Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
5 Kelurahan Di Kota Yogya Menjadi Kelurahan Terbaik Tingkat Kota Yogya Tahun 2018
Kota Yogya sebagai kota yang besar dan berkembang tentu tidak lepas dari peran kelurahan. Untuk melihat perkembangan kelurahan yang ada di Kota Yogya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya melalui Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat menggelar Lomba Kelurahan Terbaik tahun 2018. Dari lomba tersebut telah ditetapkan 5 Kelurahan sebagai Kelurahan terbaik tingkat Kota Yogya. 5 Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Cokrodiningratan, Kelurahan Giwangan, Kelurahan Prawirodirjan, Kelurahan Purbayan, dan Kelurahan Pringgokusuman. Kelurahan dengan nilai tertinggi memperoleh hadiah dari Pemkot Yogya sebanyak Rp 15 juta, terbaik kedua sebanyak Rp 12,5 juta, terbaik ketiga sebanyak Rp10 juta, terbaik ke empat sebanyak Rp 7,5 juta, dan terbaik kelima Rp 5 juta. Pengahargaan tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Sutuyi saat upacara bendera di halaman Balaikota Yogyakarta, Selasa (15/5). Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogya, Zenni Lingga menjelaskan lomba kelurahan terbaik dilakukan setiap tahun dengan tujuan untuk melihat sejauh mana tingkat perkembangan dan pencapaian pembangunan. "Dimana harus mencerminkan tingkat kemajuan, serta keberhasilan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan," bebernya. Menurutnya kelurahan merupakan ujung tombak pemerintah, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Setiap aparatur kelurahan harus senantiasa terus meningkatkan kinerjanya untuk masyarakat. Bila dalam pelayanan tersebut didukung dengan kinerja yang terus ditingkatkan setiap waktu. Maka akan menjadi dampak yang positif, dalam perkembangan pembangunan Kota Yogya kedepan. "Pemerintah kelurahan merupakan cermin keberhasilan dari kinerja Pemkota Yogya, dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Agar tercipta kesehjateraan secara merata, dan adil berkesenambungan," jelasnya. Ia menjelaskan proses penilaian tahap awal lomba kelurahan tersebut yakni melihat secara langsung kondisi real setiap laporan. Mulai dari administrasi, hingga kroscek langsung di lapangan. Instrumen yang digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi di antaranya adalah kinerja pemerintahan, penggunaan teknologi informasi, tanggap bencana, inovasi, partisipasi masyarakat, investasi, pendidikan dan kesehatan. "Hasil penilaian tersebut kemudian diverifikasi di kecamatan dan kemudian diverifikasi di tingkat Kota Yogyakarta," katanya. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyambut baik perlombaan tersebut sebab melalui kegiatan positif tersebut akan menambah khasanah keberagaman dan potensi yang dimiliki setiap kelurahan. Menurutnya lomba ini sangat bermanfaat, selain sebagai ajang kompetisi antar wilayah, lanjutnya, juga untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dari semua golongan dalam membangun wilayahnya. Ia berharap dengan prestasi yang sudah di raih oleh empat kelurahan ini dapat mendorong kelurahan lain agar terus menciptakan inovasi-inovasi baru di wilayahnya. "Hal ini penting dilakukan sebagai alat untuk memotivasi kelurahan lain agar menjadi lebih baik serta untuk mendorong kelurahan supaya menciptakan inovasi-inovasi di wilayahnya masing-masing" ujarnya Walikota juga meminta kepada Lurah-lurah untuk terus berinovasi, dan terus bersinergi dengan RT/RW dan masyarakat. Lurah Cokrodiningratan, Narotama, mengatakan jika pihaknya bersyukur jika kelurahan yang di pimpinya terpilih sebagai peringkat terbaik pertama dalam lomba kelurahan terbaik tingkat Kota Yogya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
7 Puskesmas Dapat Bantuan Mobil Ambulans
Tujuh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Yogya mendapat bantuan operasional mobil ambulan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Kesehatan RI tahun 2018. Tujuh Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Danurejan II, Puskesmas Kotagede I, Puskesmas Umbulharjo I, Puskesmas Pakualaman, Puskesmas Wirobrajan, dan Puskesmas Mantrijeron. Penyerahan 7 unit mobil Ambulans ini diserahkan langsung oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pada saat upacara bendera di Halaman Balaikota Yogyakarta, Selasa (15/5) Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogya, Fita Yulia Kisworini mengatakan bantuan operasional mobil ambulan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas Kota Yogyakarta. "7 unit mobil Ambulan ini juga untuk menunjang kelancaran pengamanan kesehatan dalam menghadapi musim arus mudik dan arus balik serta cuti bersama menjelang dan selama hari raya Idul Fitri tahun 2018" ungkapnya. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pada kesempatan tersebut mengharapkan kendaraan Ambulan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Menurutnya Ambulan untuk puskesmas merupakan ambulan jenis transportasi yang memiliki fungsi utama untuk mengantarkan pasien gawat darurat. "Gunakanlah bantuan ini sesuai manfaatnya, dan dekatkanlah layanan kesehatan kepada masyarakat," Ujarnya. Ia juga mengatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya telah berkomitmen untuk meningkatkan dan memberikan layanan kesehatan bagi warga Kota Yogya. Walikota berharap dengan adanya bantuan operasional mobil ambulan tersebut segala keperluan masyarakat terkait kesehatan dapat berjalan dengan cepat, tepat, sehingga masyarakat dapat menikmati pasilitas kesehatan dengan mudah. "Saya harap dengan adanya bantuan mobil ambulan ini nantinya bisa meningkatkan layanan di setiap puskesmas di masing masing wilayah," katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Angkat Tema Jogja Tempo Doeloe, Pasar Sore Ramadhan Nitikan Diramaikan 130 Pedagang
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Nitikan bersama Takmir Masjid Muthohirin kembali menggelar event pasar sore ramadhan. Mengangkat tema Jogja Tempo Doeloe, 130 pedagang telah mendaftarkan diri. "Kegiatan pasar sore ramadhan yang diadakan di sepanjang jalan sorogenen nitikan ini merupakan tahun yang ke sepuluh," kata Ketua Penyelenggara Pasar Sore, Edi Sustrisno, minggu (13/5). Edi Sustrisno menjelaskan Tahun ini, Pasar Sore Ramadhan disajikan dengan kemasan lebih spesial dengan pembukaan yang dilaksanakan H-4. Selain itu, kegiatan yang mengambil lokasi di sepanjang jalan Sorogonen Nitikan ini lebih panjang dua kilometer dari tahun lalu. Ia mengklaim tahun ini animo masyarakat meningkat sehingga panitia menyiapakan lokasi pedagang lebih panjang dari tahun kemarin. "Deretan pasar sore akan terhampar dari timur RSUD Jogja sampai depan Jogja Fish Market yang ada di Jalan Tegal Turi," imbuhnya. Selain Pasar Sore Ramadhan Panitia juga menyiapkan kegiatan lain untuk meramaikan ramadhan tahun ini. paket kegiatan yang sudah disiapkan panitia meliputi Pengajian Songsong Ramadhan. Selain itu ada pula Grebek Takjil dan Pawai Budaya dengan dimeriahkan marching band dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. "Pasar Sore Ramadhan akan berlangsung selama satu bulan penuh atau 17 Mei-13 Juni 2018 setiap sore ba-ad Ashar, dimeriahkan panggung hiburan dan pementasan yang berpusat di depan Masjid Muthohirin," jelasnya. Tahun ini, ia berharap gelaran Pasar Sore Ramadhan bisa menjadi pasar kuliner ke depan. Artinya, kegiatan ini ke depan tidak akan diadakan di bulan Ramadhan saja, melainkan di hari-hari istimewa lainnya. "Salah satunya nanti di Tahun Baru Islam, akan kita buat yang seperti ini mulai tahun depan," kata Edi. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka pasar sore ramadhan mengatakan, Nitikan merupakan salah satu kampung yang memiliki inisiatif luar biasa. Ia mengapresiasi atas kreativitas yang membuat Pasar Sore Ramadhan tetap eksis. "Semoga ini menjadi tempat untuk tumbuhnya ekonomi kemasyarakatan yang berbasis kepada industri rumah tangga, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," papar Heroe. Menurutnya terkenalnya Nitikan akan mendorong tumbuhnya ekonomi yang ada. Sekaigus, mendorong adanya rasa persamaan, persaudaraan, kegotong royongan dan rukun guyub yang ada di masyarakat Kota Yogyakarta. "Pasar Sore Ramadhan menjadi daya tarik lain orang-orang untuk datang dan berswafoto dengan suasana zaman dulu yang ditawarkan. Sehingga, membuat Nitikan menjadi kampung yang terkenal," pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Ramadan, Warga Ngadimulyo Gelar Jalan Sehat
Ada cara unik yang dilakukan oleh warga Kampung Ngadimulyo dalam menyongsong datangnya bulan Ramadan. Warga kampung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan tersebut menggelar jalan sehat yang diselenggarakan pada hari Minggu (13/5) pagi dengan mengambil start dan finish di Masjid Al Huda. Wakil Walikota Yogyakarat, Heroe Poerwadi mengapresiasi kegiatan tersebut. Wawali mengatakan kegiatan ini menjadi cerminan guyub rukun yang terjalin antar warga Ngadimulyo "Kegiatan ini menunjukkan kekompakan warga Kampung Ngadimulyo, dan semaga jadi penanda kita dalam mengedepankan kebersamaan, gotong royong dan guyub rukun. Ini juga menunjukkan sifat orang Yogyakarta yang guyub rukun" Tutur Wawali. Lebih lanjut Wawali berharap kegiatan ini mampu menjadi bekal fisik maupun psikis bagi peserta sebelum menjalankan ibadah puasa ramadan selama sebulan penuh. "Kegiatan ini menunjukkan bagaimana Ramadan disambut dengan cara yang istimewa. Jangan sampai bulan Ramadan dilakukan dengan biasa-biasa saja, jangan sampai akhir ramadan diraptapi karena tidak bisa meamksimalkan ibadah di bulan yang penuh barokah dan ampunan ini. Siapkan fisik dan psikis karena bulan ramadan penuh dengan aktivitas fisik. Semoga kesehatan baik fisik maupun jiwa kita terus terjaga"Harap Wawali. Kegiatan ini sendiri merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh warga Kampung Ngadimulyo bersama Takmir Masjid Al Huda Ngadimulyo setiap menyambut datangnya bulan Ramadan. Dikatakan menurut ketua panitia jalan sehat, Berlin Sunardi. Jalan Sehat kali ini diikuti oleh sekita 300 peserta dan tidak hanya berasal dari Kampung Ngadimulyo. "Peserta tidak hanya dari Ngadimulyo, tapi juga Saudagaran dan Tegalsari" Ungkap Berlin.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ketanggungan Dikukuhkan Sebagai Kampung Panca Tertib
Dalam rangka mewujudkan Kota Yogyakarta yang tertib dan aman, Pemerintah Kota Yogyakarta senantiasa berupaya mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif melalui dikukuhkannya beberapa kampung di Kota Yogyakarta menjadi Kampung Panca Tertib. Kampung Ketanggungan, Wirobrajan menjadi kampung ke-53 di Kota Yogyakarta yang dikukuhkan sebagai Kampung Panca Tertib. Deklarasi sendiri dilaksanakan pada hari Minggu (13/5) pagi di Lapangan Mancasan, Wirobrajan. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut mengkukuhkan Kampung Ketanggungan sebagai kampung panca tertib berpesan agar seluruh komponen masyarakat mendukung terciptanya kampung panca tertib "Ketika sudah mendeklarasikan sebagai Kampung Panca Tertib maka seluruh komponen, baik anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak, seluruhnya siap menjadikan Ketanggungan menjadi kampung yang benar-benar Tertib " Pesan Wawali. Lebih lanjut Wawali berharap, predikat Ketanggungan sebagai Kampung Panca Tertib juga mampu untuk terus menjaga guyub rukun antar warganya untuk terus membangun Ketanggungan pada khususnya dan Kota Yogyakarta pada umumnya. "Dengan ketertiban Insya Allah kita hidup lebih nyaman, dengan ketertiban Insya Allah kita semua merasa lebih aman di lingkungan sendiri. Apapun yang terjadi, mari kita saling menjaga, mendorong, membantu agar kita semua mencapai kemajuan dan kesejahteraan secara bersama-sama. Saya berharap semoga Letanggungan ini mampu menjadi pelopor pengelolaan lingkungan menjadi lebih hijau. Insya Allah menjadi kenyaman dan menjadikan kita semua mampu meningkatkan harkat dan martabat. Semoga ini adalah bagian dari upaya kita semuanya untuk ngrabuk nyawa, saling silaturahmi dan selalu bergotong-royong" Tutur Wawali. Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Yogyakarta, Nurwidi Hartana menuturkan, saat ini sudah ada 53 Kampung yang mendeklarasikan diri sebagai Kampung Panca Tertib, dan di tahun 2018 ini aka nada tujuh kampung lagi yang menyusul. "Kami menunggu kesiapan warga karena untuk menjadi Kampung Panca Tertib harus ada sinergi dulu, intinya kami selalu siap untuk mendampingi Kampung yang ingin menjadi Kampung Panca Tertib" Katanya. Kampung Panca Tertib sendiri memiliki beberapa tahapan mulai dari pra-sosialisasi, sosialisasi, identifikasi masalah dan potensi yang kemudian dituangkan dalam komitmen, lalu diformalkan dalam deklarasi untuk kemudian deklarasi tersebut menajdi acuan untuk menyusun rencana aksi. Selanjutnya pelaksanaannya akan dievaluasi dalam sarasehan lalu dilaksanakan Rembug Kampung untuk mengkonfirmasi pelaksanaan Kampung Panca Tertib dan jika target komitmen sudah benar-benar diwujudkan maka Kampung Panca Tertib akan beralih ke tema selanjutnya. "Substansinya adalah gerakan bersama, berkelanjutan, dan penumbuhan nilai kebersamaan berbasis Kampung" Tambah Nurwidi. Kampung Panca Tertib Ketanggungan akan berfokus pada tertib sosial dan lingkungan. Hal tersebut diterjemahkan dalam lima butir, yakni mewujudkan Ketanggungan bersih, sehat, rapi, nyaman dan aman, kewajiban bagi warga Ketanggungan untuk mengikuti kerja bakti, mewujudkan tertib berlalu lintas bagi pengendara motor dan pangkalan ojek online di Kampung Ketandan, larangan menjuual rokok bagi anak usia sekolah, dan larangan untuk menyediakan tempat tongkrongan bagi anak sekolah.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kios Angkringan Segoro Amarto Jadi Referensi Harga Bagi Pedagang
Kehadiran Kios Angkringan Segoro Amarto diharapkan menjadi sebuah referensi harga bagi para pedagang, menjaga stabilitas harga dan mampu menekan angka inflasi di Kota Yogyakarta . Harapan itu disampaikan oleh hampir semua anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Yogyakarta, pada peluncuran Kios Angkringan Segoro Amarto Pasar tradional Demangan Gondokusuman Kota Yogyakarta, Minggu, (13/05/2018) pagi. Hadir pada acara peluncuran yakni Wakil Walikota Yogyakarta Drs, Heroe Poerwadi, MA, Kepala Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sri Fitri, Pimpinan Cabang BPD DIY, Wahyu Wijonrko, Perwakilan Kepala Divisi Regional Bulog DIY, Kabid Komersil Dani Satriyo, Asisten Perekonomian Aman Yuriadijaya dan Kepala Dinas Perindag Maryustion Tonang. Kepala Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto mengataan peresmian Kios Angkringan Segoro Amarto merupakan sebuah inisiatip program kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkot Yogyakarta bekerjasama dengan Bank Indonesia dan pihak lain. Ada tiga tujuan pendirian Kios Angkringan Segoro Amarto yakni untuk menjadi referensi harga bagi para Pedagang, menjaga pasokan, dan menjadi sebuah wahana edukasi bagi masyarakat. Dijelaskan, Kios Angkringan Segoro Amarto menjadi referensi harga bukan untuk bersaing atau menambah pasokan dan juga menjaga kestabilan harga. "Kios Angkringan Segoro Amarto bukan untuk bersaing atau menambah pasokan, Gak. Ini hanya untuk referensi. Fungsi angkringan Segoro Amarto ini hanya untuk menjaga stabilitas harga. Jadi ketika harga turun jauh, Segoro Amarto bisa berada diatas pasarpun bisa. Kalau harga cenderung naik Segoro Amarto menstabilkan. Dia ada dibawah harga," terang Budi. Kios Angkringan Segoro Amarto ditempatkan di depan pintu masuk pasar, Budi berharap semua orang bisa melihat harga kebutuhan pokok dengan jelas. "Harga beras berapa, harga bawang berapa, harga gula dan lain sebagainnya. Harapannya masyarakat konsumen bisa belanja dengan lebih nyaman," tambahnya. Dari sisi pasokan dikatakan TPID bekerja sama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian Daerah (Polda) DIY untuk menertibkan hal hal yang berkaitan dengan indikasi spekulasi penimbunan, menahan stok dan lainnya. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta kembali menegaskan bahwa peluncuran Kios Angkringan Segoro Amarto untuk menjadikan referensi harga bagi para pedagang dalam menentukan harga jual mereka. Kios Angkringan ini pula diharapkan dapat menjaga kestabilan harga dan menjaga laju inflasi. Dikatakan di Kota Yogyakarta telah berdiri tiga Kios Angkringan Segoro Amarto yakni di pasar tradisional Beringharjo, pasar Kranggan dan dan pasar Terban. Tiga pasar ini menurut Wawali merupakan indikator referensi harga untuk semua pasar tradisonal di Kota Yogyakarta. "Yang paling utama adalah ini (tiga pasar ini). Karena kalau orang kemana mana indikator dan referensi harga di tiga pasar ini," ujar Wawali. Kehadiran Kios Angkringan Segoro Amarto di pasar Demangan menjelang Ramadhan dan Lebaran akan sangat membantu pedagang dalam menentukan harga jual komoditi pangan pokok. Untuk mengantisipasi lonjakan harga di hari besar seperti itu, Heroe menghimbau masyarakat agar tidak membelanjakan terlalu berlebihan. Hal itu agar tidak memancing kenaikan harga. "Memang nanti ada banyak (tamu) yang datang dan menyuguhkan. Namun diharapkan untuk belanja yang wajar saja. Kalau pasokan sudah ada, jaminan sudah ada, pasar murah sudah ada, nah yang sekarang yang menentukan adalah masyarakat, supaya tidak beli berlebihan. Sehingga tidak memacing harga naik. Kalau masyarakat terpancing membeli terlalu banyak itu akan memancing harga juga akan naik," ungkapnya. Dirinya juga berharap agar para pedagang memasang harga tidak jauh dari harga yang wajar. Stok Bahan Pangan Pokok DIY Aman Kabid Komersil, Divisi Regional Bulog DIY, Dani Satriyo menegaskan bahwa memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran Bulog bekerjasama dengan TPID akan selalu berada di tengah pasar dan pemukiman akan melakukan operasi pasar khusunya kebutuhan pangan pokok, seperti beras beras, gula, tepung, minyak atau komoditi yang berpotensi akan kenaikan harga. Bulog juga bersama Dinas Perindag Propinsi DIY dan TPID menjelang bulan puasa akan mengelar pasar murah. Dani Satryo menegaskan bahwa saat ini stok komiditi pangan pokok yang berada di Bulog sangat mencukupi. "Kita sudah memperhitungkan hal ini, sehingga Lebaran ini kondisinya akan aman," kata Dani. Selain itu Bulog juga menyediakan stok daging sapi beku. Dani mengatakan Bulog bersedia kapan saja apabila masyarakat atau organisasi meminta mereka mengadakan operasi pasar. Bulog akan mengerahkan timnya untuk melayani waraga masyarakat meski di tengah pemukiman sekalipun. Peluncuran Kios Angkringan Segoro Amarto di pasar tradisonal Demangan ditandai dengan penataan secara simbolis komoditi pangan pokok berupa beras, gula, dan minyak goreng pada etalase Kios oleh Wakil Wallikota, Kepala Perwakilan BI DIY, Pimpinan Cabang BPD DIY, dan Perwakilan Kepala Divisi Regional Bulog DIY. Tidak lama berselang beberapa komoditi diserbu pedagang dan pembeli. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Warga Kotabaru Gelar Kirab Apeman
Jelang Bulan suci Ramadhan dimana seluruh umat muslim melaksanakan ibadah Puasa sebulan penuh tepatnya di Bulan Ruwah, masyarakat Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta memiliki kebiasaan atau ritual khusus dalam menyambut datangnya bulan suci tersebut. Seperti yang dilakukan pada Sabtu (12/5) tepatnya di Jalan Krasak digelar Apeman Masal oleh seluruh warga Kotabaru. Pada Kirab Apeman, kue apem yang merupakan makanan tradisional ini disusun sedemikian rupa menjadi gunungan. Yang kemudian gunungan tersebut dibawa keliling kampung dan dibagikan ke warga. Banyak makna positif yang terkandung pada Kirab Apeman ini. Apem menjadi simbol saling memaafkan setiap warga di Kelurahan Kotabaru. Setelah itu, acara dilanjutkan kenduri bersama seluruh warga yang hadir serta pementasan kesenian warga untuk memeriahkan rangkaian acara Apeman itu hingga tengah malam. Kenduri sembari berdoa bertujuan untuk membersihkan jiwa-jiwa manusia sebelum datangnya bulan suci Ramadan dan meminta berkat kepada Tuhan Yang Maha Esa agar arwah leluhur termaafkan dosa-dosanya. Lurah Kotabaru, Riyan Wulandari mengatakan gelaran Apeman semacam ini memang rutin digelar oleh warga Kotabaru sebagai tradisi Ruwahan setiap menjelang kedatangan bulan Ramadan. Ia mengungkapkan bahwa selain menyambut bulan Ramadhan, perayaan Apeman juga ditujukan untuk menarik daya wisatawan yang datang ke Yogyakarta. "Ini juga merupakan satu daya tarik wisata bagi wisatawan baik asing maupun domestik, karena nantinya mereka pun bisa langsung mencicipi Kue Apem yang sudah dimasak bareng-bareng ini," ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pasar Tiban Sayidan, Pasar Kuliner Legendaris Kala Ramadhan
Menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sayidan kembali menghadirkan Pasar Tiban Ramadhan. Gelaran yang telah berlangsung tiap tahun ini dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.. Tahun ini, Pasar Sore Ramadhan disajikan dengan kemasan lebih spesial dengan pembukaan yang dilaksanakan H-5. Selain itu, kegiatan yang mengambil lokasi di sepanjang jalan Lobaningratan Gondomanan yang sebelumnya hanya di depan Polsek Gondomanan saja. Penambahan panjang lantaran tingginya animo masyarakat baik dari masyarakat dalam dan luar Gondomanan yang ingin berpartisipasi. Ketua Pimpinan Rantimg Muhammadiyah Sayidan, Surahman menjelaskan Pasar tiban Ramadhan akan berlangsung selama satu bulan penuh atau 17 Mei-13 Juni 2018 setiap sore ba-ad Ashar, dimeriahkan panggung hiburan dan pementasan. Selain itu, katanya, ada Pengajian Takjil yang akan digelar menjelang buka puasa, lalu kegiatan Ramadhan lain seperti shalat tarawih dan tadarus. Ada pula Pengajian Nuzulul Quran pada 2 Juni 2018 yang rencananya dihadiri Emha Ainun Najib. Tahun ini, ia berharap gelaran Pasar Tiban Ramadhan bisa menjadi pasar kuliner ke depan. Artinya, kegiatan ini ke depan tidak akan diadakan di bulan Ramadhan saja, melainkan di hari-hari istimewa lainnya. "Salah satunya nanti di Tahun Baru Islam, akan kita buat yang seperti ini mulai tahun depan," ujar di lokasi, Sabtu (12/5). Ditemui usai membuka pasar tiban tesebut, Wawali menekankan jika Sayidan merupakan salah satu kampung yang memiliki inisiatif luar biasa. Ia mengapresiasi atas kreativitas yang membuat Pasar Tiban Ramadhan tetap eksis. "Semoga ini menjadi tempat untuk tumbuhnya ekonomi kemasyarakatan yang berbasis kepada industri rumah tangga, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. Ia berpendapat, terkenalnya Sayidan akan mendorong tumbuhnya ekonomi yang ada. Sekaigus, mendorong adanya rasa persamaan, persaudaraan, kegotong royongan dan rukun guyub yang ada di masyarakat Kota Yogyakarta. "Semoga bisa dimanfaatkan sebagai sarana syiar Islam, sebagai sarana merekatkan ikatan silaturahmi antar warga, memperkokoh keimanan, ketaqwaan dan keikhlasan untuk mau membantu sesama sehingga benar-benar dapat menjadi bulan pembelajaran yang segala halnya kemudian dapat ditransformasikan ke dalam aktivitas sehari-sehari yang Islami" katanya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ratusan Apem Gratis di Kelurahan Sosromenduran
Wakil Walikota Heroe Poerwadi menghadiri kegiatan Ruwahan di Kelurahan Sosromenduran. Seperti yang kita ketahui Bulan Ruwah merupakan bulan urutan ke-8 dalam penanggalan Jawa, merupakan waktu yang cukup istimewa bagi masyarakat Yogyakarta. Pada bulan yang bersamaan dengan bulan Sya"ban dalam kalender hijriyah ini, masyarakat terutama dari kalangan pemeluk agama Islam bersiap memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Oleh karena itu, bulan ini juga sarat dengan berbagai tradisi yang melambangkan kesucian, kebersamaan, dan rasa suka cita dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Bersamaan dengan ini Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan apreasiasi kepada seluruh warga kelurahan wisata Sosromenduran yang secara konsisten telah mencurahkan daya upaya untuk menggelar acara Ruwahan dan pembagian Apem gratis secara rutin. Kegiatan ini tentunya tidak semata-mata dipandang sebagai sebuah wujud silaturahmi, kekompakan, dan kebersamaan antar anggota masyarakat di kelurahan Sosromenduran tetapi juga merupakan usaha yang sangat berarti dalam melestarikan bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Kota Yogyakarta. Selain itu, tradisi Ruwahan pembagian apem secara gratis ini juga dapat menjadi sebuah event unik yang tentunya akan memberikan nilai tambah bagi daya tarik pariwisata Kelurahan Sosromenduran dan Kota Yogyakarta pada umumnya. Dalam pembuatan apem melibatkan unsur masyarakat yaitu semua masyarakat di kelurahan Sosromenduran. Selain itu Heroe Poerwadi juga mengikuti rangkaian acara yang sudah dibuat yaitu Pawai menggunakan Andong yang sudah disediakan oleh panitia dan Pawai berlangsung di sepanjang Jalan Malioboro dari Kelurahan Sosromenduran hingga di Gang Dagen dan balik ke arah Sosromenduran. Kelurahan Sosromenduran sebagai salah satu tempat yang setiap waktu selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara, Sosromenduran diharapkan mampu memperkenalkan sekaligus memasyarakatkan kembali bentuk-bentuk budaya Jawa kepada masyarakat luas. Wakil Walikota Heroe Poerwadi turut bergembira dan menikmati kebersamaan dengan warga Sosromenduran yang dengan inisiatif dan semangatnya untuk selalu konsisten mengadakan acara Ruwahan ini. "saya ucapkan selamat berbagi kegembiraan dan bersuka-cita menikmati indahnya kebersamaan. Dan sekali lagi terima kasih atas inisiatif dan semangat yang sangat tinggi dari seluruh warga Sosromenduran untuk memberikan warna dan mensukseskan pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta" ucapnya. Heroe Poerwadi juga mengatakan pihaknya ingin sekali di masa yang akan datang semakin menarik dan berkualitas sehingga mampu mendatangkan manfaat yang optimal baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi. "Semoga penyelenggaraan kegiatan yang tentunya dilandasi pula dengan semangat segoro amarto, di mana seluruh elemen bergerak dan berkontribusi bagi kemajuan kota Yogyakarta kita yang tercinta ini, di masa yang akan datang semakin menarik dan berkualitas sehingga mampu mendatangkan manfaat yang optimal baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi" ucapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SMAN 5 Yogyakarta Juarai Lomba Poster Penataan Ruang
Muhammad Galang Ramadhan dan Bayu Putrabrata Siswa kelas 12 SMAN 5 Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi setelah dinyatakan keluar sebagai juara pertama lomba poster tata ruang tingkat Yogyakarta. Mengangkat tema keselarasan pembangunan, kedua siswa tersebut menjadi yang terbaik dari sepuluh kandidat peserta lomba. Selain untuk mengekspresikan hobi, Ia mengaku ingin menjadi bagian dari pembangunan Kota Yogyakarta yang selaras. Sekaligus menjadi wujud nyata kepedulian terhadap Kota Yogyakarta. Mengangkat judul ekonomi ekologi, kedua siswa tersebut berharap pembangunan di Kota Yogyakarta benar-benar selaras. Dengan begitu kemajuan Kota Yogyakarta tidak mengancam kelestarian alam. "Ide tersebut kami dapat dari undang-undang no 26 tahun 2007 tentang tata ruang, kami mengacu pada salah satu asanya yakni selaras," jelasnya. Poster tersebut menggambarkan bahwa pembangunan seharusnya selaras antara pembangunan ekonomi dengan pembangunan lingkungan. Mereka berharap poster tersebut bisa menggugah semua kalangan pemerintah dan masayarkat untuk selalu perhartian dengan pembangunan di Kota Yogayakarta. "Semoga kedepan semua bisa turut serta dalam pembangunan Kota Yogyakarta," imbuhnya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menyerahkan hadiah kepada para juara di Ruang Sadewa Balaikota, rabu (9/5) menuturkan, lomba ini merupakan salah satu cara Pemerintah memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya fungsi tata ruang bagi kehidupan bersama. "Selain itu juga dalam rangka membangun kesadaran bahwa setiap kota mempunyai karakter yang unik dan wilayah potensi yang berbeda sehingga membuat tata ruang berbeda-beda pula," jelasnya. Dengan keterlibatan pelajar semoga menjadi sebuah kesadaran untuk mencapai kenyamanan bagaimana harus mengkreasikan tata ruang dengan baik. "Kita ingin menjadikan Yogyakarta nyaman, sekaligus memberikan ruang kreasi," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta, Hari Setyowacono, menuturkan para siswa harus diberikan materi mengenai tata ruang, pentingnya menata ruang, cara menata ruang serta mengajak para siswa untuk berpartisipasi dalam menata ruang yang ada di Kota Yogyakarta. "Kalau anak muda saat ini sudah peduli akan tata ruang, berarti ke depan mereka mulai siap bagaimana memperlakukan ruang kota," papar Hari. Ia menjelaskan lomba poster tahun ini bertajuk "Peduli Tata Ruang Untuk Jogja yang Nyaman dan Berkelanjutan". Pesertanya untuk para siswa SMA maupun SMK sederajat. "Kami mengambil tiga juara, dan semua karya mereka akan kami kirim ke semua sekolah se-Kota Yogyakarta untuk memacu semangat para pelajar," jelasnya. Selain SMAN 5 Yogyakarta sebagai peraih juara pertama. Juara kedua dan ketiga secara berurutan diraih oleh SMAN 7 Yogyakarta dan SMAN 10 Yogyakarta. "Ketiganya mendapatkan hadiah trofi dan uang pembinaan," kata Hari. (Tam/Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Jogja Resmikan Lima Buah Proyek Pemkot Jogja TA 2018 di Kecamatan Tegalrejo
Lima proyek pembangunan fisik Pemerintah Kota Yogyakarta tahun anggaran 2018 diresmikan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti,. Kelima proyek yang semuanya berada di wilayah Kecamatan Tegalrejo itu adalah Gedung Kelurahan Karangwaru dan Kelurahan Bener, Puskesmas Pembantu Tegalrejo, Aula SDN Tegalrejo 1, dan TK Negeri 4 Yogyakarta. Upacara peresmian ini digelar halaman SD Tegalrejo 1 Yogyakarta di TK Negeri 4, Kelurahan Bener Rabu, (09/05/2018). Walikota berpesan kepada penerima manfaat gedung kelurahan Bener dan Kelurahan Karangwaru agar terus merawat dan memelihara gedung yang telah dibangun dan direnovasi agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Gedung baru itu pula diharapkan dapat memunculkan inovasi baru di bidang ekonomi dan meningkatkan kinerja pelayanan public dengan sebaik-baiknya. Walikota berpesan seiring dengan gedung kantor kelurahan yang baru (direnovasi) para karyawannya juga harus berkomitmen menciptakan suasana kerja yang nyaman, harmonis dan menyenangkan. Komitmen itu harus dibangun bersama terlebih dahulu dan dimulai dari sesama pegawai. Apabila komitmen telah tercipta maka pelayanan ke masyarakatpun akan terasa mudah dan menyenangkan. "Gedung kantor yang bagus itu indikatornya, bukan fisik tapi suasana kerja. Dan, bukan datang sendiri. Tapi dibangun berdasarkan komitmen bersama. Mulailah peningkatan pelayanan dengan sesama pegawai, sebelum ke masyarakat," pesan Walikota. Harapan yang sama juga disampaikan kepada para pegawai Puskesmas Pembantu (Pustu) Kecamatan Tegalrejo. Walikota berpesan agar para karyawan Puskesmas memberikan pelayanan terbaiknya bukan saja kepada orang sakit (pasien) tetapi juga kepada orang sehat. "Saya minta Pustu tidak hanya melulu melayani orang sakit saja. Tetapi orang sehatpun dilayani ya. Justru, yang paling repot itu melayani orang sehat. Piye carane agar si sehat ini tidak sakit. Caranya adalah dengan menyampaikan atau mempromosikan bagaimana melaksanakan pola hidup sehat di masyarakat," ujar Walikota. Walikota juga berpesan kepada masyarakat agar berkunjung ke Puskesmas dikala sakit saja tetapi disaat sehatpun tetap mendatangi Puskesmas atau Rumah Sakit, guna mengecek dan memeriksakan diri. "Jadi yang sehat itu apa? Ya, control. Bagi lansia yang sehat kontrol. Bagi Balita juga harus Kontrol. Jangan salah lho, Bapak Ibu, kalau ke puskesmas itu harus orang sakit. Bukan. Orang sehatpun harus datang untuk cek kesehatannya," nasehat Walikota. Untuk itu, Walikota meminta agar Pustu atau rumah sakit terus melakukan supervisi. Bersamaan itu pula diresmikan Taman Kanak Kanak (TK) Negeri 4 Yogyakarta. TK ini telah berdiri sejak tahun 1956 silam. Dalam sejarah perjalanannya, TK yang syarat dengan prestasi ini kemudian diserahkan pengelolaannya oleh TP. PKK Kota Yogyakarta. Di tahun 2018 ini TK yang gedungnya berada satu komplkes dengan SD Negeri Tergalrejo 1 Yogyakarta diresmikan menjadi TK Negeri. TK ini diharapkan akan menampung para siswa di wilayah utara Kota Yogyakarta. Walikota mengatakan kedepan akan mendorong agar di setiap kecamatan minimal memiliki Taman Kanak Kanak Negeri. Menurutnya, Kota Yogyakarta baru memiliki 4 TK Negeri, yakni TK 1 dan 2 berada di jalan Kapas, TK Negeri 3 berada di kecamatan Kraton dan TK Negeri 4 (yang baru diresmikan) berada di kecamatan Tegalrejo. " Saya berharap TK yang dikelola oleh PKK bisa berevolusi dan bertransformasi menjadi TK Negeri. Harapan kita di setiap kecamatan punya TK negeri," kata Walikota. Usai upacara peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan Berita Acara Walikota didampingi Kepala Dinas Pendidkan Kota Yogyakarta, Edi Heri Suasana, Anggota Komisi C DPRD Kota Yogtakarta, Camat Tegalrejo dan para Lurah yang kantornya diresmikan meninjau proyek yang telah diresmikan. Diawali dari Gednung TK Negeri 4, Aula SD Tegalrejo, Pustu Tegalrejo, gedung kantor Kelurahan Bener dan berakhir di kantor kelurahan Karangwaru. Untuk gedung kantor kelurahan dan Pustu tidak mendirikan gedung baru tetapi hanya merenovasi gedung lama. Upacara peresmian proyek dimeriahkan dengan persembahan kesenian tari, gamelan, orchestra dari para siswa SD Tegalrejo 1 Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
5 Kelurahan Di Kota Yogyakarta Dikukuhkan Sebagai Kelurahan Tangguh Bencana
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pagi ini, Rabu (9/5) meresmikan 5 Kelurahan di Kota Yogya. 5 Kelurahan tersebut yakni Kelurahan Bumijo, Kelurahan Prenggokusuman, Kelurahan Suryodiningratan, Kelurahan Warungboto, dan Kelurahan Sosromenduran. Pembentukan Katana ini merupakan kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Saat ini Kota Yogyakarta telah memiliki 10 Kelurahan Tangguh Bencana. Peresmian 5 Kelurahan tersebut sebagai Katana bukan serta-merta dibentuk, namun sudah melalui beberapa proses kegiatan, mulai dari kajian, sosialisasi kebencanaan, pembuatan peta bahaya, peta jalur evakuasi, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana, pelatihan teknis hingga simulasi bencana. Di temui usai acara, Wawali mengatakan jika keberadaan Katana merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam mitigasi dan adaptasi terhadap bencana dalam skala yang lebih luas. "Kami tentunya berharap peresmian ini akan mampu memberikan motivasi bagi wilayah lain untuk juga mengupayakan hal serupa sehingga terbentuk kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi bencana" katanya di Ruang Terbuka Hijau RW 09 Badran. Ia menjelaskan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya akan terus mendorong kampung dan kelurahan yang ada di Kota Yogya untuk segera membentuk KTB dan Katana. Hal ini merupakan komitmen bersama dalam penanggulangan bencana. "Penanggulangan bencana berbasis masyarakat memperhatikan kearifan lokal. Diharapkan setiap wilayah dapat mempersiapkan diri dan mampu menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," ujarnya Menurutnya, mitigasi bencana sebagai upaya mengurangi resiko bencana. Sehingga persiapan diri sebelum terjadinya bencana bisa melalui penyebaran informasi kebencanaan hingga simulasi. "Memetakan kekuatan lokal dalam mempersiapkan menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi," katanya. Semenara itu Plt Kepala BPBD Kota Yogya, Agus Winarta mengatakan pengukuhan lima Katana ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara pihak pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli dalam pengurangan resiko bencana. "Pengukuhan Kelurahan tangguh bencana ini sangat strategis bagi kita khususnya masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat," katanya. Menurutnya Katana tidak skadar memberi predikat Kelurahan semata, melainkan harus terukur salah satunya warga masyarakat yang sudah sadar bencana. "Masyarakat satu sama lain harus paham apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana cara menghadapi ketika datang bencana," tambahnya. Ia menjelaskan Kota Yogya mulai membentuk kampung tangguh bencana sejak tahun 2013 dengan 10 kampung sebagai percontohan yang dilanjutkan pada 2014 dengan 20 kampung dan 25 kampung pada 2015. "Pada tahun 2018 BPBD Kota Yogyakarta sudah membentuk 75 kampung tangguh bencana dan pada tahun ini juga akan ditambah 15 KTB baru sehingga nantinya semua Kelurahan/Kampung sudah berstatus sebagai Tanggap Bencana" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jogja Craft Festival 2018 Digelar di Malioboro Mall, 34 Pengusaha UKM Pamer Hasil Produknya
Jogja Craft Festival 2018 kembali digelar dari tanggal 9-13 Mei 2018 di Atrium Malioboro Mall. Sebanyak 34 pengusaha UKM yang tergabung dalam Dewan Kerajinan Nasional Kota Yogyakarta mempresentasikan produk mereka. Walikota H. Haryadi Suyuti mengapresiasi kegiatan tersebut dan akan terus mendorong para pengusaha dengan memberi kemudahan dalam pemberian ijin usaha. Bentuk kemudahan lain yang akan diberikan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans adalah terus memberikan pendampingan dan memfasilitasi para pengusaha melalui program Gandeng Gendong. Walikota berharap setelah didampingi suatu saat pengusaha UKM akan tangguh, mandiri dan berjalan sendiri. "Digandeng agar jalannya benar, konsep produksinya benar, pemerannya benar. Kemudian dikenalkan dan dipertemukan dengan orang yang benar. Kalau ini semua sudah benar maka suatu hari pengrajin yang tergabung dalam Dekranas akan mandiri tangguh dan berjalan sendiri," ujar Walikota, di Atrium Malioboro Mall, Rabu, (09/05/2018). Sementara itu, ketua I Dekranas Kota Yogyakarta, Soetji Heroe Poerwadi mengatakan kerajinan para pengusaha UKM di Kota Yogyakarta memiliki karakter yang berbeda dengan hasil karya daerah lain. Seperti halnya kerajian batik dari Jogja yang bisa diidentifikasi melalui warna yakni warna sogan. "Kerajinan dari Yogyakarta memiliki karakter sendiri. Dengan karakter seperti itu kita optimis kerajinan kota Yogyakarta akan terus diminati," Ujar Soetji. Dirinya berpesan agar pengusaha UKM yang tergabung dalam Dekranas tetap mempertahankan karakter itu. Ketua Kadin Aji mengatakan akan terus memberikan dukungan kepada para pengusaha dengan memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas kepada para pengusaha UKM. Mereka juga siap untuk menjadi mentor dengan bekerja sama dengan pihak terkait dan Dekranas. Dikatakan, potensi yang dimiliki pengusaha di kota Yogyakata ini cukup besar, tinggal bagaimana pengusaha bisa memanfaatkan momentum itu. Aji juga berpesan agar pengusaha harus harus siap menghadapi persaingan global. Namun dirinya yakin kerajinan dari Yogyakarta bisa bertahan dan bisa diterima oleh masyarakat secara luas terutama para pelancong yang cukup banyak di Kota Yogyakarta. "Apalagi Yogyakata sebagai salah satu kota kreatif. Saya pribadi optimis," ujar Aji. Aji menambahkan Pemkot Yogyakarta telah banyak memberikan kemudahan kepada para pengusaha terutama dalam hal perijinan. "Perijinann sekarang cukup sampai di kecamatan, jadi cukup gampang," tambah Aji. Untuk berkembang dengan baik, UKM harus melakukan atau mengurus ijin terlebih dahulu untuk mengembangkan usahanya. Para pengusa atau UKM di kota Yogyakarta, nasehat Aji, untuk tidak takut bersaing dan terus kreatif, karena menurutnya peluangnya cukup besar. "Maka pengusaha UKM harus meningkatkan kreatifitasnya . Sekarang ini jaman kreatif. Kalau teman teman kreatif akan bisa servive, " ungkap Aji Tri Karyadi dari Dinas Koperasi , UKM dan Nakertrans Kota Yogyakarta mengatakan optimis dengan perkembangan kerajianan di Kota Yogyakarta yang dihasilkan oleh pengarajin yang tergabung dalam Dekranas Kota Yogyakarta. Dikatakan, kerajinan dari pengusaha UKM membidik pasar luar dan bukan pasar lokal. Dikatakan, pola perilaku konsumen dalam bertranskasi sekarang ini telah beralih dari kovensional ke transaksi online. Peluang untuk untuk bertransaksi melalui medii sosial sekarang ini sangat terbuka. "Maka dari itu Dinas Koperasi UKM, dan Nakertrans akan mendorong pengusaha yang tergabung dalam Dekranas untuk bekerja cerdas menangkap peluang itu,"ujarnya. Dalam Jogja Craft Festival sebanyak 34 Pengusaha UKM ikut memperesentasikan hasil usahanya. Selama pameran berlangsung ada acara lain seperti peragaan busana bertajuk Fashion On the Street digelar di pedestrian Malioboro dan workshop. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota dan Wakil Walikota perpisahan dengan pengurus RT, RW, Dan LPMK Se Kota Yogya
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan salam perpisahan kepada segenap anggota dan pengurus RT, RW masa bhakti 2015-2018, dan LPMK masa bhakti 2013-2018. Salam perpisahan tersebut disampaikan secara langsung dalam acara pelepasan RT, RW, dan LPMK Se Kota Yogya yang digelar di Gedung Wanabhatiyasa, Senin malam (7/5). Dalam kesempatan tersebut Walikota mengatakan Keberadaan pengurus RT, RW, dan LPMK tidak dapat dilepaskan dari adanya kebutuhan untuk membantu berbagai pelaksanaan kegiatan pembangunan terutama dalam lingkup wilayah. Menurutnya tugas para pengurus RT, RW, dan LPMK di masyarakat sesungguhnya sangat kompleks. Meskipun bukan termasuk bagian dari struktur pemerintahan daerah, namun secara fungsional RT, RW, dan LPMK sangat berperan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan. "Salah satu fungsi nyata dari pengurus RT, RW, dan LPMK adalah membantu kami mensosialisasikan berbagai kebijakan/program kepada para warga. Tidak hanya itu, mereka juga dituntut jeli untuk melihat dan memetakan potensi, serta menggerakan masyarakat dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan wilayah" ungkapnya. Selain itu, lanjutnya, ketua RT, RW, dan LPMK juga merupakan pengayom dan teladan, yang selain dituakan, juga diteladani, dan didengarkan oleh warga di lingkungannya. "Menjadi pengurus RT/RW adalah sebuah pengabdian yang tidak bisa mengharapkan sesuatu pamrih darinya. Oleh karena itu, tugas ini membutuhkan sosok-sosok dengan kesungguhan hati, keiklasan, dan nurani yang bersih." Ujarnya Di samping itu, tambahnyam seluruh karya, dedikasi, dan pengorbanan para pengurus RT, RW, dan LMPK tentunya akan selalu tercermin nyata dalam setiap keberhasilan dan kemajuan yang dicapai oleh kota Yogyakarta. Dalam acara tersebut Walikota dan Wakil Walikota juga meminta maaf kepada seluruh pengurus jika masih terdapat banyak kekurangan sehingga belum mampu memenuhi harapan mereka "Kami juga memohon maaf apabila selama bermitra dan bekerja bersama terdapat banyak kekurangan sehingga belum mampu memenuhi harapan. Semoga segenap darma bakti dan kerja keras para pengurus senantiasa dilanjutkan dan dikembangkan oleh para pengurus baru sehingga ada kesinambungan yang bermuara pada kemajuan dan kesejahteraan bersama" ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pekan Panutan Pembayaran PBB 2018, Walikota : Bayar PBB Hukumnya Wajib
Pemerintah Kota Yogyakarta mengundang 500 Wajib Pajak dari berbagai kalangan di Kota Yogyakarta untuk melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) periode tahun 2018 pada Pekan panutan pembayaran PBB. Acara ini digelar di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa, (08/05/2018). Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengawali pembayaran PBB untuk rumah dinas Walikota Yogyakarta sebesar Rp. 8.188.456,- dan rumah dinas Wakil Walikota sebesar Rp. 4.824.026,-. Walikota mengucapkan terima kasihnya kepada segenap wajib pajak atas kesediaannya untuk hadir dalam pekan panutan pembayaran PPB. "Jadi Bapak bapak (dan ibu ) yang hadir di sini adalah orang orang yang patut untuk dianut, untuk diteladani. Siapapun orangnya yang hadir disini adalah ibu bapak yang diharapkan menjadi panutan seluruh wajib pajak PBB di wilayah Kota Yogyakarta," Ujar Walikota. Walikota menegaskan bahwa membayar PBB merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan. "Yang ingin saya sampaikan bahwa PBB ini hukumnya wajib," tegas Haryadi. Pada tahun 2018 ini kata Walikota, telah diserahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sebanyak 93. 938 lembar SPPT dengan nilai ketetapannya sebesar Rp. 85.462.434.415,- Dikatakan terhutang, menurut Walikota, karena pajak itu adalah sebuah kewajiban dan bukan iuran atau sumbangan. Karena bersifat wajib maka kalau tidak dibayarkan akan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan Undang Undang. Wajib yang dimaksud ada dua yakni jumlah Pajak Terutang dan Denda. Untuk itu, Walikota meminta kesadaran warga masyarakat untuk segera membayarkan PBB-nya secara tepat waktu dan tepat jumlah. Walikota juga berharap WP yang telah membayar mengajak WP lain untuk secepatnya memenuhi kewajibannya membayar PBB. Para wajib pajak dihimbau untuk membayar PBB menggunakan rekening. Menurut Walikota, tidak semua WP tinggal di kota Yogyakarta. Untuk WP yang berdomisili di luar Kota Yogyakarta disarankan membayar PBB-nya melalui Bank BPD DIY se-DIY, maupun melalui kantor PT. Pos di seluruh Indonesia. Pembayaran Melalui E-tax Walikota mengatakan akan memperluas pajak yang dipungut atau dibayarkan secara elektronik atau pajak yang dibayarkan secara elektronik melalui e-tax. E-tax adalah mekanisme pembayaran pajak melalui teknologi infomasi atau berbasis teknologi. "Ini akan kita perluas. Untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mebayar pajak. Kita akan terus kerja sama dengan Bank BPD DIY," terang Walikota. Dikatakan pembayaran pajak melalui e-tax diperluas dengan dua cara yakni secara intensifikasi dan ekstensifikasi. Tujuannya dalah memperluas jangkauan pajak dan mempermudah pembayaran pajak. Sehingga pembayaran pajak akan lebih mudah, lebih tepat dari sisi jumlah dan waktu. " Harapan kami dengan intensifikasi dan ekstensifikasi dari e-tax ini akan lebih memudahkan masyarakat. Masyarakat moderen,masyarakat jaman now ini lebih suka yang seperti itu," kata Walikota. Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Drs. Kadri Renggono mengatakan Pekan Panutan Pembayaran PBB ini bertujuan memberikan panutan kepada masyarakat wajib pajak. Pekan panutan ini ini diikuti oleh aparat pemerintah, tokoh masyarakat, pengusaha dan masyarakat pada umumnya. "Harapan kami dapat menumbuh-kembangkan semangat dan kesadaran Wajib Pajak dalam pembayaran PBB," ujar Kadri. Kadri menambahkan pada pekan panutan ini mereka telah mengundang 500 wajib pajak dengan ketetapan sebesar Rp. 13.339.359.000.- (@mix)