Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
25 Peserta Polisi Pamongpraja Belitung Timur, Siap Magang di Pemerintah Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja Bupati Belitung Timur, Bangka Belitung dalam rangka Penyerahan Petugas Magang Polisi Pamongpraja di ruang Yudhistira, senin (9/4). Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Belitung Timur Burhanudin dan Wakil Walikota Heroe Poerwadi ikut menghadiri acara ini. Ada sekitar 25 peserta ikut dalam kunjungan kerja di Pemerintah Kota Yogyakarta. Wakil Bupati Burhanudin mengatakan, pihaknya berharap semua peserta mampu meningkatkan kewajibannya sebagai personil Satpol PP salah satunya dengan mempelajari cara kerja dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang memiliki profesionalisme, kompetensi, dan wawasan. "saya menyerahkan Satpol PP dengan jumlah 25 orang, yang nantinya memberikan Output kembali ke daerahnya dengan mempertanggungjawabkan ilmu yang sudah diberikan oleh pihak Pemerintah Kota Yogyakarta" ungkapnya. Pada kesempatan ini, sejak keluarnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1947 yang merupakan langkah awal perjalanan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai daerah otonom, Yogyakarta berhak mengatur rumah tangganya sendiri yang diberi nama Haminte Kota. Namun, tidak jarang kekayaan dan keragaman yang dimiliki ini juga menimbulkan gesekan kepentingan dan potensi konflik. Untuk itu, menjadi kewajiban Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja berupaya menciptakan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat melalui berbagai inovasi diantaranya Meluncurkan Gerakan Kampung Panca Tertib. Gerakan ini dimaksudkan untuk mengatasi persoalan ketenteraman dan ketertiban dengan menumbuhkembangkan peran masyarakat dalam upaya penanganan ketertiban berbasis kampung. Selain itu diterapkannya Pelaksanaan Operasi Pembinaan Pelajar. Operasi ini rutin dilakukan setiap bulan dengan frekuensi lima sampai tujuh kali, sebagai langkah preventif memberikan efek jera dan membina para pelajar yang meninggalkan jam pelajaran. serta tentunya melalui berbagai pendekatan baik preventif, represif maupun dengan kerjasama dengan masyarakat. Wakil walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya sangat senang dan berterimakasih sudah dipercaya oleh Belitung Timur menjalankan kegiatan belajar bersama-sama Satpol PP di Pemerintah Kota Yogyakarta. " kami berterimakasih karena sudah dipercaya untuk bisa sama-sama belajar membina Satpol PP, semoga apa yang kita upayakan bersama setelahnya baik Satpol PP Yogyakarta dengan Satpol PP Belitung Timur bisa memperoleh manfaat yang baik" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Pantau UNBK Tingkat SLTA Melalui CCTV Di SMAN 3 Jogja, Hari Pertama UNBK Lancar
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SLTA di Kota Yogyakarta di hari pertama ini berjalan lancar. Pada sesi pertama dihari pertama tingkat kehadiran peserta mencapai 100 persen. Selain itu tidak ditemukan kendala berkaitan dengan komputer, jaringan internet dan aliran listrik. "Sesi satu, berdasarkan laporan tidak ada masalah dan tingkat kehadirannya sempurna artinya tidaka ada yang tidak hadir di sesi pertama,"ujar Suhartanti, kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kota Jogja, Disdikpora DIY. Suhartanti menambahkan ada tiga sesi, dirinya berharap tidak ada halangan hingga di sesi ke tiga. Dijelaskan Suhartanti, peserta UNBK tahun ini diikuti oleh 42 SMA/MA, 34 sekolah mengadakan secara mandiri dan 8 lainnya bergabung atau meminjam tempat. "Yang siswanya di bawah 20 nanti bergabung, kemudian ada yang diatas 20 tetapi peralatannya tidak ada pinjam. Menggunakan di SMK. Ini tidak mengganggu karena dilaksanan di laboratorium (lab) komputer," jelas Suhartanti. Dijelaskan, SMA yang menumpang atau bergabung mengadakan ujian di SMK adalah SMA Gajah Mada, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, Perak, SMA Bopkri 3, Sultan Agung, Tujuh Belas, dan Budi luhur. "Itu ujian di SMK. Ada yang di SMK 1, ada yang di SMK Taman Siswa, ada yang di SMK Muhammadyah 3 Yogyakarta,"tambahnya. Suhartanti mengatakan jumlah siswa SMA yang mengikuti ujian sebanyak 6102 dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 842 siswa dari 5 MA yang ada di Kota Yogyakarta. Yang mandiri mengadakan sendiri ada empat, dan satu ujian MA di SMK Muhammadyah 3 Yogyakarta. Suhartanti menjelaskan tahun ini ada siswa inklusi (tuna rungu) di SMA Muhammadyah 4 Yogyakarta. Dirinya berharap tidak ada permasalahan dengan UNBK khususnya, dengan mata pelajaran selain bahasa Inggris. Namun, untuk listening, siswa inklusi menggunakan teks untuk mengerjakannya. Sedangkan, teknis pengawasan Suhartanti, menambahkan sama dengan pengawasan pada UNBK SMK yakni dengan silang murni. Hasil monitor dan laporan kepala sekolah maupun pengecekan tim monitor di Dikpora DIY, pelaksanaan UNBK di Kota Yogyakarta tidak mendapatan permasalahan. Dirinya berharap 4 hari ke depan ini cuacanya baik, tidak ada pemadaman listrik, agar kegiatan UNBK bisa berjalan lancar . Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang memantau melalui tayangan CCTV di SMA Negeri 3 Yogyakarta mengatakan pada sesi petama dilaporkan semua pelaksnaan UNBK berjalan dengan lancar. Tidak ada persoalan baik dari jumlah yang hadir, dan peralatan pendukung lain seperti komputer, jaringan dan aliran listrik. "Semuanya hadir. Kemudian gangguan listrik dan teknis tidak terjadi. Jadi semuanya berjalan dengan baik pada sesi pertama tadi,"terang Heroe. Dikatakan, semua SMA/MA negeri maupun swasta di Kota Jogja rata rata menyelenggarakan dalam tiga sesi atau gelombang. Dimulai pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 16.00 wib. Menjawab pertanyaan, kota Yogyakarta dalam beberapa tahun ini perolehan nilai tidak tinggi, menurut Wakil Walikota, meskipun tidak paling tinggi tetapi kota Yogyakarta memiliki integritas yang tertinggi. Tingkat kejujuran dalam mengerjakan soal ujian merupakan paling tinggi. Ini yang perlu diapresiasi. "Jadi ada beberapa yang menyangkut nilainya tinggi dan tidak. Tapi saya kira Jogja integritasnya paling tinggi. Itu yang menjadi poin pertama adalah integritasnya paling tinggi. Artinya anak-anak di dalam mengerjakan soal itu sangat jujur, tidak berbuat curang. Nilai integritasnya sangat tinggi," kata Wakil Walikota. Wawali menjelaskan rata rata nilai di Kota Yogyakarta memang tidak paling tinggi tetapi secara umum kategorinya adalah kategori tinggi. "Tidak tertinggi juga tapi secara rata rata kita grade paling tinggi juga," imbuhnya. Wawali berharap para siswa peserta UNBK bisa menjaga kesehatan, ketenangan dan tidak terlalu memforsir melakukan kegiatan kegiatan lain. "Agar ketika mengerjakan tugas betul betul bisa tenang dan bisa lebih fokus mengerjakan soal ujian. Saya kira kalau mereka tenang dan dalam kondisi yang nyaman, mereka bisa lebih mudah mengerjakannya," pungkasnya. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satgas TMMD Wasbang Kepada SKB se-Kota Yogyakarta
Dalam kegiatan TMMD Reguler ke-101 TA. 2018 yang di selenggarakan oleh Kodim 0734/Yogyakarta yang terpusat di Kampung Gambiran Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) betul-betul menyatu dengan masyarakat. Selain kegiatan fisik juga melaksanakan kegaiatan non fisik dengan kegiatan menggelar Wawasan Kebangsaaan yang berlangsung di pendopo taman Legawong Gambiran yang bertemakan Peningkatan Cinta Tanah Air Bagi Kelompok Belajar Sekolah se-Kota Yogyakarta. Drs. Wahyu Nugroho, M.Si (Kaban Kesbangpol Kabupaten Gunung Kidul) mengatakan, "Wawasan Kebangsaan pada diri anak bangsa cenderung mengalami kemunduran atau lebih tegas lagi hampir pudar, ikatan nilai-nilai kebangsaan yang berhasil mempersatukan bangsa ini makin longgar, oleh karena itu sepatutnya kita kembali memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang mengendur itu. Kita perlu menginstruksikan landasan yang kuat dan konsepsional guna kembali membangun persatuan dan kesatuan bangsa serta jiwa nasionalisme, yaitu Wawasan Kebangsaan". Dansatgas Letkol Inf Rudi Firmansyah, S.E., M.M mengatakan, kegiatan TMMD non fisik di wilayah Kodim 0734/Yogyakarta telah menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati diri sebagai bangsa Indonesia, dengan tidak melupakan doktrin-doktrin dasar yaitu Pancasila maupun sumpah pemuda, karena fungsi itu merupakan pemersatu bangsa serta sikap patriotisme yang menentukan nasib bangsa ke depan. Dengan demikian memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia, dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila. Antusias para Pelajar makin terlihat saat Danramil 07/Umbulharjo Mayor Kav Cecep, S.sos memberikan kesempatan bertanya usai penyuluhan Wawasan Kebangsaan. Wawasan kebangsaan yang berlangsung kurang lebih 1 jam ini, juga memberi gambaran tentang keberagaman seluruh lapisan masyarakat tanpa sekat-sekat atau tembok tinggi, karena Pancasila menopang dan menaungi Warga Negara Indonesia untuk hidup sejajar dan selaras. (Tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satgas TMMD Ajak Warga Gambiran Cegah Radikalisme
Dalam Kegiatan TMMD Reguler ke 101 2018 yang di selenggarakan oleh Kodim 0734 Yogyakarta yang terpusat di Kampung Gambiran kelurahan Pandean Kecamatan Umbulharjo, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa TMMD betul betul menyatu dengan masyarakat. Selain kegiatan fisik juga melaksanakan kegiatan non fisik dengan kegiatan penyuluhan pecegahan Radikalisme yang berlangsung di pendopo taman Legawong Gambiran. Tujuan dari pada penyuluhan tersebut adalah mengajak para warga untuk mengetahui bahaya Paham Radikalisme di lingkungan mereka. Mayor Caj Samsul Ma-arif Kapen Rem 072 Pamungkas Yogyakarta menjadi narasumber tentang penyuluhan tersebut,dengan tema Literasi Media dalam rangka mengantisipasi dan mencegah paham radikalisme. Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, budaya dan agama. Berdasarkan hal tersebut, ada kemungkinan banyak permasalahan yang timbul di masyarakat, salah satunya adalah munculnya kelompok Radikal dan Terorisme,-- tuturnya. Lebih lanjut disampaikan, kita semua menyadari bahwa Negara Indonesia terbentuk dari berbagai suku dan agama. Hal itu merupakan suatu potensi jika dikelola dengan baik, namun jika itu salah dalam pengelolaannya, maka akan menimbulkan suatu permasalahan, yang bisa untuk menghancurkan Negara ini. Selanjutnya, dirinya mengatakan bahwa para pahlawan sudah berjuang dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raganya membangun untuk Negara ini. Mereka rela berjuang tanpa pamrih, kita saat ini tinggal meneruskan untuk membangun negara dengan berdasarkan Pancasila. Apabila ada yang ingin merubah Pancasila dengan ideologi lain, itu tidak boleh terjadi dan harus kita lawan bersama-sama. " Membela Negara ini bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri saja, akan tetapi semua warga Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Mayor Caj.Samsul Ma-arif Dansatgas TMMD Letkol Inf Rudi Firmansyah S.E.M.M mengatakan, "Tidak hanya melalui kegiatan keagamaan, radikalisme dan terorisme juga dapat berkembang melalui media sosial, diantaranya Instagram atau pun aplikasi lainnya. Seperti penyebaran gerakan intoleransi, radikalisme pro kekerasan, cyber crime atau berita hoax provokatif. Maka disarankan pencegahan masuknya radikalisme dan terorisme di generasi muda membutuhkan pendampingan dari keluarga sebagai orang terdekat dan lembaga pendidikan. Secara terpisah ibu Sulasmi S.IP. M.SI. Lurah Pandean menghimbau, dan mengajak semua masyarakat untuk bisa turut menciptakan situasi yang kondusifitas dan kebersamaan antar umat beragama demi terciptanya kamtibmas untuk persatuan antar Agama guna menangkal Radikalisme, demi suksesnya TMMD Reguler ke 101 Kodim 0734/Yogyakarta dalam membangun masyarakat Desa Gambiran Umbulharjo. (Tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buruh Gendong Pasar Beringharjo Dapatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pemeriksaan gratis bagi para buruh gendong di pasar tradisional beringharjo, kamis (96/4). Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik kegiatan tersebut, menurutnya buruh gendong termasuk bagian penting dari keberadaan pasar tradisional Beringharjo yang juga harus mendapatkan perhatian. "Keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu indikator nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Untuk itu, berbagai langkah untuk mengembangkan usaha kecil bergairah sangat penting," ucap Heroe. Menurutnya ekonomi kecil yang tumbuh dan berkembang baik akan mampu mengangkat perekonomian suatu wilayah pada khususnya hingga tingkat nasional pada umumnya. Selain itu, lanjut Heroe, pasar tradisional yang memiliki tradisi, kebiasaan dan potensi yang khas akan menciptakan sebuah komunitas tertentu dengan budayanya yang unik yang pada akhirnya menjadi potensi wisata belanja di Kota Yogyakarta. "Keramaian dengan pengunjung yang begitu banyak tentu tidak terlepas dari komunitas di dalamnya, sehingga modal fisik dan kesehatan sangat memiliki peran penting agar setiap pelaku ekonomi di Pasar Beringharjo senantiasa dapat melakukan aktifitasnya dengan lancar," imbuhnya. Terlepas dari hal tersebut, Heroe juga menyinggug rencana Pemerintah Kota Yogyakarta yang akan memberlakukan jam operasional Pasar Beringharjo sampai malam hari hingga pukul 21.00. "Untuk itu kami mohon doa restu, dukungan seluruh masyarakat dari semua komponen agar pelaksanaan uji coba jam operasional malam yang akan dilakukan pada 11 April nanti dapat berjalan lancar," jelasnya. Sementara itu Dekan Fakultas Farmasi UAD, Dyah Aryani Perwitasari menjelaskan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati hari kesehatan dunia, hari kartini sekaligus dalam rangka menyambut Milad Fakultas Farmasi UAD ke-22. "Buruh gendong adalah salah satu pekerjaan yang kurang banyak mendapat perhatian dan kita lihat ada banyak perempuan lansia yang seharusnya tak boleh bekerja berat secara kesehatan. Kami ingin memberikan perhatian pada komunitas yang belum banyak tersentuh dengan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi tekanan darah, asam urat, gula darah dan pijat refleksi dan pengobatan gratis," ucapnya. Kegiatan gratis ini menyasar 500 orang meliputi bakti sosial yakni pemeriksaan umum, pemeriksaan asam urat, pijat refleksi , konsultasi kesehatan. Selain itu kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba fashion buruh gendong yang diiukuti ratusan buruh gendong, pedagang hingga tukang becak. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peduli Dengan Para Pedagang, Pemkot Yogya bagikan gerobak untuk berjualan
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta didukung oleh Yayasan Teratai Kasih Perempuan (YTKP) membagikan delapan unit gerobak untuk para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Masjid Pakualaman. Penyerahan gerobak dilakukan di kawasan Kampung Kepatihan Pakualaman, Kamis (5/4). Hadir dalam penyerahan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Menurut Wawali ini adalah wujud kepedulian Pemkot Yogya dan YTKP kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL). Pemberian gerobak tersebut, lanjutnya, akan semakin membuat wajah di sepanjang jalan Masjid Pakualaman terlihat indah, pasalnya semua gerobak didesain serupa dan menonjolkan item-item identitas Yogya "Ini adalah wujud dari program "Gandeng Gendong" agar tidak terjadi kesenjangan, dan menjadi bukti kepedulian Pemkot Yogya untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. Bersama-sama kita harus mengangkat kesejahteraan warga Kota Yogya yang membutuhkan," ujar Wawali di lokasi. Ia pun menegaskan jika Pemkot Yogya tidak akan memusuhi para PKL yang kini disebut sebagai Pedagang Kreatif Lapangan. Ia mengungkapkan jika para pedagang kreatif lapangan ini dikelola dan ditata dengan baik, akan menjadi potensi bagi kemajuan Kota Yogyakarta. "Selain itu juga bisa meningkatkan geliat pariwisata di Kota Yogya" Ia berharap nantinya para pedagang bisa menjaga kebersihan dan kehigienisan. "Jangan sampai kuah di ember cucian lebih kental dari kuah soto yang disajikan" ungkapnya Salah seorang pedagang angkringan, Sukinem (59) mengatakan dirinya mendukung upaya yang dilakukan Pemkot Yogya dalam membenahi pariwisata. Ia mengaku sudah berjualan di lokasi tersebut lebih dari 20 tahun. Bahkan orangtuanya yang merintis berjualan di lokasi ini malahan sejak tahun 1958. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buruh Gendong Pasar Beringharjo Jadi Model Dadakan
Biasanya Fashion Show kental dengan tampilan serba glamor diwarnai aksi para model cantik berlenggak-lenggok diatas panggung cat walk. Namun hal tesebut tidak berlaku di Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta. Tak ingin kalah, para buruh gendong Pasar Beringharjo pun unjuk gigi layaknya peragawati dalam lomba fashion show buruh gendong, kamis (5/4) siang. Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) inipun berhasil menyita perhatian pengunjung Pasar Beringharjo sekaligus mengundang gelak tawa di pendopo Pasar Beringharjo. Sebanyak 51 buruh gendong pun tak tanggung-tanggung menjadi peragawati dadakan. Ibu-ibu yang rata-rata berusia antara 50-70 tahun itupun tampil penuh percaya diri. Tidak ada panggung cat walk pun aksi tersebut dilakukan di tangga Pendapa Pasar Beringharjo yang ada disisi timur. Namun jangan dikira mereka beraksi pamer mode pakaian layaknya model di ajang fashion show festival , para buruh gendong yang kesehariannya tidak lepas dari hiruk pikuk Pasar Beringharjo inipun memperagakan aksi bagaimana teknik gendong yang benar. Mereka pun bergaya bak model di panggung cat walk. Unik namun juga menggelitik melihat aksi para buruh gendong ini. Mereka menggendong menaikki tangga kemudian kembali turun, berjalan penuh senyum lebar di muka. Sesekali mereka pun bergaya didepan kamera alias narsis. Ketua Panitia acara Ryan Budi Nuryanto pun mengklaim acara yang ia gawangi tersebut menjadi yang pertama di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Penilaian pun bukan didasarkan pada kecantikan atau penampilan modelnya. Jadi yang dinilai adalah teknik gendong yang benar serta penampilannya saat menggendong. Mereka tampil secara natural tanpa riasan, jelas Ryan saat ditemui di Pendopo Timur Pasar Beringharjo Yogyakarta. Acara unik yang dihelat dalam rangka Milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD inipun juga dikelangkapi dengan Beberapa kegiatan seperti periksa kesehatan gratis, pijat refleksi gratis dan fashion show digagas khusus untuk para wanita perkasa tersebut. Dekan Fakultas Farmasi UAD, Dyah Aryani Perwitasari mengatakan pihaknya sengaja memilih mendatangi buruh gendong sebagai wujud pengabdian masyarakat. Maka tema kegiatan inipun "Bakti Farmasi Untuk Para Kartini Perkasa dari Beringharjo,. "Selain dalam rangka memperingati Milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD, ivent ini sekaligus untuk memperingati hari kesehatan sedunia dan hari kartini," jelasnya. "Buruh gendong adalah salah satu pekerjaan yang kurang banyak mendapat perhatian dan kita lihat ada banyak perempuan lansia yang seharusnya tak boleh bekerja berat secara kesehatan. Kami ingin memberikan perhatian pada komunitas yang belum banyak tersentuh dengan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi tekanan darah, asam urat, gula darah dan pijat refleksi dan pengobatan gratis," ungkapnya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang juga ikut menyaksikan aksi para buruh gendong itu pun mengapresiasi kegiatan tesebut. Ia berharap acara yang digagas Farmasi UAD membawa manfaat bagi para buruh gendong. "Kami mengapresiasi dan semoga bisa membawa manfaat bagi para buruh. Bisa menyegarkan sekaligus memberikan manfaat," ucapnya. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Kukuhkan Pengurus Dan Pengawas Koperasi Wiwara Periode 2018-2020
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengukuhkan Pengurus dan Pengawas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020. Pengambilan sumpah kesembilan orang pengurus dan pengawas tersebut dilakukan di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, kamis (5/4) siang. Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020 diketuai Hari Mochtar didampingi Kadri Renggono sebagai Wakil Ketua, Dwi Aryani sebagai Sekretaris Umum dan Supati sebagai Bendara Umum. Heroe Poerwadi meminta para Pengurus dan Pengawas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020 untuk bisa semakin memperluas manfaat Koperasi. Sehingga Koperasi benar-benar bisa memberikan manfaat dan solusi bagi para anggotanya. "Keberadaan Pengawas dan Pengurus Koperasi yang professional mempunyai posisi penting dalam memajukan dinamika organisasi, mencapai visi misi organisasi, serta dalam menanamkan budaya ber-Koperasi bagi setiap anggota maupun calon anggota," jelasnya. Selain itu, Heroe juga meminta para Pengurus dan Pengawas baru agar mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan koperasi Wiwara, sehingga Wiwara dapat dikelola dengan benar, amanah, profesional dan transparan guna meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Heroe mengingatkan agar para Pengurus dan Pengawas Koperasi Wiawara dapat mengatur waktu sebaik mungkin disela-sela tugas pekerjaan di kantor. Sebab, menurutnya antara pekerjaan dinas di kantor dengan jabatan sebagai Pengurus dan Pengawas Koperasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. "Manjemen waktu menjadi kunci utama sehingga dua hal tersebut dapat berjalan seiring sejalan, sehingga tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan," imbuhnya. Terkait dengan perkembangan dunia usaha dan ekonomi belakangan ini, Heroe meminta agar pengurus Koperasi mampu berinovasi tanpa meninggalkan nuansa Kekeluargaan yang merupakan salah satu ciri khas Koperasi. "Responsivitas terhadap segala kebutuhan konsumen Koperasi harus ditingkatkan sehingga mampu mengakomomdir dan memenuhi keinginan serta kebutuhan para anggota," ucapnya. Demikian pula Aspek Pemasaran juga perlu ditingkatkan, dalam hal ini target jumlah keanggotaan perlu terus digalakkan, mengingat Wiwara merupakan Koperasi Plat Merah sehingga sangat dianjurkan bagi setiap Karywan untuk menjadi bagian didalamnya. "Sehingga melalui Koperasi yang unggul, profesional, sehat dan sejahtera akan menjadi magnet yang besar bagi setiap anggota dalam memenuhi segala kebutuhannya," pungkasnya. Ketua Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020 Hari Mochtar menjelaskan, Pengurus dan Pengawas periode 2018-2020 berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan bulan Maret lalu telah dipilih secara demokratis melalui pemungutan suara secara langsung. Ia bertekad untuk kerjas maksimal dan profesional untuk mendorong kemajuan Koperasi Wiwara. "Semoga Kepengurusan baru ini mampu membawa koperasi Wiwara labih maju dan lebih baik lagi," kata Hari. (Wis/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tim Penilai PIK-R Provinsi DIY kunjungi PIK- R Kapak Gunungketur
Senin (03/04/2018), rombongan Tim Penilai PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) tingkat Provinsi DIY tiba di Gedung YPKY RW 09 Kelurahan Gunungketur disambut dangan tarian nusantara adik-adik dari sanggar Kapayo. Rombongan berjumlah 6 orang tersebut terdiri dari BKKBN (Badan Kependudukandan Keluarga Berencana Nasional) DIY, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY, Forum GenRe DIY dan Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO). Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPKB ) Kota Yogyakarta, Eny Retnowati mengatakan, PIK- R Kapak ini merupakan juara satu tingkat Kota Yogyakarta, dan mewakili Kota di Tingkat Provinsi. PIK-R Kapak ini memiliki beberapa prestasi baik di tingkat Kota Yogyakarta maupun DIY. Ia berharap, kegiatan ini bisa memberikan pembinaan dan membawa kemajuan pada PIK-R Kapak ke tingkat yang lebih tinggi. Tak lupa kami ucapkan terimakasih pada Kecamatan Pakualaman, bapak RW 09 Gunungketur serta peran aktif masyarakat dalam mendukung kegiatan hari ini, ucapnya. Sementara itu Ketua Tim Penilai ujar Didik Sudarmaji mengatakan, Berani dan mau berbuat itu lah yang terpenting untuk remaja- remaja kita. Didik menambahkan, Kota Yogyakarta yang merupakan bagian kota wisata sangat penting untuk terus membentengi para remaja kita dari dampak negatif dari luar dan keberadaan PIK- R ini sebagai bagian solusi meski dari sepersekian ribu solusi yang ada. Monggo kita sama- sama support kepada anak- anak kita ini yang dengan penuh kemauan berbuat sesuatu untuk para remaja dibawah wadah PIK-R, tutup Didik Dalam kesempatan yang sama, Camat Pakualaman Sumargandi menuturkan, Lomba bukanlah tujuan, tujuannya adalah untuk generasi mudanya, mudah- mudahan PIK-R Kapak bisa berkelanjutan dan semakin berprestasi. Profil PIK-R Kapak PIK- R Kapak merupakan singkatan Kauman Pakualaman, Filosofi KAPAK yaitu sebagai penghancur dan pemusnah bahaya TRIAD KRR yaitu Seksualitas,HIV AIDS dan NAPZA Bermarkas di Jl Masjid No 44 Gunungketur Pakualaman Yogyakarta, PIK-R Kapak Berdiri tanggal 23 Januari 2012, berdasarkan SK Lurah Gunungketur no 17/KEP/Tahun 2012. Beragam kegiatan disana seperti Pertemuan rutin, Yandu Remaja, Life Skills, Olahraga, Konseling PIK-R Kapak, Inovasi dan Pembinaan PIK-R Jembatan Prestasi MAN 2 Yogyakarta PIK-R RW 02 Kel Gunungketur Sejak 2012 PIK-R Kapak berhasil meraih sederet prestasi, yakni Juara kelompok terbaik, Juara I Kampanye Kesehatan 2012, Favorit Duta Remaja GenRe Kota tahun 2013, Juara III Duta GenRe DIY 2013, Juara II Evaluasi KB- KS Kota Yogyakarta tahun 2013, Harapan I PIK-R Tahap Tumbuh 2014, Juara III lomba Administrasi PIK-R Kota Yogyakarat 2017, Juara Harapan I Duta Remaja GenRe Kota Yogyakarta 2017, Juara II Duta GenRe DIY 2017, Juara I Ajang Kreatifitas GenRe Jogja 2017, Juara I Lomba Administrasi PIK-R Tingkat Kota Yogyakarta tahun 2018. (Hardiana Pratiwi/Kec Pakualaman).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD Reguler 101 Tahun Anggaran 2018 Tingkat Kota Jogja Resmi Dibuka
Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke " 101 Tahun Anggaran 2018 Kodim 0734/ Yogyakarta resmi dibuka. Upacara pembukaannya digelar di halaman Balaikota Yogyakarta, Jl. Kenari No.56 Yogyakarta, Rabu,(04/04/2018). Drs.Sulistyo SH, CN, M.Si Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra DIY bertindak selaku inspektur upacara dan Komandan Upacara Mayor CHB M.Munasik. Sedangkan Dandim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Rudy Firmansyah S.E, M.M. bertugas membacakan laporan kegiatan TMMD Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs, Sulistyo, mengatakan Program TMMD masih sangat dibutuhkan, karena keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur wilayah sekiranya sangatlah relevan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah ini. Seperti pada sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Sedangkan pada sararan non fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat. Semua itu kita lakukan agar kita bangkit dan terhindar dari ancaman disintegrasi bangsa, dengan menerapkan nilai-nilai luhur bangsa. Pembukaan TMMD Reguler ke-101 tahun anggaran 2018 itu dimeriahkan dengan penampilan sosiotrical tentang perebutan kemerdekaan dan pengisian kemerdekaan RI, drumband dan Bazar. Usai upacara pembukaan, dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi TMMD di wilayah Gambiran, Kelurahan Pandean, Umbulharjo. Letkol Inf Rudy Firmansyah S.E, M.M. mengatakan kegiatan TMMD, TNI sangat dibantu oleh semua elemen masyarakat lain seperti Polri, Hansip, Menwa, LSM dan lainnya. Program TMMD Reguler ke-101 kali ini meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan fisiknya, kata Rudi, adalah pembuatan talud sepanjang 147 meter dengan ketinggian 3 meter di sepanjang sungai Gajah Wong. TNI juga membantu merehab i unit Balai Rukun Warga, 10 unit rumah, 1 MCK dan lantainisasi gedung PAUD. Sedangkan kegiatan non fisik, TNI dibantu Polri, dan warga melakukan sosialisasi penyakit masyarakat (Pekat) dengan nara sumber Polresta Yogyakarta, sosialiasi menangkal fanatisme agama yang sempit dari Kemenag Kota Yogyakarta, sosialisasi belanegara dan cinta tanah air dari Kodim 0734, dan dari dinas terkait di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Rudi menambahkan pertisipasi warga dalam program TMMD ini sangat baik. Dalam sehari sekitar 40 hingga 50 warga ikut membantu para TNI. Jumlah mereka akan bertambah hingga 100 sampai 120 saat hari libur. "Pada saat libur bisa sampai 100 orang. Dan ini terjadi pada saat long week end kemarin Jumat, Sabtu, Minggu kurang lebih 100 samapi 120 orang membantu pekerjaan di talud bronjong ini," terang Rudi. Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 101 Reguler Kodim Kota Yogyakarta 2018 berlangsung dari tanggal 04 April - 03 Mei 2018. Penentuan lokasi sasaran berdasarkan aspirasi masyarakat. Aspirasi ini lalu disaring di tingkat kecamatan dan Koramil, kemudian dibawa ke Kodim dan Pemkot dalam hal ini Walikota. "Jadi, bukan karena pak Dandim yang milih atau pak Wali yang milih atau Pemkot yang milih. Tetapi ini masukan buton up dari masukan masyarakat. Masuk melalui pak Danramil dan pak Camat. Nanti disaring pada level Kodim. Pak Dandim berkoordinasi dengan kami. Jadi urgensitasnya adalah urgensitas masyarakat," jelas Walikota di RTHP Taman Legawong . Walikota berharap masyarakat dapat merawat hasil pekerjaan yang dilakukan dalam program TMMD ini. Untuk itu Walikota akan membuatkan sebuah tetenger agar warga tetap mengingatnya. "Makanya diusulkan ada tetenger, setelah nanti ditutup diberi tetenger agar masyarakat mengingat bahwa dulu saya ikut nyambut gawe disini, sehingga masyrakat ikut merasa memiliki dan mau merawatnya dengan baik," kata Walikota. Pembukaan TMMD dihadiri oleh Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Ida Bagus, Kolonel Lek M.Ikhsan Lo Ahli Dam IV, Maryadi Kejari DIY, Mayor Pas Indra P Lanud Adisucipto, Mayor Cpm Suwati Kaminvet Yogyakarta, Letkol CAJ Rifa Ka Ajen Rem 072/Pmk, Letkol Arh Ananta Kodam IV/Dip, Sugito Ketua Pengadilan Negeri DIY, Andi BPPM DIY,.Arif S Faktori Sarihusada, Kolonel Arm Gatot Dam IV/Dip, Unsur Muspida Kota Yogyakarta, Ketua Persit KCK Cabang XXXIV Ny. Rudy Firmansyah, Kapolresta Yogyakarta, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Aparatur Desa dan masyarakat. Upacara juga diikuti oleh personil Kodim 0734/Yogyakarta 65 Orang, Polresta Yogyakarta 30 orang, Yonif 403/Wp 53 orang, Kav 2 Tank 12 orang, Paskhas AU 40 orang, Yon Armed 18 orang,Den Zibang 8 orang, Yon Zipur 2 orang,Bimob Polda DIY 30 orang, Tim SAR Kota Yogyakarta, FKPPI, Pemuda Pancasila, Banser Kota Yogyakarta, Hamka Darwis, Ormas Relawan MTA, Ormas FKWA, URC Kota Yongyakarta, Paksikaton Kota Yogyakarta, FAKI Kota Yogyakarta, Menwa Kota Yogyakarta, perwakilan Pelajar SMA dan Pamuka. Tema TMMD kali ini : "TNI Manunggal Rakyat Membanggun Karakter dan Kemandirian Bangsa". (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sosialisasi IUMK Sebagai Izin Legalitas UMK, di Kecamatan Gondomanan
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Kecamatan Gondomanan mengadakan Sosialisasi Perundangan Tentang IUMK bersama UMK wilayah Gondomanan. Dalam kesempatan ini Wakil Walikota Heroe Poerwadi, Kepala Kecamatan Gondomanan , dan Konsultan Manajemen dan Bisnis UMKM Kota Yogyakarta, Wiji Nurastuti menghadiri acara ini kamis (5/4). Kegiatan ini membahas mengenai pengarahan dan wawasan perundangan tentang IUMK bagi pemilik UMK yang berada di wilayah Kecamatan Gondomanan.Pengurusan IUMK sangat mudah, pemilik UMK bisa melaksanakan di kecamatan setempat. Dalam pembuatan izin IUMK merupakan "tiket" untuk mendapatkan akses fasilitas-fasilitas lain yang menunjang bagi UMK. Dengan memiliki legalitas yang jelas, pemilik UMK akan memiliki lembaga keuangan baik bank maupun nonbank untuk membantu permodalam usaha. Disamping itu Konsultan Manajemen dan Bisnis UMK Kota Yogyakarta, Wiji Nurastuti mengatakan yang memiliki IUMK bisa digunakan seumur hidup. "yang sudah memiliki IUMK bisa digunakan seumur hidup. Diharapkan UMK mampu memperluas penjualan tingkat nasional bahkan ke international dan UMK mau berinovasi dalam usahanya" katanya. Selain itu sudah ditetapkan peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2016 tentang pendelegasian kepala camat untuk melaaksanakan sebagian urusanke Pemerintah Daerah. Dengan ini UMK yang sudah terdaftar memiliki IUMK, otomatis terdaftar dalam database yang dimiliki Pemerintah Daerah sehingga berkesempatan untuk mendapatkan pendamping maupun program bantuan dari Pemerintah. Kepala Camat Gondomanan Agus Arif Nugroho dalam Kesempatan ini mengatakan, UMK yang berada di wilayah Kecamatan Gondomanan diharapkan kedepannya mampu membuka usahanya tidak hanya satu usaha tetapi mampu bersaing dengan pelaku ekonomi yang lain. "UMK Gondokusuman cukup luarbiasa, saya berharap kedepannya UMK tidak hanya satu, dua, tiga tetapi seterusnya agar mampu bersaing dengan pelaku ekomomi yang lain" ungkapnya. Pada bulan januari 2018 terdapat sekitar 22.707 UMK di kota Yogyakarta, tetapi yang baru tercatat yaitu sekitar 1.629 pelaku usaha serta jumlah pengelola yang telah memiliki IUMK masih yang terendah yaitu hanya sejumlah 16 izin yang memperoleh IUMK di Kecamatan Gondomanan. Oleh sebab itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya berharap sosialisasi IUMK yang dilaksanakan hari ini mampu mengelompokkan pelaku usaha dalam kebersamaan gandeng gendong yang ada di kota Yogyakarta. "saya berharap para UMK mampu berkoordinasi dengan pengurus IUMK agar memiliki sertifikat usaha yang layak. Yang terpenting UMK sanggup mengelompokkan pelaku usaha dalam kebersamaan gandeng gendong" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satu Hari Menjelang Pembukaan TMMD Walikota Meninjau Lokasi TMMD
Sehari sebelum pembukaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti melakukan peninjauan lokasi TMMD di Taman Legawong Kampung Gambiran Kelurahan Pandean, kecamatan Umbulharjo, Selasa, (03/04/2018) sore. Walikota didampingi Komandan Kodim 0734 dan Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Yogyakarta meninjau pembangunan talud sepanjang 40 meter di pinggir sungai Gajah Wong yang sudah mulai dibangun meskipun program TMMD nya belum dibuka. Usai peninjauan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 101 Reguler Kodim Kota Yogyakarta 2018 berlangsung dari tanggal 04 April - 03 Mei 2018. Penentuan lokasi sasaran berdasarkan aspirasi masyarakat. Aspirasi ini lalu disaring di tingkat kecamatan dan Koramil, kemudian dibawa ke Kodim dan Pemkot dalam hal ini Walikota. "Jadi, bukan karena pak Dandim yang milih atau pak Wali yang milih atau Pemkot yang milih. Tetapi ini masukan buton up dari masukan masyarakat. Masuk melalui pak Danramil dan pak Camat. Nanti disaring pada level Kodim. Pak Dandim berkoordinasi dengan kami. Jadi urgensitasnya adalah urgensitas masyarakat," jelas Walikota saat beristirahat di RTHP Taman Legawong . Walikota menambahkan, yang harus digarisbawahi adalah urgensitas program TMMD adalah masyarakat. "Ini adalah urgensitas masyarakat. Memang namanya program TMMD namun urgensitasnya adalah masyarakat karena apa, tujuan TMMD ini adalah untuk mempercepat peningkatan kesejahteraaan masyarakat," tambahnya. Dikatakan, ada masukan dari masyarakat dari 14 kecamatan. Dari situ kemudian berdasarkan urgensitasnya. Setelah dipilih lokasinya kemudian direncanakan dan diprogram dan dianggarkan. Program TMMD seperti ini, menurut Walikota sudah direncanakan setahun sebelumnya. Jadi, walaupun tahun ini ada talud di wilayah kecamatan Danurejan mengalami kelongsoran pada musim penghujan lalu, tidak serta merta dikerjakan dalam program TMMD kali ini. Karena pnegerjaan talud di kelurahan Pandean merupakan program yang telah ditentukan tahun sebelumnya. Sementara perbaikan talud di Danurejan akan diprogramkan lagi pada TMMD berikutnya. "Timbul pertanyaan di Danurejan pada musim hujan kemarin ada Talud yang longsor, ini tidak bisa dipindah kesana kerena sudah diprogram setahun yang alu. Mungkin di TMMD yang berikutnya. Jadi warga jangan kuatir kenapa kok hanya di Umbulharjo. Memang saat ini TNI hadir di kecamatan Umbuharjo di kelurahan Pandean Kampung Gambiran , Taman Legawong," terang Walikota. Walikota berharap masyarakat dapat merawat hasil pekerjaan yang dilakukan dalam program TMMD ini. Untuk itu Walikota akan membuatkan sebuah tetenger agar warga tetap mengingatnya. "Makanya diusulkan ada tetenger, setelah nanti ditutup diberi tetenger agar masyarakat mengingat bahwa dulu saya ikut nyambut gawe disini, sehingga masyrakat ikut merasa memiliki dan mau merawatnya dengan baik," kata Walikota. Sementara itu, Dandim 0734 Letkol Infantri Rudi Firmansyah mengatakan ada 4 sasaran yang dikerjakan dalam kegiatan TMMD kali ini. Keempat sasaran itu adalah pembangunan talud bronjong sepanjang 147 meter lebih, merehap rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni, merehab MCK yang yang tadinya tidak bisa terpakai dan akan dibangun kembali biar bisa digunakan oleh masyarakat kembali, dan merehab Balai desa. "Inilah empat sasaran yang harus dikerjakan dan semuanya urgensi, dan harus selesai dalam jangka waktu 30 hari , mulai dibuka besok tanggal 4 April sampai 3 Mei 2018," ujar Dandim. Rudi menambahkan , kerena talud bronjong yang lumayan panjang dan harus membutuhkan waktu yang cukup, mengharuskan mereka melakukan pra atau menyicil pengerjaan terlebih dahulu."Dari target yang 147 ini , tadi sudah kita lihat bersama, kurang lebih 40 meter yang sudah kita bangun, insya" allah 107 meternya lagi akan kita selesaikan dalam waktu 30 hari sampai dengan tanggal 03 Mei nant," ujar Rudi. Dandim mengatakan dalam mengerjkan talud dan lainnya mereka tidak menemukan kendala. Kendalanya hanya cuaca karena bertepatan dengan musim penghujan. "Selama mengerjakan talud tidak ada. Kendalanya hanyalah cuaca atau hujan. Karena kali Gajah wong ini akalu hujan arusnya deras dan besar. Namun sampai detik ini , alham"dulillah tidak ada yang terkendala. Ini berkat kerjasama dan bahu membahu antara TNI, masyarakat , Tokoh dan semua stake holder yang ada. Sudah Kita lihat hasilnya tadi semua sudah sangat baik memuaskan,"katanya. Rudi menambahkan pertisipasi wrag dalam program TMMD ii sangat baik. Dalam sehari sekitar 40 hingga 50 warga ikut membantu para TNI. Jumlah mereka akan bertambah hingga 100 sampai 120 saat hari libur. "Pada saat libur bisa sampai 100 orang. Dan ini terjadi pada saat long week end kemarin Jumat, Sabtu, Minggu kurang lebih 100 samapi 120 orang membantu pekerjaan di talud bronjong ini," terang Rudi. Program TMMD yang rencananya berjalan sebulan penuh ini akan dibuka pada tanggal 04 April 2018 dan berakhir 03 Mei 2018. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Menko Puan Berikan Bantuan PMT dan PKH di Kota Yogya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membagikan bantuan Pembagian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita serta bantuan sosial Program Keluarga Harapan PKH nontunai di Kota Yogya dengan jumlah penerima 12.122 keluarga. Penyerahan bantuan ini di selenggarakan di Madrasah Mualimat, Selasa (3/4). Pemberian bantuan ini dalam rangka penguatan kepada ibu-ibu untuk mendidik anak sebagai generasi masa depan Pada kesempatan tersebut Puan menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementrian PMK secara konsisten akan terus memastikan program ini terlaksana dengan baik dengan target penyaluran kepada Ibu-ibu penerima manfaat sebagai pendidik terbaik putra putri calon penerus bangsa. Puan juga meminta agar pedanping PKH menggencarkan sosialisasi dan edukasi penyaluran bantuan sosial nontunai. Menurutnya penerima manfaat tidak hanya diberikan bantuan tetapi juga harus terus menerus diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai program bantuan sosial yang kini mulai disalurkan secara nontunai. Bimbing mereka bagaimana menggunakan rekening bantuan sosial, bagaimana merencanakan keuangan keluarga, apa manfaat menabung dan yang tidak kalah penting adalah juga cara menyampaikan pengaduan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, katanya. Ia berharap agar penyaluran bansos nontunai berjalan lancar dan diterima dengan baik oleh penerima manfaat, upaya sosialisasi harus terus dilakukan sehingga akses masyarakat kepada jasa layanan keuangan menjadi terbuka, kegiatan ekonomi meningkat dan masyarakat sejahtera. Ini tugas pendamping PKH untuk sosialisaikan. Harus aktif mendatangi dan memberi sosialisasi kepada ibu-ibu penerima bantuan. Jangan sampai salah karena satu pendamping harus memberikan sosialisasi kepada paling sedikit 200 penerima PKH, kata Menko PMK. Kedatangan Puan kali ini didampingi oleh Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, Wakapolri, Syafruddin, dan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan jika di Kota Yogyakarta, PKH telah dilaksanakan sejak tahun 2011 dengan menyasar lima Kecamatan yakni Umbulharjo, Mantrijeron, Gedongtengen, Mergangsan dan Tegalrejo. Namun hingga kini, lanjutnya telah menjangkau empat belas kecamatan di kota Yogyakarta dengan jumlah total keluarga peserta PKH sebanyak 12.122 KPM. "Program tesebut kami rasakan sangat efektif guna memotivasi warga masyarakat untuk hidup lebih layak dan mandiri, sehingga menjadi warga yang lebih berdaya" ungkapnya Menurutnya keberadaan PKH mampu menjadi perpanjangan tangan Pemerintah dan para penggiat sosial dalam memecahkan problematika sosial di masyarakat. "Pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakan berbagai upaya untuk mewujudkan kondisi tersebut, salah satunya melalui PKH" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Giwangan Ikuti Lomba Evaluasi Perkembangan Tingkat Kota
Kota Yogyakarta sebagai kota yang berkembang tentu tidak lepas dari peran kelurahan. Untuk melihat perkembangan kelurahan yang ada di Kota Yogya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar seleksi Lomba Kelurahan Terbaik 2018 tingkat kota. Kali ini giliran Kelurahan Giwangan yang berkesempatan untuk mewakili Kecamatan Umbulharjo Kota Yogya untuk mengikuti lomba tersebut. Penilaian lomba tersebut dilaksanakan pada hari ini, Rabu (4/4) bertempat di halaman kantor Kelurahan stempat. Ketua Tim Juri perlombaan tersebut, Zenni Lingga mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk melihat profil kelurahan yang ideal sesuai dengan perkembangan nyata. "Lomba tersebut juga untuk melihat kelurahan mana saja yang nantinya dapat menjadi lab site atau kelurahan percontohan di masing-masing wilayah di Kota Yogya. Untuk proses penjurian, lanjutnya, akan dilihat berdasarkan tiga indikator utama yakni pemerintahan, masyarakat dan wilayah. "Penilaiannya meliputi evaluasi bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan," katanya. Sementara pelaksanaan evaluasi perkembangan Kelurahan dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari tingkat Kecamatan, tingkat Kota sampai dengan tingkat Provinsi. "Kelurahan Giwangan sudah masuk 5 besar dari 45 Kelurahan se Kota Yogya, setelah ini akan di saring lagi menjadi 2 besar, dan selanjutnya akan di ikutkan lomba tingkat provinsi" kata Zenni. Menurutnya evaluasi atau lomba kelurahan ini tidak hanya ditujukan untuk meraih hasil akhir, tetapi jauh lebih penting dari itu, adalah agar kinerja dan sinergi aparatur pemerintah dan masyarakat dapat terjalin dengan baik dan berkesinambungan. Evaluasi perkembangan kelurahan ini juga sangat relevan dengan program pembangunan yang sedang dijalankan Pemkot Yogya saat ini, yakni menjadikan Kecamatan dan Kelurahan sebagai pusat layanan masyarakat sebagai bentuk perbaikan kualitas pelayanan publik. Ia menambahkan jika evaluasi perkembangan kelurahan merupakan salah satu upaya untuk memotivasi dan mengukur kinerja aparatur pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam rangka menyempurnakan data administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di lingkup kelurahan. "Selain itu,juga sebagai bentuk upaya peningkatan daya saing, inovasi dan motivasi kelurahan dalam memberdayakan berbagai potensi di lingkungannya" katanya. Ia berharap Kelurahan Gambiran dapat meraih prestasi terbaiknya pada lomba tersebut. Pada kesempatan ini Lurah Giwangan, Suradi memaparkan tentang situasi yang ada di kelurahannya tersebut, selain prestasi, juga masyarakat di Kelurahannya banyak melakukan inovasi, sehingga kawasan sekitar menjadi lebih dikenal. Selain itu dari segi kesehatan Kelurahan Giwangan sudah tersedia Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di setiap rumah. "Untuk pemberdayaan di Kelurahan ini juga sering diadakan pelatihan, seperti membuat abon kluwih, ayam kremes dan roti kering" katanya. Sementara untuk system pemerintahannya, Ia mengatakan di Kelurahan Giwangan sudah terlaksana dengan baik seperti pelaksanaan laporan online, pembinaan kedisiplinan pegawai, penataan kearsipan dan pembahasan pendidikan. Melihat semangat dan program kerja kelurahan Giwangan yang penuh dengan persiapan secara matang, Suradi mengaku optimis kelurahannya mampu meraih juara 1 dalam lomba tersebut sehingga bisa mewakili Kota Yogya di tingkat provinsi. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Antusiasme Warga dalam Pembukaan TMMD Reguler ke – 101
Upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-101 Kodim 0734/Yogyakarta berlangsung meriah. Upacara yang digelar di Lapangan Balaikota Yogyakarta tersebut sudah selesai dilaksanakan, namun hal tersebut masih menyisakan sedikit cerita. Antusiasme warga yang terlihat pada upacara pembukaan TMMD tersebut. Meskipun cuaca panas terik menyengat, Warga tumpah ruah di lapangan bersama sanak keluarga mereka untuk menyaksikan aneka hiburan yang di sajikan oleh panitia usai digelarnya upacara. Pasalnya kegiatan/acara seperti ini jarang dan belum pernah ada sebelumnya digelar di Balaikota. Usai pelaksanaan upacara pembukaan, ditampilkan Mancing Band dari SMP Muhammadiya 7 Kotagede yang melibatkan 50 orang siswa/siswi sekolah menengah tersebut, dan Sosiodrama yang mana melibatkan komonitas Jogja 45 dan Anggota Kodim 0734/Yogyakarta lebih kurang 40 orang dan Bergodo dari Kelurahan Pandeyan, acara tersebut mampu menghibur dan memukau para tamu undangan serta masyarakat yang hadir. Pembina Marcind Band SMP Muhammadiyah 7 Kotagede Bapak Jongky menyampaikan, bahwa ia merasa sangat bangga dapat menghibur tamu undangan dan warga masyarakat yang menonton terutama tamu kehormatan serta tamu undangan lainya." Bangga dapat Tampil di acara besar ini," ungkapnya. Sementara itu, Dandim 0734/Yogyakarta dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada tim marcing band dari SMP Muh 7 Kotagede dan Komonitas Jogja 45, yang sudah ikut ambil bagian dalam memeriahkan pembukaan TTMD Reguler ke " 101 Tahun 2018. " Ini bukti kemanunggalan antra TNI dan rakyat sehingga acara ini dapat berlangsung sukses dan meriah sekali," Ungkap Letkol Rudy Firmansyah S.E, M.M. Disamping pelaksanaan pembukaan TMMD Ke 101, Kodim 0734/Yogyakarta pada kesempatan itu juga menyelenggarakan bazar murah yang berkerjasama dengan Dinas terkait. selain itu juga ada aneka pameran produk unggulan masyarakat khas yogyakarta. (Tim TMMD)