Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Malam Minggu Nonton Pentas Kangen Jogja 21 April 2018
Pentas seni yang rutin diadakan pada hari sabtu, dalam satu bulan sekali oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta ini akan diselenggarakan pada tanggal 21 April 2018. Bertempat di Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret, Benteng Vrederburg. Acara Pentas Kangen Jogja dimulai pada pukul 19.00 - 22.00 WIB. Tidak hanya kesenian asli dari Yogyakarta, melainkan ada juga kesenian dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia yang dipentaskan setiap bulannya. Acara Pentas Kangen Jogja diadakan guna menambah minat kunjung wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. hal ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan rutin setiap bulan kepada masyarakat Yogyakarta dengan mempersembahkan budaya-budaya Yogyakarta dan juga dari seluruh Indonesia.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
PARADEKAVE Pameran Desain Komunikasi dan Visual 5-7 April 2018
Pameran Desain Komunikasi Visual Akademi seni rupa dan desain MSD Yogyakarta dengan teman "Problem Solver" yang akan diselenggarakan pada : hari/tanggal: Kamis - Sabtu, 5 - 7 April 2018 di Taman Budaya Yogyakarta Pembukaan pada 5 April 2018 pada pukul 19.00 WIB. Akan ada pameran, creative market, live musik, workshop, lomba, creative sharing, dan lain-lain Gratis sumber IG: @Paradekave
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
NATAS TRAVEL FAIR 2018 di Singapura
Acara NATAS TRAVEL FAIR 2018 yang diadakan di Singapura mulai dari tanggal 23 maret 2018-25 maret 2018 sukses di gelar. acara tersebut diikuti oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bersama dengan BP2KY (Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta) dan sejumlah stakeholder dari Kota Yogyakarta. Keikutsertaan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bersama dengan BP2KY dan sejumlah stakeholder pariwisata dari Yogyakarta yaitu untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk menambah minat kunjung wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Table Top Jogja Day Malang Sukses di Gelar
Acara Table Top Jogja Day Malang yang di gelar pada tanggal 6 Maret 2018 sukses dilaksanakan. acara di buka langsung oleh wakil walikota Yogyakarta, Bapak Drs. Heroe Poerwadi, MA. di Hotel The 101 Malang. Table Top Day ini merupakan salah satu kegiatan promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Jadwal Gelar Seni Tradisi TBY 24-25 Maret 2018
Gelar Seni Tradisi Maret 2018 Hari Sabtu - Minggu, 24 - 25 Maret 2018 | Pukul 11.00 WIB - selesai di Halaman Taman Budaya Yogyakarta Acara ini terbuka untuk umum (Free)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Jadwal Pagelaran Wayang Kulit Durasi Singkat Museum Sonobudoyo Maret 2018
Jadwal Pagelaran Wayang Kulit Durasi Singkat Museum Sonobudoyo Bulan Maret 2018 Tiket : Rp 20.000/orang (Domestik - Mancanegara) Pukul : 20.00 - 22.00 WIB Lokasi : Pendhapa Timur Museum Sonobudoyo Sumber : visitingjogja.com
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Atraksi Kesenian Malioboro Menampilkan Seni Calung dan Tari Daerah
Atraksi Kesenian Malioboro yang diselenggarakan UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro pada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bukanlah yang pertama kali diadakan. Acara tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggerakan 10 kali dalam satu tahun sejak tahun 2017 lalu. Adapun Atraksi Kesenian Malioboro tanggal 27 Februari 2018 dilaksanakan di selasar Mall Malioboro pukul 19.45- 22.30 WIB dimeriahkan oleh komunitas seniman angklung Malioboro "Calung Funk" dan tari daerah dari Romansa UMBY dengan menampilkan tari Betawi "Lenggang Nyai" dan tari Sunda "Jaipong". Atraksi Kesenian Malioboro selama ini diselenggarakan saat weekdays sebagai hiburan bagi wisatawan yang berkunjung ke Malioboro di luar weekend. Acara ini lebih menekankan pada keestetikaan serta keberagaman seni budaya yang dibawakan secara kreatif dan menarik oleh talents. Tentu saja ini menjadi daya tarik para pengunjung Malioboro dan memberikan nilai tersendiri tentunya bagi UPT Malioboro dalam memberikan hiburan yang positif bagi wistawan dan publik internal Malioboro. (ff/as)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
SelasaWage5Malioboro Malioboro Bersolek Menyambut Imlek
Pemerintah Kota Yogyakarta bersama seluruh elemen publik internal Malioboro melaksanakan kegiatan yang menjadi agenda rutin setiap 35 hari sekali, yaitu Selasa Wage yang saat ini sudah diselenggarakan untuk kelima kalinya. Selasa Wage merupakan kegiatan dimana Malioboro diistirahatkan selama 1 x 24 jam dari segala kegiatan pelaku usaha di Malioboro selain toko, sehingga bebas dari aktivitas PKL (Pedagang Kali Lima), becak, andong, seniman, dan pedagang. Biasanya, Selasa Wage diisi dengan kegiatan kerja bakti reresik Kawasan Malioboro juga sarasehan paguyuban. Adapun #SelasaWage5Malioboro tanggal 13 Februari 2018 berfokus pada persiapan menyambut Hari Besar Imlek yang jatuh pada tanggal 16 Februari 2018 dengan dilakukannya pemasangan lampion di 28 titik sepanjang Kawasan Malioboro juga reresik di Kampung Ketandan yang menjadi pusat dari acara Pekan Budaya Tionghoa 2018. Selain diikuti oleh publik internal Malioboro seperti PKL, becak dan andong, dalam #SelasaWage5Malioboro juga terdapat partisipasi dari pihak eksternal yaitu Grab, Bank Jogja, SD Pujokusuman, SD Budi Utama, dan MKAJ (Manggala Kasya Ambuka Jagad) yang semuanya kurang lebih berjumlah 200 orang. Dalam Selasa Wage sebelumnya juga telah diikuti oleh Gojek, SMA N 1 Yogyakarta, dan Bank BPD. Kegiatan Selasa Wage bukan semata-mata kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta, akan tetapi, kegiatan tersebut menjadi media kerja sama dan sinergi antara pemerintah dengan publiknya. Selain publik internal dan eksternal, turut serta pula Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Yogyakarta seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum dengan bantuan tenaga dan tanki air untuk penyemprotan Kawasan Malioboro, baik pedestrian maupun jalur lambat. (ff/as)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Jogjavaganza 2018 Berhasil Digelar dengan Sukses
DINPAR KOTA JOGJA - Salah satu kegiatan dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta yang baru perdana digelar di awal tahun ini yaitu Jogjavaganza 2018 terlaksana dengan lancar dan sukses. Kegiatan terlaksana pada tanggal 10 Februari 2018 untuk acara pre event Jogjavaganza 2018 Fun Healthy & Fun Night Run 5K untuk tanggal 20-23 Februari 2018 dilaksanakan acara Table Top yang mendatangkan 120 pembeli dari seluruh Indonesia. Acara Jogjavaganza 2018 ini melibatkan berbagai pelaku pariwisata yang ada di Kota Yogyakarta yang bertujuan untuk membantu memasarkan serta mempromosikan para pelaku pariwisata tersebut. Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyiasati bahwa di awal tahun ini adalah "low session" untuk kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta untuk itu acara Jogjavaganza 2018 ini digelar sebagai wadah untuk memfasilitasi pelaku pariwisata di Kota yogyakarta, khususnya pada saat "low session". Mulai dari hotel berbintang, non bintang, travel agent, objek wisata, serta pusat oleh-oleh utntuk melakukan B2B pada acara Table Top dan kunjungan kebeberapa destinasi di Kota Yogyakarta. Acara Jogjavaganza 2018 ini akan menjadi event tahunan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta karena terselenggaranya event ini menjadikan para pelaku wisata di Kota Yogyakarta tidak perlu risau menghadapi "low session" pada setiap tahunnya.(A3/FA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Tugu Yogyakarta bukan tugu sembarangan
Tugu Yogyakarta merupakan penanda batas utara kota tua Yogya. Tugu Yogya bukanlah tugu sembarang, tapi tugu Yogya ini adalah tugu yang memiliki mitos yang sangat bersejarah dan sejuta misteri di dalamnya, sehingga menjadi salah satu keistimewaan yang dimiliki kota Yogya. Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan awalnya mempunyai nama Tugu Golong Gilig dan sekarang dikenal juga dengan istilah "tugu pal putih" (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Sejarah Tugu Yogya dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, pendiri kraton Yogyakarta yang mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi. Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan.Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), hingga akhirnya dinamakan Tugu Golong-Gilig.Keberadaan Tugu ini juga sebagai patokan arah ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I pada waktu itu melakukan meditasi, yang menghadap puncak gunung Merapi. Bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentuk tiang silinder yang mengerucut ke atas, sementara bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar, sedangkan bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu golong gilig ini pada awalnya mencapai 25 meter. Kondisi Tugu Yogya ini berubah total pada 10 Juni 1867, di mana saat itu terjadi bencana alam gempa bumi besar yang mengguncang Yogyakarta, yang membuat bangunan tugu runtuh. Runtuhnya tugu karena gempa inilah yang membuat keadaan dalam kondisi transisi karena makna persatuan benar-benar tak tercermin pada bangunan tugu. Pada tahun 1889, keadaan Tugu benar-benar berubah, saat pemerintah Belanda merenovasi seluruh bangunan tugu. Kala itu Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan pun menjadi lebih rendah, yakni hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itulah, tugu ini disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih. Perombakan bangunan Tugu saat itu sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja, namun melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang berlangsung sesudahnya, akhirnya upaya tersebut tidak berhasil. Referensi https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Yogyakarta https://jogjaistimewa.weebly.com/sejarah-tugu-jogja.html Google Maps https://goo.gl/maps/LuhASUo7yhD2 atau
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Kangen Nyawang Rembulan Jogja
Sajian bertema berbeda akan disuguhkan di penghujung bulan Oktober 2017 ini. Kangen Jogja akan menampilkan atraksi dari Kecamatan Tegalrejo, pada Sabtu malam tanggal 28 Oktober 2017, di titik nol kilometer kota Yogyakarta. Tidak jauh dari situ, tepatnya di Taman Pintar, gelaran bernuansa sains dengan Tema Jogja Nyawang Rembulan turut memeriahkan InOMN (International Observe The Moon Night), pada waktu yang bersamaan. Melihat atraksi kesenian di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, atau mengamati indahnya bulan menggunakan teleskop, keduanya sama menarik. Sedia payung dan semoga tidak turun hujan.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Nikmati Malam bersama Atraksi Kesenian Malioboro
Beberapa kali dalam setiap bulan, UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro pada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggelar pentas seni di Kawasan Malioboro bertajuk "Atraksi Kesenian Malioboro". Acara digelar pada malam hari, berlokasi di kawasan Malioboro, baik pedestrian sisi timur, sisi barat, maupun di Halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY yang berdekatan dengan kantor UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro. Atraksi Kesenian Malioboro yang menampilkan seni-seni pertunjukkan dimaksudkan sebagai daya tarik dan media hiburan bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Malioboro pada hari-hari kerja (weekday), tidak hanya pada malam akhir pekan yang memang biasanya banyak dijumpai kesenian-kesenian di sepanjang Malioboro. Adapun Atraksi Kesenian Malioboro yang terdekat akan digelar pada Rabu, 11 Oktober 2017 di pedestrian depan kantor Dinas Pariwisata DIY mulai pukul 19.30 - 22.30 dengan kesenian musik keroncong dan tari tradisional. Adapula doorprize bagi pengunjung yang beruntung. So, let's come and join! (ff)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
Malioboro Coffee Night Meriahkan HUT ke-261 Kota Yogyakarta
Nanti malam (Senin, 2 Oktober 2017) hingga esok hari, tepatnya pukul 22.00 - 06.00 WIB, Prawiro Coffee Festival bekerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar event "Malioboro Coffee Night" yang bertempat di pedestrian Malioboro (depan Malioboro Mall). Acara dilaksankan dalam rangka memperingati International Coffee Day pada 1 Oktober, juga menyambut HUT ke-261 Kota Yogyakarta pada 7 Oktober. Event yang diikuti oleh sekitar 40 tenant kopi ini menyuguhkan 10.000 cup kopi secara gratis untuk wisatawan maupun pecinta kopi yang berkunjung ke Malioboro malam nanti. Pengunjung dapat menikmati cita rasa kopi dari berbagai daerah di nusantara juga internasional, sambil mendengarkan live music dan pentas musisi tradisional. Selain itu, ada pula diskusi kopi sebagai media edukasi dan sharing, juga pembagian doorprize. Bagi wisatawan maupun coffee lovers yang hendak bergabung dalam Malioboro Coffee Night, dapat memarkirkan kendaraan roda 2 di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali dan di Jl. Perwakilan (utara Malioboro Mall) untuk kendaraan roda 4. (ff)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
SelasaWage1Malioboro Reresik Malioboro
Akhir September yang lalu, tepatnya pada Selasa Wage, 26 September 2017, Pemerintah Kota Yogyakarta bersama seluruh elemen publik internal Malioboro melakukan kegiatan #SelasaWage1Malioboro "Reresik Malioboro". Aktivitas tersebut menjadi kegiatan pertama dari #SelasaWageMalioboro sekaligus untuk menyambut HUT ke-261 Kota Yogyakarta. #SelasaWageMalioboro merupakan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengistirahatkan Malioboro selama 1 x 24 jam dari seluruh aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL), pedagang asongan, becak dan andong, serta seniman Malioboro. Selasa Wage dipilih karena bertepatan dengan hari pengangkatan Sri Sultan Hamengkubuwono yang ke X. Nantinya, #SelasaWageMalioboro akan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap 35 hari sekali. Kegiatan #SelasaWage1Malioboro "Reresik Malioboro" tidak semata-mata dilakukan oleh pemerintah, melainkan merupakan bentuk sinergi kerja sama antara pemerintah dengan publik, khususnya publik internal Malioboro. "Reresik Malioboro" dimulai pada pukul 00.00 WIB yang diawali dengan aksi ruwatan oleh komunitas Malioboro, dilanjutkan dengan apel yang dipimpin oleh Walikota Kota Yogyakarta dan diikuti oleh seluruh elemen Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta perwakilan dari setiap komunitas Malioboro. Guna men-steril-kan kawasan Malioboro dari aktivitas perdagangan, penyisiran dilakukan oleh rekan Jogoboro untuk menghimbau PKL agar segera menutup lapaknya, juga berlaku untuk pedagang asongan, becak dan andong, serta seniman Malioboro untuk menghentikan aktivitasnya. Pagi harinya pukul 06.00 WIB kegiatan kerja bakti reresik Malioboro dilakukan hingga pukul 08.00 WIB. Setelah itu pengawasan dan pejagaan dilakukan kembali oleh Jogoboro agar Malioboro tetap "bersih" hingga pukul 24.00 WIB. (ff)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Pariwisata
HUT 261 KOTA JOGJA Kopi Gratis Sepanjang Malam
2 Oktober 2017, 22.00 WIB - 07.00 WIB Setelah sukses dengan gelaran event Prawiro Coffee Festival #1 memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia kemarin, Komunitas Kopi Nusantara kembali akan menyajikan ribuan kopi gratis sepanjang malam di Malioboro. Kali ini dalam rangka memeriahkan International Coffee Day yang jatuh pada tanggal 1 Oktober, dan HUT Ke 261 Kota Yogyakarta yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2017. Dalam event yang akan digelar hari Senin malam, 2 Oktober 2017 ini, disediakan puluhan kedai yang menyajikan beragam keunikan citarasa kopi nusantara yang mendunia, mulai dari kopi lokal Jogja, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatra dan Jakarta. Tak lupa, sisi edukasi kepada masyarakat tentang kopi diselipkan juga dalam event ini. Tentang seluk beluk kopi Indonesia dengan kualitas terbaik, petani kopi, penggiat kopi dan industri yang terkait. Tidak hanya kopi saja yang dapat dinikmati dengan gratis, pengunjung juga akan disuguhi sajian pentas musikus jalanan, seniman, kartunis dan tebaran doorprize. Jogja Kota Pariwisata, Jogja Kota Pelajar, Jogja Kota Seni Budaya, Jogja Berhati Nyaman. Lovecoffeesomuch.