Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
14 Kecamatan Kota Yogyakarta mengikuti Lomba Cipta Menu B2SA di Graha Pandawa
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengadakan Lomba Cipta Menu B2SA tingkat Kota Yogyakarta yang diselenggarakan jumat (13/4) di Grha Pandawa. Peserta lomba merupakan Tim penggerak PKK dari 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan ini persyaratan lomba, perserta wajib menyusun menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal. Dalam pembuatan menu yang di lombakan adalah menu yang di buat selama satu hari untuk satu keluarga. Terdiri dari ayah yang berusia 29 tahun, ibu berusia 27 tahun serta anak laki-laki berusia 5 tahun. Penilaian lomba Cipta Menu B2SA ini memilik susunan menu yang sudah di tetapkan yaitu menu makan pagi, makan siang dan makan malam hari. Diantara menu tersebut terdapat selingan atau snack yang dikonsumsi. Makanan selingan tersebut mengandung energi sekitar 10-15% dari total kebutuhan energi, dan menggunakan bahan baku pangan lokal selain beras dan terigu. Dalam perlombaan ini, bahan pangan yang digunakan dalam menyusun menu B2SA adalah bahan pangan yang mudah didapat (tidak langka), tersedia setiap waktu, harga terjangkau, dan biasa dikonsumi oleh masyarakat setempat. Sudah di tetapkan oleh pihak panitia bahwa dalam mengelola bahan pangan ini tiap peserta di beritahukan biaya belanja maksimal sebesar 100.000,- saja untuk keseluruhan bahan pangan. Yang nantinya uang akan di gantioleh pihak pantia sebesa 250.000,- . Salah satu peserta dari kecamtan yang mengikuti lomba adalah sulistiati yang mewakili Kecamatan Gedongtengen mengatakan, acara ini sangat memberikan semangat, terus berkreasi dan berinovasi bagi PKK di Kecamatan, dalam menyalurkan bakatnya melalui lomba ini. "lomba ini sangat membantu untuk kita berinovasi, bekreasi dan terus menciptakan makanan yg sehat, agar semua bisa lebih maju lagi" katanya. Disamping itu pada kesempatan ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, lomba ini merupakan cara untuk melestarikan makanan khas yang membuat orang-orang berkunjung ke kota Yogyakarta. " jadi ini adalah bentuk kita untuk melestarikan dan membuat orang berbondong-bondong ketempat ibu-ibu semua. Membuat lingkungan kita banyak dikunjungi orang dan menciptakan lingkungan seperti ini"ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Eks Lokasisasi Sanggrahan Jadi Sasaran Karya Bhakti TMMD Reguler ke 101
Kodimjogja.com " Satgas TMMD Reguler ke " 101 Kodim 0734/Yogyakarta bersama Personil Damkar Kota Yogyakarta, Linmas Kelurahan Giwangan dibantu warga Sanggrahan melaksanakan kerja bakti membersihkan sepanjang jalan eks/bekas lokasisasi sanggrahan, wilayah kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.Jum"at(13/04/2018) Pembersihan ini dimulai dari membersihkan rumput yang sudah tinggi, dan ranting ranting yang lama kotor tidak dibersihkan. Tujuan pembersihan di eks lokasisasi sanggrahan ini dimaksudkan bahwa anggota Satgas TMMD KE 101 siap menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan, tidak hanya itu pembersihan ini menunjukan rasa kebersamaan dan gotong royong antara masyarakat Sanggrahan, Kelurahan Giwangan dengan anggota Satgas TMMD Kodim 0734/Yogyakarta. Babinsa Kelurahan Giwangan Koptu Hartono mengatakan, "bahwa kerja bhakti ini harus sering dilakukan demi terciptanya suasana kekeluargaan dan kebersamaan. Kegiatan kerja bakti ini di bantu dari Satgas TMMD, Damkar Kota Yogyakarta, dan Linmas Kelurahan Giwangan serta warga masyarakat kampung sanggrahan."Ungkapnya Danramil 14/Gedong Tengen Kapten Arm Ronang S berharap dengan adanya program TMMD Reguler ke " 101, Kerja Bakti ini akan memberikan manfaat bagi para warga masyarakat sanggrahan dan dapat dirasakan oleh Kelurahan yang lain sehingga dengan adanya kerja bakti ini dapat menumbuhkan rasa solidaritas antar kelurahan di Kecamatan Umbulharjo dan anggota Satgas TMMD Reguler ke 101 Tahun 2018. Ketua LPMK Kelurahan Giwangan Ir. Slamet Haryanto mengucapkan banyak terima kasih atas kerja samanya dengan Anggota Satgas TMMD Reguler ke 101, Damkar Kota Yogyakarta, anggota Linmas Kelurahan Giwangan dan warga masyarakat sanggrahan yang sudah membantu dalam kerja bhakti pembersihan eks lokasisasi sanggrahan ini, semoga kerja sama ini dapat menjalin tali silaturahmi antara warga, antar kelurahan dan aparat TNI serta anggota Damkar Kota Yogyakarta. (Tim TMMD Kodim 0734/Yogyakarta)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tingkatkan Pamor Jumputan Dengan Jumputan On The Street
Untuk meningkatkan pamor batik Jumputan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogya menggelar Jumputan On The Street (JOS) di Kampung Celeban, Tahunan, Umbulharjo Kota Yogya. Event yang di gelar selama tiga hari ini diikuti 32 stand kelompok jumputan asal Kampung Celeban yang ditampilkan di sepanjang Jalan tersebut dan busana karya mereka diperagakan di panggung pembukaan. Acara tersebut di buka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pada keempatan tersebut ia mengatakan Celeban adalah salah satu kampung dengan produksi jumputan terbanyak. Maka dengan adanya pameran jumputan di Kampung Celeban diharapkan percepatan branding jumputan sebagai kain khas Jogja bisa tercapai. Kami ingin yang dikenal khas Yogya tidak hanya batik dan lurik, tapi juga jumputan, katanya di lokasi, Jumat (13/4.). Ia merasa selama ini pamor jumputan dirasa masih kalah bersaing dibandingkan beberapa jenis kain lainnya seperti kain batik. Dengan agenda semacam ini, diharapkan para perajin jumputan akan dapat untuk terus memasarkan produknya secara lebih gencar serta dapat lebih mengenalkannya ke masyarakat umum. Semoga kain jumputan dapat menjadi satu kain dari Kota Yogya yang bisa diangkat selain kain batik, dan produsen dapat terus membuat serta memasarkan serta mengenalkan kain jumputan secara lebih luas, ujar Heroe Di kampung ini, lanjutnya, para pengunjung tidak hanya bisa berbelanja kain jumputan tetapi juga dapat mengamati dan belajar langsung mengenai proses pembuatan jumputan. "Sehingga, sangat tepat kiranya apabila event ini digelar di kawasan Celaban ini" ujarnya. Ia mengungkapkan jika pelaku UMKM sangat berperngaruh terhadap perekonomian di Kota Yogya. Untuk itu, lanjutnya, sudah selayaknya semua pihak memberikan dukungan bagi pengembangan UMKM melalui kegiatan pendampingan, pemberian kemudahan untuk permodalan, dan fasilitasi promosi yang efektif. Ia menjelaskan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya saat ini tengah menggalakan program Gandeng-Gendong yang berupaya melibatkan lima komponen yaitu Pemerintah Kota, Korporasi, Kampus, Komunitas, dan Kampung dalam berbagai program pembangunan termasuk di dalamnya pengembangan UMKM. Melalui gelaran JOS diharapkan nantinya kain jumputan yang merupakan kain khas Yogyakarta dapat diangkat pamornya. Dengan dikenalkannya kain jumputan di JOS kali ini, diharapkan nantinya jumputan dapat menjadi ikon dari produk tekstil tradisional Yogyakarta, papar nya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Menuju Asian Games 2018: Membidik Prestasi Melalui Partisipasi
Jakarta " 128 hari jelang pelaksanaan Asian Games 2018, sebuah Kampanye Gerakan Ayo Olahraga yang diikuti oleh seluruh jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dilakukan melalui acara bersepeda bersama mengelilingi rute komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang menjadi venue utama penyelenggaraan event olahraga paling bergengsi negara-negara di kawasan Asia ini. Kampanye Gerakan Ayo Olahraga yang dilakukan untuk membudayakan semangat berolahraga sekaligus menggelorakan semangat Asian Games 2018 ini dipimpin langsung Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Rabu Pagi (11/4). "Tahun ini adalah tahun olahraga, tahun dimana Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan olahraga terbesar setelah olimpiade. Pagi ini, semangat menuju Asian Games 2018 kita akan mulai dari sini," seru Menpora saat memulai kegiatan bersepeda yang dimulai dari halaman kementeriannya. Menpora mengatakan, ada 2 hal penting sebagai warisan yang akan ditinggalkan untuk bangsa Indonesia dari ajang Asian Games 2018, yakni; 1.Ketersediaan infrastruktur olahraga yang maju dan berkualitas dunia, dan 2. Masyarakat yang berolahraga. "Ada banyak venue olahraga yang telah kita renovasi di Jakarta, Palembang dan Jawa Barat dan sekitarnya, yang sebentar lagi akan rampung sepenuhnya. Tidak sedikit uang negara yang sudah kita keluarkan, tugas kita sekarang adalah menyukseskan perhelatan ini dari sisi penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan dampak pemberdayaan ekonomi yang ditimbulkan bagi masyarakat, ujar Menpora lagi. Terkait sukses prestasi Indonesia, Imam menyebut, sejak awal pemerintah berkomitmen mengawal atlet-atlet yang akan bertanding sejak proses pemusatan latihan di pelatnas, asupan gizi dan nutrisi atlet, peralatan bertanding hingga pemberian bonus saat atlet meraih prestasi Sejak awal tahun, saya mendatangi satu persatu cabang olahraga, untuk mengetahui kendala yang ada di pelatnas dan memberi dukungan moril kepada atlet agar mental juara tertanam dalam diri mereka. Sebagai tuan rumah kita punya modal besar berupa dukungan penuh dari masyarakat, jelas Imam. Lebih jauh, Ia mengatakan, saat ini pemusatan latihan nasional dari 40 cabang olahraga tengah berlangsung di berbagai tempat, dan sejumlah cabang tengah menjalani berbagai rangkaian uji coba di dalam dan luar negeri. Dukungan yang bisa masyarakat berikan pada atlet adalah dengan menggelorakan semangat berolahraga. Menteri asal Bangkalan ini juga menyebutkan bahwa momentum Indonesia sebagai tuan rumah pertama kalinya di tahun 1962 lalu, telah membuktikan bahwa Asian Games tidak hanya sekedar kompetisi olahraga, namun menjadi ajang kehormatan dan harga diri bangsa, karena saat itu Indonesia tidak hanya sukses menjadi penyelenggara, tapi juga sukses menempati peringkat ke-2 dari sisi prestasi. Semangat berolahraga kepada masyarakat melalui Gerakan Ayo Olahraga ini dilakukan untuk mengubah paradigma bahwa berolahraga hanya untuk atlet elite, karena olahraga adalah hak seluruh masyarakat tanpa kecuali, karena partisipasi dalam dunia olahraga adalah dasar dari lahirnya prestasi olahraga, jelasnya. Program Prioritas Pembudayaan Olahraga di Tahun 2018 Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga mencanangkan sejumlah program yang berada di bawah payung besar Gerakan Ayo Olahraga untuk tahun 2018 ini, yaitu: 1. Gowes Nusantara 2018 Bersepeda ( gowes) dari Sabang-Merauke, melewati 34 provinsi, dan 70 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, yang akan dimulai di Jakarta dan berakhir di Bali. 2. Liga Sepakbola Berjenjang Kompetisi sepakbola antar pelajar yang diikuti dari level umur, U-12, U-14, U-16 dan Mahasiswa dari 372 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 3. Gala Desa Membudayakan olahraga dari kompetisi tingkat desa di 6 cabang olahraga: Bola Voli, Sepak Takraw, Bulutangkis, Tenis Meja, Sepakbola, dan Atletik 4. Program Sejuta Bola Program yang mengajak masyarakat untuk bermain dan berolahraga dengan bola berstandar nasional 5. Senam Poco-Poco Nusantara Gerakan memasyrakatkan senam asli Sangir Talaud, Sulawesi Utara, sebagai pra-kegiatan Asian Games 2018 di Jakarta, Palembang, Manado, serta pemecahan Rekor Dunia, Guinness World Records tanggal 5 Agustus 2018 di sepanjang jalan dari Gelora Bung Karno hingga ke Istana. (Biro Humas dan Hukum Kemenpora dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemenkominfo)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pasar Tradisional Beringharjo Buka Sampai Malam, Wisatawan Gembira, Pedagang Hepi
Pasar tradisional terbesar dan tertua di kota Yogyakarta Pasar Beringharjo mulai tanggal 11 April 2018 diujicobakan beroperasi hingga malam. Dibukanya Pasar Beringharjo di malam hari untuk menjawab permintaan para wiasatawan yag datang ke Yogyakarta yang menginginkan pasar Beringharjo dibuka sampai malam. Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA, saat persemian, Rabu, (11/04/2018) malam di Atrium Sisi Barat Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta. "Sungguh merupakan sebuah kebahagian bagi kita semua akhirnya apa yang kita tunggu tunggu selama ini, yang sudah lama dinanti, yang sudah lama ditanyakan kapan dibukanya Beringharjo di malam hari, malam hari ini kita sama sama membuka, mengawali pasar Beringharjo dibuka sampai malam," ujar Heroe bersemangat. Heroe berharap dibuknya pasar di malam hari dapat menyenangkan bagi semua pihak, bai pedagang, para wisatawan dan semuanya. Pasar Beringharjo dibuka sampai malam menurut Heroe, awalnya merupakan desakan dari para wisatawan dan para pedagang. "Karena Wisatawan sering sekali setelah pagi, siang, sore piknik di beberapa tempat diluar kota Jogja dan sore biasanya sudah sampai di Jogja. Sampai di Jogja biasanya mereka kecelek karena Beringharjo-nya sudah tutup. Setelah kita berkoordinasi dengan teman teman terutama para pedagang dan seluruh pihak yang punya kepentingan untuk terlaksananya dibukanya pasar Beringharjo sampai malam ini, akhirnya disepakati bahwa pasar Beringharjo kita buka dengan tajuk Uji Coba,"jelas Heroe. Dalam tajuk uji coba menurut Wakil Walikota akan terus dilakukan evaluasi terutama beberapa hal yang mungkin masih kurang optimal berkaitan dengan lampu penerangan, petugas, sumber daya manusia, dan sarana pendukung lainnya. "Tetapi yang paling penting dan paling membahagiakan adalah ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat, pedagang dan semuanya,"kata Heroe. Heroe berharap pasar Beringharjo tetap menjadi destinasi wisata belanja di Kota Yogyakarta yang menyenangkan. Beringharjo juga diharapkan bisa menghidupkan industri baik kerajinan, pakaian, cinderamata dan sebagainya serta memberi pelayanan kepada para wisatawan yang ingin berbelanja di malam hari di pasar Beringharjo. Ditambahkan, Pemkot Yogyakarta khususnya Dinas Perindag akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan fasilitas yang lebih memadahi lagi. Sehingga siapa saja yang berkunjung ke pasar Beringharjo merasa aman dan nyaman. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yoggyakarta Maryustion Tonang melaporkan pasar Beringharjo akan beroperasi hingga pukul 21.00 wib. Dikatakan, hari pertama ujicoba Beringharjo dibuka sampai malam mendapat respon yang sangat positip dari semua pihak termasuk para wisatawan dan pedagang. Menurutnya dari 1535 pedagang yang berada di blok barat lantai I,II, dan III di hari pertama ujicoba terdapat 914 pedagang atau 59,5 persen yang membuka lapaknya hingga malam. Menurutnya Tion ini adalah awal yang baik karena diatas 50 persen. Dirinya berharap pedagang lain akan mengkuti langkah teman mereka. "Kita melihat respon dan tanggapan dari pengunjung di hari perdana luar biasa. Ini adalah sinyal positip bagi kita semuanya untuk mengembangkan pasar tradisonal di malam hari semakin baik," tuturnya. Maryustion Tonang mengatakan Dinas Peridag ditahun 2018 ini telah bekerja sama dengan beberapa perbankan sebagai daya dukung gerakan nasional pembayaran non tunai. "Kami melakakukan kerja sama dengan beberapa perbankan untuk membayar retribuasi pasar dengan pola e-retribusi. Ini merupakan sebuah inovasi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi pedagang dan sekaligus untuk menunjukkan akuntabilitas dan transparansi kita di dalam pengelolaan pendapatan," tambahnya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta juga bekerjasama dengan Bank BNI dalam memberikan pelayanan khusunya dalam bertranksaksi. Semua pedagang difasilitasi dengan sebuah aplikasi pembayaran non tunai yang diberi nama YAP. YAP atau Your All Payment adalah suatu metode pembayaran dimana Nasabah menjadi inisiator atas transaksi di merchant. Metode pembayaran ini memerlukan media berupa aplikasi mobile yang dimiliki oleh nasabah dan merchant. Metode pembayaran menggunakan QR Code scanner. Aplikasi YAP disediakan dalam android dan setiap peralatan harus terhubung jaringan internet. Di sisi lain, beberapa pedagang yang membuka lapaknya sampai malam mengakui omset penjualannya bertambah meskipun belum signifikan. Hal ini karena banyak pembeli yang mungkin belum mengetahui akan adanya Beringharjo buka sampai malam. Ambarwati, seorang pedagang pakaian batik yang lapaknya berdekatan dengan pintu masuk utama pasar Beringharjo menuturkan omset penjualannya naik sekitar 20 persen. "Ya, naik dikit mas. Ada juga yang belanja ke sini. Tapi belum banyak. Ya rata rata naik sekitar 20 persenan," ujar Ibu Ambar warga Notoprajan. Dirinya berharap ke depanya akan lebih banyak pembeli yang datang untuk berbelanja di malam hari, khususnya para wisatawan. Dirinya berharap pada musim liburan nanti pasar Beringharjo banyak dikunjungi dan dijadikan sebagai tempat belanja. Nyonya Melinda dari Jakarta Barat mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa berbelanja di malam hari di pasar Beringharjo. Wah, kita baru sampai Jogja sore tadi. Kami sekeluarga ingin belanja batik di sini (Berigharjo). Kami kira tutup, karena memang hari sebelumnyakan tutup. Dapat kabar Beringharjo buka malam mulai hari ini, kami langsung kesini. Wah, asyik belanja di Beringharjo malam hari. Semoga langgeng ya, ujarnya penuh gembira. Ujicoba pasar Beringharjo buka sampai malam ini dihadiri pula oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dan Ibu Tri Kirana Haryadi Suyuti , para pimpinan beberapa Bank mitra kerja serta para kepala OPD di Lingkungan Pemkot Yogyakarta. Walikota bersama Wakil Walikota dan beberapa pimpinan Bank secara bersama sama melakukan seremoni pembukaan dengan menekan tombol dan memotong buntalan bunga di depan pintu masuk pasar Beringharjo. Kemudian rombongan menuju atrium barat Beringharjo. Di sepanjang jalan Walikota berdialog dengan para penjual dan pembeli yang berjubel disekitar lapak.(@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gelar Potensi Pertanian Yogyakarta 2018, Diharap Bisa Tingkatkan Ketahanan Pangan
Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Kali ini melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Pemkot pun mengadakan Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta 2018 yang diselenggarakan di Halaman Balaikota Yogyakarta, Kamis (12/4). Acara yang berlangsung sejak kamis (12/4) hingga minggu (15/4) tersebut diikuti oleh 34 kelompok tani dari 14 kecamatan. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan peserta gelar potensi tahun ini lebih banyak dan lebih variatif dibandingkan tahun lalu. Sugeng menegaskan tujuan utama pameran gelar potensi hasil pertanian adalah untuk meningkatakan ketahanan pangan di masyarakat. Dengan acara ini masyarakat bisa menyaksikan langsung bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit untuk menanam. "Saat ini lahan pertanian di Kota Yogyakarta hanya tersisa 52 hektare. Inovasi penanaman padi di dalam box atau polybag menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan," ucap Sugeng. Selain itu, Sugeng juga menyinggung inovasi yang dilakukan kelompok tani perkotaan Sidodadi di Tompeyan, Kecamatan Tegalrejo. Disana ada kampung pangan lestari yang telah berhasil menanam padi belut di pot berbentuk persegi panjang. "Bahkan mereka sudah melakukan dua kali panen, dan hasil padinya pun bagus masuk dalam kategori beras organik karena selama proses penanaman hingga panen tidak tersentuh pupuk kimia," ujarnya. Selain menonjolkan tanaman yang bisa dikonsumsi, Gelar Potensi Pertanian Yogyakarta 2018 juga memamerkan tanaman hias. Ia berharap beragam inovasi menanam yang dipamerkan bisa menjadi pendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang ada disekitar rumahnya. Dengan begitu Sugeng optimis ketahanan pangan bisa dilakukan karena masyarakat melakukannya sendiri. Sehingga harapannya adalah warga tidak perlu berorientasi membeli kebutuhan pangan di luar karena sudah menanamnya sendiri di rumah. "Misalkan saja cabe. Kalau satu rumah punya pohon cabe, ketika cabe mahal pun tidak ada kendala. Mereka bisa memetik langsung," imbuhnya. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daeah Titik Sulastri mengatakan pembangunan pertanian dan pangan diharapakan dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup serta perekonomian. "Gelar potensi pertanian merupakan sebuah sarana strategis untuk mengembangkan pemasaran dan produksi hasil pertanian dan pangan," jelasnya. Selain itu juga sebagai sarana menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai teknik dan metode-metode terbaru dalam perkembangan pertanian dan pangan. "Kemajuan sektor pertanian dan pangan sangat ditentukan oleh kemampuan membuat inovasi atau mengadopsi teknologi di masyarakat, baik dalam budidaya pertanian dan pangan maupun dalam proses pasca panen dan pengolahannya," paparnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Serunya Minum Susu Dan Makan Ikan Bersama Wakil Walikota
Ada pemandangan yang cukup unik dan berbeda di sela program gemar ikan dan minum susu di Balaikota, kamis (12/4) pagi. Sebanyak 340 pelajar dari tingkat SD dan SMP menyemarakkan kampanye gemar ikan dan minum susu. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun turut ditengah-tengah para pelajar, makan ikan dan minum susu bersama mereka. Para pelajar terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut, diwarnai aksi usil dan menggemaskan mereka tetap tertib mengikuti jalannya acara tersebut. Para pelajar pun terhibur dengan kehadiran Heroe Poerwadi ditengah-tengah mereka. Selain mendapatkan satu cup susu dan satu porsi makan ikan, para pelajar juga diberikan pengetahuan seputar pentingnya mengkonsumsi ikan dan minum susu. Mereka juga dikenalkan dengan beragam jenis ikan konsumsi yang bagus untuk pertumbuhan. Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan gerakan minum susu dan gemar makan ikan merupakan salah satu rangkaian dalam gelar potensi pertanian kota Yogyakarta 2018. "Setidaknya ada 340 pelajar dari tingkat SD dan SMP yang turut serta dalam mengkampanyekan makan ikan dan minum susu di Kota Yogyakarta," jelasnya. Sugeng menjelaskan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membiasakan anak-anak mengkonsumsi ikan dan susu. Sehingga hal ini juga sebagai upaya Pemerintah Kota untuk meningkatkan kesehatan dan nilai gizi pada anak. "Kami berharap tingkat konsumsi ikan dan susu di Kota Yogyakarta meningkat. Diawali dengan enkuturisasi kepada anak-anak," imbuhnya. Kehadiran Wakil Walikota sengaja untuk memberikan motivasi sekaligus contoh kepada anak-anak agar semangat dan lebih gemar lagi mengkonsumsi ikan dan susu. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memberikan jatah 1200 liter susu per tahun untuk menggalakkan program gemar ikan dan minum susu. Selain itu juga memberiikan 400 paket ikan per tahun untuk para pelajar se-Kota Yogyakarta. "Di Indoensia konsumsi susu masih sangat rendah, per orang hanya 11 liter per tahun padahal di negara tetangga Malaysia sudah mencapai 40 liter per orang per tahun," urainya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku mendorong kegiatan ini, Ia pun mengajak para orang tua untuk memperhatikan konsumsi ikan dan susu pada anak-anaknya. "Melalui kampanye ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi protein dari ikan dan susu," tuturnya. Kampanye ini menjadi gerakan hidup sehat dan cerdas dengan makan ikan serta minum susu untuk membangun generasi berkualitas sejak dini. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Antusias Ikuti Baksos TMMD
Warga yang kebanyakan para lansia antusias memeriksakan kesehatannya yang digelar secara gratis oleh Kodim 0734/Yogyakarta di lokasi TMMD Reguler Ke 101 Taman Legawobg, Gambiran, Kel Pandeyan, Kec Umbulharjo, Yogyakarta. Dari seluruh perwakilan dari masing masing Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta dan sekitarnya mendapat pengobatan gratis oleh Kodim Yogyakarta. Warga memeriksakan berbagai penyakitnya karena dalam rangka giat Non Fisik TMMD. Kodim jogja menggelar bakti sosial (baksos) pengobatan gratis dan hiburan rakyat ini bekerjasama dengan Rs Soetarto Yka (DKT) dan dari RS Daerah. Masyarakat sekitarnya berbondong-bondong ke Taman Legawong untuk memeriksakan kesehatannya pagi itu (10/4). Walaupun hanya digelar hanya satu hari, antusiasme warga cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya warga yang datang untuk berobat di acara bakti sosial itu. Masyarakat yang datang tidak hanya dari Desa Pandeyan. Namun juga datang dari wilayah se Kota Yogyajarta. Warga yang didominasi oleh ibu-ibu dan balita ini rela mengantre giliran untuk diperiksa oleh dokter yang sudah disiapkan. Koordibator Baksos Kodim 0734/Yogyajarta Mayor Arh Heru Bowo Tamtomo mengatakan, "kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Kodim 0734/Yogyakarta, terhadap masyarakat. Selain pengobatan gratis, Kodim juga memberikan pengobatan alternatif Banyuurip dari anggota Kodim Jogja Serda Arifin."Ungkapnya.. Sementara itu, Lurah Pandeyan Ibu Laksmi , memberikan apresiasi terhadap Kodim Jogja. Mereka sudah menyempatkan memberikan pengobatan gratis dan hiburan kepada warganya. "Ini adalah bentuk kemanunggalan rakyat dengan TNI yang semestiya diteruskan," ujar Sulasmi. Selain pengobatan gratis dan hiburan, penyelenggara juga membagikan berbagai macam hadiah kepada pengunjung yang beruntung. (tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Menggelar Diskusi Industri Kreatif dan Transformasi Digital di Era Masyarakat ASEAN
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Bappeda Bagian P3ADK Kota Yogyakarta melakukan Diskusi Publik dan Dimensi dengan tema Survey Industri Kreatif dan Transformasi Digital di Era Masyarakat ASEAN, rabu (11/4). Dalam kegiatan ini melibatkan Bagian Protokol Setda Kota Yogyakarta, Dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans Kota Yogyakarta, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta. Diskusi Publik dan Dimensi ini bagian dari tindaklanjut kerjasama kemitraan antara Bappeda Bagian P3ADK dan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta dengan Indonesia Services Dialogue (ISD) pada tahun 2017. Kepala Bappeda Edy muhammad mengatakan, kerjasama tersebut menghasilkan laporan dari Pemetaan Sektor Ekonomi Kreatif yang mengidentifikasikan bagian fakta kondisi ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta serta sesuai dengan kegiatan Gandeng Gendong yang sudah diresmikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. "kegiatan ini sangat membantu menyebarluaskan hasil kerjasama sektor ekonomi kreatif, dimana baru saja pemkot meresmikan program gandeng gendong, tujuannya untuk menggandeng kampus, komunitas, kampung, serta corporet yang ada di Yogyakarta ini" ungkapnya. Disamping itu pada tahun 2018, kemitraan tersebut berlanjut dan berkembang dengan menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendiseminasikan hasil pemetaan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan peluang-peluangnya. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Perekonomian RI Mari elka pangestu mengatakan, di era digital seperti ini ekonomi kreatif sangat penting untuk kekuatan perekonomian di Indonesia. "ekonomi kreatif itu penting, kekuatan baru di Indonesia terdiri dari sumberdayanya yang banyak di suply, jogja memiliki 6% sumbangan perekonomiam kreatif di indonesia" ungkapnya. Tidak hanya itu Mari Elka juga mengtakan, persebaran ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta didominasi oleh sektor kuliner, kriya, dan fashion. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan ketiga sektor ini sebagai sektor unggulan. Pada bisnis kuliner memiliki presentase terbanyak dengan 35% disusul oleh Kriya dan Fashion pada level 18% dan 13%. Sektor jasa yang meliputi jasa arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, fotografi, dan musik memiliki presentase sebesar 16% dari seluruh populasi. Hasil survey menunjukkan prospek pasar yang naik dirasakan oleh 67% populasi. Hanya 9% populasi usaha kreatif yang teridentifikasi merasakan turunnya prospek dari pasar mereka. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Resmi dilaunching, Wakil Walikota Optimis Gandeng-gendong Ampuh Atasi Kemiskinan
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi secara resmi melaunching program Gandeng-gendong di Grha Pandawa Balaikota, selasa (10/4). Heroe pun mengaku optimis program yang ia tukangi ini mampu mengatasi masalah kemiskinan di Kota Yogyakarta. Pemkot pun telah meluncurkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) snack sebagai salah satu bentuk dari program gandeng-gendong. Pemkot sendiri telah memiliki anggaran sebesar Rp 38 miliar untuk pembelian snack di masing-masing OPD selama satu tahun. "Kami seluruh OPD sudah sepakat, Dinas tertentu akan mengampu kecamatan tertentu membeli makan minumnya di kecamatan tertentu yang telah ditetapkan," jelas Heroe. Ia kembali menjelaskan, Dana Rp.38 miliar tersebut apabila dibagi 45 kelurahan maka tiap kelurahan mendapatkan dana Rp.70 juta setahun. Misal dibagi lagi 25 orang maka sekitar 35 keluarga terangkat. "Sehingga apabila digunakan dengan benar berarti setiap kelurahan setiap tahun bisa mengentaskan minimal 35 keluarga per tahun," imbuhnya. Heroe pun optimis dengan melibatkan 5 K yaitu, Pemerintah Kota, Kampung, Korporat, Kampus, dan Komunitas. Gandeng " Gendong mampu menjadi solusi problem kemiskinan di Kota Yogyakarta. "Saya yakin setiap elemen telah berproses dan berupaya untuk berkontribusi bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat," ucap Heroe. Meski begitu, harus kita akui bahwa usaha-usaha ini seringkali belum terkoordinir dan terkomunikasikan dengan baik sehingga berakibat pada ketimpang tindihan, program yang kurang tepat sasaran, dan kurang efektif dalam merespon berbagai masalah yang ada di sekitar kita. "Bentuk-bentuk kolaborasi antara 5 (lima) komponen tercermin dalam berbagai kegiatan, di antaranya melalui pelaksanaan CSR dan penandatanganan Kesepakatan Bersama," tuturnya. Dalam kesempatan yang sama Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi mengaku akan terus mendorong program gandeng-gendong. Ia mengaku, Bank Jogja telah menyiapkan dana sebesar Rp.150 juta. "Nilai kontrak Bank Jogja untuk program gandeng-gendong ini mencapai angka Rp.150 juta," jelasnya. Selain Bank Jogja, Bank Pemberdayaan Daerah (BPD) DIY pun juga telah menyiapkan dana sebesar Rp.608 juta untuk mendorong program gandeng-gendong. "Semoga program gandeng-gendong dengan kolaborasi 5K ini benar-benar mampu membawa dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Yogyakarta, khususnya dalam rangka pengentasan kemiskinan," pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakili Kota Yogyakarta, RS Happy Land Siap Tembus Terbaik Se-DIY
Rumah Sakit Happy Land menjadi satu-satunya wakil Kota Yogyakarta dalam ajang Lomba Promosi dan Konseling Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (KB PP dan PK). Tim Penilai dari Provinsi pun telah melakukan kunjungan ke RS happy Land untuk melakukan penilaian, senin (9/4). Ketua tim verifkator lomba, Rohdiana Sumariati mengatakan, penyelenggaraan lomba yang diikuti oleh seluruh RS pemerintah, swasta, BUMN, TNI dan Polri yang setingkat dengan tipe C dan D ini sendiri dilatarbelakangi oleh masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). "Untuk itulah lomba ini kami harapkan mampu meningkatkan KB secara umum yang selama dua dekade ini mengalami penururnan," ucapnya. Lomba ini juga diharapkan mampu menjadi faktor pendorong bagi rumah sakit untuk memperkuat program Pelayanan KB RS (PKBRS) dengan berbagai inovasinya serta meningkatkan pencapaian KB pasca persalinan, terutama metode kontrasepsi jangka panjang di RS. "Pelayanan KB ini menjadi strategi dalam peningkatan cakupan layanan, diluar layanan KB yang status di RS dan bidan mandiri. Yakni dengan KB gratis," imbuhya. Terkait dengan penilaian, Rohdiana Sumariati menjelaskan, aspek yang dinilai meliputi aspek administrasi, SDM, promosi dan konseling kesehatan reproduksi, pelayanan, manajemen, inovasi dan pengembangan. "Tujuan kami melakukan penialain ini adalah termasuk melakukan evaluasi terkait hal-hal tesebut, namun ada hal yang paling penting yakni menilai sejauh mana inovasi yang telah dilakukan RS Happy Land untuk memperbanyak cakupan akseptor peserta KB," jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama RS Happy Land Dr. dr. Bondan Agus Suryanto, SE., MA.,DLP.,AAK mengaku bangga telah diberikan kepercayaan untuk maju menjadi wakil Kota Yogyakarta dalam ajang Lomba Promosi dan Konseling Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (KB PP dan PK). "Bagi kami yang terpenting dari lomba ini adalah sebagai sarana evaluasi untuk meningkatkan cakupan pelayanan KB. Agar semakin bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya. Ia mengakui meski awalnya RS Happy Land konsen pada pelayanan ibu dan anak, namun kini sesui dengan perkembangan RS Happy Land mampu melayani semua jenis penyakit. "Yang menjadi unggulan RS Happy Land adalah hal-hal yang behubungan dengan kesehatan ibu dan anak," paparnya. Dengan begitu Ia pun optimis RS Happy Land bisa bersaing dengan peserta lomba lainnya. Ia berharap lomba ini menjadi motivasi RS untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi guna memperkuat program pelayanan KB RS (PKBRS). (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
RT, RW, Dan LPMK Se Kecamatan Umbulharjo Dilantik
Camat Umbulharjo, Marjuki melantik dan mengambil sumpah sejumlah pengurus Rukun Tetangga ( RT ), Rukun Warga ( RW ) masa bhakti 2018 - 2021, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) masa bhakti 2018 - 2023 se kecamatan Umbulharjo. Selasa malam ( 10/4 ) di aula SMKN 4 Yogyakarta. "Mudah- mudahan para pengurus RT/RW yang telah dilantik ini dapat menjadi agen perubahan, yang dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan" katanya usai melantik. Selain itu, Ia berharap kepada pengurus RT, RW dan LPMK yang telah dilantik agar dapat lebih memahami tugas dan fungsi pokoknya serta dapat membangun komunikasi baik internal maupun eksternal. "Saya harap para pengurus dapat memahami peranannya dan jangan sampai kebablasan dan komunikasi harus terjalin khsusnya ketua dengan sekertaris jangan sampai miss komunikasi dan tidak akur" harapnya. Selain itu, Dengan adanya pelantikan ini, katanya, semoga dapat menjadi pelopor segala kegiatan positif di masyrakat khususnya gotong royong. "Yang jelas saya minta mereka lebih aktif dan dapat membantu masyarakat khususnya masalah administrasi kependudukan, ujarnya. Dalam pelantikkan tersebut juga di saksikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Pada kesempatan tersebut Wawali menilai para pengurus RT, RW, dan LPMK yang dilantik saat ini termasuk orang pilihan. "Mudah-mudahan bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan bisa tetap membantu Pemkot Yogya dalam melayani masyarakat yang mempunyai keperluan," ucapnya. Ia berharap para ketua RT, RW, dan LPMK yang sudah dilantik dapat melayani warga dengan sebaik-baiknya. Ia selalu mengingatkan agar para ketua RT, RW, dan LPMK menjadi mitra pemerintah kota dalam melayani masyarakat. "Mereka tak boleh pasif atau hanya menunggu, para ketua RT, RW, dan LPMK harus bisa menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan Kota Yogya yang Bersih dan Nyaman" pesannya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kampung Jetisharjo Dikukuhkan Jadi Kampung Panca Tertib
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen mendorong keberadaan Kampung Panca Tertib. Komitmen ini adalah sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketertiban dan kenyamanan di Kota Yogyakarta. Kali ini giliran Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis Kota Yogya yang di kukuhkan sebagai kampung panca tertib. Kampung Jetisharjo memilih ketertiban di bidang lingkungan. Tertib lingkungan ini diantaranya adalah wajib menjaga lingkungan dari pergaulan bebas, wajib menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, mengoptimalkan pelaksanaan siskamling dan kerjabakti, serta wajib menjaga kebersihan sungai. "Kita terus mensosialisasikan hal ini pada warga. Termasuk membahas berbagai permasalahan yang muncul dalam setiap pertemuan rutin bersama warga" ujar ketua forum panca tertib kampung Jetisharjo, Nandar Budhi Priyono di lokas, Minggu (8/4). Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut mengkukuhkan Kampung Jetisharjo sebagai kampung panca tertib berpesan agar seluruh elemen dan tokoh masyarakat mendukung terciptanya kampung panca tertib. Ia berharap dengan diresmikannya kampung Jetisharjo sebagai kampung panca tertib dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam penanganan ketertiban berbasis kampung. Selain itu, dengan adanya kampung panca tertib ini diharapkan mampu menjadi sarana penanaman nilai-nilai ketaatan hukum, kedisiplinan dan kepekaan dalam masyarakat. Sehingga pada akhirnya, masalah-masalah keamanan dan ketertiban di kota Yogyakarta dapat teratasi dan tercipta situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan ujarnya. "Dengan diadakan deklarasi ini berarti kampung ini ada upaya untuk menciptakan warga yang tertib, lingkungan yang tertib serta suasana yang nyaman. Kalau kita merasa nyaman sudah pasti itu aman. Ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan sosial kita. Apabila ada permasalahan mari dirembug bersama untuk kemaslahatan orang banyak, katanya. Dari data Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogya, sampai tahun 2018 ini sudah 50 kampung yang sudah mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib Panca tertib tersebut meliputi tertib daerah milik jalan, tertib lingkungan, tertib usaha, tertib bangunan, dan tertib sosial, jelas Kepala Satpol PP Kota Yogya, Nurwidi Hartana Ia mengungkapkan jika kesadaran masyarakat akan ketertiban sudah sangat baik, terutama terkait poin dalam Panca Tertib terus berkembang. "Sehingga saat ini jumlah kampung Panca Tertib sudah mencapai 50 kampung" katanya. Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama pemerintah untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut. Ia juga berharap gerakan tersebut bisa meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ketertiban sehingga masyarakat memahami bahwa ketertiban adalah bagian dari kebutuhan dasar. Dengan kampung panca tertib, strategi penertiban berbasis kampung jauh lebih efektif, ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA JOGJA DIPILIH SEBAGAI REFRERENSI BENCHMARKING DIKLATPIM TK IV PEMKOT PALOPO SULAWESI SELATAN
Pemerintah Kota Yogyakarta di pilih sebagai bahan refrerensi bagi Diklatpim Tingkat IV Pemerintah Kota Palopo Sulawesi Selatan. Dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai peserta Diklatpim Tingkat IV Pemkot Palopo Sulawesi Selatan ini karena Kota Jogja sebagai Kota yang telah mampu mencapai berbagai keberhasilan pembangunan serta mampu memberikan pelayanan yang sangat baik di berbagai bidang yang lain. Demikian Sambutan Ketua sekaligus pimpinan rombongan peserta Diklatpim Tingkat IV Palopo Sulawesi Selatan Bapk Jamaludin Nuhung.SH.MH PLT Sekda Pemerintah Kota Palopo Sulawesi Selatan. Saya selaku yang di tuakan disini saya titip kepada bapak Walikota atau yang mewakili untuk dapat bisa belajar dan meniru mengimpletasikan apa yang di dapat dari Kota Jogja ilmu yang kami serap nantinya dapat kami bawa ke Daerah kami untuk kami terapkan ilmu yang bermanfaat dari sini untuk di bawa ke daerah kami terutama di Pemerintah Palopo Sulawesi Selatan. Kami dari Diklatpim Tingkat IV ini berjumlah 40 orang peserta yang mudah-mudahan apa yang kamiperoleh di Kota Jogja ini bermanfaat untuk masyarakat di Palopo. Peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat IV ini secara langsung di terima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Umum Drs. Tri Widayanto yang bertempat di ruang Bima Lantai II Komplek Balaikota Yogyakarta pada Senin (9/4) Setelah kedua Kota saling tukar pikiran daerah masing-masing dilanjutkan paparan dari BKPP dengan mengambil tema TalentPool yaitu tentang jenjang dan pengembangan karier bagi ASN yang di isih oleh Bapak Sarwanto dan dari Bappeda oleh Bapak Afrio dengan mengankat tema Aspirasi masyarakat dan Pemerintah dalam mengambil kebijakan dari bawah yang ada di Kota Yogyakarta. Selesai paparan peserta Diklatpim di lanjutkan kerja kelompok dan kunjungan lapangan bertempat di Kecamatan Danurejan Yogyakarta. (Thos)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
400 Takmir Masjid Se-Kota Yogyakarta Peroleh Pelatihan Manajemen Kemakmuran Masjid
Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1439 H, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta dan Dewan Masjid Kota Yogyakarta menggelar pelatihan manajemen kegiatan dan kemakmuran masjid. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Inna Malioboro itupun diikuti 400 Takmir Masjid se-Kota Yogyakarta, minggu (8/4). Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Muhammad menjelaskan, Kegiatan tersebut dilakukan guna mengantisipasi keuangan masjid saat bulan suci Ramadhan yang biasanya pemasukannya akan jauh melebihi bulan-bulan di luar Ramadan. "Jangan sampai nanti saat sudah Ramadan baru kebingungan mengelola keuangan yang jumlahnya terus meningkat. Sebab biasanya umat atau jamaah akan banyak bersedekah di bulan yang suci itu," jelasnya. Dengan kegiatan ini, Ia berharap semua kegiatan di bulan suci Ramadhan nanti bisa terakomodir karena sudah dipersiapkan manajemennya. Ia khawatir kalau tidak ada persiapan Hal itu akan membuat kualitas kegiatan Ramadan di masjid setempat akan kurang maksimal dan manfaat bagi jamaah juga tidak bisa seperti yang diharapkan. Mengusung tema "Masjid Megah, Jamaah Indah, Dana Melimpah" kegiatan tersebut digelar atas dukungan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat). Dalam kesempatan yang sama Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku mengapresiasi kegiatan tersebut. "Mengingat potensi dana di masjid belakangan juga makin besar seiring kesadaran umat dalam berinfaq, sodaqoh dan lainnya. Untuk itulah perlu pengelolaan yang baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masjid dan jamaahnya," jelasnya. Menurutnya masjid memiliki fungsi yang lebih luas dari sekadar tempat untuk menunaikan shalat. Masjid juga merupakan pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. "Di dalam masjidlah, seorang muslim berproses, membentuk keimanan, dan mengasah kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi sesama," imbuhnya. Kemakmuran sebuah masjid, lanjutnya, bukan hanya dinilai dari bangunan fisik yang megah tetapi juga ditilik dari kualitas pembinaan masyarakat yang ada di dalamnya. "Masjid yang makmur adalah masjid yang hidup, senantiasa dihiasi oleh kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan meningkatkan keimanan para umatnya," ucapnya. Heroe meminta para pengurus dan takmir harus mampu menciptakan organisasi yang modern serta melaksanakan manajemen yang profesional dan kreatif, baik dari sisi kegiatan maupun dari segi pendanaan. Heroe berharap takmir masjid turut andil dalam mensejahterakan masyarakat. Caranya dapat dengan mendata warga-warga miskin di sekitar masjid untuk menerima bantuan. (Tam)