Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kampung Bola RT 15 RW 05 Tegalrejo Ikut Semarakkan Piala Dunia 2018
Kemeriahan perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia ikut dirasakan di daerah. Terutama karena adanya berbagai lomba yang diadakan salah satu perusahaan pemegang hak siar Piala Dunia. Lomba yang bertajuk Lomba Hias Kampung Piala Dunia 2018 ini berlangsung mulai bulan April hingga Juli 2018 dengan total hadiah mencapai 500 juta rupiah. Salah satu kampung yang mengikuti lomba tersebut adalah kampung Tegalrejo, tepatnya di RT 15 RW 05 Tegalrejo, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo. Menurut Mulyanto, partisipasi kampungnya dalam mengikuti lomba berawal dari informasi yang diperolehnya melalui salah satu stasiun televisi pemegang hak siar. "Setelah kami berembug bersama warga, akhirnya disepakati bahwa lomba hias kampung Piala Dunia 2018 dipusatkan di lokasi RT 15 RW 05 Tegalrejo. Untuk pemenuhan dana berasal dari jimpitan ronda ditambah partisipasi warga," kata Mulyanto yang juga merupakan ketua RW 05 Tegalrejo. Upaya warga masyarakat mengubah wajah di wilayah RT 15 RW 05 Tegalrejo untuk memenuhi syarat mengikuti lomba hias kampung Piala Dunia sangat luar biasa. Siang malam warga masyarakat bahu membahu bergotong royong, mulai dari membersihkan lokasi yang akan dihias hingga mulai pengecatan di beberapa titik lokasi. Konsepnya adalah menggabungkan suasana Piala Dunia 2018 dengan pemberdayaan masyarakat. Adanya sinergi antara bapak, ibu, pemuda hingga anak-anak menjadikan nilai tambah RT 15 RW 05 Tegalrejo dalam menyambut lomba hias kampung Piala Dunia ini. Kurang lebih ada 30 rumah warga yang dihias dengan lukisan mural bertema Piala Dunia 2018. Ditambah dengan pemasangan umbul-umbul dan bendera peserta Piala Dunia menggunakan kertas bekas di sepanjang jalan menuju RT 15 RW 05 Tegalrejo. Hasilnya pun tidak sia-sia. Setelah dilakukan penjurian oleh tim dari pusat, maka ditetapkan RT 15 RW 05 Kampung Tegalrejo menjadi pemenang edisi bulan Mei 2018 Lomba Hias Kampung Piala Dunia 2018 dan berhak mendapatkan hadiah 10 juta rupiah. Cerita Singkat Dalam lomba ini, yang dinilai adalah partisipasi masyarakat untuk menghias tembok, gang, gapura, pos kamling atau sudut-sudut kampung lainnya dengan pernak-pernik khas Piala Dunia. Selain menghias kampung, kriteria lomba juga mengadakan aktivitas keseruan terkait Piala Dunia, seperti jugling massal, lomba giring bola, turnamen sepak bola, atau acara kreatif lainnya. Aktifitas itu kemudian didokumentasikan dalam bentuk foto dan video ke media sosial yang dimiliki peserta lomba. Link dari video selanjutnya disertakan saat melakukan pendaftaran Lomba Hias Kampung Piala Dunia 2018. Yosi Ananta, salah satu pemuda di kampung RT 15 RW 05 Tegalrejo mengisahkan awal mula cerita yang ingin disampaikan melalui video terkait aktifitas warga kampungnya menyambut Piala Dunia. "Cerita dimulai saat Nabil, seorang anak di RT 15 RW 05 Tegalrejo ingin mengajak warga kampung untuk ikut menyemarakkan kehadiran Piala Dunia. Dia merasa galau karena tidak memiliki teman untuk ikut diajak menyemarakkan Piala Dunia. Nabil pun mulai mengajak orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk beberapa tokoh masyarakat dengan memberikan jersey atau kostum kesebelasan peserta Piala Dunia. Namun, ajakannya tidak dihiraukan hingga saat dia merasa putus asa mendadak Nabil dikejutkan dengan kehadiran orang-orang yang dia ajak telah memakai jersey dan bersiap ikut meramaikan suasana Piala Dunia di kampungnya," urai Yosi panjang lebar. Kekuatan tokoh utama (Nabil) dengan alur cerita yang dibangun dengan arahan Yosi menjadi kekuatan utama video yang dilombakan dalam lomba hias kampung. "Kami juga tidak menyangka, ternyata ada potensi terpendam yang dimiliki warga RT 15 RW 05 Tegalrejo dan potensi itu muncul disaat yang tepat dengan adanya lomba hias kampung Piala Dunia, kata Mulyanto. Dia pun berharap kampungnya menjadi salah satu nominator peraih hadiah utama lomba hias kampung Piala Dunia sebesar 100 juta rupiah. Bahkan, karena video tersebut telah menjadi viral melalui saluran Youtube ada dampak yang mengikutinya. Salah satunya adalah pemeran utama, Nabil, mendapatkan kontrak menjadi bintang iklan serta Yosi yang berperan sebagai sutradara berkesempatan untuk bekerja sama dengan salah satu perguruan negeri ternama yang ada di Yogyakarta. " Sebagai orang tua, kami hanya bersyukur atas capaian ini karena kerja keras warga di RT 15 RW 05 Tegalrejo mendapatkan hasil yang sungguh luar biasa. Semoga dengan kehadiran kampung bola di RT 15 RW 05 Tegalrejo mampu menarik minat pengunjung dari luar untuk datang dan ber-swafoto di lokasi. Mengingat banyak sekali spot foto yang menarik di sini sehingga mampu menjadi daya tarik pariwisata di sekitar Tegalrejo yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian warga Tegalrejo itu sendiri," harap Lurah Tegalrejo, Juwairiyah. (Kurniawan Sapta Margana)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SMPN 8 Maju Tingkat Nasional Lomba Sekolah Sehat
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Yogyakarta mewakili DIY maju dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat Nasional Tahun 2018. Sekolah yang berada di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokuman Kota Yogya ini memiliki taman cukup asri. Pohon pelindung dan bunga di sekolah cukup terawat. Sehingga tidak jarang guru dan siswa memanfaatkannya untuk istirahat. Suasana asri dan kesejukan turut mendorong kelancaran proses belajar mengajar. Kepala sekolah SMPN8 Yogyakarta, Nuryani Agustina mengatakan, salah satu yang diunggulkan dari sekolah tersebut adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Selain itu, para murid juga disarankan untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Hal itu untuk menjaga kesehatan dari anak didik. "Selain itu, kami juga mengajarkan kepada siswa-siswi untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah," katanya di lokasi, Senin (16/7) Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa di lingkungan sekolah, pihaknya membiasakan para murid untuk mencuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya. Ia berharap melalui lomba Sekolah Sehat ini SMPN 8 Yogya dapat mewujudkan kehidupan yang bersih, cerdas dan sehat di lingkungan sekolah. "Bukan sekedar ingin mendapatkan gelar juara saja, tetapi kami pun berusaha agar para warga sekolah juga memiliki kehidupan yang bersih dan sehat," harapnya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi sangat mendukung lomba sekolah sehat ini, pasalnya dengan adanya lomba ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang sehat. "Kondisi lingkungan sekolah yang sehat diharapkan mampu mendorong efisiensi dan efektivitas dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai target kualitas pendidikan yang telah ditetapkan." ungkapnya Ia mengaku bangga SMP N 8 Yogyakarta terpilih mewakili DIY dalam ajang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional. "Ini tidak terlepas dari komitmen seluruh warga sekolah, melalui peran aktif menuju perubahan perilaku gaya hidup sehat" katanya. Selain itu, lanjutnya, juga dilaksanakan berbagai program yang saling terintegrasi, dengan kata lain Sekolah Sehat di SMP N 8 tidak berdiri sendiri, namun saling mengkait berbagai program diantaranya Sekolah Adiwiyata dan Sekolah Berwawasan Lingkungan. "Terpilihnya SMP N 8 Yogyakarta ke Tingkat Nasional melalui proses pembinaan yang panjang, tidak secara instan, dan melibatkan seluruh komponen disekitar warga diluar sekolah" ujarnya. Wawali berharap dengan segenap potensi yang dimiliki SMP N 8 Yogyakarta dapat memenuhi harapan Tim Penilai sehingga SMPN 8 dapat menjadi role model Sekolah Sehat Nasional. Ketua Tim Juri LSS Nasional 2018, Sri Purwaningsih menyampaikan penilaian di tingkat Nasional mekanismenya hanya rechecking. Selain itu, lanjutnya, penilaian juga melihat seberapa besar peran guru dalam mengintegrasikan pengetahuan kesehatan dengan mata pelajaran di kelas. "Dengan demikian, pengetahuan siswa dan peran guru dapat saling melengkapi sehingga penanaman nilai-nilai kesehatan dapat terinternalisasi secara menyeluruh" jelasnya. Poin penilaian selanjutnya adalah peran pemerintah kota dalam mendukung implementasi sekolah sehat. Ia meyakini jika Pemkot Yogya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kepala sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat. "Komitmen sekolah dan Pemkot harus seimbang. Harus maksimal. Kalau hanya sekolah saja tidak mungkin," ucapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Jajaki Kerjasama dengan Cheng Shiu University
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan pertemuan dengan Cheng Shiu University Kaosiung Taiwan di Ruang Nakula Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa, (10/7) siang. Dalam pertemuan tersebut Walikota ingin Pemerintah Kota Yogyakarta menjalin kerjasama dengan Cheng Shiu University Kaosiung Taiwan. Ada tiga bentuk kerjasama yang akan dilakukan, yang pertama adalah tukar pelajar SMP selama dua minggu dengan tujuan untuk memperkuat kemampuan bahasa pelajar Yogyakarta. Karena menurut Haryadi bahasa mendarin adalah salah satu bahasa yang penting dipelajari saat ini. "Semoga ini menjadi kerjasama yang baik, saat ini penguasaan bahasa menjadi penting. Generasi muda harus kita siapkan agar memiliki kemampuan penguasaan bahasa asing termasuk bahasa mandarin," jelasnya. Selain kerjasama tukar pelajar, Haryadi juga ingin menyekolahkan pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta untuk kuliah magister di Cheng Shiu dengan bantuan beasiswa yang akan direalisasikan pada bulan September mendatang. Walikota berharap perkuliahan di Taiwan bisa seperti di Inggris, yang menurutnya lebih efektif karena kuliah magister disana secara otomatis mendapatkan gelar S2 dan S3. Selain dibidang pendidikan, pertemuan tersebut juga menghasilkan kerjasama untuk meningkatkan kualitas pegawai Pemkot Yogyakarta dengan program magang. "Nanti akan kita sediakan akomodasinya," imbuh Haryadi. Sementara itu Dept. Business Management Cheng Shiu University Kaosiung Taiwan Shin-Hung Chen mengaku bangga bisa menjalin kerjasama dengan Pemkot Yogyakarta. "Cheng Shiu merupakan lima universitas terbaik di Taiwan dengan jumlah mahasiswa sekitar 64 ribu orang. Saat ini sudah ada program pertukaran mahasiswa (student-exchange)." Jelasnya. (Bira Farida, Nona Hartini K, Retno Indriastuti)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DPPMPA dan GOW Menggelar Seminar Peningkatan Kapasitas Perempuan Di Era Modern 2020
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan, Perlindungan dan Anak (DPPMPA) bekerjasama dengan Gerakan Organisasi Wanita (GOW) mengadakan Seminar Peningkatan Kapasitas Perempuan Di Era Modern 2020 yang di hadiri oleh Gusti Kandjeng Ratu Hemas, Ketua GOW Tri Kirana Muslidatun dan Plt Kapala Dinas Octo Nor Arafat DPPMPA bertempat di Hotel Ayola Tasnem Yogyakarta, Sabtu (14/7). Peran perempuan di era globalisasi sangat penting, mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Indonesia sangat pesat. Perbedaan jaman pastilah berpengaruh terhadap segala sendi kehidupan. Baik dalam kehidupan manusia maupun makhluk sosial. Keterlibatan perempuan yang hadir dalam acara ini diharapkan membawa kemajuan bagi perempuan yang lainnya. Masih tingginya angka kekerasan di indonesia yang ada di Yogyakarta Plt Kapala Dinas DPPMPA Octo Nor Arafat mengatakan perempuan memiliki posisi yang baik bisa melakukan hal yang positif bagi keluarga dan masyarakat. Octo Nor Arafat mengapresiasi acara ini sebagai pencerahan bagi semua anggota organisasi perempuan di Yogyakarta. "saya mengapresiasi acara ini sebagai pencerahan semua anggota organisasi perempuan yang ada di Yogyakarta" ungkapnya. Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tri Kirana Muslidatun mengatakan, sebagai perempuan dan istri harus mengikuti perkembangan jaman agar mengerti prilaku anak-anak di era globalisasi sepeti ini. "kita sebagai istri harus mengkuti jejak yang ada di anak kita, terjalin komunikasi ibu dan anak menyambung saat sedang berbicara" ungkapnya. Selain itu Tri Kirana Muslidatun juga menyampaikan bahwa perempuan selain sebagai istri mampu memahami perkembangan yang dilakukan keluara terutama anak dan suami. "sebagai istri harus kita pahami sedemikian rupa perkembangan yang dijalani sang suami istri" ungkapnya. Menjadi perempuan di era globalisasi menjadi sebuah tantangan. Semakin canggih dan majunya jaman membuat perempuan diharuskan meningkatkan kecerdasan agar menjadi bekal untuk kehidupan dan keluarga. Tri Kirana Muslidatun menambahkan perempuan adalah Insan sosial, insan politik dan ekonomi. "perempuan adalah Insan sosial, insan politik dan ekonomi. Perempuan bisa mampu mandiri secara ekonomi untuk kehidupan yang lebih layak untuk anak dan juga bisa merangkap menjadi insan politik"ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
ALEKSA Jaring Kerjasama dengan Perpustakaan Banjar Wilopo Kraton Ngayogyakarta
Perpustakaan Kota Yogyakarta melakukan kunjungan ke Perpustakaan Banjar Wilopo Tepas Kawedanan Hageng Punokawan Widyabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kunjungan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Forum Komunikasi Arsiparis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Rombongan yang didampingi oleh budayawan KRT Jatiningrat atau yang lebih akrab disapa Romo Tirun ini diterima oleh Penghageng II Kawedanan Hageng Punokawan Widya Budaya, KRT Purwodiningrat beserta para abdi dalem. Pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Pelestarian Koleksi Pustaka dan Naskah Kuno, Ismawati Retno, SIP, MA mewakili Perpustakaan Kota Yogyakarta menyampaikan upaya penjajagan kerjasama terkait pengelolaan naskah kuno. "Naskah kuno milik Perpustakaan Banjar Wilopo Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan bagian dari kekayaan bahan pustaka lokal konten Yogyakarta. Dengan demikian memungkinkan dilakukan kerjasama dalam layanan ALEKSA (ada koleksi lokal konten Yogyakarta) di Perpustakaan Kota Yogyakarta," kata Ismawati. Pihak Kraton yang disampaikan oleh KRT Purwodiningrat menyambut baik gagasan kerjasama yang disampaikan oleh Perpustakaan Kota Yogyakarta. Menurutnya jalinan kerjasama ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang naskah kuno yang dimiliki oleh Kraton Ngayogyakarta. Sementara Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, SE, MM menjelaskan bahwa sebagai perpustakaan umum tingkat kota, Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki tugas untuk menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat, sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik. Melalui layanan ALEKSA disediakan bahan pustaka bermuatan sumber pengetahuan atau informasi berspesifikasi tema lokal. "Penjajagan kerjasama ini menjadi satu langkah nyata bagi Perpustakaan Kota Yogyakarta untuk upaya pelestarian terhadap indigeneous knowledge (pengetahuan lokal) tentang Yogyakarta. Harapan saya hal ini akan mendorong kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal," ujarnya. Diketahui bahwa saat ini terdapat kurang lebih 300 naskah kuno di Banjar Wilopo berupa manuskrip yang tertulis dalam huruf dan Bahasa Jawa. Naskah kuno tersebut belum semua dilakukan alih media dan transkripsi. Sebagian yang sudah dilakukan, adalah hasil kerjasama dengan Leipzig Jerman beberapa tahun lalu. Hasil kerjasama ini telah menghasilkan buku katalog induk naskah-naskah nusantara yang diterbitkan 2002. Pelestarian naskah kuno di Perpustakaan Banjar Wilopo telah dilakukan melalui kegiatan fumigasi dan konservasi serta transliterasi. (Ismawati Retno/Dinas Perpustakaan dan Kearsipan)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Rekrutmen Volunteer untuk Perayaan HUT Kota Yogyakarta ke-262
Mari bergabung menjadi bagian dalam perayaan HUT Kota Yogyakarta Ke-262 dengan menjadi #volunteerHUT262jogja HUT Kota Yogyakarta ke -262 di laksanakan pada tanggal 7 Oktober 2018. Volunteer dibagi beberapa divisi sesuai kebutuhan. Adapun divisi nya : A. Divisi Fotografi B. Divisi Konsumsi Registrasi C. Divisi Titik Start D. Divisi Titik Finish E. Divisi Lintasan Persyaratan pendaftaran Volunteer HUT Kota Yogyakarta ke - 262 : 1. WNI Usia 18-35 tahun 2. Sehat jasmani maupun rohani 3. Kuat secara fisik maupun mental 4. Mampu bekerja secara individu maupun tim secara profesional 5. Memiliki passion dalam event seni budaya 6. Memiliki camera pribadi ( untuk divisi fotografi ) 7. Bersedia ditempatkan dibeberapa venue selama acara 8. Bersedia mentaati peraturan dari koordinator Volunteer dan koordinator divisi 9. Diutamakan yang mempunyai pengalaman dibidang Event . . Form Pendaftaran bisa di isi ke link : http://bit.ly/FormPendaftaranVolunteerHut-262 . . Rekruitmen Volunteer di buka sampai tanggal 1 Agustus 2018. Kuota terbatas hanya 300 peserta Volunteer. Peserta yg lolos akan di umumkan via sosmed IG @ticjogjakota . More info : Septianingtyas (0857-2992-0006)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Raih BKN Award 2018
Pemerintah Kota Yogyakarta berhasil meraih penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award untuk kategori Kabupaten/Kota Tipe A bersama Kabupaten Banyuwangi, Kota Balikpapan, Kota Tangerang, dan Kota Sorong. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana kepada Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri pada acara Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian yang dihelat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang pada hari Rabu (11/7). Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri berharap prestasi tersebut dapat menjadi pemicu semangat bagi Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) untuk dapat meningkatkan kinerjanya lagi di masa mendatang. "Penghargaan ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota telah berada di jalur yang benar dalam melaksanakan pengelolaan kepegawaian, harapannya BKPP terus meningkatkan kinerjanya" Tutur Titik Biro Hubungan Masyarakat BKN, Muhammad Ridwan dalam rilisnya mengungkapkan, penghargaan tersebut diberikan kepada Instansi Pemerintah Pengelola Kepegawaian terbaik sepanjang tahun 2017. "BKN menetapkan tujuh kriteria instansi pemerintah yang laik untuk menerima BKN Award ini, yaitu perencanaan formasi, pelayanan pengadaan, kepangkatan dan pensiun, implementasi sistem aplikasi pelayanan kepegawaian, pemanfaatan Computer Assisted Test, Penilaian Kompetensi ASN, Implementasi Penilaian Kinerja, serta Komitmen Pengawasan dan Pengendalian" Tuturnya Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, untuk menentukan penerima BKN Award, tim penilai melakukan tahapan alur kerja penilaian mulai dari menentukan alat ukur, penilaian, hingga verifikasi dan validasi pemenang. "Penilaian meliputi pembuatan validasi dan alat ukur, penyebaran instrumen dan penilaian, pengolahan data penilaian yang sudah terkumpul, dan terakhir validasi pemenang" Ungkap Ridwan. Sementara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Asman Abrur mengingatkan bahwa ASN merupakan pilar birokrasi yang dituntut untuk melakukan terobosan-terobosan yang kratif dan inovatif agar dapat bersaing dengan negara lain dalam menghadapi cepatnya perubahan di era globalisasi "Betapa cepatnya perubahan, jadi kita harus selalu bersiap, perubahan tidak bisa kita halangi lagi" Tutur Asman Lebih lanjut, Asman juga berpesan kepada seluruh biro kepegawaian untuk meninggalkan cara-cara lama yang hanya berkonsentrasi pada administrator saja, namun juga merencanakan pegawai yang bisa memahami potensi organisasi dan beban kerjanya. "Anda tidak boleh lagi bekerja sebagai administrator saja, sekedar mencatat pegawai yang akan diangkat atau mengurus pensiun, namun yang penting adalah merencanakan pegawai yang betul-betul nyambung dengan potensi daerahnya atau lembaganya sehingga betul-betul kita bisa merencanakan pegawai yang tepat sesuai dengan beban kerja yang akan kita pikul" Imbuh Asman.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Ajak Seniman Wujudkan Yogyakarta Ngangeni dan Keren
Pemkot (Pemerintah Kota) Yogyakarta terus melakukan upaya mempercantik Kota Yogyakarta dengan konsep "Jogja ngangeni dan keren". Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menghadiri Syawalan Seniman Kota Yogyakarta di Pendopo Dinas Kebudayaan Kotagede, rabu (11/7) malam. "Mari kita jadikan Jogja yg ngangeni, Jogja yg ngangenin pasti hebat. Ngangeni dalam konteks rasa daripada akal," ujar Heroe Poerwadi. Menurut Heroe seni dan budaya menjadi penyangga utama konsep jogja ngangeni dan keren. Yogyakarta kaya dengan beragam budaya dan kesenian yang masih melekat dan lestari. "Inilah kekayaan kita, kekayaan yang tidak habis dieksplorasi. Seni budaya Jogja jika dieksplorasi akan semakin tumbuh dan semakin banyak. Jogja tidak pernah kering beda dengan kota lain," tandasnya. Heroe menekankan semua program Pemkot diupayakan agar Kota Yogyakarta yang kita cintai ini terus tumbuh dan berkembang maju. Semakin menorehkan prestasi dan semakin banyak yang cinta serta kangen dengan Yogya. Ia juga menyinggung sederet program Pemkot yang telah dikerjakan sebagai bentuk upaya mempercantik Kota Yogyakarta yang ngangeni. "Selain mempercantik Malioboro dan titik nol, kami juga sedang mepercantik pendestrian sepanjang jalan Suroto Kotabaru. Penataan kawasan pedestrian Jalan Suroto Kotabaru dimulai dari Simpang Empat Gramedia hingga Lapangan Kridosono. "Upaya ini dilakukan untuk menguatkan citra kawasan cagar budaya Kotabaru," ujarnya. Selain Kotabaru, Heroe menyebut ada empat kawasan cagar budaya di Yogyakarta yang akan terus dipercantik yakni, Malioboro, Kotagede, Kraton dan Pakualaman. "Kelima kawasan cagar budaya tersebut akan terus kami tata agar lebih indah, baik dan nyaman," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono mengaku akan terus melakukan kemitraan dengan para pelaku seni di Kota Yogyakarta. "Kami selalu menggandeng para seniman untuk mendukung sekaligus ikut membangun budaya Yogyakarta yang gayeng regeng dan langgeng," ucapnya. (TS)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perkuat Gandeng-Gendong, Pemkot Serahkan Dana CSR pada Masyarakat
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Menyampaikan dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah Rp. 240.000.000,- kepada warga yang berhak. Asisten Perekonomian Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menuturkan, bantuan tersebut terdiri atas dana CSR dari Bank BPD DIY sejumlah Rp. 90.000.000,- dan CSR dari Bank J-Jogja sejumlah Rp.150.000.000,- "Total bantuan dari BPD sejumlah 473.658.300,- dan yang diserahkan hari ini sejumlah Rp.90.000.000,- sisanya menunggu kesiapan masyarakat sementara dari Bank Jogja bantuan sebanyak Rp.150.000.000,- dan pada hari ini sudah diserahkan semuanya. Jumlah ini masih akan bertambah lagi semester depan" Ungkap dalam acara penyerahan dana bantuan tersebut pada hari Rabu (11/7) pagi di Gedung PKK Kota Yogyakarta. Aman berharap, adanya bantuan CSR menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kota tidak hanya tergantung pada APBD semata, namun juga menggandeng dunia usaha. "Harapannya bantuan ini dapat mendorong corporate yang lain untuk turut serta mengentaskan kemiskinan di Yogyakarta" Imbuh Aman. Lebih lanjut,Aman juga mengungkapkan, penyerahan CSR ini merupakan wujud dari program Gandeng Gendong dan pengejewantahan semangat Segoro Amarto di mana antara masyarakat, pemerintah, korporasi, komunitas, dan akademisi bergerak bersama-sama membangun Yogyakarta. "Hakekatnya adalah melakukan secara bersama-sama, tidak ada satu pihak yang dilupakan dan tidak ada pihak yang melupakan. Semua puyna grengseng, semua punya rentep bersama untuk membangun Jogja dengan 5K (Kota, Kampung, Korporasi, Komunitas, dan Kampus). Ini adalah produk bersama, kalau sumringah ya sumringah sama-sama" Ungkapnya Aman juga mencontohkan sinergitas tersebut dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang saat ini sudah berjalan. Menurut Aman keberhasilan penataan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta melalui program Kotaku menunjukkan kebersamaan antara Pemerintah dan Masyarakat, di mana dalam program tersebut pemerintah tidak sekedar memberi anggaran, tetapi masyarakat juga turut berpartisipasi melalui kesadaran dan keikhlasan untuk ditata. "Tidak hanya pemerintah yang berperan, namun masyarakat juga berperan dengan tekad mundur, munggah, mandhep kali. Ini harus mengakar penting" Imbuh Aman. Pemberian CSR dari BPD DIY dan Bank Jogja tersebut menyentuh empat sektor, yakni sektor sosial ekonomi, sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor fisik dan yang menjadi prioritas adalah sektor fisik dan sektor sosial ekonomi melalaui renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat melalui berbagai pelatihan. Aman mengungkapkan, pembangunan fisik diprioritaskan karena berkaitan dengan bahasa visual. "Kita akan sentuh semua sektor, namun untuk bagian awal, kami ingin fokus pada pembangunan fisik karena masyarakat gemar pada sesuatu yang dapat dilihat, yang cetha. " Beber Aman. Terkait dengan pemberian bantuan tersebut, Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat Bappeda, Muhammad Muslim meminta agar masyarakat penerima mampu bersikap handarbeni terhadap bantuan yang diberikan dengan memberikan laporan rutin penggunaan bantuan. "Bisa dengan foto dan laporan singkat, mulai dari sebelum kegiatan dimulai, ketika berlangsung, hingga ketika kegiatan sudah terlaksana 100%, ini penting agar bantuan dari corporate bisa nyambung terus" Katanya. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PTSP Kantor Kemenag Kota Yogya Diluncurkan
Pagi ini Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meresmikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dimiliki Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Yogya. Dengan adanya PTSP ini dapat mempermudah akses masyarakat terhadap layanan di Kementerian Agama. Selain menawarkan kemudahan, pelayanan menjadi lebih cepat dan transparan. Kepala Kantor Kemenag Kota Yogya, Sigit Warsito mengatakan jika PTSP merupakan upaya dari Kemenag Kota Yogya dalam melakukan reformasi birokrasi serta wujud untuk mempermudah akses publik terhadap layanan yang ada di Kemenag. "PTSP bertujuan untuk menyederhanakan proses pelayanan serta memberikan akses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan dan akuntabel," katanya saat dijumpai usai peresmian di Kantorya, Rabu (11/7) Ia berujar, PTSP disiapkan sebagai ruang publik yang akan mengurus beragam pengajuan perizinan, informasi seputar bantuan dan beasiswa, serta layanan aduan masyarakat. "Kami menawarkan sesuatu yang berbeda dibandimg sebelumnya, sekarang proses pengurusan perizinan di Kemenag akan lebih mudah dan simpel" katanya Ia menilai PTSP ini sebagai langkah untuk lebih dekat dan melayani umat, terutama dalam mengurus dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Kemenag. "Alhamdulillah yang menjadi cita-cita kita semua mampu diwujudkan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan kita semua. Dengan PTSP ini semoga kita lebih dekat dengan umat dan berguna untuk melayani umat," jelasnya. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Kantor Kemenag Kota Yogya, pasalnya hal tersebut sejalan dengan konsep pembangunan Kota Yogyakarta sebagai Kota Cerdas. "Dimana masyarakatnya sangat dimudahkan dalam memperoleh dokumen administrasi atau perizinan, mengakses informasi terbaru, maupun dalam menyampaikan keluhan secara langsung terhadap pelayanan dari Pemerintah yang telah terintegrasi dengan berbagai instansi" ujarnya. Ia berharap kedepan layanan PTSP ini dapat dikembangkan serta terintegrasi dengan aplikasi Jogja Smart Service, Jogja Siap Solusi milik Pemerintah Kota Yogyakarta, sehingga masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia dapat memperoleh banyak informasi serta manfaat hanya melalui ujung jari. "Marilah kita wujudkan budaya masyarakat yang cerdas melalui layanan yang cerdas, sebuah layanan yang memudahkan, menyenangkan, dan membahagiakan umat" ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini Pembayaran Retribusi Pasar Bisa Sekali Klik
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta meluncurkan Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code, di Pasar Gedongkuning, rabu (11/7) siang. Peluncuruan dilakukan langsung Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Quick response code ini ditujukan agar pembayaran retribusi bisa terpantau secara real time, administrasi pencatatan retribusi pun lebih mudah dan cepat," ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang. Saat ini ada tiga pola pembayaran retribusi oleh pedagang pasar. Yang pertama adalah pola manual yang dilakukan sejak dahulu. Yang kedua adalah pola e-retribusi (non tunai) yg sudah diluncurkan 15 Mei 2018 lalu di Pasar Beringharjo. Yang ketiga adalah menggunakan QR code ini. "Dengan inovasi ini kita ingin memberikan pelayanan yang lebih cepat namun bisa dipertanggungjawabkan secara administrasi," jelasnya. Ia menilai Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code akan memberikan banyak dampak positif, selain cepat dan akurat, QR juga mampu menjadi solusi keterbatasan sumber daya manusia di Dinas Perindustrian dan Perdagangan. "Caranya pun sangat mudah, hanya dengan memindai QR Code di buku retribusi, maka catatan tentang pembayaran retribusi sudah langsung terekam dalam sistem," urainya. Selanjutnya realisasi pembayaran retribusi, sambung Maryustion juga bisa diketahui pada saat yang sama. "Tinggal melihat di layar monitor untuk memantau perkembangan realisasi pembayaran retribusi yang bisa dilihat setiap saat,"katanya. Maryution meyakini, petugas tidak lagi akan direpotkan dengan tugas mencatat pembayaran retribusi secara manual. Rencananya inovasi ini akan diterapkan di empat pasar lain yakni Pasar Pasthy, Pasar Talok, Pasar Karangwaru, dan Pasar Ngasem. Inovasi ini akan terus diperluas hingga di enam pasar lagi. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Berbasis Quick Response (QR) Code tersebut. "Semoga kedepan nanti tidak hanya pembayaran retribusi saja namun juga transaksinya pun bisa dilakukan dengan e-money," kata Heroe. Ia melanjutkan, dengan menggunakan teknologi, yaitu identifikasi QR Code pada Buku BKPR (Buku Ketetapan dan Pembayaran Retribusi) menggunakan smartphone dalam sekali klik. Menurutnya pergerakan teknologi sudah menyasar pasar tradisional, Heroe pun berharap para pedagang pasar tradisional bisa mengikutinya. "Ini adalah salah satu langkah untuk memberikan pemahaman para pedagang bahwa kini telah ada cara pembayaran baru berbasis teknologi," jelasnya. Meski begitu, Heroe berharap penggunaan barcode bisa disederhanakan sehingga satu pedagang hanya memiliki satu barcode namun bisa digunakan untuk beragam transaksi. Dalam kesempatan tersebut Heroe Poerwadi pun mencoba langsung penggunaan QR, dalam simulasi itu Heroe bertindak selaku pemungut melakukan penarikan retribusi kepada sejumlah pedagang, dan hasil pembayarannya langsung terpantau melalui layar monitor. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penyuluhan Pemerhati Sungai di Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta mengikuti Penyuluhan Pemerhati Sungai di Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat terutama sungai yang ada di Wilayah Kecamatan Tegakrejo, Rabu (11/7). Program ini dilakukan untuk pemberdayaan Kecamatan Tegalrejo menjadi konservasi air mengingat sumur di Tegalrejo semakin dalam. Diharapkan dapat mengentaskan kawasan kumuh hingga nol persen pada tahun 2019 mendatang. Pasalnya, pemerintah setempat mencanangkan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Dengan demikian Kecamatan Tegalrejo mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat di bulan Oktober akan mempersiapkan dan mengikuti Lomba Tingkat Nasional. Selain itu Kecamatan Tegalrejo juga merencanakan para pemerhati lingkungan di tegalrejo ini agar lebih terarah dalam memperhatikan sungai di wilayah Tegalrejo. Pada kesempatan ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, setiap program kerja harus berdasarkan anggaran yang ada. Maka dari Kecamatan Tegalrejo diharapkan menyiapkan anggaran akan kegiatan segera terlaksana. "program kerjanya di tata anggarannya supaya anggarannya betul-betul dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang sudah di buat" ungkapnya. Heroe Poerwadi juga mengatakan, senang dengan semangat masyarakatnya yang ingin menjadikan kampung yang layak dan nyaman huni. "luarbiasa semangat dan keinginannya untuk menjadikan kampung yang nyaman, semoga bisa menjadi contoh untuk warga indonesia lainnya" ungkapnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pemahaman pentingnya sungai kepada semua elemen, terutama pemerintah. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru Jadi Sasaran TMMD Tahap II 2018
Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru menjadi sasaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II Tahun 2018. Kali ini program fisik TMMD tahap II 2018 diprioritaskan pada Pembuatan talud sungai Code RT 01 RW 04 Kelurahan Kotabaru, Rehab Balai RW 04 Kelurahan Terban, Rehab rumah sebanyak 5 (lima) unit, serta rehab MCK RT 18 RW 04 Kelurahan Terban. Sedangkan sasaran non fisik antara lain Penyuluhan Bela Negara dari Kodim 0734 Yka, Sosialisasi Menanggulangi Pekat (Penyakit Masyarakat) dari Polresta Yogyakarta, Sosialisasi Menangkal Fanatisme dan Radikalisme dalam Beragama dari Kemenag Kota Yogyakarta, serta Sosialisasi Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta. Menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, program TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan serta membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Program TMMD selama ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara" katanya saat upacara pembukaan TMMD di lapangan SMAN 3 Yogyakarta, Selasa (10/7). Tak hanya itu, lanjutnya, program TMMD dapat dimaknai sebagai bukti sinergitas seluruh komponen masyarakat Kota Yogyakarta dalam melaksanakan agenda pembangunan. "Semangat Gandeng-Gendong, memberdayakan masyarakat dalam kebersamaan dan kepedulian, melibatkan seluruh elemen masyarakat, stakeholder, TNI dan Pemerintah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing" ujarnya Pada pelaksanaan TMMD kali ini, dana yang digunakan sejumlah Rp. 318.400.000,- dengan rincian Rp. 75.000.000,- berasal dari APBD Propinsi DIY serta Rp. 243.400.000,- dari APDB Kota Yogyakarta. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Dorong Dana Kelurahan Untuk Kota
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mendorong adanya dana kelurahan untuk Kota. Ia pun meminta pemerintah pusat mempertimbangkan usulan adanya anggaran dana kelurahan untuk kota layaknya dana desa. "Kota sangat membutuhkan dana tersebut guna meningkatkan pembangunan dan pelayanan," ujar Heroe Poerwadi saat menghadiri Syawalan Ketua LPMK se-Yogyakarta di Kotagede, jum"at (6/7) Ia pun akan terus melakukan upaya untuk mendorong agar anggaran dana kelurahan bisa terealisasi. Dengan dana tersebut, Heroe optimis bisa memecahkan beragam persoalan yang membelit Kota Yogyakarta. "Dana tersebut bisa kita gunakan untuk pengentasan kemiskinan dan beragam masalah lain," imbuhnya. Heroe menegaskan, Kota membutuhkan dana seperti dana desa karena permasalahan bukan hanya ada di kabupaten saja tetapi juga ada di kota. "Semoga bisa segera direalisasikan Rp100 miliar per kota sehingga dana bisa digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan dan meningkatkan pelayaan ke masyarakat," ucap Heroe. Ia menyebut Program ini dinilai sangat penting untuk membantu menyelesaikan persoalan yang kompleks di perkotaan. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan dana tersebut setiap kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta dapat eksis dalam meningkatkan pendapatan ekonominya, melalui upaya-upaya yang dikembangkan oleh kota itu sendiri. "Tugas desa dan kelurahan sebetulnya hampir sama, Kelurahan juga membutuhkan dana perimbangan untuk membantu percepatan pembangunan fasilitas dan daerah yang masih kumuh," terangnya. Heroe membeberkan, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) telah mengusulkan dana untuk setiap Kota yakni Rp 100 miliar, sedangkan untuk rinciannya disesuaikan oleh Apeksi diserahkan kepada kebijakan Pemerintah Pusat. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Syawalan Bersama Warga Pringgokusuman
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi Jumat malam (6/7) menghadiri syawalan bersama LPMK dan warga Pringgokusuman yang di gelar di Hotel Royal Darmo. Syawalan warga Pringgokusuman tersebut rutin diadakan tiap tahun sebagai wahana silaturahmi bagi warga, serta untuk saling memaafkan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Wawali berharap dalam moment syawalan tersebut dapat lebih menggalang semangat kebersamaan dan gotong royong, semangat Gandeng Gendong segenap warga Kelurahan Pringgokusuman untuk memajukan Kota Yogyakarta. "Saat ini, warga masyarakat harus tampil di garda depan dalam upaya mengatasi masalah-masalah dalam masyarakat diantaranya dalam hal pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, pemberantasan penyakit masyarakat, keamanan dan ketertiban wilayah, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya" ungkapnya. Menurutnya LPMK dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan Kelurahan Pringgokusuman harus dapat menjalankan fungsinya yakni menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk kemudian disampaikan kepada pihak terkait dalam upaya meningkatkan program-program pembangunan dan hasil-hasilnya agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Juga untuk menjadi ajang bagi pengembangan potensi wilayah dan masyarakatnya dalam bidang ekonomi, sosial dan politik" katanya. Ia berharap semoga momen syawalan ini akan menghantarkan pada sempurnanya ibadah puasa bulan Ramadhan, karena merupakan kesempatan untuk saling meluruskan benang kusut, menghangatkan hubungan yang tadinya membeku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghadang terjalinnya keharmonisan hubungan. "Marilah kita saling berlapang dada, mengulurkan tangan dan saling mengucapkan minal "aidzin wal faidzin dengan tulus ikhlas agar kita kembali fitri. Kiranya tak ada manusia yang sempurna. Tentu ada khilaf dan kesalahan yang tentu saja tidak ada maksud kesengajaan" ujarnya. (Han)