Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Iromejan dikukuhkan Sebagai Kampung KB
Kampung Iromejan, Klitren, Kecamatan Gondokusuman dikukuhkan sebagai kampung keluarga berencana (KB), Sabtu (10/11/2018). Iromejan menjadi salah satu dari 14 sasaran yang akan dikukuhkan sebagai kampung KB di Yogyakarta. "Pembentukan Kampung KB di Jogja, kata dia, dimulai sejak 2016 lalu dengan pilot project di RW 12, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Yogyakarta Eny Retnowati. Program ini, sambung Eny, terus berlanjut ke 13 RW yang lain di Jogja pada 2017, dan kini basis Kampung KB diperluas menjadi kampung. Eny melanjutkan, Pembentukan Kampung KB tersebut merupakan realisasi dari program yang dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tujuan untuk menyukseskan program Nawacita pemerintah, khususnya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebanyak 14 kampung yang ditetapkan sebagai Kampung KB adalah Kampung Sudagaran, Kampung Pingit, Kampung Iromejan, Kampung Tegal Lempuyangan, Kampung Pajeksan, Kampung Ngampilan, Kampung Ketanggungan Kulon, Kampung Jogokaryan, Kampung Mangunnegaran, Kampung Ratmakan, Kampung Kepatihan, Kampung Bintaran, Kampung Sidobali, dan Kampung Darakan Barat. Dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyambut baik dikukuhkannya Iromejan sebagai kampung KB. "Moment ini diharapkan akan menjadi semangat motivasi semua elemen untuk bersama-sama menjadikan Kota Jogja sebagai kota yang memiliki keluarga-keluarga yang sehat, sejahtera, berkualitas dan produktif dalam wawasan ilmu pengetahuan, ekonomi, serta memiliki moral dan akhlak yang baik," ucapnya. Pihaknya menegaskan, program Kampung KB ini bukan semata-mata untuk mengendalikan kelahiran ; tetapi yang lebih penting adalah adanya partisipasi aktif masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. "Tanpa partisipasi aktif masyarakat dan kita semuanya di sini, keberhasilan kegiatan Kampung KB tentunya akan sulit terwujud," tandasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD Sengkuyung Tahap III 2018 Resmi Ditutup
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap III tahun anggaran 2018 Kodim 0734/Yogyakarta secara resmi ditutup, Selasa, (13/11). Kinerja fisik mencapai sasaran target 100 persen, Dandim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Bram Pramudia meminta warga untuk menjaga sekaligus merawat hasil pembangunan tersebut. "Warga tidak lepas tangan dan akan memelihara sekaligus meneruskan program yang belum selesai" katanya usai upacara penutupan TMMD di lapangan AMC Wirobrajan. Ia menambahkan, sejumlah sasaran berhasil digarap melalui TMMD Sengkuyung yang dimulai 15 Oktober hingga 13 November 2018 ini terdiri sasaran fisik dan nonfisik. Sasaran fisik berupa pembuatan talud permanen didinggiran sungai Winongo sepanjang 23 meter, rehap balai RW, Rehap rumah, dan pembuatan MCK. "Untuk nonfisiknya ada sosialisasi pekat dan narkoba, menangkal fanatisme agama yang sempit, sosialisasi bela negara dan cinta tanah air, juga sosialisasi penyuluhan tentang kekerasan dalam rumah tangga," tandas Dandim Menurutnya kegiatan TMMD tersebut merupakan wujud sinergitas masyarakat, Pemerintah, TNI dan Polri dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan agenda-agenda pembangunan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan keberdayaan bagi masyarakat Kota Yogyakarta. Dandim juga meminta semangat gotong royong masyarakat dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini. Semangat kebersamaan, persatuan, toleransi atas perbedaan dan budaya gotongroyong harus terus dipelihara dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. "Kepada prajurit dan seluruh komponen masyarakat untuk terus memlihara semangat kebersamaan dan kanunggalan TNI dan rakyat. Jangan mudah terhasut dan terprofokasi oleh pihak manapun yang ingin memecah persatuan dan kesatuan, tegasnya. Ia berharap apa yang sudah dilakukan oleh pasukannya tersebut akan sangat membantu dalam mengatasi persoalan lingkungan, termasuk pembangunan talut di Sungai Winongo. Terutama pada bulan November ini, dimana Jogjakarta sudah memasuki musim penghujan, paling tidak di wilayah bantaran sudah semakin kuat sehingga kalau ada aliran besar di sungau Winongo bisa diantisipasi jadi air tidak meluap, lanjutnya. Sementara itu, Sekda Kota Yogya, Titik Sulastri menyebut, TMMD sejalan dengan program gandeng gendong. Meski target fisik sudah dicapai 100 persen sekarang giliran warga secara gotong royong merawat hasilnya dan membantu warga lain yang kurang mampu. Ia mengaku puas sekaligus mengapresiasi hasil kinerja fisik TMMD Sengkuyung tahap tiga tahun 2018. Menurutnya, sasaran TMMD sejalan dengan program penataan Pemkot. "Hasil kerja tersebut, sambungnya, sangat membantu Pemkot dalam menjalan program penataan kawasan kumuh" katanya. Ia menandaskan, penataan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta terus dilakukan dengan target mengurangi luasan kawasan kumuh yang tersisa agar memenuhi target nasional 100-0-100. "Yakni 100 persen sanitasi, nol persen Kawasan kumuh, dan 100 persen akses air bersih pada akhir 2019," imbuhnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Diskominfosan Kota Yogya, Gelar Forkomsanda Se-DIY
Forum Komunikasi Sandi Daerah (Forkomsanda Se-DIY kembali dilaksanakan. Acara ini dilaksanakan di Taman Langit Resto. Jalan Nyi Adi Sari Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, Selasa (13/11). Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Tri Hastono dalam sambutannya menyampaikan, sangat mengapresiasi dengan keberadaan Forkomsanda DIY sebagaiajang komunikasi koordinasi pengelolaan Sandi Se - DIY. "Berbagai permasalahan terkait dengan pengelolaan informasi menjadi perhatian penting terutama masalah keamanan informasi. Oleh sebab itu, tidak hanya tekhnologi saja tapi tren-tren harus di antisipasi guna mengurangi hoax di masyarakat" ujarnya. Lebih lanjut Tri Hastono mengatakan, transaksi online makin mendorong terjadinya cyber-crimes, dan otomatis menjadikan peran kriptografi semakin penting. "Saat ini di era millennial, seiring semakin intens dan bervariasinya transaksi online makin mendorong terjadinya cyber-crimes, dan otomatis menjadikan peran kriptografi semakin penting dan signifikan guna mengatasi tindak-tindak pencurian, penipuan, pemerasan, pelecehan, intimidasi dan berbagai penyalahgunaan informasi lain di dunia maya" ungkapnya. Saat ini tanpa sistem pengamanan kriptografi yang kuat, siapapun mudah menjadi korban cybercrime, tidak terkecuali Pemerintah sebagai pemberi layanan publik. Untuk itulah sebabnya Sandiman modern semakin dibutuhkan di era informasi ini, guna mengamankan informasi atau aset Pemerintah sehingga tidak disalahgunakan. Kepala Bidang Persandian dan Telekomunikasi, Tri Haryanto mengatakan, pintarlah memilih berita atau informasi yang sesuai fakta, jangan sampai terjerumus oleh hoax yang beredar cepat di masyarakat. "Tugas diri kita semua, bagaimana memberikan pencerahan kepada temen-temen kita baik dalam menangkal hoax maupun informasi yang belum diketahui kepastiannya. Jangan sampai kita termakan hoax dan menjadikan hal-hal pemburuk situasi dan kondisi" ujarnya. Kegiatan Forum Komunikasi Sandi Daerah se-DIY ini memiliki peran yang sangat penting dalam usaha-usaha pengembangan kompetensi para sandiman dan sandiwati. Melalui pertemuan yang dilakukan secara berkala, acara ini tidak hanya diharapkan mampu menjadi ajang silaturahmi tetapi juga menjadi wahana untuk update" informasi dan wawasan terkait dunia persandian. Selain itu, para sandiman dan sandiwati juga diharapkan dapat menggunakan forum ini untuk bertukar pikiran mengenai solusi bagi hambatan dan tantangan di bidang persandian di lingkungan kerja masing-masing. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Upah Minimum Kota Yogyakarta Tahun 2019 Ditetapkan Rp.1.846.400
Upah Minimum Kota (UMK) Yogyakarta tahun 2019 telah ditetapkan berdasarkan SK yang ditandatangani Gubernur DIY pada Jumat (2/11/2018). UMK Kota Yogyakarta mengalami peningkatan 8,03 persen dari UMK di tahun 2018 ini. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Lucy Irawati menjelaskan, penetapan UMK Yogyakarta tahun 2019 sesuai PP nomor 78 tahun 2018, mencapai Rp.1.846.400. "SK Gubernur DIY untuk penetapan UMK sudah disahkan, Semua rekomendasi walikota dan bupati sudah masuk semua kemarin dah sudah disepakati nominalnya," kata Lucy saat Sosialisasi Penetapan Upah Minimum Kota Yogyakarta Di Hotel Gowongan Inn, Rabu (14/11/2018). Pihaknya pun berharap UMK tersebut bisa diterapkan secara efektif di awal tahun 2019 mendatang. "Kami berharap pengusaha melaksanakan UMK sekaligus struktur skala upah sehingga ada keterbukaan," tandasnya. Terkait sistem penepatan upah tersebut, Lucy mengaku akan terus melakukan koordinasi dengan pusat untuk membahas ketentuan penetapan upah kedepan. Berikut daftar UMK di Provinsi DIY: 1. UMK Kota Yogyakarta Rp1.846.400; 2. UMK Kabupaten Sleman Rp1.701.000; 3. UMK Kabupaten Bantul Rp1.649.800; 4. UMK Kabupaten Kulon Progo Rp1.613.200; 5. UMK Kabupaten Gunungkidul Rp1.571.000.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini Kota Yogya Miliki Perpustakaan Yang Buka 20 Jam
Sebagai kota yang menyandang gelar sebagai kota pelajar dan kota pendidikan, Kota Yogyakarta selalu berusaha untuk menyediakan layanan pendukung bagi semua kalangan. Ini adalah komitmen dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk terus berupaya meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah menyediakan perpustakaan yang buka selama 20 jam. Perpustakaan ini diberi nama Perpustakaan Alternatif Yogyakarta Selatan (Pevita). Perpustakaan ini berada di wilayah selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Mayjend Sutoyo nomor 32, untuk jam bukanya mulai pukul 07.30 hingga 03.30 WIB. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengungkapkan selain untuk meningkatkan minat baca, perpustakaan juga dibuka dengan tujuan memecah kepadatan pengunjung yang datang ke Perpustakaan Daerah Yogyakarta yang terletak di Kotabaru. Sebab, animo masyarakat sangat besar untuk datang ke perpustakaan. Kami mencoba melihat kenyataan, di perpustakaan yang ada di Suroto, di buka sampai jam 12 malam, tapi teman-teman pemustaka yang datang, yang ingin mengakses internet gratis sampai lebih dari jam 12, mereka berada di pagar luar, kemudian kenapa tidak kita coba sampai pagi, jelasnya di lokasi, Kamis (15/11) Selain itu, lanjutnya, juga sebagai pemberian layanan yang baik kepada masyarakat, khususnya di wilayah selatan Kota Yogyakarta. Sehingga, dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan perpustakaan yang dapat dijangkau dengan mudah. Untuk memudahkan akses informasi dan koleksi buku bagi masyarakat yang memang ada di wilayah selatan yang mungkin mengakses ke Kotabaru jauh, dan kendala angkutan yang susah. Jadi kita ingin mendekatkan masyarakat di wilayah selatan, timur, barat dan sebagainya, katanya. Ia menyebutkan, untuk koleksi di Pevita sendiri memang belum sebanyak yang ada di Perpustakaan Daerah Yogyakarta. Namun, jenis koleksi yang ada tetap akan disamakan. Hingga saat ini, koleksi buku yang ada di Pevita sudah mencapai enam ribu eksemplar. Koleksi tersebut diantaranya berjenis koleksi buku umum, buku agama, buku keterampilan, buku anak, hingga layanan Ada Koleksi Lokal Konten Yogyakarta (Aleksa). Layanan Blind Cornen untuk Anda (Belinda) yang terdiri dari koleksi buku braile, digital talking book, buku sekolah elektronik (BSE) dan buku awas pun ada. Semua koleksi ini, memang sama dengan yang ada di Perpustakaan Daerah Yogyakarta. Nantinya, jumlah koleksi di Pevita akan terus ditambah. Penambahannya akan dimasukkan dalan anggaran tahun 2019 nanti, jelasnya. Dalam rangka sosialisasi Pevita ini, dilakukan berbagai kegiatan yang dapat mengenalkan Pevita kepada masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggelar berbagai lomba seperti lomba mewarnai untuk siswa TK se-Kota Yogyakarta pada 1 November lalu. Kemudian, lomba menulis surat untuk Walikota untuk siswa SD se-Kota Yogyakarta pada 6 hingga 8 November dan dilanjutkan dengan lomba mading untuk siswa SMP se-Kota Yogyakarta pada 9 hingga 13 November. Selain itu, pihaknya juga mencoba memberikan sebuah layanan kebutuhan interaksi kepada masyarakat, yang menghendaki internet di malam hari. Dengan dibukanya Pevita, ia berharap masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik, khususnya untuk masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta. Tentu, pihaknya pun berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sehingga dapat menimbulkan minat baca yang juga semakin meningkat di seluruh kalangan masyarakat. Bisa meningkat pula literasi masyarakat. Masyarakat di Kota Yogya lebih melek literasinya, lebih terbuka. Karena kita sudah menghadapi zamam serba elektronik dan online seperti dunia maya itu sangat harus diimbangi kemampuan dalam hal literasi, ujarnya. Dijumpai usai meresmikan Perpustakaan Pevita, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyambut baik hadirnya perpustakaan tersebut, menurutnya Perpustakaan Kota Yogyakarta harus memiliki peran sebagai perpustakaan bertransformasi yang memberikan pelayanan cepat, mudah, murah dan berkualitas melebihi ekspektasi masyarakat. "Perpustakaan Kota Yogyakarta dengan diversifikasi inovasinya telah menjadi pendukung pembangunan Kota Cerdas". Hal ini senada dengan Visi Kota Yogya yaitu mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota nyaman huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan" ujarnya. Ia berharap keberadaan gedung perpustakaan tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan informasi kepada seluruh pemustaka. "Sehingga dengan perluasan coverage area, Perpustakaan Kota Yogyakarta semakin dekat dan semakin dibutuhkan peran aktifnya dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui penyediaan layanan perpustakaan" harapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Miyos Gongso, Ritual Menyambut Maulud Nabi Muhammad
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar ritual Miyos Gongso menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari Selasa (20/11) besok. Miyos Gongso ditandai dengan keluarnya dua gamelan pusaka, Kanjeng Kiai Naga Wilaga dan Kanjeng Kiai Guntur Madu. Prosesi pemindahan gamelan (Miyos Gangsa) milik Kraton Ngayogyakarta menuju ke Masjid Gedhe Kauman dilakukan pada Rabu (14/11) malam. Pemindahan gamelan malam ini dikawal oleh dua Bregada Prajurit, yang tergabung dalam Bregada Prajurit Jogokaryo dan Bregada Prajurit Prawirotomo.Gamelan pusaka yang dibawa adalah gamelan Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Guntur Wilaga. Kedua gamelan tersebut kemudian dimasukkan ke ruang yang berbeda yang ada di Masjid Kauman, untuk selanjutnya ditabuh oleh para pemain. Gamelan diarak dari Kraton menuju ke Masjid Kauman melewati Alun-Alun Utara yang juga sedang ada pasar malam perayaan Sekaten. Namun sebelum kedua gamelan tersebut di masukkan di komplek Masjid Gede Kauman, dilakukan ritual penyerahan gamelan terlebih dahulu. Penyerahan tersebut di serahan dari keraton Yogyakarta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. KRT. Widyowinoto selaku wakil dari Kawedanan Hageng Punokawan Kridhamardowo Keraton Yogyakarta, atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan dua perangkat gamelan ini kepada Disperindag Kota Yogya, Maryustion Tonang. Dengan dilakukan penyerahan ini, berarti tanggung jawab keamanan perayaan Sekaten sepenuhnya diserahkan kepada pihak Pemkot Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut Ia menegaskan pentingnya tradisi Miyos Gongso yang masih bertahan hingga era sekarang. Menurutnya, tradisi tesebut menjadi awal dimulainya pagelaran Sekaten, sebagai sarana syiar agama Islam. Ia menuturkan, Sekaten merupakan pendekatan para wali kepada masyarakat, dalam mensyiarkan agama Islam.Melalui tradisi itu, ajaran Islam kemudian bisa diterima dengan sangat baik. Dulu, kalau hendak dengarkan gamelan, masyarakat pasti melewati masjid dulu. Di situ, masyarakat diminta ucapkan kalimat Syahadad. Ajaran Islam pun bisa diterima dan berkembang dengan sangat pesat, tuturnya. Karena itu, Ia menganggap, budaya semacam ini harus dilestarikan, hingga generasi-generasi selanjutnya nanti. Diiringi hujan yang mengguyur wilayah Yogyakarta, para abdi dalem yang malakukan iring-iringan tampak tetap semangat membawa perangkat gamelan. Warga pun antusias menyaksikan prosesi ini. Meskipun di bawah guyuran hujan, area Alun-Alun Utara dan Masjid Kauman dipenuhi warga yang ingin menyaksikan prosesi Miyos Gangsa Setelah ditabuh dalam sekitar 5 hari terus menerus dan bergantian dan berhenti disaat waktu sholat, hingga menjelang peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, kedua gamelan akan dibawa masuk lagi ke Kraton dalam prosesi Kondur Gangsa. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kunjungi Kampung Go Green Glintung, Yogyakarta Adopsi Strategi Membangun Kesadaran Masyarakat
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta bersama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat menyambangi kampung go green Glintung, Kota Malang, Kamis (15/11/2018). Yogyakarta ingin mengadopsi resep ampuh sang inisiator kampung go green, Bambang Irianto dalam menyadarkan warganya agar peduli akan pentingnya kesehatan, kebersihan dan penghijauan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono menyampaikan, kunjungan tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas BKM Kota Yogyakarta. Peningkatan kapasitas ini bertujuan membangun gerakan pemerintah dan masyarakat melalui perubahan perilaku kolektif dalam pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman, ucap Agus disela sela kunjungan tersebut. Pihaknya menilai sosok Nambang Irianto sangat berpengaruh terhadap kesuksesan kampung go green, menurutnya Bambang berhasil membangun mindset masyarakat untuk peduli dan mencintai lingkungannya. Hal itulah, sambung Agus, yang menarik dan patut diadopsi Kota Yogyakarta. Kesadaran adalah modal utama dalam sebuah pergerakan pembangunan, tanpa masyarakat Yang sadar atas pentingnya lingkungan pembangunan tidak akan berjalan baik. Selain itu kami juga ingin mengetaui sejauhmana kolaborasi pemerintah daerah dan kelompok peduli serta partisipasi masyarakat dalam mengembangkan kampung Glintung, ujarnya. Selain itu pihaknya pun juga ingin mengajak para anggota BKM untuk mengetahui bagaimana perawatan atau maintenance pasca pembangunan dilakukan sekaligus pihak pihak yang berperan dalam pemeliharaan infrastruktur. Agus berharap para peserta kunjungan tersebut memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah kawasan baik berupa daya dukung masyarakat, dokumen dan arah pengembangan. Sementara itu Ketua RW 23 kelurahan Purwantoro kota Malang yang merupakan inisiator Kampung 3G, Bambang Irianto mengapresiasi kunjungan tersebut, menurutnya Kota Yogyakarta sudah memiliki modal besar dalam penataan kawasan lingkungan yakni keberhasilan Karangwaru. Pihaknya mengaku bahwa kelahiran Kampung 3G merupakan wujud dari pelaksanaan asas Gotong Royong yang merupakan ciri khas dari Pancasila. Menurutnya kesadaran sekaligus komitmen masyarakat merupakan modal awal. Kami membangun kampung ini modalnya bukan uang, kami lakukan secara mandiri dengan swadaya masyarakat setempat, ucapnya. Tidak mungkin kampung 3G ini bisa lahir karena seorang Bambang Irianto semata. Perlu kerjasama dan gotong royong dari semua pihak meski awal gerakannya saya yang memulai dengan kapasitas sebagai Ketua RW 23 dulunya," ungkap Bambang Irianto Menurut Bambang, dengan berbagai kegiatan dan inovasi yang berhasil menjadikan Kampung 3G meraih berbagai keberhasilan dan penghargaan mampu merubah mindset warga Kampung 3G yang dulu sering terjerat lilitan hutang rentenir menjadi lebih sejahtera dan terinspirasi. Bambang Irianto melakukan gerakan tersebut sejak empat tahun lalu, dan terus berkembang. Tak hanya mendapatkan dampak bagi kesehatan dan lingkungan. Masyarakat juga mendapat keuntungan secara ekonomis. Dari kampung yang kumuh, kini menjadi asri, nyaman dan tentram, kata Bambang Irianto.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penandatanganan MOU Pemkot Yogya dengan BMKG
Seperti yang kita ketahui bencana alam, perubahan iklim yang tidak menentu, kekeringan, curah hujan yang tinggi adalah fenomena alam yang sangat akrab dengan kehidupan kita saat ini. Hal ini menyebabkan masyarakat harus dapat membaca perilaku alam sehingga dapat sedini mungkin mempersiapkan diri menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi kapan saja. Maka dari itu, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjadikan masyarakat lebih dini mengetahui apa saja yang akan dilakukan ketika bencana tiba. Selain itu kegiatan ini juga sekaligus melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan BMKG tentang Penempatan Peralatan Peraga Meteorologi, Klimatologi, Geofisika untuk Pembelajaran bagi para Pengunjung di Taman Pintar Kota Yogyakarta. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menambahkan, pihaknya dan seluruh anggota BMKG sudah menyiapkan untuk menyikapi generasi milenial. "Kita sudah menyiapkan generasi milenial generasi yang saat ini masih di TK, SD dan SMP. Merekalah yang akan menjaga keberlanjutan di muka umi khususnya di Indonesia" Pihaknya menambahkan "Oleh karena itu bagi generasi sekarang, kita harus bertanggungjawab membangun budaya bukan sekedar pendidikan tetapi suatu budaya yang waspada terhadap cuaca extrim, memahami iklim, dan memahami gempabumi" ujarnya. Sebagai salah satu upaya memasyarakatkan sains, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki Taman Pintar sebagai sebuah science center atau pusat ilmu pengetahuan, yang juga merupakan destinasi wisata pendidikan unggulan di Yogyakarta. Dalam peranannya, Taman Pintar memiliki tugas dan tanggungjawab dalam pengembangan literasi bagi masyarakat, khususnya literasi di bidang sains. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, semoga kegiatan ini terjalin terus menerus agar bermanfaat bagi warga kota Yogya. "Jalinan kerjasama dengan berbagai pihak telah kita laksanakan, salah satu nya dengan Badan Meteorologi Klimataologi dan Geofisika Untuk itu, kami sangat menyambut baik perpanjangan perjanjian kerjasama dengan Badan Meteorologi Klimataologi dan Geofisika, sebab kami melihati banyak sekali manfaat yang didapatkan dari keberadaan alat peraga ini" ujarnya. Lanjut Haryadi Suyuti berharap dapat memberikan pembelajaran mengenai cuaca dan alam sekitar secara lebih menyenangkan. "Melalui alat peraga ini kami berharap dapat memberikan pembelajaran mengenai cuaca dan alam sekitar secara lebih menyenangkan. Adalah hal yang menggembirakan apabila generasi muda, khususnya anak-anak dapat mempelajari fenomena alam yang selama ini hanya didapat dalam buku teori, dapat dipelajari secara sederhana, mudah dan menyenangkan" ungkapnya. Sebab alat peraga adalah salah satu media menyederhanakan gejala alam yang terjadi, yang terkadang sulit dipahami dan dibayangkan oleh anak-anak usia sekolah. Selain itu melalui alat peraga ini diharapkan selain memperkaya keragaman zona dan wahana yang sudah ada ada di Taman Pintar, juga dapat menambah dan meningkatkan pemahaman serta wawasan masyarakat tentang ilmu meteorologi, klimatologi dan geofisika sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan manusia sehari-hari. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tekan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Dan Perempuan, DPMPPA Gencar Lakukan Sosialisasi
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogya terus berupaya menekan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, salah satu cara yang dilakukan dengan gencar melakukan sosialisasi pada sejumlah kecamatan yakni pada tanggal 13 November hingga 16 November 2018. Kepala UPT P2TP2a DPMPPA Kota Yogta, Polana Setiya Hati mengatakan sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak harus terus ditingkatkan. "Sehingga bisa menjangkau dan memberikan pemahaman kepada masyarakat menyangkut perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak" ujarnya. Menurutnya KDRT merupakan kejadian yang merusak sendi-sendi utama ketahanan keluarga dengan korban terbanyak adalah perempuan dan anak.Dampak KDRT selain mengancam keberlanjutan kehidupan rumah tangga juga berpengaruh negatif terhadap siklus kehidupan dan tumbuh kembang anak dalam rumah tangga tersebut, katanya. Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya peran semua pihak untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tokoh masyarakat, sekolah, guru, tokoh agama, dan stakeholder terkait harus bekerjasama bersatupadu untuk menekan persoalan ini paparnya. Ia menjelaskan pendidikan keluarga menjadi sangat penting karena keluarga menjadi sentral dimana anak-anak lahir dan dibesarkan menjadi seorang manusia dewasa. Didalam keluarga anak-anak dilatih dan didik menjadi pribadi yang bisa membanggakan keluarga. Peran orangtua sangat penting mengajarkan anak-anak hal yang baik. Selalu ingatkan anak-anak. Jangan dengan kekerasan tapi dengan cara yang humanis, pungkasnya Ia menghimbau kepada para orangtua agar memberikan pemahaman kepada anak-anak soal penggunaan alat teknologi komunikasi. Beri arahan dan ingatkan anak-anak kita. Jangan dibiarkan begitu saja. Tanya dia jam berapa dia pulang, pergi dengan siapa, harus diberi pemahaman yang baik kepada anak-anak kita, ujarnya. Ia mengungkapkan jika komunikasi didalam keluarga sangatlah berperan penting dalam keharmonikasn keluarga. "Untuk menjaga kenyamanan serta menciptakan keluarga yang harmonis harus ada komunikasi antar sesama, serta hindarilah dari perang mulut keduanya, dan orang tua wajib mendidik anak-anaknya sejak dini, menanamkan nilai agama, serta mengedepankan dialog ketika menyelesaikan masalah, hal itulah yang mampu menangkal terjadinya KDRT," tegasnya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Puluhan UMKM hadir di Bulan Tekhnologi 2018
Dalam rangka menyambut Bulan Teknologi 2018, Pemerintah Kota Yogyakarta, bekerjasama dengan LIPI dan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) menyelenggarakan kegiatan pengembangan Tekhnologi di Taman Pintar Kota Yogyakarta, Kamis (15/11). Kegiatan ini mengangkat tema "Pengembangan Budaya IPTEK Berbasis Kearifan Lokal Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat". Acara ini di ikuti oleh 83 UMKM. Dalam hal ini Pemerintah Kota Yogyakarta, sangat mengapresiasi acara yang diadakan oleh LIPI dalam membantu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) yang terletak di wilayah Gunung Kidul ini, juga telah dirasakan oleh masyarakat manfaatnya, dengan dibentuknya Stasiun Percontohan dan Pengembangan Teknologi Pembuatan Bahan Makanan Campuran Ternak untuk sapi (SPPT " BMCT), hingga adanya pendampingan UMKM dan industri dalam proses alih teknologi, serta kerjasama dalam pengembangan produk. Dengan terselenggaranya kegiatan Bulan Teknologi tahun 2018 ini, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan kegiatan seperti ini perlu diadakan lebih sering dan lebih banyak intensitasnya, untuk memperkenalkan masyarakat kepada hasil-hasil penelitian. "Menurut kami, kegiatan seperti ini perlu diadakan lebih sering dan lebih banyak intensitasnya, untuk memperkenalkan masyarakat kepada hasil-hasil penelitian terbaru, produk teknologi terbaru hasil riset, sampai dengan gelar potensi UMKM yang juga dibina oleh LIPI, agar masyarakat luas dapat terinformasikan dan selanjutnya termotivasi ikut berperan aktif dalam memajukan ilmu pengetahuan" ungkapnya. Melalui BPTBA dan LIPI dapat berperan bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas, mutu, dan jaminan gizinya sehingga standar UMKM di Kota Yogyakarta ini dapat bersaing dan akhirnya tercipta peningkatan kesejahteraan dan bergarak majunya roda perekonomian dengan lebih dinamis. Haryadi Suyuti berharap acara ini mampu menginspirasi para pengunjung terutama generasi muda untuk senantiasa mengembangkan Ilmu Pengetahuan. "Kami berharap dari kegiatan ini akan mampu menginspirasi para pengunjung terutama generasi muda untuk senantiasa mengembangkan Ilmu Pengetahuan. Dan yang penting juga, semoga UMKM Kota Yogyakarta, dengan bekerja sama dengan LIPI mampu terus meningkatkan kualitasnya, mengangkat keunggulan pangan tradisional, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta"ujarnya (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sumarno Raih Hadiah Utama Bank Jogja
Sumarno (50 tahun) yang sehari-hari berprofesi sebagai satpam di perumahan memenangi sebuah mobil dari Bank Jogja melalui program Undian Tabungan Istimewa. Saya tidak menyangka bisa memenangkan undian. Mobil tidak akan dijual tetapi akan saya gunakan sendiri meski saya tidak bisa menyetir, katanya usai memperoleh hadiah mobil yang diserahkan di halaman Balai Kota Yogyakarta, Jumat, 16 November 2018. Ia mengatakan, ia sudah menjadi nasabah setia Bank Jogja sejak tahun 2017. "Saya baru satu tahun menjadi nasabah bank Jogja" ujar pria yang beralamat di Wirobrajan gang Arjuna RT14 RW03 ini. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti usai menyerahkan hadiah berharap, masyarakat tidak menabung di sebuah bank hanya untuk mengejar hadiah yang ditawarkan. Jika nanti mereka memperoleh hadiah, maka hal itu bisa dianggap sebagai bonus karena menjadi nasabah. Pemberian hadiah ini juga bisa menjadi tanda bahwa bank tersebut berada dalam kondisi yang sehat, katanya. Sementara itu Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi mengatakan, pemberian hadiah mobil ini merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat berbagai layanan di Bank Jogja dan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah penabung maupun saldonya. "Kedepan akan ditingkatkan lagi periodenya dengan melihat perkembangan jumlah nasabah" katanya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Yogya berikan Mobil kepada Pemenang Undian JGS
Jogja Great Sale merupakan acara tahunan yang diselenggarakan untuk menyambut HUT Kota Yogyakarta yang tahun ini berada di usia ke-262 Tahun. Tak tanggung-tanggung tahun ini ulang tahun Kota Yogyakarta dimeriahkan dengan diberikan hadiah sebuah Mobil bagi pemenang yang beruntung. Tidak hanya Mobil Daihatsun Sigra namun lima Motor Beat telah reami diserahkan langsung kepada para pemenang yang beruntung dengan disaksikan langsung oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. "Hadiah ini wujud apresiasi para pelaku industri pariwisata di Kota Yogyakarta kepada para konsumen baik dari warga Yogyakarta maupun wisatawan luar kota yang ikut berpartisipasi dalam Jogja Great Sale" katanya. Kegiatan HUT Kota Yogyakata melaksanakan progran Jogja Great Sale di enam pusat perbelanjaan, 50 hotel, 30 resto, dan tempat hiburan yang memberikan paket diskon mulai 4-28 Oktober 2018 kemarin. Acara HUT Kota Jogja selama bulan Oktober kemarin bisa membawa kebahagiaan untuk semua masyarakat. Dalam kegiatan ini yang berhasil mendapatkan hadiah Mobil Daihatsun Sigra yaitu Anjar Sudarto dari Kota Yogyakarta, sementara lima motor Honda Beat masing masing jatuh kepada Dwi Sugiyarti, Abdul Aziz, Siti Atik Indriati, Irene Mutyastami dan Indah Mareta Sari. Selain itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap, kegiatan JGS ini tidak hanya di minati masyarakat Yogyakarta namun bisa membuat masyarakat di luar kota Yogya beramai-ramai mengunjungi Kota Yogyakarta setiap bulan Oktober. "Saya berharap, kegiatan HUT Kota Yogyakarta merupakan agenda rutin tahunan yang selalu dinikmati bukan hanya warga Kota Yogya saja melainkan dari kota-kota lain untuk beramai-ramai mengunjungi Kota Yogya setiap bulan Oktober"ujarnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kondur Gongso, Pengembalian Dua Gamelan ke Keraton Yogyakarta
Dua perangkat Gamelan milik Keraton, Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga, dibawa pulang kembali masuk ke dalam Keraton Yogyakarta dalam prosesi Kondur Gongso.Ribuan masyarakat memadati area Alun-alun Utara dan Halaman Masjid Gedhe mengikuti prosesi ini. Sebelumnya, dua gamelan pusaka tersebut ditabuh di Pagongan Lor dan Kidul Masjid Gedhe Kauman selama tujuh hari sejak Miyos Gongso, pada Rabu 14 November 2018 lalu. Sebelum prosesi Kondur Gongso dimulai, Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berkesempatan Nyebar Udhik-udhik di Pagongan Lor dan Kidul Masjid Gedhe Kauman didampingi menantu dalem. Prosesi ini menandai puncak perayaan Sekaten memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang rutin dijalankan Keraton Yogyakarta, kata KRT. Widyowinoto selaku wakil dari Kawedanan Hageng Punokawan Kridhamardowo Keraton Yogyakarta, Selasa (20/11/2018). Setelah Nyebar Udhik-udhik, Sri Sultan HB X selanjutnya masuk ke Masjid Gedhe Kauman. Di Serambi Masjid Gedhe menghadap ke Timur, Sultan HB X yang mengenakan busana surjan dengan motif bunga khusyuk mendengarkan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW dari abdi dalem penghulu. Usai pembacaan riwayat Rasulullah SAW, Sultan HBX selanjutnya meninggalkan Kompleks Masjid Gedhe Kauman. Setelah itu, dua perangkat gamelan secara bersamaan dibawa ke dalam Keraton Yogyakarta melewati Alun-Alun Utara, Pagelaran, Siti Hinggil dikawal empat bregada prajurit. Segenap even budaya yang dilangsungkan juga berpusat di area masjid Gede Keraton yang dimaksudkan bisa mendatangkan masyarakat untuk kemudian melakukan ibadah di masjid ini. Perayaan Sekaten oleh Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat ini merupakan bukti ikut andilnya Raja-raja Mataram dalam penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa sejak dulu. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Grebeg Maulud, Ratusan Warga Berebut Gunungan
Puncak perayaan Sekaten Tahun tahun Be 1952 atau 2018 Masehi ditutup dengan upacara Garebeg Sekaten yang ditandai dengan keluarnya tujuh gunungan dari Keraton Yogyakarta. Ke-tujuh gunungan Sekaten ini kemudian dibagi untuk diperebutkan di halaman Masjid Besar Kauman, kompleks Kepatihan dan Puro Pakualaman, Rabu, (21/11/2018). Tujuh gunungan dari dalam Keraton Yogyakarta dikawal 10 Prajurit Bregada Kraton, lima gunungan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman dan dua gunungan lainnya dibawa ke Kepatihan dan Pura Pakualaman. Tujuh gunungan tersebut terdiri dari Gunungan Dharat, Gunungan Pawuhan, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, tiga Gunungan Kakung. Sebelum keluar dari Kraton, ketujuh gunungan tersebut didoakan terlebih dahulu, kemudian diarak dari Keraton dengan dikawal oleh prajurit-prajurit Keraton, salah satunya adalah prajurit Gajah. Ratusan warga nampak antusias menyaksikan sekaligus berebut gunungan tersebut, salah satunya di Pura Pakualaman. Rombongan pengiring gunungan Grebeg Mulud yang terdiri dari dua ekor gajah melewati gerbang Kadipaten Pura Pakualaman sekitar pukul 11.00 WIB. Selang 20 menit gunungan keluar dari Ndalem Pura Pakualaman menuju Alun-Alun Sewandanan sisi barat kemudian diperebutkan warga. Salah seorang warga, Agus Riyadi (36) mengaku telah menunggu sejak kemarin sore, warga asal Pekalongan itu datang ke Yogyakarta bersama istri dan anak-anaknya. "Setiap tahun saya merayakan Maulud Nabi Muhammad di Yogyakarta, sekalian jalan-jalan bersama keluarga," ungkapnya. Menurutnya, acara grebeg sekaten tersebut sebagai penanda rasa cintanya kepada Nabi Muhammad yang harus terus dilestarikan. "Ini kan dalam rangka memperingati Maulud Nabi, senang dengan acara ini mengingatkan kita kepada sejarah perjalanan Nabi Muhammad," ucap Agus. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PMPS 2018 Resmi Ditutup
Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun tahun Be 1952 atau 2018 Masehi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 2 November lampau resmi ditutup, Selasa (20/11) malam. Acara yang menjadi pendukung Hajad Dalem Perayaan Sekaten ini ditutup secara resmi dengan pemukulan kenong oleh Koordinator PMPS 2018, Maryustion Tonang. "PMPS 2018 masih terdapat banyak kekurangan. atas segala dinamika yang terjadi dan kekurangan selama pelaksanaan akan kami jadikan bahan evaluasi dan introspeksi, sekaligus menjadikannya cambuk untuk mencari terobosan baru agar kemasan PMPS dapat lebih menarik dan berkualitas," ucap Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan Maryustion Tonang. Pihaknya menghimbau kepada seluruh pendukung acara Sekaten untuk memberikan fasilitas dan sarana yang aman, pelayanan yang ramah, jujur, tarif yang wajar, serta mengedepankan perilaku yang sopan kepada pengunjung. "Sehingga hal ini dapat menarik minat masyarakat untuk kembali berkunjung ke Sekatan," ujarnya. Ia berharap penyelenggaraan tahun depan dapat lebih memenuhi harapan semua pihak. Menjadikan Sekaten sebagai hiburan rakyat yang nyaman, aman, menyenangkan, dan memiliki banyak dimensi positif dalam membangun masyarakat yang berkemajuan. (Tam)