Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DPPMPA dan GOW Menggelar Seminar Peningkatan Kapasitas Perempuan Di Era Modern 2020
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan, Perlindungan dan Anak (DPPMPA) bekerjasama dengan Gerakan Organisasi Wanita (GOW) mengadakan Seminar Peningkatan Kapasitas Perempuan Di Era Modern 2020 yang di hadiri oleh Gusti Kandjeng Ratu Hemas, Ketua GOW Tri Kirana Muslidatun dan Plt Kapala Dinas Octo Nor Arafat DPPMPA bertempat di Hotel Ayola Tasnem Yogyakarta, Sabtu (14/7). Peran perempuan di era globalisasi sangat penting, mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Indonesia sangat pesat. Perbedaan jaman pastilah berpengaruh terhadap segala sendi kehidupan. Baik dalam kehidupan manusia maupun makhluk sosial. Keterlibatan perempuan yang hadir dalam acara ini diharapkan membawa kemajuan bagi perempuan yang lainnya. Masih tingginya angka kekerasan di indonesia yang ada di Yogyakarta Plt Kapala Dinas DPPMPA Octo Nor Arafat mengatakan perempuan memiliki posisi yang baik bisa melakukan hal yang positif bagi keluarga dan masyarakat. Octo Nor Arafat mengapresiasi acara ini sebagai pencerahan bagi semua anggota organisasi perempuan di Yogyakarta. "saya mengapresiasi acara ini sebagai pencerahan semua anggota organisasi perempuan yang ada di Yogyakarta" ungkapnya. Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tri Kirana Muslidatun mengatakan, sebagai perempuan dan istri harus mengikuti perkembangan jaman agar mengerti prilaku anak-anak di era globalisasi sepeti ini. "kita sebagai istri harus mengkuti jejak yang ada di anak kita, terjalin komunikasi ibu dan anak menyambung saat sedang berbicara" ungkapnya. Selain itu Tri Kirana Muslidatun juga menyampaikan bahwa perempuan selain sebagai istri mampu memahami perkembangan yang dilakukan keluara terutama anak dan suami. "sebagai istri harus kita pahami sedemikian rupa perkembangan yang dijalani sang suami istri" ungkapnya. Menjadi perempuan di era globalisasi menjadi sebuah tantangan. Semakin canggih dan majunya jaman membuat perempuan diharuskan meningkatkan kecerdasan agar menjadi bekal untuk kehidupan dan keluarga. Tri Kirana Muslidatun menambahkan perempuan adalah Insan sosial, insan politik dan ekonomi. "perempuan adalah Insan sosial, insan politik dan ekonomi. Perempuan bisa mampu mandiri secara ekonomi untuk kehidupan yang lebih layak untuk anak dan juga bisa merangkap menjadi insan politik"ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
ALEKSA Jaring Kerjasama dengan Perpustakaan Banjar Wilopo Kraton Ngayogyakarta
Perpustakaan Kota Yogyakarta melakukan kunjungan ke Perpustakaan Banjar Wilopo Tepas Kawedanan Hageng Punokawan Widyabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kunjungan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Forum Komunikasi Arsiparis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Rombongan yang didampingi oleh budayawan KRT Jatiningrat atau yang lebih akrab disapa Romo Tirun ini diterima oleh Penghageng II Kawedanan Hageng Punokawan Widya Budaya, KRT Purwodiningrat beserta para abdi dalem. Pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Pelestarian Koleksi Pustaka dan Naskah Kuno, Ismawati Retno, SIP, MA mewakili Perpustakaan Kota Yogyakarta menyampaikan upaya penjajagan kerjasama terkait pengelolaan naskah kuno. "Naskah kuno milik Perpustakaan Banjar Wilopo Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan bagian dari kekayaan bahan pustaka lokal konten Yogyakarta. Dengan demikian memungkinkan dilakukan kerjasama dalam layanan ALEKSA (ada koleksi lokal konten Yogyakarta) di Perpustakaan Kota Yogyakarta," kata Ismawati. Pihak Kraton yang disampaikan oleh KRT Purwodiningrat menyambut baik gagasan kerjasama yang disampaikan oleh Perpustakaan Kota Yogyakarta. Menurutnya jalinan kerjasama ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang naskah kuno yang dimiliki oleh Kraton Ngayogyakarta. Sementara Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, SE, MM menjelaskan bahwa sebagai perpustakaan umum tingkat kota, Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki tugas untuk menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat, sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik. Melalui layanan ALEKSA disediakan bahan pustaka bermuatan sumber pengetahuan atau informasi berspesifikasi tema lokal. "Penjajagan kerjasama ini menjadi satu langkah nyata bagi Perpustakaan Kota Yogyakarta untuk upaya pelestarian terhadap indigeneous knowledge (pengetahuan lokal) tentang Yogyakarta. Harapan saya hal ini akan mendorong kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal," ujarnya. Diketahui bahwa saat ini terdapat kurang lebih 300 naskah kuno di Banjar Wilopo berupa manuskrip yang tertulis dalam huruf dan Bahasa Jawa. Naskah kuno tersebut belum semua dilakukan alih media dan transkripsi. Sebagian yang sudah dilakukan, adalah hasil kerjasama dengan Leipzig Jerman beberapa tahun lalu. Hasil kerjasama ini telah menghasilkan buku katalog induk naskah-naskah nusantara yang diterbitkan 2002. Pelestarian naskah kuno di Perpustakaan Banjar Wilopo telah dilakukan melalui kegiatan fumigasi dan konservasi serta transliterasi. (Ismawati Retno/Dinas Perpustakaan dan Kearsipan)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Rekrutmen Volunteer untuk Perayaan HUT Kota Yogyakarta ke-262
Mari bergabung menjadi bagian dalam perayaan HUT Kota Yogyakarta Ke-262 dengan menjadi #volunteerHUT262jogja HUT Kota Yogyakarta ke -262 di laksanakan pada tanggal 7 Oktober 2018. Volunteer dibagi beberapa divisi sesuai kebutuhan. Adapun divisi nya : A. Divisi Fotografi B. Divisi Konsumsi Registrasi C. Divisi Titik Start D. Divisi Titik Finish E. Divisi Lintasan Persyaratan pendaftaran Volunteer HUT Kota Yogyakarta ke - 262 : 1. WNI Usia 18-35 tahun 2. Sehat jasmani maupun rohani 3. Kuat secara fisik maupun mental 4. Mampu bekerja secara individu maupun tim secara profesional 5. Memiliki passion dalam event seni budaya 6. Memiliki camera pribadi ( untuk divisi fotografi ) 7. Bersedia ditempatkan dibeberapa venue selama acara 8. Bersedia mentaati peraturan dari koordinator Volunteer dan koordinator divisi 9. Diutamakan yang mempunyai pengalaman dibidang Event . . Form Pendaftaran bisa di isi ke link : http://bit.ly/FormPendaftaranVolunteerHut-262 . . Rekruitmen Volunteer di buka sampai tanggal 1 Agustus 2018. Kuota terbatas hanya 300 peserta Volunteer. Peserta yg lolos akan di umumkan via sosmed IG @ticjogjakota . More info : Septianingtyas (0857-2992-0006)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Raih BKN Award 2018
Pemerintah Kota Yogyakarta berhasil meraih penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award untuk kategori Kabupaten/Kota Tipe A bersama Kabupaten Banyuwangi, Kota Balikpapan, Kota Tangerang, dan Kota Sorong. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana kepada Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri pada acara Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian yang dihelat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang pada hari Rabu (11/7). Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri berharap prestasi tersebut dapat menjadi pemicu semangat bagi Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) untuk dapat meningkatkan kinerjanya lagi di masa mendatang. "Penghargaan ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota telah berada di jalur yang benar dalam melaksanakan pengelolaan kepegawaian, harapannya BKPP terus meningkatkan kinerjanya" Tutur Titik Biro Hubungan Masyarakat BKN, Muhammad Ridwan dalam rilisnya mengungkapkan, penghargaan tersebut diberikan kepada Instansi Pemerintah Pengelola Kepegawaian terbaik sepanjang tahun 2017. "BKN menetapkan tujuh kriteria instansi pemerintah yang laik untuk menerima BKN Award ini, yaitu perencanaan formasi, pelayanan pengadaan, kepangkatan dan pensiun, implementasi sistem aplikasi pelayanan kepegawaian, pemanfaatan Computer Assisted Test, Penilaian Kompetensi ASN, Implementasi Penilaian Kinerja, serta Komitmen Pengawasan dan Pengendalian" Tuturnya Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, untuk menentukan penerima BKN Award, tim penilai melakukan tahapan alur kerja penilaian mulai dari menentukan alat ukur, penilaian, hingga verifikasi dan validasi pemenang. "Penilaian meliputi pembuatan validasi dan alat ukur, penyebaran instrumen dan penilaian, pengolahan data penilaian yang sudah terkumpul, dan terakhir validasi pemenang" Ungkap Ridwan. Sementara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Asman Abrur mengingatkan bahwa ASN merupakan pilar birokrasi yang dituntut untuk melakukan terobosan-terobosan yang kratif dan inovatif agar dapat bersaing dengan negara lain dalam menghadapi cepatnya perubahan di era globalisasi "Betapa cepatnya perubahan, jadi kita harus selalu bersiap, perubahan tidak bisa kita halangi lagi" Tutur Asman Lebih lanjut, Asman juga berpesan kepada seluruh biro kepegawaian untuk meninggalkan cara-cara lama yang hanya berkonsentrasi pada administrator saja, namun juga merencanakan pegawai yang bisa memahami potensi organisasi dan beban kerjanya. "Anda tidak boleh lagi bekerja sebagai administrator saja, sekedar mencatat pegawai yang akan diangkat atau mengurus pensiun, namun yang penting adalah merencanakan pegawai yang betul-betul nyambung dengan potensi daerahnya atau lembaganya sehingga betul-betul kita bisa merencanakan pegawai yang tepat sesuai dengan beban kerja yang akan kita pikul" Imbuh Asman.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Ajak Seniman Wujudkan Yogyakarta Ngangeni dan Keren
Pemkot (Pemerintah Kota) Yogyakarta terus melakukan upaya mempercantik Kota Yogyakarta dengan konsep "Jogja ngangeni dan keren". Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menghadiri Syawalan Seniman Kota Yogyakarta di Pendopo Dinas Kebudayaan Kotagede, rabu (11/7) malam. "Mari kita jadikan Jogja yg ngangeni, Jogja yg ngangenin pasti hebat. Ngangeni dalam konteks rasa daripada akal," ujar Heroe Poerwadi. Menurut Heroe seni dan budaya menjadi penyangga utama konsep jogja ngangeni dan keren. Yogyakarta kaya dengan beragam budaya dan kesenian yang masih melekat dan lestari. "Inilah kekayaan kita, kekayaan yang tidak habis dieksplorasi. Seni budaya Jogja jika dieksplorasi akan semakin tumbuh dan semakin banyak. Jogja tidak pernah kering beda dengan kota lain," tandasnya. Heroe menekankan semua program Pemkot diupayakan agar Kota Yogyakarta yang kita cintai ini terus tumbuh dan berkembang maju. Semakin menorehkan prestasi dan semakin banyak yang cinta serta kangen dengan Yogya. Ia juga menyinggung sederet program Pemkot yang telah dikerjakan sebagai bentuk upaya mempercantik Kota Yogyakarta yang ngangeni. "Selain mempercantik Malioboro dan titik nol, kami juga sedang mepercantik pendestrian sepanjang jalan Suroto Kotabaru. Penataan kawasan pedestrian Jalan Suroto Kotabaru dimulai dari Simpang Empat Gramedia hingga Lapangan Kridosono. "Upaya ini dilakukan untuk menguatkan citra kawasan cagar budaya Kotabaru," ujarnya. Selain Kotabaru, Heroe menyebut ada empat kawasan cagar budaya di Yogyakarta yang akan terus dipercantik yakni, Malioboro, Kotagede, Kraton dan Pakualaman. "Kelima kawasan cagar budaya tersebut akan terus kami tata agar lebih indah, baik dan nyaman," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono mengaku akan terus melakukan kemitraan dengan para pelaku seni di Kota Yogyakarta. "Kami selalu menggandeng para seniman untuk mendukung sekaligus ikut membangun budaya Yogyakarta yang gayeng regeng dan langgeng," ucapnya. (TS)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perkuat Gandeng-Gendong, Pemkot Serahkan Dana CSR pada Masyarakat
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Menyampaikan dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah Rp. 240.000.000,- kepada warga yang berhak. Asisten Perekonomian Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menuturkan, bantuan tersebut terdiri atas dana CSR dari Bank BPD DIY sejumlah Rp. 90.000.000,- dan CSR dari Bank J-Jogja sejumlah Rp.150.000.000,- "Total bantuan dari BPD sejumlah 473.658.300,- dan yang diserahkan hari ini sejumlah Rp.90.000.000,- sisanya menunggu kesiapan masyarakat sementara dari Bank Jogja bantuan sebanyak Rp.150.000.000,- dan pada hari ini sudah diserahkan semuanya. Jumlah ini masih akan bertambah lagi semester depan" Ungkap dalam acara penyerahan dana bantuan tersebut pada hari Rabu (11/7) pagi di Gedung PKK Kota Yogyakarta. Aman berharap, adanya bantuan CSR menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kota tidak hanya tergantung pada APBD semata, namun juga menggandeng dunia usaha. "Harapannya bantuan ini dapat mendorong corporate yang lain untuk turut serta mengentaskan kemiskinan di Yogyakarta" Imbuh Aman. Lebih lanjut,Aman juga mengungkapkan, penyerahan CSR ini merupakan wujud dari program Gandeng Gendong dan pengejewantahan semangat Segoro Amarto di mana antara masyarakat, pemerintah, korporasi, komunitas, dan akademisi bergerak bersama-sama membangun Yogyakarta. "Hakekatnya adalah melakukan secara bersama-sama, tidak ada satu pihak yang dilupakan dan tidak ada pihak yang melupakan. Semua puyna grengseng, semua punya rentep bersama untuk membangun Jogja dengan 5K (Kota, Kampung, Korporasi, Komunitas, dan Kampus). Ini adalah produk bersama, kalau sumringah ya sumringah sama-sama" Ungkapnya Aman juga mencontohkan sinergitas tersebut dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang saat ini sudah berjalan. Menurut Aman keberhasilan penataan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta melalui program Kotaku menunjukkan kebersamaan antara Pemerintah dan Masyarakat, di mana dalam program tersebut pemerintah tidak sekedar memberi anggaran, tetapi masyarakat juga turut berpartisipasi melalui kesadaran dan keikhlasan untuk ditata. "Tidak hanya pemerintah yang berperan, namun masyarakat juga berperan dengan tekad mundur, munggah, mandhep kali. Ini harus mengakar penting" Imbuh Aman. Pemberian CSR dari BPD DIY dan Bank Jogja tersebut menyentuh empat sektor, yakni sektor sosial ekonomi, sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor fisik dan yang menjadi prioritas adalah sektor fisik dan sektor sosial ekonomi melalaui renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat melalui berbagai pelatihan. Aman mengungkapkan, pembangunan fisik diprioritaskan karena berkaitan dengan bahasa visual. "Kita akan sentuh semua sektor, namun untuk bagian awal, kami ingin fokus pada pembangunan fisik karena masyarakat gemar pada sesuatu yang dapat dilihat, yang cetha. " Beber Aman. Terkait dengan pemberian bantuan tersebut, Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat Bappeda, Muhammad Muslim meminta agar masyarakat penerima mampu bersikap handarbeni terhadap bantuan yang diberikan dengan memberikan laporan rutin penggunaan bantuan. "Bisa dengan foto dan laporan singkat, mulai dari sebelum kegiatan dimulai, ketika berlangsung, hingga ketika kegiatan sudah terlaksana 100%, ini penting agar bantuan dari corporate bisa nyambung terus" Katanya. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PTSP Kantor Kemenag Kota Yogya Diluncurkan
Pagi ini Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meresmikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dimiliki Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Yogya. Dengan adanya PTSP ini dapat mempermudah akses masyarakat terhadap layanan di Kementerian Agama. Selain menawarkan kemudahan, pelayanan menjadi lebih cepat dan transparan. Kepala Kantor Kemenag Kota Yogya, Sigit Warsito mengatakan jika PTSP merupakan upaya dari Kemenag Kota Yogya dalam melakukan reformasi birokrasi serta wujud untuk mempermudah akses publik terhadap layanan yang ada di Kemenag. "PTSP bertujuan untuk menyederhanakan proses pelayanan serta memberikan akses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan dan akuntabel," katanya saat dijumpai usai peresmian di Kantorya, Rabu (11/7) Ia berujar, PTSP disiapkan sebagai ruang publik yang akan mengurus beragam pengajuan perizinan, informasi seputar bantuan dan beasiswa, serta layanan aduan masyarakat. "Kami menawarkan sesuatu yang berbeda dibandimg sebelumnya, sekarang proses pengurusan perizinan di Kemenag akan lebih mudah dan simpel" katanya Ia menilai PTSP ini sebagai langkah untuk lebih dekat dan melayani umat, terutama dalam mengurus dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Kemenag. "Alhamdulillah yang menjadi cita-cita kita semua mampu diwujudkan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan kita semua. Dengan PTSP ini semoga kita lebih dekat dengan umat dan berguna untuk melayani umat," jelasnya. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Kantor Kemenag Kota Yogya, pasalnya hal tersebut sejalan dengan konsep pembangunan Kota Yogyakarta sebagai Kota Cerdas. "Dimana masyarakatnya sangat dimudahkan dalam memperoleh dokumen administrasi atau perizinan, mengakses informasi terbaru, maupun dalam menyampaikan keluhan secara langsung terhadap pelayanan dari Pemerintah yang telah terintegrasi dengan berbagai instansi" ujarnya. Ia berharap kedepan layanan PTSP ini dapat dikembangkan serta terintegrasi dengan aplikasi Jogja Smart Service, Jogja Siap Solusi milik Pemerintah Kota Yogyakarta, sehingga masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia dapat memperoleh banyak informasi serta manfaat hanya melalui ujung jari. "Marilah kita wujudkan budaya masyarakat yang cerdas melalui layanan yang cerdas, sebuah layanan yang memudahkan, menyenangkan, dan membahagiakan umat" ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini Pembayaran Retribusi Pasar Bisa Sekali Klik
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta meluncurkan Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code, di Pasar Gedongkuning, rabu (11/7) siang. Peluncuruan dilakukan langsung Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Quick response code ini ditujukan agar pembayaran retribusi bisa terpantau secara real time, administrasi pencatatan retribusi pun lebih mudah dan cepat," ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang. Saat ini ada tiga pola pembayaran retribusi oleh pedagang pasar. Yang pertama adalah pola manual yang dilakukan sejak dahulu. Yang kedua adalah pola e-retribusi (non tunai) yg sudah diluncurkan 15 Mei 2018 lalu di Pasar Beringharjo. Yang ketiga adalah menggunakan QR code ini. "Dengan inovasi ini kita ingin memberikan pelayanan yang lebih cepat namun bisa dipertanggungjawabkan secara administrasi," jelasnya. Ia menilai Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code akan memberikan banyak dampak positif, selain cepat dan akurat, QR juga mampu menjadi solusi keterbatasan sumber daya manusia di Dinas Perindustrian dan Perdagangan. "Caranya pun sangat mudah, hanya dengan memindai QR Code di buku retribusi, maka catatan tentang pembayaran retribusi sudah langsung terekam dalam sistem," urainya. Selanjutnya realisasi pembayaran retribusi, sambung Maryustion juga bisa diketahui pada saat yang sama. "Tinggal melihat di layar monitor untuk memantau perkembangan realisasi pembayaran retribusi yang bisa dilihat setiap saat,"katanya. Maryution meyakini, petugas tidak lagi akan direpotkan dengan tugas mencatat pembayaran retribusi secara manual. Rencananya inovasi ini akan diterapkan di empat pasar lain yakni Pasar Pasthy, Pasar Talok, Pasar Karangwaru, dan Pasar Ngasem. Inovasi ini akan terus diperluas hingga di enam pasar lagi. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code tersebut. "Semoga kedepan nanti tidak hanya pembayaran retribusi saja namun juga transaksinya pun bisa dilakukan dengan e-money," kata Heroe. Ia melanjutkan, dengan menggunakan teknologi, yaitu identifikasi QR Code pada Buku BKPR (Buku Ketetapan dan Pembayaran Retribusi) menggunakan smartphone dalam sekali klik. Menurutnya pergerakan teknologi sudah menyasar pasar tradisional, Heroe pun berharap para pedagang pasar tradisional bisa mengikutinya. "Ini adalah salah satu langkah untuk memberikan pemahaman para pedagang bahwa kini telah ada cara pembayaran baru berbasis teknologi," jelasnya. Meski begitu, Heroe berharap penggunaan barcode bisa disederhanakan sehingga satu pedagang hanya memiliki satu barcode namun bisa digunakan untuk beragam transaksi. Dalam kesempatan tersebut Heroe Poerwadi pun mencoba langsung penggunaan QR, dalam simulasi itu Heroe bertindak selaku pemungut melakukan penarikan retribusi kepada sejumlah pedagang, dan hasil pembayarannya langsung terpantau melalui layar monitor. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penyuluhan Pemerhati Sungai di Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta mengikuti Penyuluhan Pemerhati Sungai di Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat terutama sungai yang ada di Wilayah Kecamatan Tegakrejo, Rabu (11/7). Program ini dilakukan untuk pemberdayaan Kecamatan Tegalrejo menjadi konservasi air mengingat sumur di Tegalrejo semakin dalam. Diharapkan dapat mengentaskan kawasan kumuh hingga nol persen pada tahun 2019 mendatang. Pasalnya, pemerintah setempat mencanangkan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Dengan demikian Kecamatan Tegalrejo mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat di bulan Oktober akan mempersiapkan dan mengikuti Lomba Tingkat Nasional. Selain itu Kecamatan Tegalrejo juga merencanakan para pemerhati lingkungan di tegalrejo ini agar lebih terarah dalam memperhatikan sungai di wilayah Tegalrejo. Pada kesempatan ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, setiap program kerja harus berdasarkan anggaran yang ada. Maka dari Kecamatan Tegalrejo diharapkan menyiapkan anggaran akan kegiatan segera terlaksana. "program kerjanya di tata anggarannya supaya anggarannya betul-betul dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang sudah di buat" ungkapnya. Heroe Poerwadi juga mengatakan, senang dengan semangat masyarakatnya yang ingin menjadikan kampung yang layak dan nyaman huni. "luarbiasa semangat dan keinginannya untuk menjadikan kampung yang nyaman, semoga bisa menjadi contoh untuk warga indonesia lainnya" ungkapnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pemahaman pentingnya sungai kepada semua elemen, terutama pemerintah. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru Jadi Sasaran TMMD Tahap II 2018
Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru menjadi sasaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II Tahun 2018. Kali ini program fisik TMMD tahap II 2018 diprioritaskan pada Pembuatan talud sungai Code RT 01 RW 04 Kelurahan Kotabaru, Rehab Balai RW 04 Kelurahan Terban, Rehab rumah sebanyak 5 (lima) unit, serta rehab MCK RT 18 RW 04 Kelurahan Terban. Sedangkan sasaran non fisik antara lain Penyuluhan Bela Negara dari Kodim 0734 Yka, Sosialisasi Menanggulangi Pekat (Penyakit Masyarakat) dari Polresta Yogyakarta, Sosialisasi Menangkal Fanatisme dan Radikalisme dalam Beragama dari Kemenag Kota Yogyakarta, serta Sosialisasi Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta. Menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, program TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan serta membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Program TMMD selama ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara" katanya saat upacara pembukaan TMMD di lapangan SMAN 3 Yogyakarta, Selasa (10/7). Tak hanya itu, lanjutnya, program TMMD dapat dimaknai sebagai bukti sinergitas seluruh komponen masyarakat Kota Yogyakarta dalam melaksanakan agenda pembangunan. "Semangat Gandeng-Gendong, memberdayakan masyarakat dalam kebersamaan dan kepedulian, melibatkan seluruh elemen masyarakat, stakeholder, TNI dan Pemerintah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing" ujarnya Pada pelaksanaan TMMD kali ini, dana yang digunakan sejumlah Rp. 318.400.000,- dengan rincian Rp. 75.000.000,- berasal dari APBD Propinsi DIY serta Rp. 243.400.000,- dari APDB Kota Yogyakarta. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Dorong Dana Kelurahan Untuk Kota
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mendorong adanya dana kelurahan untuk Kota. Ia pun meminta pemerintah pusat mempertimbangkan usulan adanya anggaran dana kelurahan untuk kota layaknya dana desa. "Kota sangat membutuhkan dana tersebut guna meningkatkan pembangunan dan pelayanan," ujar Heroe Poerwadi saat menghadiri Syawalan Ketua LPMK se-Yogyakarta di Kotagede, jum"at (6/7) Ia pun akan terus melakukan upaya untuk mendorong agar anggaran dana kelurahan bisa terealisasi. Dengan dana tersebut, Heroe optimis bisa memecahkan beragam persoalan yang membelit Kota Yogyakarta. "Dana tersebut bisa kita gunakan untuk pengentasan kemiskinan dan beragam masalah lain," imbuhnya. Heroe menegaskan, Kota membutuhkan dana seperti dana desa karena permasalahan bukan hanya ada di kabupaten saja tetapi juga ada di kota. "Semoga bisa segera direalisasikan Rp100 miliar per kota sehingga dana bisa digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan dan meningkatkan pelayaan ke masyarakat," ucap Heroe. Ia menyebut Program ini dinilai sangat penting untuk membantu menyelesaikan persoalan yang kompleks di perkotaan. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan dana tersebut setiap kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta dapat eksis dalam meningkatkan pendapatan ekonominya, melalui upaya-upaya yang dikembangkan oleh kota itu sendiri. "Tugas desa dan kelurahan sebetulnya hampir sama, Kelurahan juga membutuhkan dana perimbangan untuk membantu percepatan pembangunan fasilitas dan daerah yang masih kumuh," terangnya. Heroe membeberkan, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) telah mengusulkan dana untuk setiap Kota yakni Rp 100 miliar, sedangkan untuk rinciannya disesuaikan oleh Apeksi diserahkan kepada kebijakan Pemerintah Pusat. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Syawalan Bersama Warga Pringgokusuman
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi Jumat malam (6/7) menghadiri syawalan bersama LPMK dan warga Pringgokusuman yang di gelar di Hotel Royal Darmo. Syawalan warga Pringgokusuman tersebut rutin diadakan tiap tahun sebagai wahana silaturahmi bagi warga, serta untuk saling memaafkan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Wawali berharap dalam moment syawalan tersebut dapat lebih menggalang semangat kebersamaan dan gotong royong, semangat Gandeng Gendong segenap warga Kelurahan Pringgokusuman untuk memajukan Kota Yogyakarta. "Saat ini, warga masyarakat harus tampil di garda depan dalam upaya mengatasi masalah-masalah dalam masyarakat diantaranya dalam hal pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, pemberantasan penyakit masyarakat, keamanan dan ketertiban wilayah, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya" ungkapnya. Menurutnya LPMK dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan Kelurahan Pringgokusuman harus dapat menjalankan fungsinya yakni menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk kemudian disampaikan kepada pihak terkait dalam upaya meningkatkan program-program pembangunan dan hasil-hasilnya agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Juga untuk menjadi ajang bagi pengembangan potensi wilayah dan masyarakatnya dalam bidang ekonomi, sosial dan politik" katanya. Ia berharap semoga momen syawalan ini akan menghantarkan pada sempurnanya ibadah puasa bulan Ramadhan, karena merupakan kesempatan untuk saling meluruskan benang kusut, menghangatkan hubungan yang tadinya membeku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghadang terjalinnya keharmonisan hubungan. "Marilah kita saling berlapang dada, mengulurkan tangan dan saling mengucapkan minal "aidzin wal faidzin dengan tulus ikhlas agar kita kembali fitri. Kiranya tak ada manusia yang sempurna. Tentu ada khilaf dan kesalahan yang tentu saja tidak ada maksud kesengajaan" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kampung Panca Tertib Diharapkan Bisa Dinamis
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan terus menambah kampung panca tertib. Namun selain gencar melakukan deklarasi kampung panca tertib, Pemkot juga berharap kampung panca tertib yang ada bisa berjalan dinamis. "Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial yang sangat dekat dengan denyut kehidupan masyarakat, gerak langkah kampung Panca Tertib dituntut untuk senantiasa dinamis," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat Syawalan Kampung Panca Tertib di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, jum"at (6/7) malam. Heroe pun meminta dalam mengatasi perkembangan jaman, organisasi perlu untuk menyegarkan semangat pengabdian sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Ia pun mengaku bangga dengan partisipasi masyarakat Yogyakarta dalam turut serta mendorong kampung panca tertib. "Mayarakat Kota Yogyakarta memiliki dan motivasi yang tinggi dalam mewujudkan kampung yang maju, tertib, sejahtera dan mandiri," imbuhnya. Ia menilai hal tersebut terlihat dari antusiasme serta peran aktif dalam mendukung program-program dari pemerintah. "Pembentukan kampung panca tertib tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketertiban dan kenyamanan Yogyakarta," jelasnya. Heroe berharap seluruh elemen warga dan tokoh masyarakat mendukung terciptanya kampung panca tertib ini. Dalam kesempatan yang sama Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Nurwidi Hartana mengatakan, Program kampung panca tertib di Kota Yogyakarta dilakukan sejak 2015 dan hingga kini sudah ada 52 dari 225 kampung yang mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib. "Kami tidak hanya menargetkan pembentukan kampung panca tertib dari aspek jumlahnya saja, tetapi juga kualitasnya. Artinya, bagaimana kesiapan dan komitmen dari masyarakat menjaga ketertiban," jelasnya. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Radio Amatir Mitra Strategis Pemerintah Berantas Hoaks
Keberadaan radio komunitas di Kota Yogyakarta mendapat apresiasi positif dari Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Pasalnya, radio-radio amatir ini mampu menjadi mitra Pemerintah untuk menangkal berita bohong alias hoaks. "Untuk itu pemerintah daerah menaruh harapan besar kepada Radio Amatir agar mampu menjadi filter, pemantau dan memilih informasi-informasi yang dapat menyesatkan dan merugikan masyarakat," ujar Heroe Poerwadi saat musyawarah kota Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapo) di Ruang Bima Balaikota, minggu (8/7) pagi. Pemerintah, kata Heroe, tidak bisa bekerja sendiri dan diperlukan peran serta masyarakat dalam mengatasi penyebaran hoaks yang meresahkan. Heroe menuturkan, keberadaan RAPI sebagai wadah para amatir radio saat ini bukan sekedar organisasi yang berangkat dari hobi, akan tetapi dalam perkembangannya memiliki peran yang strategis dalam membantu dukungan komunikasi dalam kegiatan maupun kejadian insidentil, seperti terjadinya bencana alam dan kegiatan-kegiatan penting lainnya. "Hal tersebut semakin terasa di masa sekarang, dimana informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat," jelasnya. Dari kondisi itu, Pemerintah Kota Yogyakarta berharap para pemilik ijin amatir radio baik secara individual maupun organisatoris senantiasa meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan kegiatannya, serta memegang kode etik yang dilandasi sikap tanggung jawab. "Lebih dari itu RAPI Yogyakarta dapat menjadi mitra pemerintah dalam memantau situasi wilayah dan membantu komunikasi sebagai wujud bhakti dan kepedulian terhadap masyarakat, lingkungan, maupun daerah," kata Heroe. Sementara itu Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Yogyakarta Wisnu Windarto menuturkan, RAPI adalah organisasi yang bergerak dalam bidang komunikasi radio antar penduduk yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. "Itulah sebabnya jika terjadi musibah seperti halnya kebakaran, kecelakaan lalu lintas, Kamtibmas dan bencana alam anggota RAPI selalu tampil terdepan," urainya. Ia berharap RAPI bisa menjadi mitra Pemerintah dalam memberikan pelayanan dan pembangunan di masyarakat. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
30 UKM dari Kota Yogyakarta Pamerkan Produk Unggulan Makassar
Sebanyak 30 UKM dari Kota Yogyakarta hadir di Makassar untuk memaerkan produk-produk andalan mereka dalam perhelatan Jogja Mandiri Expo 2018 yang berlangsung sejak hari Sabtu (7/7) kemarin hingga Rabu (11/7) mendatang di Panakkukang Square, Makassar. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan, pameran tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi bersama Dekranas Kota Yogyakarta untuk mempromosikan produk UKM Yogyakarta ke luar daerah "Pameran ini bisa menjadi upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri sahabat-sahabat saya para pengusaha UKM, sudah saatnya kita jual ke luar Jogja," Tutur Walikota ketika ditemui dalam puncak acara Jogja Mandiri Expo 2018. Senin (9/7) siang. Lebih lanjut, Walikota mengungkapkan, selain sebagai ajang promosi, kehadiran Jogja Mandiri Expo di Makassar juga diharapkan mampu memperkuat kerjasama antara Yogyakarta dan Makassar. "Kita bicara tentang konsep two cities one destination. Kami sowan ke Makassar untuk memperkuat sinergitas antar kota, kita tunggu juga Makassar untuk membuat Makassar Expo di Jogja. Kita meningkatkan daya saing bukan untuk saling bersaing namun untuk bersama-sama bersaing ke luar," Ungkap Walikota Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota Makssar, Syamsu Rizal mengatakan, saat ini antara Yogyakarta dan Makassar sudah membuat Mou di berbagai bidang seperti perdagangan dan smart city, selanjutnya ia berharap berbagai MoU tersebut bisa diturunkan ke hal-hal yang lebih praksis "Kami akan menginstruksikan jajaran Pemerintah Kota Makassar, baik melalui Dekranas, Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan Kota Makassar untuk terus support kegiatan semacam ini dengan lebih baik lagi supaya ada multiplier effect," Tegas pria yang akrab dipanggil Deng Ical tersebut. Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Nakertrans Kota Yogyakarta, Lucy Irawati menuturkan, selama dua hari pelaksanaan Jogja Mandiri Expo 2018, sambutan dari masyarakat Makassar sangat baik. Terbukti dari habisnya stok barang yang dibawa oleh peserta pameran sehingga harus minta dikirim lagi dari Jogja, baik untuk produk kuliner, batik, maupun craft "Harapannya hal semacam ini bisa menjadi edukasi bagi pengrajin untuk melihat pasar di luar seperti apa permintaanya sehingga bisa menyesuaikan pasar-pasar di Luar Jogja, Bapak Walikota sendiri menghendaki kegaiatan seperti ini terus diadakan di kota-kota lain. Konsepnya bukan jualan, namun memperkenalkan potensi Jogja, baik wisata, kesenian, kebudayaan, dan pariwisata," Katanya Salah satu peserta pameran, Gepeng mengapresiasi penyelenggaraan pameran tersebut. Ia mengaku, dalam waktu dua hari pihaknya berhasil menjual 100 lembar kaos. "Alhamdulillah, hingga hari ini sudah laku 100 kaos, kami sampai kewalahan melayani pembeli. Kebanyakan peminatnya adalah anak muda" Ungkap owner dari brand Njawani tersebut Pameran ini sendiri, selain menghadirkan 30 produk unggulan UKM Kota Yogyakarta, juga menghadirkan booth dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta, selain itu dalam puncak acara diadakan pula sajian tari-tarian serta Fashion Show kolaborasi antara desainer Yogyakarta dan Makassar sebagai bentuk sinergitas antara kedua kota tersebut. (ams)