Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wadahi Komunitas, Taman Pintar Gelar Obrolan Malam Sabtu
Taman Pintar Yogyakarta berupaya memfasilitasi berbagai komunitas yang ada di Yogyakarta melalui acara Obrolan Malam Sabtu. Kepala Bidang Taman Pintar, Afia Rosdiana berharap, acara yang diselenggarakan di hari sabtu minggu terakhir setiap bulannya ini dapat menjadi kegiatan rutin bagi komunitas-komunitas tersebut untuk menyampaikan berbagai macam tema yang ingin diangkat. "Monggo teman-teman komunitas kalau mau kopdar kalau ingin diskusi lebih dalam tentang apa yang diminati bisa main ke Taman Pintar", ujar Afia pada acara Obrolan Malam Sabtu di Taman Pintar, Jumat (28/9). Alfia menambahkan, saat ini Taman Pintar membuka layanan hingga malam dari selasa sampai dengan minggu. Harapannya Taman Pintar dapat dimanfaatkan sebagai co-working space bagi berbagai komunitas tersebut. "Layanan Taman Pintar buka hingga pukul 22.00 dan dilengkapi dengan fasilitas wi-fi. Ada tiga tempat yang dapat digunakan, yakni Kampung Kerajinan untuk rapat dan bincang-bincang dengan reservasi terlebhi dahulu serta di sisi tengah dan sisi timur untuk mengerjakan tugas" Imbuh Afia. Hal tersebut diapresiasi oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Heroe berharap Taman Pintar dapat menjadi tempat bagi anak muda untuk berkumpul, berkreasi, dan bertransaksi dengan gaya yang njogjani sehingga menghasilkan karya yang bernilai "Kita percaya dan kita sadar Jogja tidak bias hidup kalau SDM-nya terus bermimpi, maka SDM harus terus berpikir, terus kreatif. Kita tidak punya apa-apa, tidak punya minyak, tidak punya hutan, yang kita punya hanya otak dan hati kita. Minyak dieksploorasi makin habis, tapi jika otak dieksplorasi justru makin berkembang" Tutur Heroe. Pada penyelenggaraan Obrolan Malam Sabtu kali ini, tema yang diangkat adalah "Membangun Komunitas Tangguh untuk Jogja Istimewa". Peserta datang dari berbagai komunitas yang ada di Yogyakarat seperti Komunitas Pitnik yang merupakan komunitas sepeda dengan kegiatan rutin Gowes Bareng Minggu Wage, Komunitas Jogja Animation yang mewadahi para pelaku animasi yang masih pemula dan Komunitas Aero dari SMA Angkasa yang sudah memiliki berbagai prestasi di bidang aeromodelling Peserta berkesempatan untuk berbagi gagasan bersama Setiawan Tiada Tara, motivator humar dan Ajeng Respati, pendiri Komunitas Jogja Menyala yang merupakan komunitas di bidang sosial pendidikan untuk menyalakan budaya membaca anak-anak Indonesia. Mereka sharing tentang bagaimana membangun dan mengembangkan komunitas serta menumbuhkan motivasi dengan cara humor.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peserta Gowes Jelajah Kotagede Membdludak
Kegiatan Gowes Jelajah Kampung Wisata Jogja yang diadakan Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogya, Sabtu (29/9) dibanjiri peserta. Kegiatan yang diikuti setidaknya 160 peserta ini mengambil rute seputaran Kotagede. Dengan mengambil titik kumpul di Sekar Kedhaton, para peserta nampak semangat mengikuti seluruh rangkaian gowes tersebut. Dalam kegiatan gowes tersebut mengenalkan wisata heritage yang ada di Kotagede yang juga sebagai primadona dan unggulan pariwisata di Kota Yogya. Peserta diajak bersepeda melintasi beberapa situs peninggalan bersejarah di Kotagede seperti Makam Kotagede, rumah budaya Singosaren, sentra kerajinan perak, Watu Gatheng, dan berkahir di Ndalem Sopingen. Plt Kepala Dispar Kota Yogya, Yunianto Dwi Sutono mengatakan kekayaan heritage yang ada di Kota Yogya merupakan unggulan dan daya tarik tersendiri yang dimiliki Kota Yogya. Salah satu kawasan heritage yang kini dipromosikan yaitu Kawasan Kotagede. "Kami gencar mempromosikan wisata heritage di Kawasan Kotagede. Salah satunya melalui Gowes Jelajah Kampung Wisata Jogja" katanya di lokasi. Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga ikut memeriahkan gowes tersebut. Ia berpesan agar para peserta tidak hanya bersepeda untuk momen tertentu saja, namun juga membiasakan bersepeda dalam kegiatan sehari-hari. "Bersepeda selain menyehatkan juga bisa menjadi ajang silaturahmi dengan teman-teman dan masyarakat. Dengan bersepeda kita juga bisa menikmati lingkungan sekitar" pesannya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Hadiri Drama Sulap Komunitas Magig Yogyakarta di TBY
Pada pertunjukan sebelumnya Ngejowantan part 1 dengan tema "Ngawuri uri Kasulupan " digelar pada Tahun 2017. Drama ini bercerita tentang bagaimana melaksanakan titah Ngejowantan Ngawuri Uri Kasulupan untuk menjaga dan melestarikan keindahan serta ke agungan seni pertunjukan sulap. Antusias penonton di dalam drama sulap Ngejowantan 1 dengan tema "Ngawuri uri Kasulupan " yang digelar pada Tahun 2017 ini sangat banyak, oleh karena itu pihak panitia dari Komunitas Magig Jogja pun memberikan sebuah pertunjukan kembali pada drama sulap yang bertemakan Ngejowantan #2 "Babar Sejatining Sihir" yang bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu (29/9). Komunitas Magig Jogja yang di sutradarai oleh Haryono Sastro Redjo (Sastrodiningrat) dengan para Cast nya yaitu Danu Casero, Ogie, Linduaji Blackjay, Haru Alra, Adix Exquero, Pato Van Kahfi, Rayyan Almathor, Ribka Elizabeth memberikan suasana baru dalam pertunjukan yang di selenggarakan di TBY. Suasana ini dinikmati oleh para penonton yang hadir dalam acara ini. Dalam acara ini penonton di pungut biaya dengan kategori Presale 35.000 sedangkan OTS 50.000. Namun pertunjukan yang di suguhkan tidak membuat penonton kecewa. Penonton sangat menikmati drama sulap dari Komunitas Magig Jogja sampai akhir. Dalam pementasan kedua kali ini dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang juga sangat menikmati drama sulap ini. Dalam acara ini Heroe Poerwadi sangat bergembira menyambut drama sulap yang disuguhkan Komunitas Magig Jogjakarta. "selamat yang telah berjuang sampai disini untuk Komunitas Magig Jogjakarta, saya sangat bergembira menyambut pertunjukan yang ada dan di suguhkan pada malam hari ini"ujarnya. Heroe Poerwadi berharap acara ini menjadi pendorong kreatifitas anak muda untuk terus mengasah kemampuan kreatifitasnya di dalam seni pertunjukan. "saya berharap acara ini menjadi pendorong kreatifitas, mimpinya yang senantiasa untuk membangun mimpi itu yang tidak ada batasnya, dan kreasi itu tidak ada akhirnya, berfikir itu tidak ada habisnya selamat untuk Komunitas Magig Jogjakarta" ujarnya. Drama sulap ini melibatkan kurang lebih 80 orang dari Komunitas Magig Jogja. Pementasan tersebut juga diisi dengan penampilan tarian tradisional dan kontemporer dari daerah Yogyakarta. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Diminta Siap Mengantisipasi Bencana
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus melakukan upaya untuk mempersiapkan wargannya dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Salah satunya adalah dengan membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB). "Hidup bersama dengan bencana membuat kita semua perlu meningkatkan ketrampilan dan kemampuan agar terhindar dari resiko bencana," ucap Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat melaunching KTB Mangkukusuman, Ahad (30/9/2018). Menurut Haryadi, kerentanan warga terhadap bencana terutama faktor keterbatasan pemahaman tentang resiko-resiko di sekeliling yang berakibat tidak adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Terkait Launching Kampung Tanggap Bencana, Ia mengatakan, bahwa KTB dimaksudkan untuk menyiapkan warga menghadapi bencana secara cepat dan tepat. "Melalui pemberian pengalaman langsung dalam penanganan bencana diharapkan juga akan ditemukan metode dan indikator penanganan bencana yang paling efektif dan efisien," kata Haryadi. Sehingga, sambungnya, warga benar-benar mampu, paham dan siap menghadapi bencana sesuai dengan standar keselamatan yang tinggi. Pihaknya mengingatkan, wilayah Kota Yogyakarta termasuk area dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan berada di bantaran sungai sehingga dapat menjadi salah satu faktor sulitnya evakuasi saat terjadi bencana. "Oleh karena itu, kami berharap, semoga melalui upaya ini dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi dan yang diakibatkan oleh bencana dan dapat menjadi contoh bagi kelurahan-kelurahan lain," tandasnya. Haryadi pun mengapresiasi warga Kelurahan Baciro, serta Kecamatan Gondokusuman dan berbagai pihak terkait atas partisipasinya dalam penanggulangan bencana alam. "Mengingat saat ini potensi bencana baik banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran serta puting beliung sewaktu-waktu dapat terjadi," tegad Haryadi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi mengungkapkan tujuan diadakannya simulasi ini untuk melatih kepekaan masyarakat ketika menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa mengancam. "Inti dari simulasi bencana untuk membiasakan warga bagaimana yang dilakukan ketika terjadi bencana. Untuk membiasakannya perlu diadakan rutin, skala kecil-kecil saja," ujarnya. Ia menegaskan bahwa Fungsi KTB cukup penting untuk mempersiapkan masyarakat di wilayah. Mengingat mereka yang tahu dan dekat dalam menangani awal jiak terjadi bencana sehingga lebih cepat. "Jika tidak bisa ditangani KTB, maka akan dikoordinasikan dengan Pusdalop BPBD Kota Yogyakarta untuk penanganan lebih lanjut," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Pelaksanaan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila berlangsung di Halaman Balaikota Yogyakarta, Senin (1/18). Acara tersebut diikuti seluruh OPD Pemerintah Kota Yogyakarta. Hari lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2018 menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Indonesia. Untuk memperingati itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar upacara peringatan dengan melibatkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta, Upacara yang berlangsung khidmat ini di gelar di halaman Balaikota Yogyakarta. Dalam pelaksanaan Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjadi inspektur upacara. Upacara berlangsung tepat pukul 08.00 WIB. Heroe Poerwadi yang saat itu menjadi inspektur upacara mengenakan seragam Korpri berjalan memasuki panggung upacara didampingi Sekertaris Pribadinya. Sementara jajaran PNS lainnya juga mengenakan seragam Korpri. Adapun, para pimpinan lembaga lainnya, seperti jajaran menteri Kabinet Kerja Kota Yogyakarta. Dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila ke depan rasa cinta kepada bangsa, Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-undang Dasar 1945,semakin kuat. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tradisi Wiwitan Awali Rangkain Festival Jogja Kota
Dibuka secara sederhana di bantaran sungai code kawasan jembatan Amarta, Festival Jogja Kota secara resmi di buka dengan tradisi wiwitan, Senin (1/10/2018). Dibuka langsung Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Festival Jogja Kota akan digelar selama bulan oktober penuh untuk memperingati hari jadi Kota Yogyakarta ke 262 tahun. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menegaskan bahwa Festival Jogja Kota merupakan persembahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) untuk warga Yogyakarta. "Selama Oktober akan dipenuhi acara yang tentu penuh kegembiraan. Harapan kami kegembiraan HUT Kota Yogya ini menjadi ulang tahunnya masyarakat Yogyakarta," ucap Haryadi. Haryadi menyebut, diusianya ke 262 tahun Kota Yogyakarta telah mengalami banyak sekali perjalanan naik turun, positif dan negatif. "Angka 262 maknanya itu berarti sudah 2,5 abad lebih dan harapan selalu mengarah ke yang positif," imbuhnya. Pihaknya berharap melalui rangkaian HUT Kota Yogyakarta itu dapat meningkatkan peran masyarakat untuk membangun Kota Yogyakarta. "Melalui wiwitan ini harapnny bisa memperbesar partisipasi masyarakat. Ulang tahun ini persembahan dari pemkot untuk masyarakat," tandasnya. Pada kesempatan tersebut Haryadi Suyuti tidak lupa mengajak warga Yogyakarya untuk mendoakan warga Palu, Donggala dan NTB yang sedang terkena bencana gempa bumi dan tsunami. Dalam kesempatan yang sama Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menambahkan, Festival Jogja Kota sebagai media promosi wisata Kota Yogyakarta. "Akan banyak sekali kegatan menarik seperti Malioboro Coffee Night, seni budaya di 14 kecamatan dan puncaknya pada 7 Oktober 2018 berupa Wayang Jogja Night Carnival," jelasnya. (Annisa/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
26.262 Gelas Kopi Dibagikan Di Sepanjang Jalan Malioboro
Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Komunitas Pencinta Kopi Nusantara Yogyakarta menggelar Malioboro Night Coffee 2018. Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian acara peringatan HUT 262 Kota Yogyakarta yang dikemas dalam event Festival Jogja Kota. Mengusung tema Merajut Kopi Nusantara, aneka jenis dan varian kopi yang disuguhkan pada pengunjung berasal kopi khas Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera sampai Papua. Ketua Panitia Malioboro Night Coffee Festival, Anggi Dita, menjelaskan untuk memeriahkan acara tersebut telah disiapkan sebanyak 1,5 ton kopi. "Jumlah kopi yang kami siapkan tahun ini jauh lebih banyak dibanding kegiatan yang sama tahun lalu, dengan 900 kilogram kopi," katanya dilokasi, Selasa malam (2/10). Dengan begitu, lanjutnya jumlah gelas kopi yang akan dibagikan secara gratis ke masyarakat akan lebih banyak lagi. Pada tahun lalu, ada 10.000 gelas kopi yang dibagikan sedangkan pada tahun ini akan ditambah menjadi 26.262 gelas kopi. Warga bisa mendapatkan kopi gratis di depan Malioboro Mall, di depan Hotel Mutiara 1, dan di depan Hotel Mutiara 2. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, berharap Malioboro Coffee Night dapat dikemas seperti event Prawiro Coffee Festival, dimana di dalamnya panitia juga melibatkan para seniman Yogyakarta sebagai pengisi acara. "Jadi, nantinya ada pentas musik jalanan, cartoon art, dan seni patung mewarnai event sepanjang malam sambil ngopi bersama itu" harapnya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku senang dengan adanya gelaran festival kopi ini. Menurutnya kebersamaan warga menikmati kopi bareng ini sangat unik. "Ini menjadi pemandangan yang baru bagi warga Kota Yogya" ujarnya Ia menambahkan bahwa Kota Yogyakarta memiliki potensi kopi yang luar biasa. Ini dibuktikan dengan jumlah toko kopi maupun penikmat kopi di Yogyakarta terus bertambah jumlahnya. Ini, lanjutnya, membuktikan bahwa kopi mulai diterima dan menjadi budaya bagi warga di Yogyakarta. "Potensi ekonomi kopi di Kota Yogyakarta sangat luar biasa. Potensi ini harus bisa ditangkap peluangnya sehingga bisa menggerakkan perekonomian di Kota Yogyakarta,"katanya. Tak mau kalah dengan aksi para barista, Walikota dan dan Wakil Walikota pun berunjuk gigi menunjukkan ketrampilannya meracik kopi ala barista profesional. Hasilnyanya pun tidak mengecewakan, kopi racikannya berhasil menuai pujian dari para pengunjung yang menjajal kopi racikannya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Delegasi Friendship Force International Terkesan Dengan Kota Yogya
Delegasi Friendship Force United Kingdom atau Organisasi persahabatan antar negara mengaku senang dan terkesan selama berada dan tinggal di Kota Yogyakarta. Menurut mereka Kota Yogya adalah kota yang memiliki nilai toleransi yang tinggi. President Club Frienship Force Indonesia, dr Vivi Arliani mengatakan organisasi tersebut sudah ada sejak tahun 80-an, dimana pesertanya atau anggotanya kebanyakan orang-orang pensiunan. Untuk lebih mengetahui budaya yang ada dalam masyarakat, maka mereka sengaja tidak tinggal di hotel. "Sebaliknya mereka tinggal di kampung-kampung dan berbaur dengan masyarakat setempat. Dengan demikian, mereka tahu persis mengenai kegiatan maupun budaya masyarakat setempat secara langsung." ungkapnya usai acara Farewell party Friendship Force International di Rumah Dinas Wakil Walikotya Yogyakarta, Rabu malam (4/10) Selama di Kota Yogya, mereka diajak mengunjungi berbagai obyek wisata yang ada. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan bisa memberi pengalaman bagi mereka selama berada di Yogyakarta. "Selama tinggal di Kota Yogya, mereka diberi kesempatan untuk belajar kesenian, salah satunya adalah belajar gamelan" katanya Sementara itu Walikota Yogakarta, Haryadi Suyuti mengatakan kegiatan pertukaran antar budaya ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berkesan untuk para anggota delegasi tersebut. Dalam kesempatan tersebut mereka juga menggalang dana untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yang diserahkan langsung kepada Walikota Yogyakarta. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Pimpin Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali menggelar prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti, Kamis (4/10/2018). Momentum tersebut untuk mengingatkan kembali amanah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada Pemkot untuk mensejahterakan masyarakat Yogyakarta. Pada 7 Juni 2000 silam Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada Pemkot, bertepatan dengan hari jadi Pemkot ke-53. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi selaku pimpinan jamasan mengungkapkan, Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti sejatinya adalah lambang sekaligus harapan Gubernur DIY kepada Pemkot agar bisa membawa masyarakat lebih sejahtera. "Jamasan ini digelar setiap tahun tujuannya untuk menyegarkan kembali ingatan kita akan pesan yang diberikan oleh Gubernur kepada Pemkot," tuturnya. Heroe pun berharap Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti bisa menggugah semangat aparatur Pemkot Yogyakarta untuk bekerja lebih baik lagi untuk kesejahteraan masyarakat. "Banyak pekerjaan rumah yang harus kami tuntaskan, seperti masalah kesenjangan sosial, infrastruktur hingga menata view Yogyakarta," tandasnya. Heroe pun mengaku baru kali pertama ini melakukan prosesi jamasan pusaka. Pihkanya pun menyebut prosesi jamasan sebagai kegiatan yang biasa dilakukan. "Prosesi budaya ini sama dengan umumnya. Setelah dipakai, dicuci, agar bisa dipakai lagi. Sama dengan pusaka, dijamas supaya terjaga, bagus, dan tahan lama," jelasnya/ Berbeda dengan tahun sebelumnya, jamasan yang biasanya di lakukan di halaman air mancur, tahun ini jamasan di langsungkan di lapangan Balaikota. Namun sebelum itu, Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti yang disemayamkan di ruang kerja Walikota Yogyakarta dikeluarkan dan dikirab ke arah timur melalui pintu keluar Balaikota, melewati rumah dinas Walikota dan kembali masuk dari sisi timur menuju lapangan Balaikota. Kirab budaya tersebut diikuti sejumlah abdi dalem dan 18 kelurahan budaya serta dua rintisan kelurahan budaya. Setiba di lapangan, Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti diserahkan kepada Heroe Poerwadi untuk dilakukan jamasan. Heroe pun melakukanya dengan penuh penghayatan. Setelah itu, Heroe pun menyerahkan kembali Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti kepada para abdi dalem, untuk selanjutnya dikembalikan ke tempatnya semula di ruang kerja Walikota Yogyakarta. "Jamasan ini dilakukan rutin setiap tahun bertepatan dengan hari jadi Kota Yogyakarta," ucap Heroe. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kunjungi Yogyakarta, Friendship Force United Kingdom Bantu Korban Gempa Palu
Lawatan Friendship Force United Kingdom ke Kota Yogyakarta tidak hanya sebatas untuk mempelajari budaya namun sekaligus untuk menyalurkan donasi untuk korban gempa di Palu dan Donggala. Salah satu Pimpinan Delegasi Friendship Force United Kingdom, Adrian Sumner mengaku prihatin dengan bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala. "Kami turut berduka atas bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala belakangan ini," kata Adrian Sumner saat menyerahkan bantuan tersebut kepada Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi di ruang kerjanya, Kamis (4/10/2018). Ia mengaku, Friendship Force United Kingdom sepakat untuk mengumpulkan donasi dari patuangan untuk membantu meringankan beban Palu dan Donggala. Bantuan pun diserahkan melalui Pemkot Yogyakarta yang diterima langsung oleh Wakil Walikota Heroe Poerwadi dan kemudian diserahkan kepada Plt Dinas Sosial Bejo Suwarno untuk kemudian disalurkan ke Palu dan Donggala . Donasi tersebut awalnya terkumpul sejumlah Rp.3 juta selama semalam, kemudian ditambah 30 Poundsterling oleh keluarga Adrian Sumner. Pihaknya berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban Palu dan Donggala, meski terhitung sedikit namun pihaknya akan berusaha untuk terus membantu meringankan Palu dan Donggala. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi langkah tersebut, pihaknya sebagai perwakilan bangsa Indonesia berterimakasih atas kepedulian tersebut. "Ini adalah bukti hubungan yang baik antara Indoensia dengan Negara-negara di dunia, bantuan ini sangat bermakna bagi Palu dan Donggala," ucap Heroe. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Membuka Jogja Great Sale 2018 di Galeria Mall Yogyakarta
Dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-262 yang dirayakan pada Minggu 7 Oktober 2018 malam ini segenap warga dan dunia usaha Kota Yogyakarta mengadakan gelaran akbar yaitu Jogja Great Sale 2018 di Galeria Mall Yogyakarta, Kamis (5/10). Event Jogja Great Sale ini merupakan apresiasi terhadap dirayakannya hari jadi Kota Yogyakarta yang ke-262. Selain itu merupakan upaya untuk meningkatkan daya tarik Kota Yogyakarta bagi dunia luar, untuk mendatangkan pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Sekaligus sebagai penikmat keindahan Kota Yogyakarta, keberagaman seni budaya, keramahan warganya, kelezatan kulinernya, serta warna-warni suasana pusat perbelanjaannya. Disamping itu Event Jogja Great Sale merupakan salah satu event besar selama 1 (satu) bulan penuh pada bulan Oktober ini. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect yang menggerakkan roda perekonomian, mendorong pertumbuhan, dan memajukan kesejahteraan masyarakat, melalui partisipasi luas masyarakat dan dunia usaha, mensukseskan gelaran akbar Jogja Great Sale tersebut. Jogja Great Sale diikuti oleh enam mall, empat puluh hotel, duapuluh resto ternama serta tempat-tempat hiburan favorit yang setiap harinya. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengatakan, berterimakasih kepada segenap dunia usaha yang turut ambil bagian dalam gelaran Jogja Great Sale tahun ini, di antaranya memberikan banyak diskon hingga 80%. "Untuk itu kami berterimakasih kepada Bapak / Ibu segenap dunia usaha yang turut ambil bagian dalam gelaran Jogja Great Sale tahun ini, di antaranya memberikan banyak diskon, saya dengar sampai dengan 80%, special rate, special price, bonus, voucher, berbagai promo, dan lain sebagainya" ucapnya. Sebelumnya pada tahun 2017 yang lalu tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta mencapai jumlah 3.894.771, wisatawan terdiri dari 3.459.116 wisatawan domestik, dan 435.655 wisatawan mancanegara. Dalam acara ini apresiasi penuh kepada segenap sponsor yang berpartisipasi dalam Jogja Great Sale ini, yaitu Galeria, Bank BRI, Bank Jogja, Bank Jateng, PDAM Tirtamarta, JNE. Haryadi Suyuti menambahkan "Melalui event Jogja Great Sale ini diharapkan akan mampu mewujudkan rasa peduli serta kebersamaan seluruh komponen masyarakat serta para pelaku usaha, bersama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, bersinergi mengembangkan dunia usaha dan pariwisata agar setiap event yang terlaksana di Kota Yogyakarta dapat berjalan sukses dan berkesinambungan" ungkapnya. Selain itu, acara Jogja Great Sale 2018 di Galeria Mall Yogyakarta memberikan kebebasan kepada pelanggannya untuk menikmati diskon khusus selama sebulan. Tak hanya itu jika pengunjung memiliki dan bertransaksi memakai ATM BPD maka pengunjung berhak mendapatkan Point dan kartu undian yang nantinya akan diundi di akhir bulan. Hadiah undian yang sudah di sediakan meliputi lima Motor Honda Beat dan hadiah utama mendapatkan satu Mobil Daihatzu Sigra serta hadiah-hadiah lainnya yang tak kalah menarik. Haryadi Suyuti berharap di tahun 2018 jumlah pengunjung wisatawan semakin meningkat. "Kita harapkan semoga pada tahun 2018 ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Jogja akan selalu meningkat, sehingga kita semua dapat menikmati, serta memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan usaha, bisnis serta benefit bagai Bapak / Ibu sekalian" ujarnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Promosikan Yogyakarta melalui Fam Trip
Masuk 10 destinasi wisata unggulan nasional, Yogyakarta terus dipromosikan. Untuk menggejot potensi wisata tersebut, Pemkot melalui Dinas Pariwisata menggelar "Jogja Fam Trip". "Jogja Fam Trip ini adalah rangkain HUT Yogyakarta ke 262," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menyambut peserta Jogja Fam Trip di salah satu hotel di Yogyakarta, Jum"at (6/10/2018) malam. Heroe Poerwadi menyebut, Jogja Famtrip sebagai upaya Pemkot untuk memperluas jaringan promosi destinasi wisata Kota Yogyakarta. "Sekaligus sebagai media untuk mendongkrak minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta," ucap Heroe. Pihkanya menekankan pentingnya pariwisata bagi Kota Yogyakarta. Ia pun mengingatkan bahwa Yogyakarta tidak memiliki sumber daya alam sehingga harus bisa mengoptimalkan sector pariwisata. "Pariwisata adalah ujung tombak Kota Yogyakarta yang harus terus dikembangkan agar semakin dikenal dunia," tandasnya. Dengan Famtrip tersebut, Heroe optimis Yogyakarta akan semakin dikenal dunia sekaligus membawa nama Indonesia. Pihaknya pun berharap para travel agent yang hadir dalam famtrip tahun ini bisa bekerjasama untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Yogyakarta. Dalam kesempatan yang sama Plt Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Yunianto Dwisutono menambahkan, Jogja fam trip ini dikemas untuk memperkenalkan potensi daya tarik wisata kota yogyakarta kepada para pelaku wisata yang ada di Indonesia maupun di luar Indonesia. "Tahun ini kita mengundang 20 media, bloger dan travel agent dari luar negeri dan 30 dari Indonesia," urainya. Rencanya setelah mereka diterima Wakil Walikota malam ini, 50 pelaku wisata tersebut akan mengunjungi sejumlah destinasi seperti keraton yogyakarta, kota gede, tebing breksi, hinggga kali suci. "Selain itu mereka juga akan menyaksikan wayang Jogja Night Carnival," jelasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Yogyakarta Pimpin Pelti DIY
Tugas baru datang untuk Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Pagi ini, Minggu (7/10), orang nomor satu di Kota Yogya ini di percaya untuk mengemban amanah mengembangkan olahraga tenis lapangan di DIY. Haryadi terpilih menjadi ketua Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) DIY periode 2018-2023. Ditemui usai pelantikan, Haryadi menyatakan siap melaksanakan arahan dari Pengda Pelti Pusat dalam pembinaan atlet olahraga tenis lapangan salah satunya adalah atlet usia dini/yunior. Diantaranya dengan memperbanyak frekuensi pertandingn terutama mengikuti turnamen di luar daerah. Karena menurutnya dengan kompetisi yang berkualitas dapat memacu perkembangan potensi petenis DIY. Ia mengungkapkan akan menyoroti 5 hal yang nantinya akan jadi program acuan bagi Pengda Pelti DIY. Yakni soal pendanaan, database atlet, wasit, sarana dan prasarana serta kejuaraan kelompok umur yang berjenjang. "Saya meminta Pengkab/Pengkot untuk menggulirkan secara rutin kejuaraan kelompok umur. Nantinya ada stimulus dari Pengda Pelti DIY. Kejuaraan ini wajib dimonitor sebagai sarana talent scouting. Kami punya tugas berat nanti di PON 2020," katanya di Graha Pandawa Balaikota Yogya. Ia juga akan menggandeng jaringan pengusaha demi ikut membantu memajukan tenis di DIY salah satunya untuk memperkuat pendanaan. "Kami harus gandeng banyak pengusaha untuk ikut membantu tenis DIY," tegasnya. Ia pun memiliki rencana untuk membangun stadion tenis di DIY. Pasalnya kebutuhan akan lapangan yang representatif mendesak untuk dapat mendukung prestasi dan perkembangan tenis di DIY. "Kita harus gandeng banyak pihak dalam hal ini, agar DIY nantinya bisa jadi tuan rumah minimal kejuaraan level asia," lanjutnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wayang Jogja Night Carnival, Malam Puncak HUT 262 Kota Yogya
Puluhan ribu warga Yogyakarta berkumpul di Tugu Pal Putih Yogyakarta untuk menyaksikan Wayang Jogja Night Carnival yang digelar oleh Pemerintah Kota Yogya. Gelaran Wayang Jogja Night Carnival ini merupakan puncak peringatan HUT Kota Yogyakarta ke 262. Ditemui sebelum acara berlangsung, Show Director Wayang Jogja Carnival,Yetti Martanti menjelaskan tahun ini peserta pawai mencapai 1.400 peserta yang berasal dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. Ia menyebutkan beberapa wayang yang hadir dalam gelaran tahunan tersebut, mulai dari Kecamatan Kotagede yang membawakan Rama Shinta, Kecamatan Keraton dengan Larasati, Kecamatan Umbulharjo dengan Anoman, Kecamatan Tegalrejo dengan Semar, dan masih banyak lagi. "Seluruh kecamatan menampilkan kostum, koreografi, dan properti sesuai dengan wayang yang mereka perankan. Tiap kecamatan berbeda tema" ungkapnya. Pada gelaran Wayang Jogja Night Carnival kali ini juga disajikan dengan adanya flashmob. "Flashmob ini diikuti oleh seluruh peserta dengan menggunakan gerakan goyang wayang Jape Methe." katanya Dalam flasmob tersebut, lanjutnya, terdapat 3 jenis musik, pada tiap transisi musik dilakukan flashmob. Dengan gerakan yang mudah ditirukan sehingga seluruh pengunjungpun menirukan gerakan tersebut dari tempat mereka masing-masing. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 18.00 hingga pukul 21.00 WIB, rute yang ditempuh yakni Jalan Jenderal Sudirman, Tugu Pal Putih, dan berakhir di Jalan Margoutomo. Dalam acara tersebut terdapat tiga panggung di sepanjang rute. Tiga panggung tersebut menjadi titik "display" peserta. Panggung pertama berada di depan gedung bekas Indosat di Jalan Jenderal Sudirman, pangung kedua berada di depan Tugu Pal Putih dan pangung ke tiga berada di depan kantor KR di Jalan Margo Utomo. "Tugu Pal Putih yang merupakan ikon kota ini, di panggung tersebut menjadi titik pusat perhelatan Wayang Jogja Night Carnival," katanya. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti yang didampingi Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut larut dalam acara tersebut mengungkapkan kegembiraan dan apreasinya atas bertambahnya usia Kota Yogyakarta. "Maka tidak berlebihan kiranya jika mulai saat ini dan seterusnya Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan Bulan Oktober sebagai Bulan Perayaan HUT Kota Yogyakarta dan Bulan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta" katanya Iapun berpesan kepada seluruh warga Kota Yogya Terus meningkatkan rasa kebersamaan untuk menghantarkan Kota Yogyakarta menjadi kota yang aman, nyaman, tenteram, berbudaya dan berkarater serta mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya dan pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wayang Jogja Night Carnival 2018, Ajang Membangun Kebersamaan
Pagelaran Wayang Jogja Night Carnival 2018 berhasil menyita perhatian ribuan orang di seputaran tugu pal putih Yogyakarta, Ahad (7/10/2018) malam. Wayang Jogja Night Carnival ketiga itu seklaigus menjadi puncak acara hari jadi Kota Yogyakarta yang ke-262. Menampilkan pertunjukkan kolaborasi seni modern dan tradisional dari 14 kecamatan. Mengangkat tema "Bersama Membangun Jogja" Wayang Jogja Night Carnival tahun ini dimeriahkan dengan Flash Mob, Video Mapping hingga Goyang Wayang Japemete. Wayang Jogja Night Carnival 2018 pun mendapat perhatian khusus sekaligus apresiasi mendalam dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X. Pihaknya berharap Wayang Jogja Night Carnival 2018 semakin mengokohkan Yogyakarta sebagai kota budaya. "Di Yogyakarta, wayang yang merupakan budaya tradisi dapat berpadu dengan baik dalam bentuk karnaval," ucap Sri Sultan HB X saat membuka Wayang Jogja Night Carnival 2018. Ia pun mengingatkan, pembangunan Kota Yogyakarta harus tetap berpijak pada filosofi kelahiran kota tersebut. Bahkan menurutnya, pendiri Kota Yogyakarta pun tidak akan menyangka bahwa Kota Yogyakarta akan tumbuh dinamis dan memiliki kreativitas seperti ini. "Karakater Yogyakarta harus dijaga, sehingga Yogyakarta bisa tumbuh tanpa kehilangan jati diri dan tetap bisa menjadi tujuan wisata," tandasnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menetapkan Bulan Oktober sebagai Bulan Perayaan HUT Kota Yogyakarta dan Bulan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta. "Oktober juga menjadi bulan promosi produk- produk kreatif warga Kota Jogja, sehingga setiap Oktober senantiasa dimeriahkan dengan event kalender tetap yaitu Wayang Jogja Night Carnival, Malioboro Night Coffee, dan Festival Jogja Kota," urainya. Dan kedepan, sambung Haryadi, akan ada Expo produk kreatif yang pada akhirnya dapat menjadi kalender tahunan Kementerian Pariwisata. "Selain itu, bulan oktober adalah bulan menampilkan potensi sumber daya ekonomi warga Kota Jogja dalam tajuk Jogja Great Sale, Festival Distro, Jogja Creatif, Festival Burung Berkicau dan pameran-pameran produk lokal," urainya. Dengan begitu menurutnya, potensi ekonomi dapat terangkat dan memberikan kesempatan wisatawan menikmati harga-harga yang kompetitif pada pusat pertokoan, Hotel, Mall serta pusat bisnis lainnya. " Oktober juga sarat akan promosi industri jasa yang berkembang di Jogja melalui kegiatan Malioboro Night Coffee "Ngopi Bareng" untuk menunjukkan bahwa Kopi-kopi terbaik disajikan di Kota Istimewa ini," kata Haryadi. Selain itu, melalui Festival Jogja Kota Haryadi mengajak seluruh warga Yogyakarta menyatukan tekad membangun kebersamaan. "Sekaligus memaknai kegiatan ini sebagai ekspresi dan kesadaran seluruh warga Kota Jogja menyajikan yang terbaik dan memberi pelayanan istimewa kepada seluruh warga yang datang ke Yogyakarta," paparnya. Melalui momentum itu, Ia pun juga mengajak seluruh warga Yogyakarta untuk menghantarkan Kota Yogyakarta menjadi kota yang aman, nyaman, tenteram, berbudaya dan berkarater. "Serta mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya dan pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya. (Tam)