Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Toleransi Umat Beragama di Yogyakarta Tinggi
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku bangga dengan toleransi dan kerukunan umat beragama di Kota Yogyakarta. Jelang Pemilu 2019, pihaknya optimis Yogyakarta bisa melaluinya dengan kondusif. "Yogyakarta memiliki potensi kerukunan sejak era kemerdekaan, sejak saat itu Yogyakarta mampu menerima beragam suku dan agama," ucap Heroe Poerwadi saat menghadiri Festival Seni Kerukunan Umat Beragama di Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Rabu (12/12/2018). Mengapa hal itu bisa terjadi di Yogyakarta, menurutnya masyarakat Kota Yogyakarta masih menjunjung tinggi filosofi jawa Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungkebi yang secara bahasa indonesi berarti Berani Mawas Diri, Merasa Ikut Memiliki, Wajib Ikut Menjaga atau Membela. "Kemajemukan masyarakat Yogyakarta, teristimewa kemajemukan agamanya merupakan hal yang patut kita syukuri," tandasnya. Kemajemukan itu, sambung Heroe merupakan aset sosial pembangunan yang sangat berharga, karena antar penganut agama dapat saling melengkapi dan mendukung proses pembangunan yang memang memerlukan sumber daya yang besar. "Sampai saat ini, Yogyakarta masih dalam kondisi yang kondusif dan aman untuk beribadah guna menjalankan ajaran agama masing-masing, hal ini berkat adanya saling pengertian dan rasa saling menghormati antar umat beragama," jelas Heroe. Untuk itu, pihaknya pun meminta untuk terus mempertahankannya, bahkan dipelihara dan ditingkatkan, sehingga cita-cita untuk memajukan Yogyakarta dan mempertahankan predikat Kota Toleransi dapat senantiasa dijaga. Dibalik kerukunan tersebut, Heroe pun mengakui peranan para tokoh lintas agama yang ada di Yogyakarta sangat menentukan, terutama dalam mendorong umat agamanya berperan serta menjaga keharmonisan lingkungan. "Kami berharap semua tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Yogyakarta dapat senantiasa memberikan masukan kepada umatnya tentang indahnya hidup saling mendukung dan saling menghormati," tuturnya. Meski begitu Heroe mengingatkan, jelang Pemilu 2019 kerukunan umat beragama di Kota Yogyakarta harus diperkuat lagi. Berharap kemenag terus melakukan dialog antar umat beragama agar nantinya tidak terpancing hiruk pikuk politik. "Kami berharap pemuka agama bisa memberikan sosialisasi terkait kerukunan umat beragama di tahun politik ini, sehingga proses pemilu berjalan lancar, aman dan kondusif," paparnya. Heroe pun mengapresiasi kegiatan Festival Seni Antar Umat Beragama yang dihelat Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta. "Ini sangat penting dan berarati, untuk memupuk kerukunan antar umat beragama," kata Heroe. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nur Abadi menambahkan, menghadapi tahun politik pihaknya telah melakukan sejumlah upaya yakni berupa himbauan kepada masyarakat melalui penyuluh agama. "Kita menyebarkan para penyuluh ke wilayah untuk memberikan sosialisasi agar kerukunan umat beragama tetap terjaga di tahun politik," ucapnya. Total sudah ada 90 penyuluh dari enam agama yang diterjunkan untuk memberikan sosialisasi tresebut. "Kami menekankan agar masyarakat tetap mengutamakan kerukunan diatas segalannya," ucapnya. Pihaknya juga meminta masyarakat menghindari hal-hal yang bisa memicu perpecahan dan ancaman kerukunan. "Hindari saling mengejek dan menjatuhkan," imbuhnya. Terkait Festival Seni Antar Umat Beragama, Nur menjelaskan, acara tersebut bagian dari kegiatan untuk memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI ke-73. "Acara puncaknya akan diperingati dengan upacara di Balaikota yang melibatkan 1.500 peserta, baik dari Kemenag maupun Madrasah. Setelah upacara, dilanjutkan dengan tasyakuran di kantor," Selain itu juga ada gerak jalan dan grebek silaturahmi antar umat beragama. menjelaskan bahwa kegiatan grebek silaturahmi tersebut sebagai simbol bahwa Jogja City of Tolerance masih ada. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jogja Kembali Raih Predikat Kota Peduli HAM
Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan sebagai Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Penghargaan tersebut merupakan yang keenam kalinya berturut-turut sejak tahun 2013. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kepada Walikota bersamaan pada acara peringatan hari Hak Asasi Manusia ke-70 di Gedung Kementerian Hukum dan HAM RI Jakarta pada hari Selasa (11/12). Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan, prestasi tersebut berhasil diraih karena Kota Yogyakarta dianggap telah mampu memenuhi beberapa kriteria, di antaranya hak atas kesehatan, hak atas pendidikan, hak atas permuahan yang layak, hak perempuan dan anak, hak atas kependudukan, hak atas pekerjaan, dan hak atas lingkungan yang berkelanjutan. "Tujuh kriteria penilaian ini bias tercapai karena usaha yang dilakukan secara terus-menerus oleh seluruh OPD di lingkungan Pemkot Jogja Bersama masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga non pemerintah" Tutur Walikota usai menerima penghargaan. Haryadi menambahkan, di tengah perkembangan dunia digital dewasa ini, tantangan untuk mempertahankan predikat Kota Peduli HAM cukup berat, oleh karena itu diperlukan sinergitas antara pemerintah, swasta, daan masyarakat dalam menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang ramah bagi semua pihak. Sementara, Wapres RI, Jusuf Kalla mengapresiasi pemerintah daerah yang berhasil meraih penghargaan Kota Peduli HAM. Menurut Wapres, pelaksanaan HAM tidak hanya berkaitan dengan penegakan hukum, tetapi juga bagaimana pemerintah dapat menjamin hak lainnya seperti hak warga negara memperoleh layanan pendidikan, kesehatan dan juga memberikan jaminan perlindungan kebebasan berkeyakinan. Menteri Hukum dan HAM RI Yassona H Laoly dalam laporannya mengatakan penghargaan kabupaten/kota peduli HAM merupakan bentuk penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM. Selain itu, penghargaan juga dimaksudkan untuk menjalin sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi vertikal di daerah. "Dengan semakin banyaknya daerah yang mendapatkan penghargaan peduli HAM, maka pelaksanaan HAM di Indonesia dapat dikatakan semakin baik" imbuhnya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya Raih IRSA Award 2018
Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018. Kali ini Kota Yogya terpilih sebagai Kota dengan kendaraan yang berkeselamatan terbaik tahun 2018. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. Untuk diketahui, IRSA merupakan wujud apresiasi kepada kota/kabupaten terbaik dalam hal penerapan tata kelola keselamatan jalan. IRSA adalah rangkaian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Insurance yang bertajuk kampanye I Wanna Get Home Safely !. Kampanye ini digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan di Indonesia serta terus berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, dan berbagai pihak lainnya untuk terus peduli terhadap keselamatan jalan. Secara spesifik, program IRSA adalah pemberian penghargaan kepada kabupaten/kota terbaik dalam hal penerapan program-program keselamatan jalan Chief executive adira insurance, Julian Noor, mengungkapkan tahun ini, IRSA diselenggarakan dengan berbagai pengembangan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program. "Antara lain perubahan metode survei kepuasan pengguna jalan. Survei dilakukan dengan lebih memperdalam aspek kuantitatif dengan tujuan agar data yang dihasilkan semakin valid dan komprehensif" ujarnyadi Hotel JW Marriott, Kamis, (13/12/2018) Penilaian lRSA 2018 kali ini juga dilakukan dengan menambahkan atribut observasi seperti penerapan Smart City, pedestrian light crossing, yellow box junction, hingga pengecekan materi keselamatan jalan pada kurikulum sekolah. "Adapun penilaiannya mengacu pada lima pilar keselamatan jalan yang telah dicanangkan WHO dan diadopsi oleh banyak negara di dunia yakni manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan dan penanganan pra dan pasca kecelakaan" ujarnya. Ditemui usai menerima penghargaan, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengungkapkan penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi bagi Pemkot Yogya untuk senantiasa mewujudkan tatanan lalu lintas jalan raya yang aman bagi seluruh warga masyarakat Kota Yogyakarta. Untuk mewujudkan hal ini Walikota mengatakan Pemkot Yogya tidak berjalan sendiri tetapi sangat membutuhkan partisipasi masyarakat. "Tentu dalam hal ini butuh partispasi dari masyarakat," ungkap Walikota Ia berharap apa yang telah dicapai ini dapat menjadi bagian dari motivasi untuk mengembangkan kota Yogyakarta sebagai kota budaya, kota pariwisata kota pendidikan dan kota yang mampu menunjukkan tingkat keamanan dalam berlalu lintas. Pihaknya menekankan bahwa keberhasilan program pemerintah tidak hanya dinilai dan berhenti dengan diterimanya penghargaan tersebut, namun amanah yang diterima ini hendaknya diiringi dengan penerapan sistem managemen traffic yang baik. "Seperti petunjuk dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang mudah dipahami masyarakat dan pemasangannya di tempat yang tepat, serta budaya dan sopan santun dalam berlalu lintas" katanya. Haryadi berharap apa yang telah diraih saat ini bisa dipertahankan. Pihaknya juga meminta masyarakat Kota Yogya untuk terus berpartisipasi mendukung kelancaran serta ketertiban dalam berlalu lintas. Hal senada dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogya, Wirawan Hario Yudo, menurutnya pencapaian tersebut tidak lepas dari kerja keras dari semua pihak dalam menata kota Yogya secara menyeluruh, terutama lalu lintas jalannya. Meski sudah berhasil meraih capaian yang membanggakan tersebut, Ia mengaku tantangan kedepan yang dihadapi akan semakin berat. Karena itu Ia berharap seluruh jajaran Dishub Kota Yogya untuk terus meningkatkan kinerja dan bekerja keras dalam upaya kita mewujudkan tata kelola transportasi yang baik di Kota Yogya. "Artinya Kota Yogya telah berhasil menata transportasi dengan prioritas pada sarana prasarana lalu lintas dan pemberdayaan masyarakat untuk mengutamakan ketertiban serta keselamatan berlalu lintas" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tiga Pelaku Usaha di Yogyakarta Raih Penghargaan Siddhakarya 2018
Sebanyak tiga pelaku usaha kategori kecil dan menengah di Yogyakarta berhasil meraih penghargaan Siddhakarya 2018. Penghargaan tersebut diberikan kepada CV.Fania, WL Aluminium dan Cokelat Ndalem di Bangsal Kepatihan, Kamis (13/12/2018). Pada kesempatan yang sama, Walikota Yogyakarta juga mendapatkan penghargaan sebagai pembina pelaku usaha kategori usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil. Selain berhasil menerapkan konsep produktivitas dan kualitas, ketiga perusahaan tersebut juga dinilai telah berhasil mengimplementasikan UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Wakil Walikota Yogyakarya Heroe Poerwadi saat menerima penghargaan tersebut mengaku bangga dan berharap tiga perusahaan tersebut akan mendapatkan penghargaan tingkat nasional yakni Paramarya yang akan diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia. Pihaknya menegaskan, UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah mengamanatkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan 1 persen penyandang disabilitas dari total pekerjanya, sedangkan perusahaan BUMN sebanyak 2 persen. "Ketiga pelaku usaha yang ada di Yogyakarta tersebut telah mempekerjakan kaum penyandnag disabilitas, Lihatlah kompetensinya. Berikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas," tegas Heroe. Ia menjelaskan, Penghargaan Siddhakarya merupakan penghargaan produktivitas tingkat provinsi yang diberikan oleh gubernur setiap dua tahun sekali pada tahun genap. Penghargaan Siddhakarya, sambungnya, diberikan kepada perusahaaan " perusahaan yang telah berhasil menunjukkan secara nyata keberhasilan mereka dalam menerapkan konsep produktivitas dan kualitas dalam kehidupan usahanya baik secara umum maupun secara khusus di bidang produksi, pemasaran, tenaga kerja, keuangan serta penerapan dan penguasaan teknologi. Gubernur Provinsi DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi DIY Gatot Saptadi menuturkan, penghargaan ini diberikan sebagai langkah untuk mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera. "Pasal 53 Ayat 3 UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas memerintahkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan 1 persen penyandang disabilitas dari total pekerjanya," ujarnya. Hal itu dinilainya penting untuk menghormati dan menjunjung tinggi harkat martabat manusia dan hak asasi manusia secara kodrati melekat pada manusia. "Hal itu penting dan perlu dilindungi, dihoramati dan dipertahankan sehingga perlindungan hak asasi kepada panyandang disabilitas terpenuhi," imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen dunia usaha dan industri untuk melaksanakan Pasal 53 Ayat 3 UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pemkot Kawal Pajak Daerah Berbasis Online
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) mulai melakukan sosialisasi sistem pajak online daerah. Hal itu disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. "Sistem pajak online daerah ini merupakan terobosan kita memasuki revolusi industri 4.0." ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pada saat acara sosiaalisasi sistem online pajak daerah di Ruang Bima Kompleks Balaikota Yogyakarta, Kamis (13/12/2018). Pihaknya mendorong semua sistem pelayanan harus berbasis online, menurutnya di era Revolusi Industri 4.0, semua akan dikerjakan sistem. "Eranya bukan lagi mesin ketemu manusia, tapi mesin ketemu mesin," ujarnya. Heroe pun mengingatkan, cepat atau lambat semua transaksi akan dilakukan secara non tunai alias berbasis online. Untuk itu, pihaknya pelaku usaha mempersiapkan diri menghadapinya. Menurutnya urgensi pajak bagi kelangsungan pembangunan tidak lagi disangsikan. Karena itu, Heroe menilai wajar jika pemerintah terus berupaya menggali berbagai potensi tax coverage (cakupan pajak) sekaligus menekankan tax compliance (kepatuhan pajak) dari masyarakat, salah satunya melalui penerapan sistem on line. ."Melalui program sistem on line diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan dalam transaksi secara konvensional, sebab transaksi elektronik tidak hanya menyangkut soal kepraktisan aktifitas keseharian secara individual," jelasnya. Namun, sambungnya, juga menyangkut soal perputaran ekonomi dalam skala makro. Selain itu kecepatan proses transaksi non-tunai sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi masyarakat. "Dalam konteks pemerintahan, transaksi non tunai merupakan wujud ekspektasi menjawab harapan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan," kata Heroe. Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta, Kadri Renggono menjelaskan bahwa semua hal yang menyangkut pembayaran pajak daerah tersebut diatur melalui Peraturan Walikota nomor 57 tahun 2018 tentang sistem monitoring, pelaporan, dan pembayaran pajak daerah secara online. Kadri menyebut total terdapat 46 wajib pajak yang akan dipasang sistem online untuk tahap pertama. Jumlah tersebut terdiri dari 33 hotel, 11 restoran, 1 hiburan, dan 1 parkir. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya Raih Smart City Award 2018
Kota Yogyakarta dinobatkan sebagai salah satu kota peraih Smart City Award 2018, pada acara penghargaan Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di ICE BSD Tangerang, Jumat (14/12/2018). Pada kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara mengatakan, smart city bukan tentang kemampuan membeli perangkat teknologi canggih, tapi bagaimana sebuah kota mampu merubah cara berpikir dan juga cara melayani masyarakat. Sejumlah kota telah berhasil melakukannya, termasuk Kota Yogya dalam melakukan inovasi disejumlah layanan publiknya. Contohnya untuk meningkatkan layanan masyarakat, Pemkot Yogya punya aplikasi berbasis android yakni Jogja Smart Service (JSS) dan aplikasi Jogja Bike yang mudah diakses oleh warganya, kata Rudiantara. Ia menilai, realisasi dan prinsip kerja smart city ada didalam JSS dan Jogja bike. Latar belakang kota pintar atau smart city adalah bagaimana kota dikelola secara cerdas dengan mempertimbangkan sumber daya dan dampak ke pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. "Smart city bukan program pencitraan. Tapi program yang harus dilaksanakan agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat" tandasnya. Dengan JSS, lanjutnya, masyarakat cukup mengakses satu aplikasi untuk bisa memperoleh berbagai layanan yang dibutuhkan. Pasalnya, seluruh sistem informasi dari tiap-tiap organisasi perangkat daerah disatukan dalam aplikasi tersebut. Mulai dari penyampaian keluhan, permohonan perizinan, sampai layanan kegawatdaruratan. Berbasis Android, aplikasi mengintegrasikan berbagai layanan sistem informasi yang sudah ada ke dalam aplikasi praktis ujarnya. Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyampaikam rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh warga Kota Yogya atas pencapaian tersebut. Momen ini merupakan satu lompatan besar bagi Pemkot Yogyakarta, dalam upaya memberikan layanan secara prima kepada masyarakat Kota Yogyakarta, katanya usai menerima penghargaan. Terkait dengan JSS, Walikota menerangkan, jika JSS dibuat dengan konsep Single ID, Single Window, dan Single Sign On. Dengan konsep itu, masyarakat tentu akan dimudahkan karena akan menyatukan berbagai layanan publik di e-government. Kita tdak perlu log in berkali-kali dan menginstal banyak aplikasi layanan, cukup menggunakan satu aplikasi saja untk semua layanan Pemkot Yogyakarta yaitu Jogja Smart Service, ujarnya Ia menambahkan JSS merupakan satu pengembangan layanan pengaduan, informasi, dan keluhan yang dimiliki Pemkot Yogyakarta sejak 2003. Ia berharap, aplikasi ini semakin memudahkan masyarakat mendapat layanan. Jika dulu hanya bisa diakses melalui telepon, email, atau pesan singkat, dengan JSS ini akan memudahkan masyarakat mengakses berbagai layanan, katanya Aplikasi JSS sendiri, lanjutnya, menuntut seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Yogyakarta untuk bisa memberikan respons terbaiknya. Terutama, kepada keluhan atau permohonan layanan yang masuk dari masyarakat Kota Yogyakarta. Sementara terkait Jogjabike, Walikota menjelaskan keberadaan Jogja bike ini sendiri menghadirkan sebuah sepeda smart khas Jogja yang tahap awal berada di ikon wisata Malioboro. Keberadaan bike sharing berbasis daring ini mulai mengaspal di Kota Yogya sejak bulan Oktober lalu. kehadiran Jogjabike ini untuk memfasilitasi wisatawan menikmati Kota Yogya jelas Walikota Bahkan menurutnya, Jogjabike ini lebih unggul dibandingkan aplikasi di China maupun Singapura karena tidak asal menaruh sepdeda disembarang tempat. Setiap pemakai start dan finish harus berada di ShelterPit yang telah disediakan. Dari sisi spesifikasi sepeda, ini khas Jogja. Untuk ontelan matic, tidak berat dan ringan. Pas dengan kontur Kota Yogya yang mayoritas jalanannya rata, katanya. Kekayaan intelektual itulah, lanjutnya, yang bisa menjadi kekuatan Kota Yogya berdaya saing. Seperti Jogjabike yang hadir ditengah-tengah keterbatasan destinasi wisata. Daerah lain mungkin bisa menambah dengan menemukan sumber daya alam menarik. Jogja dengan kreativitas menarik, katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
40 UMKM Ikuti Penilaian Kualitas Jamuan Pangan, di Grha Pandawa
Kota Yogyakarta banyak memiliki sajian makanan di tiap daerahnya. Salah satunya adalah penggunaan produk UKM dalam setiap jamuan sidang dan rapat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Pemkot melalui Badan Perencanaan Pemebangunan Daerah (BAPPEDA) mengadakan Kurasi Jamuan UMKM Kota Yogyakarta, di Grha Pandawa, Balaikota Yogyakarta, Kamis (13/11). Acara ini guna memberikan masukan bagi peningkatan kualitas jamuan yang melibatkan korporasi di Kota Yogyakarta, dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat khususnya percepatan penanggulangan kemiskinan. Menurut Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu tahapan dalam Program Gandeng Gendong dimana program Gandeng Gendong menekankan pada pemberdayaan masyarakat dengan melihat potensi yang ada dengan pengembangan kebersamaan dan kepedulian semua stakeholder sesuai kapasitasnya. "Acara kurasi jamuan terhadap produk makanan dari warga yang ada di kota Yogya ini, kita mengambil 40 UMKM untuk dinilai langsung oleh chef, dimana wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan CSR, yang menilai produk ini memiliki kualitas dan daya saing kuat untuk dipasarkan dari masing-masing wilayah" ujarnya. Selain itu, Kurasi Jamuan UKM Kota Yogyakarta merupakan tindak lanjut atas kebijakan penggunaan produk UKM dalam setiap jamuan sidang dan rapat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. "Diharapkan pemilik usaha pada saat nya nanti diakseskan ke pemeintah atau toko-toko yang lain sudah memiliki kriteria sesuai standar, dan menjadi jamuan yang lebih baik lagi, kegiatan ini bekejasama dengan Hotel Florist, Hotel Easpark dan Indomarco dan ini adalah wujud dari gandeng gendong terhadap kualitas produk yang ada di masyarakat"tambahnya. Disamping itu Sekertaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri mengatakan, kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk menggunakan produk Usaha Kecil Mikro (UKM) dalam setiap jamuan sidang dan rapat. "Menghimbau kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menggunakan produk Usaha Kecil Mikro (UKM) dalam setiap jamuan sidang dan rapat. Kebijakan ini merupakan bentuk strategi Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap peningkatan pendapatan masyarakat yang menjadi salah satu tujuan program Gandeng Gendong" ungkapnya. Dalam kesempatan kali ini Chef akan menilai langsung satu persatu dengan reting yang sudah sesuai standar penilaian. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas, penyajian dan rasa UMKM yang ada. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kotagede Gelar Festival Budaya 2018
Festival Budaya Kotagede menjadi momentum penting untuk mengenalkan potensi Kotagede baik dari sisi sejarah maupun ekonominya, seperti kerajinan, kuliner, arsitektur dan lingkungannya. Maka dari itu dengan ini Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara Festival Budaya Kotagede 2018 dengan tema "Memacu Tradisi Mengaruhi Kejayaan Mataram Boyongan Nyi Retno Dumilah" di sepanjang jalan Jalan Jagalan, Jumat (14/12). Berlangsungnya kirab ini bertajuk "Kejayaan Mataram" serial Boyongan Nyi Retno Dumilah ke Kerajaan Mataram. Acara ini diimulai pukul 16.00 WIB dengan start di Jalan Jagalan, tepatnya di depan kantor sekretariat Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya. Festival Budaya Kotagede ini diadakan selama tiga hari yakni 13-15 Desember 2018 yang akan digelar di 11 titik.. Di sisi lain, event tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Kotagede sangat antusias diadakannya event tahunan ini. Event kesenian semacam ini sudah diselenggarakan sejak tahun 1999 hingga tahun 2018. Selain itu, Festival Budaya Kotagede akan dimeriahkan dengan pentas seni yang menjadi potensi masyarakat di sebagai kawasan kotagede seperti kesenian kebudayaan. Acara ini mengisahkan sejarah Nyi Retno Dumilah Madiun ke Kotagede, diikuti oleh 5 bergodo dan komponen masyarakat. Kirab tegal gendu finish di halaman Dondongan di depan masjid kotagede yang dimeriahkan oleh jatilan, pentas seni, tari api fair dance dengan bintang tamu Om Wawes, Kikenyit Joko Gemblung, dan Lakonan Semar Boyo serta diadakan pula Pasar lawas. Selain itu, Ketua Pelaksana sekaligus Budayawan Penggerak Masyarakat Kotagede Achmad Charris Zubair yang mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan semua yang diusahakan akan menjadi kebanggaan bersama. "Kami himbau agar seluruh masyarakat kotagede, bisa merayakan festival budaya kotagede untuk kita semua, diselenggarakan oleh kita semua dan untuk kita semua" ujarnya. Selain itu, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Singgih Raharjo menambahkan, event ini nmenampilkan potensi kultural yang ada di kawasan Kotagede. "Saya mengajak kepada semua pihak, unruk bersama sama memelihara, untuk selalu melestarikan apa yang ada di wilayah kotagede, kemudian bisa bermanfaat kebanyak hal seperti pendidikan, pariwisata budaya, ekonomi yang luar biasa" ungkapnya. Oleh karena itu, diharapkan tidak hanya sekedar menjadi hiburan yang kemudian akan hilang begitu saja tetapi diharapkan mampu membangun satu kesadaran sejarah untuk menumbuhkan semangat membangun masa depan. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
460 Pelajar Ikuti Lomba "5K Pelajar Run" di Taman Pintar Yogyakarta
Pertama kalinya, Taman Pintar menggelar Lomba 5K Pelajar Run di area Playground dengan tema "Ayunkan Kakimu Raih Prestasimu" yang dimulai pukul 06.30 WIB pada Sabtu (15/18). 460 pelajar dari berbagai sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah serta Jawa Timur antusias mengikuti acara ini. Lomba ini meliputi tingkat SD, SMP dan SMA dengan rentang usia 12-18 tahun, kegiatan ini sekaligus untuk memeriahka HUT ke-10 Taman Pintar. Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana mengatakan, dalam lomba ini pelajar harus melewati jarak tempuh lima kilometer. Kegiatan ini sebagai ajang latihan bagi pelajar sekaligus mengedepankan sisi fun berolahraga, katanya. Rute yang harus dilalui oleh pelajar ini dimulai dari Taman Pintar Jalan Panembahan Senopati " Jalan Sultan Agung " Jalan Gajahmada " Jalan Juminahan " Jl Mayor Suryotomo " Jalan Abu Bakar Alie "Jalan Malioboro " selesai di Taman Pintar Jalan Panembahan Senopati. Lomba ini memperebutkan hadiah yang diberikan oleh Bank BPD yakni, Pemenang Juara I, II, dan III dari masing-masing kategori akan mendapatkan medali, piagam, dan uang pembinaan total keseluruhan mencapai sembilan juta. Dimana Juara satu masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah senilai Rp 1 juta, juara kedua mendapatkan hadiah senilai Rp 750 ribu dan juara ketiga memperoleh hadiah senilai Rp 500 ribu. Afia Rosdiana menambahkan, kegiatan Run ini sebagai ajang latihan bagi pelajar sekaligus mengedepankan sisi -fun- dalam berolahraga. Kami ingin memberikan kegiatan kognitif kepada para siswa karena isu pelajar kan banyak klitih kita ingin Run ini menjadi kegiatan postif " ujarnya. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu memiliki spirit bersama untuk menjadi pelajar yang baik di kota Yogya. "Acara ini menjadikan apa yang kita harapkan hari ini memiliki spirit bersama, dalam hal ini taman pintar bersama teman-teman semua saat ini berlomba, bergembira untuk menjadi orang terpelajar di Kota Yogyakarta"ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta Luncurkan Rumah Data Kependudukan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Yogyakarta meresmikan Rumah Data Kependudukan di kampung Kb Rw 12 Prawirodirjan, Jum"at (14/12/2018). Rumah Data Kependudukan Kampung Kb Rw 12 Prawirodirjan diresmikan langsung Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Pihaknya pun berharap rumah data tersebut menjadi rumah data yang valid. "Data memiliki fungsi yang sangat strategis yakni, sebagai dasar untuk membuat suatu perencanaan, dasar untuk membuat keputusan, sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dan sebagai dasar evaluasi suatu kegiatan," tandasnya. Oleh karena itu, sambungnya, data sangat penting dalam pengelolaan suatu organisasi atau pemerintahan. "Keberadaan data dan informasi merupakan salah satu elemen penting dalam keberlangsungan sebuah pembangunan bagi setiap institusi baik perusahaan swasta maupun lembaga Pemerintah keberadaan data mutlak diperlukan," jelas Heroe. Ia menegaskan, Ketersediaan data yang memadai dan pengelolaan yang baik akan sangat mempengaruhi proses pembentukan program kerja dan kebijakan yang handal, terpercaya, dan mampu menjawab kebutuhan. "Setiap program yang didasarkan pada basis data yang tepat dan akurat diharapkan dapat bermuara pada hasil akhir yang tepat guna dan tepat sasaran. Termasuk dalam program mensejahterakan keluarga Indonesia melalui Keluarga Berencana," urainya. Pihaknya meminta rumah data tersebut difungsikan sebagai pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang mencakup sistem pengelolaan dan pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro "Mulai dari mengidentifikasi, mengumpulkan, memverifikasi, dan memanfaatkan data kependudukan yang bersumber dari, oleh, dan untuk masyarakat sebagai basis untuk intervensi pembangunan di Kampung KB dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya. Hal ini, menurtnya, mengingat Prasyarat wajib pembentukan Kampung KB adalah ketersediaan data dan informasi kependudukan yang akurat. Eny Retnowati, Kepala BKKBN Kota Yogyakarta menambahkan, Rumah data ini diharapkan bisa mendukung upaya pengendalian penduduk. "Rumah data itu menyediakan data pendapatan keluarga, demografi, monografi, dan lainnya sebagai pengejawantahan data yang bersumber dari masyarakat untuk masyarakat," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
75 Santri Madrasah di Yogyakarta Diwisuda
Sebanyak 75 Santri Madrasah Al Qur"an yang berasal dari SMPN se-kota Yogyakarta mengikuti wisuda bersama setelah dinyatakan lulus, Prosesi wisuda dilaksanakan di Taman Pintar, Sabtu (15/12/2018). Wisuda santri yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta tersebut dihadiri langsung Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. "Ini adalah sesuatu yang patut diapresiasi karena merupakan langkah yang sangat tepat untuk mengarahkan generasi muda menjadi generasi penerus bangsa yang berjiwa Qur"ani," ucap Heroe Poerwadi. Namun pihaknya menyebut, tantangan ke depan akan semakin berat diperlukan dukungan, langkah nyata dan kerjasama yang sinergis dan berkesinambungan dengan segenap pihak. "Kita semua tentunya berharap kesejahteraan merata ke semua umat, kualitas pembangunan terutama kualitas sumber daya generasi-generasi penerus bangsa terus berlangsung dan menghasilkan generasi yang tidak saja cerdas secara ilmu dunia namun juga cerdas dalam ilmu agaman dan berakhlak mulia," jelasnya. Oleh karena itu, pihaknya mengajak Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya pembangunan melalui peran dan kewenangan masing-masing. Dalam kesempatan yang sama pelaksana tugas Kepala Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari menjelaskan, tahun 2018/2019 ada 742 siswa yang mengikuti madrasah Alquran. Sementara yang dinyatakan lulus ada 348 siswa. Sebanyak 75 perwakilan dari 320 siswa yang terpilih menjadi wisudawan hari ini, 75 peserta tersebut berasal dari SMPN se-kota Yogyakarta kecuali SMPN 8 Yogyakarta. SMPN 8 sudah ada kegiatan sendiri sehingga dari 15 SMPN terdapat 740 santri yang tuntas bisa membaca Al Qur"an 320 santri dan yang diwisuda hari ini 75 santri," jelasnya. Ia menjelaskan, Madrasah Alquran merupakan program pembelajran untuk siswa kelas VII. Siswa yang sudah lulus pada semester pertama masih akan belajar di semester kedua. Sementara siswa yang belum lulus, juga harus memperlajari kembali. "Nanti yang sudah lulus akan belajar tafsir. Sementara yang belum lulusm ya harus belajar lagi. Harapannya nanti ketika naik kelas VIII semua sudah bisa membaca Alquran dengan baik," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Baznas juga mengadakan kegiatan Pentasharufan ZIS semester II tahun 2018. Total ada enam kategori pentasyarufan yakni, Jariyah Santri TKA-TPA Kurang Mampu 6.550 santri Rp 1.050.000.000, Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Produktif 80 penerima manfaat Rp 400.000.000,- Bantuan Bisharoh Direktur TKA-TPA 364 Ustadz Rp 145.600.000,- Reward Santri Berprestasi dalam Bidang Agama 151 Santri Rp 54.500.000,- Bantuan Anak Pegawai Kurang Mampu 640 penerima manfaat Rp 250.000.000,- Bantuan Majelis Taklim Mualaf, Difabel, dan Dhuafa 13 Majelis Rp 65.000.000.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jogja Bike Hadir di Taman Pintar
Layanan persewaan sepeda berbasis daring, Jogja Bike kini hadir di Taman Pintar, Yogyakarta. Keberadaan shelter Jogja Bike di Taman Pintar melengkapi empat shelter yang sudah ada sebelumnya, yakni di Malioboro Mall, Benteng Vredeburg, Loko Cafe Stasiun Tugu, dan Kepatihan. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap keberadaan Jogja Bike mampu memperkuat predikat Yogyakarta sebagai kota pariwisata. "Jogja Bike merupakan sebuah dukungan bagi pariwisata di Yogyakarta. Keberadaan Jogja Bike diharap mampu memberikan sensasi baru dalam menikmati Kota Yogyakarta," Tutur Walikota pada acara peluncuran shelter Jogja Bike di Taman Pintar, Minggu (16/12) pagi. Lebih lanjut Walikota mengungkapkan, sejauh ini sambutan masyarakat terhadap Jogja Bike cukup tinggi, dibuktikan dari tingginya jumlah pengguna aplikasi Jogja Bike, untuk itu pihak Pemkot bersama Jogja Bike berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan Jogja Bike dengan menambah jumlah shelter dan sepeda. Selain itu, walikota meminta, dengan adanya Jogja Bike dan semakin beragamnya moda transportasi di Kota Yogyakarta, pengguna kendaraan dapat memahami konsep share the road atau berbagi jalan "Alhamdulillah sejak diluncurkan pada bulan Oktober kemarin, sudah ada 4.000 user. Kami akan mempersiapkan 200 unit sepeda pada akhir tahun ini. Semoga keberadaan Jogja Bike semakin diterima oleh masyarakat dan masyarakat ikut merawat sepeda Jogja Bike, " Ungkap Walikota. Sementara, Kepala Bidang Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana menuturkan, keberadaan shelter Jogja Bike di Taman Pintar akan memberikan alternatif baru bagi pengunjung Taman Pintar untuk berkeliling menikmati Kota Yogyakarta. "Pengunjung Taman Pintar, terutama pada saat musim liburan seperti saat ini sangat banyak. Harapannya nanti mereka bisa berkeliling Kota Jogja menggunakan sepeda Jogja Bike yang tersedia di shelter Taman Pintar" Katanya. Layanan Jogja Bike sendiri bisa diakses dengan terlebih dahulu mengunduh aplikasi Jogja Bike yang tersedia di Google Play Store. Selanjutnya pengguna menggunakan QR Code yang ada di aplikasi untuk membuka smart lock sepeda yang ada di shelter, setelah itu pengguna dapat memanfaatkan sepeda dari satu shelter ke shelter lainnya. "Aplikasi ini menggunakan QR-Code, smartlock untuk membuka kunci, dengan sistem anti-pencurian. Tujuannya untuk menjaga keamanan sepeda dan keselamatan pengendara," kata Muhammad Aditya, salah satu penggagas Jogja Bike. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Jogja Perluas Pemasaran Produk UMKM
Sebagai kota Wisata peningkatan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memang harus terus dilakukan. Evaluasi dan upaya memfasilitasi UMKM tersebut menjadi kewajiban semua pihak. Sehingga tulang punggung perekonomian di Kota Yogya ini dapat terus berkibar memberikan kontribusinya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot Yogya dalam meningkatkan kualitas produk UMKM adalah melakukan evaluasi dan promosi. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Umbulharjo. Kali ini Kecamatan Umbulharjo menggelar acara Umbulharjo mencari bakat, yang didalamnya terdapat puluhan stand para pelaku UMKM se Kecamatan Umbulharjo. Dalam acara tersebut puluhan pelaku UMKM dari Kecamatan Umbulharjo menampilkan produk unggulan mereka di antaranya adalah kuliner, fashion, kerajinan, dan tanaman hias di kantor kecamatan Umbulharjo. Kami berharap, acara ini akan membuka peluang pemasaran yang lebih baik kepada pelaku UMKM di wilayah. Produk kami tidak hanya bisa dinikmati di Yogyakarta saja melainkan bisa dinikmati secara nasional, kata ketua panitya tersebut, Susanto Dwihantoro, Minggu (16/12) Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, akan terus mendukung pengembangan UMKM di Kota Yogya. Dukungan tersebut dibuktikan dengan disiapkannya sistem aplikasi Gandeng Gendong Nglarisi untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM warga setempat. Tak hanya kuliner, produk nonkuliner seperti kerajinan akan dimasukkan dalam aplikasi. "Kami mencoba membantu dengan membuat aplikasi Gandeng Gendong Nglarisi agar memudahkan masyarakat membeli produk UMKM seperti makanan tinggal mencentang saja mana dan harganya berapa," kata Wawali. Ia menyampaikan, aplikasi tersebut bagian dari wujud program gandeng gendong. Awalnya aplikasi itu untuk memudahkan pemkot membeli produk kuliner UMKM kelompok usaha warga Kota Yogya guna kebutuhan konsumsi acara pemkot. Namun tujuan dari gandeng gendong adalah meningkatkan pendapatan produsen UMKM Yogya, maka dibuatlah aplikasi seluruh produk UMKM yang nantinya dapat diakses masyarakat umum. "Agar para produsen UMKM tidak hanya tergantung dari pembelian pemkot, makanya harus memasarkan ke tempat lain lewat aplikasi ini," ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DIPA Tahun 2019 Untuk Kota Yogya Diserahkan
Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Yogya mendapat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2019 sebesar Rp 945 juta. DIPA tersebut terdiri dari, Dana Transfer Umum sebesar Rp 736 juta, Dana Transfer Khusus sebesar Rp 171 juta dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik sebesar Rp 111,9 juta. Penyerahan DIPA tersebut secara simbolis dilakukan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di bangsal keptihan, Selasa (16/12/2018). Sesaat setelah menerima secara simbolis DIPA kota Yogya tahun 2019, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan jika pihaknya akan mendorong OPD segera melakukan persiapan, sehingga di awal tahun kegiatan khususnya fisik bisa dilaksanakan. Dengan demikian, kegiatan bisa dilaksanakan dengan waktu yang cukup, pesannya Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X berpesan, agar DIPA untuk daerah bisa terserap dengan baik dan dilaksanakan lebih awal. Ia menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Presiden RI, dimana kegiatan harus fokus pada kegiatan utama yang dapat memberikan manfaat optimal pada masyarakat. Pihaknya menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus berkaitan dengan pengembangan SDM, karena pada hakikatnya pembangunan Indonesia adalah membangun manusia indonesia seutuhnya. Ia menekankan agar DIPA bukan hanya semata-mata digunakan untuk pembangunan fisik semata, namun pembangunan sumber daya manusianya juga perlu diperhatikan. Karena pembangunan manusia juga diperlukan untuk menunjang majunya sebuah bangsa, ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kantor Pelayanan Kecamatan Pakualaman Resmi Beroperasi
Pembukaan Kantor Pakualaman telah berlangsung dengan prosesi boyongan yang diikuti oleh seluruh keluarga besar Kantor Kecamatan Pakualama dan masyarakat Pakualaman di Jalan Suryopranoto no 35, Pakualaman, Yogyakarta pada Selasa (18/12). Kegiatan ini diawali dengan Kirap Boyongan Pindah Kecamatan dengan memakai pakaian edan - edanan dan diikuti oleh seluruh elemen masyarakat Pakualaman. Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat dan seluruh anggota Kecamatan Pakualaman yang merasakan bangga dapat bersama, bekerja keras dan berkomitmen untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan sebagai komitmen bersama dalam mewujudkan pelayanan publik yang memadai telah terwujud. Kepala Kecamatan Pakualaman, Rajwan Taufiq mengatakan, sangat bersyukur telah diresmikannya Kantor Kecamatan Pakualaman yang tempatnya akan strategis di kunjungi oleh masyarakat luas. "Saya amat bersyukur telah selesainya pembangunan kantor ini, tidak terlalu jauh untuk berpindah dan memboyong semua anggota di kantor yang baru. Segala kegiatan Kecamatan akan dilaksanakan disini"katanya. Rajwan Taufiq menambahkan, peresmian ini agar segera di ketahui masyarakat untuk pengurusan surat yang dibutuhkan. "Peresmian ini untuk diketahui masyarakat, jangan sampai warga belum tau kantor yang baru untuk mengurus surat " surat agar bisa langsung ke Kantor Kecamatan Pakualaman yang baru" katanya. Selain itu, Sekertaris Daerah Kota Yogyakarta, Titik Sulastri turut senang dengan selesainya pembangunan kantor kecamatan pakualaman. "Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama berbagai pihak sehingga kegiatan pembangunan ini dapat terselesaikan dengan lancar tepat pada waktunya. Titik Sulastri menambahkan dengan selesainya pembangunan ini menakahkan memperlancar kegiatan pelayanan publik lebih optimal dan berjalan lancar. "didukung dengan fasilitas gedung " gedung pemerintah yang memadai, sarana " prasarana penunjang yang baik, lengkap, serta susasana yang mampu menghadirkan kenyamanan bagi masyaraka saat mengakses layanan dari pemerintah" Boyongan Kantor Pakualaman ini di resmikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi , Sekertaris Daerah Kota Yogyakarta dan Kepala Kecamatan Pakualaman. Heroe Poerwadi mengatakan, pada kesempatan saat ini dengan dinamika kebutuhan masyarakat yang ada kecamatan merupakan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan. " Untuk itu, bagus atau tidaknya, cepat atau lambatnya pelayanan di Kecamatan adalah cerminan wajah pelayanan secara keseluruhan di Pemerintah Kota Yogyakarta. Tempat ini merupakan gerbang utama dalam akses kemasyarakatan dalam memperoleh pelayanan" ucapnya. Tidak hanya itu, pembukaan Kantor Kecamatan Pakualaman ini sekaligus sebagai Deklarasi bebas asap rokok. Kecamatan Pakualaman sepakat dalam rangka menciptakan suasana yang bersih, sehat dan nayaman maka tidak ada asap rokok dan tidak akan merokok di lingkungan kantor Kecamatan Pakualaman. (Hes)