Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tukar Pikiran Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), Kab. Aceh Tengah dan Pemkot Yogya
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja (kunker) dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (30/04/2019) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta. Kunjungan ini dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk bertukar pikiran mengenai pelaksanaan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kota Yogyakarta dan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jajaran rombongan yang beranggotakan seluruh Camat di Kabupaten Aceh Tengah ini dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyambut baik kunjungan ini. Menurutnya, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Aceh mempunyai banyak kemiripan karena sama-sama berada dalam Daerah Istimewa dan mempunyai banyak pendatang. “Kita sama-sama berasal dari daerah Istimewa dan mempunyai sejarah yang panjang dalam merebut kemerdekaan.”, kata Heroe. Heroe dalam kesempatan yang sama mengatakan, Kota Yogyakarta sudah sejak lama melaksanakan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). Hanya saja,  proses pelayanannya selalu mengalami perbaikan agar mampu melayani masyarakat dengan lebih baik lagi. “Saat ini pelayanan kelurahan kecamatan di Kota Yogyakarta bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Di JSS ini terdapat menu Kelurahan Kecamatan yang dapat dimanfaatkan warga untuk mengurus perizinan maupun kependudukan.”, kata Heroe. Dari adanya pelayanan kelurahan dan kecamatan secara online, lanjutnya, diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses administrasi di Kelurahan dan Kecamatan. Sehingga, masyarakat hanya perlu datang ke Kantor Kelurahan atau Kecamatan untuk mengambil berkas fisiknya saja. “Warga yang ingin membuat Akte kelahiran ataupun Kartu Identitas Anak (KIA) dapat mendaftar melalui JSS. Begitu juga dalam mengurus Akte Kematian. Untuk kematian, kami juga mempunyai dana santunan bagi warga kurang mampu.”, tutur Heroe. Selain itu, Heroe menambahkan bahwa Jogja Smart Service (JSS) tidak hanya digunakan untuk mengurus kepentingan yang berkaitan dengan administrasi saja, melainkan juga mempunyai layanan kepegawaian untuk PNS,e-commerce, informasi dan pengaduan, serta kedaruratan seperti layanan Ambulan, Mobil Jenazah, dan Kebakaran. Heroe menambahkan, layanan e-commerce yang terdapat dalam aplikasi JSS merupakan salah satu kebijakan Pemkot Yogyakarta guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui menu Dodolan yang terdapat dalam aplikasi Jogja Smart Service (JSS), seluruh warga Kota Yogyakarta dapat memasarkan dagangannya dan dapat dibeli oleh seluruh pengguna aplikasi, baik yang merupakan warga Kota Yogyakarta maupun bukan. “Dodolan ini merupakan wadah yang kami sediakan untuk UMKM di Kota Yogyakarta untuk berjualan. Dari Dodolan ini, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan mereka.”, kata Heroe. Selain itu, tambahnya,Pemerintah Kota juga mempunyai program Gandeng Gedong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui menu Nglarisi, seluruh anggota yang tergabung dalam Gandeng Gendong dapat memasarkan produknya disana. “Kami ingin anggaran yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kami mewajibkan seluruh OPD untuk memesan jamuan snack dan makan dari anggota Gandeng Gendong lewat menu Nglarisi di JSS”, kata Heroe. (AL)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Kelurahan Tahunan Sambut Bulan Ramadhan Dengan Menggelar Ruwahan Gunungan Apem
Sekitar 1500 apem siap diarak. Dengan menggunakan kostum jawa dan khas pakaian kebaya, warga kampung tahunan, Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta mengadakan syukuran jelang Bulan Ramadhan dengan mengarak apem mengelilingi kampung mereka. Tradisi Ruwahan apem ini merupakan tradisi untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan 6 Mei 2019 nanti. Kegiatan ini sendiri diharapkan bagi umat agama islam bisa menjalankan puasa tahun ini dengan lancar tidak ada halangan apapun. Lurah Tahunan, Suguiarti, menjelaskan jika kegiatan ini sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Selain untuk nguri-nguri kebudayaan dan menyambut datangnya bulan Ramadan, kegiatan ini juga digunakan sebagai sarana mengakrabkan para warga. Bukan hanya itu, kegiatan yang dilakukan bersama-sama juga sebagai sarana menarik wisatawan, yang mana Warga Tahunan sendiri merupakan kelurahan yang berada di pusat kota Yogyakarta. Kita ingin mengenalkan budaya nenek moyang ke anak-anak. Kelurahan kita sendiri memiliki potensi yang sangat besar, dimana kita berada tepat di jantung kota. Untuk itu dengan kegiatan ini kita harapkan bisa menarik para wisatawan, terangnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Merayakan Ruwahan Apem di Ndalem Benawan bersama Wakil Walikota
Tradisi Ruwahan Apem menyambut datangnya bulan suci Ramadhan merupakan kegiatan rutin yang di jalankan oleh sebagaian warga Kota Yogyakarta terutama warga Kadipaten yang di gelar di Ndalem Benawan, Jalan Rotowijayan kelurahan Kadipaten Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta. Ndalem Benawan dulunya menjadi tempat tinggal GBPH Benowo, putra ke-36 Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dari garwa BRAy. Retnohadiningrum. Ndalem ini terletak di jalan Rotowijayan tepatnya di sebelah barat ndalem Joyokusuman, sebelah utara jalan. Sampai sekarang ndalem ini masih menjadi rumah tinggal ahli waris atau keturunan GBPH Benowo, dan di sekitarnya masih ada rumah-rumah abdi ndalem yang magersari. Kegiatan ini khusus dari warga untuk warga ruwahan ape ini melibatkan seluruh elemen masyarakat terutama agar terjalin silaturahmi antar warga kelurahan Kadipaten. Digelar Ruwahan Apem ini guna untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar semua masyarakat mendoakan dan bersiap menyambut bulan suci Ramadhan. Selain itu kegiatan ini sekaligus memberikan hadiah bagi warga yang mengikuti lomba karawitan di wilayah kelurahan kadipaten. Wakil Walikota Heroe Poerwadi turut bergembira dan menikmati kebersamaan dengan warga Kadipaten yang dengan inisiatif dan semangatnya untuk selalu konsisten mengadakan acara Ruwahan ini. "saya ucapkan selamat berbagi kegembiraan dan bersuka-cita menikmati indahnya kebersamaan. Dan sekali lagi terima kasih atas inisiatif dan semangat yang sangat tinggi dari seluruh warga Kadipaten untuk selalu melestarikan budaya di Kota Yogyakarta" ucapnya. Heroe Poerwadi juga mengatakan pihaknya ingin sekali di masa yang akan datang semakin menarik dan berkualitas sehingga mampu mendatangkan manfaat yang optimal baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi. "Semoga penyelenggaraan kegiatan yang tentunya dilandasi pula dengan semangat segoro amarto, di mana seluruh elemen bergerak dan berkontribusi bagi kemajuan kota Yogyakarta kita yang tercinta ini, di masa yang akan datang semakin menarik dan berkualitas sehingga mampu mendatangkan manfaat yang optimal baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi" ucapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya, Rayakan Hari Buruh Tanpa Demo
Dalam rangka peringatan Hari Buruh Sedunia atau Mayday yang jatuh setiap 1 Mei, ribuan pekerja di Kota Yogya mengikuti jalan sehat yang di gelar oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogya, selain senam massal, dalam acara ini juga digelar lomba gerak jalan dan yel-yel dari perusahaan yang ada di Kota Yogya. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Kristina Lusi Irawati mengatakan, acara kali ini digelar dengan tujuan mengeksplorasi kemampuan dan potensi para pekerja. Tujuan May Day ini untuk menjalin kemitraan yang positif antara pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh, acara ini juga diisi oleh kegiatan menggambar dan mewarnai untuk anak-anak. katanya di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (1/5/2019). Ia menjelaskan peringan hari buruh tahun ini lebih berdayaguna, produktif, dan memberi manfaat tidak hanya pada buruh dan pengusaha saja tapi juga membawa manfaat bagi keluarga pekerja, buruh, dan masyarakat. "Sesuai dengan temanya yakni "May Day Is Family Day, keluarga buruh dan masyarakat juga dilibatkan. Diharapkan, semua lapisan masyarakat dapat menikmati setiap rangkaian kegiatan yang digelar" ungkapnya. Tak sampai disitu, UMKM` yang berasal dari Kota Yogyakarta dari 14 kecamatan juga diajak bergabung. Tentunya untuk memberdayakan UMKM itu sendiri dengan dapat memasarkan produknya dalam kegiatan ini. Lebih lanjut Ia menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut digelar juga sebagai upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat. Yang mana, banyak masyarakat berpikir hari buruh itu identik dengan orasi dan kegiatan unjuk rasa. Jadi memberikan tontonan dan hiburan yang bermanfaat bagi pekerja, buruh dan masyarakat. Kita ingin menghapus (pola pikir) hari buruh itu tidak harus dengan orasi, jelasnya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan peringatan Hari Buruh Nasional atau May Day merupakan perayaan keberhasilan wujud ekspresi kegembiraan akan andil para pekerja dan buruh atas kemajuan ekonomi dan sosial di seluruh dunia. Melalui kegiatan May Day is Family day ini Ia berharap para pekerja buruh di Kota Yogya dapat mengapresiasikan perayaan Hari Buruh dengan hal-hal yang positif. "Selain itu agar bersama segenap warga Kota Yogya dapat bergembira bersama, menjadikan jiwa dan raga lebih sehat, lebih bugar di samping melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi sesama" ujarnya. Pada kesempatan tersebut Ia mengingatkan agar setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kesejahteraan buruh dengan memberikan hak-hak pekerja. Sudah ada aturan mengenai penghitungan upah. Tentunya, perusahaan dapat memenuhi aturan tersebut, katanya. Komunikasi yang baik antara perusahaan dan pekerja, lanjut dia, juga sangat diperlukan apabila perusahaan berusaha melakukan peningkatan peralatan dengan cara investasi agar sesuai dengan perkembangan teknologi. Pekerja di perusahaan juga perlu tahu apabila perusahaan berniat mengembangkan usahanya karena investasi juga penting apalagi saat ini industri berkembang sangat pesat, katanya. Dengan komunikasi yang baik, lanjut dia, para pekerja akan memahami tujuan perusahaan termasuk jika perusahaan tersebut mengalami permasalahan yang berimbas pada pekerja.(Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Genjot Perbaikan Kualitas Produk UMKM
Pemerintah Kota Yogyakarta bertekad untuk terus menggenjot kualitas produk UMKM Yogyakarta. Hal itu perlu dilakukan agar produk yang dihasilkan UMKM mampu bersaing dengan produk lainnya di pasar nasional maupun internasional. "Kuncinya memang memalui program gandeng-gendong, semua akan terus kita kembangkan, baik untuk meningkatkan kualitas produk maupun pemasarannya," ucapa Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka Kurasi Oleh CSR di Hotel Noe Awana, Selasa (30/4/2019). Heroe pun kembali menegaskan bahwa Gandeng Gendong adalah program pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya memberdayakan dan memfasilitasi usaha mikro yang dirintis warga Kota Yogyakarta. "Pemberdayaan dilakukan melalui kerjasama dengan Pengusaha dan Perguruan Tinggi, Kerjasama dengan pengusaha diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas produk berupas tandar mutu makanan olahan yang bercita rasa tinggi," kata Heroe. Sekaligus mampu bersaing apabila di pasarkan di hotel atau toko jejaring, sedangkan dengan perguruan tinggi melalui riset dan telaah strategis bagaimana model pengembangan Usaha mikro di Kota Yogyakarta. Harapannya melalui aliansi strategis dalam program gandeng gendong di kampung-kampung akan tumbuh usaha mikro yang mampu meningkatkan pendapatan warga dan menaikkan kesejahteraan. "Pada tahap awal program gandenggendong dilaksanakan, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan program nglarisi produk makanan olahan warga dengan mengesampingkan cita rasa," imbuhnya. Seiring dengan tahapan selanjutnya, mash kata Heroe Pemerintah Kota Yogyakarta melalui OPD dan bekerjasama dengan pengusaha dan perguruan tinggi melakukan upaya peningkatan standard mutu, cita rasa dan kemasa nmakanan olahan, sebagai mana kegiatan siang ini.melalui forum CSR atau yang lebih dikenal dengan Forum Tanggung jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) Kota Yogyakarta, dilaksanakan seminar dan kurasi produk makanan olahan. Dalam kesempatan tersebut menurut ketua Forum Tanggung jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) Kota Yogyakarta, R Wahyu Wijonarko yang juga kepala BPD Cabang Senopati menyampaikan, bahwa Forum telah siap dan telah mendampingi pelaku UMKM yang terdaftar dalam konten NGLARISI, di aplikasi JSS. "Berdasarkan hasil kurasi yang telah dilakukan beberapa kali masih terjad ikesenjangan produk, dalam hal kualitas atau standard mutu, cita rasa dan kemasan, melihat kondisi tersebut Forum berkomitmen untuk melakukan pembinaan lebih lanjut dan kurasi produk olahan pangan sebagaimana siang hari ini," paparnya. Hasil kurasi produk siang hari ini, sambungnya, akan membuka kesempatan pada pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produknya melalui gerai-gerai Indomaret yang ada di local bahkan nasional. Untuk itulah peserta diharapkan mampu menunjukan kreatiftas dan kualitas produknya sehingga produknya dinyatakan lolos dan bisa dipasarkan di gerai-gerai indomaret.(Oni).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Asri dan Instagramable, Lorong Hijau Karangwaru Kidul Diresmikan
Siapa bilang suasana hijau, rindang dan sejuk hanya bisa dirasakan di pegunungan. Di kawasan Karangwaru Kidul RW 13 misalnya, disana nampak suasana berbeda di bandingkan dengan beberapa kampung perkotaan lainnya. Kawasan yang kemudian dinamakan "Lintas Hijau" ini menyuguhkan suasana perkebunan di tengah perkotaan. Sangat menyenangkan, setiap gang kawasan ini dihiasai dengan sejumlah tanaman, baik buah-buahan, bunga hingga sederet tanaman langka yang jarang dijumpai di tempat lain. Selain rindang dan terlihat sangat asri, kawasan Lintas Hijau di Kecamatan Tegalrejo ini juga memiliki banyak sekali koleksi tanaman langka, kenari, gowok hingga kacang amazon dan anggur brazil. Tidak hanya puas perkebun, kawasan asri dan artistik ini ini juga sangat instagram abel, sangat cocok untuk kawula muda yang ingin mendapatkan koleksi foto yang unik dan berbeda tentunya. Ada beberapa lukisan 3D di sepanjang gang yang begitu kekinian. Meski masih dalam tahap pengembangan, lintas hijau ini sudah bisa dinikmati, rencananya tidak lama lagi akan dilengkapi dengan lorong herbal, lorong anggur dan dapur hidroponik. Dan uniknya lagi, semua tanaman di kawasan lintas hijau ini adalah sumbangan sukerala dari warga setempat. Semua tanaman dihasilkan dari swadaya warga RW 13 Karangwaru Kidul yang diorganisir oleh Kelompok Wanita Tani Tanem Tuwuh. Pembina Kelompok Tani Tanem Tuwuh, Sukirman mengungkapkan, kawasan ini dikembagkan murni atas inisiatif warga RW 13 Karangwaru Kidul. "Semua kita libatkan dalam kegiatan ini, mulai dari anak-anak, dewasa bahkan lansia," ucapnya. "Kedepan kami akan membuata lorong kampung wisata yang akan menjadi ikon kampung kami yakni lorong wisata petik anggur, lorong herbal, dapur hidropinik dan nanti ada wisata edukasi pertanian yang disitu pengunjungnya bisa anak-anak hingga mungkin sampai perguruan tingg Mereka bisa belajar bercocok tanam," paparnya. Wilayah ini, kata Sukirman, akan menjadi kampung wisata yang tidak hanya dengan penghijauan tapi dari beberapa warga yang memiliki kamar kosong akan djadikan home stay kalaupun ada pengunjung dari luar kota maka tidak perlu menginap di hotel. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut hangat ide kreatif warga RW 13 Karangwaru Kidul ini. Pihaknya menegaskan, bahwa kegiatan kampong hijau ini tidak hanya sekadar gerakan penghijauan saja, namun yang terpenting menurutnya adalah bagaimana kegiatan ini bisa menjadi media membangun kebersamaan warga, guyup dan rukun. "Kampung sayur ini tidak hanya meningkatkan pendapatan saja namun juga bisa menjadi wadah untuk menciptakan kebersamaan selain itu juga sebagai hiburan sekaligus obat penat," ucap Heroe saat meresmikan Kawasan Lintas Hijau di RW 13 Karangwaru Kidul, Selasa (30/4/2019) sore. Pihaknya pun berharap lintas hijau ini nantinya bisa menjadi inspirasi kampung " kampung lain di Kota Yogyakarta. Sehingga kedepan Kota Yogyakarta ini akan dipenuhi dengan lorong hijau, baik lorong sayur maupun buah. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogyakarta Gencarkan Wisata Melalui Promosi Dialog
Meskipun sudah menyandang predikat sebagai kota pariwisata, namun Kota Yogyakarta tidak pernah surut untuk terus menggencarkan promosi pariwisata, salah satunya melalui kegiatan penawaran dialog (travel dialog) di luar daerah yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Kali ini Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta memilih dua Kota di Pulau Sumatera, yakni Bandar Lampung dan Palembang, dua kota ini dipilih lantaran selama ini jumlah wisatawan asal kota tersebut yang berkunjung ke Kota Yogya terbilang cukup banyak. "Melalui kegiatan travel dialog" dan table top" di luar daerah ini, kami ingin mengenalkan sekaligus mempromosikan berbagai objek wisata unggulan dan wisata baru di Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya, Maryustion Tonang di lokasi, Kamis (2/5/2019) Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya mempertemukan pengusaha pariwisata dari Kota Yogyakarta dengan pelaku usaha pariwisata di Bandar Lampung dan Palembang sehingga terjadi transaksi untuk membawa wisatawan berkunjung ke Yogyakarta. "Ada 20 pelaku usaha pariwisata yang kami ajak dalam kegiatan travel dialog" dan table top" ini. Harapannya, mereka bisa menarik sebanyak-banyaknya wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta dengan menawarkan layanan yang prima," ungkapnya. Dalam kesempatan tersebut, Dinas Pariwisata juga memperkenalkan berbagai objek wisata baru yang bisa dikunjungi seperti pedestrian Malioboro yang sudah rampung direvitalisasi, pedestrian di Jalan Suroto Kotabaru yang selesai direvitalisasi, sepeda wisata Jogja Bike, tempat kuliner baru, serta kampung-kampung wisata yang unik. Pada awal tahun, lanjutnya, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga menggelar kegiatan serupa yang diberi nama Jogjavaganza yaitu mempertemukan pelaku usaha pariwisata di Yogyakarta dengan pelaku usaha wisata dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan yang digelar pada Februari tersebut dilakukan untuk menyiasati rendahnya kunjungan wisatawan saat "low season". Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku optimis acara tersebut akan memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta. Pihaknya pun menegaskan bahwa Kota Yogyakarta sebagai Kota Wisata akan memberikan pelayanan terbaik. Terbukti dengan akselerasi penataan Kota Yogyakarta belakangan ini yang begitu masif. "Kami telah menata beberapa spot-spot penting yang nanti kami harapkan bisa memberikan wajah baru bagi wisatawan," imbuhnya. Pada 2019 ini, Pemkot Yogya menargetkan jumlah kunjungan wisata mencapai 3,47 juta orang dan terus meningkat hingga empat juta wisatawan pada 2022. "Kami optimis angka tersebut bisa di raih mengingat lokasi Kota Yogyakarta yang cukup strategis sehingga mudah diakses dengan berbagai moda transportasi." Ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kepengurusan baru NPC Kota Yogyakarta Siap Dilantik
Ketua National Paralympic Committee of Kota Yogyakarta (NPC), Hariyanto hari ini, Kamis (02/05/2019) resmi mengukuhkan sebanyak 21 kepengurusan baru periode 2019-2024. Pengukuhan dilaksanakan di Ruang Yudhistira, Balaikota Yogyakarta. "Pelantikan ini dilaksanakan karna perlunya usaha pengembangan dan peningkatan organisasi di NPC Yogyakarta, khususnya NPC cabang Kota Yogyakarta.", kata Hariyanto. Selain itu, NPC sendiri merupakan satu-satunya organisasi para disabilitas Indonesia yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Dengan dilantiknya pejabat baru, Hariyanto berharap agar NPC Kota Yogyakarta dapat meningkatkan semangatnya dan mencetak prestasi yang lebih baik lagi. "Yogyakarta selalu ikut berpartisipasi di Asian Games dan ajang-ajang lainnya. Jadikanlah prestasi ini sebagai pacuan untuk berprestasi lebih baik lagi", pesannya. Pada kesempatan yang sama, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Edy Heri Suasana berpesan, agar masyarakat dapat menjadikan olahraga sebagai aktivitas rutin yang dilakukan. Dengan begitu, olahraga dapat dijadikan sebagai kegiatan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, bukan hanya untuk mencari prestasi belaka. "Pemkot Jogja senantiasa meggairahkan olahraga di masyarakat. Dengan begitu kami berharap hal ini dapat menggiatkan masyarakat untuk semakin rajin berolahraga. Sehingga masyarakat menjadi sehat dan bugar." Lebih lanjut, pihaknya juga berpesan agar kekurangan fisik yang ada tidak menjadi penghalang untuk berprestasi. "Mari kita bersama-sama tingkatkan prestasi dibidang olahraga.", tuturnya. Melalui peningkatkan semangat juang dan prestasi ini, Haryadi berharap Kota Yogyakarta dapat menjadi barometer Kota Olahraga bagi penyandang disabilitasi di Indonesia (AL).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lestarikan Budaya Gotong Royong Melalui BBGRM
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti secara resmi membuka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kota Yogyakarta Tahun 2019 di Lapanga Segoro Amarto, Kricak, Kamis (2/5/2019). Haryadi menuturkan, Pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM) merupakan upaya untuk menggelorakan semangat gotong-royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang berlandaskan keswadayaan sebagai sistem nilai sosial budaya yang telah menyatu dalam kehidupan kehidupan masyarakat. "Agar masyarakat merasa memiliki dan bertanggungjawab dalam melaksanakan dan melestarikan jiwa gotong-royong di tengah-tengah dinamika masyarakat modern," ucap Haryadi. Mengambil tema "Dengan Bulan Bakti Gotong-royong Masyarakat Kita Optimalkan Peran Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan sebagai Mitra Kelurahan", Haryadi pun menilai tema tersebut selaras dengan dengan menguatnya peran pembangunan di wilayah. "Dimana mulai tahun 2019 ini, ada Dana Kelurahan yang sudah dianggarkan mulai turun, dan perencanaan serta pelaksanaannya akan tentunya melibatkan masyarakat melalui lembaga kemasyarakatan kelurahan," imbuhnya. Haryadi juga mengajak masyarakat Kota Yogyakarta, untuk dapat berperan aktif dalam segala bidang pembangunan kota, dengan mendayagunakan berbagai potensi sumber daya yang ada, baik secara swadaya mandiri maupun mengembangkan kerjasama dengan pihak lain. "Melalui kegiatan ini, diharapkan pada masyarakat luas akan muncul kesadaran dan pemahaman bahwa pembangunan yang dilaksanakan adalah benar-benar pembangunan yang berasal dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat, serta bermanfaat luas untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat," jelas Haryadi. Disisi lain pada pembukaan BBGRM tahun ini juga diresmikan Rumah Pangan Kita (RPK). Dengan adanya komitmen penyediaan Sembako kebutuhan bahan pokok masyarakat oleh BULOG (Badan Urusan Logistik) melalui Warung RPK yang dikelola oleh Tim Penggerak PKK Kota Jogja, dan rintisannya dimulai di Kelurahan Kricak, Tegalrejo ini. "Kami memberikan apresiasi dan menghaturkan terimakasih kepada PERUM BULOG dimana telah tercapai kesepakatan dengan Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta mengenai Pembentukan Rumah Pangan Kita (RPK)," sambungnya. Ia berharap RPK ini bisa memberikan manfaat yang lebih besar dalam memeratakan kesejahteraan, memberdayakan masyarakat, serta mensukseskan kedaulatan pangan dalam kerangka semangat Segoro Amarto dan semangat Gandeng-gendong Kota Yogyakarta. Sementara itu Kepala DPMPPA Kota Yogyakarta, Edy Muhammad menuturkan, bahwa "BBGRM ini Program Pusat dan juga Provinsi hingga kepada Pemerintah Daerah, ini harus terus dilakukan. "Dalam kesempatan ini bapak Walikota juga menyerahkan hibah kepada 14 LPMK dan 5 UPPKS," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Ajak Mahasiswa Manfaatkan Peluang Revolusi Industri 4.0
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta mahasiswa untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0, selain itu pihaknya juga mengajak mahasiswa untuk bisa mengambil peran dengan memanfaatkan peluang dari revolusi industri 4.0. "Revolusi industri 4.0 ini merupakan tantangan, namun juga peluang bagi generasi muda pada khususnya," ucap Heroe Poerwadi saat memberikan kuliah umum di hadapan para mahasiswa program internasional fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (30/4/2019). Menurutnya era Revolusi Industri 4.0 diiringi dengan berbagai perubahan. Ada jenis-jenis pekerjaan tertentu yang akan hilang karena proses otomasi dan digitalisasi. Perguruan tinggi perlu membekali para mahasiswa dengan keterampilan yang sesuai. Di tengah era Revolusi Industri 4.0 saat ini, masih kata Heroe, para mahasiswa harus memahami esensi perkembangan bisnis saat ini, yaitu masyarakat dapat dimudahkan dengan kehadiran start-up tanpa harus mematikan model-model bisnis yang sudah ada sebelum era digital menjamur. "Untuk itulah, kita harus menjadi bagian dari era ini, dengan mengetahui beberapa peluang yang ada, natinya kita bisa memanfaatkan era ini sebagai awal kesuksesan kita," imbuhnya. Heroe mengungkapkan, saat ini peluang yang paling menjanjikan di Kota Yogyakarta adalah pada sektor industri kuliner. Menurutnya, kiliner ini merupakan ceruk yang paling menghasilkan. "Karena di Kota Yogyakarta ini banyak mahasiswa, mereka memiliki kebutuhan pokok yakni makanan, inilah yang masih menjadi bisnis menjanjikan belakangan ini seiring munculnya sistem go food," tandasnya. Untuk itulah, para mahasiswa pun diminta bisa berfikir kreatif dan inovatif, dengan menciptakan peluang usaha berbasis digital ini. "Pelung bisnis kuliner saat ini bahkan tidak membutuhkan modal besar seperti lapak atau toko, sudah banyak di Jogja ini yang berhasil menjual makanan hanya dengan modal smart phone saja," tandasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Yogya Resmikan Masjid Al Amien
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti meresmikan Masjid Al Amien yang baru saja selesai direnovasi, Sabtu (4/5/2019). Masjid tersebut terletak di Gowongan Kidul, Kecamatan Jetis Kota Yogya. Peresmian masjid tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota Yogya. Dalam kesempatan tersebut, Walikota menjelaskan jika peran masjid dalam pembangunan Kota Yogyakarta dari waktu ke waktu menunjukkan hasil yang signifikan. Berbagai aktivitas keagamaan dan sosial kemasyarakatan di Kota Yogya banyak dimulai dari masjid. "Semisal bertumbuhnya TPA-TPA, perpustakaan-perpustakaan masjid, pembentukan remaja Islam Masjid, festival anak sholeh, gebyar kreasi santri, pengeloaan zakat, khitanan masal dan lain-lain. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa masjid telah menjadi pusat aktivitas masyarakat, dengan demikian kontribusi masjid dalam pembentukan peradaban Islam tak terbantahkan lagi" jelas Walikota Menurutnya tolok ukur kemakmuran masjid bukan hanya pada bangunan fisik yang megah, tetapi pada maraknya shalat berjama"ah, berbagai kegiatan keagamaan dan sosial berbasis masjid yang memberi manfaat bagi masyarakat luas. "Kita harus menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman untuk kalangan umat. Untuk yang tua dan muda. Untuk kaum laki laki dan perempuan," paparnya. Ia berharap Masjid Al Amien nantinya benar-benar dapat menjadi pintu surga bagi umat Islam di Kampung Gowongan dan sekitarnya melalui berbagai kegiatan dakwahnya, terlebih dalam menyongsong bulan Ramadhan yang dalam beberapa hari akan kita sambut kedatangannya. Untuk itu, lanjutnya, pengelola masjid/Takmir hendaknya dapat mengembangkan kegiatan bukan hanya sholat dan mengaji saja tetapi juga dalam hal mendiskusikan permasalahan umat serta mampu mentransformasikan kekuatan spiritualitas ke dalam gerakan sosial yang fungsional. "Sedangkan kepada warga sekitar masjid hendaknya turut meramaikan masjid dengan melaksanakan sholat berjama-ah, mengikuti berbagai majlis keilmuan yang diselenggarakan di masjid, dan melaksanakan segala kegiatan sosial kemasyarakatan melalui masjid sebagai pusatnya" harapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Yogyakarta membuka kegiatan Ramadhan Masjid Diponegoro
Dalam rangka melaksanakan ibadah Ramadhan Takmir Masjid Pangeran Diponegoro Kompleks balaikota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan, tarowih, Tadarus, pengajian yang di dalamnya ada penceramah Syeh dari palestina, Zakat, Takbiran, dll. Untuk mengawali rangkaian kegiatan ibadah ramadhan masjid Pangeran Diponegoro, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berkenan membuka rangkaian kegiatan tersebut pada Minggu, 5 Mei 2019. Tema yang diangkat oleh Takmir Masjid pangeran Diponegoro yakni "Hatiku terkait di Masjid", diharapkan para jamah mampu menjadi tauladan dalam hal kebersihan dan bersama takmir Masjid di kampung-kampung melaksanakan budaya bersih agar Masjid menjadi nyaman untuk beribadah. Ingat Kebersihan adalah bagian dari Iman Dalam kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta meminta takmir dan OPD terkait untuk meningkatlan fasilitas masjid dengan menambah lampu penerangan, memperindah taman masjid dan menambah sarana prasarana pendukung yang diperlukan agar jamaah lebih nyaman beribadah di masjid. Walikota juga menyapa Syeh Muhammad Yusuf A. dari palestina yang malam itu memberikan ceramah, dan menanyakan kondisi Palestina saat ini, serta menyampaikan rasa prihatin atas kondisi di Palestina. Sementara itu Syeh Muhammad Yusuf A, menyampaikan ucapan terima kasi pada sahabat Aqsa, Takmir Masjid dan pemerintah Indonesia pada umumnya dan pemerintah Kota Yogyakarta pada khususnya, yang telah banyak membantu bangsa Palestina dalam berjuang memperoleh kembali hak-haknya sebagai bangsa dan negara. Disampaikan bahwa ini adalah silaturahmi sekaligus ikatan persatuan umat Islam sebagaimana yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, agar sesama muslim saling bersilaturahmi dan tolong menolong dalam kebajikan. Selanjutnya Walilkota Yogyakarta dengan didampingi OPD terkait melakukan inventarisasi kebutuhan yang diperlukan masjid guna meningkatkan kenyamanan jamaah dalam beribadah. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Grebeg Takjil Awali Pembukaan Pasar Sore Ramadhan Nitikan
Menyambut bulan suci Ramdhan 1440 H Tahun 2019, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Nitikan bersama Takmir Masjid Muthohirin kembali mengadakan event tahunan Pasar Sore Ramadhan Nitikan, pada hari Minggu (5/5). Tahun ini merupakan event tahun yang ke -11. Kegiatan ini diadakan di sepanjang Jalan Sorogenen Nitikan. Menurut Ketua Panitia Pasar Sore Ramadhan, Dedi Irianto mengatakan, Grebeg Takjil merupakan pawai budaya yang terselenggarakan di tahun ke-3. Takjil ini disediakan oleh takmir masjid sebagai makanan buka puasa. Sengaja icon takjil diangkat oleh Panitia Sore Ramadhan Nitikan untuk menjadikan peningkatan dan pertanda bahwa bulan Ramadhan akan segera tiba. "pesan dari grebeg takjil selain pesan ibadah juga membawa pesan kebudayaan. Dimana warga bisa bersatu guyub, makan dengan menu yang sama, ditempat yang sama dari semua strata sosial, ekonomi warga" ungkapnya. Tambahnya, berbeda dari tahun sebelumnya, kegiatan Pasar Sore Ramadhan ini menghadirkan event dengan kemasan lebih special yakni panjangnya stand pedagang sebanyak 350 stand. "Beda dari tahun sebelumnya, pasar sore tahun ini panjangnya mencapai hamper dua kilometer memanjang dari Timur RSUD Jogya sampai dengan Jogja Fish Market atau jalan tegal turi, dan juga masuk ke utara sepanjang jalan nitikan baru dan jalan sidikan" katanya. Penambahan panjang stand pedagang ini diapresiasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yang di hadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, penyelenggaraan ini diharapkan semakin berkembang, kreatif, inovatif. "Penyelenggaraan kegiatan ini dari tahun ke tahun diharapkan semakin kreatif, inovatif, semakin mampu memperluas segmen acara dan komoditi yang diusung serta promosi yang lebih massive" ungkapnya. Tambahnya, dengan kegiatan ini kita sambut Ramadhan Tahun 2019 dengan rasa gembira untuk mencapai ridho dan pahala sebanyak banyaknya. "Mari kita sambut Ramadhan 1440 H dengan gembira, bersyukur dan memperbaiki diri dengan niat yang ikhlas. Meriahkan dengan tarawih, tadarus, sedekah, zakat dan amalan lainnya hingga kita semua bisa kembali ke fitrah" ungkapnya (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ledok Tukangan dikukuhkan Sebagai Kampung Panca Tertib
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen untuk menggaungkan sebaran kampung panca tertib. Kali ini giliran Kampung Ledok Tukangan, Kecamatan Danurejan yang diresmikan sebagai kampung panca tertib, Minggu (5/5/2019) pagi. "Kampung Tegal Panggung ini memiliki wilayah luas sekaligus penduduk yang banyak, semoga ini bisa menjadi modal Tegal Panggung untuk menciptakan kampung panca tertib," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi usai meresmikan Kampung Panca Tertib Ledok Tukangan. Gerakan Kampung Panca Tertib ini, kata Heroe, merupakan suatu aktifitas sosial berbasis kampung yang dilakukan secara dinamis dan terus menerus oleh masyarakat melalui Forum Kampung Panca Tertib yang beranggotakan unsur-unsur masyarakat seperti pengurus RT, RW, PKK, dan Linmas didukung Pelopor Ketertiban (Pekerti) dan Duta Ketertiban. "Kami optimis warga kampung Ledok Tukangan bisa mensosialisasikan sekaligus merealisasikan prinsip " prinsip kampung panca tertib," tandasnya. Heroe melanjutkan, Gerakan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan peran masyarakat dalam penanganan ketertiban berbasis kampung sekaligus diharapkan membuka akses bagi masyarakat untuk lebih berperan dalam menciptakan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum melalui pendekatan kearifan lokal. "Kita semua tentunya menyadari bahwa keamanan dan ketentraman merupakan kebutuhan utama sehingga sehingga potensi dan indikasi gangguan keamanan harus diantisipasi secara dini oleh semua pihak,"imbuhnya. Selain itu, gerakan kampung panca tertib diharapkan juga mampu menjadi sarana penanaman nilai-nilai ketaatan hukum dan kepekaan dalam masyarakat. Sehingga pada akhirnya, masalah-masalah keamanan dan ketertiban di Kota Yogyakarta dapat teratasi dan tercipta situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Dalam kesempatan yang sama, Camat Danurejan Agus Antariksa berharap Kampung Tegal Panggung semakin maju, masyarakatnya semakin sejahtera, dan semoga Deklarasi ini mampu memotivasi 225 kampung-kampung lain yang ada di wilayah Kota Yogyakarta untuk mendorong terciptanya ketertiban pada lima aspek yaitu Tertib Damija (Daerah Milik Jalan), Tertib Bangunan, Tertib Usaha, Tertib Lingkungan, dan Tertib Sosial. "Ledok Tukangan ini merupakan salah satu kampung yang memiliki wilayah yang luas dengan empat RW, semoga hal ini bisa membuat kampungLedok Tukangan lebih maju dan kedepan kampung panca tertib ledok tukangan bisa menjadi nominator penghargaan sipantib award," tukasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Ajak Tingkatkan Ibadah Dibulan Ramadhan
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengajak masyarakat Kota Yogya menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai ajang semakin meningkatkan toleransi antar umat beragama. Segenap masyarakat Kota Yogya mari bersama meningkatkan rasa saling menghormati, saling menghargai, dan umat Muslim agar menjalankan ibadah puasa dengan baik, kata Walikota saat memberikan ceramah usai Shalat Dhuzur dimasjid Diponegoro Balaikota Yogyakarta, Senin (6/5/2019). Ia berpesan agar masyarakat Kota Yogya yang tidak berpuasa untuk dapat menjaga tradisi Kota Yogya yang toleran serta menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Kota Yogya adalah kota sudah dikenal sebagai kota toleran, mari bersama kita jaga tradisi tersebut, mari kita saling menghormati dan menghargai saudara-saudara umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Dengan saling menghargai maka kita semakin bersatu sebagai sebagai satu bangsa yang penuh damai" ungkapnya. Menurutnya Bulan Ramadhan dapat meningkatkan banyak energy yang positif untuk seluruh umat Muslim. Sebab, setiap kita menjalankan ibadah puasa tentunya akan selalu mendapatkan energi baru walaupun kita kelihatannya lemas saat berpuasa. "Kelihatannya saja kita lemas tapi tanpa disadari ada energi positif yang akan bertambah dalam tubuh atau diri kita. Termasuk energi untuk komitmen terhadap agama dan energi untuk bersosialisasi dengan masyarakat. (Han)