Senin 00/00/0000 00:00 WIB |
Pemkot Kembali Lepas PNS Purnabakti
Sebanyak 25 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memasuki purnabakti di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima SK (Surat Keputusan) Pensiun terhitung 1 februari 2018. Penyerarahan SK dilakukan Wakil Walikota Heroe Poerwadi pada Apel Karyawan Pemkot di halaman Balaikota, rabu (17/1).
"Atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan dedikasi Bapak dan Ibu selama ini dan merupakan kebahagiaan bahwa Bapak dan Ibu dapat tuntas mengakhiri tugas dengan baik," sambutnya.
Wawali berpesan, pensiun bukan berarti dharma bhakti pegawai sudah tidak dibutuhkan lagi, tetapi justru masyarakat luas sangat mengharapkan bimbingan dan tauladan mereka yang telah berpengalaman dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Ia juga mengajak para calon purna tugas untuk mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Antara lain dengan melakukan kegiatan ekonomi dengan berbisnis, kegiatan produksi dengan menciptkan lapangan kerja maupun dengan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
Wawali kembali menuturkan, purna tugas bukanlah alasan untuk berhenti melakukan aktivitas yang produktif, Purna tugas adalah kesempatan yang luas bagi para pensiunan untuk semakin mengasah potensi yang dimiliki ditengah keluarga dan masyarakat.
Pembekalan seperti ini, sambungnya, layak dilakukan agar para calon pensiunan akan semakin mudah dalam melakukan penataan kehidupan setelah tidak bekerja nanti.
Apel Awal Tahun
Seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta pagi ini mengikuti apel bulanan sekaligus menjadi apel pertama di tahun baru 2018. Bertindak selaku inspektur upacara, Wakil Walikota Heroe Poerwadi memberikan arahan kerja.
Ia menghimbau untuk menyambut tahun anggaran di awal 2018 ini dengan penuh semangat baru, energi baru, serta mengedepankan Esprit de Corps atau rasa memiliki dari setiap insan aparatur Pemerintah Kota Yogyakarta.
"Saat ini Dunia sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja, termasuk dalam pelayanan publik tidak lagi linear," imbuhnya.
Untuk itu salah satunya Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi fenomena tersebut dengan penerapan e-office yang telah diberlakukan secara menyeluruh, serta konsep Jogja Smart City.
Selain itu, Walikota meminta seluruh OPD, khusunya yang bersentuhan langsung dengan penanggulangan kebencanaan, beserta para relawan agar memberikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan potensi bencana, seperti longsor maupun banjir, akibat cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan.
"Sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, bahwa diperkirakan pada Januari 2018 merupakan puncak musim hujan," tandasnya. (Wis/Tam)