Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Program Wisantika Melalui Liburan di Perpus Kota 2018
Dalam rangka libur kenaikan kelas tahun 2018, Perpustakaan Kota Yogyakarta menggelar acara bertajuk Liburan di Perpus Kota". Acara ini sendiri merupakan agenda rutin Perpustakaan Kota setiap musim libur panjang sekolah. Pada libur kenaikan kelas tahun ini, digelar tiga kegiatan menarik bagi anak-anak usia TK hingga SMP. Ketiga kegiatan tersebut adalah Liburan di Perpus Kota bagi anak usia TK hingga SD, Asyiknya Membuat Film, dan Junior Smart Camp. Ketiga agenda ini selalu mendapat apresiasi dari siswa dan orangtua. Banyak diantara mereka yang telah memburu informasi jauh hari sebelum proses pendaftaran peserta dimulai. Sehingga dalam setiap pelaksanaannya ketiga agenda ini selalu penuh peserta. Junior smart camp akan dilaksanakan pada hari Minggu 1 Juli 2018. Lokasi yang dituju adalah Jogja Exotarium di Jl Magelang km 8 Sendangadi Mlati Sleman. Sebanyak 50 siswa kelas 4 dan 5 SD telah terdaftar sebagai peserta. Mereka akan mengikuti kegiatan pelatihan menulis. Pelatihan ini didesain menarik dengan digabungkan dengan kegiatan outbond. Seluruh peserta diharapkan dapat merasakan pelatihan menulis yang penuh makna (meaningful), penuh hikmah (insightful), menyenangkan (fun), bernuansa petualangan (adventure), belajar dari pengalaman (experiental learning), dan bernuansa persahabatan. Liburan di Perpus Kota bagi anak usia TK hingga SD akan dilaksanakan selama 4 hari. Dimulai pada Senin 2 Juli hingga Kamis 5 Juli 2018 bertempat di halamn Perpustakaan Kota di Jl Suroto no. 9 Kotabaru. Peserta yang sudah mendaftrakan diri sebanyak 50 anak. Mereka akan diajak untuk membuat kreasi kuda lumping kardus dan menyaksikan penampilan tarian kuda lumping dari sanggar sekolah Gajah Wong. Selain itu mereka akan diajak membuat tas kaos bekas, membuat topeng kain perca serta diakhiri dengan karnaval sembari membagikan bibit tanaman kepada masyarakat. Kegiatan Movie Maker ditujukan bagi anak usia 12 " 15 tahun. Sebanyak 50 peserta telah siap mengikuti kegiatan yang akan digelar pada Senin 2 Juli hingga Rabu 13 Juli dan ditutup pada hari Sabtu 7 Juli 2018 di Perpustakaan Kota Jl Suroto no 9 Kotabaru. Peserta akan dibimbing secara langsung untuk membuat sebuah vlog yakni bagaimana bercerita secara visual melalui video dan blog. Anak-anak generasi milenial yang akrab dengan piranti gadget dan media sosial tentu sangat tertarik untuk berbagi cerita dengan dunia maya tanpa batas. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Perpustakaan, Nunun Zulaikha, S.I.P., M.M menjelaskan bahwa serangkaian kegiatan Liburan di Perpus Kota Yogyakarta atau Holiday School at Perpus Kota menjadi bagian dari program Wisantika (Wisata Pustaka untuk Siswa dan Pemustaka). Hal ini bertujuan agar siswa dapat memanfaatkan waktu libur sekolahnya di Perpustakaan Kota Yogyakarta. "Perpustakaan Kota Yogyakarta selalu berupaya memberikan ruang bagi pelajar di Kota Yogyakarta untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi dasarnya dan mengembangkan daya kreasi serta imajinasinya. Berbagai kegiatanLiburan di Perpus Kota ini menjadi pelengkap fungsi perpustakaan sebagai rumah belajar yang nyaman sekaligus tempat wisata yang edukatif," tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta,Wahyu Hendratmoko,SE,MM,menjelaskan bahwa acara Liburan di Perpustakaan Kota Yogyakarta menjadi salah satu alternatif mengisi waktu libur sekolah yang bermanfaat bagi anak-anak yang bebas biaya. Harapannya, Perpustakaan Kota Yogyakarta tidak hanya sekedar menjadi tempat belajar yang nyaman tetapi juga harus bisa menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Rilis Buku Tentang Balaikota Timoho
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan merilis buku mengenai komplek Balaikota Yogyakarta, Buku yang berjudul "Balaikota Timoho Yogyakarta: Keberadaan untuk Keberdayaan" ini merupakan hasil dari penelusuran arsip statis yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kerasipan selama tahun 2018. Diungkapkan oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Wahyu Hendratmoko, diterbutkannya buku ini merupakan inisiatif dari Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sebagai database informasi mengenai Komplek Balaikota Yogyakarta sekaligus dalam rangka ulang tahun ke-71 Pemerintah Kota Yogyakarta yang jatuh pada tanggal 7 Juni kemarin. "Tahun 2018, sesuai dengan pengamatan Bapak Walikota, belum ada darabase yang berisi keterangan dan dokumtasi terkait tentang keberadaan komplek Balaikota yang merupakan titik awal dan markas besar seluruh SKPD dalam memulai pengabdian, pembangunan, dan pelayanan terhadap masyarakat di semua lini urusan dari masa ke masa, maka Bapak Walikota menginstrusikan untuk dilakukan penelusuran arsip untuk disusun dalam bentuk buku" Kata Wahyu di sela-sela acara Sosialisasi Penelusuran Arsip dan Buku Balaikota Timoho Yogyakarta, Kamis (28/6) pagi di Ruang Yudhistira. Lebih lanjut Wahyu berharap, keberadaan buku ini nantinya dapat digunakan tidak hanya oleh internal Pemerintah Kota Yogyakarta, namun juga masyarakat sebagai sumber informasi. "Semua hasil penelusuran arsip statis tersebut disusun menjadi buku yang dipublikasikan sehingga berguna bagi masyarakat dan generasi mendatang untuk peneilitian, sumber informasi, kajian pengembangan ilmu pengetahuan, bukti, dan dasar pengambil keputusan" Terang Wahyu. Sementara, Walikota Yogyakarta melalui sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Plt. Asisten Umum, Aman Yuriadijaya mengapresiasi diterbitkannya buku tersebut. Walikota menuturkan, buku tersebut nantinya dapat menjadi pengingat bahwa komplek Balakota tidak hanya dipandang sebagai sebuah gedung atau area perkantoran semata, namun juga spirit yang terkandung di dalamnya. "Di Balaikota ada semangat, jiwa kebersamaan, koordinasi, sifat handarbeni, tanggungjawab, etos kerja serta profesionalisme dari individu dan OPD di dalamnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, mengayomi, melindungi, serta menjamin hak dan kewajiban masyarakat Kota Jogja" Tutur Walikota. Selain itu, Walikota juga mengingatkan bahwa pengarsipan memilik fungsi yang sangat strategis dalam pemerintahan karena arsip dapat menjadi landasan atau dasar yang berguna dalam pengambilan keputusan, sebagai sarana transparansi dan akuntabilitas birokrasi, serta rekam jejak informasi mengenai apa yang telah dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya "Melalui arsip dalat dilihat sejarah mas lalu, masa sekarang, dan proyeksi pembangunan kota di masa mendatang sebagai referensi bagi setiap kebijakan yang akan diambil serta sebagai media untuk melakukan koreksi. Ini menekankan bahwa arsip ini tak bisa dipandang sebelah mata, namun menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh masing-masing OPD" Pinta Walikota. Buku Balaikota Timoho Yogyakarta sendiri berisi tentang sejarah Balaikota Timoho beserta makna filosofis dan simbolis pembangunannya serta profil perangkat daerah yang berada di kompleks Balaikota Timoho dan gambaran Balaikota di masa mendatang. Penyusunan buku tesebut menggunakan metode penelusuran arsip, sutid referensi, dan wawancara. Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terhadap sejarawan, budayawan, dan pejabat yent terkait dengan pembangunan dan pengembangan balaikota. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Giatkan Masyarakat Gotong Royong Dengan BBGRM
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogya, Tri Kirana Muslidatun menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 tingkat Kota Yogya di Lapangan Mancasan Kota Yogya, Kamis, (28/6). Pada kesempatan tersebut, Wawali menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendukung penuh Pelaksanaan Bulan Bakti Gotong-Royong Masyarakat di Kota Yogya. "Dengan harapan kegiatan ini tentunya akan kembali meningkatkan semangat bergotong-royong di masyarakat, sekaligus di saat yang sama, memperkuat pemberdayaan masyarakat sebagai sebagai salah satu landasan ekonomi dan pembangunan" ungkapnya Menurutnya gotong royong tidak hanya sekedar kerja bakti akan tetapi juga harus memperhatikan kondisi warga sekitar utamanya anak-anak yang rentan dipengaruhi perilaku negatif melalui berbagai macam cara seperti halnya gadget. "Tidak sekedar kerja bakti atau yang lain, tetapi juga perlu memperhatikan perilaku anak-anak karena mereka masa depan bangsa" katanya. Selain itu, Ia juga meminta kepada seluruh warga Kota Yogya khususnya para orang tua agar tidak segan menegur anak-anak yang sedang berkelompok di jam-jam malam. "Perhatian itu sangatlah penting. Ini juga bentuk gotong royong untuk menyelematkan anak-anak kita," tandasnya. Wawali juga menyinggung masalah pendidikan kepada anak-anak agar lebih rajin belajar. Ia meminta kepada guru dan orang tua untuk bisa mengawasi buah hatinya ketika mengakses gadget. Sebab baginya, anak-anak sangat rentan untuk dipengaruhi hal-hal yang paling buruk sampai yang paling baik. "Godaan anak-anak saat ini sangat besar, yaitu gadget. Jadi, harus ada batasannya dan jangan bangga kalau anak kita cakap" mengaplikasikan gadget," tandasnya. Wawali berharap kepada segenap masyarakat Kota Yogyakarta, untuk dapat terus berperan aktif dalam segala bidang pembangunan kota, dengan mendayagunakan berbagai potensi sumber daya yang ada, baik secara swadaya mandiri maupun mengembangkan kerjasama dengan pihak lain. "Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat luas akan terus dapat merasa memiliki, bertanggungjawab, serta melestarikan semangat gotong-royong, sehingga pembangunan yang dilaksanakan adalah benar-benar pembangunan yang berasal dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat, serta bermanfaat luas untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat" ujarnya. Dalam acara tahunan ini tersedia beberapa stan jajanan makanan, minuman serta dan berbagai produk UMKM dari beberapa pelaku UMKM. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
69 Tahun Yogya Kembali, Diharapkan Mampu Membakar Semangat Generasi Muda
Peristiwa bersejarah Yogya Kembali diperingati dengan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, kamis (28/6) pagi. Bertindak selaku inspektur upaca Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun berharap peristiwa yogya kembali sebagai pembakar semangat generasi muda. "Tentu tantangan generasi muda saat ini berbeda dengan para pendahulu, saat ini yang kita panggul adalah semangat bukan lagi senjata," kata Heroe Poerwadi. Ia menilai Yogja Kembali sebagai peristiwa penting bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Kembalinya Yogya dari tangan penjajah Belanda menjadi awal dari kedaulatan Republik Indonesia. Ia pun berharap generasi muda saat ini bisa berkaca dari peristiwa Yogya Kembali. Menurutnya generasi muda saat ini sebenarnya mampu menciptakan sesuatu untuk merekatkan bangsa Indonesia. Peristiwa Yogya Kembali memberikan gambaran bahwa perjuangan harus dilakukan bersama-sama. Tidak hanya tentara, bahkan semua unsur masyarakat terlibat dalam peristiwa tersebut sehingga perjuangan pun berakhir manis. "Peristiwa Yogya Kembali menekankan bahwa perjuangan sejatinya adalah sebagai alat diplomasi," imbuhnya. Tidak hanya mengandalkan perang fisik, namun dengan diplomasi ternyata menghasilkan strategi yang matang untuk mematahkan lawan. "Inilah yang harus dicermati generasi muda saat ini, bahwa perjuangan membesarkan bangsa ini harus dilakukan dengan semangat dan pemikiran," urainya. Semangat persatuan dan kesatuan semua lapisan masyarakat menjadi kunci sukses Yogya Kembali 29 Juni 1949. Perjuangan berhasil karena kekompakan tentara angkatan bersenjata dan rakyat. "Semangat dan jiwa dari nilai-nilai keteladanan tersebut patut untuk kita warisi dan diteladani hingga kini dalam tata-kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujarnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Syawalan dan Penguatan Kelembagaan Dharma Wanita Persatuan Kota Yogyakarta
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Yogyakarta menyelenggarakan acara Sawalan bersama anggota DWP di Ruang Bima (28/6). Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri, mengungkapkan, momentum syawalan ini sekaligus kegiatan penguatan kelembagaan Dharma Wanita Persatuan Unsur pelaksana se-Kota Yogyakarta. Diharapkan mampu menggalang semangat kebersamaan segenap anggota DWP Kota Yogyakarta "diharapkan mampu menggalang semangat kebersamaan segenap anggota DWP Kota Yogyakarta untuk memajukan organisasi karena kedudukan Dharma Wanita sarat dengan tantangan sekaligus menduduki posisi strategis dalam kancah pembangunan bangsa" ungkapnya. Dengan strategisnya posisi Dharma Wanita Persatuan tersebut, Haryadi Suyuti berharap ibu-ibu pengurus, pelaksana maupun anggota Dharma Wanita Persatuan Kota Yogyakarta mampu menjaga keharmonisan dalam keluarga dengan terus menjaga keseimbangan antara aktivitas dalam pekerjaan dan organisasi dengan peran sebagai istri dan ibu rumah tangga. "peliharalah komunikasi yang baik dalam keluarga dan berikan dukungan dan motivasi terhadap pelaksanaan tugas suami sehingga semuanya dapat berjalan seirama, lancar, tanpa ada yang dikalahkan atau dikesampingkan" ungkapnya Selain itu sambutan dari Ketua Umum Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun, berharap dengan momen Idul Fitri ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan diantara anggota Dharma Wanita. "dengan momentum sawalan ini, saya berharap ibu-ibu DWP momen Idul Fitri ini bisa memanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan diantara anggota Dharma Wanita dan meningkatkan kegiatan DWP agar bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi" ungkapnya. Dalam sambutannya Tri Kirana Muslidatun kembali mengingatkan kepada para yang hadir dalam DWP, bahwa walaupun setiap pertemuan untuk mendapatkan kualitas anak yang cemerlang butuh perhatian ekstra dari orang tua, serta dalam pengelolaan agar terus meningkatkan mutu pembelajaran, tetapi hendaknya di bulan Syawal ini bisa saling memaafkan sehingga hubungan silaturahmi akan semakin erat. Selanjutnya beliau juga berharap agar setelah mendengar tausiyah nanti, para orang tua terutama ibu-ibu DWP menjadi lebih bersemangat untuk menghasilkan anak lulusan yang berkualitas, dan meningkat ketaqwaannya. Acara halal bi halal diakhiri dengan do"a bersama dan bersalam-salaman diantara tamu undangan yang hadir.(Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dekranasda Kota Yogya Terus Dorong Pengrajin Tingkatkan Kemampuan Bisnis.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasda) Kota Yogya terus berkomitmen untuk selalu mendorong para perajin di wilayah Kota Yogya untuk terus meningkatkan kemampuan bisnis guna memenuhi permintaan pasar atau konsumen secara tepat waktu dengan tetap menjaga kualitas produknya. "Setiap perajin harus berusaha maksimal untuk memenuhi permintaan pasar dengan tepat waktu dan berkualitas. Itu akan memperkuat kepercayaan konsumen," kata Ketua Dekranasda Kota Yogya, Tri Kirana Muslidatun saat membuka acara temu member di Aula Mandira Baruga Tasneem Hotel, Senin (25/6). Ia menjelaskan jika Dekranasda Kota Yogya juga sudah memberikan banyak bantuan serta pendampingan kepada mereka agar mereka semakin kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha produksinya. Dekranasda Kota Yogya juga selalu menyertakan produk-produk para pengrajin dalam berbagai kesempatan pameran baik di tingkat kota, provinsi maupun nasional, guna mendukung perluasan promosi dan pemasaran produk kerajinan setempat. "Pengemasan dan pemasaran juga harus bisa ditingkatkan agar hasilnya dapat maksimal" katanya. Tak sampai disitu, Istri Walikota Yogyakarta tersebut mengungkapkan jika Dekranasda Kota Yogya juga selalu menggerlar berbagai pelatihan, seperti pembuatan cinderamata. Ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas para pengrajin. "Untuk pengembangan usaha, kami juga bekerja sama oleh pihak perbankan, serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogya. Kerja sama juga kami jalin untuk pengembangan pasar domestik dan ekspor," katanya. Menurutnya kemampuan perajin memenuhi permintaan dari konsumen lokal itu penting."Karena untuk menjadi pengusaha besar, tentu dimulai dari bawah. Mereka harus sanggup memenuhi pesanan," katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Percantik Kawasan Pendestrian Kotabaru, Walikota Optimis Rampung Akhir Tahun
Hari ini, selasa (26/6) Penataan kawasan pendestrian Kotabaru mulai dikerjakan. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti pun optimis penataan pendestrian Kotabaru selesai akhir tahun ini. "Targetnya akhir tahun sudah selesai. Liburan Natal dan Tahun Baru ke Yogya sudah bagus nanti," ucap Haryadi saat peresmian dimulainya pengerjaan kawasan pendestrian Jalan Suroto Kotabaru. Ia menjelaskan, Penataan kawasan pedestrian Jalan Suroto Kotabaru dimulai dari Simpang Empat Gramedia hingga Lapangan Kridosono. "Upaya ini dilakukan untuk menguatkan citra kawasan cagar budaya Kotabaru," ujarnya. Selain Kotabaru, Haryadi menyebut ada empat kawasan cagar budaya di Yogyakarta yakni, Malioboro, Kotagede, Kraton dan Pakualaman. "Kelima kawasan cagar budaya tersebut akan terus kami tata agar lebih indah, baik dan nyaman," imbuhnya. Penataan Pendestrian Jalan Suroto Kotabaru juga bertujuan untuk menjadikan Yogyakarta semakin nyaman. Menurutnya nyaman merupakan sesuatu yang terdiri dari tiga hal yaitu bersih, tertib, aman. Tiga hal itu diyakini akan menciptakan kenyamanan Haryadi menilai kota yang maju dan berkembang itu bukanlah kota yang banyak mobil atau kendaraannya. "Kota yang maju itu indikatornya ada lansia dan anak-anak jalan kaki itu aman," imbuhnya. Dengan penataan di pendestrian di Jalan Suroto tersebut, Haryadi berharap jumlah pejalan kaki disepanjang Jalan Suroto bertambah. Sehingga dirasa kawasan ini perlu direvitalisasi agar nyaman bagi para pejalan kaki. "Nantinya kawasan pendestrian Jalan Suroto ini akan seperti Maliboro akan dihiasi dengan bangku, taman dan lampu," jelas Haryadi. Pejabat Pembuat Komitmen Revitalisasi Jalur Pedestrian Jalan Suroto Umi Akhsanti menambahkan, Revitalisasi dilakukan dengan menata trotoar di sepanjang jalan tersebut. Dari semula hanya memiliki lebar 1,1 meter ditambah menjadi 2,1 meter. "Trotoar akan menggunakan bahan teraso berwarna keabu-abuan, dilengkapi ornamen yang mendukung citra kawasan Kotabaru sebagai kawasan Indies," urainya. Sementara itu untuk membangun suasana kawasan indis, akan ditambahkan sejumlah street furniture seperti bangku dan tiang listrik di sepanjang jalan tersebut. "Kawasan ini nantinya juga diberi lampu penerangan khusus. Desain lampu dan kursi akan disesuaikan laiknya kawasan Indies," imbuhnya. Ia memperkirakan selama pengerjaan proyek, jalan tersebut akan sedikit terhambat lantaran tingginya volume kendaraan yang melewatinya. Namun masyarakat masih bisa melewati jalan Suroto karena Pemkot tidak menutup akses jalan tersebut. Pihaknya berharap warga maupun pelaku bisnis yang ada di sekitar kawasan Kotabaru turut berpartisipasi dalam penataan kawasan tersebut. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PT. GO-JEK Indonesia Memberikan Penghargaan Bagi Mitra Inspiratif
Go Jek menggelar Syawalan sekaligus memberikan penghargaan bagi mitra Go Jek mitra inspiratif yang secara nyata memberikan dampak positif bagi kehidupan pribadinya maupun orang lain. Acara ini berlangsung Masjid Margoyuwono Langenastran Panembahan Kraton Kota Yogyakarta, Selasa (26/6). Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberikan penghargaan tersebut kepada tiga driver Go Jek yang dinilai memiliki dampak positif dalam menginspirasi masyarakat dan komunitas. Ketiga mitra inspiratif yang memperoleh penghargaan adalah Kusnandar sebagai driver Go Jek sekaligus Penggerak Komunitas Sahabat Orang Sakit (SOS), Pipin Ismail mitra Go Jek sekaligus Anggota Komunitas Driver Srikandi Yogya dan anggota aktif IWAPI serta Mega Watie Purnamasari sebagai mitra Go Jek yang rutin menyisihkan pendapatannya untuk zakat dan panti asuhan. Ketiga mitra Go Jek tersebut dinilai telah mampu memberikan aksi sosial dan inspiratif dengan bidang masing-masing untuk para mitra Go Jek lainnya sehingga dapat menebarkan banyak kebaikan kepada masyarakat luas. Pada kesempatan ini Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyampaikan terima kasih atas peran PT.Gojek Indonesia dalam membangun iklim smart culture masyarakat Kota Yogyakarta melalui berbagai konten yang disediakan. Haryadi Suyuti mengatakan pihaknya dan keluarga juga pengguna Go Jek dan diharapkan Go Jek terus berkarya untuk Kota Yogyakarta dan menyayangi masyarakat dengan baik. "Harapan saya terus berkarya kota yogyakarta menyayangi masyarakat dengn baik saya dan anak-anak juga pelanggan gojek" ungkapnya. Haryadi Suyuti menambahkan pihaknya berharap kehadiran Go-Jek dapat diselaraskan dengan predikat Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan sekaligus Kota Pariwisata Berbasis Budaya.(Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kirab Bakdo Kupat, Warga Pandeyan Bagikan 1000 Ketupat Gratis
Suasana berbeda nampak di sepanjang jalan veteran kampung Pandeyan, Umbulharjo, Minggu (24/6) sore. Ratusan masyarakat antusias menyaksikan tradisi Kirab Budaya Bakdo Kupat yang telah menjadi agenda tahunan warga Pandeyan satu minggu usai lebaran. Meski sempat diguyur hujan, Kirab Budaya Bakdo Kupat yang ke delapan tersebut tetap berhasil menyita perhatian masyarakat. Gunungan kupat dikirab di sepanjang jalur lintasan, mulai dari Jalan Veteran, Jalan Babaran, Jalan Batikan dan finish di Kampung Pandeyan. Selain itu, kirab juga diramaikan dengan marching band, bregodo hingga barongsai. Tahun ini ada dua gunungan yang diarak yakni, gunungan kakung yang berisi ketupat dan gunungan putri yang berisi palawija dan hasil bumi. Ketua Panitia Bakdo Kupat Tahun 2018, Sumarni mengatakan, yang Kakung berupa kupat sekitar 1000 kupat, sedangkan Gunungan Putri berupa sayur-sayuran, yang mendampingi, ada kacang panjang, ada wortel, ada tomat, dan segala macam sayuran. Hasil bumi dari warga kita. "Beberapa kupat diisi dengan uang dengan nominal Rp 20.000 hingga Rp 100.000. Setelah didoakan oleh pemuka agama, gunungan menjadi rebutan warga," jelas Sumarni. Usai kirab acara dilanjutkan dengan kenduri di halaman depan Masjid Ibrahim. Masyarakat berkumpul memanjatkan doa sekaligus makan bersama. "Maknanya untuk kebersamaan, tetap guyub rukun. Lintas agama juga ada, tidak ada perbedaan. Di kampung ini untuk kebersamaan itu bagus sekali," imbuh Sumarni. Sumarni kembali menjelaskan, Kupat dijadikan simbolisasi dalam pelaksanaan Bakdo Kupat karena Kupat dimaknai lepat atau salah. Dengan adanya gelaran Bakdo Kupat dengan harapan segala lepat atau kesalahan bisa dimaafkan. Dalam kesempatan yang sama Camat Umbulharjo Mardjuki mengapresiasi acara tahunan tersebut. Ia menilai kegiatan Kirab Bakdo Kupat di Kampung Pandeyan wujud kepedulian masyarakat dalam menguri-uri tradisi. Selain itu, Ia juga menilai kegiatan tersebut sebagai bukti kekompakan warga Pandeyan. "Keseluruhan acara Bakdo Kupat melibatkan seluruh masyarakat Pandeyan mulai dari anak-anak hingga dewasa, ini merupakan hal yang patut dibanggakan," ucapanya. Menurutnya Kampung Wisata Budaya Pandeyan merupaka salah satu kampung wisata terbaik se-Kota Yogyakarta. Hal tersebut menurutnya dibuktikan dengan ditunjuknya Pandeyan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk mewakili kota dalam Festival Bentara Budaya di Kulon Progo. "Mudah-mudahan menjadi hiburan bagi kita sekalian, menjadi ingatan bahwa kita punya budaya Bakdo Kupat yang sudah kedelapan kita peringati. Satu momentum bagi kita sekalian untuk mengingat budaya kita, kirab budaya Bakdo Kupat ini, pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Syawalan Bersama Warga Kotabaru, Wawali Ajak Warga Untuk Saling Jaga Toleransi Antar Warga
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi hadiri acara Syawalan warga Kelurahan Kotabaru. Dalam acara tersebut Wawali mengajak agar warga Kelurahan Kotabaru untuk saling menjaga dan meningkatkan rasa toleransi antar warga. Menurutnya dengan sikap toleransi akan membuat warga masyarakat akan lebih nyaman dan damai dalam menjalankan kehidupannya yang juga akan berdampak lebih fokus untuk bekerja. "Mari kita terus jaga toleransi yang ada di Kota Yogya. Toleransi yang selama ini terjaga nantinya akan membawa Kota Yogya akan lebih maju dalam pembangunan ke depan," katanya di Balai Gotong Royong Kotabaru, Minggu pagi (24/6). Ia pun meminta kepada warga untuk tidak saling menjatuhkan bagi sesama warga masyarakat. Dengan saling menghormati antar sesama, lanjutnya, bangsa Indonesia bisa mencapai satu tujuan yakni kesejahteraan, adil dan makmur. "Kerukunan inilah yang melahirkan perdamaian di antara warga. Kondisi wilayah yang damai, merupakan modal kuat Pemkot Yogya dalam mewujudkan pembangunan yang baik sesuai dengan visi dan misi, Heroe menginginkan bahwa dalam mencapai satu tujuan yang maksimal nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan oleh warga masyarakat. "Penerapan Pancasila Ini sangat dibutuhkan karena ini luar biasa sekali hasilnya. Bersatu dengan semangat gotong royong bisa dimulai dari lingkungan keluarga yang kemudian bisa di lakukan lingkungan masyarakat yang lebih luas," terangnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Loko Coffee Shop Secara Resmi Dibuka.
PT. Reska Muli Usaha secara resmi membuka Loko Coffee Shop di kawasan Malioboro, Minggu (24/6). Pembukaan di hadiri oleh PLT Direktur Utama PT. Reska Multi Usaha (RMU) Muhammad Sahli, Direkur Utama PT. KAI (Persero) Edi Sukmoro dan Walikota Yogyakarta Hariyadi Suyuti. Dalam acara Soft Opening Loko Coffee Shop di memeriahkan oleh Reska Move dan Angklung Kridotomo. Peresmian Loko Coffee Shop dibuka langsung oleh Direktur Utama PT. KAI (Persero) Edi Sukmoro, dan Walikota Yogyakarta Hariyadi Suyuti beserta jajaran Pejabat Utama PT. KAI (Persero) dan PT. Reska Muli Usaha. Cafe yang buka 24 Jam ini memiliki konsep semi outdoor yang membuat pengunjung dapat menikmati suasana hiruk pikuk kota Yogyakarta sambil menikmati hidangan khas Loko Coffee Shop Malioboro. Direktur Utama PT. KAI (Persero) Edi Sukmoro Kota Yogyakarta menjelaskan bahwa Loko Coffee Shop ini akan memajukan dan memperkenalkan kopi yang ada di seluruh Nusantara yang di buat oleh barista lokal dan berharap minuman kopi bisa sampai ke ranah Internasional. "Kita harus memajukan kopi nusantara, bukan hanya di malioboro saja namun kita berharap sampai ke internasional" ucapnya. Walikota Yogyakarta Hariyadi Suyuti mengatakan sangat senang karena ada bagian dari malioboro yang bisa dinikmati masyarakat dengan meminum kopi dan menikmati suasana Kota Yogyakarta pada malam hari. "saya senang sekali disini diujung utara maliobro, sebelah barat, tempat ini untuk menikmati kopi dan melihat malioboro sepi saat malam hari" ungkapnya. Di sela-sela sambutannya Hariyadi Suyuti menambahkan dalam peresmian ini di harapkan Loko Coffee Shop menjadi salah satu ikon yang ada di kota Yogyakarta. "semoga loko coffee menjadi tambahan ikon wisata kota yogyakarta" ungkapnya.(Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Petunjuk Teknis PPDB 2018
Berikut kami sampaikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPDB RTO Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. untuk Juknis PPDB 2018 silahkan diunduh di sini. untuk Perubahan Pertama Juknis PPDB RTO 2018 silahkan diunduh di sini. untuk Perubahan Kedua Juknis PPDB RTO 2018 silahkan diunduh di sini. untuk Peraturan Walikota tentang PPDB 2018 silahkan diunduh di sini. untuk jadwal pelaksanan PPDB 2018 silahkan diunduh di sini. untuk pendaftaran, informasi dan konsultasi silahkan mengunjungi tautan berikut ini terima kasih.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pantau Malioboro, Wawali Berharap Para Pengunjung Ikut Menjaga Kebersihan Malioboro
Masih seperti tahun tahun sebelumnya, Kawasan Malioboro selalu menjadi tujuan utama pemudik yang menghabiskan waktu libur lebaran di Kota Yogyakarta. Menyikapi hal tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menegaskan jika perlu ada pelayanan maksimal kepada para pengunjung dengan memberikan pelayanan optimal kepada pengunjung. "Pemerintah Kota Yogyakarta selalu berkomitmen untuk terus menjaga dan mewujudkan kawasan Malioboro yang aman, tertib, dan bersih. Semua pihak memiliki peran untuk terlibat dalam mewujudkan ketiga aspek tersebut di Malioboro" katanya saat melalukan Pantauan di kawasan Malioboro, Kamis Sore (21/6). Selain itu untuk menjaga kemyamanan para pengunjung, Pemkot Yogya juga telah melakukan penertiban parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di lokasi larangan. Ia mengungkapkan jika selama libur Lebaran, Pemkot Yogya telah menerjunkan petugas dari SatPol PP, Dishub dan petugas keamanan Malioboro dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro atau Jogoboro yang selalu bertugas menjaga kawasan tersebut. "UPT Malioboro juga sudah menyiapkan posko aduan yang bisa diakses oleh pengunjung Malioboro untuk menyampaikan berbagai keluhan atas pelayanan di Malioboro" katanya. Ia pun menghimbau agar para wisatawan bersedia berjalan kaki atau menggunakan sepeda saat menjelajahi Kota Yogyakarta. "Padatnya lalu-lintas di Kota Yogyakarta karena kendaraan pribadi roda empat yang hampir semuanya menyasar kawasan Malioboro, menikmati Jogja bisa dengan bersepeda, agar leluasa dan puas menjelajahi sudut-sudut menariknya. Ada juga andong dan becak yang bisa digunakan jasanya," ungkap Heroe. Sementara untuk mengantisipasi penumpukan kendaaraan, Pemkot Yogya telah mempersiapkan kantong-kantong parkir beberapa titik di seputaran kawasan Malioboro yang bisa jadi pilihan wisatawan. Parkir Ngabean, Senopati, dan Abu Bakar Ali telah disiapkan untuk menerima lonjakan kendaraan yang hendak menikmati Malioboro. "Tapi selain Malioboro, wisatawan bisa juga ke objek lain yang jaraknya tidak jauh seperti Kraton, Taman Pintar, Pakualaman, Tamansari dan bahkan Kotagede. Kita bisa menikmati banyak hal di Kota Yogyakarta." pungkas Heroe. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Selama Libur Lebaran, Pemkot Tindak 19 Jukir Nakal
Sejumlah juru parkir (Jukir) nakal ditindak oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Penindakan tersebut dilakukan karena mereka melanggar Perda Nomor 5 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum dengan menaikkan tarif parkir tidak sesuai ketentuan, selain itu mereka juga ditindak karena menyediakan kantong parkir liar. Dikatakan oleh Kepala Bidang perparkiran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Imanuddin Aziz, hingga Rabu (20/6) kemarin, total ada 19 juru parkir yang ditindak. "Operasi penertiban dilaksanakan sejak H-7 Lebaran, adapun lokasi jukir yang tertangkap operasi di antaranya di Jl. C Simanjuntak, Jl.KH Ahmad Dahlan, Jl. Ketandan, Jl. Pasar Kembang, Jl. Beskalan, Jl. Suryatmajan, dan Jl. Veteran dekat Gembira Loka Zoo," Katanya. Lebih lanjut Azis menuturkan, operasi kali ini pihaknya berfokus pada penindakan, tidak lagi hanya pengawasan dan penindakan. Jukir nakal tersebut terancam Tindak Pidana Ringan (Tipiring). "Mereka akan dipanggil ke Satpol PP mulai Senin (25/6) besok dan selanjutnya akan dijadwalkan untuk Sidang di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Mereka terancam sanksi pidana maksimal 3 bulan dan denda maskimal Rp.50 Juta, sementara untuk Jukir resmi yang pasang tarif nuthuk akan kami evaluasi misalnya surat tugasnya dicabut," Jelasnya. Persoalan parkir di Yogyakarta bukan hal baru. Hampir tiap tahun terutama di musim liburan praktik tersebut selalu dijumpai. Menurut Aziz, praktik parkir nuthuk ini mencoreng citra Yogyakarta. "Tentu evaluasi itu akan kita lakukan juga, karena ini kan sudah merusak citra Yogyakarta lebih khusus bidang perparkiran," sebutnya. Sementara, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan praktik parkir nakal tersebut disebabkan oleh perilaku yang salah dari juru parkir sendiri yang memanfaatkan aji mumpung, bukan karena lahan parkir yang terbatas. Menurut Haryadi, jika persoalan ini tidak segera diatasi maka akan berdampak terhadap citra dari Kota Jogja. Oleh sebab itu, ia telah meminta kepada instansi terkait untuk menindak tegas para jukir nakal yang menerapkan tarif parkir di atas ketentuan. "Semua sudah kami cek. Yang belum kapok, akan terus kami tindak. Jika masih melakukan, maka akan kami tindak, sampai mencabut izin mereka," tuturnya Haryadi mengatakan persoalan tarif parkir sejatinya telah disampaikan oleh Pemkot kepada para jukir, jauh-jauh sebelum libur Lebaran. "Sudah berkali-kali kami imbau, jangan sampai pasang tarif yang tidak wajar. Sebab, semua ada aturannya," tambahnya Pada tahun ini sendiri laporan mengenai Jukir nakal paling banyak masuk melalui media sosial, selain itu keberadaan aplikasi Jogja Smart Service (JSS) yang baru saja dilaunching kemarin juga cukup membantu masyarakat untuk mengadukan pelanggaran bidang perparkiran. Dituturkan oleh Plt,. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Yogyakarta, Ig. Trihastono, laporan yang masuk melalui JSS didominasi oleh perparkiran. "Kebanyakan aduan tentang perparkiran. Laporan yang masuk mengeluhkan sulitnya parkir di Yogya, tidak hanya masalah tarif parkir," Ungkapnya (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Hari Pertama Kerja, Walikota Pastikan Pelayanan Publik Berjalan Normal
Hari pertama masuk kerja setelah libur panjang lebaran, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar syawalan bersama Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta, kamis (21/6). Dalam kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti memastikan pelayanan publik sudah berjalan normal. "Pelayanan publik dan administrasi Pemerintah Kota sudah berjalan sebagaimana biasanya," ucap Haryadi. Pasca bulan Ramadhan ini Haryadi juga mengajak seluruh karyawan untuk melakukan Hijrah Pelayanan, melalui gerakan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam pelayanan publik. "Kita rubah paradigma lama, menuju paradigma baru yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat," imbuhnya. Menurutnya pelayanan merupakan perilaku yang terus-menerus wajib diperbaiki untuk dapat menjadi lebih manusiawi terhadap yang dilayani. Untuk dapat meujudkan pelayanan yang berkualitas Haryadi berharap melalui Melalui momentum HUT Pemkot Yogyakarta ke-71, Ia mengajak seluruh aparatur agar menemukan dimensi-dimensi ibadah dalam pelayanan publik. "Sehingga segala aktifitas kedinasan adalah niat dan dilandasi beribadah kepada Allah Subhana wa ta"alla, maka dengan demikian dapat menghindarkan kita dari perbuatan melanggar hukum," tegas Haryadi. Selain itu, Ia juga berpesan kepada seluruh pegawai Pemkot agar bisa saling mengikhlaskan dan memaafkan. "Semoga halal bi halal ini dapat meringankan langkah kita ke depan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi melaksanakan semua tanggung jawab kita dalam hal apapun demi kemajuan Kota Yogyakarta yang kita cintai," tandasnya. Syawalan tahun ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, asisten, staf ahli, seluruh kepala OPD dan seluruh karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu, Nampak hadir istri Walikota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun dan istri Wakil Walikota Poerwati Soetji Rahajoe. Ikrar syawalan dibacakan dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Titik Sulastri. Setelah menyampaikan pidato sambutannya, acara disusul dengan halal bi halal ditandai dengan jabat tangan dengan Walikota. Seluruh Karyawan Pemkot pun nampak berbaris rapi menunggu giliran bersalaman dengan Walikota. (Tam).