Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pastikan Berjalan Lancar, Walikota Pantau Langsung UN
Guna memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTS berjalan dengan baik, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, melakukan peninjauan lansung pelaksanaan UN tersebut di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Dalam kunjungannya di hari ketempat UNBK tersebut, proses ujian berjalan dengan baik. "Kami melakukan kunjungan ke beberapa sekolah untuk melihat secara langsung pelaksanaan UN dan semua sekolah tidak ada yang mengalami kendala di hari pertama pelaksanaan UN," tandas Walikota di sela sela pantauannya, Kamis (25/4/2019). Ia mengimbau kepada para guru pengawas untuk tidak memberikan ketegangan kepada para siswa yang mengikuti ujian. "Saya harap para pengawas melaksanakan tugas dengan penuh integritas dan tanggung jawab, tapi jangan buat anak-anak jadi panik. Tetap mengawasi dalam kerangka melayani. Saya harap kehadiran pengawas di tengah anak-anak saat ujian bisa membuat mereka jadi lebih percaya diri, tuturnya. Ia berpesan agar siswa dapat mengerjakan soal dengan percaya diri dan tidak percaya pada bocoran jawaban UN. Anak-anak harus konsentrasi mengerjakan soal untuk mendapatkan hasil terbaik, harus percaya diri, jangan percaya dengan bocoran jawaban, dan tidak lupa untuk berdoa agar kalian dapat mengisi jawaban dengan lancar, katanya. Selain melakukan monitoring, kehadirannya kali ini sekaligus untuk memberikan semangat dan motivasi para peserta. Dengan begitu pihaknya pun optimis UNBK di Kota Yogya bisa berjalan dengan lancar. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dorong Pembangunan Infastruktur Kota Yogya Dengan Program Padat Karya
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta selalu berkomitmen untuk serius menangani kawasan kumuh di wilayahnya. Penangangannya dengan melibatkan warga setempat dengan program padat karya. Program ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan. Pada Tahun 2019 ini program Padat Karya Infrastruktur difokuskan pada Kelurahan Giwangan dan Kelurahan Pandeyan yakni berupa pembuatan jalan paving blok. "Program Padat karya infrastruktur di Kelurahan Giwangan berupa paving block di RW 6 dengan ukuran 56x3m dan di Pandeyan terdapat dua titik yakni di RW 5 dengan ukuran 146x1,1m dan RW 7 dengan ukuran 158x1,5m" Kata Kepala Dinas Koperasi UKM, Nakertrans Kota Yogya, Christina Lucy Irawati di lokasi, Jumat (26/04/2019). Pada pengerjaan padat karya infrastruktur tersebut, lanjutnya, melibatkan 24 orang di masing-masing kelurahan sehingga total ada 48 orang untuk Giwangan dan Pandeyan, sedangkan waktu pelaksanaan selama 30 hari, dimulai pada 20 Maret 2019 lalu. "Meskipun program ini dilakukan dalam waktu yang tidak lama tetapi diharapkan tetap dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga kedepan program singkat ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat di Kelurahan Giwangan dan Pandeyan" ungkapnya. Sementara itu menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pembangunan infrastruktur tersebut selain dapat bermanfaat bagi warga disekitar proyek, program ini juga dapat dirasakan oleh warga masyarakat secara luas dalam melaksanakan aktifitas keseharian, sehingga aktifitas masyarakat tidak terganggu dengan kondisi jalan yang tidak bagus. "Program infrastruktur Padat Karya dapat menciptakan budaya gotong royong dan kebersamaan yang ada di tengah masyarakat sebagai motor penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga," ujarnya. Ia berharap bagi masyarakat Giwangan dan Pandeyan dengan diresmikannya jalan tersebut dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian wilayah melalui kemudahan aksesibilitas, peningkatan produktifitas dan terkelolanya sumber daya lokal secara maksimal. "Warga masyarakat juga harus memelihara dan merawatnya sehingga segala fasilitas yang dibangun dapat terus dinikmati oleh generasi anak cucu kita nanti. Rasa handarbeni atau memiliki terhadap segala fasilitas umum hendaknya dapat kita pupuk sehingga keberadaan fasilitas umum senantiasa terawat dengan baik" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Potensi Wisata Halal Yogyakarta Terus Didorong
Kota Yogyakarta dinilai sebagai salah satu Kota di Indonesia yang memiliki potensi pasar wisata halal yang cukup besar. Karena itulah Pusat Penelitian Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI pun bertolak ke Yogyakarta untuk melakukan sebuah penelitian, kamis (25/4/2019). "Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan masukan terkait regulasi yang diperlukan dalam rangka mendorong potensi pariwisata halal di daerah," ucap salah satu peneliti Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI, Hilma Meilani di Hotel Sofyan Inn Unisi. Potensi pariwisata halal secara nasional telah tercermin dalam keberhasilan Indonesia menempati peringkat pertama sebagai destinasi pariwisata halal berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) Tahun 2019. "Provinsi DI Yogyakarta juga menempati posisi keenam sebagai destinasi halal terbaik nasional setelah Lombok, Aceh, Jakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hal ini menunjukkan potensi pariwisata halal di Kota Yogyakarta sengat besar," jelasnya. Poin yang diperoleh antara lain, sambungnya, pendekatan moslem friendly di setiap obyek wisata. Penekanan ada pada perbaikan kualitas kebersihan dan ketertiban pada setiap obyek wisata di Yogyakarta dengan penyediaan sarana ibadah yang memadai. "Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan serangkaian Peraturan Daerah yang membatasi penjualan minuman beralkohol khusus untuk hotel bintang tiga ke atas dalam rangka menciptakan kenyamanan bagi wisatawan yang menginap," kata Hilmi. Hilmi kembali menjelaskan, Kebijakan ini ditempuh dalam rangka memastikan ketersediaan wisata kuliner halal bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Pemerintah juga perlu memikirkan kemudahan dalam penerbitan sertifikasi halal bagi pengusaha di industri pariwisata. Sertifikat halal selain akan meningkatkan omset bagi pengusaha, di level makro juga akan mendorong pendapatan devisa secara nasional. Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, di Perancis, Taiwan, jepang telah melaksanakan konsep wisata halal, dimana di negara tersebut terdapat hotel, kantor, sarana publik memiliki fasilitas ibadah dari mulai tempat wudhu, kamar mandi, Mushola dan Masjid, di kamar hotel terdapat sajadah, petunjuk arah kiblat, alat perlengkapan sholat, Al Qur"an dan menyediakan sajian masakan yang halal. Lebih lanjut Wakil Walikota menjelaskan bahwa wisata halal adalah segmen pasar, dimana ada pasar yang menuntut tersedianya destinasi wisata yang halal, agar warga dapat menjalankan ibadah sesuai agama dengan aman, nyaman, dan tertib. "Kata aman adalah tersedianya makanan halal yang tidak membuat wisatawan ragu dalam menyantap makanan, kata nyaman dapat menjalankan ibadah dengan sarana poreasarana yang memadai, sedangkan kata tertib adalah dalam melaksanakan wisata dan beribadah dijalani dengan tertib," jelasnya. Di Kota Yogyakarta, sambungnya, terdapat kampung internasional Pawirotaman dan Sosromenduran. Di kedua kampung tersebut terjadi benturan budaya akibat perilaku wisatawan mancanegara dengan warga lokal. "Meski demikian dengan kearifan lokal permasalahan tersebut dapat dikompromikan. Selain itu juga terdapat wisata religi, misal di Masjid Gede Kauman Kraton Yogyakarta," paparnya. Dalam kesempatan yang sama Toufik Ridwan, ketua Persatuan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) DIY, potensi wisata halal di Yogyakarta sangat potensial. Hal ini merujuk pada Jogja Festival Halal yang beberapa saat lalu diselenggarkan, dimana pesertanya mulai dari hotel syariah, Restoran dan makanan halal, spa dan pijat syariah, yang mana dari peserta tersebut telah memenuhi standar sebagai destinasi wisata halal. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pembayaran Wajib Pajak PBB Targetkan Rp 82 Miliar
Acara pekan panutan pembayaran PBB tahun 2019 diadakan di Grha Pandawa Yogyakarta, Kamis (25/4). Kegiatan ini merupakan salah satu pembayaran pajak demi kelancaran, kesuksesan program dan kegiatan bangunan di segala bidang. Salah satu sumber pendapatan dalam pembiayaan pembangunan berasal dari penerimaan pajak daerah. Begitu pula dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu sector penerimaan Negara pemegang peran penting dalam pembiayaan pembangunan Kota Yogyakarta. Pimpinan BPD DIY Cabang Senopati, Wahyu Wijonarko mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan panutan kepada masyarakat dan karyawan yang ada di Kota Yogyakarta. "Saya berharap masyarakat, karyawan wajib membayar pajak dengan ketetapan yang sudah ditentukan" ujarnya. Tambahnya, penyediaa wajib pajak merupakan layanan dalam rangka terus berupaya meningkatkan inergitas kesadaran masyarakat dalam pembayaran wajib pajak. "Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan transparasi akredibilitas kecepatan dengan upaya yang di lakukan oleh PBB" katanya. Pada tahun ini telah diserahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2019 sebanyak Rp 95 Miliar. "Saya berharap dengan acara ini masyarakat akan tergugah hatinya untuk menunaikan kewajibannya membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebelum batas waktu terakhir pembayaran pajak" ungkapnya. PBB menargetkan pada tahun 2019 total pajak sebesar Rp 82 Miliar dapat terealisasikan dengan optimal, bahkan mampu melebihi target yang ditetapkan. Kegiatan ini tidak hanya sebagai pembayaran wajib pajak saja, namun panitia menyediakan berbagai doorprice berupa TV, Kulkas, dan lain sebagainya untuk diberikan kepada warga ataupun karyawan yang ikut serta dalam kegiatan ini. Pelayanan yang dilakukan oleh PBB ini didukung oleh Bank Pembangunan Daerah DIY. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Bulan Ramadhan, Karangwaru Gelar Kirab Budaya Merti Dusun
Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan warga Kelurahan Karangwaru Kota Yogyakarta menggelar kirab budaya merti dusun untuk kali pertama, Sabtu (27/4/2019). Mengambil start dari lapangan Karangwaru, kirab yang terdiri dari bregodo, barongsai, hingga gunungan sayuran bergerak mellintas jalan magelang. Berhasil menyita perhatian warga, acara Merti dusun Karangwaru juga diramaikan dengan pameran produk UMKM setempat, hingga pagelaran ketoprak di malam harinya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut hangat kirab budaya ini, pihaknya pun berharap kirab ini bisa menjadi agenda rutin di Karangwaru, sehingga bisa dilaksanakan setiap tahun menjelang Bulan Suci Ramadhan. "Aacara ini adalah bukti bahwa warga di Karangwaru selalu kompak dan mengutamakan kebersamaan dan gotong royong," ucap Heroe. Pihaknya berharap kirab ini bisa menjadi pemicu semangat baru warga karangwaru sekaligus menjadi media untuk mengeratkan kebersamaan antar warga sehingga tercipta karangwaru yang lebih baik lagi. "Karangwaru salah satu dari lima kelurahan terbaik di Kota Yogyakarta, ini adalah bukti bahwa karangwaru memang memiliki potensi yang bagus. Warganya pun memiliki perhatian yang besar terhadap kemajuan karangwaru," imbuhnya. Disis lain Heroe juga menuturkan, Budaya adalah modal untuk menyatukan, budaya menjadikan kita selalu merasa bersama. Ia juga mengingatkan, dengan menjaga dan melestarikan tradisi budaya maka kerukunan akan terus terjaga dan terpupuk dengan baik. Heroe mengajak warga Karangwaru untuk bersama-sama mendorong kemajuan Karangwaru. "Selain itu yang tidak kalah pentingnya semoga dengan merti budaya ini, kita nanti bisa memasuki bulan ramdhan dengan penuh khusyuk dan memberikan berkah bagi kita semua," pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perempun Ujung Tombak Lahirnya Generasi Hebat
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menilai Perempuan memiliki peran yang sangat strategis. Pihaknya meminta Perempuan Yogyakarta menjadi ujung tombak lahirnya generasi hebat Indonesia. "Wanita mempunyai posisi yang sangat penting dalam keluarga yaitu membina dan mendidik generasi penerus yang berkualitas," ucapnya saat menghadiri puncak peringatan hari kartini di Grha Pandawa Balikota Yogyakarta, (26/4/2019). Mendidik anak, sambungnya, dapat di ibaratkan seperti menanam bibit pohon, mulai dari menyiapkan lahan, melakukan perawatan, pemupukan, menjaganya dan pemantauan perkembangan pohon sampai besar dan berbuah. "Pohon yang terawat dengan baik tentunya akan menghasilkan buah yang bagus pula, setelah pohon itu kuat dan berbuah kita juga harus selalu berdoa agar pohon yang kita tanam akan banyak memberi manfaat bagi semua, baik dari akarnya, batangnya, rantingnya,daun dan juga buahnya," jelas Haryadi. Oleh karena itu, masih kata Haryadi, para wanita hendaknya mampu menyesuaikan dan menyeimbangkan peranannya baik sebagai wanita yang berkarir maupun sebagai seorang ibu dalam sebuah keluarga. Meskipun saat ini banyak kaum wanita meraih pendidikan tinggi, mempunyai kedudukan serta kemandirian secara ekonomi, tetap jadikanlah keluarga sebagai prioritas utama dan pertama karena keluarga adalah harta yang paling berharga yang tidak akan ternilai oleh besarnya materi. "Mari kita bekali anak-anak kita dengan pendidikan yang cukup, mulai dari pendidikan agama, moral, sosial dan karakter agar dikemudian hari dapat menjadi kebanggaan orang tua dan menjadi generasi unggul di masa yang akan datang," tandasnya. Sementara itu Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun menuturkan, Atas perjuangan dan semangat Kartini yang pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. "Kini kita dapat melihat perempuan-perempuan Indonesia yang hebat, tidak hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga tetapi juga ikut berpartisipasi dalam memberi warna kehidupan masyarakat dengan berbagai kegiatan-kegiatan pembangunan dan sosial," tuturnya. Oleh karena itu, menurutnya, kartini modern harus berani bermimpi, kreatif dan inovatif sehingga dapat menyetarakan diri ikut serta dalam pembangunan di Daerah serta menjadi teladan bagi kaum perempuan di lingkungan masing-masing. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Bersepeda Bersama Ribuan Warga Jogja
Wakil Walikota Heroe Poerwadi mengawali kegiatannya di hari Minggu, (28/04/2019) pagi dengan bersepeda bersama komunitas pesepeda Pitnik Jogja. Acara ini dalam rangka memperingati hari jadi komunitas tersebut yang ke empat dan peresmian shelter Jogjabike yang ada di setiap hotel yang ada di Kota Yogya Pelepasan kegiatan tersebut dilakukan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dengan ditandai pengibasan bendera start di halaman balaikota Yogyakarta. Usai melepas start Wawali pun ikut bersepeda bersama peserta yang lainnya menuju titik nol Kota Yogya Pada kesempatan tersebut Wawali berpesan agar komunitas Pitnink terus menjalin tali silaturahmi diantara anggota dengan tidak memandang suku, agama, ras, dan golongan. "Piknik harus memberi contoh bagaimana tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok sambil bersepeda. Karena ini tidak memberikan nilai pendidikan bagi masyarakat" ungkapnya di lokasi. Ia berharap komunitas Pitnik bisa terus berkembang agar kegiatan bersepda dapat di tularkan kepada warga masyarakat lain dimanapun Piknik berada. Ia menambahkan semangat gotong royong dan kebersamaan inilah yang terus didorong Pemkot Yogyakarta kepada warga masyarakat kota Yogya, dalam membangun kota Yogyakarta ke depan. "Dengan kebersamaan dan gotong royong kita dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat dengan baik,"tambahnya. Tidak lupa Ia berpesan kepada warga dan komunitas peseda untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan kota Yogyakarta melalui tugas, peran dan fungsinya masing-masing. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat dalam pembangunan akan tercapailah apa yang dicita citakan bersama yakni masyarakat yang sejahtera lahir dan batin dalam segala aspek kehidupan. Menurutnya ada banyak manfaat yang didapat dari kegiatan bersepada. Kegiatan bersepeda akan membuat orang menjadi sehat jasmani dan rohani. Selain itu kegiatan bersepeda bersama juga dapat memupuk rasa setiakawan, kebersamaan dan gotong royong. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Terus Genjot Pembentukan Kampung Panca Tertib
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali menambah jumlah Kampung Panca Tertib sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat mewujudkan ketertiban dan kenyamanan Kota Yogyakarta. Minggu, (29/04/2019) giliran kampung Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta yang dikukuhkan sebagai Kampung Panca Tertib. Hingga April 2019 ini setidaknya 64 kampung mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib. Pemkot Yogyakarta akan terus menambah pembentukan kampung-kampung panca tertib. Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota, Heroe Poerwadi, mengatakan tekad warga masyarakat Gedongkiwo menjadikan kampungnya sebagai kampung yang tertib dengan ditandai penandatanganan deklarasi kampung Panca Tertib patut mendapat apresiasi. Menurutnya Kampung panca tertib ini membawa dampak yang positif terhadap penegakan peraturan di daerah, sehingga supaya dapat ditambah ke depannya. Ia menandaskan bahwa semua warga memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungannya agar tetap tertib dari segala aspek. Kehidupan sosial bermasyarakat bisa tertib, saling tolong menolong, rukun, serta memiliki lingkungan tertata rapi merupakan kunci kebersamaan dalam sebuah lembaga dalam hal ini Rukun Warga. Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama pemerintah untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut. Dengan adanya kampung panca tertib tersebut Ia berharap mampu menjadi sarana penanaman nilai-nilai ketaatan hukum, kedisiplinan, dan kepekaan dalam masyarakat. Ia pun menegaskan jika Pemkot Yogya akan terus memberikan sosialisasi kepada warga tentang dampak positif tentang kampung panca tertib. Termasuk membahas berbagai permasalahan yang muncul dalam setiap pertemuan rutin bersama warga" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ryan Permana Nur Muhammad - Putri Kumala Devianti Juarai Dimas Diajeng 2019
Penobatan Dimas Diajeng Kota Jogja digelar Pagelaran Kraton Yogyakarta, Minggu (28/7) malam. Dimas Ryan Permana Nur Muhammad dan Diajeng Putri Kumala Devianti berhasil meraih Juara I dalam Pemilihan Dimas Diajeng Kota Jogja 2019. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menuturkan dengan adanya pemiihan Dimas Diajeng dapat meningkatkan daya saing kepariwisataan. "Suatu daerah harus melakukan promosi yang gencar, serta bersolek diri guna menarik sebanyak-banyaknya wisatawan, sehingga tujuan pariwisata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat terwujud, salah satunya melalui ajang Dimas Diajeng" ungkapnya. Heroe menambahkan Dimas Diajeng bukan lomba untuk mencari siapa yang ganteng atau cantik, bukan lomba mencari siapa yang pinter namun lomba untuk mencari sosok anak muda Kota Yogyakarta yang berkarater dan memiliki wawasan tentang Yogyakarta. "Wawasan Yogyakarta bisa berupa pemahaman Yogyakarta sebagai pusat pendidikan, Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Yogyakarta sebagai kota heritage, Yogyakarta sebagai kota filosofi, Yogyakarta sebagai kota kuliner, Yogyakarta sebagai Kota wisata. Nah untuk merepresentasikan semua hal tentang Yogyakarta dan agar sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan maka diselenggarakan Dimas Diajeng," ucapnya. Ia menegaskan, Para peserta Dimas Diajeng hendaknya mampu memenuhi harapan, baik harapan keluarga untuk mampu memeberikan penampilan yang terbaik agar memberikan kebanggan pada keluarga, harapan masyarakat agar kemampuan yang dimiliki oleh peserta dimas diajeng dapat disumbangsihkan untuk kepentingan masyarakat di lingkungannya masing-masing. "Harapan kami talenta dan bakat yang dimiliki oleh para peserta dapat ditampilkan secara optimal agar hasil penilaian juga maksimal, oleh karena itu fokus dan konsentrasi pada pertanyaan atau apapun yang disampaikan oleh panelis atau dewan Juri," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang menerangkan, Kegiatan Dimas Diajeng Kota Yogyakarta ini dilakukan melalui tahapan seleksi dalam bentuk serangkaian tes baik tes psikologi, wawancara dan presentasi. Pada awalnya diikuti oleh 130 peserta dan malam ini mengerucut menjadi 30 finalis yang akan dipilih sepuluh orang dengan rincian lima Dimas dan lima Diajeng. "Kegiatan Dimas Diajeng ini telah diselenggarakan sejak tahun 2000 yang lalu dan hingga saat ini telah dilaksanakan untuk ke sebelas kalinya. Dimas Diajeng merupakan duta wisata Kota Yogyakarta yang akan melakukan serangkaian kegiatan edukasi, sosialisasi dan promosi wisata di Kota Yogyakarta," tambahnya. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Merti Kampung Bangunrejo Dimeriahkan Sederet Kesenian
Warga Kampung Bangunrejo kembali menggelar Merti Kampung dengan menampilkan sejumlah potensi budaya dan kesenian yang mereka miliki, Minggu (28/4/2019). Seperti tahun sebelumnya, Merti kampung budaya Bangunrejo ini diawali dengan kirab yang diarak mulai dari Lapangan Segoro Amarto RW 13 Kricak. Iring-iringan kontingen perwakilan dari masing-masing Rt dan rw turut memeriahkan acara tersebut, karnaval seni budaya itupun berhasil menyita perhatian warga sekitar. Dilepas langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, sejumlah kesenian ditampilkan mulai dari reok hingga bregodo beragam seni tari tradisional. Heroe menyampaikan bahwa seni tradisi merupakan warisan budaya yang hadi luhung, oleh karena itu pemerintah Kota Yogyakarta melalui Organisasi pemerintah Daerah (OPD) memfasilitasi dan memberdayakan masyarakat, pelaku seni-budaya, organisasi seni-budaya termasuk di dalamnya Desa Budaya. "Dengan adanya fasilitasi tersebut diharapkan seni tradisi tidak punah dan terjaga keberlangsungannya, tidak punah karena masyarakat melakukan kegiatan nguri-uri seni tradisi dan keberlangsungan terjaga dikarenakan adanya regenerasi pelaku seni tradisi," ucapnya. Ia mengingatkan Regenerasi sangat penting untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan keberadaan seni tradisi yang dalam perkembangannya akan mengikuti kondisi jaman. Dalam kesempatan yang sama Ketua RW 13 sekaligus ketua LPMK Kricak, Haryanto menyampaikan bahwa kegiatan Merti Kampung Budaya Bangunrejo tahun ini mengambil tema, "Melestarikan Budaya Dan Tradisi Membangun Hati Demi Ibu Pertiwi". Acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan, yang telah mendapatkan fasilitasi dari Dinas pariwisata Kota Yogyakarta, Kegiatan ini dimeriahkan dengan tari-tarian dari warga dari mulai usia PAUD, anak-anak, dewasa hingga ibu-ibu, salah satu tarian yang ditampilkan adalah gedruk. Untuk malam nanti akan dipentaskan kethoprak warga dengan lakon Banyu panguripan. Disisi lain, Wakil Walikota Heroe Poerwadi juga mengapresiasi kegiatan bank sampah yang telah dikelola dengan baik warga Bangunrejo. Menurutnya pengelolaan sampah di Bangunrejo pantas mendapat acungan jempol karena mampu melakukan pengolahan sampah secara mandiri. "Sudah saatnya di kampung-kampung muncul pengolahan sampah yang mana hal itu akan mengurangi ketergantungan atau beban terhadap TPS Piyungan," tandasnya. Kondisi dan greget masyarakat Kricak dalam mengelola sampah menjadikan kampung kricak sebagai pioner dalam pelestarian lingkungan. Dalam kesempatan tersebut Heroe Poerwadi juga meresmikan penggunaan mesin pengolah sampah dengan menyalakan api untuk dimasukkan dalam tungku mesin pengolah sampah. Dari mesin tersebut akan diperoleh abu yang dapat dipergunakan untuk membuat conblok atau batako, sedangkan dari asap akan disuling sehingga menjadi cairan. sehingga dari semua proses pengolahan sampah tersebut, semua teruai dan termanfaatkan. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Gelar Penanganan Stunting Pada Anak oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Pembukaan forum Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia Kota Yogyakarta 2019 digelar di Gaia Cosmo Hotel, Minggu (28/4). Kegiatan ini ditujukan untuk menyatukan presepsi antara Dokter di Kota Yogyakarta dengan Program Pemerintah Kota Yogyakarta. Meskipun teknologi informasi telekomunikasi berkembang begitu cepat hal ini tidak lepas dari perilaku masyarakat yang berubah, pasien yang semakin kritis terhadap layanan, serta sistem jaminan kesehatan juga berubah. Salah satu tugas utama saat ini adalah penanganan Stunting anak di Kota Yogyakarta. Sampai saat ini Angka stunting di Kota Yogyakarta setiap tahunnya mengalami trend penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pada 2018 jumlah anak yang mengalami stunting adalah 21 persen dari 3.585 angka kelahiran, angka tersebut turun jauh dibanding stunting yang terjadi pada 3 tahun yang lalu. Sejalan dengan kebijakan Pusat, Pemerintah Kota Yogyakarta telah membentuk ANC (Antenatal Care), dimana setiap ibu hamil memeriksakan kandungannya minimal 4 kali selana kehamilan, melakukan imunisasi, dan memperhatikan gizinya. Melalui ANC terpadu, lanjutnya, setiap ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh dan memenuhi standar yang ada sehingga kehamilannya diharapkan terpantau secara maksimal. Wakil walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, seiring dengan perkembangannya profesi dokter asing yang secara sistematis dalam aturan global akan ikut menjamah pasar jasa kesehatan di dalam negeri. Maka dari itu diadakannya kegiatan ini saling berdiskusi untuk menjadikan doktek di wilayah Kota Yogyakarta semakin berkembang dan professional. "kegiatan ini diharapkan mampu menyatukan presepsi tugas sebagai dokter dalam menanggapi masalah stansting pada anak. Kita harus melihat pola gaya hidup, dimana potensi kedepan muncul banyak. Stunting itu mungkin ada di daerah tertentu contohnya di pedesaan atau di perkotaan dengan gaya hidup orang yang tidak ingin menambah berat badannya yang akhirnya diet" ungkapnya. "Kita pelajari cermati dan petakan sbgimana pola makan masyarakt. Kami dan dokter mengintegrasikan langakh kita brsama terutama penanganan. Mari kita nengintegrasikan data agar dana bisa terlihat" Melihat fenomena tersebut maka peran Ikatan Dokter Indonesia sangatlah penting. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Yogyakarta diharapkan lebih maksimal dalam membina anggotanya sejalan dengan perubahan yang cepat atau disrupsi yang terjadi di segala bidang. Selain itu, Dinas Kependudukan Sipil Kota Yogyakarta berperan penting untuk menanggulangi stanting pada anak. Untuk memperlancar kegiatan pendataan para Dokter diberi saran untuk membuat program berdasarkan NIK. "Dengan NIK kita mampu mempercepat pendataan kependudukan, dan cepat menanggapi pelayanan sesuai data yg sudah masuk untuk menyatukan data kelurahan dan memperoleh data informasi sesuai kebutuhan. Terakses data dan kondisi kesehatan seperti apa. Semoga upaya ini mampu terealisasikan" ungkapnya. Melalui Muscab ini diharapkan dapat menselaraskan program IDI dengan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. "Diharapkan dengan adanya kegitan ini Dokter memberikan pelayanan maksimal dengan optimal dan cepat. Memberikan pola agar ini bisa sesuai management dalam pengelolaan kesehatan. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi profesi dokter dan masyarakat" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemilihan Duta Pelajar Anti Narkoba 2019
Grand Final Pemilihan Duta Pelajar Anti Penyalahgunaan Narkoba Kota Yogyakarta Tahun 2019 diadakan di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Senin (29/4). Acara ini diikuti lebih dari 300 siswa. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta. Sebelumnya pelajar sudah melalui tahap seleksi yang ketat. Sebanyak 33 Sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama mengikuti Pemilihan Duta Pelajar Anti Penyalahgunaan Narkoba ini. Dari 33 Sekolah telah terpilih enam sekolah yang berhak mengikuti Grand Final Pemilihan Duta Pelajar Anti Penyalahgunaan Narkoba Kota Yogyakarta Tahun 2019. Enam Sekolah ini meliputi SMP Negri 4, SMP Negri 7, SMP Negri 8, MTs Mualimin, SMP IT AbuBakar dan MTs Mualimat. Kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menanggulangi pelajar agar tidak terjerumus dalam Narkotika. Kepala Kesbang, Zenni Lingga mengatakan  sarana media bagi kita semua untuk mengajak generasi muda ikut mengkampanyekan bahayanya menggunakan narkotika. “Dilakukan sarana media bagi kita semua untuk mengajak generasi muda ikut mengkampanyekan bahayanya menggunakan narkotika. Melalui kegiatan ini pelajar memiliki gagasan ide-idenya mengurangi angka penggunaan narkoba di kota Yogyakarta” ungkapnya. Zenni Lingga menambahkan diharapkan generasi muda mampu mengkapananyekan gerakan anti narkotika untuk kebaikan bangsa dan negara. “Pemkot sangat peduli oleh bangsa kita, marilah bersama-sama untuk generasi para pelajar mengkampanyekan akan bahaya dari narkoba khusus di pelajar untuk menuangkan gagasan dan idenya dalam rangkaian kegiatan ini”ungkapnya. Hampir seluruh sekolah di Kota Yogyakarta telah dibentuk relawan anti narkoba. Target umur untuk mensosialisasikan anti narkota ini mulai dari umur 16 hingga 50 tahun. Dimana ini dinilai sebagai Angka coba pakai cukup tinggi di kalangan pelajar. Bahkan Tahun lalu BNN intens mensosialisasikan programnya  di tingkat Sekolah Dasar. Juara satu Duta Pelajar Anti Penyalahgunaan Narkoba Kota Yogyakarta Tahun 2019 diraih oleh SMP Negeri 8 Kota Yogyakarta, Juara dua diraih oleh MTs Mualimin Kota Yogyakarta, dan Juara tiga diraih oleh SMP Negeri 7 Kota Yogyakarta. AKBP Khamdani BNN Kota Yogyakarta menambahkan ini merupakan bagian dari sosialaisasi kepada kalangan pelajar akan bahaya penyalahginaan narkotika. “Untuk memberikan bagian dari sosialaisasi kepada kalangan pelajar akan bahaya penyalahginaan narkotika, kalangan pelajar dan mahasiswa cukup memprihatinkan. Peserta diharapkan menjadu kader yang memberikan sosialisasi kepd temn"nya secara efektif” ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sekolahan Diminta Ciptakan Suasana Friendly
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta seluruh sekolahan untuk bisa menciptakan suasana belajar yang friendly dan menyenangkan untuk menunjang mutu pendidikan karakter. Dengan begitu, Pihaknya yakin para siswa akan bisa lebih cepat menyerap palajaran dan mampu mengekspresikan diri dengan baik, hal itulah yang nantinya akan membawa pengaruh besar pada prestasi mereka. "Iklim yang menyenangkan inilah yang mereka butuhkan, tidak hanya di ruang kelas namun juga saat di luar kelas dan program ektra kulikuler yang menarik," ucap Heroe saat meresmikan air mancur di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta, Senin (30/4/2019). Menurutya pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk kepribadian para peserta didik agar menjadi lebih baik. Dengan pendidikan karakter, anak-anak kita akan dituntun untuk mengembangkan kepribadiannya supaya anak-anak kita menjadi lebih baik. "Khusus di negara kita, pendidikan karakter akan menuntun anak-anak kita untuk mempunyai lima karakter dasar yang mesti dipunyai seorang siswa atau peserta didik, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas," jelas Heroe. "Dengan mempunyai karakter-karakter tersebut, diharapkan anak-anak kita bertumbuh menjadi generasi emas yang tangguh, cerdas, dan berkarakter," imbuhnya. Lebih lanjut Heroe menerangkan, Pendidikan karakter begitu penting dan harus diterapkan di sekolah mulai dari jenjang dasar sampai ke perguruan tinggi, supaya anak-anak kita bisa menjadi generasi yang lebih baik dari kita. "Adapun metode atau cara agar kita dapat mengaplikasikan pendidikan karakter di sekolah kita adalah dengan menjadikan diri kita sebagai teladan baik bagi anak-anak kita, selain itu pendidikan karakter dapat di ajarkan melalui kegiatan ekstrakulikuler di Sekolah," tandasnya. Ia pun mengapresiasi kegiatan pentas gebyar ekstrakulikuler yang digelar SDN Pujokusuman 1 Yogyakarta, Heroe berharap kegiatan itu bisa mejadi wadah siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya sekaligus sebagai wahana pembelajaran pendiidkan karakter. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan prestasi siswa di SDN Pujokusuman 1 Yogyakarta. Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Santoso Asrori menambahkan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2019/2020 di jadwalkan mulai bulan Juni 2019. "Untuk itu kepada anak-anaku diharapkan sudah mempersiapkan persyaratan yang diperlukan," kata Budi. Budi juga meminta untuk mengetahui perkembangan informasi serta arsip PPDB tahun sebelumnya bisa di akses di halaman web yogya.siap-ppdb.com atau datang langsung ke Kantor Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lantik 18 Pejabat Fungsional Pemkot Yogya
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melantik dan mengambil sumpah 18 Pejabat Fungsional di ruang Yudistira Komplek Balaikota Yogyakarta, Senin (29/4/2019). Usai melantik Wawali mengatakan jika pelantikan tersebut merupakan momentum penting khususnya dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama dalam aspek kedisiplinan pegawai yang bermuara pada peningkatan etos kerja sebagai modal penciptaan pelayanan publik yang optimal Untuk proses pengisian jabatan, lanjutnya, sudah melalui prosedur dan sebagai langkah strategis Pemkot Yogya guna menjawab berbagai tuntutan dan tantangan dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Menurutnya hal ini menjadi langkah awal yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada para pejabat untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, pengalaman, wawasan dan kemampuan agar dapat mengaplikasikannya dalam setiap tugas dan tanggung jawab. "Pelantikan ini hendaklah dimaknai terutama dari sudut kepentingan organisasi, bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu" ujarnya. Pada kesempatan tersebut Ia meminta agar seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogya hendaknya terus menerus mengembangkan instrument baru, konsep, sistem dan cara berpikir dalam perumusan kebijakan agar tercapai fleksibilitas dan kecepatan pelayanan. "Inovasi program perlu dilakukan dengan harapan memberi manfaat pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat" tegasnya. Wawali berharap kepada pejabat fungsional yang dilantik mampu menjadi ASN yang mempunyai kompetensi, kinerja, produktivitas yang tinggi, berintegritas dan selalu berinovasi serta mengedepankan kualitas pelayanan publik. "Serta senantiasa menjaga dan mempertahankan integritas, loyalitas, disiplin dan komitmen terhadap tugas dan selalu bersifat sensitif dan responsif terhadap tantangan dan permasalahan baru yang timbul baik di dalam maupun di luar organisasi" ungkapnya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Rayakan Paskah Tahun 2019
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimd) Kota Yogyakarta gelar acara Peringatan Paskah Tahun 2019 di Grha Pandawa, Balikota Kota Yogyakarta, Selasa (30/2). Acara ini terselenggarakan rutin setiap tahunnya. Acara ini mengusung tema "Kebaikan Kristus memampukan Kita Berdiri Teguh dan Terus Melayani Semua". Kegiatan ini dikhususkan untuk para karyawan dan karyawati Kristiani dalam memberikan kekuatan moral dan tekad kuat untuk melaksanakan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensi dan prosedur yang berlaku. Sehingga tidak hanya dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat, namun juga dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Perayaan Paskah dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam sambutannya mengucapkan Selamat merayakan Hari Raya Paskah bagi umat Kristiani Pemerintah Kota Yogyakarta. "Semoga dengan merayakan Paskah kebangkitan Yesus Kristus pada tahun ini akan membawa motivasi baru dan kesegaran baru secara rohani bagi Bapak dan Ibu, sehingga selanjutnya dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, jiwa yang gembira, ucap syukur dan sukacita akan mewarnai dan memberi semangat dalam bekerja" ungkapnya. Paskah tahun 2019 ini, merupakan momentum yang tepat untuk merenungi kembali cinta kasih dan pengorbanan Yesus Kristus. Agar masyarakat penganut agama Kristiani semakin memperkuat semangat dan memotivasi diri, dalam memberikan pengorbanan tertinggi mencapai kebaikan dalam hidup melalui karya sesuai bidang masing-masing. Heroe Poerwadi menambahkan Peristiwa Paskah sebagai cermin kasih Tuhan Yang Maha Esa kepada umat-Nya hendaknya dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi. "Peristiwa Paskah sebagai cermin kasih Tuhan Yang Maha Esa kepada umat-Nya hendaknya dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi Bapak /dan Ibu sekalian, untuk memiliki sikap yang tulus dan ikhlas, mengacu kepada sikap yang diteladankan Yesus, dalam kepatuhan-nya terhadap kehendak Tuhan Yang Maha Esa" ungkapnya. Heroe Poerwadi memberikan pesan, dengan adanya kegiatan ini mampu bersinergi antara kegiatan agama dan sifat gotong royong yang juga terdapat pada program Pemerintah Kota Yogyakarta yakni Gandheng Gendhong yang di rangkul dalam berbagai aspek. "Pesan saya, kegiatan ini nantinya juga sejalan dengan semangat Segoroamarto (Semangat Gotong-Royong agawe Majuning Ngayogyokarto), serta semangat Gandeng-gendong, mari kita terus bahu-bahu bergotong-royong bersama seluruh elemen masyarakat Kota Yogyakarta bersatu padu tanpa membedakan latar belakang suku, ras, agama dan budaya" tambahnya. (Hes)