Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Mergangsan Juara Pertama Wayang Jogja Night Karnival
Kecamatan Mergangsan berhasil meraih juara terbaik pertama pada gelaran Wayang Jogja Night Carnival yang juga merupakan pergelaran puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-262 Kota Yogyakarta yang jatuh pada tanggal 7 Oktober lalu. Sedangkan untuk juara terbaik kedua dan ketiga jatuh pada Kecamatan Gondokusuman dan Kecamatan Wirobrajan. Sementara untuk juara Favorit jatuh pada Kecamatan Umbulharjo. Penyerahan hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan didampingi Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Pada kesempatan tersebut Walikota mengatakan jika dengan adanya 4 pemenang tersebut agar dapat memberikan motivasi pada Kecamatan lain untuk bisa lebih meningkatkan kreasinya pada gelaran Wayang Jogja Night Carnival tahun depan. Akan ada banyak kreasi yang bisa diangkat dari tema wayang ini. Saya pun yakin jika pada penyelenggaraan selanjutnya akan semakin baik. Tanggapan masyarakat selama tiga kali penyelenggaraan pun selalu baik, katanya saat acara Malam Pungkasan Festival Jogja Kota di Galeria Mall, Rabu (31/10) Bahkan Ia pun optimis jika Wayang Jogja Night Carnival mampu menembus agenda wisata nasional karena kegiatan karnaval tersebut memiliki keunikan dari tema yang diangkat, yaitu cerita di balik tokoh-tokoh pewayangan. Dalam kesempatan tersebut, Ia menyampaikan pihaknya berterimakasih terhadap kontribusi yang diberikan oleh berbagai pihak sehingga perayaan Festival Jogja Kota dapat berlangsung dengan lancar. Karena bagaimanapun juga perayaan ini tidak akan berlangsung baik tanpa bantuan dari para instansi pemerintahan, pihak swasta, maupun masyarakat umum secara keseluruhan, ucapnya. Ia juga menyatakan akan berusaha untuk mengevaluasi hal-hal yang dirasa masih kurang berkenan dalam perayaan HUT kali ini, agar dapat memberikan suguhan yang lebih menarik pada perayaan-perayaan mendatang. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengundian pemenang Jogja Great Sale 2018, dalam pengundian tersebut diundi Grand Prize satu unit mobil Daihatsu Sigra dan lima unit sepeda motor Honda Beat, pengundian tersebut dilakukan melalui layar screen disaksikan oleh pihak kepolisian, serta jajaran Pemkot Yogyakarta lainnya. Walikota menambahkan, program yang pertama kalinya diadakan ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah Kota Yogya. Sehingga kami harapkan bisa memberikan pengalaman menarik bagi wisatawan serta menunjang pariwisata Yogya demi memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat, imbuhnya. Seluruh peserta undian sebelumnya juga telah mengikuti rangkaian proses yakni dengan menukarkan struk belanja di seluruh merchant Jogja Great Sale 2018 dengan mendaftarkan nomor undian melalui pesan pendek ke customer service. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Ajak Ibu – Ibu Manfaatkan Smart Phone dengan Bijak
Dalam rangka memperingati hari ibu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerjasama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menggelar seminar Mencerdaskan Perempuan Melalui Teknologi Informasi di Kompleks Balaikota, Kamis (1/11/2018). "Seminar ini tentunya bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para ibu agar bisa memanfaatkan smart phone dengan cerdas," ucap Plt Kepala Dinas DPMP2A Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat. Selain memudahkan segala aktivitas, sambung Octo, mereka juga bisa memaksimalkan fungsinya untuk membuat hidup jauh lebih produktif. "Salah satunya yakni dengan memanfaatkan smart phone untuk sarana bisnis," imbuhnya. Octo mencontohkan, smart phone bisa digunakan untuk berdagang, yakni untuk media promosi produk yang mereka miliki. "Dengan begitu, pemanfaatan smart phone akan lebih maksimal dan lebih berguna bagi dirinya dan keluarga," ucapnya. Octo pun berharap perempuan bisa menjadi bagian penting yang mendukung pembangunan Kota Yogyakarta. Meski begitu, Octo mengingatkan agar para ibu memperhatikan sekaligus bisa menggunakan smart phone sesuai waktu yang dibutuhkan. "Kecanggihan smart phone sering membuat kita menjadi terlalu lekat dan fokus dengan ponsel sehingga melupakan orang-orang yang ada di sekitar kita," tandasnya. Pihaknya pun meminta agar para orang tua bisa menghindari terlalu asik dengan ponsel sehingga mengabaikan momen kebersamaan dengan orang-orang di sekitarnya terutama anak. Senada dangan hal tersebut, Kepala Bidang Kabid Teknologi Informatika Dinas Komunikasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Suciati mengaku telah menyiapkan aplikasi berbasis smart phone yang bisa digunakan untuk membantu para UMKM memasarkan produknya. Layanan tersebut yakni, Dodolan di aplikasi Jogja Smart Service (JSS) di telepon genggam. Aplikasi milik Pemerintah Kota Yogyakarta ini menawarkan berbagai solusi guna mengangkat perekonomian warga. Selain Dodolan, juga akan ada layanan Nglarisi dalam aplikasi yang sama. "Tambahan dua layanan itu akan diluncurkan tahun ini," jelas Suciati. Melalui layanan tersebut para ibu-ibu dapat menawarkan berbagai barang hasil produksi mereka. Pelaku UKM yang dibuktikan dengan nomor induk kependudukan (NIK) bisa mendaftar sebagai pedagang. "Layanan ini mirip dengan layanan jual beli online yang ada saat ini. Pembayaran pun bisa dilakukan secara tunai melalui cara bayar di tempat atau cash on delivery (COD) atau melalui transfer," jelas Suciati. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sekaten Yogyakarta 2018 Resmi Dibuka, Wawali : Sekaten Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun 2018 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, Jumat (2/11). Pembukaan ditandai dengan pemukulan kenong sebanyak tiga kali. PMPS tahun akan berlangsung sampai 18 November mendatang. Sebanyak 514 stan sudah terisi penuh. Sebagian besar diisi jualan pakaian, selebihnya kuliner, dan berbagai permainan. Pada PMPS kali ini zonasi stand dibagi menjadi dua, yakni zona perdagangan umum dan zona pemerintah. Sedangkan untuk Zona Pemerintah diisi oleh stand pameran dari Pemda DIY, Kementerian Agama DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Stand UMKM 14 Kecamatan se-Kota Yogyakarta, Dekranas Kota Yogyakarta, serta instansi pemerintah lainnya. Selain itu, guna lebih memeriahkan pelaksanaan Sekaten terdapat Panggung Pariwisata yang menampilkan potensi seni dan budaya dari seluruh elemen masyarakat Yogyakarta. Paku Alam X mengatakan perayaan Sekaten yang merupakan rangkaian dari peringatan Maulud Nabi bisa menjadi sarana interaksi warga bisa mengharmonisasikan antara budaya, religi, dan ekonomi. Bahkan Sekaten yang sudah menjadi event tahunan juga menjadi daya tarik wisatawan. Dia juga berharap PMPS dengan tema harmoni religi, budaya dan ekonomi dapat menjadi pembelajaran masyarakat. Termasuk menepis isu-isu terkait intoleransi agama yang bekalangan muncul di masyarakat. "Semangat harmoni, religi, budaya dan ekonomi harapannya pada peringatan tahun ini nilai-nilai itu dapat diangkat kembali, karena sekarang musim intoleransi," ujarnya Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan akan terus melakukan evaluasi agar PMPS semakin relevan dan tumbuh agar tidak kehilangan daya tariknya. Namun PMPS tetap tidak meninggalkan nilai ruh Sekaten yakni mengedepankan harmoni religi dan budaya. Ia menyampaikan bahwa Sekaten tahun ini menampilkan potensi yang ada di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan tetap berusaha menjaga relevansi dinamika masyarakat masa kini. Menurutnya perayaan Sekaten telah menyatu dengan budaya dan tradisi masyarakat Jogja. Dalam pelaksanaannya senantiasa mengupayakan sinergi unsur religi, budaya, hiburan, dan ekonomi. "Namun tetap mengedepankan misi utamanya syiar Islam dalam bentuk keramaian. PMPS akan menjadi ruang ekspresi seni bagi Jogja dan sekolah di panggung seni yang dapat disaksikan setiap hari" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta Luncurkan 14 Kampung KB
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana meluncurkan 14 Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kompleks Balaikota, Sabtu (3/10/2018). "Kami berharap kampung KB mampu mendorong program pengendalian pertumbuhan penduduk," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meresmikan Kampung KB di Balikota. Menurutnya yang harus diatasi adalah bagaimana menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk, mengatur jarak kelahiran, dan mengurangi bahkan meniadakan perkawinan dini. "Masih menjadi masalah yakni mengapa masih ada pertumbuhan penduduk yang belum sesuai rencana," ujarnya. Menurutnya, kenapa masih banyak terjadi perkawinan dini, masih banyak jarak kelahiran yang pendek. Hal tersebut merupakan pengaruh problem sosial di sekitarnya. Paling banyak menyangkut pemahaman tentang membangun keluarga sejahtera. "Perkawinan dini dipicu orang tua yang ingin anaknya segera berumah tangga. Seolah-olah kalau anak menikah problem kemiskinan berkurang, tenaga pekerjanya bertambah. Namun juga banyak perkawinan dini bukan disebabkan masalah ekonomi tapi karena tata pergaulan, ungkap Heroe. Di kampung KB, tambahnya, selain ukurannya dilihat dari jumlah peserta KB aktif, juga membuat keluarga mampu dan berdaya untuk melindungi anggota keluarga yang lain sehingga mencegah dari perbuatan yang ingin dihindarkan. Heroe menegaskan Kampung KB dalam membantu menaikan kesejahteraan tidak berjalan sendirian. Hal tersebut harus dilakukan lintas sektor. "Misalkan untuk urusan kependudukan dan KB dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Yogyakarta dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB," tandasnya. Lalu untuk pemberdayaan ekonomi bisa bersinergi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Disperindag, Dinas Koperasi UKM Nakertrans, Dinas Pariwisata, DPMP2A, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan 14 Kecamatan," urainya. Selanjutnya untuk infrastruktur kampung dilakukan oleh Dinas PUPKP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Dinas Kebakaran, dan BPBD. Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Jogja Eny Retnowati mengatakan jika sebelumnya Kampung KB berbasis RW, kini mulai dikembangkan dengan cakupan yang lebih luas, yakni berbasis kampung. "Dengan perluasan cakupan ini, kami berharap program kerja yang dilakukan dapat dirasakan lebih nyata oleh masyarakat," katanya. Jumlah Kampung KB yang ditetapkan masih sama, yaitu 14 kampung yang tersebar di 14 kecamatan. Pembentukan Kampung KB tersebut merupakan realisasi dari program yang dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tujuan untuk menyukseskan program Nawacita pemerintah, khususnya peningkatan kualitas hidup masyarakat. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
32 Kelompok Tani Adu Kreatif Tanam Sayuran
Sebanyak 32 Kelompok Tani Kota Yogyakarta beradu kreatifitas menanam sayuran dalam ajang lomba Taman Mini Sayur di Gedung Sasana Hinggil Kota Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018). Para peserta yang terdiri dari kelompok tani tersebut menampilkan sejumlah tanaman sayuran yang berhasil mereka budidayakan, seperti tanaman cabe, tomat, selada, kol, bayam merah dan sederet tanaman sayuran lain yang biasa dikonsumsi. "Ini bukan sekadar lomba, tapi ajang ini juga memberikan edukasi kepada warga bahwa kampung sayur ataupun menanam sayur di rumah bisa dikemas indah dan menyenangkan seperti ini," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Pihaknya mengajak kelompok tani sekaligus warga Yogyakarta untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayur. Hal tersebut selain untuk mendorong ketahanan pangan juga akan membuat lingkungan terlihat hijau dan menyegarkan. "Kami berharap nanti seluruh Kota ini menjadi kampung sayur, menanam bunga boleh tapi menanam sayur harus," imbuhya. Heroe optimis, kampung sayur di Yogyakarta bisa menjadi daya tarik lain untuk menarik wisatawan. "Sehingga tidak hanya Malioboro saja, tapi Yogyakarta juga akan terkenal dengan kampung sayurnya," tandasnya. Kedepan, pihaknya akan menggabungkan antara kampung sayur, kampung hijau dan kampung ketahanan pangan. Hal tersebut dilakukan agar Pemerintah bisa semakin fokus dalam mengembangkannya. Berkembangnya kampung kampung sayur di Kota Yogyakarta, lanjut Heroe, pada dasarnya untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-sehari. Di samping itu lingkungan kampung menjadi hijau, asri dan lestari. Dia menyebut bahwa saat ini terdapat 55 kampung sayur dan 175 kelompok pembudidaya sayur yang ada di Kota Yogyakarta. Sedangkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menilai antusiasme warga dalam mengelola kampung sayur atau pangan lestari perlu didukung secara terintegrasi. Dari sisi dukungan sarana seperti rak tanaman dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta. Sedangkan dari sisi kualitas udara maupun kampung proklim dari dari Dinas Lingkungan Hidup. "Kegiatan ini merupakan upaya kita termasuk petani sayur di kota dalam rangka menjadikan gerakan menanam sayur. Kali ini kita buat taman mini yang indah sehingga kampung sayur menarik dan cantik," jelasnya. Salah satu pembudidaya sayur dari Kampung Pilahan Yogyakarta, Dwi Darma mengaku tertarik dengan konsep kampung sayur di perkotaan. Saat ini pihaknya tengah gencar membudidayakan sejumlah tanaman sayuraran. Ia menilai bahwa lahan sebenarnya tidak menjadi alasan utama untuk tidak menanam sayuran. Karena diera sekarang sudah banyak cara maupun metode menanam sayur. "Saya sudah mempraktekkan menanam dengan media ban bekas, jadi ban mobil bekas tersebut daya gunakan sebagai pengganti pot tanaman," ucapnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DMI Diharapkan Bisa Membantu Mengatasi Keterbatasan Dana Pembangunan Masjid
Wakil Walikota Yogyakarta mendorong Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Yogyakarta untuk membantu masjid-masjid yang masih kekurangan dana untuk pembangunan maupun renovasi bangunan. "Masih ada beberapa Masjid yang tidak memiliki dana cukup, sehingga fasilitas di masjid tersebut kalah jauh dan bisa masuk kategori kurang," ucap Heroe Poerwadi saat pelantikan DMI Kota Yogyakarta periode 2018-2023 di Masjid Diponegoro Balaikota, Sabtu (3/10/2018). Pihaknya pun berharap DMI bisa mengatasi hal tersebut dengan memberikan bantuan kepada masjid-masjid yang masuk kategori priorotas untuk dibantu. "Saya melihat sendiri masih ada masjid yang selama tiga tahun kondisnya belum berubah, masih sangat minim fasilitasnya, ini karena masjid tersebut jauh dari perhatian sehingga proses pembangunan terhambat," ujarnya. Heroe pun berharap, dana infak bisa dimaksimalkan penggunaanya untuk mengatasi masalah tersebut. Yakni dengan mengintegrasikan dana infak seluruh masjid di Kota Yogyakarta. "Satu hari saja, hasil infak di seluruh masjid di Yogyakarta ini dikumpulkan untuk membantu masjid yang memang prioritas dibantu sudah sangat cukup. Caranya pun bisa bergiliran, " kata Heroe. Dengan cara itu, lanjut Heroe, justru bisa menjadi suatu gerakan untuk membantu masjid yang lain. Sehingga kedepan seluruh masjid yang ada di Kota Yogyakarta memiliki sarana dan prasarana yang baik. "Ini adalah salah satu usaha agar umat bisa merasakan kenyamanan dalam menjalankan ibadahanya," imbuh Heroe. Dalam kesempatan yang sama Ketua DMI Kota Yogyakarta Fathoni Shiraj mengaku akan berupaya untuk terus mengajak umat islam memanfaatkan masjid sebagaimana mestinya. Pihaknya juga akan berusaha untuk melayani jamaah dengan lebih baik lagi yakni dengan menyedikan sarana dan prasarana pendukung agar umat bisa nyaman dan senang ke masjid. "Kedepan kami juga berharap bisa membangun klinik kesehatan di masjid-masjid yang bisa dimanfaatkan jamaah," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KONI Yogyakarta Antisipasi Penyimpangan Dana Hibah
KONI Kota Yogyakarta menggelar workshop bidang hukum bertajuk -Antisipasi Terjadinya Penyimpangan Dana Hibah- di Kantor KONI Kota Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018). "Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya masalah pengelolaan dana hibah, sehingga akan lebih aman apabila sejak dini dilakukan langkah antisipasi dengan workshop ini," ucap Heroe Poerwadi saat membuka workshop tersebut. Heroe pun mengapresiasi langkah yang dilakukan KONI tersebut, menurutnya hal itu adalah sebuah bukti niat baik KONI yang begitu berhati-hati dalam menggunakan dana hibah sehingga tidak terpeleset dalam penggunaannya. "Hal pertama yang harus dilakukan adalah melihat apakah perbuatan kita melawan hukum ataukah tidak, namun apabila Peraturan Perundang-undangan tidak mengatur jelas maka wajib berhati-hati dalam menggunakan deskresi nanti bisa dianggap salah menggunakan kewenangan," tandasnya. Pihaknya pun mengingatkan agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan negara, seperti memperkaya diri sendiri maupun kelompok. "Kalau perlu KONI membentuk klinik hukum, hal tersebut relevan dilakukan sebagai media untuk konsultasi penggunaan anggaran agar nantinya tidak terpeleset," kata Heroe. Heroe pun berharap di ajang Porda DIY nanti, Yogyakarta tidak hanya sukses prestasi namun juga namun juga sukses administrasi. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KONI Kota Yogyakarta, Tri Djoko Susanto berharap diselenggarakan kegiatan tersebut turut menyukseskan Porda DIY mendatang. "Ini merupakan rangkaian panjang persiapan organisasinya meraih sukses di ajang Porda DIY, diharapkan penyelenggaraan tersebut tanpa ada permasalahan hukum di kemudian harinya," kata Tri Djoko. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Cegah Kekerasan Terhadap Anak Melalui Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMP2A) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Tematik bagi Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Ruang Bima Kompleks Balaikota, Senin (5/11/2018). "Keberadaan PATBM menjadi sangat penting sebagai ujung tombak pelindung anak-anak dan masyarakat, sekaligus menjadi mitra Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melaksanakan berbagai kebijakan pemerintah," ucapa Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat memberikan pengarahan kepada para aktivis PATBM. Heroe menegaskan perlindungan terhadap anak menjadi perhatian bersama, dari keluarga, masyarakat, Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk berbagai lembaga dan institusi perlindungan anak. "Keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak, sebagai sebuah komunitas sosial, keluarga, dan masyarakat berperan dan bertanggungjawab dalam mendidik dan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang unggul," jelas Heroe. Keluarga dan masyarakat, lanjut Heroe, memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan kepada anak, agar setiap anak dapat berkembang, belajar, bermain, bersosialisasi, bebas dari ancaman kekerasan verbal dan nonverbal, bully, penelantaran, pergaulan salah maupun kelalaian dalam pemenuhan hak dasar anak. "Kekerasan terhadap anak sejatinya seperti fenomena gunung es, yanga nampak hanya beberapa saja padahal sebagain besar justru tidak terlihat," imbuhnya Ia memperkirakan lebih banyak kasus yang tidak atau belum terungkap daripada yang dilaporkan kepada yang berwajib atau telah diselesaikan. Kekerasan terhadap anak, menurut Heroe, kini semakin lama semakin beragam bentuknya dan bertambah secara kuantitas, sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk dan semakin kompleksnya permasalahan sosial masyarakat terutama di perkotaan. "Kekerasan fisik, psikologis, seksual maupun penelantaran adalah beberapa conoth kasus yang memerlukan penanganan segera secara komprehensif, simultan, tepat sasaran dan memberikan perlindungan penuh," kata Heroe. Dalam kesempatan yang sama Plt Kepala Dinas DPMP2A Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat menerangkan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada calon aktivis PATBM kelurahan mengenai konsep PATBM dan bagaimana mengembangkannya. "Selain itu juga untuk mempertajam aspek tata kelola pergerakan PATBM dan memberikan bekal kepada para aktivis untuk melatih kemampuan dalam melakukan intervensi pencegahan dan penanganan kasus perlindungan anak," jelasnya. Pelatihan yang digelar selama dua hari 5 hingga 7 November 2018 tersebut melibatkan calon aktivis PATBM dari 19 kelurahan yang telah menjadi Kelurahan layak anak, masing-masing kelurahan 9 orang yang terdiri unsur satgas Sigrak, PKK, Babinsa, Babinkamtibnas, LPMK, IPSM, Karang taruna dan aparat kelurahan. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wujudkan Generasi Anak Pintar melalui Pendidikan Al-Qur’an
Badan Koordinasi TKA-TPA Kota Yogyakarta menyelenggarakan Musyawarah Daerah XI BADKO TKA-TPA Kota Yogyakarta di di Graha Pandawa Kota Yogyakarta (4/11). Acara ini disambut hangat oleh Wakil Walikota Yogyakarta Kota Yogyakarta. Kegiatan Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi Kota Yogyakarta dan masyarakatnya untuk saling mengembangkan dan memajukan Kota Yogyakarta berprestasi didalam Pendidikan. Badan Koordinasi Taman Kanak-Kanak Al-Qur"an Dan Taman Pendidikan Al-Qur"an Kota Yogyakarta merupakan wadah bersama pemerintah dan pihak-pihak yang memiliki perhatian kepada pendidikan anak dalam upaya memecahkan permasalahan-permasalahan pendidikan anak berbasis Al-Qur"an. Selain itu Badan Koordinasi TKA-TPA Kota Yogyakarta dalam hal ini, dituntut untuk mengembangkan diri dan mencari terobosan-terobosan terbaru dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kegiatan Musyawarah Daerah kali ini diharapkan dapat menjadi forum bersama untuk memantapkan kembali dalam mempersiapkan anak-anak menjadi generasi yang "KUAT" dengan memberikan pendidikan moralitas yang memadai secara formal maupun informal. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya melihat dan mendukung seiring pekembangan potensi anak yang ada di Kota Yogyakarta mampu menerapkan syariat Islam. "Seluruh potensi anak harus dikembangkan melalui keseimbangan olah hati, olah rasa, olah pikir yang seiring dengan syariat Islam" ungkapnya. Selain itu, Pendidikan moral berbasis Al-Qur"an yang ada di Yogya perlu dikuatkan, sebab memungkinkan tertanam dalam jiwa dan perilaku anak-anak untuk tumbuh kembangnya, yang diharapkan masa depan mereka mampu membentengi diri mereka dari budaya-budaya maupun pemahaman-pemahaman yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Heroe Poerwadi menambahkan, perlunya upaya masyarakat agar mampu membantu pemerintah dalam hal mengupayakan dan memajukan lembaga keagamaan. "Untuk itu, diperlukan upaya oleh semua komponen masyarakat dan sinergitas dengan berbagai lembaga keagamaan dan pemerintah untuk mewujudkan harapan tersebut" ujarnya. Di sisi lain, pergantian kepengurusan akan segera dilaksanakan dengan laporan pertanggungjawaban oleh pengurus lama dan mereka memiliki evaluasi dan acuan untuk bekerja sebagaai kepengurusan berikutnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
90 Pleton Memperebutkan Piala Bergilir Walikota Yogyakarta
Purna Paskibraka Indonesia Kota Yogyakarta menyelenggarakan Lomba Baris-berbaris Se-Daerah Istimewa Yogyakarta di Lapangan Mandala Krida, pada Minggu (4/11). Sekitar 90 yang ikuti dalam Lomba Baris-Berbaris Merah Putih (LBB-MPP). Kegiatan ini sekaligus merupakan Peringatan Hari Ulang Tahun Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Yogyakarta yang ke-25. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, ucapan selamat atas ulang tahun PPI yang ke-25. "Untuk itu, saya mengucapkan selamat berulang tahun, Dirgahayu PPI Kota Yogyakarta; semoga PPI Kota Yogyakarta dapat terus solid dan berkembang, terutama sebagai salah satu wadah utama persatuan dan kesatuan pemuda-pemudi Indonesia yang kokoh, berjiwa Pancasila dan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia"ujarnya. Lomba ini nantinya akan memperebutkan Piala Bergilir Walikota Yogyakarta dimana Juara satu mendapatkan uang pembinaan sebesar 5 Juta rupiah, Juara dua mendapatkan uang pembinaan sebesar 4 Juta rupiah dan Juara tiga mendapatkan uang pembinaan sebesar 2,5 Juta rupiah. Heroe Poerwadi menambahkan dalam sambutan kali ini, nantinya tidak hanya menjadi puncak prestasi, tetapi juga hendaknya nilai-nilai yang tertanam dan terkandung di dalamnya pada saat berlatih, "Saya juga berharap, Lomba Baris-Berbaris kali ini nantinya tidak hanya menjadi puncak prestasi, tetapi juga hendaknya nilai-nilai yang tertanam dan terkandung di dalamnya pada saat berlatih, seperti kedisiplinan, kepatuhan, kekompakan, dapat dimaknai sebagai ilmu yang bermanfaat untuk dalam mengarungi hidup" ujarnya. Diharapkan nantinya nilai-nilai yang terkandung dalam lomba baris-berbaris ini dapat diterapkan oleh para peserta dalam kesehariannya sehingga akan terbentuk sebuah karakter generasi muda Indonesia yang kuat, disiplin, tegas dan teguh. Heroe Poerwadi memberikan semangat agar para siswa menjunjung prestasi setinggi-tingginya. "Untuk itu, saya berpesan, kobarkan semangat kalian membangun negeri dengan cara mengukir prestasi setinggi mungkin serta kembangkan segenap daya upaya yang kalian miliki di jalan yang positif" katanya. Heroe Poerwadi menambahkan dalam sambutannya untuk terus kibarkan semangat dan selalu memberikan hasil yang terbaik. "Junjung tinggi semangat persaudaraan, manfaatkan kegiatan ini untuk menjalin persahabatan antar pelajar Se-Kota Daerah Istimewa Yogyakarta, kobarkan semangat berkompetisi secara sportif, serta semangat keuletan pantang menyerah untuk memberikan hasil yang terbaik" ujarnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Festival Ikan Guppy Terbesar di Dunia Ada Di Jogja
Mengulangi sukses penyelenggaraan kontes ikan guppy terbesar di Indonesia pada Mei lalu. Kali ini Guppy International Festival 2018 kembali hadir di Plaza Pasar Ngasem Kota Yogya. Festival ini akan di gelar selama dua hari, yakni pada tanggal 3-4 November 2018. Chief of Guppy International Festival 2018, Singgih Setiarso mengatakan Indonesia Guppy Popularize Association (IGPA) Jogjakarta, yang didukung oleh seluruh komunitas ikan guppy di Indonesia memperkenalkan format baru dalam menggelar kontes ikan Guppy. Singgih menjelaskan jika Kota Yogya adalah salah satu komunitas pecinta ikan guppy terbesar di Indonesia bertekad untuk melebarkan jangkauan dan menyampaikan kepada dunia internasional tentang kualitas ikan guppy yang mampu diproduksi komunitas nasional. Kota Yogya menjadi penyelenggara festival ikan guppy terbesar di dunia, tambanya, Ikan guppy adalah salah satu spesies ikan hias air tawar. Ikan ini mudah menyesuaikan diri dan mudah beranak-pinak. "Ciri dari ikan ini ukurannya kecil tapi banyak warna. Ekornya sangat lebar dan warna-warni. Jenis ikan guppy antara lain platinum red tail, Japan blue red mozaik, plat red tail, blonde yellow, flower dan dragon" ujarnya di lokasi. Ukurannya hanya 3 sentimeter dan paling besar hanya mencapai 10 sentimeter. Namun harganya lumayan tinggi. Ikan ini dijual berpasangan. Sepasang mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Paling tinggi bisa mencapai Rp 2,5 juta. Tergantung besar dan keindahan warnanya. "Kami juga mengenalkan ikan guppy kepada anak-anak," ujarnya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut membuka festival tersebut menyatakan, meskipun di Kota Yogya ini tidak ada tempat khusus untuk budidaya ikan guppy, festival ini bisa menginspirasi masyarakat. "Ikan ini juga mempunyai nilai ekonomi yang bisa menjadi sumber pendapatan selain hobi. Festival ini bisa mengenalkan pariwisata Indonesia di kancah internasional," katanya. Ia menilai IGPA Yogyakarta merupakan bagian dari masyarakat yang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dalam mengenalkan Indonesia dan potensi pariwisata yang dimiliki dengan kemampuan mandiri dari seluruh anggota komunitas. Wawali berharap melalui Guppy International Festival 2018 tersebut mampu menstimulasi kepada para komunitas dan pecinta akan kualitas ikan guppy dari Indonesia, sehingga nama Indonesia semakin harum di dunia internasional dalam kancah ikan per-guppy-an (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perbaiki Kinerja Birokrasi dengan Pembangunan Karakter ASN
Birokrasi pemerintah tidak hanya dituntut untuk cerdas dan pandai dari segi pengetahuan saja namun juga harus memiliki karakter melayani demi kemajuan teknologi, bangsa dan negara. karakter birokrasi yang melayani ini penting untuk menunjukkan kehadiran para Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah masyarakat. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pendidikan karakter semakin penting di era Revolusi Industri 4.0. Keterampilan tersebut meliputi berpikir kritis, bertindak kreatif, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mampu melakukan kolaborasi secara produktif. Menurutnya pendidikan karakter perlu dikemas dan dipraktekkan untuk membekali para ASN dalam memberikan pelayanan yang selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 di abad 21. "Dalam menghadapi kehidupan yang campur baur dan berubah dengan cepat, semua masyarakat terutama ASN harus memiliki kesiapan psikologis dan kesiapan teknis secara memadai" ujarnya saat membuka acara Diseminasi dengan tajuk Strategi Kebijakan Dalam Merespon Industri tahap ke 4 di hotel Royal Darmo, Senin (5/11). Seorang ASN, lanjutnya, yang memiliki karakter kuat, konsisten, sekaligus fleksibel akan jauh lebih sukses dibandingkan dengan mereka yang berpikiran sempit dengan karakter yang kaku, ekstrem, dan buta huruf teknologi digital. Wawali menjelaskan jika di era revolusi industry 4.0 tuntutan kehidupan sangat didasaran pada konektivitas antarmesin, antarorang, antarprogram, antardata kecil dan data raksasa dalam suatu jaringanyang harmonis dan sinergis aam modalitas digital. "Di sini peran ASN merupakan subjek yang mengatur dan menentukan konektivitas itu. ASN yang memiliki karakter kuat akan sukses membangun konektivitas dalam jejaring berbasis internet" katanya Iapun mengajak kepada para peserta untuk memulai ikut mengedukasi diri sendiri, maupun kelompok-kelompok dalam masyarakat/organisasi dengan memberikan keteladanan yang bermoral dan berkarakter. "Langkah paling sederhana adalah melakukan harmonisasi empat domain besar karakter yaitu olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga. Sehingga dengan menjaga keseimbangan empat domain ini para aparatur dapat memiliki pemahaman, penghayatan, dan tingkah laku positif" ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peningkatan Ekonomi Melalui Program Gandeng Gendong
Kelompok usaha masyarakat Kota Yogyakarta berkumpul di Dinas Perizinan Lantai 3 Balaikota Yogyakarta dalam mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan yang di adakan oleh Dinas Pemerintah Kota Yogyakarta, Selasa (06/11/18). Penyuluhan yang dihadiri oleh Bapak Wakil Walikota Heroe Purwadi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki komitmen meningkatkan ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, melalui pemberdayaan usaha yang dimiliki oleh kelompok masyarakat. "Dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Yogyakarta, kami memiliki Program Gandeng Gendong yaitu kelompok masyarakat yang memiliki usaha seperti makanan maupun snack, Pemerintah akan membeli produk tersebut untuk kegiatan-kegiatan yang ada OPD di Yogyakarta". Ungkarnya. Menurutnya, anggaran untuk makan atau snack di OPD seluruh Kota Yogyakarta mencapai 38 Miliar. Sehingga, anggaran yang besar ini dapat di manfaat untuk memberdayakan usaha-usaha yang dimiliki oleh kelompok masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta. Setiap kelompok usaha, dapat menggunakan aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Proses pemesanan, daftar menu makanan hingga harga sudah ada dalam aplikasi tersebut. Sehingga mampu memudahkan pemesanan konsumen. "Setiap kelompok usaha harus mendaftarkan kelompoknya ke bagian Pengendalian dan Pembangunan Kota Yogyakarta. Sehingga nantinya, tidak hanya OPD Kota Yogyakarta saja yang akan membeli, tetapi pihak lain dapat melihat dan membeli nya melalui aplikasi ini". Tambah Heroe. Setiap kelompok usaha perlu memenuhi persyaratan yang ada sebelum mendaftarkan usahanya seperti, Nama Kelompok atau perorangan, Jenis Usaha, NPWP, memiliki Rekening Bank Jogja, dan persyaratan lainnya. Dengan adanya Gandeng Gendong, Pemerintah berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kurang mampu melalui pemberdayaan kelompok usaha. "Setiap kelompok usaha diusahakan terdapat masyarakat KMS untuk ikut serta dalam kelompok usaha tersebut" ujar heroe. Di akhir penyampaiannya, bapak Wakil Walikota berpesan kepada para kelompok usaha untuk menjaga kualitas usaha. Seperti usaha makanan yang memperhatikan pemilihan kualitas bahan baku hingga kemasan produk. "Usaha-usaha yang bapak-ibu miliki, harus memperhatikan kualitas produknya, seperti hal terkecil ukuran dari snack biasanya besar-besar, padahal ukuran dari snack itu jangan teralu besar sehingga mudah untuk dimakan." ujarnya. (Hes/Fai)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Ajak Warga Kota Jogja Jaga Lingkungan
Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat dan seluruh pelaku dunia usaha untuk terus menjaga lingkungan agar sehat, tetap bersih, serta memiliki udara yang sejuk. Salah satu aksi nyata tersebut adalah dengan gerakan tidak membuang sampah sembarangan. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mejelaskan semua elemen di Kota Yogyakarta ini memiliki kewajiban dan peran dalam menjaga lingkungan agar selaras dengan visi Kota Yogyakarta yakni menjadi kota yang layak huni dan bersasarkan pada nilai keistimewaan. Namun dalam menjaga lingkungan, lanjutnya, harus mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat baik lembaga pemerintah, swasta maupun lembaga pendidikan. Di masa mendatang peran lembaga pendidikan harus lebih ditingkatkan, hal ini mengingat adanya potensi dan peran cukup besar bagi siswa sekolah sebagai generasi muda terhadap kondisi "Salah satu yang paling utama adalah himbauan kepada masyarakat bagaimana lingkungan ini adalah bagian dari pada kehidupan kita yang harus tetap di jaga. Lewat kesadaran untuk tidak membuang sampah disembarang tempat, kita juga bisa memulai dari diri sendiri dan meberikan contoh yang baik kepada anak anak generasi penerus kita," ungkapnya usai membuka kegiatan Penggalangan Organisasi Masyarakat dan Dunia Usaha untuk mendukung Kesehatan, di RS Pratama, Selasa (6/11). Menurutnya ketika lingkungan sehat dan sejuk maka akan membuat nyaman dalam bekerja dan mampu memunculkan inspirasi. "Kota Yogya ini yang diandalkan industri jasa, jadi lingkungan yang sehat sangat menentukan di sini, katanya Ia mengungkapkan jika Pemkot Yogya tak henti " hentinya untuk memberikan sosialisasi aksi kebersihan lingkungan dan selalu mengingatkan serta mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ia pun menghimbau agar masyarakat lebih disiplin terhadap kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu dalam menjaga lingkungan, Wawali juga meminta para pelaku dunia usaha untuk menyediakan ruang khusus merokok di gedung perkantoran, mall, ataupun hotel. Ia mengatakan bahwa terkait Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), pihaknya tengah merancang strategi untuk menghapus iklan rokok. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia Kisworini menuturkan bahwa dibutuhkan kolaborasi untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, khususnya mewujudkan KTR di kota wisata ini. Contohnya di kawasan Malioboro, kini Malioboro sudah berbenah diri. Tapi masih ada warga yang nongkrong sambil merokok dan putungnya dibuang di pot. Banyak putung di sana sehingga dibutuhkan kepedulian sekitar, bebernya. Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan UPT Malioboro untuk menyediakan shelter khusus sebagai ruangan tempat merokok. Itu bisa diberlakukan selang seling di sisi barat dan timur. Jadi perokok tidak merokok di kursi-kursi yang disediakan di area pedestrian. Nantinya Kalau Perda KTR diberlakukan kan ada sanksinya. Saat ini sedang masa sosialisasi 1 tahun, tandasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Mitigasi Gempa BPBD Gelar Simulasi
Dalam rangka Pekan Pengurangan Resiko Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menggelar simulasi gempa sebagai kesiapan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi Gempa di Gedug Pandawa (07/11). Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Budi Purwono mengatakan, simulasi ini memberikan pemahaman kepada ASN, bahwa gempa dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. "Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Begitu juga dengan gempa, kita tidak dapat memprediksinya kapan dan dimana akan terjadi. Tetapi melalui simulasi ini, kita berharap orang akan memiliki kesiapan, apa saja yang akan dilakukan saat gempa tersebut terjadi" ujarnya. Budi Purwono juga mengatakan, melihat dari beberapa gempa yang sudah terjadi, orang akan merasa panik dan memilih untuk berlari keluar gedung. Seharusnya, yang dilakukan pertama adalah mencari tempat perlindungan disekitar ruangan sampai gempa itu usai. "Kebanyakan orang, saat gempa terjadi orang akan merasa panic, sehingga mereka berlari mencari jalan keluar. Seharusnya, yang dilakukan pertama adalah mencari tempat perlindungan di tiang yang kokoh maupun benda yang kokoh, seperti meja, lemari dan benda lainnya yang dapat menahan benturan". Ujarnya. Simulasi gempa ini dimulai dengan getaran gempa melalui suara yang diperdengarkan di dalam gedung. Kemudian rombongan ASN mencari tempat di sekitar gedung untuk tempat perlindungan sementara. tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk lari. Setelah gempa usai, ASN berjalan keluar untuk berkumpul di tempat terbuka. Setalah itu, Tim dari BPBD memeriksa gedung dan Tim kesehatan bersiap di lokasi kejadian dengan mobil ambulance. Dalam evaluasinya, Budi Purwono menyampaikan masih terdapat ASN yang memilih untuk berlari dibandingkan mencari tempat berlindung di sekitar ruangan. "Melihat dari proses simulasi gempa tadi, sudah banyak orang yang sadar untuk memilih tempat perlindungan seperti mencari tiang yang kokoh untuk berlindung. Tetapi tidak sedikit juga yang langsung berlari keluar ruangan. Padahal itu yang membahayakan, karena saat gempa posisi tubuh tidak dapat berdiri stabil, sehingga saat orang berlari, kemungkinan dari mereka akan terjatuh" ungkapnya. Di akhir simulasi, ia menghimbau kepada ASN untuk bersiap setiap saat, karena gempa terjadi secara tiba-tiba dan kita tidak dapat memprediksinya. Lebih lanjut, ia mengatakan di beberapa gedung di Pemerintah Kota Yogyakarta masih kurangnya rambu-rambu evakuasi, seperti keterangan jalur evakuasi hingga tempat untuk titik berkumpul. (Hes/Fai)