Dilegasi semua datang dari Pmerintah kota Dinas sosial masing-masing tiap negara. Salah satu terobosan terbaru dilakukan oleh pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial dengan mengubah pembayaran yang semula tunai menjadi nontunai. Hal ini dikarenakan melihat efektifitas warga yang semakin bertambah dari tahun ke tahun semakin banyak. Selain itu program yang sudah berjalan sejak 2016 ini digalakkan penyaluran bantuan pangan secara nontunai. Bantuan pangan ini diberikan untuk mengurangi beban pengeluaran dengan memberikan penerimaan bantuan dan memberikan nutrisi yang seimbang secara tepat waktu yang nantinya diberikan kepada warga. Sedangkan pihak PKH memberikan sosialiasi terhadap kecamatan untuk saling koordinasi dalam membuat suatu kegiatan yang berkaitan dengan BPNT. Salah satu Peserta Pelatihan ISPA Chang Qin Sun mengatakan cara kerja masyarakat di Indonesia yang membuat kami datang ke Indonesia, salah satunya dengan mendatangi kecamatan Gondokusuman. "alasan kami memilih dan datang ke indonesia adalah kami ingin meminta bantuan dari PKH terhadap kemajuan warga dan ibu sekalian, karena di indonesia sudah melalui kemajuan, mengubah tunai menjadi non tunai" Ungkapnya. Pada tahun 2018 sudah ada 14 kecamatan yang memiliki program nontunai bersama PKH. Selain itu dari pihak PKH menerima peserta setidaknya 95% dan memperoleh BPNT. PKH berupaya agar seluruh peserta memperoleh komunitas program seperti kartu Indonesia Pintar yaitu dikhususkan untuk program belajar anak. Semua berupaya memperoleh secara komplit baik dari pemerintah maupun swasta. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogyakarta Lakukan Penanggulangan Bencana Alam melalui Kampung Tangguh Bencana (KTB)
Pemkot Yogyakarta menyambut kunjungan kerja DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi rabu (14/3) di ruang bima. Dalam rangka mempelajari bagaimana Kota Yogyakarta menjadi salah satu kota penanggulangan bencana alam dengan membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB). Kunjungan kerja tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Bejo Suwarno, Wakil ketua DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi Hardizal, rombongan anggota dari DPRD dan narasumber yang terkait dengan penanggulangan bencana alam. Staf Ahli Walikota, Bidang Perekonomian Bejo Suwarno mengatakan, seperti yang kita ketahui kejadian gempa bumi 27 mei 2006 lalu menunjukkan belum adanya keisap siagaan seluruh warga dalam menanggap bencana. Selain itu bencana juga terjadi pada tahun 2014 yaitu hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Saat itu rumah sakit adalah salah satu yang berperan besar pada saat bencana alam terjadi. "pada tahun 2007 peran Rumah Sakit sangat besar pada saat bencana alam terjadi di DIY, bahkan korban juga ikut rekontruksi dalam penanganan bencana alam tersebut." ungkapnya. Melihat kota Yogyakarta menjadi kota penanggulangan bencana alam, Pemerintah kota Yogyakarta membuat Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 3 tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana Daerah, yang merupakan pengganti Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 15 tahun 2009, tentang penanggulangan bencana daerah yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pasal dalam Perda tersebut memuat tentang forum untuk mengurangi risiko bencana. Dimana anggota yang terkait dalam penanggulangan bencana antara lain adalah unsur pemerintah daerah, TNI dan POLR, dunia pendidikan, media massa, organisasi masyarakat sipil, dan dunia usaha. Pemerintah juga membuat Kampung Tangguh Bencana (KTB) di wilayah kota Yogya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Yogya membentuk 75 kampung tangguh bencana dan di tahun 2018 akan menambahkan 15 KTB baru. Bejo Suwarno mengatakan, selain membentuk kampung KTB juga akan melakukan evaluasi terhadap KTB yang sudah di bentuk, guna mengetahui bagaimana perkembangan kampung tersebut dari sisi kesiapsiagaan masyarakat masyarakat menghadapi bencana dan kondisi peralatan yang sudah diberikan. "silahkan bisa di bandingkan dan diadobsi atau di replikasi mengenai cara kerja kami menangani bencana alam di kota Yogyakarta, salah satunya membentuk KTB yang ada di wilayah kota Yogya" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Indomarco Pratama Bantu Rehab SD Tukangan Jogja Melalui Program CSR
Gedung Sekolah Dasar Negeri Tukangan Kota Yogyakarta telah selesai direnovasi dan diserahkan kepada Pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dana renovasi berasal dari bantuan program CSR PT. Indomarco Prismatama (Indomaret). Dengan selesainya renovasi diharapkan proses belajar mengajar di sekolah itu berjalan lebih baik, lancar dan aman bagi para siswa dan guru. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Umum , Dra. MK. Pontjosiwi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada PT. Indomarco Prismatama yang telah menjawab kebutuhan sarana pendidikan yang memadahi di SD Tukangan. Dikatakan Renovasi SD Negeri Tukangan melalui program CSR ini merupakan bantuan yang sangat berharga bagi seluruh warga SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Walikota berharap manfaatnya akan dirasakan oleh kurang lebih 243 peserta didik. Sejalan dengan semangat Segoro Amarto dan Gandeng Gendong yang mengedepankan sinergi antara 5K (Kampung, Kampus, Komunitas, Pemkot dan Korporat), tanggung jawab sosial korporat yang dilakukan oleh PT. Indomarco untuk memupuk kepedulian dan tanggung jawab sosial pelaku usaha utnk berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar. Dikatakan semangat korporat untuk ikut berbagi dan terlibat kedalam dunia pendidikan juga semakin banyak. Hal itu, menurut Haryadi, merupakan upaya bersama untuk peningkatan pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dimulai dari Kota Yogyakarta untuk Indonesia. Manejer PT. Indomarco Prismatama Cabang Yogyakarta Sanjaya Trio Purnomo mengatakan renovasi sekolah SD Negeri Tukangan Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi para guru, anak didik dan orangtua. "Karena mereka dapat dapat belajar dan mengajar dengan aman tentunya kalau tempatnya bersih, tempatnya terjaga. Mudah mudahan anak didik kita lebih berkembang, lebih baik," ujar Sanjaya. PT. Indomarco telah membantu merenovasi 15 sekolah dan memebrikan bantuan beasiswa kepada 400-an anak didik. Untuk tahun 2018, diawali dengan perbaikan 5 sekolah, dan pemberian beasiswa kepada 233 siswa. Sejumlah 70 siswa diantaranya berada di Kota Yogyakarta. Sanjaya menjelaskan pekerjaan renovasi di SD Tukangan meliputi perbaikan dan bongkar atap, mengecat dinding dan interior dalam, perbaikan instalasi listrik berupa stop kontak, lampu dan CCTV serta teralis pagar pembatas gedung sekolah. Sanjaya berharap kedepan kerjasama PT. Indomarco Prismatama dengan Pemkot Yogyakarta terus diberlangsung. " Kami berharap kerjasama ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi betul-betul bisa kita kembangkan lagi, dalam bentuk investasi di kota Yogyakarta dan dapat menyerap tenaga kerja lokal di kota Yogyakarta," imbuhnya. Sementara itu, AS. Windiyanto Kepala Sekolah SD Tukangan menjelaskan proses renivasi gedung sekolah dilakukan kurang lebih tiga minggu. Dirinya mengatakan kondisi atap SD Tukangan sebelumnya mengalami kerusakan yakni pada bagian atap melengkung dan kayu mengalami keropos. "Ada dua uang kelas dan satu ruang kelas yang diperbaiki. Sebelumnya atapnya melengkung dan kayunya sudah kerops semua," jelas Windiyanto. Windiyanto berharap setelah perbaikan gedung sekolah ini proses belajar mengajar di sekolah asuhannya berjalan baik dan lancar serta para guru dan siswa tidak merasa was was akan terjadi atap runtuh yang membahayakan mereka. Renovasi gedung ini menghabiskan dan sebesar Rp. 70 juta lebih. Selain serah terima hasil renovasi gedung SD Tukangan diserahkan pula beasiswa kepada 70 anak didik dari Kota Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta Targetkan 4500 Bidang Tanah Disertifikasi Tahun Ini
Kota Yogyakarta memulai program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2018 di seluruh kecamatan. Melalui program tersebut, Pemkot menargetkan sebanyak 4500 bidang tanah yang tersebar di 14 kecamatan mendapat sertifikat tahun ini. "Hingga tahun 2017 dari total 2,28 juta bidang tanah yang ada di DIY 1.76 juta bidang telah disertifikat dan di tahun 2020 DIY akan menjadi DIY lengkap," ungkap Kepala Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta Sumardiyono saat sosialisasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Balaikota, Rabu (14/3). Ia menjelaskan, untuk Kota Yogyakarta dari 14 desa terdapat 88.288 bidang tanah dengan total 83.867 buku tanah. Sementara tanah yang belum terdaftar masih tersisa 4.421. Ia pun menegaskan tahun ini menargetkan 4.500 bidang tanah tersertifikasi melalui PTSL. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengapresiasi program PTSL yang sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu. Menurutnya program ini patut didorong semua pihak demi tercapainya kepastian hukum sekaligus menjadi solusi atas maraknya sengketa hak atas tanah belakangan ini. "Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang bersama BPN Kota Yogyakarta terus melakukan langkah strategis yang meliputi legalisasi dan re-distribusi aset tanah serta penaatan ruang yang berkelanjutan," jelasnya. Walikota mengaku di Kota Yogyakarta belum semua bidang tanah memiliki sertifikat atau Alas Hak yang pasti. Hal tersebut, menurutnya akan berimplikasi pada pendapatan asli daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan. Terkait dengan biaya pendaftaran tanah, Walikota menegaskan, Pemkot sedang merumuskan Rancangan Peraturan Walikota Tentang Pembebanan Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Walikota berharap Rancangan Perwal tersebut memberikan kemudahan serta fasilitasi bagi kelompok masyarakat pemohon PTSL agar mendapatkan sertifikat tanah tepat waktu dan tepat sasaran. Ditambahkan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana, Proses sertifikasi tanah melalui PTSL akan dilakukan untuk semua jenis tanah termasuk rumah peribadatan dan tanah berstatus Sultan Ground. Terkait beban pembiayaan Hari menjelaskan, pembiayaan PTSL sebenarnya dibebankan pada APBN kecuali untuk pembiayaan persiapan. "Kami sedang menyiapkan mekanisme pembiayaan tersebut melalui Perwal Petunjuk Teknis dan maret ini kami tergetkan sudah siap," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini SDN Glagah Miliki Lapangan Olahraga
Ada yang berbeda di lapangan olahraga di SDN Glagah. Tak hanya lebih nyaman tapi SDN Glagah kini sudah memiliki tiga fasilitas olahraga. Ya sekitar dua bulan terakhir ini lapangan SDN tersebut sudah semakin nyaman, bersih dan rapi. Ini tidak lain karena Lapangan yang luas tersebut sudah diberi paving block alias lantai batako. Inilah tampilan baru yang diberikan oleh pihak sekolah, sehingga kesan lapangan yang dulu kotor dan berdebu sekarang sudah tidak ada lagi. Hal itu juga menyebabkan teras sekolah dan kamar kecil (toilet) semakin bersih dari pasir yang terbawa oleh sepatu para siswa atau debu yang berterbangan. --Ya Alhamdulillah. Anak-anak juga semakin nyaman berolahraga di lapangan,-- ujar Kepala Sekolah SDN Glagah, Sugeng Lestari. Kini para siswa dapat menggunakan lapangan tersebut sebagai tempat mereka berolahraga, lapangan yang memiliki luas 800m2 ini dapat digunakan untuk bernbagai macam olahraga seperti olahraga bulutangkis, olahraga voli, dan sepakbola. Ditemui usai meresmikan lapangan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogya, Edy Heri Suasana mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan pendidikan di Kota Yogya. Salah satunya dengan membuatkan lapangan olahraga bagi para siswa SDN Glagah. "Ini adalah bentuk komitmen Pemkot Yogya di bidang pendidikan guna memberikan kenyamanan saranan dan prasarana dalam proses belajar mengajar" ungkapnya di lokasi, Selasa (13/3) Salah satu murid kelas 5 SDN Glagah, Rena Milenia mengaku senang, karena kini ia dan teman- temannya bisa memanfaatkan lahan yang tadinya tidak berfungsi, sekarang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah. (Han)