Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buka Posku di 45 Kelurahan, Walikota Ajak Warga Cek DPT
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengajak warga Yogyakarta untuk mengecek kembali Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pemerintah Kota bersama KPU Kota Yogyakarta telah membuka 45 Posko pengecekan hak pilih daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu 2019. Hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan warga yang punya hak pilih dapat menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2019. "Saya menghimbau kepada masyarakat agar berpartisipasi untuk melakukan pengecakan DPT di masing-masing wilayahnya," kata Haryadi saat peluncuran Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) di rumah dinas Walikota Yogyakarta, Rabu (17/10/2018). Pihaknya pun tidak ingin ada warga Yogyakarta yang tidak masuk dalam DPT, untuk itulah apabila ada yang belum terdaftar untuk segera melapor. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot ) Yogyakarta berkomitmen untuk ikut mensukseskan Pemilu 2019 dengan membantu warga Yogyakarta terdaftar dalam DPT. "Kani berharap Warga benar-benar melakukan pengecekan, jangan hanya mendengar saja tapi benar-benar memastikan data sudah valid terdaftar," tegas Haryadi. Posku GMHP akan tersebar 45 keluarahan di Yogyakarta, untuk itulah masyarakat benar-benar bisa ikut berpartisipasi mendorong gerakan tersebut. "Gerakan ini tujuannya adalah untuk memastikan warga yang punya hal pilih terdaftar di DPT jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu, sehingga tidak ada masalah pada hari pelaksanaan," ujarnya. Pihaknya memastikan setiap Kantor Kelurahan telah siap membantu warga untuk mengaatasi masalah DPT. Sehingga apabila ada masalah, masyarakat diminta segera meminta bantuan ke Kantor Kelurahan. Selain itu, untuk mendukung sekaligus memastikan warga Yogyakarta menyalurkan hak pilihnya, Haryadi juga menyoroti titik " titik rawan yang berpotensi belum terdaftar DPT. "Seperti Pondokan, asrama, panti jompo hingg lapas. Namun kami siap membantu KPU untuk menyasar titik-titik tersebut melalu Kantor Kelurahan," papar Haryadi. Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Tugas Ketua KPU Kota Yogyakarta, Sri Suriani menjelaskan, kegiatan ini merupakan gerakan nasional yang dilakukan oleh KPU di seluruh Indonesia yang dimulai pada 1 Oktober dan berakhir 28 Oktober 2018. "Ini dilakukan untuk memastikan setiap warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih, terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2019 mendatang, sehingga hak untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bisa tersalurkan dengan baik," kata Sri Suriani. Selain mendatangi kelurahan, warga bisa mengecek hak pilihnya melalui situs lindungihakpilihmu.go.id, atau juga bisa diakses dengan menginstall aplikasi KPU RI 2019 di google playstore. (Fina/Dwi/Riza/Annisa)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sukses Dengan Program STBM, Kota Yogya Raih Penghargaan dari Kemenkes RI
Pagi ini Kota Yogya meraih penghargaan nasional di bidang kesehatan, penghargaan tersebut adalah penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan yang di berikan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penghargaan tersbut diberikan langsung oleh menteri kesehatan Nila F. Moeloek di Auditorium Swabessy, Kementerian Kesehatan RI Jakarta. Menteri Kesehatan RI, Nila Moelek mengatakan jika penghargaan tersebut adalah apresiasi dari Kemenkes RI, karena Kota Yogya telah memiliki inovasi terbaik dalam mempertahankan kondisi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan Kota Yogya memiliki kualitas sanitasi yang baik "Serta dalam penghargaan ini Kota Yogya juga dinilai telah dapat menjalankan progam STBM pada tahun 2018 dengan baik" ungkapnya di lokasi, Kamis (18/10). Ia menjelaskan untuk sistem penilaiannya dilakukan oleh tim evaluasi yang independen dan memiliki kredibilitas, sesuai indikator yang ditetapkan serta melalui proses panjang penilaian. "Indikatornya ada lima, dan harus menjadi pola pembiasaan bagi masyarakat, yaitu tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan limbah rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan air limbah rumah tangga," katanya Ditemui usai menerima penghargaan, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan jika penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen Pemkot Yogyakarta dalam mewujudkan Kota Yogya sebagai Kota Sehat. "Dalam mewujudkan Kota Yogya sebagai kota sehat tentunya kami tidak bekerja sendirian, kami juga menggandeng lintas sektor untuk dilibatkan dalam memfasilitasi sarana prasarana. Mengingat melihat kondisi lingkungan Kota Yogya yang cukup padat penduduk" katanya. Ia menjelaskan jika Pemkot Yogya memiliki lima pilar STBM. Kelima pilar tersebut adalah stop buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum-makanan rumah tangga (PAMM RT), pengelolaan sampah rumah tangga (PS RT), dan pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLC RT). Menurutnya dengan adanya program STBM ini masyarakat akan dapat merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sehingga masyarakat sadar untuk tidak membuang air besar disembarang tempat dengan mengedepankan pola hidup bersih dan sehat dapat terus dijaga. "Sanitasi total yang baik adalah apabila masyarakat sudah sadar untuk tidak membuang air besar disembarang tempat, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, dan mengelola air limbah rumah tangga dengan aman," paparnya. Ia berpsan kedepan seluruh pemangku kepentingan dari Kelurahan Siaga, Forkom Kecamatan Sehat, Lurah, Camat, Kepala OPD dilingkungan Pemkot Yogya dapat terus berperan aktif dalam peningkatan program sanitasi dan penciptaan kondisi kesehatan lingkungan yang kondusif. "Mari kita tingkatkan bersama perilaku komunitas yang higienis dan sanitasi untuk mendukung terciptanya sanitasi total" katanya. Walikota berharap, penghargaan ini dapat menjadi pemicu agar kesehatan di Kota Yogya terus dijaga dengan baik. Salah satu caranya yaitu dengan menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya kesehatan untuk hidup. Karena menurutnya, sehat itu bukan hanya lingkungan, tetapi perilaku.. "Sehat itu tidak hanya lingkungannya saja, tetapi perilakunya dan masyarakat mengonsumsi asupan makanan. Itu harus diperhatikan agar seluruh masyarakat bisa sehat," ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pelaku UMKM Didorong Kembangkan Usaha Lewat E-Commerce
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memaksimalkan e-commerce sebagai wadah untuk mengembangkan usaha mereka. "Kami mengajak teman-teman Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk naik kelas. Artinya dari yang offline menjadi online," ucap Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Septriana Tangkary saat Sosialisasi Belanja dan Jualan Online di Universitas Gadjah Mada, Kamis (18/10/2018). Kami menggandeng Dekranasda Kota Yogyakarta, Direktorat IPM dan Ditjen IKP serta marketplace Blibi.com untuk mengedukasi UMKM terkait penggunaan ecommerce. "Diharapkan para pelaku UMKM dapat semakin testimulasi untuk memaksimalkan ecommerce untuk mengembangkan isaha mereka," ucapnya. Indonesia dinilainya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia, mengingat saat ini terdapat penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 132 juta. "Pengguna ecommerce pun terus meningkat dengan bertambahnya portal ecommerce yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat saat ini," jelasnya. Menurutunya perkembangan ekonomi ini harus terus dipupuk dan masyarakat harus terus diberi dorongan dan dukungan untuk terus melakukan transaksi online agar industri dapat terus berkembang dengan pesat. "Namun penting untuk diingat, masyarakat pun perlu melindungi dengan dibekali ilmu cara bertransaksi online yang aman," jelasnya. Saat ini dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap prosuk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41 persen dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. "Namun baru sekitar 8 persen atau sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya," ujarnya. Sementara itu Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tyasning Handayani Santi mengaku belakangan ini telah melakukan usaha tersebut di Yogyakarta. "Ekonomi kreatif bukan hanya dilihat pada produk yang dihasilkan saja, tetapi meliputi metode pemasaranannya. Pemasaran harus dilakukan dengan cara yang kreatif agar produk tersebut bisa dikenal dan diterima di pasar yang lebih luas," ucapnya. Pemerintah, lanjutnya, akan terus mengupayakan memperbanyak pelatihan pemasaran online. Pada tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta fokus pada tiga subsektor industri kreatif yaitu kerajinan, fashion dan kuliner karena paling banyak dijumpai di Yogyakarta dan mudah untuk melakukan percepatan. "Meskipun demikian, kami juga tetap akan memperhatikan sub sektor lain termasuk animasi yang memiliki perkembangan cukup bagus," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gandeng Gendong Perpustakaan Wujudkan Gerakan Literasi Nasional
Wakil Walikota Yogyakarta menghadiri Seminar Nasional dengan tema "Gandeng Gendong Perpustakaan, Maju Bersama Mewujudkan Gerakan Literasi Nasional" pada Kamis (18/10) di Gedung Grha As-Shakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan berbagai institusi pendidikan berkualitas yang telah melahirkan pemikir-pemikir kompeten pada bidang-bidang kehidupan yang strategis di Kota Yogyakarta. Melihat semakin banyaknya pembangunan dibidang Pendidikan di Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta akan membangun Taman Bacaan Rakyat, Perpustakaan, ataupun Pojok Taman Baca di berbagai sudut kota. Kepala Sekolah SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta, Tri Ismu Husnan Purwono mengatakan, dalam membantu berlangsungnya pengembangan literasi melalui perpustakaan, SMA Muhi Yogya menerima bentuk partisipasi dari sekolah lain atau lembaga lain untuk bekerjasama dalam membangun Perpustakaan yang lebih baik lagi. "Oleh karena itu kami membuka tenaga lebih untuk bapak ibu yang ingin magang di SMA Muhammadiyah 1 dipersilahkan. Kami terbuka untuk temen-temen yang mau belajar di perpustakaan kami", ungkapnya. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menerangkan bahwa, konsep Gandeng Gendong sangat tepat diterapkan dalam membangun kekuatan serta keberdayaan masyarakat, termasuk dalam budaya Literasi. "Gandeng-Gendong merupakan pengembangan Semangat Segoro Amarto dengan melibatkan lima elemen mulai dari Kota, Korporasi, Kampus, Kampung dan Komunitas", ungkapnya. Dalam sambutannya Heroe Poerwadi mengatakan, peningkatan Budaya Literasi dari keberadaan perpustakaan harus diperbanyak sehingga akses masyarakat terhadap berbagai jenis buku bacaan terbuka lebar. Maka pada 2018-2019 Pemerintah Kota akan membuka tiga PEVITA atau Perpustakaan Alternative Yogyakarta yakni di Jalan Mayjend Sutoyo, Wirobrajan dan Kawasan Timoho sehingga kebutuhan baca bagi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. "Melalui seminar ini diharapkan muncul gagasan membangun perpustakaan yang mampu berfungsi secara optimal bagi masyarakat dengan sistem manajeman perpustakaan yang baik dan menekankan pada tersedianya berbagai bahan bacaan yang bersifat informatif, edukatif, rekreatif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat," ujar Heroe Poerwadi. Heroe Poerwadi menambah, "demikian akan terbentuk perpustakaan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan pustaka namun juga mampu menumbuhkan rasa handarbeni masyarakat terhadap perpustakaan tersebut,". Harapannya masyarakat Yogyakarta sendirilah yang akan secara aktif memanfaatkan, mengelola dan mengembangkan perpustakaan desa, membentuk masyarakat literasi menuntut kesadaran berpikir kritis masyarakat dan kemauan untuk terus menjadi manusia pembelajar seumur hidup.(Hes/Ich/Riz)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tim Penilaian Lomba Binter Kunjungi Kodim IV/DIP Yogyakarta
Tim penilaian Lomba Binter mengunjungi Kota Yogyakarta yang diikuti oleh keseluruhan anggota Kodim IV/DIP, Jumat (19/10) di Jalan A.M Sangaji, Kota Yogyakarta. Tim penilai lomba binter dari mulai menyambangi berbagai stakeholder, Kapolresta, Wakil Waikota Yogyakarta, Kajari, Wakil Pengadilan, Ketua DPR, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda hingga ke setiap staf yang ada di Makodim. Penilaian ini dilakukan dengan kategori lomba diantaranya pangkalan (kerapian, kebersihan, ketertiban dan keindahan), materiil (gudang senjata, angkutan), Persit Kartika Chandra Kirana, pembinaan meliputi personel, latihan dan administrasi serta melakukan kunjungan dan wawancara dengan forkompimda. Komandan Kodim, Dandim 0734/yka, Letkol Inf Bram Pramudia berharap masyarakat terus mendukung penuh kelancaran lomba ini. "Selama ini kami mencoba dan terus menjalin hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan maupun masyarakat. Sehingga berharap hasil yang kami dapat bisa memuaskan," harapnya. Selain itu Letkol Inf Bram Pramudia berharap warga ikut bangga mendukung tim penilaian, agar penilaian ini berjalan dengan baik. "Maka itu, warga Yogyakarta ikut bangga mendukung tim penilaian, agar penilaian ini berjalan dengan baik dan tim mengetahui apa yang telah dan akan dilaksanakan untuk memajukan TNI dan wilayah Kota Yogyakarta. Agar bisa menyejahterakan masyarakat dan NKRI tetap terjaga keutuhannya," jelasnya. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pihak pemerintah selalu berkoordiasi agar Kota Yogyakarta aman dan damai. "Kita selalu berkoordinasi terus-menerus agar Kota Yogyakarta menjadi kota yang nyaman huni bagi masyarakat Yogya" ungkapnya. Heroe Poerwadi berharap selama penilaian pada Kodim IV/DIP Yogyakarta bisa berjalan dengan baik. Serta sejauh mana kodim bisa menciptakan program inovatif, nyaman dan aman di luar program penilaian maupun kegiatan yang lain dan dapat memberikan manfaat nyata untuk bangsa dan negara. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Bangun Drainase, Warga RW 4 Wirobrajan Tak Lagi Khawatirkan Genangan Saat Hujan
Warga Jl. Setiaki, RW 4 Wirobrajan kini tak lagi khawatir adanya genangan air ketika hujan tiba, pasalnya, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) telah membangun drainase beserta peresapan di sepanjang jalan tersebut. Atas hal itu, Ketua RW 4, Gatot Sunardi mengungapkan apresiasinya terhadap Pemerintah Kota Yogyakarta. "Kami mengucap rasa syukur dan terima kasih pada Pemkot yang telah nuruti jejalukane masyarakat. Dengan adanya drainase kami tidak perlu lagi was-was dengan adanya genangan air ketika hujan tiba" Ungkap pria yang kesehariannya berjualan es goreng di Kawasan Alun-alun kidul tersebut pada Jum"at (19/10) sore. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti yang hadir meresmikan secara resmi drainase tersebut menuturkan, pembangunan drainase dilakukan dengan material terbaik untuk menjaga ketahanan drainase. Hal tersebut merupakan komitmen Pemkot dalam memberikan pelayanan terbaik pada warga Kota Yogyakarta. "Untuk aspalnya saja kami menggunakan AC-WC (Asphalt Concrete -Wearing Course) yang teksturnya paling halus dan membuat lapisan makin kuat" Tutur Walikota. Selanjutnya, Walikota meminta warga untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan agar saluran air hujan dapat tetap berfungsi dengan baik. "Drainase itu musuhnya sampah, sebaik-baiknya drainase kalau perilaku masyarakat masih suka buang sampah sembarang ya bakal tetap tersumbat. Saya titip agar (drainase) dirawat, kalau ada sampah sesedikit apapun ya harus segera dibersihkan" Pinta Walikota. Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPKP Kota Yogyakarta mengatakan, pembangunan dilaksanakan di jalan sepanjang 320m selain itu juga dilengkapi dengan peresapan sedalam 3,5 m di setiap 12m. "Pembangunan tersebut berhasil diselesaikan dalam kurun waktu empat bulan" Imbuhnya (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Hebat! Bank Jogja Luncurkan ATM Tanpa Kartu
Nyaman, cepat, dan simpel. Tiga hal tersebut merupakan impian semua orang dalam melakukan segala hal, termasuk bertransaksi. Tak heran, guna mencapai tiga hal tersebut PD BPR Bank Jogja terus berinovasi. Salah satunya, meluncurkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tanpa kartu yang rencananya bisa digunakan oleh nasabah pada awal Desember mendatang. Direktur Utama PD BPR Bank Jogja, Kosim Junaedi, mengatakan tujuan ATM tanpa kartu tersebut tidak lain demi kemudahan bertransaksi bagi para nasabah. "Penyediaan ATM tujuannya untuk mempermudah bagi nasabah untuk melakukan transaksi," ujarnya usai peluncuran atm tanpa kartu di Stadion Mandala Krida, Minggu pagi (21/10). Ia menjelaskan ATM tanpa kartu, merupakan teknologi yang menggunakan notifikasi baru dengan menggunakan ponsel. Hal tersebut memanfaatkan fasilitas yang ada. "Sebab rata-rata semua nasabah Bank Jogja sudah punya HP. Dalam penerapannya, nanti semua nomor ponsel nasabah harus terdaftar terlebih dahulu" katanya Cara kerja ATM tanpa kartu tersebut, lanjutnya, nasabah terlebih dulu mendaftarkan nomor ponsel dan rekening Bank Jogja ke costumer service. Setelah itu nasabah mengunduh aplikasi tersebut baik lewat Google Play Store untuk sistem operasional android dan iOS untuk produk Apple. "Aplikasi ini aman karena ada password bagi penggunanya. Ada juga kode penarikan dan PIN untuk tarik tunai melalui mesin ATM," katanya. Rencanya ATM milik Bank Jogja ini akan di tempatkan di lima tempat yakni Kantor Pusat Bank Jogja yang ada di Patangpuluhan, kantor kas Gedongkuning, Balai Kota, XT Square dan kantor kecamatan Jetis. Menurutnya selain simpel nasabah juga akan lebih mudah dan nyaman bertransaksi selama 24 jam tanpa harus menunggu kantor buka. Ia berharap aplikasi tersebut bisa memanjakan nasabah Bank Jogja karena sangat penggunaannya sangat simple dan aman. "Saat ini masih dalam tahap uji coba dan menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau sudah dapat izin dari OJK, nasabah bisa menggunakan aplikasi yang pertama ada di Jogja ini," katanya. Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap agar Bank Jogja terus berinovasi meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai perusahaan daerah di bidang perbankan, Bank Jogja juga diminta untuk terus meningkatkan pelayanan. "Inovasi layanan yang dilakukan Bank Jogja turut berkontribusi kepada program pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot," ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Hari Santri Nasional, Kemenag Gelar Lomba Karnaval
Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2018 yang jatuh setiap 22 Oktober, Kementrian Agama (Kemenag) menggelar rangkaian kegiatan yang berlangsung pagi ini yaitu dengan menggelar Lomba Karnaval Se-Kota Yogyakarta. Lomba Karnaval tahun ini mengusung tema "Bersama Santri Damailah Negri". Kegiatan ini dilaksanakan di depan Kementrian Agama Kota Yogyakarta, pada Minggu (21/10) di Jalan Ki Mangun Sarkoro 43 A Pakualam, Yogyakarta. Dengan tema karnaval "Bersama Santri Damai Negeri" diharapkan semua umat islam mampu mengusahakan Islam yang rahmatan lilalamin, mampu membuat masyarakat merasa sejuk damai dan sejahtera. Kepala Kementrian Agama Sigit Warsito mengatakan, kegiatan Lomba Karnaval ini membawa banyak santri se-Kota Yogya yang berjumlah 52 mobil memadati Kantor Kementrian Agama. "Kegiatan ini disupport oleh berbagai pihak dari santri se-Kota Yogya, seperti yang terlihat ada 52 Mobil dan 2 Pickup memadati jalan Ki Mangun Sarkoro" ujarnya. Satu mobil diperkirakan berisi 7 hingga 10 orang. Dalam Lomba ini yang dinilai oleh panitia adalah kreativitas, keindahan, dan kekompakan.Lomba Karnaval HSN memperebutkan Trophy Walikota, Kapolresta, dan Kementrian Agama. Sigit Warsito berharap kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan efek baik bagi santri dan Negara. "Diharapkan akan menjadi titik kebangkitan bagi kita untuk memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan Negara yang kita banggakan" ujarnya. Lomba Karnaval melibatkan 52 kelompok santri dengan menaiki kendaraan hias dan berbagai macam hiasan di mobil ataupun hiasan kostum. Tak hanya itu, antusias santri mengikuti Hari Santri Nasional ini dimeriahkan dengan beberapa para santri menabuh gamelan sepanjang jalannya Lomba Karnaval HSN 2018. Rute karnaval ini berjalan mulai dari depan Kantor Kemenag Kota Yogya, ke selatan, lalu ke timur, menuju Jalan Sukonandi, ke utara, lalu ke barat menuju Jalan Hayam Wuruk, ke selatan, lalu ke timur, dan kembali ke tempat semula di depan Kantor Kemenag Kota Yogya. Acara ini juga di hadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam sambutannya mengatakan, dalam perkembangan zaman selama lima tahun belakangan ini banyak sekali perbedaan yang terjadi yang bisa di pilah untuk dijadikan inspirasi para santri untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. "Seperti yang kita ketahui dalam lima tahun belakangan ini perbedaan yang terjadi mampu mengantisipasi dalam kebaikan. Semoga diri kita tidak menjadi korban pertumbuhan yg berlangsung" ungkapnya. Selain itu Heroe Poerwadi mengatakan untuk sebagai santri harus mampu memperbaiki diri terus menerus dimanapun mereka berada. "Semoga menjadi santri yang inspirasi, mempunyai sentuhan pada diri sendiri dalam memperbaiki lingkungan dan mensejahtetakan Kota Yogyakarta"ungkapnya. Heroe Poerwadi berharap para santri bisa menjaga ukhuwah islamnya. "Kita berharap bisa menjaga ukhuwah islamnya dan memiliki semangat agama didalam ataupun diluar keagamaan. HSN juga sebagai upaya menjaga, merajut, kebersamaan masyarakat di seluruh kota Yogya" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Blusukan Kampung, Tingkatkan Potensi Wilayah Seni dan Budaya Kota Yogya
Dalam melestarian seni dan budaya, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Blusukan Kangen Kampung, Gelar Potensi Wilayah Seni dan UMKM "Dewa Bronto" di Museum Perjuangan Brontokusuman, Kota Yogyakarta, Minggu (21/10). Acara ini di ikuti oleh seluruh warga Brontokusuman mulai dari pengunjung, peserta UMKM dan pengisi acara seni pertunjukkannya. Sementara itu Camat Mergangsan, Budi Santosa mengatakan kegiatan blusukan kampung ini merupakan sebuah upaya konsolidasi sosial untuk membangun kekerabatan masyarakat secara menyeluruh. "Mengingat Brontokusuman merupakan salah satu pusat wisata kota Yogyakarta dan merupakan destinasi wisata. Dari Kampung Brontokusuman ini kami ingin menjadi lebih Istimewa. Selain itu, disini yang kami unggulkan yaitu Museum Perjuangan dan destinasi wisata lainnya" jelasnya. Disamping itu, Wakil Walikota, Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah mengangkat potensi wisata yang ada di kampung Brontokusuman dan Kota Yogya. "Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk terus mengembangkan kampung wisata di Kota Yogya, agar kunjungan wisatawan semakin padat dan mensejahterakan warganya. Makanya gelar kampung wisata ini kita gelar agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan," terangnya. Ia menganggap saat ini masih banyak masyarakat yang belum sadar akan potensi yang ada pada kampung Brontokusuman dimana banyak sekali yang bisa dipetik untuk di lestariakan mulai dari seni dan budayanya. Selanjutnya, Heroe Poerwadi juga berharap pada perekonomian bagi masyarakat sekitar Brontokusuman, dengan diadakannya Gelar Potensi Wilayah ini akan terangkat UMKM, kuliner khas daerah hingga potensi kesenian maupun budaya yang disajikan dalam event ini. Heroe Poerwadi menambahkan, ini akan menjadi kekuatan bagi kampung wisata untuk terus mengembangkan potensi wisata khususnya bagi yang berada dikawasan Brontokusuman. "Kita Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus mencoba mendata kawasan wisata dengan pihak-pihak yang terkait sebagai pemasaran wisata agar dapat berkunjung kekampung-kampung wisata yang saat ini masih terus melestarikan seni, budaya dan UMKM sehingga ini bisa memberikan kesejahteraan bagi warganya" ungkapnya. Heroe Poerwadi juga berpesan agar segenap warga Kota Yogyakarta juga ikut menjaga dan merawat semua fasilitas yang ada di wilayahnya masing-masing. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kirab Grebeg Pedagang Pasar Meriahkan HUT Kota Yogyakarta
Grebeg Pasar yang menjadi agenda tahunan pada Peringatan HUT berlangsung meriah. Dalam grebeg tersebut Sebanyak 30 gunungan dari 30 kontingen pasar tradisional se-Kota Yogya diarak dan dirayah pada acara Grebeg Pasar 2018. Gunungan tersebut berisikan komoditas dari pasar mulai dari gunungan pakaian batik atau konveksi, gunungan teh poci, gunungan tanaman dan ikan, hingga gunungan barang barang bekas yang merupakan komoditas dagang di pasar Klithikan Pakuncen. Selain menampilkan gunungan, dalam acara tersebut juga menampilkan berbagai kreasi seni. Dalam kirab yang diawali dari kontingen dari Pasar Beringharjo, setelah menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer, tibalah kirab tersebut di Pasar Ngasem. Saat yang ditunggu-tunggu warga pun tiba, di mana ribuan warga terlihat sudah menunggu untuk memperebutkan puluhan gunungan para pedagang tersebut. Semua warga bersemangat dan tumpah ruah. Seperti Ine yang mengaku senang mendapat alat masak, meski harus berjuang melawan desak-desakan warga. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap dengan adanya festival grebeg pasar tradisional tersebut dapat menjadi sarana mengenalkan pasar tradisional yang terbukti tetap eksis ditengah berkembangnya pasar-pasar modern. Menurutnya dengan grebeg pasar tersebut, kita akan tahu apa saja yang menjadi komoditas yang dijual berbagai pasar tradisional yang ada di Kota Yogya. Ia menegaskan jika Pemerintah Kota Yogya akan terus mengembangkan pasar tradisonal guna untuk memberi manfaat pada masyarakat. "Insya Allah ini merupakan bagian dari upaya kita untuk menunjukkan bahwa pasar tradisional di Kota Yogya masih tetap hidup dan dibututuhkan masyarakat," katanya di lokasi, Sabtu (19/10). Sementara dari pihak pedagang, meski harus mengeluarkan biaya untuk membuat gunungan dan keperluan kirab, mereka tampak puas dan senang, karena menurut mereka kegiatan grebeg pasar ini dianggap sebagai salah satu ajang promosi keberadaan pasar tradisional di tengah persaingan dengan pasar modern. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Tumpah Ruah Berebut Ribuan Bakpia
Merti Bakpia kembali digelar, kali ini terdapat 5 (lima) buah gunungan Bakpia yang terdiri dari gunungan lanang, wadon dan 3 (tiga) buah gunungan anakan. Pada gunungan lanang dan wadon berisikan sekitar 6.000 butir bakpia, sedangkan tiga gunungan anakan berisikan sekitar 4.000 butir bakpia. Lima gunungan tersebut di arak mulai dari bekas pabrik Tegel Kunci yang berada di Jalan KS Tubun melalui Jalan Letjen Suprapto, simpang empat Parkir Ngabean, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Bhayangkara dan berakhir di Jalan KS Tubun. Sama seperti tahun - tahun sebelumnya, dalam arak arakannya lima gunungan tersebut diiringi berbagai kesenian yang berasal dari 13 RW yang ada di Kelurahan Ngampilan. Pembedanya, tahun ini Merti Bakpia juga akan melibatkan sekolah-sekolah. Ketua Panitia Merti Bakpia, Kusmantoro mengatakan, merti Bakpia memang sudah menjadi agenda rutin yang digelar tiap tahun. Tahun ini, gelaran yang dimulai sejak 2012 tersebut selalu berpusat Jalan KS Tubun. "Namun kali ini kita pusatkan di bekas pabrik tegel kunci" ujarnya di lokasi, Sabtu, (19/10). Pemilihan lokasi dilatarbelakangi tempat yang bersejarah dan luasnya yang cukup memadai, yaitu sekitar 6.000 meter persegi. Merti Bakpia tahun ini dimulai satu hari penuh. Ia menjelaskan jika seluruh bakpia dalam gunungan tersebut merupakan produk khas dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bakpia di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan. "Sekarang terdapat sekitar 170 produsen bakpia di kelurahan tersebut dan tiga koperasi yang menaunginya. Kami membeli bakpia yang diproduksi oleh pelaku usaha di wilayah sehingga bakpia yang diarak adalah benar-benar produk lokal," katanya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat memberikan sambutan menyampaikan berita gembira karena beberapa waktu lalu Kota Yogyakarta telah menerima sertifikat yang menyatakan bahwa Bakpia adalah salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang dimiliki Kota Yogya, yang punya nilai sejarah dan keaslian dari Kota Yogya terutama dari pathuk. "Grebek Bakpia penting untuk terus dilaksanakan dan kita pelihara sebagai identitas dan brand bahwa bakpia berasal dari pathuk", tuturnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Selain Pentas Seni, Kecamatan Kraton Juga Gelar Bazar untuk Peringati HUT ke-262 Kota Yogyakarta
Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Yogyakarta ke-262 Kecamatan Kraton menggelar festival budaya dan kesenian di kampung Suryoputran, Sabtu (20/10/2018) malam. Selain menampilkan sederet potensi kesenian, warga juga menggelar bazar kuliner, hasil kerajinan hingga pakaian. "Ini adalah bukti kecintaan warga kecamatan Keraton untuk memajukan wilayahnya," ucapa Heroe Poerwadi saat menghadiri pentas budaya di Suryoputran. Heroe pun mengapresiasi inisiastif warga tersebut, menurutnya pentas seni dipadukan dengan bazar adalah ide cemerlang. "Dengan begitu, selain menghibur warga acara ini pun juga bisa meningkatkan geliat ekonomi di wilayah Kecamatan Kraton," jelasnya. Ia menambahkan, kegiatan Pasar Sore tersebut juga menjadi semacam batu loncatan bagi masyarakat untuk mulai membuka usaha secara mandiri. Heroe pun menyebut bulan Oktober sebagai Bulan Promosi Pariwisata Kota Jogja. Hal ini karena banyak event menarik yang digelar tiap Oktober, termasuk HUT Kota Jogja yang diperingati tiap 7 Oktober. "Mulai saat ini dan seterusnya bulan Oktober sebagai bulan promosi pariwisata kota Jogja," kata Heroe. Ia menerangkan, kini Oktober di Jogja senantiasa dimeriahkan oleh berbagai festival, sepeti Wayang Jogja Night Carnival, Malioboro Night Coffee Festival, Jogja Festival dan sebagainya. Selain itu di Oktober ada juga acara terkait dengan ekonomi kreatif seperti Jogja Great Sale, Festival Distro, Jogja Kreatif dan berbagai pameran lainnya. Menurut Heroe kesemarakan HUT Kota Yogyakarta di setiap Oktober selalu melahirkan rasa haru bangga dan penuh harapan. Yogyakarta kini menurutnya telah memberikan pengayoman sekaligus tantangan dan peluang. Sementara itu Ketua Panitia Pentas Seni Kecamatan Kraton Suhariyanto mengaku acara tersebut mendapat perhatian penuh dari warga Kecamatan Keraton. "Seluruh warga disini ikut mendukung terselenggaranya acara ini, semua memberikan kontribusi," tandasnya. Ia berharap acara tersebut bisa menjadi penggugah semangat warga untuk terus berkarya memajukan wilayahnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Karnaval Budaya Kelurahan Patehan Meriah
Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton Yogyakarta menggelar Karnaal budaya untuk memperingati hari jadi Kota Yogyakarta ke-262, Jum"at (19/10/2018) sore. Karnaval diikuti oleh perwakilan masing-masing RW di Kelurahan Patehan, tidak hanya diikuti orang dewasa, anak-anak pun turut unjuk gigi pada acara tersebut. Dilepas langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, karnacal tersebut menampilkan sederet tontonan mulai dari drum band, bregada hingga ogoh-ogoh pun turut diarak. Karnaval dimulai dari Kantor Kelurahan Patehan dan finish di RW 06 Patehan. Penonton pun nampak memadati sepanjang jalan tersebut. Heroe Poerwadi menyambut baik karnaval tersebut, Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai bukti bahwa warha Patehan memiliki kepedulian terhadap budaya yang ada. "Acara ini menunjukkan potensi yang dimiliki warga Patehan, semua warga dan para wisawatan pun bisa menyaksikan acara ini," jelasnya. Melalui momentum ini, masyarakat diajak turut mengantarkan Kota Yogyakarta menjadi kota yang aman, tenteram, berbudaya dan berkarakter. Serta, mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. "Jadikan kesempatan ini meneruskan niat kita menghadirkan Kota Yogyakarta sebagai ruang seni budaya dan Kota Ramah Anak, Kota Yogyakarta harus dipandang sebagai kanvas, mengundang seniman hadir, memunculkan seniman di kota ini," kata Heroe. Dalam kesempatan yang sama Lurah Patehan Ngajiemi menuturkan, karnaval budaya ini adalah inisiatif warga yang kami dorong untuk memperingati HUT Kota Yogyakarta ke-262. "Tahun ini ada sepuluh peserta dari perwakilan RW di wilayah Patehan, masing-masing menampilkan potensi yang mereka miliki. Ada yang mengusung wayang, ada musik dan lainnya," ucapnya. Ia menambhakan, dari sepuluh peserta tersebut nantinya panitia akan memilih tiga peserta yang memiliki nilai tertinggi dan akan diberikan trofi sebagai bentuk apresiasi. "Kami siapkan tim juri untuk menilai tiga peserta terbaik dan akan kami berikan semacam trofi untuk mereka," ucapnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gebyar Budaya Kotagede Tandai HUT Kota Yogyakarta ke-262
Kecamatan Kotagede menggelar pentas seni dan budaya untuk memperingati hari jadi Kota Yogyakarta ke-262, Ahad (21/10/2018) malam. Uniknya, dalam acara tersebut warga juga melakukan Deklarasi Pemilu Damai. Deklarasipun disaksikan langsung Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, secara simbolis Heroe melakukan potong tumpeng sabagai penanda hari jadi Kota Yogyakarta ke-262. Pihkanyanya pun mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya Kotagede memiliki ciri khas tresendiri. Selain acaranya penuh kreatifitas, panggungnya pun juga cukup unik dan khas. "Kotagede sangat spesial, kreatif panggungnya juga menarik dan khas," ucapa Heroe. Atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta, Ia pun menyampaikan terimkasih atas partisipasi dan daya upaya warga Kotagede yang telah mempersiapkan acara tersebut. "Semoga ini bisa menjadi bagian seluruh warga untuk mengembangkan potensi dengan tujuan hiburan masyarakat, potensi seni budaya, dan potensi ekonomi. Ini adalah bagian tiga program festival jogja kota," papar Heroe. Sementara itu Camat Kotagede Nurhidayat menyampaikan, acara tersebut merupakan rangkaian HUT Kota Yogyakarta dengan nama Gebyar Budaya Kotagede. Acara ini diharapkan dapat memfasilitasi potensi budaya Kotagede. Sementara itu jogja untuk semua artinya adalah mengajak masyarakat untuk peduli Kotagede melalui kinerja dan karya sehingga masyarakat sejahtera karena Yogyakarta milik kita semua. "kegiatan ini semua dari masyarakat untuk masyarakat Kotagede, semua disiapkan warga. Ini bagian dari gandeng gendong, untuk tingkatkan kampung dan kecamatan khususnya Kotagede. Terkait deklarasi pemili damai, pihaknya mengatakan, Pemilu 2019 Kotagede berkomitmen agar Pemilu di Kotagede aman damai dan sukses. "Untuk itu kami deklarasi damai di Kotagede ini, dan semoga Pemilu 2019 nanti berjalan aman tertib dan damai," ucapnya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perangi Vandalisme dengan Aksi Mural
Kampung Panca Tertib Klitren Lor bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta menggelar aksi massal perangi vandalisme di sepanjang Jalan Dr Wahidin, Sabtu (20/10/2018) malam. Melibatkan anak-anak muda Klitren, aksi tersebut dilakukan untuk kampanye anti vandalisme di Kota Yogyakarta sekaligus untuk menyadarakan generasi muda agar tidak terlibat dalam vandalisme. Mereka menyulap coretan vandaslime dengan karya seni mural yang dilukis langsung oleh anak-anak muda Klitren Lor. "Kegiatan ini adalah inisiatif kampung panca tertib Klitren Lor bekerjasam dengan Linmas,LPMK, Satpol PP dan juga menggandeng karang taruna muda-mudi Klitren Lor," ucap Koordinator Pantib Klitren Lor Sugeng Siswanto. Rencanya setelah membersihkan coretan tersebut, aksi akan dilanjutkan dengan muralisasi. "Nanti akan kami mural dengan tema kampung bebas jentik nyamuk," imbuhnya. Pihaknya membeberkan, yang paling banyak coretan andalisme adalah di RT 13 RW 04 Kelurahan Klitren Lor. "Kami sepakat untuk melakukan aksi ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap kebersihan lingkungan," paparnya. Kepala Seksi Pembinaan Potensi Masyarakat Satpol PP Kota Yogyakarta Suwarna menerangkan, Kegiatan malam ini adalah aksi nyata komitmen kampung panca tertib Klitren Lor terhadap lingkungan. "Ini salah satu wujudnya menghidupkan lingkungan berish indah dan nyaman," imbuhnya. Sementara itu, aksi mural tersebut bertujuan sebagai media penyadaran masayrakat akan bahanya jentik nyamuk bagi kesehatan. "Dengan melihat mural ini harapanya masyarakat teredukasi untuk menjaga kebersihan," jelasnya. Pihaknya mengaku tidak menutup kemungkinan dilakukannya aksi sama di tempat berbeda. "Yang jelas kami selalu mendorong dan mendukung aksi semacam ini," tandasnya. Acara tersebut menyuarakan agar anak muda di Yogyakarta bersatu memerangi vandalisme yang dinilai meresahkan. Dalam aksi tersebut, Pantib bersama para anak muda yang turut meramaikan acara menyuarakan sikap mereka untu melawan vandalisme. Corat-coret di sembarang tempat sudah dinilai meresahkan masyarakat. (Tam)